daily report -...

11
1 Research Department - email : [email protected] NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART \ Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSG dalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasi dari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 6000.582 -60.670 17222.477 7390.735 LQ-45 931.036 -11.602 1548.614 3301.273 MARKET REVIEW MARKET VIEW Indeks utama Asia Timur ditutup mixed pada perdagangan awal pekan ini (07/10) dengan Nikkei 225 turun 0,16%, Kopsi menanjak tipis 0,05% dan Hang Seng yang ditutup karena adanya festival. Selain itu, bursa Shanghai ditutup seiring dengan peringatan golden week. Perfroma bursa juga merespon rilis data tenaga kerja AS yang masih kuat. Angka pengangguran AS turun ke titik terendah dalam 50 tahun yakni 3,5% atau kondisi full employment. Hal ini sedikit mereduksi kekhawatiran datangnya resesi AS sebagai ekonomi terbesar dunia. Rilis angka pengangguran ini juga menjadikan kebijakan suku bunga The Fed menjadi kurang pasti, mengingat angka makro yang mixed. Inflasi dan data aktivitas manufaktur yang melemah, namun pasar tenaga kerja yang cukup kuat tidak memberikan gambaran tegas mengenai arah suku bunga The Fed. Di sisi lain, The Fed sendiri terbelah antara akan memotong atau mempertahankan suku bunga, mengingat dari segi eksternal pun sebenarnya global tengah menghadapi berbagai resiko politik seperti Brexit, perang dagang baru AS-Eropa dan konflik Timur Tengah, kendati kondisi domestic AS sendiri cukup kuat. Di lain pihak, pasar juga cenderung berhati-hati menyikapi pembicaraan dagang AS-Cina yang belum pasti dapat mencapai kesepakatan. Dari segi Beijing, Cina telah mengatakan tidak akan mengejar kesepakatan jangka panjang, yang berlawanan dengan keinginan AS yang memerlukan kesepakatan untuk meredam dampak perang dagang terhadap ekonomi domestiknya. Performa ekonomi AS menjadi prioritas penting Donald Trump yang menghadapi pemilu. IHSG ditutup melemah 1%, dan sempat menyentuh titik support di 5,900-an, setelah dibuka menguat. Lemahnya peforma indeks ini diikuti oleh aksi jual asing di pasar regular. Sedangkan, rupiah cenderung melemah dan menyentuh diatas Rp14.160 per dolar AS. Asing mencatatkan jual bersih di saham-saham antara lain BBNI, UNVR dan TLKM. Sebelumnya, BI telah mengumumkan penurunan cadangan devisa sebesar USD2,1 miliar, akibat adanya pembayaran utang luar negeri dan berkurangnya penempatan valas di perbankan. Sehingga cadangan devisa per September 2019 yakni USD124,3 miliar. Saham-saham Eropa juga dibuka melemah terutama didorong oleh pengumuman AS yang akan membebani tariff terhadap barang impor dari Eropa berupa pesawat hingga anggur dengan tariff 17-25%, yang berpotensi semakin memperlemah ekonomi Eropa yang saat ini juga melemah. Selain itu, Eropa juga menghadapi ketidakpastian Brexit terutama proposal baru yang diberikan oleh PM Johnson. Hasil survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI) pada minggu pertama bulan Oktober, tingkat inflasi sebesar 0,02% mom atau 3,13% yoy. Kenaikan harga yang masih relatif rendah terlihat pada daging ayam sebesar 0,03% dan tomat sayur 0,01%. Sedang bahan pangan lain, seperti cabai merah masih mengalami deflasi sebesar 0,07%, cabai rawit deflasi 0,03%, bawang merah deflasi 0,02%. Dengan harga-harga yang tetap terkendali sampai Oktober, maka inflasi di akhir tahun diperkirakan di bawah titik tengah dengan plus minus sebesar 3,5%. Cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2019 tercatat sebesar US$124,3 miliar. Meski dinilai Bank Indonesia (BI) cukup tinggi, angka ini tercatat lebih rendah US$2,1 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2019 yang sebesar US$126,4 miliar. Penurunan cadangan devisa pada September 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI. Dari eksternal, perekonomian Singapura dihantui resesi, terindikasi dari indeks aktivitas manufaktur yang terus turun hingga ke angka 48,7. Perang dagang AS-Cina memukul pertumbuhan ekonomi Singapura. Pada Agustus, pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 0-1% tahun ini dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%. Euforia perundingan dagang AS-Cina yang akan berlangsung pada 10-11 Oktober di Washington membawa dolar Singapura naik ke level tertinggi. Ditambah potensi perang dagang AS dengan Uni Eropa (UE) yang kian memperburuk kondisi ekonomi global. Potensi perang dagang AS-UE muncul setelah AS memenangi gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai masalah subsidi yang diberikan UE kepada Airbus. Potensi perang dagang AS dengan UE berpotensi memperburuk kondisi ekonomi global. Kantor Perwakilan Dagang AS, telah merilis daftar yang akan dikenakan bea impor mulai dari pesawat terbang sebesar 10% hingga berbagai jenis makanan dan produk tekstil senilai 25% yang mulai berlaku efektif pada 18 Oktober. AS menegaskan UE tidak boleh membalas dengan ikut-ikutan menerapkan bea masuk. Sebab apa yang dilakukan AS sudah sesuai dengan putusan WTO. Namun sudah pasti UE tidak akan tinggal diam, kendati balasan mengenakan bea masuk tidak diperbolehkan, maka UE Eropa akan mencari cara lain untuk membalas AS. Terbatasnya katalis positif bagi pasar, terutama saham Bursa Efek Indonesia (BEI) baik sentimen dari dalam dan luar negeri mendorong indeks acuan IHSG berpeluang kembali terkoreksi pada hari ini.. Daily Report 08 Oktober 2019 WSBP akan revisi target kontrak baru BRMS segara uji coba fasilitas produksi tambang emas Poboya MYOH alokasikan seluruh capex untuk pembelian alat berat KKGI laporkan biaya eksplorasi US$1,49 juta Inalum akan akuisisi 20% saham INCO Produksi TINS naik lebih dari 3x lipat dan akan kurangi ekspor Penarikan ranitidin tidak berdampak pada kinerja PEHA & INAF BBCA turunkan bunga KPR 25bps BABP rights issue Rp201,9 miliar BBKP bukukan KPR Rp3,1 triliun Pefindo tegaskan peringkat HRTA di level idA- BULL akan akuisisi perusahaan batubara POLL tengah selesaikan mega superblok Meisterstadt Batam IPTV akan beli saham kompetitor IMPC berikan jaminan pinjaman anak usaha ke BBCA ZONE berencana private placement SLIS targetkan penjualan Rp400 miliar tahun ini SMKL kembangkan pabrik baru di Jawa Tengah BEI hentikan perdagangan saham ARTO Support Level 5965/5929/5870 Resistance Level 6060/6120/6156 Major Trend Up Minor Trend Down

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Research Department - email : [email protected]

NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

\

Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir,memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebutterkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSGdalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasidari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif.

JAKARTA INDICES STATISTICSCLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 6000.582 -60.670 17222.477 7390.735LQ-45 931.036 -11.602 1548.614 3301.273

MARKET REVIEW MARKET VIEWIndeks utama Asia Timur ditutup mixed pada perdagangan awal

pekan ini (07/10) dengan Nikkei 225 turun 0,16%, Kopsi menanjak tipis0,05% dan Hang Seng yang ditutup karena adanya festival. Selain itu,bursa Shanghai ditutup seiring dengan peringatan golden week.Perfroma bursa juga merespon rilis data tenaga kerja AS yang masihkuat. Angka pengangguran AS turun ke titik terendah dalam 50 tahunyakni 3,5% atau kondisi full employment. Hal ini sedikit mereduksikekhawatiran datangnya resesi AS sebagai ekonomi terbesar dunia.Rilis angka pengangguran ini juga menjadikan kebijakan suku bungaThe Fed menjadi kurang pasti, mengingat angka makro yang mixed.Inflasi dan data aktivitas manufaktur yang melemah, namun pasartenaga kerja yang cukup kuat tidak memberikan gambaran tegasmengenai arah suku bunga The Fed. Di sisi lain, The Fed sendiriterbelah antara akan memotong atau mempertahankan suku bunga,mengingat dari segi eksternal pun sebenarnya global tengahmenghadapi berbagai resiko politik seperti Brexit, perang dagang baruAS-Eropa dan konflik Timur Tengah, kendati kondisi domestic AS sendiricukup kuat. Di lain pihak, pasar juga cenderung berhati-hati menyikapipembicaraan dagang AS-Cina yang belum pasti dapat mencapaikesepakatan. Dari segi Beijing, Cina telah mengatakan tidak akanmengejar kesepakatan jangka panjang, yang berlawanan dengankeinginan AS yang memerlukan kesepakatan untuk meredam dampakperang dagang terhadap ekonomi domestiknya. Performa ekonomi ASmenjadi prioritas penting Donald Trump yang menghadapi pemilu.

IHSG ditutup melemah 1%, dan sempat menyentuh titik support di5,900-an, setelah dibuka menguat. Lemahnya peforma indeks ini diikutioleh aksi jual asing di pasar regular. Sedangkan, rupiah cenderungmelemah dan menyentuh diatas Rp14.160 per dolar AS. Asingmencatatkan jual bersih di saham-saham antara lain BBNI, UNVR danTLKM. Sebelumnya, BI telah mengumumkan penurunan cadangandevisa sebesar USD2,1 miliar, akibat adanya pembayaran utang luarnegeri dan berkurangnya penempatan valas di perbankan. Sehinggacadangan devisa per September 2019 yakni USD124,3 miliar.

Saham-saham Eropa juga dibuka melemah terutama didorong olehpengumuman AS yang akan membebani tariff terhadap barang impordari Eropa berupa pesawat hingga anggur dengan tariff 17-25%, yangberpotensi semakin memperlemah ekonomi Eropa yang saat ini jugamelemah. Selain itu, Eropa juga menghadapi ketidakpastian Brexitterutama proposal baru yang diberikan oleh PM Johnson.

Hasil survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI) padaminggu pertama bulan Oktober, tingkat inflasi sebesar 0,02% momatau 3,13% yoy. Kenaikan harga yang masih relatif rendah terlihatpada daging ayam sebesar 0,03% dan tomat sayur 0,01%. Sedangbahan pangan lain, seperti cabai merah masih mengalami deflasisebesar 0,07%, cabai rawit deflasi 0,03%, bawang merah deflasi0,02%. Dengan harga-harga yang tetap terkendali sampai Oktober,maka inflasi di akhir tahun diperkirakan di bawah titik tengah denganplus minus sebesar 3,5%.

Cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2019 tercatatsebesar US$124,3 miliar. Meski dinilai Bank Indonesia (BI) cukuptinggi, angka ini tercatat lebih rendah US$2,1 miliar dibandingkandengan posisi akhir Agustus 2019 yang sebesar US$126,4 miliar.Penurunan cadangan devisa pada September 2019 tersebut terutamadipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintahdan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI.

Dari eksternal, perekonomian Singapura dihantui resesi, terindikasidari indeks aktivitas manufaktur yang terus turun hingga ke angka 48,7.Perang dagang AS-Cina memukul pertumbuhan ekonomi Singapura.Pada Agustus, pemerintah Singapura memangkas proyeksipertumbuhan ekonomi menjadi 0-1% tahun ini dibandingkan proyeksisebelumnya 1,5%-2,5%. Euforia perundingan dagang AS-Cina yangakan berlangsung pada 10-11 Oktober di Washington membawa dolarSingapura naik ke level tertinggi. Ditambah potensi perang dagang ASdengan Uni Eropa (UE) yang kian memperburuk kondisi ekonomiglobal. Potensi perang dagang AS-UE muncul setelah AS memenangigugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai masalahsubsidi yang diberikan UE kepada Airbus.

Potensi perang dagang AS dengan UE berpotensi memperburukkondisi ekonomi global. Kantor Perwakilan Dagang AS, telah merilisdaftar yang akan dikenakan bea impor mulai dari pesawat terbangsebesar 10% hingga berbagai jenis makanan dan produk tekstil senilai25% yang mulai berlaku efektif pada 18 Oktober. AS menegaskan UEtidak boleh membalas dengan ikut-ikutan menerapkan bea masuk.Sebab apa yang dilakukan AS sudah sesuai dengan putusan WTO.Namun sudah pasti UE tidak akan tinggal diam, kendati balasanmengenakan bea masuk tidak diperbolehkan, maka UE Eropa akanmencari cara lain untuk membalas AS.

Terbatasnya katalis positif bagi pasar, terutama saham Bursa EfekIndonesia (BEI) baik sentimen dari dalam dan luar negeri mendorongindeks acuan IHSG berpeluang kembali terkoreksi pada hari ini..

Daily Report08 Oktober 2019

WSBP akan revisi target kontrak baruBRMS segara uji coba fasilitas produksi tambang emas PoboyaMYOH alokasikan seluruh capex untuk pembelian alat beratKKGI laporkan biaya eksplorasi US$1,49 jutaInalum akan akuisisi 20% saham INCOProduksi TINS naik lebih dari 3x lipat dan akan kurangi eksporPenarikan ranitidin tidak berdampak pada kinerja PEHA & INAFBBCA turunkan bunga KPR 25bpsBABP rights issue Rp201,9 miliarBBKP bukukan KPR Rp3,1 triliunPefindo tegaskan peringkat HRTA di level idA-BULL akan akuisisi perusahaan batubaraPOLL tengah selesaikan mega superblok Meisterstadt BatamIPTV akan beli saham kompetitorIMPC berikan jaminan pinjaman anak usaha ke BBCAZONE berencana private placementSLIS targetkan penjualan Rp400 miliar tahun iniSMKL kembangkan pabrik baru di Jawa TengahBEI hentikan perdagangan saham ARTO

Support Level 5965/5929/5870Resistance Level 6060/6120/6156Major Trend UpMinor Trend Down

Daily News8 October 2019

2

Waskita Beton Precast (WSBP) berencana merevisi target kontrakbaru 2019 seiring dengan masih rendahnya realisasi hingga kuartalIII tahun ini. Hingga kuartal III/2019, perseroan membukukankonktra baru sebesar Rp3,69 triliun dimana proyek eksternalberkontribusi sebesar 44% dan sisanya internal. Adapun untuktahun depan, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp11triliun atau lebih tinggi dari tahun ini sebesar Rp10,3 triliun.

Pekerjaan konstruksi atas fasilitas produksi milik Bumi ResourcesMinerals (BRMS) di lokasi tambang emas Poboya di Palu(Sulawesi) telah hampir selesai. Proyek ini diharapkan dapatmemulai uji coba produksinya pada kuartal ke-4 tahun 2019.Produksi ditahun pertama diestimasikan sebesar 100.000 ton bijihdan diharapkan dapat naik menjadi 180.000 ton bijih pada tahunkedua.

Samindo Resources (MYOH) mengalokasikan dana US$ 17,8 jutauntuk belanja modal tahun ini yang akan digunakan untukpembelian alat berat guna memacu produksi dan mendukungaktivitas pengangkutan batubara. Hingga semester pertama 2019capex MYOH telah terserap 50% dan digunakan untuk pembelian10 unit dump truck. Tahun ini perseroan menargetkan dapatmengeruk 10,7 juta ton batubara. Hingga Agustus 2019, produksiMYOH telah mencapai 7,8 juta ton atau naik 1,6% dari periodetahun sebelumnya. Sementara volume pengupasan lapisan tanahpenutup (overburden removal) telah mencapai 35,8 juta bcm ataunaik 2,59% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Saat inipendapatan MYOH masih ditopang pada jasa pertambanganbatubara, perseroan tengah menjajaki masuk ke segmenIndependent Power Producer dengan mengikuti beberapa tenderPLTS di berbagai wilayah, meski hingga saat ini belum memberikanhasil.

Resources Alam Indonesia (KKGI) melaporkan pengeluaran biayakegiatan eksplorasi pertambangan hingga September 2019sebesar US$1.491.475. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anakusaha, Insani Baraperkasa (IB), di area sub blok Purwajaya selatandan sub blok Manunggal jaya dan blok perangat. Adapun rencanaaksi untuk blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologidan pembebasan lahan, untuk blok Separi masih dipelajari untukdilakukan bor serta seluruh blok dalam PKP2B IB untuk tahapproduksi sudah mendapatkan persetujuan Menteri ESDM.

Pemerintah menugaskan Inalum untuk mengakuisisi 20% sahamVale Indonesia (INCO) dalam skema divestasi. Saham yang akandiakuisisi Inalum merupakan bagian dari 40% saham yang wajibdilepas INCO.

Timah (TINS) mencatatkan kenaikan produksi logam timahmencapai 37.717 metrik ton sepanjang semester I 2019, naikdibanding realisasi produksi semester I tahun sebelumnya yangberkisar 12.366 metrik ton. Per Juni 2019, penjualan logam TINSmelebihi 31.609 metrik ton atau naik 148% YoY sehinggapendapatan TINS naik 121% YoY menjadi Rp 9,65 triliun.Sementara laba TINS tercatat hanya naik 20,66% YoY menjadi Rp205,29 miliar. Meskipun pendapatan TINS naik namun harga rata-rata logam timah dunia saat ini masih berada di bawah tekanan.TINS mencatat, harga rata-rata logam turun sebesar 5% dari US$21.935 per metric ton pada semester I 2018 menjadi US$ 20.322per metrikton pada semester I 2019. Untuk itu TINS akanmengurangi volume ekspor timah dari 1.000 metrik ton sampai2.000 metrik ton per bulan. Pengurangan ekspor ini sudahdilakukan TINS sejak Juli 2019. TINS menargetkan penguranganekspor terjadi hingga pada akhir 2019.

Phapros (PEHA) dan Indofarma (INFAF) optimis penarikan produkranitidin dari pasar tidak akan menggganggu kinerja perseroan.Kontribusi produk ranitidin terhadap total penjualan segmengenerik PEHA hanya sebesar 0,5%, sedangkan terhadap INAFhanya berkontribusi sebesar 0,14% dari total penjualan segmenobat per 30 Juni 2019.

Bank Central Asia (BBCA) telah menurunkan suku bunga KPRsebesar 25bps pada Agustus 2019. Transmisi suku bunga acuanterhadap suku bunga bank bervariasi, untuk bunga depositoberkisar 1-3 bulan, sedangkan bunga kredit akan di-review antara3-6 bulan.

Bank MNC Internasional (BABP) berencana melakukan rights issuedengan target dana Rp201,97 miliar dan menerbitkan sebanyak4,03 miliar saham atau 14,29% dari modal ditempatkan. Perseroanjuga menerbitkan 6,05 miliar waran seri V yang merupakan 25%dari saham yang disetor dan ditempatkan dengan hargapelaksanaan Rp50 per waran.

Bank Bukopin (BBKP) membukukan penyaluran KPR hingga kuartalIII-2019 sebesar Rp3,1 triliun atau tumbuh 8% YoY. Tahun ini,perseroan menargetkan KPR tumbuh 10% YoY mencapai Rp4,2triliun. Salah satu strategi yang disiapkan perseroan adalah fokuspada mitra pengembang yang siap membangun perumahandengan nilai Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar.

Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk Hartadinata Abadi(HRTA) dan peringkat idA-(sy) untuk MTN syariah mudharabahI/2019. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.Peringkat tersebut mencerminkan model bisnis perhiasan emasHRTA yang terintegrasi yang didukung oleh saluran distribusi yangbaik di industri perhiasaan Indonesia, kapasitas produksi yangcukup untuk mendukung pertumbuhan pendapatan dimasamendatang, dan permintaan perhiasan emas yang stabil di pasardomestik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh risiko terkaitekspansi bisnis, struktur permodalan yang melemah, dankebutuhan modal kerja yang tinggi. Peringkat tersebut dapatdinaikkan apabila HRTA mampu meningkatkan posisi pasar diindustri perhiasan emas di Indonesia melebihi target pendapatandan EBITDA perseroan, serta mencatatkan pertumbuhanpendapatan lebih tinggi dibandingkan industri dalam jangkapendek hingga menengah. Pencapaian tersebut juga harus disertaidengan leverage keuangan yang konservatif yang ditandai olehrasio utang terhadap EBITDA dibawah 2,25x, secara berkelanjutan.Namun, peringkat dapat diturunkan apabila pangsa pasarperseroan turun, ditandai dengan pendapatan dan EBITDA yangtidak mencapai target dan jika hasil ekspansi bisnis HRTA tidakterealisasi seperti yang sudah direncanakan. Peringkat juga dapatberada di bawah tekanan apabila struktur permodalan perseroanmenjadi jauh lebih agresif dibandingkan proyeksi.

Buana Lintas Lautan (BULL) memastikan untuk merealisasikanrencana akuisisi perusahaan batubara pada akhir tahun ini. Saatini, aksi korporasi tersebut masih dalam tahap due diligence.Akuisisi merupakan salah satu strategi perseroan untuk masukdalam bisnis batubara. BULL masih mempertimbangkan beberapakemungkinan untuk masuk bisnis batubara seperti investasilangsung, kerja sama dengan perusahaan lain, atau akuisisiperusahaan. Rencana ini akan direalisasikan sebelum akhir 2019.

Pollux Properti Indonesia (POLL) tengah menyelesaikanpembangunan proyek mega superblok Meisterstadt Batam yangberkolaborasi dengan keluarga besar BJ Habibie melalui PT PolluxBarelang Megasuperblok. Proyek di lahan seluas 9 hektar ini akan

Daily News8 October 2019

3

merangkum 11 gedung pencakar langit yang terdiri atas 8 menaraapartemen sebanyak 6500 unit, 1 hotel, 1 rumah sakit bertarafinternasional, mal, pertokoan serta 1 perkantoran dengan rencanaketinggian 100 lantai. Investasi yang disiapkan untuk membangunproyek ini mencapai Rp 11 triliun. POLL menargetkan untuk proyekMeisterstadt Batam, akan dilakukan serah terima tiga towerpertama secara bertahap pada akhir 2019. POLL juga membangunsuperblok di kawasan Cikarang lewat PT Pollux Aditama Kencanayakni berkongsi dengan Virginia Properti Group.

MNC Vision Networks (IPTV) berencana membeli sahamkompetitornya yaitu salah satu perusahaan internet protocoltelevision (IPTV) dan broadband di Indonesia. Hal ini berpeluangmenambah portofolio layanan bisnis televisi berlangganan.

Impack Pratama Industri (IMPC) memberikan jaminan perusahaan(coporate guarantee) atas fasilitas kredit anak usahanya UnipackPlasindo (UPC) kepada Bank Central Asia Tbk. Penandatangananpemberian jaminan telah dilakukan pada 3 Oktober 2019. Jaminandilakukan atas fasilitas kredit lokal dengan pagu tidak melebihiRp20 miliar, fasilitas time loan revolving dengan jumlah pagu tidaklebih dari Rp20 miliar, fasilitas kredit investasi 1 dengan jumlahpagu tidak lebih dari Rp7,5 miliar, dan fasilitas kredit 2 denganpagu kredit tidak lebih dari Rp36 miliar. Adapun nilai jaminansebesar maksimal Rp77,5 miliar. UPC merupakan anak usahaperseroan dengan kepemilikan 99,9%.

Mega Perintis (ZONE) berencana melaksanakan penambahanmodal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (privateplacement). Perseroan akan menerbitkan saham dengan jumlahsebanyak-banyaknya sebesar 79.700.000 saham atau 10% darijumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.Untuk itu, perseroan akan meminta persetujuan para pemegangsaham dalam RUPSLB pada 13 November 2019.

Gaya Abadi Sempurna (SLIS) menargetkan penjualan sebesarRp400 miliar dan laba bersih sekitar Rp28-30 miliar pada tahun ini.Hingga kuartal III/2019, realisasi penjualan perseroan telahmencapai 75% atau setara dengan Rp300 miliar. Untuk tahundepan, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar32,5% YoY menjadi Rp530 miliar dan laba bersih sebesar 33% YoYmenjadi Rp40 miliar. Target ini seiring dengan upaya pemerintahmendorong kendaraan ramah lingkungan. Kendati demikian,perseroan dihadapkan pada tantangan masih rendahnyakesadaran masyarakat tentang penggunaan kendaraan listrik.

Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) tengah mengembangkan pabrikbaru di Jawa Tengah, setelah memiliki pabrik di Tangerang, JawaBarat. Hal tersebut guna memacu kapasitas produksinya untukmemenuhi permintaan di pasar luar negeri. Perseroan berencanamembangun fasilitas produksi dengan kapasitas pengolahanbahan hingga 150.000 ton per tahun. Keberadaan pabrik baru ituakan melengkapi pabrik di Tangerang dengan kapasitas produksiyang sama. Setelah pabrik baru tersebut dibangun dankapasitasnya penuh, perseroan memproyeksikan porsi ekspordapat mencapai 20%-30% terhadap penjualan dari saat ini eksporproduk SMKL secara langsung baru berkontribusi kurang dari 5%dari pendapatan bersih. Walau belum banyak mengekspor secaralangsung, namun kemasan karton SMKL juga banyakdiperuntukkan bagi barang ekspor semacam sepatu, printer,makanan dan lainnya dimana produk tersebut menyumbang 20%-25% dari rata-rata pendapatan perseroan setiap tahunnya. Selainkemasan karton, saat ini SMKL juga telah bekerjasama denganperusahaan ritel Amerika Serikat (AS), Walmart untuk mengeksporsebanyak 150 kontainer tas belanja ke AS tersebut dengan nilai

kontrak sekitar US$ 10 juta.

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan perdagangansaham Bank Artos Indonesia (ARTO). Suspend saham ARTO inidilakukan hanya setelah sehari transaksi pasca-cooling down. BEImengehentikan perdagangan saham ARTO sehubungan denganterjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada sahamARTO. BEI memandang perlu untuk menghentikan sementaraperdagangan saham ARTO di pasar reguler dan pasar tunai sejakperdagangan tanggal 8 Oktober 2019 sampai denganpengumuman bursa lebih lanjut

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)memprediksi kebutuhan biodiesel untuk program pencampuranbiodiesel pada minyak Solar mencapai 9,6 juta kiloliter (kl) pada2020. Jumlah kebutuhan bahan bakar nabati berupa Fatty AcidMethyl Ester (FAME) itu tahun depan meningkat 45 persendibandingkan tahun ini lantaran program B30 mulai berjalan.Sedangkan untuk tahun ini kebutuhan biodiesel untuk program B20ditargetkan sebanyak 6,6 juta kiloliter. Selain memerlukan FAME,program B30 juga membutuhkan unsur methanol. Hanya saja, Febybelum bisa memperkirakan jumlah methanol yang dibutuhkan agarB30 bisa berjalan tahun depan.

Ekonomi digital di Indonesia menunjukkan tren yang membaik.Pertumbuhannya bahkan tercatat yang terbesar di wilayah AsiaTenggara. Perdagangan elektronik (e-commerce) menjadi sektorpenyokong utama pertumbuhan tersebut. Tingginya pertumbuhanekonomi digital di Indonesia terungkap dari Google, TemasekHoldings Pte, dan Bain & Co. Di sisi lain, ekonomi digital AsiaTenggara sesuai perkiraan mencapai lebih dari USD100 miliar(Rp1.416 triliun) pada tahun ini. Pada 2025 peningkatannyadiproyeksikan akan mencapai tiga kali lipat. Artinya Asia Tenggaramenjadi satu di antara wilayah dengan pertumbuhan terpesat didunia untuk perdagangan online. Kondisi ini juga didukungbanyaknya populasi pemuda yang semakin lekat dengansmartphone. Sementara itu, pada 2019 ekonomi digital Indonesiamencapai USD40 miliar (Rp567 triliun) dan pada 2025 sebesarUSD133 miliar (Rp1.883 triliun).

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengalami defisit anggaran dibawah US$1 triliun pada tahun fiskal yang baru saja berakhir.Sementara itu, Defisit tahun lalu mencapai US$779 miliar. Tetapitahun ini mencapai US$984 miliar. Atau US$200 miliar lebih tinggimeskipun tingkat pengangguran sangat rendah dan pertumbuhanekonomi terus berlanjut. Posisi defisit dan utang negara sebesarUS$22 triliun tidak dapat dipertahankan. CBO mencatat bahwadefisit telah tumbuh lebih cepat dari ukuran ekonomi selama empattahun berturut-turut, berakhir pada 2019 sebesar 4,7% dari produkdomestik bruto. Departemen Keuangan akan merilis angka defisitakhir pertengahan bulan.

4

Market Data8 October 2019

COMMODITIES DUAL LISTINGDescription Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)Crude Oil (US$)/Barrel 52.87 0.12 TLKM (US) 29.14 4,126.95 -103.39Natural Gas (US$)/mmBtu 2.30 -0.01 ANTM (GR) 0.04 637.10 15.54Gold (US$)/Ounce 1,492.32 -1.22Nickel (US$)/MT 17,725.00 -65.00Tin (US$)/MT 16,330.00 -145.00Coal (NEWC) (US$)/MT* 66.45 4.05Coal (RB) (US$)/MT* 65.60 2.24CPO (ROTH) (US$)/MT 555.00 17.50CPO (MYR)/MT 2,088.00 18.50Rubber (MYR/Kg) 716.50 -1.00Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1,050.00 0.00*weekly

GLOBAL INDICES VALUATIONChange PER (X) PBV (X) Market Cap

Country Indices Price%Day %YTD 2019E 2020F 2018E 2019F (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 26,478.02 -0.36 13.51 17.45 14.86 3.86 3.60 7,449.13USA NASDAQ COMPOSITE 7,956.29 -0.33 19.91 23.87 20.22 4.37 3.14 12,417.27ENGLAND FTSE 100 INDEX 7,197.88 0.59 6.98 12.78 11.95 1.66 1.58 1,754.56CHINA SHANGHAI SE A SH 3,043.35 -0.92 16.54 11.46 10.36 1.33 1.21 4,511.08CHINA SHENZHEN SE A SH 1,668.45 -1.06 25.86 18.49 15.19 2.43 2.16 3,016.97HONG KONG HANG SENG INDEX 25,821.03 -1.11 -0.10 10.35 9.74 1.12 1.05 2,133.18INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6,000.58 -1.00 -3.13 15.25 13.55 2.14 1.97 488.69JAPAN NIKKEI 225 21,375.25 -0.16 6.80 15.79 15.16 1.55 1.45 3,308.67MALAYSIA KLCI 1,559.00 0.09 -7.78 16.25 15.27 1.43 1.37 238.68SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3,099.48 0.69 1.00 12.46 11.80 1.05 1.01 389.75

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGEDescription Rate (IDR) Change Description Rate (USD) ChangeUSD/IDR 14,162.50 24.50 1000 IDR/ USD 0.07061 -0.00012EUR/IDR 15,539.10 6.43 EUR / USD 1.09720 0.00010JPY/IDR 132.05 -0.55 JPY / USD 0.00932 0.00000SGD/IDR 10,253.76 4.76 SGD / USD 0.72401 -0.00010AUD/IDR 9,534.20 -5.42 AUD / USD 0.67320 -0.00010GBP/IDR 17,402.88 -18.94 GBP / USD 1.22880 -0.00050CNY/IDR 1,981.24 -0.21 CNY / USD 0.13989 -0.00050MYR/IDR 3,378.22 0.08 MYR / USD 0.23853 -0.00042KRW/IDR 11.84 0.02 100 KRW / USD 0.08357 -0.00001

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATEDescription Country Rate (%) Description Country Rate (%)FED Rate (%) US 2.25 JIBOR (IDR) Indonesia 5.64BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.25 LIBOR (GBP) England 0.71ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.08BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.10PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.76

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSITDescription September-19 August-19 Description Rate (%)Inflation YTD % 2.20 2.48 1M 5.88Inflation YOY % 3.39 3.49 3M 6.04Inflation MOM % -0.27 0.12 6M 6.00Foreign Reserve (USD) 124.33 Bn 126.44 Bn 12M 6.03GDP (IDR Bn) 3,963,461.10 3,783,737.50

5

Market Data8 October 2019

BUSINESS & ECONOMIC CALENDARDate Agenda Expectation08 Okt US Consumer Credit Turun menjadi $15.0 Bn dari $23.29 Bn08 Okt US PPI Final Demand MoM Tetap 0.1%08 Okt US PPI Final Demand YoY Tetap 1.8%08 Okt US Wholesale Trade Sales MoM --08 Okt US Wholesale Inventories MoM --10 Okt FOMC Meeting Minutes --10 Okt US CPI MoM Tetap 0.1%10 Okt US CPI YoY Naik menjadi 1.9% dari 1.7%10 Okt US Initial Jobless Claims Turun menjadi 218 ribu dari 219 ribu10 Okt US Continuing Claims Tetap 1651 ribu11 Okt US Import Price Index MoM Turun menjadi 0.0% dari 0.5%11 Okt US Import Price Index YoY Turun menjadi -2.1% dari -2.0%11 Okt US Export Price Index MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.6%11 Okt US Export Price Index YoY --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERSStock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index ptBBCA IJ 30350 0.41 2.74 UNVR IJ 44000 -3.14 -9.75BTPS IJ 3620 4.93 1.16 TLKM IJ 4110 -1.91 -7.11PSAB IJ 320 13.48 0.90 BBRI IJ 3900 -1.27 -5.48UNTR IJ 20400 0.99 0.67 TPIA IJ 8000 -3.61 -4.80ARTO IJ 2630 24.64 0.56 HMSP IJ 2110 -1.86 -4.17ICBP IJ 12275 0.41 0.52 ASII IJ 6325 -1.56 -3.63TCPI IJ 6200 1.22 0.34 BBNI IJ 6675 -2.91 -3.31JSMR IJ 5600 0.90 0.33 BRPT IJ 965 -3.02 -2.40CLEO IJ 535 4.90 0.27 CPIN IJ 5100 -2.86 -2.21TOWR IJ 615 0.82 0.23 INTP IJ 18550 -3.39 -2.15

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price(IDR)

IssuedShares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Trinitan Metals &Minerals

Manufacture &Industries

300.00 333.33 23-27 Sep 2019 09 Okt 2019 Mirae Asset Sekuritas

Digital MediatamaMaxima

Trade & Service 190-270 2692.31 09-11 Okt 2019 17 Okt 2019 Kresna SekuritasTrimegah Sekuritas

Ginting Jaya Energi Mining & Energy 375-450 750.00 28-31 Okt 2019 06 Nov 2019 MNC Sekuritas

6

8 October 2019Corporate Info8 October 2019

DIVIDENDStock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording PaymentASII 57.00 Cash Dividend 04 Oct 2019 07 Oct 2019 08 Oct 2019 30 Oct 2019HEXA $0.0358 Cash Dividend 07 Oct 2019 08 Oct 2019 09 Oct 2019 25 Oct 2019UNTR 408.00 Cash Dividend 07 Oct 2019 08 Oct 2019 09 Oct 2019 23 Oct 2019AUTO 19.00 Cash Dividend 08 Oct 2019 09 Oct 2019 10 Oct 2019 23 Oct 2019ASGR 25.00 Cash Dividend 09 Oct 2019 10 Oct 2019 11 Oct 2019 23 Oct 2019

CORPORATE ACTIONSStock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

GENERAL MEETINGEmiten AGM/EGM Date AgendaGHON RUPSLB 08 Oct 2019SQMI RUPSLB 09 Oct 2019TRIS RUPSLB 09 Oct 2019JKON RUPSLB 10 Oct 2019JRPT RUPSLB 10 Oct 2019CASS RUPSLB 11 Oct 2019KARW RUPSLB 11 Oct 2019MCOR RUPSLB 11 Oct 2019IBST RUPSLB 14 Oct 2019BABP RUPSLB 15 Oct 2019IPCC RUPSLB 15 Oct 2019IPCM RUPSLB 15 Oct 2019PJAA RUPSLB 16 Oct 2019IKAI RUPSLB 17 Oct 2019BBTN RUPSLB 18 Oct 2019SSTM RUPSLB 18 Oct 2019VOKS RUPSLB 18 Oct 2019ZINC RUPSLB 18 Oct 2019SSTM RUPSLB 18 Oct 2019VOKS RUPSLB 18 Oct 2019ZINC RUPSLB 18 Oct 2019

8 October 2019

Technical Analysis8 October 2019

UNVR TRADING BUY

S1 43525 R1 44975 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 42075 R2 46425

ClosingPrice 44000

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi negatif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 43525-Rp 44975

Entry Rp 44000, take Profit Rp 44975

Indikator Posisi SinyalStochastics 13.68 NegatifMACD 10.07 NegatifTrue Strength Index (TSI) -63.12 NegatifBollinger Band (Mid) 46411 NegatifMA5 45230 Negatif

42,000

43,000

44,000

45,000

46,000

47,000

48,000

49,000

50,000

March Apri l May Jun Jul August September October

UNVR Upward Sloping Channel

45,800

45,230

44,000 44,000 44,000 43,846 43,846

46,150 46,411.3

47,300

48,752.5

50,427.9 50,427.9

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0UNVR - Stochastic%D(6,3,3) = 10.79, Stochastic %K= 13.06, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

13.0584 10.7894 10.7894

13.0584 20 80

-400 -200 0 200 400 600 0UNVR - MACD(5,3) = 395.91, Signal() = 314.84 314.837 395.912

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0UNVR - TSI(3,5,3) = -63.12, Volume() = 1,859,400.00 -56.615 -63.1243

0.00000 1,859,400

Created with AmiBroker - advanced char ting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

BBRI TRADING BUY

S1 3840 R1 3970 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 3710 R2 4100

ClosingPrice 3900

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 3840-Rp 3970

Entry Rp 3900, take Profit Rp 3970

Indikator Posisi SinyalStochastics 14.89 PositifMACD -40.08 NegatifTrue Strength Index (TSI) -38.65 PositifBollinger Band (Mid) 4132 NegatifMA5 3932 Negatif

3,600

3,800

4,000

4,200

4,400

4,600

March Apri l May Jun Jul August September October

BBRI Wedge

4,027.27 4,021.25

3,932 3,900 3,900 3,900 3,810

4,027.27

4,131.5

4,210

4,293.32 4,327.83 4,327.83

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 14.03, Stochastic%K= 19.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

19.359 14.0321 14.0321

19.359 20 80

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0BBRI - MACD(5,3) = 29.08, Signal()= 34.49 29.0793 34.4941

-100.0-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0BBRI - TSI(3,5,3)= -38.65, Volume() = 126,705,696.00

-38.6472 -42.3025

0.00000126,705,696

Created with AmiBroker - advanced char ting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

8 October 2019

Technical Analysis8 October 2019

LSIP TRADING BUY

S1 1150 R1 1235 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1115 R2 1270

ClosingPrice 1190

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi negatif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 1150-Rp 1235

Entry Rp 1190, take Profit Rp 1235

Indikator Posisi SinyalStochastics 47.63 NegatifMACD -2.93 NegatifTrue Strength Index (TSI) -16.54 NegatifBollinger Band (Mid) 1215 NegatifMA5 1216 Negatif

1,000

1,100

1,200

1,300

1,400

1,500

March Apri l May Jun Jul August September October

LSIP Wedge

1,190 1,190 1,190 1,172.86 1,172.86 1,165 1,155.93

1,214.5 1,216 1,218.75 1,269.38 1,269.38 1,285

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 41.78, Stochastic%K= 30.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 30.5556 30.5556 20

41.7778 41.7778 80

-30.0-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 0.0LSIP - MACD(5,3) = 7.14, Signal()= 4.36 4.36233 7.14183

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0LSIP - TSI(3,5,3)= -16.51, Volume() = 2,023,700.00 -7.13518 -16.5108

0.00000 2,023,700

Created with AmiBroker - advanced char ting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

JSMR TRADING BUY

S1 5500 R1 5700 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 5300 R2 5900

ClosingPrice 5600

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 5500-Rp 5700

Entry Rp 5600, take Profit Rp 5700

Indikator Posisi SinyalStochastics 42.01 PositifMACD -9.57 NegatifTrue Strength Index (TSI) -21.96 PositifBollinger Band (Mid) 5595 PositifMA5 5565 Positif

4,600

4,800

5,000

5,200

5,400

5,600

5,800

6,000

6,200

6,400

March Apri l May Jun Jul August September October

JSMR Downward SlopingChannel

5,600 5,595 5,565 5,400 5,320.97

4,892.65 4,892.65

5,600 5,600 5,631.25 5,804.65 5,804.65 5,825

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0JSMR - Stochastic%D(6,3,3) = 30.33, Stochastic %K= 31.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.3268 30.3268 20

31.3725 31.3725 80

-120.0-80.0-40.0 0.0 40.0 80.0 0.0JSMR - MACD(5,3) = 8.66, Signal()= 16.85 8.66321 16.8507

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0JSMR - TSI(3,5,3) = -21.96, Volume() = 2,667,800.00 -21.9611 -22.4812

0.00000 2,667,800

Created with AmiBroker - advanced char ting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

8 October 2019

Technical Analysis8 October 2019

INCO TRADING BUY

S1 3560 R1 3690 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 3430 R2 3820

ClosingPrice 3620

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi positif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 3560-Rp 3690

Entry Rp 3620, take Profit Rp 3690

Indikator Posisi SinyalStochastics 22.76 PositifMACD -5.55 PositifTrue Strength Index (TSI) 7.76 PositifBollinger Band (Mid) 3647 NegatifMA5 3510 Positif

2,400

2,800

3,200

3,600

4,000

4,400

March Apri l May Jun Jul August September October

INCO Downward Sloping Channel

3,553.33 3,553.33 3,536.25 3,510 3,310 3,250 3,250

3,620 3,620 3,620 3,647 3,860

4,246.3

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0INCO - Stochastic%D(6,3,3) = 53.26, Stochastic%K= 79.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

53.2571 53.2571 20

79.3551 79.3551 80

-120.0-100.0-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0INCO - MACD(5,3)= -21.31, Signal()= -7.90 -21.307 -7.8964

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0INCO - TSI(3,5,3)= 7.76, Volume() = 29,861,200.00 0.00000 -5.96648

7.75986 29,861,200

Created with AmiBroker - advanced char ting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

SMRA TRADING BUY

S1 1115 R1 1165 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1065 R2 1215

ClosingPrice 1145

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi positif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 1115-Rp 1165

Entry Rp 1145, take Profit Rp 1165

Indikator Posisi SinyalStochastics 22.33 PositifMACD -5.34 PositifTrue Strength Index (TSI) -12.81 PositifBollinger Band (Mid) 1183 NegatifMA5 1135 Positif

900

1,000

1,100

1,200

1,300

March Apri l May Jun Jul August September October

SMRA DownwardSlopingChannel

1,145 1,145 1,145 1,135 1,080 1,066.67 1,066.67

1,151.25 1,174.5 1,174.5 1,183.25 1,220

1,277.28

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0SMRA - Stochastic%D(6,3,3) = 39.92, Stochastic%K= 60.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 39.9226 39.9226 20

60.6151 60.6151 80

-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0SMRA - MACD(5,3)= 0.91, Signal() = 2.98 0.910018 2.97725

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0SMRA - TSI(3,5,3)= -12.81, Volume() = 3,071,300.00 -12.8141 -17.2068

0.00000 3,071,300

Created with AmiBroker - advanced char ting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

Trading View8 October 2019

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADINGPrice Support Resistance Indicators 1 MonthTicker Rec

Last Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

AgricultureAALI Trading Sell 10725 10725 10650 10475 10650 10825 11000 Negatif Negatif Negatif 11400 10125LSIP Trading Buy 1190 1190 1235 1115 1150 1235 1270 Negatif Negatif Negatif 1310 1135SGRO Trading Buy 2200 2200 2220 2120 2170 2220 2270 Positif Positif Positif 2380 2140

MiningPTBA Trading Sell 2150 2150 2100 1975 2100 2220 2340 Negatif Positif Negatif 2770 2200ADRO Trading Sell 1250 1250 1235 1195 1235 1275 1315 Negatif Negatif Negatif 1485 1050MEDC Trading Buy 645 645 665 620 635 650 665 Positif Positif Negatif 830 625INCO Trading Buy 3620 3620 3690 3430 3560 3690 3820 Positif Positif Positif 4320 3080ANTM Trading Sell 955 955 940 905 940 975 1010 Positif Negatif Positif 1175 915TINS Trading Sell 900 900 885 850 885 920 955 Positif Negatif Negatif 1285 875

Basic Industry and ChemicalsWTON Trading Buy 456 456 472 416 444 472 500 Negatif Negatif Negatif 525 448SMGR Trading Sell 11300 11300 11125 10725 11125 11525 11925 Positif Positif Positif 13500 10575INTP Trading Sell 18550 18550 18325 17650 18325 19000 19675 Positif Negatif Positif 22300 17200SMCB Trading Sell 1250 1250 1195 1080 1195 1310 1425 Negatif Positif Negatif 1385 1315

Miscellaneous IndustryASII Trading Buy 6325 6325 6425 6125 6275 6425 6575 Negatif Negatif Negatif 6925 6300GJTL Trading Sell 605 605 600 585 600 615 630 Negatif Negatif Negatif 695 595

Consumer Goods IndustryINDF Trading Sell 7700 7700 7575 7300 7575 7850 8125 Positif Negatif Negatif 8050 7450GGRM Trading Buy 49400 49400 50000 47950 48975 50000 51025 Positif Negatif Negatif 75375 49450UNVR Trading Buy 44000 44000 44975 42075 43525 44975 46425 Negatif Negatif Negatif 48975 44650KLBF Trading Sell 1630 1630 1615 1580 1615 1650 1685 Negatif Negatif Negatif 1690 1525

Property, Real Estate and Building ConstructionBSDE Trading Buy 1295 1295 1330 1210 1270 1330 1390 Negatif Positif Negatif 1450 1310PTPP Trading Buy 1610 1610 1665 1495 1580 1665 1750 Negatif Negatif Negatif 1945 1600WIKA Trading Sell 1820 1820 1785 1700 1785 1870 1955 Negatif Negatif Negatif 2330 1840ADHI Trading Sell 1215 1215 1200 1155 1200 1245 1290 Negatif Negatif Negatif 1405 1245WSKT Trading Buy 1495 1495 1545 1375 1460 1545 1630 Negatif Negatif Negatif 1800 1495

Infrastructure, Utilities and TransportationPGAS Trading Buy 2050 2050 2110 1915 2010 2110 2210 Negatif Negatif Negatif 2300 1780JSMR Trading Buy 5600 5600 5700 5300 5500 5700 5900 Negatif Positif Positif 5825 5250ISAT Trading Buy 2730 2730 2910 2370 2640 2910 3180 Positif Negatif Negatif 3790 2610TLKM Trading Sell 4110 4110 4050 3900 4050 4200 4350 Negatif Negatif Negatif 4450 4150

FinanceBMRI Trading Buy 6350 6350 6450 6150 6300 6450 6600 Negatif Negatif Negatif 7325 6275BBRI Trading Buy 3900 3900 3970 3710 3840 3970 4100 Negatif Positif Negatif 4350 3810BBNI Trading Sell 6675 6675 6575 6275 6575 6875 7175 Negatif Negatif Negatif 8125 6800BBCA Trading Buy 30350 30350 30425 30125 30275 30425 30575 Positif Positif Positif 30525 28900BBTN Trading Buy 1815 1815 1855 1715 1785 1855 1925 Negatif Negatif Negatif 2290 1800

Trade, Services and InvestmentUNTR Trading Sell 20400 20400 20225 19875 20225 20575 20925 Positif Positif Positif 23775 19850MPPA Trading Sell 174 174 171 163 171 179 187 Negatif Negatif Negatif 195 165