dampak pemberian ekstrak biji pala (myristica fragrans...
TRANSCRIPT
Seminar Nasional Biologi 2 (SEMABIO) 2017 “Pemanfaatan Biodiversitas Berbasis Kearifan Lokal”
310
FH-11
DAMPAK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PALA (Myristica fragrans
Houtt) TERHADAP SENSASI ANESTESIA PADA HAMSTER
Iman Hernaman
1), Atun Budiman
2), Diding Latipudin
3)
1, 2 , 3 )Departemen Nutrisi Ternak dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor Sumedang 45363
Tlp. (022) 7798241 Fax. (022) 779821. email : [email protected]
Abstrak. Biji pala mengandung senyawa anestesia alami. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
ekstrak biji pala terhadap sensasi anestesia pada hamster. Dua puluh satu ekor hamster dewasa
diberi ekstrak biji pala pada konsentrasi 0 (kontrol), 5, 10, 15, 20, 25% dan pekat. Hewan tersebut
diuji kemampuan berputar pada roda selama 1 menit. Lebih lanjut hamster diobservasi pada waktu
10, 20, 30, 60, 120, dan 180 menit pasca pemberian ekstrak biji pala. Hasil menunjukkan bahwa
pemberian ekstrak biji pala pada dosis 20% memberikan jumlah putaran yang paling rendah yaitu
18,43 putaran/menit. Hamster yang diberi perlakuan ekstrak biji pala dan dibiarkan selama 180
menit menghasilkan putaran yang rendah dibandingkan dengan kontrol 25,27 vs 39,92 putaran/menit.
Kesimpulan, hamster yang diberi ekstrak biji pala menunjukkan efek anastesia sampai waktu 180
menit.
Kata Kunci : hamster (Critetinae mesocricetus auratus), pala (Myristica fragrans Houtt), sensasi
anestesia.
Abstract. Pala seed contains a natural anesthesia compound. This research aimed to study the effect
of pala seed extract to anesthesia sensation on hamster. Twenty one of hamsters were administered the
pala seed extract at concentration of 0 (control), 5, 10, 15, 20, 25% and no dilution. They were
allowed to pass trough rotary wheel for 1 minute at 20, 30, 60, 120, and 180 minutes after offering
the extract. Data was processed with varian analysis and Dunnet’s Test. This experiment indicated
that 20% pala seed extract had the lowest of level on rotary whell (18.43 turn/minute). The all
treatments indicated anesthesia sensation up to 180 minutes, when level on rotary whell were lower
than control 25.27 vs 39.92 turn/minute. Conclusion, hamster offered the pala seed extract showed
anesthesia sensation up to 180 minutes.
Keywords : hamster (Critetinae mesocricetus auratus), pala (Myristica fragrans Houtt), anesthesia
sensation
PENDAHULUAN
Pala merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku.
Tanaman ini dalah salah satu jenis rempah-rempah yang banyak digunakan dalam industri
makanan, farmasi, dan kosmetik (Christina Winarti dan Nanan Nurdjanah, 2005).
Sudah lama pala dikenal sebagai rempah-rempah penghasil minyak atsiri. Kandungan
minyak atsiri pala sekitar 5−15% yang meliputi pinen, sabinen, kamfen, miristicin, elemisin,
isoelemisin, eugenol, isoeugenol, metoksieugenol, safrol, dimerik polipropanoat, lignan, dan
neolignan (Janssen dan Laeckman 1990). Beberapa senyawa memiliki efek bermacam-macam
dapat dimanfaatkan sebagai obat sedatif-hipnotik dan secara empiris, biji pala digunakan
sebagai obat penenang (Winarti dan Nurdjanah, 2005). Hasil penelitian ini dapat dijadikan
Seminar Nasional Biologi 2 (SEMABIO) 2017 “Pemanfaatan Biodiversitas Berbasis Kearifan Lokal”
311
data awal untuk menanggulangi dampak stres lingkungan yang sangat merugikan secara
ekonomi dalam budidaya ternak.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Biji buah pala diambil sarinya, lalu dilarutkan ke dalam air minum pada konsentrasi 0
(kontrol), 5, 10, 15, 20, dan 25% dan dosis pekat. Bentuk sediaan tersebut diberikan kepada 3
hamster pada masing-masing perlakuan dan dilihat reaksinya selama 1 menit melalui
pengujian, dimana hamster tersebut dimasukan ke dalam roda berputar. Semakin lambat
berputar, maka reaksi sediaan tersebut sudah mulai beraksi. Banyaknya putaran per menit
digunakan sebagai indikator reaksi dari efek sediaan biji. Dalam tahap ini juga dilakukan
pengujian pemulihan hamster dilihat dari waktu setelah reaksi terjadi dengan interval waktu
30, 60, 120, 180 menit. Penentuannya juga dilakukan dengan jumlah putaran per menit.
Waktu pemulihan digunakan untuk memberikan sediaan herbal agar hewan tersebut tenang
kembali. Data yang terkumpul dilakukan analisis varian, selanjutnya dilakukan Uji Dunnet‘s
(Steel dan Torrie 1993).
HASIL
Pengaruh Dosis Biji Pala terhadap Jumlah Putaran Roda
Analisis varian jumlah putaran roda dari percobaan penggunaan ekstrak biji pala
disajikan pada Tabel 1. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa ekstrak biji pala sangat
mempengaruhi jumlah putaran per menit. Artinya diantara perlakuan terjadi perbedaan yang
sangat nyata (P<0,01).
Tabel 1. Analisis varian pengaruh dosis ekstrak biji pala terhadap jumlah putaran roda
Sumber
Keragaman
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas
Kuadrat
Tengah F hitung Signifikasi
Perlakuan 4707,376 6 784,563 5,206 0,000
Galat 12961,549 86 150,716
Total 17668,925 92
Lebih lanjut dilakukan uji Dunnet‘s untuk membandingkan kontrol, yaitu putaran
hamster yang tidak diberi perlakuan dengan perlakuan yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Uji Dunnet‘s pengaruh dosis ekstrak biji pala terhadap jumlah putaran
Perbandingan Nilai Rataan
(putaran/menit) Signifikasi (0,05)
5% vs Kontrol 34,07 vs 39,92 NS
10% vs Kontrol 29,38 vs 39,92 NS
15% vs Kontrol 23,13 vs 39,92 S
20% vs Kontrol 18,43 vs 39,92 S
25% vs Kontrol 35,47 vs 39,92 NS
Pekat vs Kontrol 25,27 vs 39,92 S
Seminar Nasional Biologi 2 (SEMABIO) 2017 “Pemanfaatan Biodiversitas Berbasis Kearifan Lokal”
312
Keterangan : S = Signifikan, NS = Non Signifikan
Dari data di atas, tampak tidak ada konsistensi pengaruh pemberian ekstrak biji pala
terhadap jumah putaran, namun demikian semakin tinggi konsentrasi ekstrak biji pala
semakin rendah jumlah putaran yang dilakukan oleh hamster dengan pemberian ekstrak biji
pala 20% menunjukkan putaran roda yang paling rendah sebesar 18,23 putaran/menit.
Pengaruh Lama Waktu Pemulihan Setelah Diberi Ekstrak Biji Pala Dilihat dari
Jumlah Putaran Roda
Pemberian ekstrak biji pala ternyata menghasilkan perbedaan jumlah putaran roda yang
ditunjukkan dengan analisis varian pada Tabel 3, yang memperlihatkan signifikasi yang
sangat nyata (P<0,01). Artinya bahwa diantara perlakuan terdapat perbedaan. Oleh sebab itu,
untuk mengetahui perbedaan perlakuan melalui perbandingan dengan kontrol, maka
dilakukan Uji Dunnet‘s yang disajikan pada Tabel 4.
Tabel 3. Anava Jumlah Putaran Roda pada Beberapa Waktu setelah Diberi Ekstrak Biji Pala
Sumber
Keragaman
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas
Kuadrat
Tengah F hitung Signifikasi
Perlakuan 3969,612 5 793,922 4,709 0,001
Galat 14835,792 88 168,589
Total 18805,404 93
Tabel 4. Uji Dunnet‘s Jumlah Putaran Roda pada Beberapa Waktu setelah Diberi Ekstrak Biji Pala
Perbandingan Nilai Rataan
(putaran/menit) Signifikasi (0,05)
20 vs Kontrol 29,78 vs 39,92 S
30 vs Kontrol 35,60 vs 39,92 NS
60 vs Kontrol 24,94 vs 39,92 S
120 vs Kontrol 22,18 vs 39,92 S
180 vs Kontrol 25,27 vs 39,92 S
Keterangan : S = Signifikan, NS = Non Signifikan
Uji Dunnet‘s pada Tabel 4 menunjukkan bahwa waktu selama 180 menit masih
memperlihatkan jumlah putaran roda yang lebih rendah dibandingkan dengan kontrol.
PEMBAHASAN
Data yang ditam[ilkan pada Tabel 2 dan 4 menunjukkan bahwa saraf hamster
terpengaruhi oleh zat-zat yang bersifat anestesia yang terdapat pada biji pala. Wallis (1960)
menyatakan bahwa senyawa aromatik myristicyn dan elimicin sebesar 2-18% yang terdapat
pada biji pala bersifat merangsang tidur. Zat anestesia yang terkandung dalam biji pala masih
memperlihatkan dampaknya sampai waktu 180 menit. Artinya waktu pemulihan sampai
keadaan normal selama 180 menit belum tercapai. Dilaporkan bahwa ekstrak biji pala dengan
Seminar Nasional Biologi 2 (SEMABIO) 2017 “Pemanfaatan Biodiversitas Berbasis Kearifan Lokal”
313
dosis 7,5mg/25g BB dapat memperpendek waktu induksi tidur dan dapat memperpanjang
lama tidur mencit (Rahadian, 2009).
Penelitian di atas memberi gambaran bahwa biji pala dapat memberikan sensasi tenang
dan dampaknya cukup lama sampai kembali pada keadaan semula. Hasil ini memberikan
harapan bagi penyediaan sumber senyawa anestesia alami yang berasal dari tanaman,
khususnya biji pala untuk dikembangkan sebagai antistress bagi hewan ternak yang selama ini
menjadi salah satu faktor yang menurunkan performa ternak dan mengurangi keuntungan
peternak.
SIMPULAN
Ekstrak biji pala memberikan efek anestesia pada hamster sampai waktu 180 menit.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih disampaikan kepada Universitas Padjadjaran melalui Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang telah mendukung kegiatan penelitian
melalui Hibah Penelitian Dosen Muda Nomor : 3057/Un6.Rkt/Hk/2011.
DAFTAR PUSTAKA
Janssen, J. and G.M. Laeckman. 1990. Nutmeg oil: Identification and quantification of its
most active constituents as inhibitors of platelet aggregation. J. Ethnopharmacol. (no. 29):
179−188.
Rahadian D.D. 2009. Pengaruh Ekstrak Biji Pala (Myristica fragan Houtt) Dosis 7,5 mg/25g
Bb terhadap Waktu Induksi Tidur dan Lama Waktu Tidur.
Steel, R.G.D dan Torrie J.H. 1993. Prinsip and Prosedur Statistika. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Winarti, C dan N. Nurdjanah. 2005. Peluang tanaman rempah dan obat sebagai sumber
pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 24(2)
Wallis, T.E. 1960. Text Book of Pharmacognosy. J. Text Boo & A Churchill Ltd, London.