dan musyarakah terhadap profitabilitas dengan non...
TRANSCRIPT
-
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH
DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS
DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI
VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
(TAHUN 2013-2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
ANGGI SAFITRI
NIM 63010150165
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
TAHUN 2019
-
ii
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH
DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS
DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI
VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
(TAHUN 2013-2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
ANGGI SAFITRI
NIM 63010150165
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
TAHUN 2019
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
-
viii
MOTTO
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung
perihnya kebohodan”
-Imam Asy-Syafi’i-
“If You Cannot Find Miracles, Create Your Own Miracles!”
-Talent Scouting 2018-
“Biasakan diri untuk menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang. Karna suatu
hal yang baru, datang dari sudut pandang yang baru”
-Anggi Safitri-
-
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Bapak, Ibu, dan Adik ku tercinta. Terima kasih untuk cinta, kasih dan
sayangnya yang telah diberikan kepadaku selama ini. Terima kasih sudah
menghantarkan ku sampai sejauh ini, sampai akhirnya aku memperoleh gelar
sarjana. Beribu maaf dan terima kasih mungkin tidak akan cukup untuk membalas
semua jasa-jasa yang telah kau berikan. Semoga engkau selalu sehat, dan dapat
terus membimbingku. Juga semoga Allah senantiasa mempermudah jalanku,
untuk selalu membahagiakan mu. Aamiin.
Guru-guru dan Dosen-dosenku. Terima kasih banyak untuk ilmu yang
diberikan kepadaku karna tanpa ilmu yang kau berikan, aku tidak akan
mengetahui banyak hal. Semoga berkah dan pahala selalu mengalir untukmu.
Aamiin.
Sepupu-sepupuku, Hesti Pratiwi, Isnaeni, Pipit. Terima kasih untuk
selalu mengoprak-oprak supaya aku lekas menyelesaikan skripsiku. Kalian
terkadang menyebalkan tapi aku sayang.
Sahabatku, Linda Kartika Sari, Siti Fauzah, Ulfa Maulida, dan
Wachidatun Khasanah. Terima kasih untuk canda, tawa, cinta, kasih, dan
kebersamaannya selama ini. Bahagia sekali bisa mengenal kalian. Mulai dari awal
semester sampai akhirnya kita pakai toga, selalu bersama. Semoga tetap seperti itu
yaa. Tetap kompak, saling mendukung, menyemangati, dan mendoakan satu sama
lain. Sehat, dan sukses selalu untukmu! Jangan lupa, kita punya BeeScrap. Hehe
Sahabatku, Puji Astuti dan Riza Nindia. Walaupun jarak dan waktu
membuat kita sulit bertemu, tetapi terima kasih sudah selalu mendoakan,
mensupport dan menjadi sahabat terbaik. Aku sayang kalian.
Sahabat Tersarkas ku, M Robby D. Terima kasih untuk setiap kalimat-
kalimat sarkas yang kau lontarkan kepadaku. Salah satunya, “Kita udahan aja
temenannya kalau kamu ga bisa nyelesein skripsi dan wisuda tahun ini”. Caramu
menyemangati memang berbeda. Terkadang menyakiti, tapi ampuh. Thanks ndut!
-
x
Sahabatku, yang selalu menyebut dirinya sebagai Jagoan. Terima kasih
untuk selalu mengingatkan, “Gausah ngoyo, pelan-pelan yang penting sampai.
Nek capek, leren”. Manusia dengan tempat cerita paling menyenangkan. Yang
disetiap ada waktu ngobrol, tidak pernah lupa bertanya “Gimana? Ada cerita apa
hari ini?”. Sehat dan sukses selalu yaa!
Keluarga KKN Posko 156 ku, Siti Sarifah, Anis Ayu Pradina, Dwi Puji
Rahayu, Tri Kustianingsih, Fuad Syamsul Munir, Edi Prabowo dan Sri
Widodo. Terima kasih untuk satu setengah bulan kemarin yang sangat kompak
dan menyenangkan. Dari kalian aku belajar, bahwa menjadi mahasiswa itu bukan
hanya sekedar duduk dikelas dan mendengarkan. Tapi juga butuh keluar,
tinggalkan sebentar zona nyaman. Terima kasih untuk kita yang tidak pernah
menjatuhkan satu sama lain, melainkan saling memotivasi untuk selalu menjadi
pribadi yang lebih baik. Aku tidak pernah tidak rindu kalian. Lekas bertemu dan
berkumpul kembali yaa!
Keluarga TKJ B 2015 yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu. Terima
kasih untuk motivasi yang secara tidak langsung kalian berikan kepadaku.
Walaupun sudah jarang bertemu, semoga tetap saling mendoakan. Aku bangga
bisa menjadi bagian dari TKJ B bersama kalian. Sukses selalu!
Teman Seperbimbingan ku, Ali Mudhofir. Terima kasih sudah mau
berjuang bersama-sama dari awal sidang proposal sampai akhirnya skripsi kita di
ACC. Yang selalu tanya “Mau bimbingan kapan?” “Target revisi selesai kapan?”
“Ayo ngerjain bareng” dan alhamdulillah, semua target yang kita buat tercapai.
Sukses terus kedepannya bro!
Dan terakhir, untuk teman-teman seperjuangan ku. Terima kasih sudah
selalu menyemangati, berbagi ilmu, diskusi, dan hal-hal menyenangkan lainnya.
Tetap semangat, jangan mudah menyerah, selalu berdoa dan berusaha. Skripsi itu
tentang menyatukan niat dan action kita, keduanya harus berjalan beriringan.
Jangan biarkan mereka jalan sendiri-sendiri. Berat, susah mau sampai. Hehehe
Fighting!
-
xi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil’ alamiin, segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan
rahmat yang tak ternilai dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH,
MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS
DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL
MODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA (TAHUN 2013-2017). Skripsi ini
disusun guna memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Zakiyyudin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
-
xii
4. Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir.
5. Seluruh dosen dan staff program studi Perbankan Syariah S1 yang telah
memberikan ilmu dan segenap pengetahuan serta wawasan.
6. Kedua orang tua tercinta yang telah membimbing dan memotivasi sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa,
nasehat, kesabaran dan semangat yang luar biasa.
7. Sahabat-sahabatku yang selalu mengingatkan dan memberi semangat.
8. Teman-teman Perbankan Syariah 2015, teman seperjuangan. Terima kasih
untuk saling menyemangati dan memotivasi satu sama lain.
9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, terima kasih untuk semangat
yang selalu diberikan, doa terbaik untuk kita semua.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran pada penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Wassalamualaiakum Wr.Wb.
Salatiga, 10 Mei 2019
Penulis
-
xiii
ABSTRAK
Safitri, Anggi. 2019. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas dengan Non Performing Financing
(NPF) Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia (Tahun 2013-2017). Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah
IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah,
mudharabah, dan musyarakah dengan NPF terhadap profitabilitas yang
diproksikan oleh ROE dengan NPF sebagai variabel moderasi pada BUS dan
BPRS selama 5 tahun, serta untuk mengetahui perbedaan tingkat profitabilitas
pada BUS dan BPRS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dan bersifat cross section. Data dalam penelitian ini diperoleh dari
laporan keuangan BUS dan BPRS baik dari masing-masing website maupun yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia. Sampel yang digunakan adalah 10 BUS dan 36
BPRS. Teknik pengambilan sampel adalah dengan metode purposive sampling.
Teknik analisis menggunakan uji MRA dan uji mann-whitney.
Hasil uji MRA menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas pada BUS, pembiayaan murabahah
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada BPRS, pembiayaan murabahah
berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BUS dan BPRS, pembiayaan
mudharabah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BUS, pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BPRS, pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BUS dan BPRS,
pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BUS,
pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BPRS,
pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada BUS
dan BPRS, NPF tidak memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas pada BUS, NPF tidak memoderasi pengaruh pembiayaan
murabahah terhadap profitabilitas pada BPRS, NPF memoderasi pengaruh
pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas pada BUS dan BPRS, NPF tidak
memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas pada BUS,
NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas pada
BPRS, NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap
profitabilitas pada BUS dan BPRS, NPF tidak memoderasi pengaruh pembiayaan
musyarakah terhadap profitabilitas pada BUS, NPF tidak memoderasi pengaruh
pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas pada BPRS, NPF tidak
memoderasi pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas pada BUS
dan BPRS. Sedangkan hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan mengenai tingkat profitabilitas antara BUS dengan BPRS.
Kata Kunci: Pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, NPF,
Profitabilitas dan ROE.
-
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................. vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ........................................................ vii
MOTTO ......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... xi
ABSTRAK .................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitan ................................................................................ 10
D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 13
E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka .................................................................................. 16
B. Kerangka Teori
1. Teori Keagenan ........................................................................... 24
2. Pembiayaan ................................................................................. 26
3. Pembiayaan Murabahah .............................................................. 28
4. Pembiayaan Mudharabah ............................................................ 29
5. Pembiayaan Musyarakah ............................................................. 31
6. Non Performing Financing .......................................................... 32
7. Profitabilitas ................................................................................ 33
-
xv
C. Kerangka Penelitian .......................................................................... 35
D. Hipotesis ........................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 47
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 47
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 48
D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 49
E. Definisi Operasional dan Pengukuran
1. Variabel Dependen ...................................................................... 55
2. Variabel Independen .................................................................... 56
3. Variabel Moderasi ....................................................................... 58
F. Teknik Analisis ................................................................................. 58
BAB IV ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 65
B. Statistik Deskriptif ............................................................................. 65
C. Uji Hipotesis ..................................................................................... 77
D. Pembahasan ....................................................................................... 104
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 124
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 126
C. Saran ................................................................................................. 127
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Lembaga Bank Syariah ............................................. 2
Tabel 1.2 Perkembangan ROE Pada Bank Syariah ......................................... 2
Tabel 1.3 Komposisi Pembiayaan BUS dan UUS ........................................... 6
Tabel 1.4 Komposisi Pembiayaan BPRS ........................................................ 6
Tabel 2.1 Research Gap ................................................................................. 21
Tabel 3.1 Daftar Populasi BUS ...................................................................... 49
Tabel 3.2 Daftar Populasi BPRS .................................................................... 50
Tabel 3.3 Daftar Sampel BUS ........................................................................ 52
Tabel 3.4 Daftar Sampel BPRS ...................................................................... 53
Tabel 3.5 Pengambilan Keputusan Autokorelasi ............................................ 61
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif BUS .................................................. 66
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif BPRS ................................................ 66
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif BUS dan BPRS ................................. 67
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas BUS .............................................................. 68
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas BPRS ............................................................ 69
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas BUS dan BPRS ............................................. 69
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas BUS ..................................................... 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas BPRS ................................................... 71
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas BUS dan BPRS .................................... 71
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas BUS ................................................ 72
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas BPRS .............................................. 73
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas BUS dan BPRS ............................... 73
Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi BUS .......................................................... 74
Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi BPRS ........................................................ 75
Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi BPRS Perbaikan ....................................... 75
Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi BUS dan BPRS ......................................... 76
Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi BUS dan BPRS Perbaikan ........................ 76
Tabel 4.18 Hasil Uji MRA Persamaan 1 Pada BUS ........................................ 77
Tabel 4.19 Hasil Uji MRA Persamaan 2 Pada BUS ........................................ 79
-
xvii
Tabel 4.20 Hasil Uji MRA Persamaan 3 Pada BUS ........................................ 80
Tabel 4.21 Hasil Uji MRA Persamaan 1 Pada BPRS ...................................... 84
Tabel 4.22 Hasil Uji MRA Persamaan 2 Pada BPRS ...................................... 85
Tabel 4.23 Hasil Uji MRA Persamaan 3 Pada BPRS ...................................... 87
Tabel 4.24 Hasil Uji MRA Persamaan 1 Pada BUS dan BPRS ....................... 90
Tabel 4.25 Hasil Uji MRA Persamaan 2 Pada BUS dan BPRS ....................... 91
Tabel 4.26 Hasil Uji MRA Persamaan 3 Pada BUS dan BPRS ....................... 93
Tabel 4.27 Hasil Uji t Pada BUS .................................................................... 96
Tabel 4.28 Hasil Uji t Pada BPRS .................................................................. 98
Tabel 4.29 Hasil Uji t Pada BUS dan BPRS ................................................... 99
Tabel 4.30 Hasil Uji F Pada BUS ................................................................... 100
Tabel 4.31 Hasil Uji F Pada BPRS ................................................................. 101
Tabel 4.32 Hasil Uji F Pada BUS dan BPRS .................................................. 101
Tabel 4.33 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pada BUS .................................. 102
Tabel 4.34 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pada BPRS ................................ 102
Tabel 4.35 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pada BUS dan BPRS ................. 103
Tabel 4.36 Hasil Uji Mann-Whitney .............................................................. 104
Tabel 4.37 Hasil Penelitian ............................................................................ 122
-
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .................................................................... 35
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama
Islam. Sebagian besar masyarakatnya berkiprah di dunia perdagangan dan
bisnis. Hal ini tentu dapat mendukung perekonomian di negara Indonesia.
Banyaknya sektor perdagangan dan bisnis menyebabkan para pebisnis untuk
berfikir inovatif terhadap usahanya, sehingga dibutuhkan modal yang cukup
besar untuk kemajuan usaha suatu perusahaan. Kebutuhan modal yang cukup
besar tidak memungkinkan perilaku usaha mendanai modal yang dibutuhkan
bagi usahanya secara keseluruhan, oleh karena itu para pelaku usaha mencari
tambahan modalnya dengan meminjam di Lembaga Keuangan dalam hal ini
adalah perbankan (Felani, 2017).
Saat ini, perbankan syariah di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan
dan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi minat
masyarakat Indonesia untuk menggunakan bank syariah dan meningkatkan
peran bank syariah dalam mewujudkan stabilitas ekonomi dan sistem
keuangan nasional. Berdasarkan statistik perbankan syariah, pertumbuhan
bank syariah adalah seperti berikut:
-
2
Tabel 1.1
Pertumbuhan Lembaga Bank Syariah
Lembaga Bank
Syariah
Pertumbuhan Bank Syariah per Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Bank Umum Syariah 11 12 12 12 13 14
Unit Usaha Syariah 23 22 22 21 21 20
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
163 163 163 166 167 167
Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK diolah 2019
Setelah mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, di tahun 2013-2015
perbankan syariah justru mengalami tantangan berupa perlambatan
pertumbuhan yang menyebabkan rendahnya tingkat profitabilitas perbankan
syariah. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi global yang belum
menunjukkan pemulihan yang signifikan ditambah dengan tantangan baru
akibat pergerakan harga minyak.
Tabel 1.2
Perkembangan ROE Pada Bank Syariah
TAHUN PERKEMBANGAN ROE
2013 21,22%
2014 16,13%
2015 14,66%
2016 16,18%
2017 19,40%
Sumber: Statistik Perbankan Syariah diolah 2019
Penurunan tingkat profitabilitas yang dalam penelitian ini diukur
menggunakan Return On Equity (ROE) tanpa diambil sebuah tindakan, akan
-
3
berpengaruh terhadap permodalan bank dan kinerja bank dalam mengelola
dana. Jika ROE rendah, maka akan mengurangi akses bank untuk
mendapatkan modal baru yang dapat digunakan untuk memperluas dan
mempertahankan posisi kompetitif di pasar. ROE yang rendah dapat
membatasi pertumbuhan bank karena peraturan mengharuskan aset (pada
nilai maksimum) menjadi jumlah tertentu dari modal ekuitas. Apabila bank
tidak mempunyai modal sendiri yang memadai, maka likuiditas bank akan
menurun (Rachmawati, 2014). Hal inilah yang menyebabkan ROE penting
bagi bank.
Menurut Roadmap OJK tentang Perbankan Syariah Indonesia tahun 2015,
kondisi dan situasi yang mungkin berpengaruh terhadap jasa keuangan
nasional termasuk perbankan syariah, diantaranya: (i) Kondisi global, tren
politik dan ekonomi dunia yang terus menerus berubah sehingga
mengakibatkan sistem keuangan global sangatlah dinamis. Krisis keuangan
global atau kondisi politik internasional baik secara langsung maupun tidak,
dapat mempengaruhi sektor keuangan global yang pada akhirnya akan
memberikan dampak pada sektor perbankan dan keuangan nasional. (ii)
Intergrasi sektor keuangan, adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
di tahun 2015 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN untuk sektor perbankan/
keuangan pada tahun 2020 akan mengintegrasikan ekonomi negara-negara
ASEAN termasuk Indonesia. Selain itu, dalam konteks integrasi keuangan
antar berbagai sektor jasa keuangan tidak hanya meliputi pengembangan
perbankan, tetapi juga pasar modal dan industri keuangan non bank, perlu
-
4
dibangun sinergi dan harmonisasi pengembangan maupun pengawasan yang
lebih terintegrasi, termasuk didalamnya untuk perbankan dan keuangan
syariah. (iii) Literasi masyarakat terhadap jasa keuangan nasional,
menurut Survei Nasional Literasi Keuangan OJK tahun 2013, hanya 22%
penduduk Indonesia yang memahami jasa perbankan dan 57% penduduk
yang memanfaatkan jasa perbankan. (iv) Belum selarasnya visi dan
kurangnya koordinasi antara pemerintah dan otoritas dalam
pengembangan perbankan syariah. Pemerintah bersama otoritas dan
pemangku kepentingan utama telah mengambil berbagai langkah, komitmen
dan usaha untuk mendukung pertumbuhan perbankan dan keuangan syariah,
namun tujuan dan strategi yang diajukan bersifat tebatas/sektoral serta tidak
terdapat visi nasional yang dapat dijadikan acuan bersama. (v) Modal yang
belum memadai, skala industri dan individual bank yang masih kecil
serta efisiensi yang rendah. Kondisi permodalan yang terbatas merupakan
faktor penting yang mempengaruhi rendahnya ekspansi aset perbankan
syariah. (vi) Biaya dana yang mahal yang berdampak pada keterbatasan
segmen pembiayaan. Seiring dengan keterbatasan permodalan dan struktur
pendanaan perbankan syariah yang secara umum belum seefisien bank umum
konvensional tercermin dari komposisi cash and saving accounts (CASA)
yang lebih rendah, sehingga secara umum model bisnis perbankan syariah
fokus pada segmen ritel, termasuk UMKM dan konsumer, dan kurang
memiliki variasi segmen pembiayaan seperti pada koorporasi dan investasi.
(vii) Produk yang tidak variatif dan pelayanan yang belum sesuai
-
5
ekspektasi masyarakat. Walaupun variasi produk dan layanan perbankan
syariah cukup berkembang, terutama pada segmen ritel, namun penerimaan
masyarakat belum sebaik pada produk BUK antara lain karena faktor fitur
yang belum selengkap produk serupa di BUK, harga dan kualitas layanan
yang belum setara dengan BUK serta faktor akses dan pengenalan nasabah
yang terbatas.
Perbankan syariah adalah badan usaha berupa Lembaga Keuangan yang
mengoperasikan usahanya berdasarkan prinsip bagi hasil yang sesuai dengan
kaidah ajaran Islam. Kemampuan dalam menghasilkan laba bagi Bank
Syariah sangat berdampak dalam meningkatkan pertumbuhan Bank Syariah
sendiri. Dalam meningkatkan pertumbuhan Bank, diperlukan adanya sebuah
komponen yang dapat mendukung tingkat keberhasilan dalam pencapaiannya,
yaitu tingkat profitabilitas. Semakin tinggi tingkat profitabilitas Bank Syariah
di Indonesia, maka akan semakin banyak investor asing yang tertarik untuk
mendirikan perusahaan atau Bank Syariah di Indonesia. Dengan profitabilitas
yang tinggi, tentu akan mempercepat pertumbuhan aset Bank Syariah
sehingga dapat mencapai skala ekonomi yang efisien (Mustoviyah, 2017).
Bank Syariah memperoleh keuntungan berupa bagi hasil dari penyaluran
dana kepada nasabah karena bank syariah tidak mengenal bunga. Berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 9/19/PBI/2007 jenis produk pembiayaan
antara lain: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam, Istishna, Ijarah,
dan Qardh. Produk pembiayaan yang penulis gunakan yaitu produk
pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah karena tiga produk
-
6
ini adalah yang paling tinggi jumlahnya daripada produk pembiayaan yang
lainnya.
Tabel 1.3
Komposisi Pembiayaan yang Diberikan BUS dan UUS Berdasarkan Akad
(Dalam Miliar Rupiah)
AKAD 2013 2014 2015 2016 2017
Murabahah 106.779 117.371 122.111 139.536 150.276
Mudharabah 13.363. 14.354 14.820 15.292 17.090
Musyarakah 36.715 49.336 60.713 78.421 101.561
Istishna’ 582 633 770 878 1.189
Ijarah 10.481 11.620 10.631 9.150 9.230
Qardh 8.995 5.965 3.951 4.731 6.349
Sumber: Statistik Perbankan Syariah diolah 2019
Tabel 1.4
Komposisi Pembiayaan yang Diberikan BPRS Berdasarkan Akad
(Dalam Juta Rupiah)
AKAD 2013 2014 2015 2016 2017
Murabahah 3.546.361 3.965.543 4.491.697 5.053.764 5.904.751
Mudharabah 106.851 122.467 168.516 156.256 124.497
Musyarakah 426.528 567.658 652.316 774.949 776.696
Istishna’ 17.614 12.881 11.135 9.423 21.426
Ijarah 8.318 5.179 6.175 6.763 22.316
Qardh 93.325 97.709 123.588 145.865 189.866
Sumber: Statistik Perbankan Syariah diolah 2019
Pembiayaan yang disalurkan oleh bank dalam jumlah yang besar dapat
menguntungkan bagi pihak bank, jika dalam pengembalian pembiayaan oleh
-
7
nasabah bank berjalan dengan lancar. Besarnya laba tentu berhubungan
dengan besarnya pembiayaan yang disalurkan serta menunjukkan tingkat
keberhasilan bank syariah dalam melakukan kegiatan usahanya.
Pencapaian profitabilitas yang tinggi dipengaruhi oleh faktor internal
maupun eksternal. Faktor eksternal yang ada yaitu kondisi makroekonomi
dan karakteristik pasar atau industri dalam kinerja keuangan bank, seperti
ukuran (size), modal, efisiensi dan risiko kredit bank. Salah satu indikator
kinerja keuangan yaitu risiko kredit yang dijelaskan dengan rasio Non
Performing Financing (NPF). Risiko pembiayaan muncul jika bank tidak bisa
memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari pinjaman yang
diberikan atau investasi yang sedang dilakukannya. Hal ini yang kemudian
menjadi kendala dalam mendapatkan laba dan meningkatkan profitabilitas.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa nampaknya
pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah merupakan salah satu
unsur yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Pengukuran
profitabilitas pada penelitian ini yaitu menggunakan rasio Return On Equity
(ROE). Alasan peneliti menggunakan rasio ini adalah untuk mengetahui
kemampuan bank syariah dalam mengelola modal yang dimilikinya untuk
disalurkan pada pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah.
Maka peneliti tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam penelitian
skripsi dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,
dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas dengan Non Performing
Financing (NPF) Sebagai Variabel Moderasi”.
-
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di
Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
5. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?
6. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di
Indonesia?
7. Bagaimana pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada
Bank Umum Syariah di Indonesia?
8. Bagaimana pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?
-
9
9. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas
pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di
Indonesia?
10. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum
Syariah di Indonesia?
11. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di Indonesia?
12. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?
13. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum
Syariah di Indonesia?
14. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di Indonesia?
15. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?
-
10
16. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum
Syariah di Indonesia?
17. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di Indonesia?
18. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?
19. Apakah ada perbedaan tingkat Profitabilitas antara Bank Umum Syariah
dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
2. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap
Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
3. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia.
-
11
4. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
5. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap
Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
6. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia.
7. Untuk menganalisis pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
8. Untuk menganalisis pengaruh Pembiyaan Musyarakah terhadap
Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
9. Untuk menganalisis pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia.
10. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah di Indonesia.
11. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
12. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
-
12
13. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah di Indonesia.
14. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
15. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
16. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah di Indonesia.
17. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
18. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
19. Untuk menganalisis perbedaaan tingkat Profitabilitas antara Bank Umum
Syariah dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
-
13
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini menjadi salah satu sarana bagi penulis untuk menyalurkan
dan mengembangkan ilmu yang telah didapat pada masa perkuliahan di
Program Studi Perbankan Syariah, serta dapat menambah pengetahuan
penulis mengenai Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia.
2. Bagi Akademisi
Dengan penelitian ini, diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan
ilmu manajemen keuangan mengenai analisis produk pembiayaan
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah
3. Bagi Bank Syariah
Dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai tingkat
pembiayaan yang berpengaruh pada besarnya tingkat profitabilitas bank,
sehingga dapat mengetahui langkah efektif dan efisien yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
4. Bagi Investor
Memberikan informasi dalam penanaman modal pada perbankan sehingga
dapat mengambil kebijakan investasi dengan tepat.
-
14
E. Sistematika Penulisan
Penulisan pada penelitian ini terdapat 5 bab yang terdiri dari beberapa sub
bab. Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan pembaca dalam
memahami penelitian penulis. Sistematika penulisan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi pendahuluan yang diantaranya latar belakang masalah yang
mendasari dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan atau manfaat penelitian yang berisi tentang harapan yang ingin
dicapai melalui penelitian ini, serta sistematika penulisan yang berisi urutan
penulisan penelitian yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini, akan diuraikan tentang telaah pustaka sebagai ringkasan
penelitian terdahulu, kerangka teori yang menjelaskan teori untuk
menganalisis variabel, serta kerangka penelitian yang berupa model penelitian
yang digunakan untuk penarikan kesimpulan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, populasi dan
sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode
analisis data yang digunakan untuk menguji kebenaran penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang deskripsi objek penelitian, analisis
data penelitian, dan interpretasi dari hasil data penelitian.
-
15
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan penelitian serta saran
untuk penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Hariyani (2017) dengan judul “Analisis Kontribusi Pembiayaan
Musyarakah, Murabahah, dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Pada Bank BNI
Syariah”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis data empiris
tentang pengaruh musyarakah, murabahah dan ijarah terhadap profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan hubungan kausal penelitian kuantitatif. Sampel
penelitian diambil dari laporan keuangan Bank BNI Syariah per bulan pada
2012-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka
dan dokumentasi. Data sekunder diambil dari data laporan keuangan Bank
BNI Syariah yang dapat diakses melalui situs resmi Bank Indonesia,
www.bi.go.id. Metode statistik yang penelitian ini adalah tes multiple regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembiayaan musyarakah berpengaruh
positif terhadap profitabilitas, sedangkan pembiayaan murabahah
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Dan musyarakah, murabahah dan
ijarah secara bersamaan berpengaruh terhadap profitabilitas.
Aditya (2016) yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum
Syariah Periode 2010-2014”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap tingkat profitabilitas
-
17
Bank Umum Syariah periode 2010-2014. Jenis penelitian ini adalah asosiatif.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Hasil penelitian ini adalah
Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2010-2014, Pembiayaan
musyarakah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap tingkat
profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2010-2014, Pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2010-2014.
Refinaldy (2018) yang berjudul “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan
Musyarakah dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Tingkat Profitabilitas
Bank Syariah” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko
pembiayaan musyarakah dan risiko pembiayaan mudharabah terhadap
tingkat profitabilitas pada bank-bank syariah di Indonesia. Populasi penelitian
ini adalah bank syariah di Indonesia periode 2009-2013 sebesar 11 bank
berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia. Sampel adalah 8 bank selama 5
tahun. Data yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Hipotesis
penelitian diuji menggunakan metode regresi linear berganda dan uji T. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah
berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas dan risiko pembiayaan
mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.
-
18
Aisyah (2016) dengan judul "Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, dan Murabahah terhadap Return On Equity Bank Umum
Syariah”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan
mudharabah, musyarakah, dan murabahah terhadap Return On Equity.
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta periode 2010-2014. Metode
purposive sampling digunakan untuk menentukan sampel yang ada dalam
penelitian ini. Setelah purposive sampling, hanya ada 8 bank dari 12 total
bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis data menggunakan regresi linier berganda (didukung dengan analisis
perangkat lunak SPSS 21 untuk Windows) menunjukkan bahwa pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Equity
(ROE), pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap Return On
Equity (ROE), dan pembiayaan murabahah tidak berpengaruh terhadap
Return On Equity (ROE).
Permata (2014) yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity)”. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah dan
musyarakah terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Umum Syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia dengan menggunakan rasio Return On Equity
(ROE). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 20 data meliputi 5
-
19
Bank Umum Syariah selama 4 tahun periode. Sampel diambil dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan
mudharabah memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat
ROE, sedangkan pembiayaan musyarakah memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat ROE secara parsial. Secara simultan, pembiayaan
mudharabah dan musyarakah ini memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat ROE. Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan bagi
hasil yang paling dominan mempengaruhi tingkat ROE.
Mustoviyah (2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah
terhadap Return On Equity (ROE) dengan Non Performing Financing (NPF)
sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap Return On Equity (ROE) dengan Non Performing Financing (NPF)
sebagai variabel intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode
2011-2015. Analisis yang digunakan meliputi analisis regresi linier berganda
menggunakan SPSS versi 21.0. Hasil uji t menunjukkan variabel pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, variabel
pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap NPF, dan
variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Dari hasil analisis
jalur (Path Analysis) variabel NPF tidak menjadi variabel intervening antara
pembiayaan mudharabah terhadap ROE.
-
20
Thomi (2014) yang berjudul “The Effect of Islamic Product on Financial
Performance of Commercial Banks in Kenya”. Tujuan utama dari penelitian
ini adalah untuk menyelidiki pengaruh produk perbankan syariah terhadap
kinerja keuangan bank komersial di Kenya selama lima tahun (2009-2013).
Analisis korelasi dilakukan untuk menyelidiki kekuatan hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen. Analisis regresi berganda
dilakukan untuk menyelidiki sifat hubungan antara variabel dependen dan
independen. Melihat variabel secara kolektif, terbukti bahwa ada hubungan
positif signifikan yang kuat antara kinerja bank dan ukuran Bank, Likuiditas,
Murabahah, Mudharabah, dan Tawarruq. Dalam model regresi yang
merupakan prediktor dan variabel kontrol, murabahah memiliki koefisien
yang paling signifikan. Semua produk islami yang ada di Bank Kenya
memiliki hubungan positif yang signifikan kecual ijarah yang memiliki
hubungan tidak positif signifikan. Ini menunjukkan bahwa peningkatan dalam
penyediaan layana perbankan syariah di bank-bank komersial Kenya akan
menyebabkan peningkatan kinerja bank.
Bowo (2014) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap
Profitabilitas”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas. Jenis penelitian ini
adalah penelitian asosiatif kausal. Populasi penelitian yang digunakan yaitu
laporan keuangan yang telah go public. Sampelnya adalah laporan neraca dan
laporan laba rugi. Teknik analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif
dengan melakukan analisis statistik yang menggunakan analisis regresi linier,
-
21
analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi, dan analisis uji
hipotesis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
pengaruh antara pembiayaan murabahah dengan profitabilitas terbukti dari
perhitungan secara manual maupun dengan program. Kesimpulannya adalah
pembiayaan murabahah dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas pada PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk tahun 1997-2006.
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian
yang kemudian penulis rangkum dalam tabel research gap berikut ini:
Tabel 2.1
Research Gap
GAP PENULIS TEMUAN
Isu : Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap
Profitabilitas
Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian tentang Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas
Pembiayaan Mudharabah
Terhadap Profitabilitas
Permata
(2014)
Mudharabah memberikan pengaruh
negatif dan signifikan terhadap
tingkat ROE.
Aisyah (2016) Pembiayaan Mudharabah
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas.
Mustoviyah
(2017)
Pembiayaan Mudharabah
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROE.
Refinaldy Risiko pembiayaan Mudharabah
-
22
(2018) tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
Pembiayaan Musyarakah
Terhadap Profitabilitas
Aisyah (2016) Pembiayaan Musyarakah tidak
berpengaruh terhadap ROE.
Aditya (2016) Pembiayaan Musyarakah tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap tingkat profitabilitas.
Hariyani
(2017)
Pembiayaan Musyarakah
berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
Refinaldy
(2018)
Risiko Pembiayaan Musyarakah
berpengaruh positif siginifikan
terhadap profitabilitas.
Pembiayaan Murabahah
Terhadap Profitabilitas
Bowo (2014) Terdapat pengaruh langsung
pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas.
Thomi (2014) Murabahah memiliki hubungan
positif dan signifikan dengan
profitabilitas.
Aisyah (2016) Pembiayaan Murabahah tidak
berpengaruh terhadap ROE.
Hariyani
(2017)
Pembiayaan Murabahah
berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas.
-
23
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Beda
penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya terdapat pada objek yang
diteliti, variabel yang diteliti, serta periode yang diteliti. Pada penelitian
Hariyani (2017), Refinaldy (2018), Aisyah (2016), Aditya (2016), Syahri
(2018), Gestama (2015), Permata (2014) dan Wahyuni (2016) objek yang
digunakan adalah Bank Umum Syariah. Sedangkan pada penelitian Wibowo
(2015) dan Anjani dan Hasmarani (2016), objek yang digunakan adalah Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan
objek pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda dengan
penelitian sebelumnya. Variabel independen yang digunakan pada penelitian
Hariyani (2017) yaitu pembiayaan musyaraakah, mudharabah dan ijarah.
Penelitian Aditya (2016), Wibowo (2015) dan Permata (2014) menggunakan
variabel independen pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Sedangkan
penelitian Gestama (2015) menggunakan variabel independen pembiayaan
mudharabah, musyarakah dan FDR. Pada penelitian ini, variabel independen
yang akan digunakan adalah pembiayaan murabahah, mudharabah, dan
musyarakah. Selain itu, peneliti juga menambahkan Non Performing
Financing (NPF) sebagai variabel moderasi dalam penelitian.
Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah periode 2013-2017.
Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja keuangan. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan diambil dari salah satu rasio
profitabilitas yaitu Return On Equity (ROE). Variabel tersebut juga pernah
-
24
digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu, pada penelitian Hariyani (2017),
Aisyah (2016), dan Permata (2014). Selain itu, peneliti juga akan
memberikan penilaian pada masing-masing objek, juga uji beda variabel
dependen (Profitabilitas) terhadap masing-masing objek (Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah).
B. Kerangka Teori
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Tujuan sebuah perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham yang juga berimbas pada naiknya nilai perusahaan.
Tetapi pada kenyataannya, banyak manajer yang memiliki tujuan lain
yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan. Seharusnya, manajer
yang diangkat oleh pemegang saham harus bertindak baik untuk
kepentingan pemegang saham. Namun pada praktiknya, sering terjadi
konflik antara pihak-pihak tersebut. Inilah yang kemudian dikenal sebagai
teori agensi (Yudiana, 2011: 18).
Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Endraswati,
Suhardjanto, dan Krismiaji (2014) teori keagenan menjelaskan tentang
konflik keagenan yang terjadi karena pemisahan antara kepemilikan dan
kendali. Teori Agensi adalah teori hubungan antara principal dan agen,
dimana principal telah mendelegasikan wewenang kepada agen dalam hal
mengelola usaha serta mengambil keputusan. Agency theory dikenal
sebagai suatu hubungan kontraktual keuangan yang melibatkan pihak
-
25
pemilik dana dengan pihak pengelola dana. Agency theory
mengasumsikan bahwa agen memiliki lebih banyak infomasi daripada
principal. Agen memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri,
lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang
mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi antara principal dan
agen, yang disebut dengan asimetri informasi.
Menurut Maharani (2008), faktor penyebab asimetri informasi dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. Faktor Eksternal, berasal dari keadaan atau kondisi mudharib, yaitu
berupa tingkat kejujuran, transparansi dan keamanahan mudharib
dalam menjalankan akad pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.
b. Faktor Internal, faktor dari kalangan internal lembaga keuangan
syariah yang dapat berupa kurangnya pemahaman tentang mekanisme
kerja produk pembiayaan bagi hasil, sehingga bank cenderung risk
averse karena lebih mengarah terhadap risiko munculnya masalah
keagenan.
Agency theory dapat terjadi dalam lembaga keuangan islam pada
skema penyaluran produk pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan
syariah. Dimana ketika terdapat salah satu mudharib sebagai pihak yang
aktif serta memiliki pengetahuan mengenai proyek investasi yang
beresiko tetapi menguntungkan namun tidak memiliki dana awal untuk
membiayai proyek tersebut dan pihak shahibul maal sebagai pemilik
dana , tetapi terdapat perbedaan kepentingan diantara kedua belah pihak.
-
26
Misalnya, nasabah sebagai pengelola dana mengabaikan hubungan
kontraktual dan tidak berbuat berdasarkan kepentingan shahibul maal
dengan melaporkan profit yang tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Contoh lain, dalam akad mudharabah dimana seharusnya
pihak shahibul maal tidak ikut terlibat aktif dalam pengambilan
keputusan usaha tetapi hal tersebut justru dilanggar Wahyuni (2016).
Keterkaitan agency theory dengan penelitian ini adalah karena
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil merupakan salah satu bentuk
agency problem. Dalam akad mudharabah, manajer memiliki hak penuh
atas perusahaan sehingga agency problem muncul dalam bentuk
penggunaan dana shahibul maal yang tidak produktif dan pelaporan laba
yang tidak sebenarnya. Menurut Karim (2001) dalam Maharani (2008),
ada salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengontrol asimetri
informasi yang disebut dengan incentive-compatible contraint, yaitu
mekanisme untuk mengontrol agen dalam mengelola usaha oleh prinsipal
sebagi pemilik modal dengan menetapan batasan-batsan bagi agen atau
mudharib tanpa menggangu efisiensi dan efektifitas operasional.
2. Pembiayaan
Menurut Supriyadi (2004) dalam Aisyah (2016), pembiayaan
merupakan kegiatan yang berupa penyediaan uang dan barang dari pihak
bank kepada nasabah sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu dengan
-
27
imbalan atau bagi hasil, yang didasari prinsip syariah yaitu mudharabah,
musyarakah, murabahah, dan ijarah.
Unsur-unsur Pembiayaan diantaranya:
a. Kepercayaan
b. Kesepakatan (akad)
c. Jangka Waktu
d. Risiko (Risiko Piutang Tak Tertagih)
e. Balas Jasa (Berupa Bagi Hasil)
Pembiayaan yang didanai oleh lembaga keuangan dalam hal ini bank
syariah, merupakan suatu bentuk investasi yang membutuhkan waktu
lama dan secara berangsur-angsur, sehingga dana yang diinvestasikan
tersebut kembali kepada bank. Jangka waktu pembiayaan disepakati
antara kedua pihak yaitu bank dan nasabah dengan mempertimbangkan
kemampuan nasabah dalam pengembalian pembiayaan tersebut.
Umumnya, sebuah pembiayaan dapat disetujui oleh pihak bank apabila
nasabah menyertai permohonan pembiayaan dengan agunan atau jaminan
(collateral) yang layak. Agunan tersebut dapat berupa harta benda milik
nasabah baik sertifikat tanah, bangunan, kendaraan, dsb. Agunan tersebut
dibutuhkan oleh bank sebagai pembayaran hutang seandainya terjadi
gagal bayar pada jangka waktu yang telah ditetapkan. Felani (2017).
Adapun kriteria agunan yang diterima bank, yaitu:
a. Memiliki nilai ekonomis, yaitu bisa dinilai dengan uang dan dapat
diuangkan
-
28
b. Bisa dialih tangankan
c. Memiliki nilai yuridis, yaitu bisa dimiliki secara sempurna secara
hukum.
Dalam memberikan pembiayaan, bank juga tidak bisa serta-merta
langsung menyetujui, ada beberapa penilaian yang dilakukan oleh bank
kepada nasabah terkait dengan pembiayaan yang akan diajukan,
diantaranya:
a. Character (Kepribadian atau Karakter)
b. Capital (Modal dan Pengalaman)
c. Collateral (Jaminan)
d. Capasity (Kemampuan Membayar)
e. Condition (Kondisi Ekonomi)
Menurut Iriani (2018), berdasarkan sifat penggunaannya, pembiayaan
dapat dibagi menjadi:
a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, sebagai contoh untuk
peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun
investasi.
b. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, contoh: membeli kendaraan.
3. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang
sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati
-
29
oleh kedua pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu
harga perolehan kepada pembeli (Susanto, 2008: 271)
Berdasarkan akad jual-beli tersebut, bank membeli barang yang
dipesan dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual bank adalah harga
beli dari supplier ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.
Dalam hal ini, bank harus menginformasikan secara jujur harga pokok
barang kepada nasabah juga biaya yang diperlukan (Muhammad: 2014).
Rukun murabahah:
a. Penjual (Ba’i)
b. Pembeli (Musyitari)
c. Objek Jual Beli (Mabi’)
d. Harga (Tsaman)
e. Ijab Qabul
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000
jaminan dalam murabahah antara lain:
a. Jaminan dalam murabahah diperbolehkan, agar nasabah serius dengan
pesanannya.
b. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat
dipegang.
4. Pembiayaan Mudharabah
Menurut Muhammad (2014) mudharabah merupakan akad
kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana
(mudharib) dengan pembagian nisbah bagi hasil sesuai kesepakatan.
-
30
Apabila usahanya mengalami kerugian, maka kerugian seluruhnya
ditanggung oleh shahibul maal, kecuali ditemukan adanya kelalaian yang
dilakukan oleh pengelola dana seperti kecurangan atau penyalahgunaan
dana.
Mudharabah terdiri dari dua jenis, yaitu mudharabah muthlaqah
(investasi tidak terikat) dan mudharabah muqayyadah (investasi terikat).
Mudharabah muthlaqah yaitu akad mudharabah dimana pemilik dana
memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam penentuan
investasinya. Sedangkan mudharabah muqayyadah yaitu akad
mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola
dana dalam hal tempat, cara, dan obyek investasi.
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000
rukun dan syarat pembiayaan mudharabah ialah:
a. Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) harus
cakap umum.
b. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad),
dengan memperhatikan hal berikut:
1) Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan
tujuan kontrak (akad).
2) Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.
3) Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi atau
dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.
-
31
c. Modal, ialah sejumlah uang atau aset yang diberikan oleh penyedia
dana kepada mudharib untuk tujuan usaha.
d. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai
kelebihan dari modal.
e. Kegiatan usaha oleh pengelola dana (mudharib), sebagi perimbangan
(muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana, harus
memperhatikan hal berikut:
1) Kegiatan usaha adalah hak eksplisit mudharib, tanpa campur
tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan
pengawasan.
2) Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola
sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan
mudharabah yaitu keuntungan.
3) Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah islam dalam
tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah dan harus
mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu.
5. Pembiayaan Musyarakah
Menurut Muhammad (2014), musyarakah adalah akad kerjasama
antara pemilik modal yang mencampurkan modalnya untuk tujuan
mencari keuntungan. Dalam musyarakah, mitra dan bank sama-sama
menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik yang
sudah berjalan maupun usaha yang baru. Selanjutnya mitra dapat
-
32
mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati
secara bertahap atau sekaligus kepada bank.
Musyarakah merupakan transaksi penanaman dana dari dua atau
lebih pemilik dana atau barang guna untuk menjalankan usaha tertentu
sesuai dengan prinsip syariah dengan pembagian bagi hasil usaha
keduanya berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Sedangkan
pembagian kerugian didasarkan pada proporsi modal masing-masing.
Musyarakah dapat bersifat musyarakah permanen maupun menurun.
Dalam musyarakah permanen, bagi modal setiap mitra ditentukan sesuai
akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Sedangkan pada
musyarakah menurun, bagian modal bank akan menurun dan pada akhir
masa akad, mitra akan menjadi pemilik usaha tersebut.
6. Non Peforming Financing (NPF)
Menurut Riyadi (2014) dalam Mustoviyah (2017) NPF adalah
pembiayaan bermasalah yang dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah
ini jelas akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan
akan berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank. Semakin tinggi
NPF, maka tingkat pembiayaan menjadi semakin rendah. Ketika tingkat
pembiayaan rendah, maka Profitabilitas pun akan menjadi rendah.
NPF merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukkan
kerugian akibat risiko pembiayaan. Semakin besar NPF menunjukkan
bahwa semakin tinggi pembiayaan bermasalah. NPF berpengaruh
terhadap Profitabilitas perusahaan, yang artinya semakin besar tingkat
-
33
NPF suatu bank dapat mengakibatkan penurunan profitabilitas pada bank
syariah. Hal ini membuat bank akan lebih berhati-hati dengan mengurangi
pembiayaan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, NPF digunakan sebagai
variabel moderasi yang berfungsi untuk memoderasi hubungan antara
variabel independen yaitu pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan
muabahah dengan variabel dependen yaitu profitabilitas.
7. Profitabilitas
Kinerja keuangan lembaga keuangan merupakan gambaran kondisi
keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek
penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Menurut Sartono (2001)
dalam Rachmawati (2014), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri. Profitabilitas adalah ukuran spesifikasi dari
performance sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen
perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham,
optimalisasi dari berbagai tingkat return dan meminimalisir risiko yang
ada (Rachmawati, 2014).
Return On Equity (ROE) merupakan salah satu instrumen analisis
rasio keuangan yang dipergunakan untuk mengukur efisiensi kinerja
perusahaan dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Menurut Azim
dan Taylor (2009) dalam Endraswati (2018), ROE menunjukkan seberapa
banyak laba yang dihasilkan perusahaan berdasarkan modalnya. Semakin
-
34
tinggi ROE maka semakin tinggi pula laba yang akan diperoleh oleh
perusahaan dan risiko bermasalah semakin kecil (Mustoviyah, 2017).
Menurut Yudiana (2011: 81), Return On Equity yaitu rentabilitas modal
sendiri yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan
yang menjadi hak pemilik modal. Hal serupa juga diungkapkan Syafri
(2018: 305) dalam Refinaldy (2018) yang menyatakan bahwa rasio ROE
memperlihatkan sejauh mana perusahaan dalam mengelola modal sendiri
(net worth) secara efektif mengukur tingkat keuntungan dari pembiayaan
yang telah disalurkan oleh bank atas modal yang diinvestasikan dalam
perusahaan.
C. Kerangka Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembiayaan murabahah,
mudharabah, dan musyarakah terhadap return on equity dengan NPF sebagai
variabel moderasi pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. Kerangka penelitian yang dapat disusun dari kajian teoritis mengenai
pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dan pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen yang diperkuat/perlemah dengan variabel moderasi, adalah
sebagai berikut:
-
35
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Pada penelitian Wahyuni (2016) menggunakan NPF sebagai variabel
moderasi, yaitu meneliti tentang “Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil
dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum
-
36
Syariah dengan NPF Sebagai Variabel Moderasi”. Kemudian penelitian
Adzimah (2017) tentang “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Murabahah
dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating”.
Lalu penelitian Ganggarani (2014) meneliti tentang “Pengaruh CAR dan
LDR pada Penyaluran Kredit dengan NPL sebagai Variabel Pemoderasi”.
Penelitian Utami (2016) tentang “Non Performing Loan sebagai Pemoderasi
Pengaruh Kredit yang disalurkan pada Profitabilitas”. Dan penelitian Atmaja
(2014) tentang Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit dan Non
Performing Loan Pada Profitabilitas
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya diatas yang menggunakan
NPF sebagai variabel pemoderasi, maka peneliti juga menggunakan NPF
sebagai variabel moderasi pada penelitian ini.
D. Hipotesis
1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas
Murabahah sebagai bagian dari jual beli yang ada transparansi
antara penjual dan pembeli dalam hal harga jual dan harga beli telah
banyak diimplementasikan di lembaga keuangan syariah. Baik di
Lembaga keuangan bank maupun di lembaga keuangan non bank,
murabahah lebih banyak digunakan dalam aspek pembiayaan. Manfaat
yang akan diperoleh bagi bank dengan adanya pembiayaan murabahah ini
yakni, bahwa secara prinsip merupakan saluran penyaluran dana bank
-
37
dengan cepat dan mudah. Bank mendapatkan profit yaitu margin dari
pembiayaan serta mendapatkan fee based income (administrasi, komisi
asuransi, dan komisi notaris).
Menurut Muhammad (2005) dalam Satriawan (2012), secara mikro,
salah satu tujuan diberikannya pembiayaan adalah untuk memaksimalkan
laba. Semakin besar jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh
bank, maka semakin besar laba yang diperoleh bank. Sehingga, semakin
besar laba yang diperoleh bank, maka semakin besar pula tingkat
profitabilitas bank tersebut.
Penelitian tentang pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas dilakukan oleh Thomi (2014), Irmawati (2014), Faradilla
(2017), dan Azhar (2016) menghasilkan bahwa pembiayaan murabahah
mempunyai pengaruh positif dan sigifikan terhadap profitabilitas. Hal ini
juga selaras dengan penelitian Bowo (2014) yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh langsung pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas. Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu diatas,
maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah
H2 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
-
38
H3 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas
Pembiayaan mudharabah termasuk kedalam produk natural
uncertainty contracts, yang berarti bahwa pembiayaan yang telah
disalurkan mendatangkan ketidakpastian penghasilan atau laba bagi
perusahaan. Kerugian yang cukup besar yang diakibatkan oleh pemberian
pembiayaan yang tidak lancar akan berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas bank, namun pembiayaan mudharabah yang meningkat
maka normalnya tingkat profitabilitas juga harus meningkat, karena setiap
nilai dari pembiayaan tersebut akan menghasilkan keuntungan usaha yang
tentunya akan meningkatkan jumlah prosentase profitabilitas.
Menurut Muhammad (2005) dalam Satriawan (2012), semakin besar
jumlah pembiayaan mudharabah yang disalurkan oleh bank, maka
semakin besar laba yang akan diperoleh bank. Semakin besar laba yang
diperoleh bank, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas bank
tersebut.
Penelitian tentang pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap
tingkat profitabilitas dilakukan oleh Aisyah (2016) menghasilkan bahwa
pembiayaan mudharabah mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap ROE. Hal ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
Aditya (2016), Mustoviyah (2017), Syahri (2018), Wibowo (2015),
-
39
Gestama (2015), yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H4 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah
H5 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
H6 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
3. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak
atau kerjasama joint venture untuk menghasilkan keuntungan, dimana
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian dibagi
berdasarkan kontribusi dana. Pembiayaan musyarakah termasuk kedalam
produk natural uncertainty contracts, yang berarti bahwa pembiayaan
yang telah disalurkan mendatangkan ketidakpastian penghasilan atau laba
bagi perusahaan. Kerugian yang cukup besar yang diakibatkan oleh
pemberian pembiayaan yang tidak lancar akan berpengaruh terhadap
tingkat profitabilitas bank, namun pembiayaan musyarakah yang
meningkat maka normalnya tingkat profitabilitas juga harus meningkat,
karena setiap nilai dari pembiayaan tersebut akan menghasilkan
-
40
keuntungan usaha yang tentunya akan meningkatkan jumlah prosentase
profitabilitas.
Menurut Muhammad (2005) dalam Satriawan (2012), semakin besar
jumlah pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh bank, maka
semakin besar laba yang akan diperoleh bank. Semakin besar laba yang
diperoleh bank, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas bank
tersebut.
Penelitian tentang pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap
profitabilitas dilakukan oleh Hariyani (2017) menghasilkan bahwa
pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROE. Hal ini juga selaras dengan Refinaldy (2018), Permata (2014),
Anjani (2016), dan Irmawati (2014) yang menyatakan bahwa pembiayaan
musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis
yang diajukan adalah:
H7 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah
H8 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
H9 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
-
41
4. NPF Memoderasi Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas
Menurut data pada Statistik Perbankan Syariah, penyaluran dana
terbesar adalah pada akad pembiayaan murabahah (jual-beli). Jenis
pembiayaan murabahah lebih memiliki unsur kepastian dibandingkan
dengan skema bagi hasil karena penetapan persentase margin keuntungan
dikemukakan di awal akad. Hal ini menyebabkan bank dapat memastikan
jumlah keuntungan yang akan diperoleh atas aktivitas pembiayaan yang
dilakukan. Dalam pembiayaan murabahah, ada kemungkinan adanya
pembiayaan jual beli dengan angsuran. Hal ini tentu saja dapat memicu
kemungkinan adanya pembiayaan yang bermasalah (NPF) sehingga akan
mempengaruhi kinerja bank umum syariah dalam menghasilkan laba
(profitabilitas).
Menurut Muhammad (2011: 358) dalam Mustoviyah (2017),
semakin tinggi pembiayaan murabahah yang dikeluarkan Bank Syariah
maka akan mengakibatkan semakin tingginya risiko pembiayaan
bermasalah yang diukur dengan Non Performing Financing (NPF).
Semakin besar risiko kredit, maka tingkat profitabilitas akan menurun.
Hal ini berarti NPF memoderasi memperlemah pengaruh pembiayaan
murabahah terhadap profitabilitas.
Penelitian tentang NPF memoderasi pengaruh pembiayaan
murabahah terhadap profitabilitas dilakukan oleh Wahyuni (2016) yang
menghasilkan, NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah
yang berarti NPF memperlemah pengaruh pembiayaan terhadap
-
42
profitabilitas. Penelitian lain yang menggunakan NPF sebagai variabel
moderasi yaitu penelitian Adzimah (2017) tentang Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Pembiayaan Murabahah dengan Non Performing Financing (NPF)
sebagai Variabel Moderating. Lalu penelitian Ganggarani (2014) tentang
Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio Pada
penyaluran Kredit dengan Non Performing Loan Sebagai Variabel
Pemoderasi. Penelitian Utami (2016) tentang Non Performing Loan
Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kredit yang Disalurkan Pada
Profitabilitas,serta penelitian Atmaja (2014) tentang Pengaruh Capital
Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit dan Non Performing Loan Pada
Profitabilitas, hasilnya NPL berpengaruh negatif terhadap hubungan
antara kredit yang disalurkan dengan profitabilitas. Berdasarkan teori dan
hasil penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H10 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah
H11 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
H12 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
-
43
5. NPF Memoderasi Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas
Pembiayaan berbasis bagi hasil biasanya terdiri dari dua jenis yaitu
pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Akad atau hubungan
kontraktual biasanya dilakukan berdasarkan kualitas dan karakteristik dari
mudharib (agen) yang dilandasi dengan prinsip kejujuran dan
keamanahan. Menurut Peraturan Bank Indonesia No 6/10/PBI/2004
tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum, yang menyatakan bahwa bank dianggap tidak sehat apabila nilai
NPF nya lebih dari 5%. Adanya pembiayaan yang bermasalah atau non
performing financing (NPF) dapat berpengaruh pada kinerja keuangan
bank umum syariah.
Menurut Muhammad (2011: 358) dalam Mustoviyah (2017),
semakin tinggi pembiayaan yang dikeluarkan Bank Syariah maka akan
mengakibatkan semakin tingginya risiko pembiayaan bermasalah yang
diukur dengan Non Performing Financing (NPF). Semakin besar risiko
kredit, maka tingkat profitabilitas akan menurun. Hal ini berarti NPF
memoderasi memperlemah pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas.
Penelitian tentang NPF memoderasi pengaruh pembiayaan bagi hasil
(mudharabah dan musyarakah) terhadap profitabilitas dilakukan oleh
Wahyuni (2016) yang menghasilkan, NPF berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan bagi hasil yang berarti NPF memperlemah pengaruh
pembiayaan terhadap profitabilitas. Penelitian lain yang menggunakan
-
44
NPF sebagai variabel moderasi yaitu penelitian Adzimah (2017) tentang
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing To Deposit Ratio
(FDR) Terhadap Pembiayaan Murabahah dengan Non Performing
Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating. Lalu penelitian
Ganggarani (2014) tentang Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to
Deposit Ratio Pada penyaluran Kredit dengan Non Performing Loan
Sebagai Variabel Pemoderasi. Penelitian Utami (2016) tentang Non
Performing Loan Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kredit yang Disalurkan
Pada Profitabilitas, serta penelitian Atmaja (2014) tentang Pengaruh
Capital Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit dan Non Performing Loan
Pada Profitabilitas, hasilnya NPL berpengaruh negatif terhadap hubungan
antara kredit yang disalurkan dengan profitabilitas. Berdasarkan teori dan
hasil penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H13 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah
H14 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
H15 : NPF memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
H16 : NPF memoderasi pengaruh pembiyaan musyarakah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah
-
45
H17 : NPF memoderasi pengaruh pembiyaan musyarakah terhadap
Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
H18 : NPF memoderasi pengaruh pembiyaan musyarakah terhadap
Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
6. Ada Perbedaan Tingkat Profitabilitas Antara Bank Umum Syariah dengan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus
bertahan yaitu dengan melihat kinerja keuangan bank tersebut, yang
kemudian penilaian kinerja tersebut digunakan untuk menentukan
penggolongan tingkat kesehatan keuangan bank. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa kinerja keuangan merupakan gambaran pencapaian
keberhasilan bank dari berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Kinerja
keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan, dari hasil laporan keuangan
tersebut, nantinya akan dapat diketahui tingkat profitabilitas (Maula,
2012).
Tingkat profitabilitas bagi para pemilik bank merupakan hasil dari
tingkat keuntungan, sedangkan bagi para manajemen adalah untuk dapat
diketahui kelemahan maupun prestasi yang dimiliki oleh perusahaan
sehingga pihak manajemen dapat menggunakannya untuk bahan
pengambilan keputusan. Peningkatan profitabilitas akan menambah
kepercayaan nasabah dan selanjutnya akan mempengaruhi kelangsungan
usaha.
-
46
Karena penulis kesulitan menemukan referensi yang sesuai, berikut
adalah penelitian terdahulu yang peneliti anggap sepadan dengan
penelitian ini, pada penelitian Syatiri (2006), hasilnya terdapat perbedaan
tingkat profitabilitas dan likuiditas antara Bank Mandiri dan Bank
Muamalat Indonesia. Penelitian Pitriyani (2006), hasil analisisnya
terdapat perbedaan yang signifikan mengenai tingkat profitabilitas antara
Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Penelitian Nugrohowati (2015),
hasil analisisnya terdapat perbedaan yang signifikan mengenai tingkat
profitabilitas antara Bank syariah dengan Bank Konvensional. Penelitian
Maula (2012), hasil analisisnya terdapat perbedaan yang signifikan
mengenai tingkat profitabilitas yang diukur dengan ROE antara Bank
Syariah dengan Bank Konvensional. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H19 : Ada perbedaan yang signifikan tingkat profitabilitas antara
Bank Umum Syariah dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
-
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
merujuk pada pengujian teori melalui pengukuran masing-masing variabel
pada penelitian dengan menggunakan angka dalam pengujian hipotesisnya
(Felani, 2017). Maka dari itu, teori menjadi suatu faktor penting dalam
penelitian ini. Karena dalam penelitian kuantitatif, paradigma teori digunakan
untuk membantu peneliti menemukan masalah penelitian, menentukan
hipotesis, membuat konsep, menentukan metodologi dan menentukan alat
analisis yang akan digunakan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Karena penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan data
sekunder, maka tidak ada lokasi penelitian. Data yang digunakan dalam
penelitian ini bersumber dari institusi maupun penerbitan dari lembaga terkait
berupa data yang bersifat cross section. Data cross section adalah data yang
memiliki objek yang lebih dari satu pada tahun yang sama, atau data yang
dikumpulkan dalam satu waktu terhadap lebih dari satu objek. Dalam
penelitian ini, objek yang dimaksud adalah Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah. Pada penelitian ini data diperoleh dari laporan
keuangan tahunan Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
-
48
Syariah baik yang diterbitkan oleh website masing-masing bank maupun yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Waktu penelitian ini dilakukan dari Bulan November 2018 sampai Juli
2019 dengan meneliti laporan keuangan Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah selama lima tahun periode yaitu tahu 2013
sampai tahun 2017.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data yang digunakan merupakan data sekunder yakni
berupa laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia yang telah dipublikasikan melalui
website Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, maupun website Bank
Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah masing-masing pada
tah