dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../hubungan...pada sampel dengan...

28
28 dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida dan multigravida, maka kesalahan dapat dikendalikan. 4. Untuk pihak rumah sakit diharapkan lebih mengkaji untuk riwayat penyakit pasien karena peneliti kurang mendapat informasi tentang riwayat penyakit dan riwayat obstetri terdahulu. 5. Untuk ibu hamil primigravida untuk tetap waspada dalam kehamilannya, karena kejadian preeklampsia tidak hanya disebabkan karena status gravidnya saja, tetapi juga faktor-faktor lain seperti gizi dan keadaan tubuh ibu hamil tersebut.

Upload: duongliem

Post on 16-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

28

dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida dan multigravida,

maka kesalahan dapat dikendalikan.

4. Untuk pihak rumah sakit diharapkan lebih mengkaji untuk riwayat

penyakit pasien karena peneliti kurang mendapat informasi tentang

riwayat penyakit dan riwayat obstetri terdahulu.

5. Untuk ibu hamil primigravida untuk tetap waspada dalam kehamilannya,

karena kejadian preeklampsia tidak hanya disebabkan karena status

gravidnya saja, tetapi juga faktor-faktor lain seperti gizi dan keadaan tubuh

ibu hamil tersebut.

Page 2: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

27

hipertensi kronik, riwayat hipertensi keluarga, dan riwayat preeklampsia

sebelumnya.

Penyebab preeklampsia tidak hanya disebabkan oleh 1 faktor saja tetapi

banyak faktor yang mempengaruhinya. Begitu juga untuk faktor risiko

primigravida dalam menyebabkan preeklampsia, pasti ada faktor lain yang

bisa memicu terjadinya preeklampsia selain karena kehamilan pretamanya,

seperti malnutrisi yang bisa menyebabkan hipoalbumin, kelebihan produksi

hormone tyroid, atau diet tinggi tyroid yang bisa menyebabkan hipertiroid.

Karena terjadinya suatu penyakit merupakan rangkaian dari penyakit lain.

B. Saran

1. Dalam melakukan penelitian selanjutnya diharapkan lebih mengkaji

tentang variable luar sehingga kesalahan dapat dikendalikan.

2. Seharusnya rentan umur yang ekstrim, yaitu kurang dari 20 tahun dan

lebih dari 35 tahun, dimasukkan dalam kriteria eksklusi, untuk

menghomogenkan subjek.

3. Seharusnya peneliti juga memperhatikan distribusi dari karakteristik

penyakit yang menyertai kejadian preeklampsia, sehingga distribusinya

Page 3: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

26

tidak homogen, karena menggunakan rentan umur ekstrim, yaitu < 20

tahun dan >35 tahun. Dimana pada umur tersebut mempunyai faktor risiko

lebih tinggi dibandingkan dengan umur produktif 20-35 tahun. Dalam

penelitian ini rentan umur ekstrim, yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih

dari 35 tahun, seharusnya tidak digunakan, karena umur tersebut

merupakan variable luar yang dapat memicu terjadinya preeklampsia. Hal

ini dibuktikan terdapat 29,03 % sampel dengan preeklampsia adalah

berumur lebih dari 35 tahun, sedangkan yang kurang dari 20 tahun adalah

0 %Seharusnya rentan umur yang ekstrim dimasukkan dalam kriteria

eksklusi, untuk menghomogenkan subjek.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa primigravida bukan

merupakan faktor risiko dari preeklampsia. Hal ini didasarkan pada hasil uji

statistik, yaitu nilai X2 hitung kurang dari X2 tabel dan nilai P lebih dari 0,05.

Kesalahan ini dikarenakan kurang homogen-nya karakteristik dari sampel

seperti umur, distribusi varibel luar yang tidak merata pada status gravid.

Dalam penelitian ini variable luar antara lain, hipoalbumin, hipertiroid,

Page 4: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

25

dan menghambat rantai beta miosin, sehingga memperbaiki kontraktilitas

otot jantung. T3 juga meningkatkan transkripsi Ca2+ ATPase dalam

retikulum sarkoplasmik, meningkatkan kontraksi di diastolik jantung dan

meningkatkan reseptor adrenergik beta. Dengan demikian, hormon tiroid

mempunyai efek inotropik dan kronotropik yang nyata terhadap otot

jantung (Ragg, 1994)

3. Hipoalbumin

Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda

preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi cairan maupun

karena peningkatan pelepasan renin dari ginjal yang iskemik. Edema

terjadi karena hipoalbuminemia dimana terjadi ratio albumin dan globulin

yang terbalik akibat lolosnya protein ke dalam urin (proteinuria)

(Dewa, 2008).

4. Hepatitis

Sedangkan untuk sampel dengan hepatitis, kerusakan hati, atau penyakit

hati lainnya. penyakit ini bisa menimbulkan hipoalbumin karena albumin

disintesis di dalam hati, sehingga jika hati rusak maka pengeluaran

albumin akan menurun dan dapat terjadi hipoalbumin. Akibatnya protein

dilepaskan dalam urine (Komala, 2009)

5. Selain variable luar di atas. Karakteristik umur yang tidak homogen dapat

menyebabkan terjadinya hipotesis ditolak. Dari karakteristik umur sampel

Page 5: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

24

B. Pembahasan Variable Luar

Selanjutnya akan dibahas tentang variable luar yang dapat

menyebabkan preeklampsia, antara lain :

1. Hipertensi kronik dan riwayat preeklampsia sebelumnya

Dalam teori disebutkan bahwa jika pada kehamilan sebelumnya terjadi

preeklampsia maka kemungkinan besar terjadi preeklampsia pada

kehamilan berikutnya. Gestational Hypertension sering diderita oleh

wanita nullipara. Wanita lebih tua berisiko mengalami preeklampsia

superimposed. Disebutkan pula jika si ibu mengalami hipertensi kronik

atau hipertensi sebelum kehamilan, dimungkinkan akan mengalami

preeklampsia dengan catatan terdapat tanda preeklampsia yang lain yaitu

proteinuria dan edema. Hipertensi kronik berhubungan dengan

superimposed preeklampsia. Dari penelitian ini, seharusnya hipotesis

diterima. Pada multipara diduga karena masa placenta yang super normal

tidak seimbang dengan aliran darah (Walker, 2000).

2. Hipertiroid

Pada pasien dengan hipertiroid, Tekanan darah sistolik biasanya

meningkat sedangkan tekanan darah diastolik menurun sehingga

menimbulkan tekanan nadi yang besar (wide pulse pressure) menyerupai

gambaran insufisiensi aorta. Hipertensi ini terjadi akibat ketidakmampuan

jaringan vaskuler untuk mencukupi peningkatan curah jantung dan volume

sekuncup. Mekanisme ini juga yang menjelaskan kenapa hipertensi

diastolik jarang terjadi. T3 merangsang transkripsi dari rantai alpha miosin

Page 6: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

23

BAB V

PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Primigravida Dengan Kejadian Preeklampsia

Dalam penelitian mencari hubungan antara primigravida dengan

kejadian preeklampsia diperoleh hasil bahwa hipotesis ditolak, tidak ada

hubungan antara primigravida dengan kejadian preeklampsia. Hal ini

berdasarkan perhitungan X2 hitung kurang dari X2 tabel, X2 hitung adalah

2,83, sedangkan X2 tabel pada df 1 adalah 3,841. Untuk nilai P penelitian ini

sebesar 0,09, dimana angkan ini lebih besar dari nilai signifikansi 0,05, maka

tidak ada hubungan yang bermakna. Adapun penyebabnya karena distribusi

variable luar pada status gravid tidak merata, hal ini dibuktikan dengan

mayoritas variable luar terdapat pada ibu multigravida, yaitu 92,86 % terjadi

pada multigravida,sedangkan sisanya 7,14 % ditemukan pada primigravida.

Variabel luar antara lain hipoalbumin, hipertiroid, hipertensi kronik, riwayat

hipertensi keluarga, dan riwayat preeklampsia sebelumnya yang dapat

menyebabkan terjadinya tanda-tanda preeklampsia.

Akan dibahas untuk dasar teori variable luar dapat menyebabkan

terjadinya preeklampsia. Karena banyak faktor yang mempengaruhi kejadian

preeklampsia dan juga tiap wilayah mempunyai karakteristik-karakteristik

yang berbeda-beda, seperti hipoalbumin bisa disebabkan karena malnutrisi.

Sehingga penyebab preeklampsia tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja.

Page 7: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

22

tangan, dan kaki, riwayat obstetri yang sedang dialami, riwayat obstetri

yang lalu, riwayat penyakit yang lalu, serta pemeriksaan laboratorium

proteinuria), lembar tabulasi (berisi no RM, nama pasien, umur pasien,

status GPA, preeklampsia, diabetes mellitus, kehamilan ganda,

molahidatidosa, penyakit ginjal kronik).

2. Teknik pengambilan data :

- untuk data primer : memberi pertanyaan pada ibu tentang riwayat

obstetrinya (gravid, partus, abortus) dan kehamilan ganda serta riwayat

penyakit yang pernah dideritanya (diabetes mellitus, penyakit ginjal

kronik, molahidatidosa), melakukan observasi secara langsung pada

pasien dengan diagnosis preeklampsia yaitu inspeksi dan palpasi ada

tidaknya edema pada kaki, muka dan tangan, mengukur tekanan darah,

melihat hasil laboratorium untuk proteinurine-nya

- untuk data sekunder : meneliti rekam medik rumah sakit, meneliti

tentang riwayat obstetrinya (gravid, partus, abortus) dan kehamilan

ganda serta riwayat penyakit yang pernah dideritanya (diabetes

mellitus, penyakit ginjal kronik, molahidatidosa). Yang kemudian

recording, editing, dan tabulating pada table instrument penelitian.

7. Rencana Pengolahan Dan Analisis Data

Dalam menganalisa data untuk hubungan faktor risiko dan efek

menggunakan rumus Odd Ratio dan uji signifikansi dengan X2 (α = 0.05).

Page 8: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

21

Variable

Definisi

operasional

Kategori

Skala

Bebas (faktor risiko)

Kedudukan seseorang berdasarkan jumlah kehamilannya

Primigravida : Seorang wanita yang hamil untuk pertama

kali

Multigravida : Seorang wanita yang telah mengalami dua

kehamilan atau lebih dengan janin

mencapai titik mampu bertahan hidup

Nominal

2. Preeklampsia

Variable

Definisi

Operasional

Kategori

Skala

Terikat (efek)

Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai

proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia

kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah

persalinan ( ≤2 hari )

- Terjadi preeklampsia

- Tidak terjadi preeklampsia

Ordinal

6. Intervensi Dan Instrumentasi Penelitian

1. Instrument yang digunakan adalah sphignometer untuk data primer, dan

rekam medik untuk data sekunder, lembar observasi subjek (berisi

identitas subjek, vital sign, inspeksi dan tabulasi edema pada muka,

Page 9: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

20

• kehamilan ganda

4. Estimasi Besar Sampel

Besar sample untuk penelitian ini adalah menggunakan rumus :

p : perkiraan prevalensi penyakit yang diteliti atau paparan dari populasi

q : 1 – p

Zα : nilai statistic Zα pada kurve normal standart pada tingkat kemaknaan

d : presisi absolute yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi populasi,

misalnya +/- 5%

dari rumus di atas, maka besar sample untuk penelitian ini adalah 138.

5. Definisi Operasianal dan Cara Pengukuran

1. Status Gravid

Page 10: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

19

Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil, bersalin dan nifas di SMF

Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta, pada 22 Juni – 19 Juli

2009 sebagai data primer.

D. Sampel dan Teknik Sampling

1. Sampel

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah ibu hamil dengan umur

kehamilan lebih dari 20 minggu, ibu bersalin, dan ibu nifas 2 hari, dimana

tidak sedang memiliki penyakit diabetes mellitus, ginjal kronik,

molahidatidosa, dan kehamilan ganda.

2. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini menggunakan teknik nonrandom sampling dan cara

yang digunakan adalah Judgement Sampling.

3. Kriteria Retriksi

Table 2. Kriteria Retriksi

Inklusi eksklusi

• Ibu hamil dengan umur kehamilan

lebih dari 20 minggu sampai ibu

nifas 2 hari

• Diabetus mellitus

• penyakit ginjal kronik

• molahidatidosa

Page 11: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

18

`

B. Tempat Dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan

kurun waktu antara 22 Juni – 19 Juli 2009.

C. Populasi Penelitian

Populasi

Primigravida

Terjadi Preeklampsia

Terjadi Preeklampsia

Terjadi Preeklampsia

Terjadi Preeklampsia

Multigravida

sampel

Inklusi Eksklusi

Page 12: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

17

glumerulo capillary-

endotheliosis

vasokontriksi permiabilitas

pembuluh darah ekstravasasi

Hipertensi Edema Proteinuria

Preeklampsi

Sumber : Llewellyn-Jones. 2001. Manuaba. 2001.

D. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian ini adalah ‘primigravida merupakan faktor risiko dari

preeklampsia’

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Design Penelitian

Dalam penelitian menggunakan desain penelitian Observasional Analitik

dengan metode cross sectional untuk mengetahui hubungan primigravida

dalam meningkatkan kejadian preeklampsia.

Page 13: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

16

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Primigravida

Antigen plasenta yang tidak sempurna

Blocking antibodies (menurun)

Invasi arteri spiralis terhambat

Iskemi plasenta

Radikal bebas, peroksidase lemak

Kerusakan endotel pembuluh darah

Trombosit rusak Timbunan trombosit

yang rusak

↑ tromboksan lumen sempit

Page 14: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

15

enzim lizosim dan tromboksan dalam darah. Peningkatan pengeluaran

tromboksan yang berakibat vasokontriksi pembuluh darah dan vaso vasorum,

menimbulkan tekanan darah meningkat ( Manuaba. 2001 )

Kerusakan endotel juga dapat menyebabkan timbunan trombosit pada

lumen pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu. Kerusakan membrane

endotel meningkatkan permeabilitas dan terjadi ekstravasasi cairan darah yang

menyebabkan edema. Sedangkan proteinuria terjadi karena kerusakan endotel

pembuluh darah pada ginjal menimbulkan glumerulo capillary-endotheliosis (

Manuaba. 2001. Llewelllyn-Jones, D. 2001 )

Page 15: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

14

B. Hubungan Primigravida dengan Preeklampsia

Primigravida, oleh Fortney A dan E.W Whitenhone, mempunyai risiko

kehamilan risiko tinggi sebesar 1:2 dibandingkan grandemulti ( Manuaba.

2001 ). Menurut A. Knuppel Robert, pada kehamilan pertama pembentukan

blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang kemudian

menjadi sempurna pada kehamilan berikutnya ( Purwantini. 2004 ). Pada

keadaan blocking antibodies berkurang, hal ini dapat menghambat invasi arteri

spiralis oleh trofoblas di daerah endometrium-desidua dan pada daerah

miometrium, akibatnya terjadi kontriksi pada pembuluh darah sehingga tidak

memenuhi kebutuhan nutrisi dan O2, dan menyebabkan terjadi iskemi

plasenta. Iskemi plasenta juga dapat terjadi karena makin tuanya kehamilan.

Karena makin tuanya kehamilan makin tua dan berkurang pula fungsi plasenta

( Manuaba. 2001, Coad et.al. 2007, Llewelllyn-Jones, D. 2001 ). Iskemia

dapat menimbulkan terbentuknya radikal bebas asam lemak jenuh dan tak

jenuh, peroksidase lemak.

Radikal bebas akan menimbulkan kerusakan pembuluh darah yang dapat

menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah, meningkatkan permiabilitas

membran, terjadi agrasi-adhesi trombosit di tempat kerusakan pembuluh

darah. Kerusakan pembuluh darah dapat juga dikarenakan gangguan sirkulasi

pada vasovasorum serta makin besar agrasi-adhesi trombosityang

menimbulkan kerusakan dan lisis trombosit. Kerusakan trombosit

memudahkan terjadi perdarahan. Trombosit yang rusak akan mengeluarkan

Page 16: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

13

2) Terdapat protein ≥ 5 g dalam urine 24 jam atau secara kualitatif

3+/4+.

3) Peningkatan kadar enzim hati dan/ikterus

4) Oligouria < 400 ml/24 jam

5) Trombosit < 100.000/mm3

6) Perdarahan retina

7) Edema pulmonum

8) Koma

i. Komplikasi ( Duff et.al. 2005 )

1) Abrapsio plasenta

2) Perdarahan otak

3) DIC (disseminated intravascular coagulation)

4) Perdarahan di hati

5) Pertumbuhan janin terhambat

6) Kematian janin

Page 17: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

12

mmHg,atau nilai absolute

>90 tetapi <100

atau nilai absolute >100

Proteinuria Renik atau 1+ 2+ atau semakin besar

persistennya

Edema generalisata

(termasuk wajah dan

tangan)

Tidak ada Ada

Sakit kepala Tidak ada Ada

Gangguan penglihatan Tidak ada Ada

Nyeri abdomen atas Tidak ada Ada

Oligouria Tidak ada Ada

Menurunnya gerakan

janin

Tidak ada Ada

Sumber : WHO, 2002.

Dalam sumber lain seperti dalam buku Ilmu Kebidanan oleh

Wiknjosastro, dkk. 2005 dan buku Case Files-Obstetrics &

Gynecology by Toy, Eugene C, et.all. 2003, disebutkan bahwa

preeklampsia berat dicirikan sebagai berikut :

1) Tekanan sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 110 mmHg

Page 18: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

11

dkk. 2005: 288 ). Oleh ACOG, 2002, diagnosis preeclampsia

berdasarkan pada perkembangan gejala klinik yang timbul setelah

umur kehamilan 20 minggu pada wanita yang pada awal kehamilan

tekanan darahnya normal. Gejala klinik tersebut adalah hipertensi,

proteinuria, dan edema ( Sofoewan. 2003 ).

h. Klasifikasi

Menurut terjadinya preeklampsia di bagi menjadi :

1) Preeclampsia Genuine adalah preeclampsia yang terjadi di awal

kehamilan atau murni karena kehamilannya.

2) Preeclampsia superimposed adalah preeclampsia yang terjadi

karena telah ada hipertensi sebelumnya (hipertensi kronik).

Preeklampsia dapat dikelompokkan menjadi ringan dan berat, hal

ini didasarkan pada temuan-temuan dalam pemeriksaan ataupun

gejalanya, antara lain :

Table 1. Tanda Dan Gejala Preeklampsia Ringan Dan Berat

Temuan Preeklampsia Ringan Preeklampsia Berat

Tekanan darah diastolik Meningkat sebesar 15-20 Meningkat >20 mmHg

Page 19: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

10

Kebutuhan kalsium ibu hamil cukup tinggi, 2-2 ½ gram/hari.

Kalsium pada pembuluh darah dapat mengendalikan dan

mengurangi kontraksi-vasokontriksi, sehingga tekanan darah dapat

dipertahankan. Jika ibu hamil kekurangn komsumsi kalsium maka

dapat terjadi vasokontriksi pembuluh darah dan dapat

meningkatkan tekanan darah.

f. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala dari preeklampsia harus memenuhi 2 dari 3 tanda di

bawah ini, antara lain ( Wiknjosastro, dkk. 2005 :282 ) :

1) Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Atau kenaikan tekanan

darah sistolik 30 mmHg atau lebih dan kenaikan sistolik 15 mmHg

atau lebih.

2) Edema, menandai adanya penimbunan cairan dalam jaringan

tubuh. Edema saat hamil yang patologis jika terjadi kenaikan berat

badan 1 kg/minggu dalam beberapa minggu.

3) Proteinuria, adanya konsentrasi protein dalam urine lebih dari 0,3

g/liter dalam urine 24 jam, atau (+)/(++) dalam pemeriksaan

kualitatif.

g. Diagnosis

Preeklampsia ditegakkan dengan adanya 2 dari trias tanda utama

preeklampsia, yaitu hipertensi, proteinuria, dan edema ( Wiknjosastro,

Page 20: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

9

Radikal bebas terjadi akibat iskemia plasenta. Yang akan disusul

oleh kerusakan pembuluh darah yang akhirnya terjadi kerusakan

endotel dan membran endotel.

5) Teori kerusakan endotel

Iskemia plasenta juga menyebabkan terjadinya pengeluaran

peroksidase lemak yang berlanjut merusak sel membrane.

Kerusakan endotel menyebabkan timbunan trombosit

menyebabkan lumen sempit dan aliran darah terganggu. Kerusakan

membrane endotel menyebabkan meningkatnya permiabilitas dan

ekstravasasi cairan darah yang menyebabkan edema.

Ketidaksanggupan relaksasi pembuluh darah terganggu dan

menimbulkan tekanan darah meningkat. Kerusakan endotel

pembuluh darah terutama pada ginjal menimbulkan grumerulo

capillary-endotheliosis yang menyebabkan proteinuria.

6) Teori trombosit

Kerusakan endotel menyebabkan terjadinya agrasi-adhesi

trombosit, yang kemudian mengakibatkan peningkatan

pengeluaran tromboksan. Tromboksan akan menyebabkan

vasokontriksi pembuluh darah dan vasovasorum, yang makin

meningkatkan pembuluh darah.

7) Teori diet ibu hamil

Page 21: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

8

1) Teori genetic

Pada kehmailan kedua, preeclampsia dan eklampsia sedikit

berulang, kecuali dengan suami baru.

2) Teori imunologik

Janin dianggap benda asing oleh tubuh ibu. Di sini terjadi respon

imunologi sehingga dapat terjadi adaptasi.

3) Teori region uteroplasental

Pada kehamilan normal invasi sel trofoblas pada semua bagian

arteri spiralis. Invasi sel trofoblas ini dapat menimbulkan dilatasi

pembuluh darah dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan 02

serta plasenta berfungsi normal. Pada keadaan preeclampsia.

Ditemukan invasi seltrofoblas yang hanya terjadi sebagian pada

arteri spiralis di endometrium-desidua. Akibatnya terjadi iskemia

plasenta dan gangguan fungsi plasenta karena terjadi kontriksi pada

arteri spiralis di miometrium.

4) Teori radikal bebas dan kerusakan endotel

Page 22: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

7

Faktor risiko untuk preeklampsia adalah penyakit ginjal kronis

(20:1), hipertensi kronis (10:1), antipospolipid sindrom (10:1), riwayat

preeklampsia pada keluarga (5:1), kehamilan kembar (4:1), nullipara

(3:1), umur diatas 40 tahun (3:1), diabetes mellitus (2:1), ras Afrika-

Amerika (1,5:1). Faktor risiko lain yaitu, kegemukan, faktor

thrombophilia, kekurangan bahan kalsium dalam bahan makanan,

terdapatnya bahan tertentu dalam makanan, ketinggian, wanita

perokok, dan penyakit periodontal (Karkata. 2006).

Wanita hamil cenderung dan mudah mengalami preeclampsia bila

punya faktor predisposisi sebagai berikut : primigravida,

hiperplasentosis (seperti mola hidatidosa, kehamilan ganda, diabetes

mellitus, hidrops fetalis, bayi besar, umur yang ekstrim, riwayat

preeclampsia-eklampsia dalam kehamilan sebelumnya, riwayat dalam

keluarga pernah preeclampsia-eklampsia, penyakit ginjal dan

hipertensi ygna sudah ada sebelum kehamilan, dan obesitas

( Dhanardono. 2004 )

e. Patofisiologi

Preeklampsia sering disebut “disease of teory” karena banyak teori

yang menerangkan padahal penyebab pasti belum diketahui. Ada

beberapa teori yang menjelaskan gambaran klinik terjadinya

preeclampsia ( Manuaba. 2001 ), antara lain :

Page 23: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

6

wanita dengan kadar albumin rendah, transport asam lemak

nonester tambahan dari depot lemak ke hati untuk mengurangi

antitoxic-toxicity dari albumin ke VLDL toxicity.

3. Immune maladaptation

Interaksi antara lekosit desidual dengan invasi dan perkembangan

trofoblast secara normal. Immune maladaptation menyebabkan

dangkalnya invasive a.spiralis oleh sel endovascular

cytotrophoblast dan disfungsi sel endotel yang dimediasi oleh

peningkatan pelepasan cytokine decidual, proteolitic enzyme dan

radikal bebas.

4. Genetic imprinting

Timbulnya preeklampsia dan eklampsi berdasarkan pada single

reccive gene atau gene dominant dengan incomplete penetrance.

Penetrasi bisa tergantung pada genotipe janin.

d. Faktor Risiko

Menurut Walker (2000), Gestational Hypertension sering diderita

oleh wanita nullipara. Wanita lebih tua berisiko mengalami

preeklampsia superimposed. Angka kejadian preeklampsia-eklampsia

dipengaruhi oleh paritas, suku/etnik, genetic, dan faktor lingkungan.

Faktor lain yang mempengaruhinya adalah hamil kembar, riwayat

hipertensi kronik, umur >35 tahun, dan obesitas (Sofoewan, 2003).

Page 24: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

5

Beberapa teori untuk menjelaskan etiologi preeclampsia, salah satunya

yaitu oleh CJ. Lockwood dan Paidas MJ (2000) yaitu : kerusakan

endotel, perubahan reaktivitas vascular, ketidakseimbangan antara

tromboksan dengan prostasiklin, penurunan laju filtrasi glomerulus

dengan retensi cairan dan garam, penurunan volume intravascular,

peningkatan kepekaan system saraf pusat, iskemi otot-otot uterus,

faktor makanan, dan faktor genetik. Secara konsisten ditandai oleh

kegagalan perubahan plasenta secara fisiologis yang diikuti oleh

ketidakmampuan adaptasi arteri spiralis terhadap volume darah akibat

kehamilan, hiperagregasi platelet maternal, penurunan produksi

prostasiklin, kehilangan vasoregulasi arteri sistemik, dan kerusakan

sel-sel endotel.rangkaian proses ini mengakibatkan iskemi plasenta

( Budiana dan J. Kusuma. 2007 ).

Menurut Dekker dan Sibai, ada 4 hipotesis tentang etiologi

preeklampsia (Sofoewan, 2003), yaitu :

1. Placental ischemic

Peningkatan deportasi trofoblast. Akibat iskemia adalah terjadi

iskemia sel endotel.

2. Very Low Density Lipoprotein vs toxicity preventing actifity

Adalah sebagai kompensasi meningkatkan kebutuhan energy

selama hamil dengan memobilisir kebutuhan lemak nonester. Pada

Page 25: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

4

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Primigravida

Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali

( Wiknjosastro, dkk. 2005 ).

2. Preeklampsia

a. Pengertian

1) Suatu penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan

proteinuria yang timbul karena kehamilan yang biasa terjadi pada

triwulan ketiga kehamilan ( Wiknjosastro, dkk. 2005).

2) Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat

kehamilan setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera

setelah persalinan ( Arif Mansjoer, dkk. 2002).

b. Frekuensi

Frekuensi preeklampsia di tiap-tiap negara berbeda karena banyak

faktor yang mempengaruhinya. Diberbagai kepustakaan dilaporkan

sekitar 3-10 % dari jumlah kehamilan. Faktor predisposisi untuk kasus

preeklampsia antara lain : primigravida, diabetes mellitus, mola

hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, umur ibu > 35 tahun, dan

obesitas ( Wiknjosastro, dkk. 2005).

c. Etiologi

Page 26: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

3

C. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan primigravida dalam

meningkatkan kejadian preeklampsia.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui status obstetri (gravid, partus, nifas), dan riwayat

penyakit pada subjek penelitian.

b. Untuk mengetahui kejadian preelampsia pada subjek penelitian.

D. MANFAAT

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai salah satu

bahan penilaian tentang preeklampsia.

2. Manfaat Aplikatif

Untuk pencegahan preeklampsia terutama pada ibu primigravida.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 27: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

2

disebabkan oleh invasi sel trofoblas pada sebagian arteri spiralis dan juga

karena plasenta yang semakin tua pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu.

Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kerusakan trombosit yang disusul

dengan meningkatnya tromboksan. Tromboksan menyebabkan vasokontriksi

pembuluh darah dan vaso vasorum yang menimbulkan tekanan darah

meningkat.

Sedangkan untuk tanda adanya protein dalan urine adalah terjadi

kerusakan endotel pada ginjal. Edema disebabkan oleh timbunan trombosit

pada lumen pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu karena lumen

sempit. Kerusakan membrane endotel meningkatkan permeabilitas dan terjadi

ekstravasasi cairan darah yang menyebabkan edema.

Angka kejadian preeklampsia meningkat pada primigravida muda dan

semakin tinggi pada primi gravida tua. Dalam penelitian Sudhaberata Ketut

dan Karta I.B.M (2001), hal ini dikarenakan ketika kehamilan pertama

pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna,

yang kemudian menjadi semakin sempurna pada kehamilan berikutnya

( Purwantini. 2004 ).

B. PERUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan antara primigravida dengan kejadian preeklampsia ?

Page 28: dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida .../Hubungan...Pada sampel dengan hipoalbumin bisa mengalami tanda-tanda preeklampsia. Hipertensi mungkin merupakan hasil retensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, tercatat pada

tahun 2006 jumlah kematian ibu 253 / 100.000 kelahiran hidup, di mana

angka ini masih menduduki peringkat pertama di ASEAN ( SDKI, 2006 ).

Penyebab utama kematian maternal disebabkan oleh tiga hal pokok yaitu

perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

Preeklampsia dalam pustaka lama disebut sebagai Toxaemia Gravidarum,

dan kemudian berubah menjadi Pregnancy Included Hypertension (PIH), baru

kemudian disebut preeklampsia ( Sofoewan. 2003 ). Dalam laporannya Martin

et al. melaporkan bahwa 3,7% dari seluruh wanita hamil menderita hipertensi,

dan 15% dari persalinan preterm juga disebabkan preeklamsi. (sumber:

Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism 2007:92:3517-3522).

Disebutkan juga oleh Cunningham bahwa preeklampsia juga menyebabkan

16% kematian maternal dan 45% kematian perinatal baik secara langsung

maupun tidak langsung ( Budiana. 2007 ).

Banyak teori yang mencoba menjelaskan tentang terjadinya preeklampsia,

oleh karena itu sering di sebut “disease of teory”. Salah satunya adalah

tentang teori kerusakan endotel. Kerusakan endotel dapat diakibatkan oleh

radikal bebas sebagai akibat iskemia plasenta. Iskemia plasenta sendiri dapat