dari dhini

10
Peran Zooplankton Zooplankton adalah hewan perairan mikroskopik atau sebagian darinya hewan pemangsa ukuran relatif besar didalam suatu lingkungan ekosistim perairan yang memakan fitoplankton dan bentuk kedua dari link jaring makanan. Hewan zooplankton ini mempunyai sifat berenang pasif, terapung atau menentang aliran air dan sebagian kecil yang mempunyai kemampuan untuk berenang. Didalam sistim perairan, zooplankton berenang atau melakukan pergerakan ke arah konsentrasi populasi fitoplankton untuk melakukan pemangsaan sebagai sumber makanannya. Manfaat daripada pakan alami zooplankton adalah sebagai pakan hidup primer bagi kultivan budidaya ikan. Pada beberapa tahun akhir-akhir ini, rotifer dan naupli artemia telah dimanfaatkan sebagai pakan awal untuk larva ikan dan crustacea. Pada usaha budidaya komersial untuk pembenihan udang dan ikan sering menggunakan zooplankton seperti copepoda, protozoa dan larva dari oyster dan clam tetapi untuk jenis-jenis rotifer daphnia dan artemia mempunyai efektifitas yang lebih baik. Sebagai contoh, rotifer mempunyai kemampuan pertumbuhan yang lebih baik dan berguna untuk bididaya perikanan karena mempunyai kecepatan reproduksi ukuran kecil, kecepatan berenang lambat, kualitas nutrisi tinggi dan mudah di kutur. Sebagai contoh dari sejumlah ribuan rotifer dengan pemberian pakan yang baik dapat menghsilkan lebih dari jutaaan rotifer dalam waktu 5 – 7 hari pada kondisi temperatur air 25 0 C. Zooplankton juga merupakan kontrol sumber pakan hidup di dalam hatchery (pembenihan). Secara komposisi biokomia dari rotifer dan artemia terjadi suatu hubungan yang tertutup terhadap material yang dimakanannya. Rotifer dan artemia memakan makanan yang spesifik untuk menghasilkan asam lemak, asam amino, vitamin dan bahkan antibiotik yang dapat ditransfer ke larva ikan dan invertebrata. Sebagai contoh kejadian yang telah dicatat di dalam suatu hatchery ikan “clownfish”, dimana dimana didalam bak-bak larva terjadi pengurangan vitamin B12 dalam media yang akhirnya untuk beberapa minggu kematian larva ikan tersebut cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh pakan hidup yang diberikan ke ikan itu berupa rotifer yang kekurangan vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 pada rotifer ini sebagai akibat dari pakan fitoplankton (Pyramimonas sp.) yang dapat dikultur dan tumbuh baik dengan

Upload: dony

Post on 24-Apr-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dari Dhini

Peran Zooplankton

Zooplankton adalah hewan perairan mikroskopik atausebagian darinya hewan pemangsa ukuran relatif besar didalamsuatu lingkungan ekosistim perairan yang memakan fitoplanktondan bentuk kedua dari link jaring makanan. Hewan zooplankton inimempunyai sifat berenang pasif, terapung atau menentang aliranair dan sebagian kecil yang mempunyai kemampuan untukberenang. Didalam sistim perairan, zooplankton berenang ataumelakukan pergerakan ke arah konsentrasi populasi fitoplanktonuntuk melakukan pemangsaan sebagai sumber makanannya.Manfaat daripada pakan alami zooplankton adalah sebagai pakanhidup primer bagi kultivan budidaya ikan. Pada beberapa tahunakhir-akhir ini, rotifer dan naupli artemia telah dimanfaatkansebagai pakan awal untuk larva ikan dan crustacea. Pada usahabudidaya komersial untuk pembenihan udang dan ikan seringmenggunakan zooplankton seperti copepoda, protozoa dan larvadari oyster dan clam tetapi untuk jenis-jenis rotifer daphnia danartemia mempunyai efektifitas yang lebih baik. Sebagai contoh,rotifer mempunyai kemampuan pertumbuhan yang lebih baik danberguna untuk bididaya perikanan karena mempunyai kecepatanreproduksi ukuran kecil, kecepatan berenang lambat, kualitasnutrisi tinggi dan mudah di kutur. Sebagai contoh dari sejumlahribuan rotifer dengan pemberian pakan yang baik dapatmenghsilkan lebih dari jutaaan rotifer dalam waktu 5 – 7 hari padakondisi temperatur air 25 0 C.Zooplankton juga merupakan kontrol sumber pakan hidup di dalamhatchery (pembenihan). Secara komposisi biokomia dari rotifer danartemia terjadi suatu hubungan yang tertutup terhadap materialyang dimakanannya. Rotifer dan artemia memakan makanan yangspesifik untuk menghasilkan asam lemak, asam amino, vitamin danbahkan antibiotik yang dapat ditransfer ke larva ikan daninvertebrata. Sebagai contoh kejadian yang telah dicatat di dalamsuatu hatchery ikan “clownfish”, dimana dimana didalam bak-baklarva terjadi pengurangan vitamin B12 dalam media yang akhirnyauntuk beberapa minggu kematian larva ikan tersebut cukup tinggi.Hal ini disebabkan oleh pakan hidup yang diberikan ke ikan ituberupa rotifer yang kekurangan vitamin B12. Kekurangan vitaminB12 pada rotifer ini sebagai akibat dari pakan fitoplankton(Pyramimonas sp.) yang dapat dikultur dan tumbuh baik dengantanpa trace nutrien vitamin B12. Sebagai akibatnya larva ikan jugamengalami defisiensi vitamin B12 dalam tubuhnya yang padaakhirnya akan mempengaruhi tingkat kelulus hidupan larva.Selain trace nutrien vitamin, juga kandungan lemak esensial(HUFA) dalam pakan larva baik dari jenis fitoplankton maupunzooplankton perlu diperhatikan, karena akan mempengaruhitingkat kelulushidupan dan daya imun larva ikan.

2.1 ZooplanktonZooplankton merupakan anggota plankton yang bersifat hewani, sangat

Page 2: Dari Dhini

beraneka ragam dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasayang mewakili hampir seluruh filum hewan (Nybakken,1992).Zooplankton dan Fitoplankton merupakan bahan dasar semua rantaimakanan di dalam perairan. zooplankton menempati perairan sampaidengan 200 m dan bermigrasi vertikal untuk mencari makan yang berupafitoplankton (Omori dan Ikeda, 1984).Zooplankton memegang peranan penting dalam jaring jaring makanan diperairan yaitu dengan memanfaatkan nutrient melalui proses fotosintesis(Kaswadji, 2001).Dalam hubungannya dengan rantai makanan, terbukti zooplanktonmerupakan sumber pangan bagi semua ikan pelagis , oleh karena itukelimpahan zooplankton sering dikaitkan dengan kesuburan perairan(Arinardi, 1997).Zooplankton merupakan anggota plankton yang bersifat hewani, sangatberaneka ragam dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasayang mewakili hampir seluruh filum hewan (Nybakken,1992).Zooplankton disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnyamengapung, atau melayang dalam laut. kemampuan renangnya sangatterbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan kemana arusmembawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya takdapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Olehkarena itu, untuk kelangsungan hidupnya, ia sangat bergantung padabahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadizooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen bahan organik. Ukurannyapaling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besarmisalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter.Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod),eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipid (amphipod), kaetognat(chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai,perairan estuaria didepan muara sampai ke perairan di tengah samudra,dari perairan tropis hingga ke perairan kutub (Nontji, 2008).Menurut Nybakken (1992), Zooplankton melakukan migrasi hariandimana Zooplankton bergerak ke arah dasar pada siang hari dan kepermukaan pada malam hari. Rangsangan utama yang menyebabkanmigrasi vertikal harian adalah Cahaya. Zooplankton akan bergerakmenjauhi permukaan bila intensitas cahaya di permukaan meningkat,dan Zooplankton akan bergerak ke permukaan laut apabila intensitascahaya di permukaan menurun (Davis, 1955).Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup diperairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal hariandari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampuberenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar laut (benthos)menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masihberupa telur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifathidupnya yang bermula sebagai plankton berubah menjadi nekton ataubenthos (Nontji, 2008).2.2 Reproduksi dan Siklus Hidup ZooplanktonReproduksi antara zooplankton crustacea pada umumnya unisexualmelibatkan baik hewan jantan maupun betina, meskipun terjadiparthenogenesis diantara Cladocera dan Ostracoda. Siklus hidupcopepoda Calanus dari telur hingga dewasa melewati 6 fase naupli dan

Page 3: Dari Dhini

6 fase copepodit. Perubahan bentuk pada beberapa fase naupli pertamaterjadi kira-kira beberapa hari dan mungkin tidak makan. Enam pasekopepodit dapat diselesaikan kurang dari 30 hari (bergantung suplaimakan dan temperatur) dan beberapa generasi dari spesies yang smamungkin terjadi dalam tahun yang sama (yang disebut siklus hidupephemeral) (Parsons, 1984).Nybaken (1992) menyatakan pada estuaria, sekitar 50-60 % persenproduksi bersih fitoplankton dimakan oleh zooplankton. Pada dasarnyahampir semua fauna akuatik muda yang terdapat pada ekosistemmangrove, dikategorikan sebagai zooplankton. Usia muda dari faunaakuatik (larva) sebagian besar berada di ekosistem mangrove. Dan larvadikategorikan sebagai zooplankton, karena termasuk fauna yangpergerakannya masih dipengaruhi oleh pergerakan air, sebagaimanapengertian dari plankton itu sendiri. Oleh karena itu juga Tait (1987)mengkategorikan Gastropoda, Bivalva, telur ikan, dan larva ikan kedalamzooplankton.Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa zooplankton dariFilum Protozoa, memakan bakteri dan fungi yang terdapat padaekosistem mangrove. Selain itu taksa zooplankton yang sering danbanyak terdapat pada ekosistem mangrove adalah Copepoda. Ikan-ikanpelagis seperti teri, kembung, lemuru, tembang dan bahkan cakalangberprefensi sebagai pemangsa Copepoda dan larva Decapoda. Olehkarena itu, terdapat ikan penetap sementara pada ekosistem mangrove,yang cenderung hidup bergerombol dikarenakan kaitannya yang eratdengan adanya mangsa pangan pada ekosistem itu sendiri (Nybakken,1992).Reproduksi antara zooplankton crustacea pada umumnya unisexualmelibatkan baik hewan jantan maupun betina, meskipun terjadiparthenogenesis diantara Cladocera dan Ostracoda. Siklus hidupcopepoda Calanus dari telur hingga dewasa melewati 6 fase naupli dan6 fase copepodit. Perubahan bentuk pada beberapa fase naupli pertamaterjadi kira-kira beberapa hari dan mungkin tidak makan. Enam pasekopepodit dapat diselesaikan kurang dari 30 hari (bergantung suplaimakan dan temperatur) dan beberapa generasi dari spesies yang smamungkin terjadi dalam tahun yang sama (yang disebut siklus hidupephemeral) (Nybakken, 1992).2.3 Klasifikasi ZooplanktonBerdasarkan daur hidupnya zooplankton dibagi menjadi 3 kelompokmenurut (Nontji, 2008) yaitu:1. HoloplanktonPlankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulaidari telur, larva, hingga dewasa. Contohnya Kopepoda, Amfipoda, dll.2. MeroplanktonPlankton dari golongan ini menjalani kehidupannya sebagai planktonhanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahapsebagai telur dan larva saja, beranjak dewasa ia akan berubah menjadinekton. Contohnya kerang dan karang.3. TikoplanktonTikoplankton sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota inidalam keadaan normalnya hidup di dasar laut sebagai bentos. Namunkarena gerakan air ia bisa terangkat lepas dari dasar dan terbawa arus

Page 4: Dari Dhini

mengembara sementara sebagai plankton. Contohnya kumasea (Nontji,2008).Menurut Arinadi et al, (1997), Zooplankton dapat dikelompokkanberdasarkan ukurannya menjadi lima sebagai berikut :1. MikropanktonMempunyai ukuran 20-200 μm dan organisme utamanya yaitu Ciliata,Foraminifera, Nauplius, Rotifera, Copepoda2. MesoplanktonMempunyai ukuran 200μm - 2 m dan organisme utamanya yaituCladocera, Copepoda, Larvacea.3. MakroplanktonMempunyai ukuran 2-20 mm dan organisme utamanya yaitu Pteropada,Copepoda, Euphausiid, Chaetognatha4. MikronektonMempunyai ukuran 20-200 mm dan organisme utamanya yaituChepalopoda, Euphausiid, Sargestid, Myctopid5. MegaloplanktonMempunyai ukuran >20 mm dan organisme utamanya yaitu Scyphozoa,ThaliaceaBeberapa filum hewan terwakili di dalam kelompok zooplankton (Arinardiet.al., 1997) :1. ProtozoaKingdom Protista terdiri dari protozoa, berukuran kecil, dari fauna berseltunggal sampai dengan beberapa filum, beberapa jenis terkenal sebagaibentuk yang dijumpai di lautan adalah foraminifera, radiolaria,zooflagellata dan ciliata. Protozoa dibagi dalam empat kelas yaitu:rhizopoda, ciliata, flagelata, dan sporozoa (Sachlan, 1982).2. ArthropodaFilum arthropoda adalah bagian terbesar zooplankton dan hampirsemuanya termasuk kelas Crustacea. Crustacea berarti hewan-hewanyang mempunyai shell terdiri dari chitine atau kapur, yang sukardicernakan. Salah satu subklasnya yang penting bagi perairan adalahCopepoda yang merupakan Crustacea holoplanktonik berukuran kecilyang mendominasi zooplankton di semua laut dan samudera (Nybakken,1992).3. MoluskaDalam dunia hewan, filum moluska adalah nomor dua terbesar(Nybakken, 1992). Moluska bertubuh lunak, tidak beruas-ruas dantubuhnya ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat.Cangkang tersebut berguna untuk melindungi organ dalam dan isi ronggaperut, tetapi ada pula moluska yang tidak bercangkang. Antara tubuhdan cangkang terdapat bungkus yang disebut mantel. Reproduksi terjadisecara seksual dengan fertilisasi internal (Bambang, 2004).4. CoelenterataCoelenterata atau Cnidaria adalah invertebrata laut yang pada tarafdewasa sering dijumpai. Biota-biota dalam filum ini meliputi hydra,ubur-ubur, anemon laut dan koral (Nybakken, 1992). Coelenteratamempunai siklus hidup yang menarik. Proses reproduksi aseksualmaupun seksual menunjukkan suatu siklus hidup yang terkait denganperiode planktonik (Bambang, 2004).5. Chordata

Page 5: Dari Dhini

Anggota filum Chordata yang planktonik termasuk dalam kelas Thaliaceadan Larvacea, memiliki tubuh agar-agar dan makan dengan caramenaring makanan dari air laut. Larvaceae membangun cangkang disekelilingnya dan memompa air agar melalui suatu alat penyaring didalam cangkang ini terus menerus dibangun dan ditanggalkan(Nybakken, 1992).6. ChaetognathaChaetognatha adalah invertebrata laut dengan jumlah spesies relatifsedikit tetapi sangat berperan terhadap jaring-jaring makanan di laut.Biota ini memiliki ciri-ciri antara lain bentuk tubuh memanjang sepertitorpedo, transparan, organ berpasangan pada masing-masing sisi,memiliki bagian caudal yang memanjang sirip dan kepala dengansepasang mata dan sejumlah duri melengkung di sekeliling mulut(Bambang, 2004).2.4 Peranan Zooplankton dalam Jaring – jaring Makanan di LautDalam hubungannya dengan rantai makanan, terbukti zooplanktonmerupakan sumber pangan bagi semua ikan pelagis , oleh karena itukelimpahan zooplankton sering dikaitkan dengan kesuburan perairan(Arinardi, 1997).Zooplankton penting karena di perairan memanfaatkan nutrient melaluiproses fotosintesis (Kaswadji, 2001).Hewan terbesar di dunia, paus biru (Balaenoptera physalus), makananutamanya adalah zooplankton kecil, Euphasia superba, yang dikenal puladengan nama “krill”, yang bentuknya seperti udang kecil berukuran 4 – 5cm (Nontji, 2008).Keberadaan zooplankton sebagai produser sekunder dan konsumerprimer mempunyai ciri anatomi, morfologi dan fisiologi yang sangatspesifik. Dengan fungsi tersebut, setiap jenis zooplankton mempunyaispesifikasi dan sumbangan yang berbeda. Hal ini terutama karenasebagian dari fase larva biota laut masuk kedalam tahapan zooplankton.Oleh karenanya pengenalan terhadap ciri dan karakterisitik anatomi,morfologi dan fisiologi sangatlah diperlukan. Hal ini juga terkait denganproses interaksi diantara zooplankton dengan habitatnya sebagai bagiandari strategi untuk mempertahankan kehidupan. (Rohmimohtarto, 1999).Peranan zooplankton sebagai produsen sekunder ataupun sebagaikonsumen primer sangat besar. Zooplankton sering melakukan gerakannaik turun pada perairan yang disebut sebagai migrasi vertical. Gerakantersebut dimaksudkan untuk mencari makanan yaitu phytoplanktongerakan naik ke permukaan biasanya dilakukan pada malam hari,sedang gerakan ke dasar perairan dilakukan pada siang hari. Gerakanpada malam hari lebih banyak dilakukan karena adanya variasi makananyaitu phytoplankton lebih banyak, selain itu dimungkinkan karenazooplankton menghindari sinar matahari langsung. (Nontji, 1993).2.5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hidup Zooplankton2.5.1 Fisika1. SuhuPemilihan suhu yang optimal untuk budidaya pada pembesarantergantung dari tipe morfologinya, small type dan long type juga berbedadalam kebutuhanya terutama suhu optimal untuk pertumbuhannya. Suhuoptimal antara 15-25oC. pada umumnya peningkatan suhu didalambatas-batas optimal biasanya mengakibatkan aktivitas reproduksi juga

Page 6: Dari Dhini

meningkat (Ekawati, 2005).2. KecerahanKecerahan atau kekeruhan air disebabkan oleh adanya partikel-partikelliat lumpur atau lainya yang mengendap, akan merusak nilai guna dasarperairan yang merupakan daerah pemijahan dan habitat berbgaiorganism (Wirawan, 1992).Banyaknya cahaya yang menembus permukaan laut dan menerangilapisan permukaan air laut setiap hari dan perubahan intensitas denganbertambahnya memiliki peranan penting dalam menentukan pertumbuhanfitoplankton (juga zooplankton yang ada didalamnya) (Rommimohtartodan Juwono, 2001).2.5.2 Kimia1. pHZooplankton biasanya banyak terdapat diperairan yang kaya bahanorganic, zooplankton alam hidup pada pH > 6,6, sedangkan pada kondisibiasa yang optimal hidup pada kondisi pH 6-8 (Ekawait, 2005).pH merupakan salah satu bagian dari factor yang sangat berpengaruhterhadap banyak tidaknya kelimpahan zooplankton disuatu perairan,adapun pH optimum yang baik untuk pertumbuhan atau kelimpahanzooplankton disuatu perairan alami adalah pH antara 6,2-8.6(www.research.vi.oc.id, 2005).2. DO (Oksigen Terlarut)Porifera merupakan salah satu zooplankton yang dapat bertahan hidup diair dengan kadar oksigen terlarut yang rendah yakni 2mg/l. tingkatoksigen tertinggi dalam air budidaya tergantung apda suhu, salinitas,kepadatan, jenis makanan yang yang digunakan (Ekawati, 2005).3. TOMMenurut Baru (2001), sebagian besar zooplankton menggantungkansumber nutrisinya pada materi organic, baik berupa fitoplankton maupundetritus.4. Menurut Owen ( 1975 ), Orthopospat larut dalam air. Fungsi fosfatantara lain untuk:• Pembedahan sel pertumbuhan• Metabolisme karbohidrat• Mempercepat kematangan selMenurut Andayani ( 2005 ), senyawa perairan mengandung total organikyang lain. Phospat dihidrolisa menjadi bentuk orto dan kelarutan fosfatorganik diuraikan menjadi orthofosfat melalui aktivitas mikrobial.