dasar dasar kompressor
DESCRIPTION
Dasar Dasar KompresorTRANSCRIPT
-
DASAR-DASAR KOMPRESSOR
By:
Choiriah
Eugenius Demazenodtu
Fahmi Firmansyah
Hendri Apriliyan
Raka Satria Anugrah
Reza Zumadil Pratama
-
A. Prinsip Kerja Kompresor
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1atm)
-
B. Klasifikasi Kompresor
-
C. Penggunaan Kompressor
1. Pengisi udara pada ban sepeda atau mobil
2. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian mesin
3. Rem pada bis dan kereta api
4. Pintu pneumatik pada bis dan kereta api
5. Pemberi udara pada aquarium
Penggunaan udara bertekanan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan listrik atau hidrolik dalam hal berikut ini:
1. Konstruksi dan operasi mesin sangat sederhana .
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dapat dilakukan dengan
mudah.
3. Energi dapat disimpan
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relatif murah
6. Kebocoran udara yang sering te rjadi tidak membahayakan.
-
D. Dasar-dasar Termodinamika Kompresi
Hubungan antara massa jenis dengan volume pada proses pemampatan dapat dilihat pada persamaan berikut:
Apabila v semakin kecil, maka massa jenis akan pertambah besar. Jadi udara mampat mempunyai massa jenis yang lebih besar dibanding udara bebas.
-
D.1. Proses Kompresi.
Proses Kompresi Isotermal
Pada proses kompresi isotermal, gas mampat dengan temperatur tinggi didinginkan sehingga tidak ada kenaikan tempertur atau temperatur pada proses ini dipertahankan konstan. Apabila udara dianggap gas ideal, hubungan antara p dan v dirumuskan sebagai berikut:
Jadi dari rumus di atas terlihat bahwa perubahan volume hanya akan mengubah nilai tekanannya saja
*
-
D.2. Temperatur Kompresi, Perbandingan Tekanan dan Kerja
Temperatur gas akan naik setelah kompresi, baik secara adiabatis atau politropis, karena panas disolasi, sehingga semua panas diubah menjadi temperatur. Kecuali pada kompresi isotermal tidak ada perubahan temperatur, karena temperatur dipertahankan normal.
Kompresor bertingkat digunakan untuk memperoleh perbandingan tekanan yang tinggi. Untuk memperoleh perbandingan tekanan yang besar, kalau hanya menggunakan kompresi satu tingkat kurang efektif karena efisiensi volume triknya rendah, namun sebaliknya kalau jumlah tingkatnya terlalu banyak, kerugian geseknya menjadi terlalu besar.Karena alasan tersebut, harus dipilih jumlah tingkat yang pas sehingga efisiensi proses kompresi tinggi.
-
E. Efisiensi Kompresor
E.1. Efisiensi laju kerja adiabatik kompresor
Secara teori efisiensi sistem adalah perbandingan daya berguna dengan daya masuk sistem, Semakin tinggi efisiensi,daya poros yang dibutuhkan menjadi berkurang, sehingga secara ekonomis menguntungkan.
E.2. Efisiensi volumetrik
Tingkat pencapaian proses pemampatan udara pada kompresor didefinisikan sebagai efisiensi volumetrik, yaitu perbandingan jumlah udara yang dikeluarkan kompresor sebagai udara mampat dengan jumlah udara yang masuk kompresor selama perpindahan torak pada langkah hisap.
-
F. Jenis Penggerak dan Spesifikasi Kompresor
Penggerak yang dapat dipakai
Motor listrikKeunggulan yaitu tidak berisik, tidak menimbulkan
polusi, murah, dan operasi dan pemeliharaannya mudah
Motor bakarDipakai apabila kompresor beroperasi pada daerah yang tidak ada
listrik, atau jenis kompresornya portable. Untuk daya kecil
dapat menggunakan mesin bensin dan untuk daya yang besar
digunakan mesin diesel.
Pemilihan transmisi untuk mentransmisikan daya dari motor penggerak ke poros kompresor. Untuk motor penggerak motor
listrik biasa dipakai sabuk V, kopling tetap, ataurotor terpadu. Sedangkan untuk motor penggerak motor bakar dapat dipakai transmisi sabuk V, kopling tetap, atau kopling gesek.
-
Laju volume gas atau kapasitas pada kompresor torak yang biasa tertulis dalam katalog, menyatakan kapasitas perpindahan toraknya sedangkan pada kompresor turbo biasanya kapasitas sebenarnya. Kompresor akan bekerja dengan efisiensi adiabatik maksimum pada kondisi kapasitas normal, apabila bekerja pada kapasitas rendah atau terlalu tinggi akan turun efisiensinya.