dasar dasar manajemen-edit for 2011
TRANSCRIPT
Pengertian Manajemen
Manajemen dibutuhkan untuk semua tipe organisasi Perbedaan dalam hal pengelolaan secara lebih formal. Persamaan tercermin pada fungsi-fungsi manajerial yang
dijalankan. Fungsi manajemen bersifat universal Penerapan bisa berbeda, tergantung pada variabel seperti tipe
organisasi, kebudayaan dan tipe anggota (Contoh Jepang menganggap manusia sebagai unit produksi, sedangkan barat menganggap manusia sebagai manusia-manusia utuh)
Mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
Bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang ada, dia melakukan fungsi-fungsi manajerial dengan efisien dan efektif.
Mengapa Manajemen Dibutuhkan
Tiga alasan utama1. Untuk mencapai tujuan2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan
yang saling bertentangan3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar (Konsep matematik Ratio Input dan Output)
Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Peter Drucker : Efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (Doing the Right Things), sedangkan Efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (Doing things Right)
Definisi Manajemen
Belum ada definisi manajemen yang diterima secara universal.Mary Parker Follett : Manajemen sebagai Seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. (Seni-Kemampuan atau ketrampilan pribadi)
Stoner : Manajemen adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.(Proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan)
Pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi PPOSLC)
Manajemen dan Manajer
Tingkatan ManajemenManajer Fungsional dan UmumFungsi-fungsi yang dilaksanakan manajerKegiatan yang dilakukan manajerKeterampilan-keterampilan manajerPeranan-peranan manajer
Tingkatan Manajemen
Secara umum “Manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggungjawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.
Tingkatan manajemen dibagi dalam 3 gol:1. Manajer Lini (Lower Mgt)2. Manajer Menengah (Midle Mgt)3. Manajemen Puncak (Top Mgt)
Perbedaan tingkatan mgt akan membedakan fungsi management yang dilaksanakan, yaitu : Mgt Administratif (Penetapan tujuan, perencanaan, penyusunan
kepegawaian dan pengawasan) Mgt Operatif (Kegiatan memotivasi, supervisi dan komunikasi)Cat. : Semakin rendah tingkatan akan banyak melaksanakan kegiatan
mgt operatif, Semakin tinggi tingkatan terlibat dengan mgt adminsitratif.
Perbedaan kedua tipe mgt
Mgt Puncak
Mgt Menengah
Mgt Lini
Manajemen Administratif
Manajemen Operatif
Manajer Fungsional dan Umum
Atas dasar ruang lingkup yang dikelola, manajer diklasifikasikan sebagai :
1. Manager Fungsional : Bertanggung jawab hanya atas satu kegiatan
organisasi (produksi, Pemasaran, Keuangan, personalia, Akuntansi)
2. Manager Umum : Pada tingkatan mgt yanglebih tinggi, Mgr umum
mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan kerja keseluruhan atau divisi operasi yang mencakup semua atau beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja
Hubungan antara manajer fungsional dan umum
Manajer Divisi
Manajer Pemasaran
Manajer Personalia Manajer
ProduksiManajer Litbang
Manajer Keuangan
Manajer Umum (Mengelola Beberapa Bidang Fungsional)
Manajer Fungsional (Mengelola Hanya satu fungsi)
Fungsi-fungsi yang dilaksanakan manajer
Manajemen dapat berarti pencapaian tujuan melalui pelaksanan fungsi-fungsi tertentu, tetapi belum ada persamaan pendapat dari para ahli manajemen tentang apa fungsi-fungsi itu.
Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan yang tercermin dalam fungsi Planning, Organizing dan Controling. Sedangkan fungsi lainnya merupakan cara penyebutan yang berbeda tetapi mengandung isi yang sama yaitu Fungsi Stafing, directing atau leading.
Perencanaan : Memberikan tujuan kepada organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan.
Pengorganisasian : Perancangan dan pengembangan organisasi melalui berbagai program Penyusunan Personalia : Recruitment, latihan dan pengembangan serta penempatan. Pengarahan : Membuat para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka
lakukan. Pengawasan : Penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa
rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Catatan : Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanakan dengan penekanan pada satu atau beberapa fungsi pada berbagai tingkatan manajemen. Contoh Fungsi Perencanaan untuk tingkat Top Mgt, sedangan Lower lebih fokus pada fungsi pengarahan. Akhirnya kegagalan atau sukses suatu organisasi sangat tergantung pada kemampuan manajer untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dengan efektif..
Kegiatan yang dilakukan manajer
A. Tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer : Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual. Manajer adalah seorang mediator Manajer adalah seorang politisi Manajer adalah seorang diplomat Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit
B. Kegiatan manajer diklasifikasikan dalam 4 kelompok :1. Pribadi2. Teknis3. Administratif4. Interaksional
Keterampilan-keterampilan manajer
Manajemen Tingkat Bawah
Manajemen Tingkat Menengah
Manajemen Tingkat Puncak
Keterangan : Ketrampilan KonseptualKetrampilan KemanusiaanKetrampilan Admi. Ketrampilan Teknis
Peranan-peranan manajerWewenang dan Status Formal
Karakterisitik dan Ketrampilan Pribadi
Peranan antar Pribadi:
-Pemuka Simbolis
-Pemimpin
-Perantara
Peranan Informasional
Monitoring Alirang Informasi
Penerus Informasi
Perwakilan
Peranan Pembuatan Keputusan
Wiraswata
Penangkal Kesulitan
Pengalokasian Sumberdaya
Negotiator
Perkembangan Teori Manajemen
Teori Manajemen KlasikManajemen IlmiahTeori Organisasi KlasikAliran Hubungan ManusiawiAliran Manajemen Modern
Perkembangan Teori Manajemen
Terjadi sangat pesat Perlu diketahui terlebih dahulu proses perkembangan teori-teori dan
prinsip-prinsip manajemen (Landasan bagi pemahaman perkembangan selanjutnya.
Saat ini tidak ada suatu teori umum atau sekumpulan hukum yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Sebagai manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen. Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda.
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen :1. Aliran Klasik (Manajemen Ilmiah dan Teori organisasi klasik)2. Aliran Hubungan Manusiawi (Sering disebut Neo Klasik)3. Aliran Manajemen Modern
Juga terdapat dua pendekatan manajemen yang berkembang akhir-akhir ini : Pendekatan Sistem dan Pendekatan Kontingen (Mengintegrasikan bermacam-
macam teori manajemen yang ada).
Teori Manajemen Klasik
Perkembangan awal teori manajemen Robert Owen (1771-1858) : Manajer Kapas, Pentingnya unsur
manusia dalam produksi (Perbaikan kondisi kerja, pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membangun perumahan, mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang murah.Tujuan : Perbaikan kondisi karyawan akan menaikan produksi dan keuntungan (laba)—Karyawan atau “Vital Machines”
Charles Babbage (1792-1871) : Ahli matematika, membuat operasi pabrik menjadi lebih efisien. Aplikasi Ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktifitas dan menurunkan biaya dan penganjur pertama prinsip-prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.
Manajemen Ilmiah Aliran manajemen ilmiah (scientific management) ditandai dari kontribusi : Frederick W. Taylor (1856-1915) “Bapak Manajemen Ilmiah” hasil karyanya adalah “Scientific
Management” yang berisi prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manejemen dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar tsb adalah :
1. Pengembangan metoda-metoda ilmiah2. Seleksi ilmiah untuk karyawan3. Pendidikan dan Pengembangan Ilmiah para karyawan4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
Teknik yang dikembangkan a.l. : Studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional dan sbgnya dalam memecahkan masalah manajemen.
Frank dan Lilian Gilbert (1868-1924 dan 1878-1972) Pasangan suami isteri, Frank Gilbert pelopor pengembangan gerak dan waktu
menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami taylor. Tertarik terhadap masalah efisiensi, terutama untuk menemukan “cara terbaik pengerjaan suatu tugas”.Lilian Gilbert lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia “The Psychology of Management” Baginya manajemen ilmiah mempunyai satu Tujuan akhir : membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup.
Henry L. Gantt (1861-1919) Seperti taylor : mengemukakan gagasan-gagasan : Kerjasaman saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen Seleksi Ilmiah tenaga kerja Sistem Insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci Bagan Gantt (Gantt Chart) (Kontribusinya yang terbesar) untuk perencanaan,
koordinasi dan pengawasan produksi. Harrington Emerson (1853-1931). Penyakit Industri : Pemborosan dan ketidak efisienan.
Prinsip-prinsip efisiensi: (12 Prinsip)
Teori Organisasi Klasik Henry Fayol (1841-1925), Industrialis Perancis, “Administration Industrielle et Generale” (Administrasi
Industri dan Umum), memerinci manajemen menjadi lima unsur, yaitu : Perencanaan Pengorganisasian Pemberian Perintah Pengkoordinasian dan Pengawasan
Dikenal sebagai Fungsionalisme Fayol
Operasi Perusahaan (Fayol): Semuanya saling tergantung satu dengan yang lain:1. Teknik (Produksi dan Manufakturing produk)2. Komersial (Pembelian bahan baku dan penjualan produk)3. Keuangan (Finansial) Perolehan dan Penggunaan Modal4. Keamanan (Perlindungan karyawan dan kekayaan)5. Akuntansi (Pelaporan dan pencatatan biaya, laba, hutang neraca dan statistik)6. Manajerial
Prinsip manajemen (Fayol) : 141. Pembagian kerja 8. Sentralisasi2. Wewenang 9. Rantai Skalar (Garis Wewenang)3. Disiplin 10. Order 4. Kesatuan perintah 11. Keadlian5. Kesatuan pengarahan 12. Stabilitas Staf Organisasi6. Meletakan kepentingan perseorangan 13. Inisiatif
dibawah kepentingan umum 14. Esprit de Corps (semangat korps)7. Balas Jasa
Aliran Hubungan Manusiawi (Perilaku Manusia atau Neo Klasik)
Muncul karena ketidakpuasan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. (Karyawan tidak mengikuti pola-pola prilaku yang rasional
Pembahasan “sisi perilaku manusia” dalam organisasi menjadi penting (teori org klasik dilengkapi dengan pandangan sosiologi dan psikologi)
Hugo Munsterberg : Pencetus Psikologi Industri (Bapak Psikologi Industri) Psikologi and Industrial Efficiency. Menguraikan peralatan psikologi untuk membantu
pencapaian tujuan produktifitas. Tiga cara peningkatan produktivitas:
1. Penemuan best possible person2. Penciptaan best possible work3. Penggunaan Best possible effect untuk memotivasi karyawanAdanya pengaruh sosial dan budaya terhadap organisasi
Elton Mayo : Percobaan-percobaan Hawthorne (Hub Manusiawi) Interaksi manajer dengan bawahan –Pemahaman manajer terhadap prilaku karyawan dan faktor-faktor sosial dan psikologi yang memotivasi mereka.(Teori Motivasi : Maslow)
Sumbangan : Penekanan kebutuhan sosial sebagai usaha meningkatkan produktivitas Keterbatasan : Konsep “mahluk sosial” tidak menggambarkan secara lengkap individu-
individu dalam tempatnya bekerja, perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik. Produktivitas dan kepuasan kerja semakin kompleks dari yang dipikirkan semula.
Aliran Manajemen Modern
Berkembang melalui dua jalur:1. Pengembangan dari aliran hubungan manusiawi
(Perilaku Organisasi)2. Atas dasar manajemen Ilmiah (Aliran Kuantitatif
(operation research dan management science atau manajemen operasi).
Perkembangan aliran prilaku ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial.
Tokoh-Tokoh Aliran Perilaku Organisasi
Abraham Maslow : Hierarki Kebutuhan, Teori MotivasiDouglas Mc gregor : Teori X dan Teori YFrederick Herzberg : Teori dua FaktorRobert Blake dan Jane Mounton: (Gaya Kepemimpinan)Rensis Likert : Empat sistem manajemen : Exploitif-
Otoriatif sampai Partisipatif Kelompok.Fred Fiedler : Pendekatan Contingency pada Studi
KepemimpinanChris Argyris : org sebagai sistem sosial atau sistem
antar hubungan budayaEdgar Schein : Dinamika kelompok dalam organisasi
Aliran Kuantitaif
Prosedur-prosedur riset Operasi disebut dengan aliran management science
Teknik management science : Penganggaran modal, Manajemen aliran kas, scheduling
produksi dsb.Langkah-langkah pendekatan:
1. Perumusan Masalah2. Penyusunan suatu model matematis3. Mendapatkan penyelesaian dari model4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Pendekatan sistem
Bermaksud memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
Memberi cara manajer memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.
Teori manajemen modern cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka dengan dasar analisa konsepsional dan didasarkan pada data empirik serta sifatnya sintetis dan integratif.
Sistem terbuka pada hakekatnya merupakan proses transformasi masukan yang menghasilkan keluaran; transformasi terdiri dari aliran informasi dan sumber daya-sumber daya. Keluaran organisasi merupakan masukan bagi lingkungannya dan sebaliknya keluaran dari lingkungan adalah masukan bagi organisasi.
Pendekatan kontingensi
Menerapkan berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Sering ditemui metoda-metoda yang sangat efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan
berjalan dengan baik dalam situasi lainnya. Tugas manager adalah identifikasi teknik, situasi dibawah keadaan dan pada waktu tertentu.
Dalam pencapaian tujuan. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda, karena
tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat ditetapkan dalam seluruh kondisi. Contoh : Karyawan membutuhkan dorongan untuk meningkatkan produktivitas.
Pendekatan klasik akan mengemukakan penyederhanaan kerja Pendekatan Hub Manusiawi berusaha menciptakan iklim yang dapat memotivasi karyawan dan mengusulkan
perluasan kerja.Mana yang paling baik : Bila karyawan tidak terdidik serta kesempatan latihan dan sumber daya terbatas, penyederhanaan kerja merupakan
penyelesaian yang paling baik. Tetapi bila karyawan terlatih dan kepuasan kerja adalah kebutuhan mereka, program perluasan kerja mungkin lebih efektif.
(dalam situasi tertentu digunakan kombinasi kedua pendekatan tersebut). Pendekatan kontingensi digunakan dalam Perancangan organisasi, kepemimpinan, motivasi,
perencanaan strategik dan dinamika kelompok. (Menjembatani gap antara teori dan praktek) Pendekatan kontingensi muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap anggapan
universalitas dan kebutuhan untuk memasukan berbagai variabel lingkungan kedalam teori dan praktek manajemen.
Manajer dan Lingkungan Eksternal Organisasi
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Makro
Organisasi dan LingkunganTanggungjawab Sosial Manajer
Faktor-faktor lingkungan eksternal
Terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.
Organisasi mendapatkan : Masukan-masukan seperti bahan baku, dana tenaga kerja dan energi dari
lingkungan eksternal; Mentransformasikan menjadi produk dan jasa; Memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal terbagi : Berpengaruh langsung (Lingkungan ekstern Mikro) : Para pesaing, penyedia,
langganan, lembaga keuangan, pasar tenaga kerja dan perwakilan pemerintah.
Berpengaruh tidak langsung (Lingkungan ekstern Makro) : Teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim operasi dan potensi menjadi kekuatan sebagai lingkungan ekstern mikro.
Fungsi Perencanaan dalam Manajemen
Proses Perencanaan Pengertian Perencanaan Alasan Perlunya Perencanaan Hubungan Perencanaan dengan fungsi Mgt Lainnya Tipe-tipe perencanaan Perencanaan Strategik Manfaat dan Kelemahan Perencanaan
Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya “apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Perencanaan yang baik harus mempertimbangkan keadaan di waktu mendatang serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Berbagai pertanggungjawaban dalam perencanaan tergantung pada besarnya dan tujuan organisasi serta fungsi atau kegiatan khusus manajer. (Jangka Pendek atau Jangka Panjang)
Rencana adalah suatu proses yang tidak berakhir, rencana harus diimplementasikan, mungkin memerlukan modifikasi. Oleh karena itu harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Aspek penting perencanaan adalah pembuatan Keputusan. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.
Alasan perlunya perencanaan
Maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program-program dan penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.
Alasan perlunya perencanaan :1. Protective benefits (Yang dihasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan
2. Positive benefits dalam bentuk meningkatkan sukses pencapaian tujuan organisasi.
Manfaat dan kelemahan perencanaan
Hubungan Perencanaan dengan fungsi-fungsi Manajemen lainnya
Pengorganisasian
Penyusunan Personalia
Pengarahan
Perencanaan
Pengawasan
Tipe perencanaan dan rencana
Pengklasifikasian perencanaan akan menentukan isi rencana dan bagaimana perencanaan itu dilakukan.
Lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebagai berikut :1. Bidang Fungsional2. Tingkatan Organisasional3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana4. Waktu5. Unsur-unsur rencana
Dua Tipe utama rencana1. Rencana Strategik (Implementasi misi)-Program dan hubungan SDM dan berbagai sumber daya
laiinnya dengan tantangan dan resiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.
2. Rencanan Operasional (Uraian dari renstra), tdd :1. Rencana sekali pakai (single use plans), tidak digunakan kembali bila telah tercapai. (Pemb Ged
Baru)-Program, Proyek, Anggaran2. Rencana Tetap (Standing Plans) Pendekatan standar untuk kejadian yang diperkirakan terjadi dan
berulang-ulang)-Kebijaksanaan, Pedoman umum pembuatan keputusan, SOP, Aturan (Pernyataan (Ketentuan) bahwa suatu kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
Faktor Waktu perencanaan:1. Manajer Puncak : RJP (2-5 tahun)2. Manajer Menengah : RJM (beberapa bulan sampai 3 tahun)3. Manajer lini : RJ pendek harian (dari harian sampai 1 tahun)
Perencanaan Strategik
Proses pemilihan :1. Tujuan-tujuan organisasi2. Penentuan Strategi3. Kebijaksanaan4. Program-program strategik5. Penetapan metoda untuk menjamin implementasi
Alasan pentingnya perencanaan strategik:1. Kerangka dasar semua bentuk perencanaan lainnya
harus diambil.2. Mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lainnya.3. Merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan
penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
Hambatan-hambatan perencanaan efektif
Dua jenis hambatan pengembangan rencana efektif:1. Penolakan internal para perencana terhadap
penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya. (ketidaksediaan dan ketidakmampuan individu perencana)
2. Bukan didalam tetapi di luar perencanaan (keengganan umum anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana karena perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.
Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan : Misi dan Tujuan Organisasi Fungsi dan Tujuan Organisasi Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan Management By Objective
Misi dan Tujuan Organisasi
Misi : Suatu Pernyataan Umum dan abadi tentang Maksud Organisasi menggambarkan bidang-bidang produk, pasar dan teknologi yang
ditekankan perusahaan) Menunjukkan fungsi yang hendak dijalankan dalam sistem sosial
atau ekonomi tertentu.Tujuan organisasi (Etzioni) : Suatu pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan di mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.
Tujuan dapat berupa : Tujuan Umum (Strategik), Khusus, tujuan akhir ataupun tujuan antara
Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman bagi kegiatan2. Sumber Legitimasi3. Standar pelaksanaan4. Sumber Motivasi5. Dasar Rasional Pengorganisasian
Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan
Manajemen menentukan keseimbangan atau campuran optimum tujuan-tujuan dan memadukan berbagai kepentingan sumber-sumber atau pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.
Perumusan tujuan : merupakan hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak atau himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi.
Hasil proses perumusan tujuan mencerminkan kekuasaan berbagai koalisi organisasi dengan manajer biasanya sebagai pihak yang paling kuat (dgn sistem nilai yang dimilikinya)
Agar perumusan tujuan efektif perlu memperhatikan 7 ketentuan sbb :
Management By Objektive
Esensi MBO : Terletak pada penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang tanggungjawab utama setiap individu yang dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil (sasaran-sasaran) dapat diukur yang diharapkan dan penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satker serta penilaian sumbangan masing-masing anggota.
Perbedaan mbd dan mbo (Drucker) : MBD : Menggambarkan tanggapan organisasi terhadap berbagai tekanan
keuangan atau pasar baru dgn “dorongan ekonomi” atau “dorongan produksi”
MBO : Perencanaan efektif tergantung pada penetapan setiap mgr dalam fungsinya di organisasi dan diharapkan berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan pada tingkat lebih tinggi. (Diharapkan dapat memahami tujuan-tujuan perusahaan yang lebih luas dan hubungann tujuan khusus mereka sendiri dengan gambaran perusahaan secara keseluruhan.
Sistem MBO Formal
Unsur-unsur umum dalam MBO yang efektif.1. Komitmen pada program2. Penetapan manajemen tujuan puncak3. Tujuan-tujuan perseorangan4. Partisipasi5. Otonomi dalam implementasi rencana6. Peninjauan kembali prestasi
Kekuatan dan kelemahan MBO