data pak abu.docx
TRANSCRIPT
No. Nama Zat Kimia Rumus Sifat Zat
1 Alkohol (etanol) C2H5OH Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, kadar 95 % berat. Digunakan antara lain sebagai pelarut
2 Alizarin C14H6O2(OH)2 indikator asam basa. 0,1 gram dalam air. Daerah perubahan antara ph 5,4-6,6 ; warna dari bening ke kuning. 0,1 % dalam etil alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 5,6-7,2; warna dari kuning ke merah. Kristal berwarna kuning
3 Alfa naftol C10H7OH Kristal berwarna kuning4 Alumunium
kloridaAlCl3 Kristal tak berwarna, larut dalam air dan
terhidrolisa, sangat higroskopis5 Alumunium
nitratAl(NO3)3 Kristal tak berwarna, larut dalam air dan
terhidrolisa, sangat higroskopis6 Alumunium
sulfatAl2(SO4)3.18 H2O Kristal tak berwarna, , larut dalam air dan
terhidrolisa7 Amilum (C6H10O5)n Zat padat putih, indikator untuk yodium8 Amil alkohol C5H11OH Zat cair tidak berwarna9 Ammonium
dikromat(NH4)2Cr2O7 Kristal berwarna orange, larut dalam air
10 Amonium hidroksida
NH3(aq) Kadar 34-35 % (18 M), BJ: 0,880, zat tak berwarna
11 Amonium klorida NH4Cl Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga garam salmiak
12 Amonium karbonat
(NH4)2CO3 Kristal tak berwarna, larut dalam air
13 Amonium nitrat NH4NO3 Kristal tak berwarna, larut dalam air14 Amonium
molibdat(NH4)2MoO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air,
pereaksi untuk ion natrium15 Amonium oksalat (NH4)2C2O4 Kristal tak berwarna, larut dalam air16 Amonium sulfat (NH4)2SO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air17 Amonium
tiosianatNH4SCN Kristal tak berwarna, larut dalam air,
disebut juga amonium rodanida18 Anilin biru C32H25N3Na2O9S3 Fiksatif untuk fungal myelia19 Anilin klorida C6H5NH3Cl Fiksatif untuk lignin20 Anilin sulfat (C6H5NH3)2SO4 Zat pewarna pembuluh kayu21 Arsen trioksida As2O3 Kristal putih, bersifat racun, disebut juga
warangan22 Asam asetat
biangCH3COOH Kadar 99-100 % (18 M), BJ: 1,06 zat cair
tak berwarna, asam lemah, bau khasyang merangsang. Asam asetat encer kadarnya 30 % (5 M) BJ:1,04
23 Asam benzoat C6H5COOH Kristal berbentuk jarum, tak berwarna, sedikit larut dalam air, bahan pengawet
24 Asam borat H3BO3 Kristal berbentuk sisik, sedikit larut dalam air, asam lemah. Larutan 3 % digunakan
sebagai antiseptic25 Asam fosfat H3PO4 Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup,
asam lemah. Kadar 85 % (14,6 M) BJ:1,6926 Asam klorida HCl Asam klorida pekat kadarnya 36 % (12 M)
BJ: 1,18 , tak berwarna, asam kuat. Kadarnya 9 % (3 M) BJ: 1,04. Asam klorida teknis berwarna kuning
27 Asam nitrat HNO3 Asam nitrat pekat kadarnya 65 % (14 M) BJ 1,39 . zat cair tak berwarna, asam kuat, oksidator. Asam nitrat encer kadarnya 9 % (3 M) BJ: 1,05. Asam nitrat berasap kadarnya 99 % (21 M) BJ: 1,51
28 Asam oksalat H2C2O4. 2 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, bersifat racun
29 Asam salisilat C6H4(OH)(COOH) Kristal berbentuk jarum, tak berwarna, larut dalam alkohol, menyublim bila dipanaskan. Mempunyai sifat antiseptic
30 Asam sitrat C3H4(OH)(COOH). 3 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak digunakan pada pembuatan limun
31 Asam sufat H2SO4 Asam sulfat pekat kadarnya 96 % (18 M) BJ:1,84. Zat cair tak berwarna, kental, bersifat higroskopis, oksidator, asam kuat. Asam sulfat encer kadarnya 25 % (3 M) BJ: 1,18
32 Asetal dehide CH3CHO Zat cair tak berwarna, berbau khas, berasap, mudah terbakar
33 Aseton CH3COCH3 Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, banyak digunakan sebagai pelarut
34 Barium hidroksida
Ba(OH)2. 8 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air, larutannya disebutair barit, basa kuat. Pereaksi untuk gas CO2
35 Barium klorida BaCl2.2 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air36 Barium nitrat Ba(NO3)2 Kristal tak berwarna, larut dalam air37 Benzena C6H6 Zat cair tak berwarna, mudah terbakar,
banyak dipakai sebagai pelarut38 Besi (II) klorida FeCl2..6 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air,
mudah teroksidasi oleh udara39 Besi (III) klorida FeCl3.7 H2O Zat padat berwarna coklat, larut dalam air,
dan mengalami hidrolisis40 Besi (III) sulfat Fe2(SO4)3 Zat padat berwarna hijau muda, larut
dalam air, mudah teroksidasi oleh udara41 Besi (II)
amonium sulfatFeSO4.(NH4)2SO4.6 H2O
Disebut juga garam mohr. Zat padat berwarna hijau muda, larut dalam air, lebih sukar dioksidasi daripada FeSO4 , dipakai sebagai pengganti FeSO4
42 Besi (II) sulfida FeS Disebut juga pirit, zat padat berwarna coklat hitam, digunakan pada pembuatan gas H2S
43 Bismuth (II) BiCl3 Zat padat berwarna putih kekuningan larut
klorida dalam air, terurai menjadi oksiklorida, dan higroskopik
44 Bismuth (III) nitrat
Bi(NO3)3.5 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air, mengandung sedikit asam nitrat, higroskopik
45 Boraks Na2B4O7.10 H2O Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk menguji ion logam
46 Brom fenol biru C19H10O5SBr4 Indikator asam basa. Zat padat berwarna jingga muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 3,0 sampai 4,6. Perubahan warna kuning biru-ungu
47 Brom kresol hijau
C19H8O5Br2 Indikator asam basa. Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 3,8 sampai pH 5,4. Perubahan warna dari kuning ke hijau
48 Brom kresol ungu
C21H16O5SBr2 Indikator asam basa. Zat padat berwarna merah muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 5,2 sampai 6,8. Perubahan warna dari kuning ke ungu
49 Brom timol biru C19H30O5Br Indikator asam basa. Zat padat tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 6,0 sampai 7,6 . Perubahan warna dari kuning ke biru
50 Diklorofenol indofenol natrium
C12H6Cl12NO2Na Serbuk berwarna hijau tua, indikator oksidasi-reduksi. Pereaksi untuk vitamin C
51 Dimethil glioksin C4H8O2N2 Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol. Pereaksi untuk nikel
52 Butanol C4H9OH Zat cair tak berwarna, mudah terbakar. Banyak digunakan sebagai pelarut
53 Dinatrium hydrogen fosfat
NaHPO4. 7 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air
54 Eosin C20H6O9N2Na2Br2 Serbuk bewarna merah, larut dalam air dan alkohol, larutannya memberikan fluoresensi hijau, sebagai pewarna jaringan hijau
55 Etanol C2H5OH Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, kadar 95 % berat. Digunakan antara lain sebagai pelarut
56 Etil asetat CH3COOC2H5 Zat cair tak berwarna, berbau esen, digunakan sebagai pelarut
57 Etil klorida C2H5Cl Zat cair, mudah menguap, mudah terbakar. Sebagai zat pendingin dan pembius lokal
58 Fenol C6H5OH Kristal tak berwarna, larut dalam air,
bersifat asam. Digunakan sebagai desinfektan. Jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar
59 Fenolftalein C20H14O4 Indikator asam basa. Zat padat berwarna putih, larut dalam alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 8,2 sampai 10,0 dari tak berwarna ke merah
60 Fenil hidrazin HCL
C6H4N2H3.HCl Zat padat berwarna kuning, sebagai pereaksi sakarida yang memberikan reaksi osazon
61 Formalin HCOH Formalin adalah larutan 40% formaldehid dalam air. Larutan 5% digunakan untuk keperluan biologi (mengawetkan hewan dan tumbuhan)
62 Floroglusional C6H6O3.2 H2O Zat padat berwarna putih, digunakan sebagai pereaksi lignin dan pentosa
63 Galaktosa C6H12O6 Zat padat berwarna putih, larut dalam air64 Glukosa C6H12O6 Zat padat berwarna putih, larut dalam air,
disebut juga dekstrosa65 Glukosa fosfat C6H13O9P Digunakan pada reaksi biokimia66 Gliserin C3H5(OH)3 Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup,
dipakai untuk keperluan kosmetik dan bahan peledak
67 Hydrogen peroksida
H2O2 Zat cair tak berwarna, larut diperdagangkan dengan kadar 35%. Bersifat mudah terurai
68 Kadmium klorida CdCl2.2 ½ H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak digunakan untuk fotografi
69 Kadmium sulfat CdSO4.2 2/3 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air, bersifat higroskopik
70 Kalium dikromat K2Cr2O7 Zat padat berwarna jingga, larut dalam air, digunakan sebagai indikator
71 Kalium heksasianoferat (II)
K4Fe(CN)6.3 H2O Kristal berwarna kuning, larut dalam air, pereaksi untuk ion besi (III)
72 Kalium heksasianoferat (III)
K3[Fe(CN)6] Kristal berwarna merah, larut dalam air, pereaksi untuk ion besi (II)
73 Kalium hidroksida
KOH Zat padat berwarna putih, larut dalam air. Digunakan antara lain pada pembuatan sabun
74 Kalium bromida KBr Kristal tak berwarna, larut dalam air75 Kalium klorat KClO3 Zat padat berwarna putih, sedikit larut
dalam air, dipakai sebagai bahan untuk membuat gas oksigen di laboratorium
76 Kalium klorida KCl Zat padat berwarna putih, larut dalam air, digunakan pada pembuatan KOH
77 Kalium kromat K2CrO4 Kristal berwarna kuning, larut dalam air
78 Kalium natrium tartrat
KNaC4H4O6.4 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam Seignette/Rochele
79 Kalium nitrat KNO3 Zat padat tak berwarna, larut dalam air, disebut juga sendawa cili. Digunakan antara lain sebagai campuran pupuk, bahan peledak, petasan dan kepala korek api
80 Kalium permanganat
KMnO4 Kristal yang berwarna ungu kehitaman, larut dalam air dengan warna ungu, digunakan sebagai oksidator
81 Kalium sianida KCN Zat padat berwarna putih, higroskopik, larut dalam air. Bersifat racun keras. Digunakan antara lain sebagai campuran bahan penyeduh
82 Kalium sulfat K2SO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air. Digunakan antara lain sebagai campuran pupuk
83 Kalium tiosianat KSCN Disebut juga kalium rodanida. Kristal tak berwarna, larut dalam air, dengan ion besi (III) menjadi merah
84 Kalium iodide KI Kristal tak berwarna, bila lama kena udara berubah menjadi kuning. Larut dalam air, digunakan untuk membuat larutan yodium
85 Kalsium hidroksida
Ca(OH)2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, larutannya disebut air kapur. Berubah menjadi keruh bila kena udara
86 Kalsium karbonat CaCO3 Batu kapur atau batu pualam terdapat di alam, dengan larutan HCl menghasilkan gas CO2
87 Kalsium klorida CaCl2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, bersifat higroskopik
88 Kalsium oksida CaO Zat padat berwarna putih, disebut kapur tohor, dengan air menimbulkan panas, sebagi bahan pengering
89 Kanada balsam Perekat kaca, mempunyai indeks bias sama dengan kaca
90 Kaolin H2Al2Si2O8.H2O Zat padat berwarna putih. Bahan untuk membuat porselen. Tidak larut dalam air, asam dan alkali
91 Kalsium hipoklorit
Ca(ClO)2 Serbuk berwarna putih, bersifat oksidator. Banyak digunakan sebagai bahan pemutih dan untuk membuat Cl2
92 Karbon disulfide CS2 Zat cair tidak berwarna, berbau belerang, mudah terbakar, bersifat racun. Digunakan sebagai pelarut minyak, lemak, karet dan resin
93 Karbon tetraklorida
CCl4 Zat cair tidak berwarna, berbau khas, sebagai pelarut minyak/lemak, tidak dapat dibakar
94 Kertas indikator universal
Indikator asam basa yang dapat menunjukkan pH antara 1-11
95 Klorobutol CCl3.C(CH3)2OH Kristal berwarna putih, bau dan rasanya seperti kamfer. Memperlambat gerakan mikro organism dan antiseptic
96 Kloroform CHCl3 Zat cair tak berwarna, berbau khas, rasanya manis. Digunakan sebagai pelarut terutama untuk minyak. Bersifat bius
97 Kobalt (II) klorida
CoCl2.6 H2O Kristal bewarna merah, yang anhydrous berwarna biru. Bersifat agak higroskopik, larut dalam air
98 Kobalt (II) nitrat Co(NO3)2.6 H2O Zat padat bewarna merah, larut dalam air dan alkohol. Larutan 0,5% dipakai sebagai penawar keracunan HCN
99 Kolkhisin C22H25ON6 Serbuk berwarna kuning muda, alkaloid, pahit dan sangat beracun
100 Kongo merah C32H22O6N6S2Na2 Serbuka berwarna merah coklat. Indikator asam basa. Daerah perubahan warna antara pH 3,0 sampai pH 5,0. Perubahan dari biru ungu ke merah
101 Krom (III) klorida
CrCl3.6 H2O Zat padat berwarna hijau kehitaman, sangat higroskopik larut dalam air
102 Krom (III) nitrat Cr(NO3)3.9 H2O Kristal berwarna merah ungu, larut dalam air dan alkohol
103 Krom (III) sulfat Cr(SO4)3.15 H2O Zat padat berwarna hijau tua, larut dalam air
104 Ksilena C6H4(CH3)2 Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, dipakai sebagai pelarut dan membersihkan lensa mikroskop
105 Lakmus Indikator asam basa. Zat padat berwarna biru, hanya sebagian larut dalam air. Dalam asam berwarna merah, dalam basa berwarna biru
106 Magnesium klorida
MgCl2.6 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, sangat higroskopik
107 Magnesium sulfat
MgSO4.7 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga garam inggris
108 Mangan dioksida MnO2 Disebut juga batu kawi. Zat padat berwarna hitam, oksidator. Digunakan antara lain pada pembuatan batu batere
109 Mangan sulat MnSO4.4 H2O Kristal yang berwarna merah muda, larut dalam air
110 Methanol CH3OH Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, bersifat racun, sebagai pelarut
111 Metilen biru C16H18N3CIS.3 H2O Indikator oksidator reduksi. Zat pewarna pada mikroskop. Larut dalam air dan alkohol
112 Metil jingga C14H14O3N3SNa Indikator asam basa. Zat padat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol. Daerah
perubahan warna antara pH 3,1-4,4. Perubahan warna dari jingga ke kuning
113 Metil merah C15H15O2N3 Indikator asam basa. Tidak larut dalam alkohol, sedikit larut dalam air. Daerah perubahan warna antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke kuning
114 Metil ungu C31H34N3Cl Kristal berwarna hijau tua, larut dalam air. Indikator asam basa. Daerah perubahan warna antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke kuning
115 Naftalena C10H8 Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air, mudah menyublim. Disebut juga kamfer
116 Natrium asetat CH3COONa.3 H2O Kristal tak berwarna, berbau cuka, larut dalam air. Larutannya bersifat asam.
117 Natrium bikarbonat
NaHCO3 Disebut juga soda kue. Zat padat berwarna putih, larut dalam air. Digunakan antara lain untuk mengembangkan adonan roti
118 Natrium bromida NaBr Kristal bewarna putih, larut dalam air119 Natrium
dihidrogenfosfatNaH2PO4.H2O Zat padat bewarna putih dan larut dalam
air120 Natrium fosfat Na3PO4.12 H2O Disebut juga tritanium fosfat. Kristal tak
berwarna, larut dalam air121 Natrium
hidroksidaNaOH Zat padat bewarna putih, bersifat
higroskopik. Larut dalam air, basa kuat. Digunakan dalam industry sabun, tekstil, dan kertas
122 Natrium karbonat Na2CO3.10 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air, larutannya bersifat basa. Banyak digunakan dalam industry sabun, kaca, dan zat warna
123 Natrium klorida NaCl Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam dapur
124 Natrium nitrat NaNO3 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam Cili, digunakan sebagai pengawet daging
125 Natrium oksalat Na2C2O4 Zat padat berwarna putih, larut dalam air126 Natrium
peroksidaNa2O2 Zat padat berwarna kuning, bereaksi
dengan air. Mudah terurai dalam udara, dan oksidator
127 Natrium silikat Na2SiO3 Disebut juga air kaca natron. Digunakan antara lain sebagai bahan perekat, pengawet telur, dan pengisi pada sabun
128 Natrium sulfat Na2SO4.10 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air. Disebut juga garam glauber, digunakan pada industri tekstil, kaca, dan pabrik kertas
129 Natrium sulfida Na2S.9 H2O Kristal tak berwarna, menjadi kuning bila kena udara atau cahaya. Larut dalam air
130 Natrium sulfit Na2SO3.7 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, reduktor. Digunakan pada pembuatan SO2
131 Natrium tetraborat
Na2B4O7.10 H2O Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk menguji ion logam
132 Natrium tiosulfat Na2S2O3.5 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air. Sambil menyerap kalor, disebut juga garam hipo
133 Nikel sulfat NiSO4.7 H2O Zat padat hijau muda, larut dalam air, dipakai antara lain untuk penyeduhan
134 Perak asetat AgC2H3O2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air135 Perak nitrat AgNO3 Zat padat tak berwarna, larut dalam air.
Sensitif terhadap cahaya, disimpan dalam botol
136 Pirogalol C6H3(OH)3 Kristal putih, digunakan untuk menentukan kadar oksigen
137 Raksa (I) klorida Hg2Cl2 Zat padat berwarna putih, sukar larut dalam air, bersifat racun. Disebut juga kalomel
138 Raksa (II) klorida HgCl2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, racun keras, disebut juga sublimat
139 Raksa (II) nitrat Hg(NO3)2.2 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, bersifat racun
140 Raksa (II) oksida HgO Zat padat berwarna merah. Bersifat racun, bila dipanaskan terurai menjadi raksa dan gas oksigen
141 Seng klorida ZnCl2 Kristal berwarna putih, larut dalam air142 Seng sulfat ZnSO4.7 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut
dalam air143 Stronsium
kloridaSrCl2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut
dalam air144 Sudan III C22H16N4O Serbuk berwarna merah coklat, tidak larut
dalam air, larut dalam kloroform dan asam asetat glacial, untuk menguji lemak
145 Tembaga (II) asetat
Cu(C2H3O2)2.2 H2O Serbuk berwarna hijau tua, larut dalam air dan terhidrolisa
146 Tembaga (II) klorida
CuCl2.2 H2O Kristal berwarna biru kehijauan, larut dalam air
147 Tembaga (II) karbonat
CuCO3 Kristal berwarna biru, sukar larut dalam air, dalam ammonia membentuk senyawa kompleks
148 Tembaga (II) oksida
CuO Zat padat berwarna hitam
149 Tembaga (II) sulfat
CuSO4.5 H2O Kristal berwarna biru, larut dalam air, disebut terusi. Bila dipanaskan menjadi putih membentuk garam anhydrous. Berguna untuk membuat larutan benedict dan fehling
150 Timah (II) klorida
SnCl2.2 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan terhidrolisa
151 Timbal (II) sulfat PbSO4 Serbuk berwarna putih, sukar larut dalam air
152 Timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan terhidrolisa
153 Toluena C6H5CH3 Zat cair tak berwarna, sukar larut dalam air
154 Iodium I2 Zat padat berwarna hitam mengkilap, mudah menyublim, warnanya ungu. Larut dalam KI, CHCl3, dan CCL4
155 Urea CO(NH2)2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk
156
Asam Semut HCOOH Zat cair yang tidak berwarna, berbau tajam/menyengat, dapat larut sempurna dengan air
157
Natrium Nitrit NaNO2 Zat cair tidak berwarna,bersifat toksin bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan
158
Uranil Asetat UO2(CH3COO)2
Zat berwarna kuning, Digunakan dalam proses pewarnaan
159
Asam Aspartat C4H7NO4
Massa molekul 133,10g mol-1Titik lebur 270-271 °CMassa jenis 1,23 g cm-3Titik isoelektrik 2,77pKa 1,95 9,66
160
Asam Adipat C6H10O4
Massa molar 146,141446 g/molPenampilan Kristal putihDensitas 1,36 g/cm³Titik leleh 152 °C (425 K)Titik didih 337 °C (610 K)Kelarutan dalam air sedikit larutKeasaman (pKa) 4,43, 5,41
161 Asam Hipurat C9H9NO3
Massa molar 179,17 g/molTitik leleh 187 - 188 °CTitik didih 240 °C (dekomposisi)
162
Asam Folat C19H19N7O6
Massa molar 441.4 g mol−1Penampilan bubuk krital berwarna oranye-kekuning-kuninganTitik leleh 250 °C (523 K), decomp.Kelarutan dalam air 0.0016 mg/ml (25 °C)Keasaman (pKa) 1st: 2.3, 2nd: 8.3
163
Asam Fumarat C4H4O4
Massa molar 116,07 g/molPenampilan Putih padatDensitas 1,635 g/cm³, padatTitik leleh 287 °CKelarutan dalam air 0,63 g/100 mLKeasaman (pKa) pka1 = 3,03, pka2 = 4,44
164
Asam Glutamat C5H9NO4
Massa molekul 147,13g mol-1Titik lebur 247-249 °CMassa jenis 1,538g cm-3Titik isoelektrik 3,22pKa 2,16 9,58
165 Asam Glioksilat C2H2O3
Massa molar 74,04 g mol-1Densitas g cm-3Titik leleh -93 °CTitik didih 111 °C
166
Asam Maleat C4H4O4
Massa molar 116,1 g/molPenampilan putih padatDensitas 1,59 g/cm³, padatTitik leleh 131-139 °C teruraiTitik didih 135 °C teruraiKelarutan dalam air 78 g/100 ml (25 °C)Keasaman (pKa) pka1 = 1,83, pka2 = 6,07
167 Asam Klorogenat C16H18O9
Massa molar 354.31 g/molDensitas 1.28 g/cm3Titik leleh 207 - 209 °C
168 Asam
propanadioat C3H4O4
Massa molar 104,03 g/molDensitas 1.619 g/cm3, padatTitik leleh 135-136 °C (408-409 K)Titik didih TeruraiKelarutan dalam air Larut secara penuh
169
asam tosilat C7H8O3S
Massa molar 172,20 g/mol190,22 g/mol (monohidrat)Penampilan padatan tidak berwarna (putih)Titik leleh 106-107 °C103-106 °C (monohidrat)Titik didih 140 °C pada 20 mmHgKelarutan dalam air 67g/100 mlKeasaman (pKa) -2,8
170 Asam Pantotenat C9H17NO5
SMILES CC(C)(CO)[C@@H](O)C(=O)NCCC(=O)OMassa molar 219.23 g mol−1
171
Asam Salisat C7H6O3
Massa molar 138,12 g/molDensitas 1,44 g/cm3Titik leleh 159 °CTitik didih 211 °C (2666 Pa)Kelarutan dalam kloroform, etanol, metanol kloroform 0,19 M; etanol 1,84 M; metanol 2,65 M [1]
172 Asam Sulfit H2SO3
Massa molar 82,07 g/molKlasifikasi EU Korosif(C)Titik nyala Tak ternyalakan
173
Asam Sinamat C9H8O2 Massa molar 148.17 g/molPenampilan kristalDensitas 1.2475 g/cm3
Titik leleh 134 °CTitik didih 300 °CKelarutan dalam air 0.4 g/LKelarutan dalam chloroform, ethanol, methanol kloroform 0.93 M, etanol 0.86 M, metanol 1.1 M Solubility of cinnamic acid in non-aqueous solventsKeasaman (pKa) 4.44Klasifikasi EU Irritant (Xi)Titik nyala >110 °C
174
Asam Trikloroasetat CCl3COOH
Massa molar 163.4 g/molDensitas dan fase 1.63 g/cm3, padatanTitik lebur 57 °CTitik didih 196 °CPenampilan padatan putihKeasaman (pKa) 0.77
175
Asam p-toluenasulfonat C7H8O3S
Massa molar 172,20 g/mol190,22 g/mol (monohidrat)Penampilan padatan tidak berwarna (putih)Titik leleh 106-107 °C103-106 °C (monohidrat)Titik didih 140 °C pada 20 mmHgKelarutan dalam air 67g/100 mlKeasaman (pKa) -2,8
176 Asam Armstrong C10H8S2O6 Massa molar 288,299 g/mol
Bahaya utama korosif177 Kalsium
Hidroksida Ca(OH)2
Berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih Pada 512 °C,[1], kalsium hidroksida terurai menjadi kalsium oksida dan air.
178 Litium
diisopropilamida C6H14LiN
Massa molar 107,1233 g/molDensitas 0,79 g/cm³Kelarutan dalam air Bereaksi dengan airKeasaman (pKa) 34Bahaya utama korosif
179
Litium bis(trimetilsilil)a
midaC6H18LiNSi2 Massa molar 167,326 g/mol
Bahaya utama mudah terbakar180
Aluminium oksida
Al2 O3 insulator (penghambat) panas dan listrik yang baik.keras, sehingga digunakan sebagai bahan abrasif.
181
Aluminium oksida
Al2 O3 insulator (penghambat) panas dan listrik yang baik.keras, sehingga digunakan sebagai bahan abrasif.
182
Aluminium hidroksida
Al (OH)3 -merupakan senyawa amfoter.-Titik lebur=300 °C, 573 K, 572 °F - merupakan iritant.
183
Amonium bikarbonat
NH4 HCO3 Titiklebur=107,5 º F,Pada suhu kamar berupa kristal putih.
184
Amonia NH3 -mendidih pada -33,34 ° C, (-28,012 ° F)-berupa gas dengan bau menyengat yang khas-bersifat basa yang kuat.
185
Barium sulfat BaSO4 adalah kristal putih solid yang tidak larut dalam airTL=1580 ° C, Td=1600 ° C
186
Barium kromat BaCrO4 Berupa bubuk kuning berwarna kuning.tidak larut dalam air , tetapi larut dalam asam.zat pengoksidasi yang beracun dan dapat menyebabkan iritasi.
187
Barium iodida Bai 2 TL=711 ° C (anhidrat) dan 740 ° C (dihidrat)berupa kristal putih (anhidrat) dan kristal tak berwarna (dihidrat)merupakan senyawa beracun.
188
Berilium klorida BeCl2 Berupa kristal kuningTL=399 ° C,, Td=399 ° C,digunakan sebagai katalis dalam beberapa reaksi organic.
189
Berilium fluorida BEF2 Berupa gumpalan berwarna putihsangat beracun dan larut dalam air.TL=554 ° C,, Td=1169 °C,
190
Berilium hidrida BeH2 Berupa Amorphous putih dan kristal heksagonalTL=250 ° C dengan decomp.
191
Berilium hidroksida
Be (OH)2 adalah amfoter hidroksida , larut baik dalam asam dan basa.berupa padatan putih.zat karsinogenik.
192
Berilium iodida BEI 2 Berupa jarum tidak berwarna seperti kristal.Zat beracun dan mudah terbakar.Bereaksi hebat dengan airTL=480°C , Tl=590 ° C
193
Berilium nitrat Be (NO3)3 Berupa padatan putih kuning.Zat beracun , dan merupakan iritan dalam dosis kecil.TL=60°C, Td=100 ° C
194
Berilium sulfat BeSO4 putih solidmerupakan senyawa yang Sangat beracun.TL=110 ° C (tetrahydrate,-2H 2 O) ,400 ° C (dihidrat).
195
Boron trioksida B2 O3 berwarna putih kaca padat.TL=450 ° C (trigonal) ,510 °C (tetrahedral).menyebabkan iritasi tingkat 2.
196
Boron triklorida B Cl3 Berupa Gas tak berwarnaTL=-107.3 °C, Td=12.6 °C Senyawa korosif dan sangat beracun.
197
Asam Propionat C2H5COOH Zat cair tidak berwarna, larut sempurna dalam air, dapat bereaksi dengan alkohol
198 Asam Stearat
CH3(CH2)16COO
HZat padat berwarna putih, sukar larut dalam air, digunakan untuk pembuatan lilin
199
Kalium besi (III) sianida
K3Fe(CN)6 Zat berbentuk kristal merah, larut dalam air, tidak dapat menyala. Titik lebur 300˚C
200
Besi (II) sulfat FeSO4 Zat Kristal berwarna biru/hijau atau putih, tidak dapat menyala, titik didih 70°C-400°C