database dalam manajemen pendidikan islam
TRANSCRIPT
![Page 1: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/1.jpg)
DATABASE DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM;
SISTEM MANAJEMEN BERBASIS DATAOleh: Benny Fitra, B.Ed
A. PENDAHULUAN
Manajemen Data merupakan bagian dari manajemen Sumber Daya
Informasi. Sumber Daya Data disimpan dalam data sekunder yang dapat
berbentuk berurutan (sequential), atau akses langsung (direct access),
magnetic tape merupakan media penyimpanan sequential, magnetic disk
merupakan media penyimpanan akses langsung serta compact disk
merupakan media penyimpanan yang canggih dan dapat menyimpan data.
Sebelum orang mengenal database, banyak mengalami kesulitan
dalam manejemen data. Konsep database dibangun diatas indeks dan
kaitan untuk mencapai suatu hubungan logis antara beberapa file.
Perangkat Lunak yang mengelola database disebut sistem
manajemen database (database management system) – DBMS- yang
memberikan keuntungan yang nyata bagi yang menggunakan komputer
sebagai suatu sistem informasi. Semua DBMS memiliki pengolah bahasa
deskripsi data (data description language processor) yang digunakan untuk
menciptakan database, mengelola serta menyediakan isi database. Orang
yang bertanggung jawab atas database dan DBMS adalah pengelola
database (database administration) – DBA.
B. ORGANISASI DATA
Organisasi data merupakan suatu hal yang penting jika pemerintahan
daerah ingin meningkatkan layanan publik. Kemajuan teknologi komputer
memungkinkan pemerintahan daerah untuk mengumpulkan dan mengelola
sejumlah besar data.
Pengertian data adalah bahan baku yang berupa fakta tentang
sesuatu di di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada media
komputer untuk diolah menjadi informasi. Data dapat berupa:
Data yang terformat, data dengan suatu format tertentu, misalnya data
yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang; 1
![Page 2: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/2.jpg)
Teks, sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan
$) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara
individual;
Citra (image), data dalam bentuk gambar, dapat berupa grafik, foto,
tanda tangan, ataupun gambar yang lain;
Audio, data dalam bentuk suara, instrumen musik, suara orang, detak
jantung;
Video, data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa
dilengkapi dengan suara, dapat digunakan untuk mengabadikan kejadian
atau aktivitas.
Data hanya berguna jika dihubungkan dengan konteks tertentu.
Mekanisme untuk menyediakan konteks tersebut disebut sebagai meta
data, yaitu data yang menjelaskan data yang lainnya. Penjelasan ini dapat
berupa definisi data, struktur data, aturan, serta batasan. Pada konteks
basis data, meta data mengijinkan perancang basis data dan pengguna
memahami segala sesuatu tentang data: jenisnya, maknanya, serta
karakteristiknya. Meta data sangat penting agar data yang bersangkutan
tidak disalahartikan, dan tidak memiliki makna yang mendua-arti, serta
tidak membingungkan.
Data secara tradisional telah diorganisasikan menjadi suatu hierarki
yang terdiri dari data field, catatan (record) dan file. Data field adalah unit
data terkecil, tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti. Contohnya
adalah nomor pegawai; catatan (record) adalah suatu kumpulan data field
yang berhubungan, seperti suatu catatan karyawan; file adalah kumpulan
record data yang berhubungan dengan suatu subyek tertentu. Suatu
kumpulan catatan yang berhubungan, seperti file pegawai.
Suatu file dapat berupa spreadsheet, dokumen, set data, atau
kumpulan fakta individual lain. File-file ini dapat dikumpulkan menjadi satu
grup dalam satu folder yang merupakan kumpulan file-file yang berkaitan,
dan secara konseptual mirip ranting suatu pohon. Beberapa folder dapat
dikumpulkan menjadi satu folder yang lebih besar seperti halnya beberapa
ranting mungkin berkumpul menjadi satu cabang yang lebih besar.
2
![Page 3: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/3.jpg)
Spreadsheet
Tabel berupa baris-baris dan kolom-kolom dalam sebuah spreadsheet
dapat dianggap sebagai suatu struktur basisdata sederhana. Kolom-kolom
spreadsheet memiliki judul yang menggambarkan isi kolom-kolom itu,
sebagai contoh, suatu tabel Data Pegawai yang berisi tentang nama, NIP,
alamat, pendidikan, jabatan dan lain sebagainya. Konsep tabel penting
karena struktur basisdata yang paling dikenal untuk suatu organisasi yaitu
struktur basisdata relasional yang secara konseptual serupa dengan
sekumpulan tabel-tabel yang berhubungan. Istilah-istilah pada spredsheet
pada dasarnya sama dengan istilah-istilah pada struktur data, yaitu tabel
identik dengan file, kolom identik dengan field, dan baris identik dengan
record.
Basis Data
Basisdata adalah kumpulan atau ‘koleksi’ dari data yang
terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data dengan mudah
disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan
tertentu, serta dihapus). Basisdata dikendalikan oleh sistem manajemen
basisdata, yaitu satu set catatan data yang berhubungan dan saling
menjelaskan. Data disimpan di media komputer sehingga mudah untuk
pengambilan kembali dan penggunaannya. Lokasi fisik basiadata di medium
penyimpanan tidak tergantung pada lokasi logis.
Mendasari struktur basis data adalah model data, yaitu sekumpulan
cara/peralatan untuk mendeskripsikan data, hubungan data satu sama lain,
semantiknya, serta batasan konsistensi. Ada dua model data yang umum
digunakan yaitu:
Model Entity-Relationship
Model data ini dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri
dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta
hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Entitas adalah
’sesuatu’ atau ’obyek’ pada dunia nyata yang dapat dibedakan satu
terhadap yang lainnya, yang bermanfaat bagi aplikasi yang
dikembangkan. Entitas dalam basisdata dideskripsikan berdasarkan 3
![Page 4: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/4.jpg)
atribut-nya. Relationship adalah hubungan antara beberapa entitas,
sebagai contoh pegawai memiliki orang tua; memiliki menjelaskan
hubungan tertentu antara pegawai dengan orangtuanya.
Model Relasional
Model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data
serta hubungan antara data tersebut. Setiap tabel memiliki sejumlah
kolom yang setiap kolomnya memeiliki nama yang unik. Model relasional
adalah contoh model berbasis record, sebab basisdata memiiliki struktur
record berformat tertentu yang masing-masing isinya memiliki tipe-tipe
yang berbeda.
Untuk membangun basisdata dilakukan suatu proses yang mencakup
tiga langkah utama, yaitu:
Menentukan keperluan data. Langkah kunci mencapai sistem informasi
adalah menentukan data yang diperlukan untuk suatu aplikasi yang akan
dibangun.
Menjelaskan data. Sistem manajemen basisdata menggunakan istilah-
istilah spesifik untuk menggambarkan definisi data yang akan dimiliki;
setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan maka perlu
dijelaskan dalam bentuk kamus data (data dictionary system).
Memasukkan data. Setelah skema dan subskema diciptakan, data dapat
dimasukkan ke dalam basisdata; pemasukkan data bisa dilakukan
dengan mengetik langsung (key in) ke dalam DBMS, atau membaca data
dari softcopy (CD).
Pada saat ini, organisasi modern menjembatani kesenjangan
informasi dengan mengembangkan konsep basisdata yaitu dengan
mengembangkan data warehouse, data mart, dan data mining, yang
mengkonsolidasikan dan mengintergrasikan informasi dari sumber-sumber
yang berbeda dan merancangkan dalam format yang bermakna untuk
membuat keputusan yang akurat.
B. STRUKTUR BASIS DATA
Integrasi logis file dapat diperoleh dengan hubungan eksplisit dan
hubungan implisit.4
![Page 5: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/5.jpg)
Hubungan eksplisit, antara record dari beberapa fille dengan
menyusun record-record tersebut dalam suatu hirarkhis, yang disebut
struktur hirarkhis, dimana setiap catan pada suatu tingkat dapat
dihubungkan ke berbagai record setingkat lebih rendah.
Meskipun struktur hirarkhis mempunyai kemampuan luar biasa dalam
mengatasi kendala-kendala fisik, namun penggunaan hubungan eksplisit
tersebut masih mempunyai kelemahan
Hubungan implisit, hubungan antar record yang tidak harus
dinyatakan secara eksplisit, link field khusus tidak perlu disertakan dalam
record. Pendekatan ini disebut dengan struktur relasional dan
menggunakan hubungan implisit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan
secara tidak langsung dari record data yang telah ada. Keuntungan dari
steruktur relasional bagi CBIS (computer based information system, sistem
informasi berbasis kamputer) adalah fleksibilitas yang ditawarkannya dalam
rancangan dan penggunaan database. Pengguna dan spesialis informasi
dibebaskan dari keharusan mengidentifikasi semua informasi yang
diperlukan sebelum menciptakan database.
Perangkat Lunak Basis Data
Perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis
antar arsip/dokumen, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit, disebut
sistem manajemen basis data (Database Management System/DBMS). IDS
(Integrated Data Source/Sumber Data yang Terintegrasi) dari perusahaan
General Electric adalah contoh pertamanya, dan kemudian diikuti oleh
sejumlah usaha/bisnis serupa dari pemasok perangkat keras dan perangkat
lunak lain. Contoh DBMS yang menggunakan struktur hierarkis adalah IMS
(Information Management System/Sistem Menejemen Informasi) dari
perusahaan IBM, dan System 2000 dari perusahaan Intel.
Gelombang selanjutnya dari inovasi/penemuan baru DBMS (Database
Management System/Sistem Manajemen Basis Data) menampilkan
perangkat lunak hubungan (relational), dan sejumlah paket awal ditujukan
bagi pemakai computer mainframe. SQL/DS (Structured Query
Language/Bahasa Pertanyaan yang Terstruktur, Data System/Sistem Data) 5
![Page 6: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/6.jpg)
dan QBE (Query By Example/Pertanyaan Melalui Contoh) dari peusahaan
IBM, dan ORACLE dari Relational Software Inc, semuanya diterima dengan
baik. Pada saat yang hamper bersamaan, sekitar tahun 1980, pemasok
perangkat lunak mulai mengembangkan paket-paket DBMS berskala lebih
kecil untuk pasar computer mikro. DBMS berbasis computer mikro pertama
yang sangat berpengaruh adalah dBase II yang dipasarkan oleh Ashton-Tate
(sekarang merupakan bagian/cabang dari Borland International Inc).
Selama tahun-tahun terakhir ini, pengembangan DBMS berfokus pada
pasar computer mikro dan telah menerapkan struktur hubungan. Microsoft
Access (produk dari perusahaan Microsoft Corp) adalah suatu contoh system
manajemen basis data hubungan untuk computer mikro.
C. MENCIPTAKAN BASIS DATA
Basis data diciptakan berdasarkan beberapa langkah, yaitu:
menentukan kebutuhan data, menjelaskan data, dan memasukkan data ke
dalam database.
a. Menentukan Kebutuhan Data.
Langkah ini dilakukan dengan mendefinisikan kebutuhan data.
Pendefinisian kebutuhan data dapat dilakukan dengan menggunakan
dua pendekatan dasar, yaitu: berdasarkan orientasi pada proses dan
berdasarkan model perusahaan.
Berdasarkan orientasi pada proses. Pendekatan ini dilakukan
ketika perusahaan mengikuti langkah-langkah seperti yang
digambarkan dalam gambar berikut ini.
6
Definisikan masalah
Gambarkan kebutuhan informasi
Gambarkan kebutuhan informasi
Tentukan pengelolaan yang perlu
![Page 7: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/7.jpg)
Gambar 1
Data yang dibutuhkan dapat didefinisikan dengan pendekatan berorientasi pada
proses
Berdasarkan model perusahaan. Pendekatan ini untuk
mengatasi kelemahan pendekatan yang pertama (sukar
mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lain). Oleh
karenanya diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data
perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam
database.
Pendekatan model ini mendeskripsikan semua data perusahaan,
selanjutnya dinamakan model data perusahaan. Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang top down, yang dimulai dari
perencanaan strategis sumber daya informasi, kemudian diikuti
oleh tahap-tahap selanjutnya, sebagaimana digambarkan pada
gambar berikut ini.
Perencanaan strategis sumber daya informasi
1.
7
Spesifikasi kebutuhan data
Spesifikasi dataSpesifikasi data
Menciptakan model data perusahaan
Model data perusahaanModel data perusahaan
![Page 8: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/8.jpg)
2.
Gambar 2.
Data yang dibutuhkan dapat didefinisikan dengan pembuatan model data
perusahaan
b. Menjelaskan Data yang Dibutuhkan.
Dalam tahapan ini unsur-unsur data yang diperlukan ditentukan untuk
selanjutnya dijelaskan lagi dikamus data (data dictionary). Pengertian
kamus data itu sendiri adalah suatu ensiklopedik dari informasi yang
berkaitan dengan data perusahaan. Atau dapat juga kita katakana
bahwa kamus data adalah catalog atau directory yang berbasis
computer (computer-based catalog or directory) yang berisi data
perubahan (metadata). Yang berkenaan dengan tahapan penjelasan
data ini adalah system kamus data (data dictionary system/DDS dan
bahasa pendeskripsi data (data description language/DDL).
- System kamus data berbentuk perangkat lunak yang fungsinya
adalah penciptaan dan pemeliharaan serta penyediaan kamus data
agar dapat digunakan. Kamus data dapat berbentuk kertas
maupun arsip (file) komputer. DDS dapat kita peroleh dalam paket
perangkat lunak terpisah ataupun dalam bentuk modul seperti
yang ada dalam DBMS dan CASE (teknik perangkat lunak
tambahan komputer/computer-aided software engineering).
8
DatabaseDatabase
Mengembangkan database
![Page 9: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/9.jpg)
c. Memasukkan data. Setelah skema dan subskema diciptakan data
dapat dimasukkan kedalam database. Hal ini dapat dilakukan dengan
memasukkan data langsung ke dalam DBMS, membaca data dari pita
atau piringan atau menscan data secara optis. Data siap untuk
digunakan setelah berada dalam database. Bahasa pendeskripsi data
dilakukan ketika data telah dibuat dan hendak dimasukkan kedalam
DBMS. DDL oleh pengembang basis data digunakan pada perangkat
lunak seperti Oracle, yang berfungsi untuk mengembangkan dan
menspesifikasikan isi data, hubungan, dan susunan masing-masing
basis data dan DDL juga digunakan untuk memodifikasi spesifikasi
basis data saat dibutuhkan.
9
![Page 10: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/10.jpg)
1.
2.
Gambar 3. Menggambar Isi Database
D. MENGGUNAKAN BASIS DATA
Kita ketahui bahwa pengguna basis data itu terdiri dari orang ataupun
program aplikasi computer. Orang dapat menggunakan basis data dari
suatu terminal computer dan kemudian mendapatkan data dan informasi
kembali dengan menggunakan bahasa query. Bahasa pertanyaan (query
language) adalah bahasa permintaan informasi dari basis data dan bahasa
query ini termasuk bahasa yang memudahkan pemakai karena
memampukan computer untuk menjawab query yang diajukan. Contoh
bahasa query adalah seperti berikut:
SELECT...... FROM......WHERE......
SELECT dilakukan untuk mengetahui susunan atau daftar data yang
ada pada kolom (field). Kemudian FROM dibuat untuk mengetahui arsip
(file) atau table mana yang hendak didapatkan. WHERE digunakan untuk
10
Kamus dataKamus data
Memasukkan data kamus
Memasukkan data kamus
Bahasa Pendeskripsi data (Data Description Language/DDL)
SkemaSkema
![Page 11: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/11.jpg)
menspesifikasikan kondisi batas pencarian, yang mana pencarian hanya
dilakukan pada catatan data (data records) yang Anda inginkan.
Selanjutnya dalam penggunaan basis data juga digunakan bahasa
manipulasi data (data manipulation language/DML) yang berfungsi untuk
membantu program aplikasi saat mengambil data dari basis data atau saat
menyimpan data kedalam basis data. DML dapat dibuat oleh pemrogram
aplikasi melalui DBMS karena dengan DBMS pemogram tidak perlu repot
lagi menuliskan bahasa pemrograman yang konvensional.
Tujuh langkah dalam DBMS :
1. Data Manipulation Language (DML) menentukan DBMS data
apa yang diperlukan.
2. DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data
ada dalam database.
3. DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi.
4. DBMS mengambil data dan memasukkannya ke dalam area
penyimpanan buffer khusus dalam penyimpanan primer.
5. Data tersebut ditransfer ke dalam area input program aplikasi.
6. DBMS mengembalikan pengendalian ke program aplikasi.
7. Program aplikasi menggunakan data.
11
![Page 12: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/12.jpg)
BasisDataBasisData
Sistem Operasi
Subtema
Skema
Langkah 3
Langkah 2
DBMS
Langkah 1
ProgramAplikasi
Langkah 6
Wilayah penyimpanan Buffer Langkah 7
Langkah 5
Wilayahmasukan,keluaran dankerja pemakai
Langkah 4
Gambar 4. Peristiwa DBMS
12
Arus Data
Sinyal Pengendali
![Page 13: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/13.jpg)
E. PENGELOLAAN BASIS DATA
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database
disebut pengelola database (DataBase Administrator, DBA). DBA
mempunyai tugas utama, yaitu perencanaan, penerapan, operasi dan
keamanan.
a. Perencanaan database mencakup sama dengan para manajer
untuk mendefinisikan skema dan subskema. DBA berperan
penting dalam memilih DBMS.
b. Penerapan database terdiri dari menciptakan database yang
sesuai dengan spesifikasi DBMS yang dipilih serta menetapkan
dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.
c. Operasi database mencakup menawarkan program pendidikan
kepada pemakai database dan menyediakan bantuan saat
diperlukan.
d. Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database
dengan menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu,
DBA memastikan bahwa database tetap aman.
F. MENEMPATKAN DATABASE DAN DBMS DALAM PERSPEKTIF
DBMS memungkinkan untuk menciptakan database dalam
penyimpanan akses langsung komputer memelihara isinya dan
menyediakan isi tersebut bagi pemakai tanpa pemrograman khusus yang
mahal.
Keuntungan DBMS :
a. Mengurangi pengulangan data.
b. Mencapai independensi data.
c. Mengintegrasikan data dari beberapa file.
d. Mengambil data dan informasi secara cepat.
e. Meningkatkan keamanan.
Kerugian DBMS :
a. Memperoleh perangkat lunak yang mahal.13
![Page 14: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/14.jpg)
b. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
c. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA.
Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat mutlak
untuk pemecahan masalah. Namun mereka memberikan dasar-dasar
penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis
informasi dan pemakai.
G. KESIMPULAN
Data diorganisasikan menjadi file, tiap file berisi record-record, dan
setiap record terdiri dari elemen-elemen data (field). Tingkatan tersebut ada
dalam konsep database.
Manajemen data adalah subset dari IRM yang melaksanakan fungsi
pengumpulan, pengujian dan integritas, penyimpanan, pemeliharaan,
keamanan, organisasi dan pengambilan data.
Alat penyimpanan sekunder ada dua jenis, yaitu berurutan dan akses
langsung. Aplikasi pemakai menentukan apakah pengolahan batch atau
online yang digunakan. Pengolahan batch dapat dilaksanakan dengan
menggunakan media penyimpanan berurutan atau akses langsung.
Sedangkan pengolahan online memerlukan akses langsung. Istilah realtime
digunakan untuk menggambarkan system online yang bereaksi pada
kegiatan system fisik secara cukup cepat sehingga dapat mengendalikan
system tersebut.
Pada era sebelum database, kinerja system menderita karena kendala
penyimpanan fisik. Kesulitan-kesulitan ini sebagian diatasi dengan
menggunakan inverted files dan link list.
Data dalam database dikelola oleh system manajemen database
(DBMS). System awalnya dirancang untuk mainframe, yang saat ini telah
ada dalam versi komputer mikro dan melibatkan struktur relasional.
Langkah pertama menciptakan database adalah menentukan
kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah.
Elemen-elemennya kemudian dijelaskan dalam kamus data, dan penjelasan
tersebut dikomunikasikan kepada komputer melalui data description 14
![Page 15: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/15.jpg)
language (DDL) yang menghasilkan skema. Subskema mencerminkan
kebutuhan para pemakai individual. Setelah skema dan subskema
ditentukan maka data dapat dimasukkan.
Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang
menggunakan query language dan program menggunakan DML. DBMS
bekerja sama dengan system operasi untuk menyediakan isi database bagi
para pemakai.
Semua DBMS memiliki DDL prosesor dan manajer database, tetapi
pada versi mikro biasanya tidak menyertakan performance statistics
processor atau modul backup/recovery. DBMS dapat mengurangi
pengulangan data, mencapai independensi data, mengintegrasikan data
dari beberapa file, memperoleh data atau informasi secara cepat, dan
meningkatkan keamanan.
Orang yang bertanggung jawab atas sumber daya data perusahaan
disebut pengelola database (database administrator) – DBA. DBA memiliki
empat bidang tanggung jawab yang berhubungan dengan database, yaitu
perencanaan, penerapam, operasi, dan keamanan. Beberapa DBA dipimpin
oleh seorang manajer DBA.
Para pemakai database yang besar dapat terlibat dalam kegiatan
penemuan pengetahuan dalam database (KDD) seperti data warehouse,
data mart, dan data mining. Data mining berdasarkan verifikasi dimulai
dengan hipotesis pemakai tentang apa yang ia yakini sebagai parameter
database query. Data mining berdasarkan penemuan mengembangkan
kemampuan pemakai dengan mengidentifikasi pola data yang biasanya
diharapkan pemakai. Proses penemuan pengembangan dalam database
bersifat berulang, yang mengulangi langkah-langkah seperti perolehan
data, pembersihan data, model pencarian, dan model prediksi, hingga
kebutuhan pemakai tercapai.
15
![Page 16: Database Dalam Manajemen Pendidikan Islam](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081122/557202be4979599169a40551/html5/thumbnails/16.jpg)
Daftar Referensi
1. Hansen, Gary W. dan Hansen, James V., Database Management and
Design, 2nd ed., Prentice Hall, New Jersey, 1996.
2. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice
Hall, New Jersey, 1998.
3. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
4. http://www.cs.ui.ac.id/kuliah/IKI310410
5. Adi Nugroho, ”Konsep Pengembangan Sistem Basis Data”, Tahun
2004, Penerbit Informarika Bandung
6. Raymond McLeod, Yr and George Schell,”Management Information
System” Tahun 2001, Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
7. Chr. Jimmy L. Gaol, Sistem Informasi Manajemen; Pemahaman dan
Aplikasi, Grasindo, Jakarta, 2008.
16