data_dan_analisis.doc;filename= utf-8''data dan analisis
DESCRIPTION
data dan analisis fertilisasiTRANSCRIPT
DATA DAN ANALISIS
Sebelum dilakukan fertilisasi in
vitro, terlebih dahulu dilakukan
preparasi oosit dari mencit
betina. Jika telah ditemukan
adanya oosit, dilakukan
preparasi spermatozoa yang
berasal dari vas deferens mencit
jantan.
Pada praktikum ini, oosit
diisolasi dari ovarium mencit
betina dengan cara memencet
ovarium sampai oosit keluar
dari folikel. Ovarium tersebut
ditetesi dengan ringer mamalia.
Pada gambar disamping anak
panah menunjukkan oosit yang
berhasil diisolasi dari ovarium
mencit betina.
Oosit dan spermatozoa berada
dala media maturasi TCM 199.
Dalam pengamatan, dapat
dilihat bahwa spermatozoa yang
telah dilepaskan akan berenang
menuju oosit. Terlihat bahwa
banyak spermatozoa bergerak di
sekeliling oosit.
Tanda panah menunjukkan
distribusi spermatozoa yang
berada di sekeliling ovarium.
Spermatozoa tersebut
menggunakan tekanan ekor
untuk bergerak.
Terlihat terdapat 1 spermatozoa
yang berusaha menembus oosit.
Spermatozoa tersebut
menggunakan kepalanya untuk
menembus. Spermatozoa
tersebuut berusaha untuk
membuahi oosit. Sedangkan
spermatozoa yang lain masih
berenang bebas di sekitar oosit.
Sperma yang berhasil
membuahi oosit akan
meninggalkan ekornya. Pada
pengamatan terlihat bahwa salah
satu spermatozoa tersebut
berusaha memasukkan kepala
spermatozoa ke dalam oosit.
PEMBAHASAN
Pada praktikum fertilisasi in vitro, hewan coba yang digunakan adalah
mencit jantan dan betina. Mencit betina awalnya di dislokasi dan di bedah,
kemudian diambil sel telurnya. Sel telur tersebut di berikan ringer mamalia dan di
tusuk hingga oosit dari folikelnya keluar. Setelah oosit terisolasi, kemudian
menyediakan spermatozoa dari mencit jantan. Pembedahan dilakukan pada mencit
jantan, lalu spermatozoa dari vas deferens diambil dan diiberikan ringer mamalia
agar tetap bertahan hidup. Setelah didapatkan oosit dan spermatozoa dari mencit,
dilakukan pembuatan media TCM-199, media ini merupakan medium kultur
Tissue culture medium-199 (TCM199) yang digunakan untuk mengganti fungsi
nutritif di cairan folikel dalam fertilisasi in vitro karena media TCM-199
mengandung suplementasi serum, cairan folikel, dan hormon FSH dan LH
(Wattimena et al., 2005).
Proses fertilisasi in vitro harus memiliki empat komponen dasar dalam
medium yaitu: medium dasar, serum, aditif dan sistem penyangga (Smith,1990).
Tissue Culture Medium (TCM-199) adalah suatu media yang bagus untuk
pematangan oosit secara normal. Pemilihan TCM-199 ini sebagai medium dasar
untuk in vitro maturation, karena di dalamnya mengandung biokimia seperti asam
amino, vitamin, glukosa dan garam anorganik yang berperan dalam
perkembangan oosit selama fertilisasi in vitro.
Langkah selanjutnya yaitu mengamati pergerakan spermatozoa dalam
medium. Spermatozoa