debit air v nocth
DESCRIPTION
Cara mengukur debit air dengan metode v-nocthTRANSCRIPT
![Page 1: Debit Air v Nocth](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083010/563db955550346aa9a9c50c5/html5/thumbnails/1.jpg)
Alat dan Bahan
1. Lembaran Tripleks lapis 3
2. Meteran batang
3. Meteran gulung
4. Busur
5. Gergaji
6. Plastic
7. Tanah liat
8. Batu/batako
9. Stopwatch
10. Gelas ukur
Landasan Teori
Menurut Davie, Flumes and weirs utilise the stage–discharge relationship described
above but go a step further towards providing a continuous record of river discharge—If we
think of stream discharge as consisting of a river velocity flowing through a cross-sectional area
(as in the velocity profile method) then it is possible to isolate both of these terms separately.
This is what flumes and weirs, or stream gauging structures, attempt to do (Davie, 2008:89-95).
Sehingga dapat dikatakan bahwa, weir merupakan alat estimasi debit sungai yang berkaitan
dengan kecepatan aliran pada sepanjang saluran air/sungai.
Dalam kata lain, Weir adalah alat pembendungair dengan bentuk tertentu yang
digunakan untuk mengukur debit air saluran. Bentuk yang banyak dipergunakan pada metode ini
adalah bentuk segitiga, segi empat, dan persegi panjang dan trapesium. Prinsip kerja dari alat ini
adalah mengubah bentuk aliran air dari tidak teratur menjadi bentuk yang dikehendaki, dengan
cara membendung aliran air sungai dan dialirkan/diterjunkan melalui bentuk tertentu sesuai yang
dikehendaki.
Weir ini dibuat dari pelat besi yang digores dengan bentuk tertentu di tengahnya. Weir ini
dipasang di dalam sungai, sehingga seluruh aliran air terbendung dan mengalir melalui bagian
weir yang digores tersebut. namun terdapat weir yang dibentuk menggunakan kayu atau tripleks,
dengan syarat bahwa ketebalan dan kekuatan kayu atau tripleks tersebut berlapis tiga agar dapat
menahan tampungan air pada bagian belakang weir. Dengan mengukur beberapa parameter
![Page 2: Debit Air v Nocth](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083010/563db955550346aa9a9c50c5/html5/thumbnails/2.jpg)
tertentu, selanjutnya menghitung debit air dengan menggunakan persamaan weir segitiga
sebagai berikut:
Q=K . h52
Keterangan
Q = debit (m3/menit)
K = tinggi muka air di aras weir (m)
K = 81,2= 0,24/h+ (8,4 + 12/VD) (h/B -0,09) 2
B = lebar saluran (m)
D = tinggi dari dasar weir ke titik terendah pada weir (m)
K=81.2+ 0.24h
+ 8.4+12
√d+¿
Cara Kerja
1. Melakukan pengukuran lebar saluran yang akan dilakukan pembendungan..
2. Pengukuran didasarkan atas, lebar antara bibir saluran, kedalaman saluran, dan lebar
dasar saluran.
3. Mencatat hasil pengukuran saluran tersebut untuk selanjutnya dilakukan plot pada
tripelks.
4. Melakukan plot pada tripleks yang tersedia dengan menggunakan ukuran yang telah
diketahui dari hasil pengukuran pada saluran yang telah ditentukan, dengan cara
menggergaji berbentuk kotak sebagai layout.
5. Menentukan nilai d, sebagai sudut pusat dari V Weir.
6. Membentuk segitiga pada nilai d sebagai salah satu sudutnya, sehingga terbentuk segitiga
terbalik.
7. Memberikan label kepada weir yang telah dibuat dengan ukuran panjangnya.
8. Menempatkan weir pada saluran yang telah ditetapkan (dasar lantai saluran cor) dengan
cara membendung saluran, sehingga air dapat tertampung.
9. Melakukan penyumbatan pada celah-celah kecil pada bendungan, sehingga air hasil dari
saluran tidak menerobos keluar dengan cara menyumbat dengan plastic dan tanah liat.
10. Sebagai penguat weir, pada bagian depan weir diberikan batu dan batako sebagai
penahan tekanan air pada saluran.
![Page 3: Debit Air v Nocth](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083010/563db955550346aa9a9c50c5/html5/thumbnails/3.jpg)
11. Mencatat waktu yang diperlukan air untuk dapat mencapai puncak nilai d menggunakan
stopwatch atau pencatat waktu.
12. Pada saat air sudah mencapai puncak d, maka dilakukan pengukuran debit dengan cara
menampung air menggunakan gelas ukur dan mencatat waktu yang diperlukan hingga
gelas ukur penuh.
13. Nilai pada gelas ukur tersebut merupakan nilai debit saluran pada saluran yang telah
ditentukan tersebut, dengan satuan millimeter/cc setiap detik.
Hasil dan Perhitungan
a). Evaporasi Aktual
1. Lebar Saluran : 68 cm( Lebar bibir)
: 68 cm( Lebar dasar)
: 50 cm( Kedalaman )
2. Penggolongan debit : Debit kecil
3. Lantai dasar saluran : Cor
4. Dinding Saluran : Cor
5. Model Weir : V Weir
6. Ketinggian Air : 21.5cm (foreground)
: 20.5cm (ground)
7. Kecepatan Air : 500ml/detik
: 0.5m³/detik
K=81.2+ 0.24h
+ 8.4+12
√d+¿
K=81.2+ 0.244.5
+ 8.4+12
√16+¿
K=81.2+0.0533+26800.21991
K=26881.47321
Q=K . h52
Q=26881.47321× 42.9567
Q=1154739.38