definisi gangguan akibat kekurangan yodium

8
A. Definisi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) menurut DepKes Ri tahun 1996 adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium secara terus-menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Menurut WHO (2001), kekurangan yodium terjadi pada saat konsumsi yodium kurang dari yang direkomendasikan dan mengakibatkan kelenjar tiroid tidak mampu mensekresi hormon tiroid dalam jumlah cukup. Jumlah hormon tiroid yang rendah di dalam darah mengakibatkan kerusakan perkembangan otak dan beberapa efek yang bersifat merusak secara kumulatif. Keadaan ini sering disebut dengan nama Iodium Deficiency Disorder (IDD). Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian dari yodium dan fungsi serta akibat dari defisiensi yodium. 1. Pengertian yodium Menurut Depkes RI (2004), yodium adalah mineral yang terdapat di alam baik di tanah maupun air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk hormon tiroid. Sebanyak 75% dari yodium tersebut berada di kelenjar tiroid. Yodium merupakan zat makanan yang tergolong ke dalam mineral mikro. Yodium merupakan salah satu sumber utama yang ada di alam. Yodium alam bersumber dari : 1) air tanah, bergantung pada air yang berasal dari batuan jenis tertentu 2) air laut mengandung sedikit yodium, demikian pula garam pada umumnya 3) ganggang laut berkadar yodium tinggi sebab organisme ini mengkonsentrasikan yodium dari lingkungan sekitarnya 4) ikan laut, cumi-cumi yang dikeringkan banyak mengandung yodium Pendapat lain menyatakan bahwa yodium terdapat dalam lapisan tanah, minyak, dan gas alam. Selain itu unsur yodium ini juga didapatkan lewat makanan. Tumbuhan memperoleh yodium dari lahan dimana tanaman tumbuh, sehingga makin

Upload: hanifahsa

Post on 16-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

aaaaa

TRANSCRIPT

A. Definisi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) menurut DepKes Ri tahun 1996 adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium secara terus-menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Menurut WHO (2001), kekurangan yodium terjadi pada saat konsumsi yodium kurang dari yang direkomendasikan dan mengakibatkan kelenjar tiroid tidak mampu mensekresi hormon tiroid dalam jumlah cukup. Jumlah hormon tiroid yang rendah di dalam darah mengakibatkan kerusakan perkembangan otak dan beberapa efek yang bersifat merusak secara kumulatif. Keadaan ini sering disebut dengan nama Iodium Deficiency Disorder (IDD).Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian dari yodium dan fungsi serta akibat dari defisiensi yodium.1. Pengertian yodium Menurut Depkes RI (2004), yodium adalah mineral yang terdapat di alam baik di tanah maupun air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk hormon tiroid. Sebanyak 75% dari yodium tersebut berada di kelenjar tiroid.Yodium merupakan zat makanan yang tergolong ke dalam mineral mikro. Yodium merupakan salah satu sumber utama yang ada di alam. Yodium alam bersumber dari : 1) air tanah, bergantung pada air yang berasal dari batuan jenis tertentu2) air laut mengandung sedikit yodium, demikian pula garam pada umumnya3) ganggang laut berkadar yodium tinggi sebab organisme ini mengkonsentrasikan yodium dari lingkungan sekitarnya4) ikan laut, cumi-cumi yang dikeringkan banyak mengandung yodium Pendapat lain menyatakan bahwa yodium terdapat dalam lapisan tanah, minyak, dan gas alam. Selain itu unsur yodium ini juga didapatkan lewat makanan. Tumbuhan memperoleh yodium dari lahan dimana tanaman tumbuh, sehingga makin tinggi kadar yodium lahan makin tinggi pula kadar yodium tanaman yang hidup di lahan tersebut. Yodium di dalam tanah dan laut terdapat sebagai ion Iodide. Ion Iodide dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsure yodium yang mudah menguap. Yodium kemudian dikembalikan ke tanah oleh hujan. Pengembalian yodium ke tanah berjalan lambat dan sedikit dibandingkan dengan kehilangan semula, dan banjir berulang kali akan menyebabkan yodium yang tersedia di tanah ikut terbawa air (Djokomoeljanto, 1987).2. Fungsi yodium dan akibat dari defisiensi yodiumYodium merupakan bahan dasar essensial untuk pembentukan hormon tiroid (T3 dan T4) dimana hormone ini sangat penting dalam menentukan perkembangan fisik dan mental yang normal pada hewan serta manusia, dalam pembentukan dan perkembangan otak, mengatur metabolisme dalam tubuh (mempengaruhi setiap sel, jaringan, dan organ dalam tubuh) serta pengaturan temperatur tubuh. Defisiensi pada hormon tiroid akan menyebabkan retardasi pertumbuhan dan kematangan pada hampir semua sistem organ (Jayakrishnan & Jeeja, 2002).Jadi ketika kadar yodium menurun, maka kadar hormon T4 dalam darah menurun sedangkan sekresi TSH akan meningkat. Pada defisiensi yodium yang berat, hormone T4 tetap rendah dan TSH meninggi. Gambaran T4 yang rendah dan TSH yang tinggi mengindikasikan hipotirodisme. Dan jika hal tersebut semakin parah terutama terjadi pada masa kehamilan janin, bayi, atau anak-anak maka dapat terjadi kreatinisme. Peningkatan kadar TSH pada keadaan defisiensi yodium menstimulasi aktivitas sel-sel kelenjar tiroid sehingga terjadi hipertrofi dan hiperplasia sel-sel tiroid dan menghasilkan pembesaran kelenjar tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid ini dinamakan goiter atau penyakit gondok.

3. Angka Kecukupan Gizi YodiumKebutuhan yodium sehari sekitar 1-2 g per kg berat badan. Widyakarya Pangan dan Gizi (2004) menganjurkan AKG untuk yodium sebagai berikut:1. Bayi 0-6 bulan:90 g2. Balita 7 bulan 5 tahun dan anak sekolah:70-120 g3. Remaja 10-12 tahun:120 g4. Dewasa:150 g5. Ibu hamil:+ 50 g6. Ibu menyusui:+ 50 gKhusus bagi kelompok ibu hamil tambahan tersebut sebagian dapat dipergunakan untuk keperluan aktivitas kelenjar tiroid dan sebagiannya lagi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin khususnya perkembangan otak (Almatsier, 2010).

B. Prevalensi Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Gaky diketahui mempunyai kaitan erat dengan gangguan perkembangan mental dan kecerdasan. Oleh karena itu, semakin besar angka prevalensi masalah Gaky, akan semakin menurunkan potensi sumber daya manusia. Istilah gondok endemik/endemik gondok digunakan jika suatu daerah/wilayah ditemukan banyak penduduk dengan mengalami pembesaran

Oleh karena banyaknya prevalensi Gaky dalam suatu wilayah, maka disepakati suatu istilah yakni Endemic Goiter, yang didefinisikan pembesaran kelenjar tiroid yang terdapat dalam satu populasi /daerah.Survei yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2003 (kecuali di Naggroe Aceh Darussalam dan Papua), didapatkan 8,8% kabupaten / kota endemik berat, 12,2% kabupaten / kota endemik sedang, 35,7% endemik ringan, dan 43,3% termasuk non endemik. Walupun terjadi penurunan yang berarti, GAKY masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensinya masih di atas 5%.Salah satunya adalah Propinsi Maluku. Propinsi Maluku yang merupakan daerah kepulauan yang dikelilingi lautan luas yang kaya akan hasil laut yang merupakan sumber yodium. Namun Maluku menjadi daerah endemik berat gondok yang tersebar di seluruh kabupaten.Angka prevalensi gondok atau Total Goiter Rate (TGR) di Maluku tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur. Prevalensi TGR di Maluku dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2008 sebesar 33,9% dan tahun 2009 sebesar 37,3% (DinKes Kab Maluku Tengah, 2009).Masalah GAKY sudah menjadi masalah serius karena diperkirakan pada saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah miskin yodium. Prevalensi penderita GAKY hasil survey Nasional Gondok Endemik 1980-1982, diperkirakan di Indonesia kini telah terjadi defisit tingkat kecerdasan sebesar 140 IQ points. Defisit tersebut diyakini sebagai penghambat kelancaran wajib belajar sembilan tahun.Lebih jauh lagi telah diidentifikasikan bahwa para penderita GAKY memiliki produktivitas yang rendah sehingga dapat mengurangi penghasilan 15%. Selain itu,Hasil Riskesdas 2010 GAKY masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5% dan bervariasi antar wilayah, dimana masih dijumpai kecamatan dengan prevalensi GAKY di atas 30%. Diperkirakan sekitar 18,16 juta penduduk hidup di wilayah endemik sedang dan berat; dan 39,24 juta penduduk hidup di wilayah endemis ringan.Di daerah Jember survei tahun 1998 menunjukkan bahwa dari 31 Kecamatan terdapat 3 kecamatan non endemik gondok, 17 kecamatan endemik ringan, 5 kecamatan endemik sedang, dan 6 kecamatan merupakan endemik gondok berat.Kecamatan Puger adalah salah satu daerah endemik gondok berat. Survei yang telah dilakukan pada tahun 2002, diketahui bahwa siswa SD di kecamatan Puger prevalensi GAKY sebesar 47,50%, dengan distribusinya 15,83% terjadi di daerah pegunungan kapur, 20,83% di daerah pantai, dan 10,83% di daerah pertanian.

C. Penyebab GakyMenurut Fadil (1996) dan Djokomoeljanto (1987) menyatakan bahwa penyebab Gaky di daerah endemik adalah : Rendahnya intake sehari-hari , yang disebabkan oleh rendahnya kadar yodium di dalam bahan makanan dan air minum Meningkatnya kebutuhan hormon tiroid terutama dalam masa kanak-kanak, puberitas, kehamilan, dan menyusui Terdapatnya zat goitrogen dalam kebutuhan konsumsi sehari-hari. Zat goitrogen adalah zat atau bahan yang dapat menggangu pembentukan hormon tiroid sehingga dapat membesarkan kelenjar tiroid yang menyebabkan penyakit gondok, contohnya terdapat dalam kubis. Flour dan kalsium menghambat penggunaan yodium oleh tiroid hingga merupakan goitrogen juga. Air minum yang kotor diduga terdapat zat goitrogen yang dapat dihilangkan jika dimasak. Faktor keturunan dapatmengurangi kapasitas fungsi tiroid atau gangguan pada reabsorbsi iodium oleh tubulus ginjal (Pudjiadi, 2002). Terdapatnya keadaan defisiensi zat gizi lain seperti kekuarangan kalori dan protein yang kronis, serta defisiensi vitamin A. Kelainan genetik dari kelenjar tiroid dan kelainan fisiologis (tumor) yang menghambat pembentukan hormone tiroid.

DEFISIENSI PADA JANINDefisiensi yodium pada janin merupakan dampak dari kekurangan pada ibu. Keadaan ini berkaitan dengan meningkatnya insidensi lahir mati, aborsi, cacat lahir, dan semua ini sesungguhnya dapat dicegah melalui intervensi yang tepat. Pengaruh ini serupa dengan pengaruh pada wanita yang menderita hipotiroidisme yang dapat diobati dengan pengobatan pengganti hormon tiroid. Uji terkontrol dengan minyak beryodium telah menunjukkan penyusutan bermakna kasus kematian janin dan bayi baru lahir pada kelompok yang diobati.Pengaruh utama defisiensi pada janin ialah kretinisme endemis, yang sangat berkaitan dengan bentuk sporadis. Bentuk kretinisme endemis akan timbul mana kala lebih dari 10 % penduduk mengasup yodium < 25g/hari. Gejala khas kretinisme terbagi menjadi 2 jenis, yaitu jenis saraf dan bentuk miksedema.Jenis yang pertama menampilkan tanda dan gejala seperti kemunduran mental, bisu tuli, dan diplegia spastik. Bentuk terakhir memperlihatkan tanda khas hipotiridisme, serta dwarfisme.

DEFISIENSI PADA BAYI BARU LAHIRSelain berpengaruh pada angka kematian, keberfungsian tiroid pada bayi baru lahir terhubung dengan kenyataan bahwa otak bayi baru lahir hanya sepertiga ukuran normal otak orang dewasa. Otak bayi akan terus berkembang dengan cepat hingga akhir tahun kedua kehidupan. Berdasarkan penelitian pada hewan, hormone tiroid yang sangat bergantung pada kecukupan asupan yodium sangat penting dalam perkembangan normal otak.Kekurangan yang parah dan berlangsung lama akan mempengaruhi funsi tiroid bayi yang kemudian mengancam perkembangan otak secara dini.

DEFISIENSI PADA ANAKKekurangan yodium pada anak secara khas terpaut dengan insidensi gondok. Angka kejadian gondok meningkat bersama usia, dan mencapai puncaknya setelah remaja. Prevalensi gondok pada anak perempuan lebih tinggi ketimbang anak lelaki. Kasus gondok pada anak sekolah yang berusia antara 6 12 tahun dapat dijadikan petunjuk. Total Goitre Rate ( TGR) anak sekolah lazim digunakan sebagai petunjuk dalam perkiraan besaran GAKY masyarakat suatu daerah.Penelitian terhadap anak sekolah yang tinggal di daerah endemis menunjukkan gangguan kinerja belajar serta nilai kecerdasan ( IQ ).

DEFISIENSI PADA ORANG DEWASAPada orang dewasa, kekurangan yodium menyebabakan keadaan lemas dan cepat lelah, produktifitas dan peran dalam kehidupan sosial rendah (isna, 2009), Gondok dan penyulit, Hipotiroidisme, Hipertiroidisme diimbas oleh yodium.Pemberian yodium dalam bentuk garam, roti, atau minyak beryodium, ternyata lebih efektif dalam pencegahan gondok orang dewasa. Penyuntikan minyak beryodium jelas dapat mencegah hal ini. Itulah sebabnya mengapa cara ini lebih banyak diterima di masyarakat yang bermukim di daerah endemis.

DEFISIENSI PADA IBU HAMILPada ibu hamil menyebabkan keguguran spontan, lahir mati dan kematian bayi, mempengaruhi otak bayi dan kemungkinan menjadi cebol pada saat dewasa nanti. Seorang ibu yang menderita pembesaran gondok akan melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan yodium. Jika tidak segera diobati, maka pada usia 1 tahun, sudah akan terjadi pembesaran pada kelenjar gondoknya. (Isna, 2009)

Tabel Spektrum GAKYTahap PerkembanganBentuk Gangguan

JaninKeguguran (aborsi)Lahir matiKelainan kongenitalKematian perinatalKematian bayiKretinisme sarafKretinisme miksedemaKerusakan psikomotor

Bayi baru lahirGondok neonatesHipotiroidisme neonates

Anak & remajaGondokHipotiroidisme juvenileFungsi mentalPerkembangan fisik terhambat

DewasaGondok dan penyulitHipotiroidismeFungsi mentalHipertiroidisme diimbas oleh yodium

Semua usiaKepekaan terhadap radiasi nuklir meningkat

(Dikutip dari: Trace elements in human nutrition and health, WHO 1996)

Dampak GakyPada kekurangan yodium, konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormone perangsang tiroid / TSH (Thyroid Stimulating Hormone) meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak yodium bila kekurangan berlanjut sehingga sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha meningkatkanpengambilan yodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondoksederhana, bila terdapat secara meluas di suatu daerah dinamakan gondok endemik. Gondok dapat menampakkan dari dalam bentuk gejala yang sangat luas, yaitu dalam bentuk kretinisme (cebol) di satu sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain. Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Seorang anak yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal dan IQ sekitar 20. Kekurangan yodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah (Almatsier, 2002).2. Usaha Penanggulangan GakyMengingat masalah Gaky terutama disebabkan karena lingkungan yang miskin sumber yodium, maka upaya penanggulangan ditekankan pada suplementasi yodium baik secara oral, melalui garam beryodium maupun secara parentral melalui preparat yodium dosis tinggi(Kresnawan, 1993). Kegiatan Gaky yang dilaksanakan antara lain meliputi :a. Upaya Jangka PendekPemberian kapsul minyak beryodium kepada penduduk wanita umur 0 35 tahun, pria 0 20 tahun sesuai dengan dosis yang telah ditentukan, pemberian ini terutama kepada penduduk di daerah endemik berat dan sedang.b. Upaya Jangka PanjangIodisasi garam merupakan kegiatan penanggulangan Gaky jangka panjang. Program untuk meyodisasi garam konsumsi dimulai tahun 1975, dan pelaksanaan program mulai tahun 1980 dikelola oleh perindustrian. Tujuan dari program ini adalah semua garam yang dikonsumsi oleh masyarakat baik yang menderita maupun yang tidak dan garam beryodium tersedia diseluruh wilayah Indonesia. (Departemen Perindustrian RI)