deklarasi bela negara - universitas negeri...
TRANSCRIPT
30/72017
Edisi
03
Pimpinan Bidang Kemahasiswaan PTN-PTS se-Indonesia Deklarasikan Bela Negara di Universitas Negeri Malang (UM)
Info : mtqmn15.ub.um.ac.id mtqmnxv
> Deklarasi bela negara oleh seluruh pimpinan bidang kemahasiswaan PTN-PTS se Indonesia
Malang. MTQMN XV tahun 2017 yang diselenggarakan
di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas
Brawijaya (UB) sejak 28 Juli – 4 Agustus 2017 ini dijadikan
momen berkumpulnya para wakil rektor/pimpinan bidang
kemahasiswaan dari PTN dan PTS seluruh Indonesia.
Kegiatan yang diikuti oleh 237 orang perwakilan perguruan
tinggi seluruh Indonesia ini bersepakat untuk berkumpul
mengadakan sarasehan bersama pada hari Sabtu 29 Juli 2017
di Graha Cakrawala UM sejak pukul 07.00 – 13.00 WIB. Acara
yang berlangsung meriah dan penuh keakraban ini menjadi
ajang silaturahim antar wakil rektor kemahasiswaan agar tetap
memiliki visi yang sama.
Direktur Kemahasiswaan Kemristekdikti Dr. Didin Wahidin,
M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai
seorang pendidik yang dekat dengan mahasiswa, sangatlah
penting untuk menciptakan dan dan mengembangkan kesatuan
visi dam mendidik.
“Saat ini kita sering melihat gradasi moral yang terjadi pada
mahasiswa, keadaan mahasiswa menjadi memprihatinkan
dengan kurangnya tanggung jawab moral, mudahnya disusupi
ideologi radikal dan anti pancasila. Oleh karenanya kita harus
menyamakan visi untuk berjuang bersama menangkal dan
membentengi mahasiswa kita dari ideologi yang dapat memecah
belah persatuan bangsa,”ujarnya.
“Indonesia ini akan dapat menjadi lebih maju bila setiap
generasi muda, dalam hal ini mahasiswa memiliki tanggung
jawab dan kepedulian serta kesadaran untuk mengembangkan
negara ini kearah yang lebih baik. Mahasiswa kita telah
menjadi agen perubahan bagi masyarakat Indonesia. Melalui
kegiatan sarasehan ini saya mengajak seluruh wakil rektor
bidang kemahasiswaan untuk dapat membuat format kegiatan
mahasiswa yang bersifat kecintaan dan kebanggaan pada
negaranya,”terangnya.
Deklarasi bela negara ini menjadi sangat penting dilakukan
agar seluruh para punggawa memiliki semangat persatuan dan
kesatuan. Fanisha
DEKLARASI BELA NEGARA
KABARE MTQMN XV
KABARE MTQMN XV EDISI 32
| NEWS
sabtu (29/7), cabang Musabaqah Khattil Quran Dekorasi
dilaksanakan di Lapangan Tenis Indoor Cakrawala,
Universitas Negeri Malang (UM) kemarin (28/7).
Cabang Musabaqah Khattil Quran adalah cabang lomba
menulis penggalan ayat suci Alquran secara indah ke
dalam sebuah media tertentu. Seni menulis indah ayat
Alquran atau yang lebih dikenal dengan sebutan kaligrafi
ini cukup diminati dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran
Mahasiswa Tingkat Nasional (MTQMN) XV 2017 kali ini.
Besarnya antusias pengunjung untuk melihat secara
langsung terlihat dari ramainya Lapangan Tenis Indoor UM,
ketika pengunjung diperbolehkan masuk. Namun dalam
cabang Musabaqah Khattil Quran tidak sembarangan
pengunjung boleh masuk untuk melihat langsung proses
pembuatan kaligrafi. Pengunjung diberikan durasi waktu
tertentu untuk melihat hasil karya peserta. Hal ini
dikarenakan agar peserta Musabaqah Khattil Quran dapat
berjalan nyaman dan kondusif. “Kami tidak mengizinkan
semua pengunjung untuk memasuki area Musabaqah
khattil quran: sajikan proses pembuatan goresan indah ayat suci al-quran
kafilah paparkan ide dalammusabaqah karya tulis ilmiah al quran
Khattil Quran ini dikarenakan takut mengganggu konsentrasi
dari peserta sendiri,” ungkap Mar’atus Sholihah selaku panitia.
Mahasiswi Matematika UM ini juga menambahkan hasil karya
dari kafilah cabang musabaqah akan dipamerkan di pelataran
Graha Cakrawala UM. Cabang Musabaqah Khattil Quran diikuti
oleh 198 kafilah dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia
dengan rincian 98 peserta laki-laki dan 100 peserta perempuan.
Peserta yang menghasilkan kaligrafi yang indah akan diambil 6
terbaik masing masing gender. Selanjutnya akan diadakan final
yang akan dilaksanakan besok selasa (1/8). Rodli
Sabtu (29/7), cabang Musabaqah Karya
Tulis Ilmiah Alquran dilaksanakan
di Gedung Widyaloka, Universitas
Brawijaya (UB). Tema dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah Alquran ini telah
ditentukan. Di antaranya, Kehidupan
dan Keberagaman dalam Alquran,
Nasionalisme dalam Perspektif Alquran,
Peran Alquran dan Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba.
Setiap perguruan tinggi hanya
dapat mengirimkan satu regu dengan
maksimal dua orang dengan satu judul
karya ilmiah. Selain itu, aspek yang
dinilai dalam penulisan karya ilmiah ini
yaitu penulisan karya tulis ilmiah dan
presentasi yang dilakukan oleh tim. Saat
ini tim yang akan mempresentasikan
hasil karya berjumlah 50 tim. Setiap tim
hanya akan diberi waktu presentasi 15
menit dan sesi tanya jawab 15 menit.
Bobot penilaian dari presentasi ini akan
diambil sebanyak 60%.
Adapun 50 tim yang mengikuti
presentasi saat ini hanya akan diambil
6 besar sebagai finalis. “Semoga
lomba ini dapat mengasah kreatifitas
mahasiswa seluruh Indonensia,”
ujar Roifatul Jannah mahasiswa UB.
Cintya.
> Peserta khattil quran
KABARE MTQMN XV
KABARE MTQMN XV EDISI 3 3
| NEWS
5 universitas ajukan diri jadi tuan rumah mtqmn xvi 2019
sepeda um untuk memperlancar mtqmn xv
salah satu acara pendukung MTQMN
XV, Sarasehan Pimpinan Perguruan
Tinggi Bidang Kemahasiswaan PTN
dan PTS se-Indonesia diselenggarakan
di Gedung Graha Cakrawala, Universitas
Negeri Malang (UM) kemarin (29/7).
Sarasehan berlangsung menarik dan
meriah. Pasalnya dihadiri oleh Prof. Intan
Ahmad, Ph.D., Dr. Didin Wahidin, M. Pd,
Dr. Drs. Senawi, M.P., dan juga beberapa
Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dari
PTN dan PTS se-Indonesia.
Sarasehan ini bertujuan untuk
membahas segala aktivitas
kemahasiswaan, baik yang sedang
berlangsung maupun rencana kegiatan
mendatang. “Semua hasil musyawarah
adalah kegiatan bersama, harus bersatu
untuk hasil bersama”, ujar Dr. Didin
Wahidin, M. Pd,.
Di sela-sela diskusi, salah satu Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan dari
Universitas Syiah Kuala Aceh menawarkan
diri dan bersedia menjadi tuan rumah
pada MTQMN mendatang. Bukan hanya
itu, ia pun langsung memberikan proposal
kepada Dr. Didin Wahidin, M. Pd,. Adanya
hal tersebut lantas menjadikan beberapa
universitas saling berebut untuk ajukan
diri sebagai tuan rumah MTQMN XVI
2019 mendatang. Universitas yang siap
jadi tuan rumah MTQMN XVI 2019
yaitu, Universitas Syiah Kuala Aceh,
Universitas Palangkaraya Kalimantan
Tengah, Universitas Hasanuddin
Sulawesi Selatan, Universitas Patimura
Ambon dan Universitas Bangka Belitung.
Fanisha
untuk memberi kenyamanan
bagi panitia dan kafilah MTQMN
XV, Universitas Negeri Malang (UM)
menyediakan fasilitas berupa sepeda
selama perhelatan akbar ini berlangsung.
cara untuk mendapatkan peminjaman
sepeda juga sangat mudah. cukup
dengan datang ke parkiran gedung Graha
Cakrawala, UM, dan menyerahkan Kartu
Tanda Mahasiswa (KTM) kepada satpam
yang bertugas, sudah bisa mendapatkan
pinjaman sepeda.
UM menyediakan sekitar 40 sepeda
sebagai sarana transportasi. Sepeda
tersebut dapat digunakan oleh panitia
maupun khafilah. Sepeda ini sangat efektif
untuk memudahkan transportasi dalam
perhelatan MTQMN XV. Namun jumlah
panitia yang membutuhkan transportasi
lebih banyak mengakibatkan kekurangan
sepeda. Sehingga ada beberapa panitia
tidak dapat memanfaatkan transportasi
ini.
“Kalau menurut saya itu seharusnya
dibagi, semisal jangan sampai LO semua
yang menggunakan. Panitia kan juga
perlu. Memang sepeda tersebut ditujukan
untuk LO dan kafilah namun panitia
yang lain kan juga perlu. Saya tadi
waktu pinjam ternyata sudah dipinjam
semua,” ungkap Luluk salah satu panitia
keamanan MTQMN-XV. Terlihat kafilah
yang menggunakan sepeda ini untuk
berkeliling UM setelah kegiatan mereka
selesai. Rosa
> Universitas Syiah Kuala Aceh ajukan proposal untuk menjadi tuan rumah MTQMN XVI 2019
KABARE MTQMN XV EDISI 34
KABARE MTQMN XV
| NEWS
Ratusan jamaah sholat duhur ikuti Tabligh Akbar yang
bertempat di Masjid Al-Hikmah Universitas Negeri Malang
(UM). Tabligh Akbar ini berlangsung mulai Sabtu (29/07) sampai Rabu (02/08), tepatnya pukul 12.00 setelah salat duhur. Tabligh Akbar ini diisi oleh para mubaligh-mubaligh tersohor di Indonesia. Selain itu, acara ini sebagai acara pendukung dalam rangka lomba MTQMN XV yang bertempat di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB).
Sabtu (29/07) Tabligh Akbar siang ini mengangkat tema “Alquran Sains dan Teknologi” dengan pemateri yaitu Ustaz Agus Mustofa yang merupakan seorang penulis buku Tasawwuf Modern. Selain itu, beliau juga merupakan seorang inspirator tasawwuf modern. Acara Tabligh Akbar ini dihadiri oleh banyak kalangan, mulai dari kalangan mahasiswa, kafilah, sampai masyarakat umum, dan juga acara ini dapat dihadiri oleh siapa
saja yang ingin menyaksikan karena terbuka untuk umum.
Di dalam Tabligh Akbar tersebut Ustaz Agus Mustofa
menjelaskan tentang memahami apa itu Al-Quran. Beberapa
yang dapat dikutip yaitu tentang, memahami Al-Quran itu seperti
puzzle, seperti yang dituliskan pada buku karyanya yang ke dua
puluh. Kitab penuh hikmah turun di bulan ramadhan, yaitu Al-
Quran. Dijelaskan juga mengenai isi kandungan Al-Quran yaitu
tentang takdir, dan wahyu mendorong keilmuan yang isinya
adalah bahwa peradaban modern membutuhkan ilmu baca dan
tulis. Selama acara berlangsung jamaah sangat antusias untuk
mendengarkan ceramah dari Ustaz Agus Mustofa. Selain acara
Tabligh Akbar yang diisi oleh Ustaz Agus Mustofa ini berlangsung,
ada yang menjual buku karya Ustaz Agus Mustofa di teras Masjid
Al-Hikmah UM. Tanzilla
ustaz agus mustofa ajak masyarakatkembali pada tuhan
hifzil quran 10 juz semarakkan mtqmn xv
Salah satu cabang lomba yang ada di
MTQMN XV adalah Hifzil Quran 10 juz.
Perlombaan ini digelar di Gedung Graha
Cakrawala Universitas Negeri Malang
(UM). Terdaftar sebanyak 117 peserta
dalam perlombaan Hifzil Quran ini. Dalam
satu hari perlombaan terdapat dua sesi
sekaligus, kemudian dalam satu hari
dilombakan sekitar 30 peserta. Selain itu
babak penyisihan Hifzil Quran ini akan
berlangsung selama tiga hari.
Peserta pun telah ditentukan nomor
urutnya dengan mengambil undian.
Satu peserta hanya berkesempatan
kurang lebih 10 menit diatas panggung.
Dalam penilaian Hifzil Quran 10 Juz ini
dilakukan oleh dewan hakim yang terdiri
dari 7 orang. Para dewan hakim menilai
beberapa aspek yaitu, tajwid, tahfid dan
fashahah. Tajwid berkaitan dengan tata
cara baca Alquran dan hukum-hukumnya,
tahfid yaitu kelancaran saat menghafal
dan fashahah yaitu kefasihan dalam
membaca. Fanisha
KABARE MTQMN XV EDISI 3 5
KABARE MTQMN XV
| NEWS
Keakbaran MTQMN XV sudah tidak diragukan lagi, peserta
yang membludak dan tempat serta semua hal lainya telah
disiapkan dengan sempurna. Acara akbar se-Nusantara ini
merupakan acara yang terbuka untuk umum, sehingga orang
di luar peserta maupun panitia dapat berpartisipasi untuk
memeriahkan MTQ. Ajang yang melibatkan masyarakat umum
antara lain seperti Fashion Show yang dilaksanakan pada Sabtu,
(29/7). Acara pendukung ini tidak tanggung-tanggung, mengajak
masyarakat turut berpartisipasi, panitia menyebarkan brosur ke
seluruh sekolah se-Malang raya bahkan Jawa Timur, dan juga
ada informasi secara online yang dapat diakses melalui website.
Gayung bersambut, usaha panitia tidak sia-sia. Fashion show
berhasil menggalang peserta sebanyak lebih dari 85 orang dari
semua umur, mulai dari jenjang SD sampai SMA. Terdapat dua
kategori peserta, kategori A untuk peserta SD sampai SMP,
sedangkan kategori B untuk peserta sekolah jenjang Sekolah
Menengah Atas. Untuk peserta, pihak penyelenggara ajang ini
memungut biaya pendaftaran sebanyak Rp 75.000.
Make up, busana dan sebagainya berasal dari peserta sendiri,
pihak panitia menyediakan backstage dan panggung yang megah
untuk tempat para peserta berlenggak-lenggok. Segalanya
tampak meriah dengan banyak penonton yang menyaksikan
model-model yang masih kecil terlihat mempesona dengan gaun
karya sendiri. Hanya akan diambil 6 juara pada setiap kelasnya.
“Sebagai acara pendukung MTQ sekaligus untuk memeriahkanya,
Untuk menunjukkan bahwa busana muslim tidak hanya busana
yang biasa saja tapi juga ada busana muslim yang mewah,”
ungkap salah seorang coordinator Fashion Show. Khuswatul
Fashion Show MTQ MN XV:sarana kreasikan busana muslim
Para Kafilah dan Official,Yuk Berwisata dengan Bus MacytoPelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional
(MTQMN) XV di Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas
Negeri Malang (UM) mendapat banyak dukungan dari berbagai
pihak. Salah satunya ialah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Pemkot Malang memfasilitasi kebutuhan rekreasi edukatif
bagi kafilah dan official musabaqah berupa bus tingkat
Malang City Tour (Macyto) yang dapat dinaiki secara gratis.
Macyto yang semula memulai perjalanannya dari Balai Kota
Malang, selama MTQMN XV berlangsung bus ini mengawali
perjalanan dari UM dan UB.
Lantas mana saja jalur yang dilalui Macyto? Bus wisata
keliling kota ini akan berkeliling kota melintasi tempat-tempat
bersejarah dan populer di Kota Malang mulai pukul 08.00 dan
14.00. Kafilah atau panitia yang ingin menaiki Macyto dari UM
dapat menunggu di depan gerbang Jalan Cakrawala dengan
menunjukkan identitas kafilah atau panitia. Rute yang dilalui
bus ini antara lain start dari UM dan UB – Jalan Ijen – kawasan
Stadion Gajayana – Rajabali – Stasiun Malang hingga Balai
Kota. Setelah sampai di Balai Kota, penumpang yang berada
di bagian atas bertukar tempat. Setelah itu bus melanjutkan
perjalanan melalui Wisma Tumapel UM, Alun-alun Malang,
Kauman, Kawi, hingga Ijen dan berakhir di gerbang masing-
masing kampus. Sepanjang perjalanan, kafilah dimanjakan oleh
tour guide yang menjelaskan secara rinci namun tetap santai
mengenai objek monumental yang dilewati, seperti sejarah
patung, rumah, rumah ibadah, dan sebagainya. Arvendo.
KABARE MTQMN XV EDISI 3
KABARE MTQMN XV
| RANCAK BUDAYA
6
Ajang pencarian pemuda-pemudi qurani mengundang
para pemimpin perguruan tinggi bidang kemahasiswaan
seluruh Indonesia melalui acara Sarasehan yang diadakan pada
hari Sabtu, (29/7) bertepatan dengan musabaqah hari pertama,
dan bertempat di gedung Graha Cakrawala. Acara resmi ini tidak
menentukan dresscode apa yang harus dipakai tamu undangan,
justru pihak panitia membebaskannya. Hal ini dijadikan ajang
pengenalan budaya daerah bagi masing-masing Wakil Rektor III
yang berasal dari berbagai daerah seantero negeri.
Graha Cakrawala tampak semakin indah dengan berbagai
macam warna dan corak menarik dari dresscode para Wakil
Rektor. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah busana
yang dipakai oleh Wakil Rektor III, Prof. Bambang Supriono Laut
dari Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Beliau
menggunakan pakaian adat budaya Dayak, Kalimantan Tengah
bercorak khas daerah berwarna emas dengan lekukan-lekukan
khasnya.
Motif yang menghiasi pakaian adat sebelumnya harus dilukis
atau istilah daerahnya di’mal’ diatas kain yang akan diberi
motif. Kemudian baru dijahit sedikit demi sedikit dengan benang
hingga membentuk motif yang indah dan berwarna menarik.
Satu hal yang menarik lagi dari Kalimantan Tengah, masyarakat
Kalimantan Tengah hanya mengenal 5 warna, mereka tidak
mengenal warna selain itu. mereka biasa menyebutnya dengan
nama depan ‘ba’. 5 warna tersebut meliputi, Bahenda (kuning),
Bahandang (merah), Bahijau (hijau), Baputi (putih), Bahilem
(hitam). Semua warna memiliki makna tersendiri, misalnya saja
warna Baputi yang melambangkan kesucian, kemurnian, dan
kesederhanaan.
Pakaian adat di daerah Kalimantan Tengah dibudayakan
dalam bentuk kain daerah yang terus dilestarikan, dikenakan
saat acara-acara adat, pengantenan (pernikahan), pakaian tari,
dan juga dewan adat disana harus selalu menggunakan pakaian
adat daerah. Itu wajib,” jelas Prof. Bambang.
MTQMN XV memberikan kesempatan bagi masyarakat daerah
untuk menujukkan dan menampilkan budaya khas yang mereka
miliki, ini pantas diapresiasi karena fokus acara tidak hanya
mensyiarkan Alquran namun juga ajang melestarikan dan
mengenal budaya khas daerah di seluruh Indonesia. Khalifah.
Mengenal Budaya Kalteng Melalui 5 ‘Ba’.
KABARE MTQMN XV
| PROFIL
KABARE MTQMN XV EDISI 3 7
Kabur dan Bersembunyi Proses Menjadi Qori’ yang Membanggakan
Suara yang lantang dan merdu merinding seketika bagi yang
mendengarkan. Rori’atul Muna jawara Qiro’ah Sab’ah dan
Tilawatil Quran dari tingkat regional hingga internasional.
Sudah tidak diragukan lagi kiprahnya dalam membumikan
Alquran. Menjadi qori’ telah ia jalani hingga kini.
Gadis kelahiran Bojonegoro ini telah digembleng sejak dini
untuk menjadi pelafal Alquran yang fasih. Latihan fisik dan
vokal ia lakoni selain menimba ilmu sembari berlatih keras
membaca Alquran dengan perowi yang berbeda-beda. Kabur
dan bersembunyi menjadi pengalaman tiada tanding saat
kelas tiga sekolah dasar. “Semua satu desa tahu kalau saya
sering bersembunyi jika akan dilatih dan diantar ke rumah
ustaz,” jelasnya. Terlahir dari keluarga Qori’ membuat sang ibu
mengetahui potensi cemerlang dari perempuan tiga bersaudara
tersebut.
Jam 04.00 sebelum subuh ia selalu dibangunkan untuk lari
2 km untuk melatih pernafasan dan power. Muna kecil intens
bimbingan dengan orang tua dan ustaz. “Anak kecil mana yang
mau seperti itu, jika sebelum subuh saya belum bangun pasti
saya digendong dan diajak ke kamar mandi diciprat air dengan
ringan tepat di wajah saya,” kenangnya dengan tersenyum.
Kebiasaan tersebut diakuinya memang bermanfaat dan benar-
benar bagus dalam proses belajarnya menjadi seorang Qori’.
Perempuan yang menjadi seorang tahfidz inilah mulai tersadar
dan enjoy dengan ritme berlatih ketika menduduki kelas V SD.
Saat ia berhasil menjadi jawara pada MTQ Anak baik nasional
maupun tingkat internasional. kini kiprahnya semakin mendunia
dan menjadi pendamping kafilah Qiro’ah Sab’ah bagi kader
Universitas Negeri Malang (UM). Arni
“Anak kecil mana yang mau seperti itu, jika
sebelum subuh saya belum bangun pasti saya
digendong dan diajak ke kamar mandi diciprat
air dengan ringan tepat di wajah saya,”
agenda kegiatanmtqmn xv ub-um tahun 2017
jadwal lombamtqmn xv ub-um tahun 2017
KABARE MTQMN XV
| AGENDA
SUSUNAN REDAKSI
Tabligh Akbar Pameran Kaligrafi Gala DinnerWorkshop Kaligrafi Festival Al Banjari
Pembina Rektor UM (AH. Rofi’uddin), Rektor UB (Mohammad Bisri) Penanggung Jawab Wakil Rektor III UM (Syamsul Hadi), Wakil Rektor III UB (Arief Prajitno) Ketua Pengarah Yusuf Hanafi, Akhmad Muwafik Saleh Ketua Penyunting Zulkarnain N., Anang Sujitno Wakil Ketua Indria Santy, Pranatalia P. Nugraheni Redaktur Pelaksana Arni Nur Laila
Editor Fathiyatul Ummah Reporter Fanisha Amelia, Rodli Sulaiman, Arvendo Mahardika, Cintya Indah Sari, Rosa Briliana, Tanzila Yulia Ageng, Khuswatul Kholifah Layouter Fitrah Izul Falaq - Dicetak oleh Penerbit dan Percetakan UM