deli_kopi
DESCRIPTION
data kuTRANSCRIPT
KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN( KOMODITI KOPI )
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2010
K O P I(Coffeae Sp.)
LUAS AREAL : 163.179 Ha
LUAS PANEN : 145.676 Ha
PRODUKSI : 145.220 Ton (biji kering/tahun)
SAAT PANEN : Mei – September
SENTRA : Lampung Barat Tanggamus Way Kanan Lampung Utara
PENDAHULUAN
Pengembangan Komoditi Perkebunan Menempati Prioritas Tinggi
dalam Pembangunan Bidang Ekonomi di Provinsi Lampung,
Karena di Harapkan Sebagai Penggerak Perekonumian Masyarakat
dan Sebagai Salah Satu Sub Sektor Penghasil Devisa Melalui
Kegiatan Ekspor Komoditas Perkebunan. Kopi merupakan salah
satu komoditas perkebunan unggulan Provinsi Lampung yang
tersebar hampir diseluruh Kabupten di Provinsi Lampung.
Jenis kopi yang ada di Provinsi Lampug adalah kopi robusta dan
arabika, Tahun 2009 Volume Ekspor Komoditas Perkebunan
Lampung Sebesar 4.643.393,68 Ton, Volume Ekspor Kopi
Lampung Pada Tahun 2009 Mencapai 352.256,44 Ton atau 7,58
%, Sedangkan Nilai Ekspor Perkebunan Provinsi Lampung
4.080.552.124 US $, Nilai Ekspor Kopi Lampung Tahun 2009
Mencapai 525.977.190,00 US $ atau 12.88%. Kopi Lampung di
ekspor dalam bentuk kopi segar (biji kopi) dan kopi olahan (kopi
bubuk dan kopi instant).
Luas Areal, Produksi, Kopi Robusta Lampung 2009.
No Kabupaten Luas Areal ( Ha ) Produksi ( Ton )
1.2.3.4.5.6.7. 8.9.
Lamp BaratTanggamusLamp UtaraWay KananPesawaranLamp TengLamp SelLamp TimTulang Bw
59.35754.25615.86522.456 5.470 1.705 1.649 1.445 663
61.2014534212.13019.292 4.335 907 922 670 383
Total 162.954 145.191
Luas Areal, Produksi, Kopi Arabika Lampung 2009.
No Kabupaten Luas Areal ( Ha ) Produksi ( Ton )
1.2.3.4.
Lamp BaratTanggamusLamp UtaraPesawaran
5904090
1125
11
Total 225 29
HARGA RATA-RATA KOMODITI KOPI PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2007 S/D 2009
Komoditi
Rata- Rata (Rp) Ket
2007 2008 2009
KOPI 13.000 18.318 15.627 Bj.Kr.Asal
KONTRIBUSI LUAS AREAL DAN PRODUKSI KOPI TAHUN 2009(LAMPUNG-SUMATRA-INDONESIA)
Wilayah Luas areal(Ha)
Produksi(To)
Kontribusi Luas areal(%)
Produksi(%)
Lampung
Sumatra
Indonesia
162.954
812.254
1.299.348
145.191
503.934
704.736
Lamp-Sum
Lamp-Indo
Sum-Indo
20,06
12,54
62,51
28,81
20,60
71,50
DATA PENANGKAR BENIH KOPI TAHUN 2009No Penangkar/Kab Unit Usaha Lokasi1 2 3 4
1
1
TanggamusPurwanto
Lam BarKasno
Perorangan
Kel.Tani”Karya Utama”
Ds.Tgl Binangun,Kec.Sumberejo
Ds.Sukabumi,Kec.BatuBrak
PROYEKSI LUAS AREAL (RIBU HA) KOMODITI KOPISE-INDONESIA TAHUN 2010 – 2014
PROVINSI 2010 2011 2012 2013 2014NADSUMUTSUMBARRIAUKEP. RIAUJAMBISUMSELBABELBENGKULULAMPUNGJABARBANTENJATENGDIYJATIMBALINTBNTTKALBARKAL TENGKALSELKALTIMSULUTGORONTALOSULTENGSULSELSULTRASULBARMALUKUMALUTPAPUAPAPUA BARAT
114,7282,7249,9910,850,14
20,56259,43
0,05104,33165,0325,099,53
38,551,62
94,6632,3214,0770,3713,108,177,51
15,429,461,64
11,8275,2411,1423,298,163,417,890,74
115,7283,6150,4410,850,14
19,30271,99
0,05104,88165,8925,699,53
38,551,62
94,7832,4514,0770,8813,108,177,51
15,429,461,64
11,8275,9711,1423,408,173,417,660,74
116,7384,5150,8910,850,14
18,85287,20
0,05105,44166,7525,699,53
38,551,62
94,8932,6014,0771,3913,108,177,51
15,429,461,64
11,8276,7111,1423,538,163,417,480,74
117,7585,4251,3410,850,14
18,69285,01
0,05105,99167,6225,699,53
38,551,62
95,0132,7414,0771,9013,108,177,51
15,429,461,64
11,8277,4611,1423,688,163,417,350,74
118,7886,3451,8010,850,14
18,63302,61
0,05106,55168,4925,699,53
38,541,62
95,1232,8914,0772,4213,108,177,51
15,429,461,64
11,8278,2211,1423,858,163,417,250,74
TOTAL 1.291,00 1.308,00 1.328,00 1331,00 1.354,00
INFORMASI PERBENIHAN KOPI
KOMPONEN INFORMASI
VARIETAS ArabikaAbesinia -3, USDA-762, S-765, Kartika-1, Kartika-2, Andung sari-426ª, Kopi SpesialtiRobusta BP-42, BP-358, BP-308, BP-420, SA-203
BAHAN TANAMAN Benih, entres, stek berakar, bibit sambungan, bibit asal biji
POTENSI PRODUKSI
Arabika = 0,75 – 3,5 ton/haRobusta = 0,80 – 2,2 ton/ha
POTENSI HASIL BENIH
Arabika = 30 kg/haRobusta = 500 kg/ha
KEBUTUHAN BENIH
Arabika = 1 -1,5 kg atau 2.000 bibit s/d 3.250 bibit per haRobusta = 1.600-2.400 bibit per ha
SUMBER BENIH PTP XII Bondowoso, Puslit Koka Jember, PT.PP.Lonsum, Kalibedo Banyuwangi dan Disbun Prov. Bali.
HARGA BAHAN TANAMAN KOPIBERDASARKAN HSPK DINAS PERKEBUNAN PROV. LAMPUNG
TAHUN 2010
Bahan Tanam Satuan Harga (Rp)1 2 3
Bibit kopi (robusta propelegitim)
Bibit kopi (arabika)
Bibit kopi (robusta anjuran)
Bibit kopi (klon BP 308)
Bibit kopi (siap tanam asal sambung hykopil) stek
Benih kopi arabika S 795
Benih kopi robusta prolegitim
Entres kopi robusta non BP 308
Entres kopi klon BP 308
Entres kopi arabika
Btg
Btg
Btg
Btg
Btg
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
3.500
6.000
8.500
9.600
8.500
350
250
1.725
1.900
1.800
PROYEKSI PENGEMBANGAN KOPIPROVINSI LAMPUNG (Rehabilitasi Ha)
LOKASI 2010 2011 2012 2013 20141 2 3 4 5 6
TanggamusPulau panggungUlu beluTalang padangSumberrejoPugungPagelaranPardasukaCukuh balakWonosobo
Lampung BaratSumber jayaWay TenongSekincauBelalauBatu brakBalik bukitSukauLemongBengkunat
Lampung UtaraTanjung rajaBukit kemuningAbung tinggiAbung barat
Way kananKasuiBanjitGunung labuhan
450757550504040504030
350605040303040403030
10030302020
100404020
450757550504040504030
350605040303040403030
10030302020
100404020
450757550504040504030
350605040303040403030
10030302020
100404020
450757550504040504030
350605040303040403030
10030302020
100404020
450757550504040504030
350605040303040403030
10030302020
100404020
BANTUAN UNIT PENGOLAHAN HASIL (UPH) KOPIDINAS PERKEBUNAN PROVINSI LAMPUNG (2006 S/D 2009)
Kab. Bantuan TP Unit Tahun Jenis/Kaps Olahan1 2 3 4 5 6
Tanggamus
Way Kanan
Lam-Bar
Lam-Bar
Lam-Bar
Tanggamus
lantai jemur
UPH kopi basah
UPH kopi biji
Kakao tester (tester KA.)
UPH kopi biji
UPH kopi kering
UPH kopi basah
Pengolahan kopi basah
UPH kopi basah
Agriindustri kopi rakyat
30
1
2
5
2
6
7
8
1
1
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2007
2008
2008
-
-
-
-
-
600 kg/jam
400 kg/jam
400 kg/jam
PulperWasherLantai jemurTerpal plastikTester K.A
UPH kopiBangunan UPHUPH kopi keringBangunan UPH kopi kering
-
-
-
-
-
Kopi biji
Kopi biji
Kopi biji
-----
Kopi biji
1 2 3 4 5 6
Lam-Bar
Tanggamus
Agroindustri pengolahan kopi
Agroindustri pengolahan kopi
1
1
2009
2009
UPH kopi keringHuller : 15
UPH kopiMesin huller 1(24 Pk = 1000 kg/ha)
Terpal: 90(10 x 10 m)
Tester : 1
Bangunan UPH : 1
Kopi biji
Biji kopi
PROGRAM AKSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI LAMPUNG DALAM MENDORONG PERCEPATAN
TERWUJUDNYA ETALASE KOPI NASIONAL
Tanaman Kopi Lampung Merupakan Salah Satu Pendapatan
Devisa bagi Provinsi Lampung untuk Mewujudkan Lampung
sebagai ”Etalase Kopi Nasional”, Yang telah dicanangkan oleh
Presiden RI ke-5 Megawati Sukarno Putri pada tanggal 31 Agustus
2004, Pemerintah Provinsi Lampung melakukan Program/
Kegiatan yang dimulai dari Sisi Hulu sampai dengan Sisi Hilir,
yaitu :
Sisi Hulu :
1. Etalase Budidaya Kopi Modern :
Bekerjasama dengan AEKI ( Asosiasi Eksportir Kopi
Lampung ) untuk Mendayagunakan Kebun Produksi,
Kebun Koleksi Klon Unggul Kopi, dan Pusat Pembbitan
Serta unit Pengolahan Kopi milik AEKI yang
Lembaganya dinamika Pusat Pengembangan dan
Penyuluhan Kopi ( P3K ) berlokasi di Desa Hanakau,
Kecamatan Sukau, Lampung Barat. Dilokasi P3K
tersebut ada Tenaga Ahli dari Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao Indinesia (PUSLITKOKA) Jember.
Gambar 1 : Buah Kopi yang dapat di Panen.
2. Etalase Kebun Contoh Budidaya Kopi Rakyat :
Menyiapkan Kebun Kopi Rakyat yang Produktifitasnya di
atas 1.500 kg/Ha/tahun, Menggunakan Anjuran Teknis
Budidaya, Mutu Kopi Minimal Grade IV dan Kadar Air
12%, Serta Kelembagaan Petani yang Berfungsi dengan
Baik. Contohnya di Ulu Belu (Kab. Tanggamus), dan
Sumber Jaya ( Lampung Barat ).
Sisi Tengah :
1. Etalase Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga
Petani Kopi :
Menyiapkan Model Rumah Tangga Petani Kopi yang
Mempunyai Karakteristik Sosial Ekonomi Memadai,
untuk dijadikan contoh bagi Masyarakat lainnya seperti di
Pulau Panggung (Kab. Tanggamus), dan Way Tenong
(Kab. Lampung Barat).
2. Etalse Kelembagaan Petani :
Menyiapkan Berbagai Model Kelembagaan Petani Kopi
Baik dari Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan ), Kelompok Usaha Bersama ( KUB ),
Asosiasi Petani Kopi ( APEKI ), Maupun Koperasi.
Sasaran Lokasi di Pulau Panggung ( Tanggamus ) dan
Sumber Jaya ( Lampung Barat ).
3. Etalase Kemitraan Produsen dan Konsumen :
Menyiapkan Model Kerjasama Kemitraan Usaha antara
Pabrik Agroindustri dengan Petani Kopi sebagai
Produsen, seperti di Desa Tekad, Kec. Pulau Panggung,
Kab. Tanggamus dan Desa Cipta Waras, Kec, Sumber
Jaya, Kab.Lampung Barat.
4. Etalase Sektor Finansial:
Menyiapkan Pemberdayaan Kerjasama Kemitraan Usaha
antara Pabrik Agroindustri dengan Kopi sebagai
Produsen, seperti di Desa Tekad, Kec. Pulau Panggung,
Kab. Tanggamus dan Desa Cipta Waras, Kec. Sumber
Jaya, Kab. Lampung Barat Menyiapkan Pemberdayaan
Kerjasama Permodalan Petani Kopi dengan KKMB
(Konsultan Keuangan Mitra Bank) atau dengan PT.
Sarana Lampung Ventura, dan Kredit Lunak lainnya
seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
5. Etalase Pelelangan Kopi:
Memberdayakan Kembali Sistem Pelelangan Kopi yang
pada Tahun 1994-1996 pernah dilaksanakan di Pagelaran
dan Pulau Panggung (Kab. Tanggamus), yang diprakarsai
oleh Dinas Perdagangan Provinsi Lampung.
6. Etalase Teknologi Pasca Panen :
Mulai Sistim Panen Petik Merah, Pengupasan,
Penjemuran Sortasi, dan Pengemasan untuk Penyimpanan
Sementara sebelum Penjualan, yang dilakukan oleh Petani
Kopi dalam Rangka memperoleh Biji Kopi Kering.
Lokasi di Pulau Panggung (Tanggamus), Tanjung Raja
(Lampung Utara), dan Sumber Jaya (Lampung Barat).
Gambar 2 : Buah Kopi Hasil Petik Merah.
Sisi Hilir :
1. Etalase Pengolahan Kopi :
Pemanfaatan Teknologi Pengolahan untuk Meningkatkan
Nilai tambah Produk Biji Kopi, seperti penggunaan mesi
sortex, pengolahan kopi bubuk, dan kopi instant Lokasi di
Panjang, Bandar Lampung, dan Tanjung Bintang.
2. Etalase Usaha Kecil Kopi Bubuk :
Pemberdayaan Model Usaha Kecil Kopi Bubuk, yang
Lokasinya tersebar di Bandar Lampung, Tanggamus, dan
Lampung Barat.
3. Etalase Pengembangan Produk Derivate (Turunan) Kopi :
Penjajakan Pengembangan Produk-produk Turunan Kopi
(Bahan Permen, Industri Makanan, dan Minuman).
4. Etalase Pemasaran :
Penyelenggaraan Gerai/ Kedai Kopi/ Coffe Shop di
Tempat-tempat Strategis, seperti Terminal Bis, Stasiun
Kereta Api, Taman Wisata, Pelabuhan Penyebrangan,
Mall dan Lain-lain.
Kegiatan- kegiatan Penunjang yang Menunjang
Keberhasilan Perkopian Lampung juga perlu dilakukan
seperti :
- Festival Kopi.
- Pameran Hasil-hasil Penelitian.
- Wisata Agro Keragaan Panen Kopi dengan Penampilan
Kebudayaan dan Minuman Khas Kopi.
- Sosialisasi tentang Skema Sertifikasi sistem Produksi
Kopi berkelanjutan dan sitem Perlindungan Indikasi
Geografis pada Petani dan Pihak terkait.
- Seminar/ Gelar Teknologi Kopi.
- Pengembangan Teknologi Kopi Klonal Baik Stek
Sambung dan Somatic Embriogenesis.
Gambar 3 : Biji Kopi Olahan
KOPI LUWAK
Selain kopi robusta, pengembangan kopi luwak di provinsi
Lampung merupakan alternatif yang cukup menjanjikan untuk
meningkatkan produksi dan pendapatan petani pekebun. Harga
kopi luwak mencapai Rp. 500.000,- s/d 1.750.000,- /kg kopi beras
sesuai mutu yang dihasilkan.
Kopi luwak merupakan kopi yang telah dimakan oleh hewan
musang/luwak (Paradoxurus hermaphroditus) disekitar kebun kopi
milik warga yang berdekatan dengan hutan. Kopi luwak
mengalami keterbatasan produksi karena proses produksinya
dilakukan didalam perut musang/luwak (fermentasi). Dengan
demikian petani sangat tergantung pada faktor alam dan
keberadaan hewan musang/luwak.
Namun saat ini kopi luwak bisa diusahakan melalui penangkarang
musang/luwak oleh petani/kelompok tani dengan cara memberi
makan kopi petik merah pilihan kepada musang/luwak dalam
kandang, untuk selanjutnya melalui kotoran (Feses) dihasilkan kopi
luwak.
Gambar 4. Kopi luwak (kotoran luwak)
Gambar 5. Musang/luwak alami
Gambar 5. Musang/luwak tangkaran
JENIS HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KOPI
HAMA
Nematoda Parasit Menyerang bagian akar serabut sehingga akar
membusuk dam berwarna coklat atau hitam. Tanaman kopi yang
terserang hama ini daun menguning dan gugur.
Penggerek Buah kopi menyerang buah kopi dengan cara membuat
lubang diskus. Serangan pada buah muda menyebabkan gugur
buah, Serangan pada buah cukup tua menyebabkan biji cacat
berlubang-lubang dan bermutu rendah.
Kutu Putih menyerang buah muda dan bunga kopi. Bunga dan
buah yang terserang akan mengering dan gugur.
Kutu Hijau menyerang seluruh bagian tanaman kopi yang muda
misalnya : bunga, daun, cabang dan batang yang masih berwarna
hijau. Akibat serangan kutu tersebut bagian yang terserang menjadi
kuning.
Penggerek Cabang menyerang jaringan empulur sejak di
pembibitan sampai dengan tanaman dewasa, pada tanaman bibit,
kumbang menggerek batang dekat permukaan tanah kemudian
gerakan diperluas keatas dan kebawah pada jaringan empelur
sehingga daun layu dan akhirnya mati.
PENYAKIT
- Penyakit Karat Daun (Hemileia vastatrix)
- Penyakit bercak daun cercospora (Cercospora coffeicola)
- Penyakit bercak daun Colletotrichum (Colletotrichum
incarnatum, C.coffeanum)
- Penyakit Jamur Upas (Upasia salmonicolor)
- Penyakit Jamur Akar Coklt ( Fomes Noxius)
- Penyakit Jamur Akar Hitam (Rosellinia Bunodes)
Tabel 3 : Alur Sistim Pengolahan Hasil Kopi Daftar UPH Kopi Provinsi Lampung Tahun 2009
NO KABUPATEN NAMA UPHJUMLAH
LOKASIKAPASITAS
(UNIT) TERPASANG
1 2 3 4 5 6
1 Kota B. Lampung - Pengilingan Kopi 67 Bandar Lampung 200 Kg/hr
- Alat Penyortir Kopi 10 Bandar Lampung 5 Kg/hr
3 Lampung Tengah - Kopi 16 Selagai Lingga 250 Kg/hr
5 Lampung Utara - Bubuk Kopi 2 Tanjung Raja 50 Kg/Jam
6 Tanggamus - Bubuk Kopi 2 Tanggamus 400 Kg/Jam
7 Lampung Barat - Huller Kopi 32 Way Tenong 36 - 64 Ton/hr
- Kopi Bubuk 9 Way Tenong 9 - 18 Kwt/hr
- Huller Kopi 40 Way Tenong 40 - 80 Ton/hr
- Kopi Bubuk 1 Way Tenong 1 - 2 Kwt/hr
- Huller Kopi 46 Way Tenong 5 Ton/hr
- Kopi Bubuk 6 Way Tenong 1 - 2 Ton/hr
- Huller Kopi 66 Sekincau 19,5 Ton/hr
- Huller Kopi 201 Sumber Jaya 19,5 Ton/hr
- Huller Kopi 65 Batu Brak 3.155 Ton/hr
- Huller Kopi 47 Sukau 7,5 Ton/hr
- Huller Kopi 16 Bengkunat 20,5 Ton/hr
- Bubuk Kopi 4 Lampung Barat 800 Kg/Jam
- Kopi Bermutu 1 Kec. Sekincau 800-1000 kg/jam
8 Way Kanan - Kopi Gelondong 1 Way Kanan 1.000 Kg/Jam
Gambar 4 : Alat Pengupas Biji Kopi
Gambar 5 : Alat Penggiling Biji Kopi
Gambar 6 : Alat Penyangrai Biji Kopi PENUTUP
Demikian profil komoditi kopi ini dibuat, semoga bermanfaat,
Disadari bahwa profil ini masih banyak kekurangan untuk itu saran
dan masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk
perbaikan, terimakasih.
KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI LAMPUNG
Ir. FAHRIZAL DARMINTO, MA. NIP. 19641021 199003 1 008