demam rematik akut fixx
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
1/23
DEMAM REMATIK AKUT
Kelompok A20
Riza Darmayanti
Resha Ardianto
Vihara Dwi MAsti Preatiwi
Yenny Ardiani
Nasratul ilmi
PEMBIMBING
Dr. Soewarsi Retnowati, Sp.A
SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSUD JOMBANG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
2/23
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Rheumatic fever merupakan suatu hasil reaksi auto imun akibat infeksi bakteri steptococcus
Grup A (GAS) (Mishra :2007)
Etiology
Penyebab dari ARF adalah Grup A Steptococcus (GAS) yang juga dikenal sebagai
steptococcus pyogenes. GAS merupakan bakteri gram positif berbentuk coccus yang tumbuh
membentuk rantai . GAS yang biasa menyebabkan ARF adalah GAS dengan strain
hemolyticus. GAS mempunyai struktur M protein yang berfungsi sebagai salah satu
mekanisme pertahanan diri terhadap reaksi imun tubuh (Kliegman :2007)
Epidemiology
Menurut Kliegman ARF dapat mengenai segala usia yang tidak mempunyai immune response
spesific terhadap serotype GAS . ARF sangan jarang mengenai neonatus . angka prevalensi
terbanyak mengenai anak usia 3-15 tahun terutama pada usia anak sekolah. Tingkat incidenci
ARF meningkat pada era abad 20-an terutama pada negara berkembang termasuk indonesia
sekitar 50 kasus per 100.000 orang (Jackson:2007). Tingkat prevalensinya selalu meningkat
dari tahun ke tahun sekitar 0,2 hingga 0,5 /100.000 penduduk (TibarzawaMayosi :2008).
Patogenesis
Streptokokus grup A (Streptococcus pyogenes) telah lama berhubungan dengan
perkembangan gejala sisa autoimun terkait dengan demam rematik [Cunningham MW. 2000].
Manifestasi utama dari demam rematik melibatkan jantung, sendi, otak, atau kulit. Karditis
rematik adalah yang paling serius dari semua lima dari gejala sisa streptokokus dan
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
3/23
menyajikan dengan murmur jantung akibat katup deformasi. Sydenham chorea adalah
manifestasi neurologis dari demam rematik [Cunningham MW. 2012] dan dapat hadir semata-
mata atau dalam hubungannya dengan karditis, atau polymigrating arthritis adalah manifest
yang paling sering ditemukan pada demam rematik umum [Cunningham MW. 2012]. Tanda-
tanda lain dari demam rematik termasuk eritema marginatum dan nodul subcutanteous.
Kriteria Jones mendefinisikan demam rematik diagnosis, dan lima manifestasi utama ini,
salah satu yang mungkin ada, serta dokumentasi dari infeksi streptokokus dengan kultur
mikrobiologis atau titer antibodi antistreptococcal tinggi seperti peningkatan antistreptolysin
O dan anti-DNAse B yang menunjukkan infeksi sebelumnya dengan streptokokus grup A.
(Cunningham MW. 2012).
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
4/23
(Luiza, 2005)
Ket : (A) Infeksi tenggorokan dengan Streptococcus pyogenes hasil dalam presentasi antigen
streptokokus oleh antigen-presenting sel seperti makrofag, dan priming sel B dan sel CD4 + T
untuk menghasilkan respon humoral dan cell-mediated terhadap antigen streptoccal. (B)
Beberapa antibodi mampu cross-reactive protein jantung, memfasilitasi infiltrasi seluler sel
CD4 + T mengenali protein jantung-jaringan dengan mimikri molekuler, memicu lesi jantung
(Guilherme, L. et al. 1995). (C) Dalam jaringan katup, pengendapan antibodi crossreactive
meningkatkan ekspresi VCAM-1, yang berinteraksi dengan VLA-4 diekspresikan pada
permukaan sel T dan memfasilitasi infiltrasi seluler (Galvin, J.E. et al. 2000). Sitokin
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
5/23
inflamasi seperti TNF-a dan IFN-g memediasi perkembangan lesi, dan rendahnya jumlah IL-
4-sel yang memproduksi berkontribusi pada perkembangan dan pemeliharaan lesi katup
(Roberts, S. et al. 2001). Singkatan: IFN-g, interferon g; IL-4, interleukin 4; MHC, major
histocompatibility complex; TCR, reseptor T-sel; TNF-a, faktor nekrosis tumor; VCAM-1,
molekul adhesi sel vaskular 1; VLA-4, sangat terlambat antigen 4.
Ket : Dua hipotesis inisiasi karditis rematik. Infeksi streptokokus grup A mengarah ke
produksi antigroup A antibodi karbohidrat (sel B) yang crossreacts dengan endotelium katup
dan meregulasi adhesi sel vaskular molekul-1 (VCAM-1) pada endotelium katup pada
Langkah 1. Pada Langkah 2, sel T responsif terhadap streptokokus epitop protein M
mematuhi VCAM-1 pada katup diaktifkan endotelium permukaan dan ekstravasate ke katup.
Diagram menggambarkan dua langkah pertama awal penyakit jantung rematik (Cunningham
MW. 2006).
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
6/23
Ket: Ilustrasi sederhana dari mekanisme patogen potensial di Sydenham chorea. Antibodi
antineuronal (IgG) dapat mengikat reseptor pada sel-sel saraf dan memicu kaskade sinyal dari
CaMKII, tirosin hidroksilase dan pelepasan dopamin yang berpotensi menyebabkan kelebihan
dopamin dan manifestasi dari Sydenham chorea. (Cunningham MW. 2006).
Manifestasi klinis demam rematik
Onset dari Demam reumatik biasanya disertai dengan demam akut 2-4 minggu setelah
faringitis. Diagnosa utamanya klinis dan berdasarkan temuan dari beberapa gejala yang
mulanya ditetapkan didalam kriteria Jones
Kriteria Jones
Manifestasi mayor:
1. Karditis
2. Poliarthritis
3. Korea
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
7/23
4. Eritema marginatum
5. Nodulus subkutan
Manifestasi minor:
a. Artralgia
b. Demam
c. Lab: - ASTO meningkat, LED meningkat dan atau C reactive protein meningkat ditambah
adanya bukti infeksi streptokokus sebelumnnya berupa kultur tenggorok yang positive (WHO,
2009).
Diagnosis berdasarkan criteria jones ditegakkan bila ditemukan 2 kriteria mayor atau 1
kriteria mayor+2 kriteria minor, ditambah dengan bukti infeksi streptokokus Grup A
tenggorok positif+peningkatan titer antibody streptokokus (WHO, 2009).
Diagnosis Demam reumatik ditegakkan berdasarkan kriteria jones dan salah satu
kriteria mayor adalah karditis yang menunjukkan adanya keterlibatan katup jantung dan dapat
diperkirakan secara klinis dengan terdapatnya murmur pada pemeriksaan auskultasi, namun
seringkali klinisi yang berpengalamanpun tidak mendengar adanya murmur padahal sudah
terdapat keterlibatan katup pada pasien tersebut. Keterlibatan katup seperti ini dinamakan
karditis/ valvulitis subklinis.Saat ini, diagnosis Demam reumatik ditegakkan berdasarkan
Kriteria Jones. Namun dalam praktek sehari- hari tidak mudah untuk menerapkankan hal
tersebut (WHO, 2009).
Nyeri tenggorokan :
Hanya 35-60% penderita DRAyang ingat adanya infeksi saluran nafas atas pada
beberapa minggu sebelumnya. Kebanyakan tidak mengobati keluhannya (Turi, 2007).
Polyarthritis :
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
8/23
Risiko artritis adalah 75% pada serangan pertama demam rematik, dan resiko ini semakin
meningkat dengan peningkatan usia. Artritis merupakan manifestasi utama pada 92% usia dewasa.
Artritis pada demam reumatik biasanya simetris dan mengenai sendi utama seperti lutut, siku,
pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Beberapa sendi sekaligus bisa terkena biasanya radang
pada sendi lain akan mulai sebelum radang sendi sebelumnya mereda sehingga timbul gambaran
seolah-olah nyeri sendi berpindah pindah (migratory). Radang biasanya akan mereda dalam
hitungan hari sampai minggu dan umumnya sembuh sempurna (Misra TK, 2007).
Atralgia yang merupakan suatu kriteria minor, juga sering menyebabkan seorang dokter
mendiagnosa sebagai Demam reumatik terutama jika terdapat kriteria minor yang lain, seperti
febris dan bukti adanya infeksi streptokukkus seperti ASTO. Penelitian di RS Hasan sadikin
bandung menunjukkan terdapat 24 kasus dari 113 kasus dengan atralgia dan febris, yangsetelah
ditelaah ulang, tidak memenuhi kriteria Jones, hasil ekokardiografi juga tidak menunjukkan
adanya tanda-tanda karditis (Rahayuningsih SE, 2010).
Sydenham chorea
Insidensi sydenham chorea muncul dalam 1-6 bulan setelah infeksi streptokokus,
progresif secara perlahan dan memberat dalam 1-2 bulan.Kelainan neurologis berupa gerakan
involunter yang tidak terkoordinasi (choreiform), pada muka, leher, tangan dan kaki. Disertai
dengan gangguan kontraksi tetanik dimana penderita tidak bisa menggenggam tangan
pemeriksa secara kuat terus menerus (milk sign) (Flyer DC, 2006).
Kelainan lain yang bisa muncul gangguan berbicara, dan gangguan motorik halus.Bila
tidak ada riwayat keluarga berupa huntington chorea maka dengan munculnya chorea
diagnosis Demam reumatik hampir bisa dipastikan. Dan pengamatan melalui pola tulisan
tangan bisa digunakan untuk melihat perbaikan atau perburukan dari gejala ini. Kelainan ini
tidak permanen dan bisa sembuh spontan setelah 3-6 bulan walau gejala bisa timbul lagi
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
9/23
dalam 1 tahun pertama dan pada 20% penderita bisa hilang timbul sampai 2-3 tahun
(Rahayuningsih, 2010).
Erythema marginatum
Muncul dalam 10% serangan pertama Demam reumatik biasanya pada anak anak,
jarang pada dewasa.Lesi berwarna merah, tidak nyeri dan tidak gatal dan biasanya pada
batang tubuh, lesi berupa cincin yang meluas secara sentrifugal sementara bagian tengah
cincin akan kembali normal (Turi, 2007).
Nodul subkutan
Nodul subkutan muncul beberapa minggu setelah onset demam rematik, dan biasanya
tidak disadari penderita karena tidak nyeri. Biasanya berkaitan dengan karditis berat,
lokasinya di permukaan tulang dan tendon, serta menghilang setelah 1-2 minggu
(Rahayuningsih, 2010).
Karditis
Frekuensi karditis 30-60% pada serangan pertama, dan sering pada anak anak. Karditis
adalah satu satunya komplikasi Demam reumatik yang bisa menimbulkan efek jangka
panjang. Kelainannya berupa pankarditis, yaitu mengenai perikardium, epikardium,
miokardium dan endokardium. Pada Demam reumatik sering terjadi pankarditis yang ditandai
dengan perikarditis, myokarditis dan endokarditis (Rahayuningsih, 2010).
Perikarditis ditandai dengan pericardial friction rub. Pada efusi perikard bisa didengar
adanya muffled sound, dan pulsus paradoks ( penurunan tekanan sistolik yang besar di saat
inspirasi). Karakterisitik miokarditis adalah infiltrasi sel mononuklear, vaskulitis dan
perubahan degeneratif pada interstisial conective tissue. Bentuk endokarditis tersering adalah
insufisiensi katub mitral (Turi, 2007).
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
10/23
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
11/23
- Pemeriksaan antigen cepat tidak sesenstif kultur tenggorokan, sehingga apabila hasilnya
negatif tetap perlu dilakukan kultur tenggorokan. Dengan spersifitasnya yang tinggi apabila
hasil pemeriksaan antigennya positif merupakan konfirmasi infeksi streptokokus grup A.
- Pemeriksaan titer antibodi menggunakan antistreptolisin O (ASO), antistreptococcal
- DNAse B (ADB) dan antistreptococcal hyaluronidase (AH).
i) ASO untuk mendeteksi antibodi streptokokus terhadap streptokokus lysin O, peningkatan titer
2 kali lipat menunjukkan bukti infeksi terdahulu.
ii) Pemeriksaan antibodi ini harus berhati hati pada daerah dengan infeksi streptokokus yang
tinggi, karena kadar titer yang tinggi secara umum pada populasi tersebut.
- Reaktan fase akut : C reactive protein (CRP) dan lanju endap darah akan meningkat pada
demam reumatik, merupakan kriteria minor dari jones.
- Kultur darah berguna untuk menyingkirkan infektif endokarditis, bakteremia dan infeksi
gonokokus (Flyer Dc, 2006).
Foto toraks
Pada pasien karditis dan gagal jantung foto thorak akan timbul kardiomegali
(Rahayuningsih, 2010)
Elektrokardiografi
Kelainan yang terpenting adalah PR interval memanjang ( kriteria minor jones) tetapi
bukan bukti adanya karditis. Kelainan lain yang bisa muncul : Blok derajat 2 dan 3. Pada
penderita penyakit jantung rematik kronis bisa ditemukan pembesaran atrium kiri akibat dari
mitral stenosis.
Ekokardiografi
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
12/23
Penelitian yang dilakukan di RS Hasan Sadikin Bandung tentang peranan ekokardiografi
dalam mendiagnosis DRA menunjukkan menunjukkan sensitifitas dan spesifisitas
ekokardiografi ditemukan 89,4% dan 38,7% .Sehingga ekokardiografi dapat disarankan untuk
dimasukkan dalam algoritma Demam reumatik (Marijon E, 2007).
Penatalaksanaan demam rematik akut
Penatalaksanaan penyakit ini hampir seluruhnya terdiri atas cara-cara nonspesifik: tirah
baring, penisilin untuk mengeradikasi streptokokus beta hemolitikus dan aspirin untuk nyeri
artritis. Steroid belum terbukti efektif dalam meminimalkan kerusakan katup, dan steroid ini
tidak boleh digunakan kecuali untuk pasien dengan karditis yang berat yang mengancam jiwa
(Brook, 2010).
Tatalaksana komprehensif pada pasien dengan demam rematik meliputi:
Pengobatan manifestasi akut, pencegahan kekambuhan dan pencegahan endokarditis pada
pasien dengan kelainan katup.
Pemeriksaan ASTO, CRP, LED, tenggorok dan darah tepi lengkap. Ekokardiografi untuk
evaluasi jantung.
Antibiotik: penisilin, atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari bagi pasien dengan
alergi penisilin (WHO, 2008).
Benzantin penicillin G
o Dosis 0,6-1,2 juta U i.m
o Juga berfungsi sebagai pencegahan dosis pertama
Jika alergi terhadap benzantin penisilin G
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
13/23
o Eritromisin 40mg/kgbb/hari dibagi 2-4 dosis selama 10 hari
o Alternatif lain: penisilin V 4 X 250 mg p.o. selama 10 hari (PPM, )
Tirah baring bervariasi tergantung berat ringannya penyakit.
Aktivitas Artritis Karditisminimal
Karditis
sedang
Karditis berat
Tirahbaring
1-2 minggu 2-4minggu
4-6 minggu 2-4 bulan/selamamasih terdapat
gagal jantungkongestif
Aktivitasdalamrumah
1-2 minggu 2-3minggu
4-6 minggu 2-3 bulan
Aktivitas
di luarrumah
2 minggu 2-4
minggu
1-3 bulan 2-3 bulan
Aktivitas
penuh
Setelah 6-
10 minggu
Setelah 6-
10 minggu
Setelah 3-6
bulan
bervariasi
(Pudjiadi, 2011).
Anti inflamasi dimulai setelah diagnosis ditegakkan
Bila hanya ditemukan artritis diberikan asetosal 100 mg/kgBB/hari sampai 2 minggu,
kemudian diturunkan selama 2-3 minggu berikutnya.
Pada karditis ringan-sedang diberikan asetosal 90-100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4-6 dosis
selama 4-8 minggu bergantung pada respons klinis. Bila ada perbaikan, dosis diturunkan
bertahap selama 4-6 minggu berikutnya.
Pada karditis berat dengan gagal jantung ditambahkan prednison 2 mg/kgBB/hari diberikan
selama 2-6 minggu.
Manifestasi klinis Tirah baring Obat anti
infllamasi
Kegiatan
Artritis tanpa Total : 2 minggu Asetosal Masuk sekolah
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
14/23
karditis
Mobilisasi
bertahap dalam 2
minggu
100mg/kgbb
selama 2 minggu
75mg/kgbb
selama 4 minggu
berikutnya
setelah 4 minggu,
bebas olahraga
Artritis + karditis
tanpa
kardiomegali
Total 4 minggu
Mobilisasi
bertahap 4 minggu
Asetosal
100mg/kgbb
selama 2 minggu
75mg/kgbb
selama 4 minggu
berikutnya
Masuk sekolah
setelah 8 minggu,
bebas olahraga
Artritis +
kardiomegali
Total 4 minggu
Mobilissi bertahap
4 minggu
Prednison 2
mg/kgbb selama 2
minggu, tapering
off selama 2
minggu
Asetosal
75mg/kgbb mulai
awal minggu ke-3selama 6 minggu
Masuk sekolah
setelah 12
minggu, jangan
olahraga berat
atau kompetitif
Artritis +
kardiomegali +
Dekompensasi
kordis
Total : selama
dekompensaasi
kordis
Mobilisasi
bertahap
Prednison 2
mg/kgbb selama 2
minggu, tapering
off selama 2
minggu
Asetosal
75mg/kgbb mulai
awal minggu ke-3
selama 6 minggu
Masuk sekolah
setelah 12
minggu,
dekompensasi
teratasi.
Dilarang olahraga
2-5 tahun
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
15/23
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
16/23
(kelainan katup persisten)
Setelah operasi katup Seumur hidup
(Pudjiadi, 2011).
Prognosis
Morbiditas demam reumatik akut berhubungan erat dengan derajat keterlibatan jantung.
Mortalitas sebagian besar juga akibat karditis berat, komplikasi yang sekarang sudah jarang
terlihat di negara maju (hampir 0%) namun masih sering ditemukan di negara berkembang (1-
10%). Selain menurunkan mortalitas, perkembangan penisilin juga mempengaruhi
kemungkinan berkembangnya menjadi penyakit valvular kronik setelah serangan demam
reumatik aku. Sebelum penisilin, persentase pasien berkembang menjadi penyakit valvular
yaitu sebesar 60-70% dibandingkan dengan setelah penisilin yaitu hanya sebesar 9-39%
(Pudjiadi, 2011).
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
17/23
BAB II
PEMBAHASAN
Data Pasien (MRS 06-06-2014) Teori
An. Perempuan, 9 tahun, pelajar Identitas ini sesuai dengan teori yang
menjelaskan bahwa angka prevalensi
terbanyak pada demam rematik mengenai
anak usia 3-15 tahun terutama pada usia
anak sekolah (Jackson,2007).
Keluhan utama: Nyeri seluruh
tubuh
RPS: Nyeri seluruh tubuh (+) mulaiselasa pagi, disertai kedua kaki
bengkak (+) 3 hari sebelumnya dan
sekarang sudah berkurang, terasa
sakit saat jalan (+) pada hari kamis.
Selain itu demam(+), sakit kepala
(+), muncul bercak-bercak merah
(+) di kedua kaki dan bertambah
banyak. Nafsu makan dan minum
menurun. Kemudian merasa perut
terasa sakit, perih dan muntah (+)
tiap kali makan dan minum. Belum
BAB selama 4 hari, BAK lancar
seperti biasa.
Manifestasi mayor-Karditis
-Poliartritis
-Khorea
-Eritema marginatum
-Nodul subkutan
Manifestasi minor
-Demam
-Arthralgia
riwayat demam rematik atau penyakit
jantung rematik.
Pada pasien ini terdapat gejala mayor
seperti poliarthritis (+), eritema marginatum
(+), dan kriteria minor seperti demam (+),
sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa
Demam rematik menurut Kriteria jones
ditegakkan bila ditemukan 2 kriteria mayor,
atau 1 kriteria mayor (WHO,2009)
Pada pasien ini juga mengalami edem
kedua tungkai (+), nausea (+), vomiting (+),
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
18/23
cephalgia (+), konstipasi (+), kemungkinan
Streptococcus beta hemoliticus grup A juga
menyerang ke ginjal yang termasuk gejala
dari glomeluronefritis (Noer, 2008)
Gejala mual muntah juga kemungkinan
mengalami gastritis.
RPD: Sering mengalami sakit
tenggorokan (Faringitis)
Terakhir 1 bulan yang lalu. Sejak
kecil sering seperti ini. Kurang
lebih hampir tiap bulan sering
summer-summer dan langsung
minum obat. Saat summer-summer
mengeluh tenggorokan sakit. Untuk
pengobatan hanya diminum1-2 hari
setelah keluhan hilang.Riw obat:
antibiotik (amoksisilin) dan
penurun panas (parasetamol)
Riwayat faringitis sebelumnya ini sesuai
dengan teori yang menjelaskan bahwa Onset
dari Demam reumatik biasanya disertai
dengan demam akut 2-4 minggu setelah
faringitis (WHO,2009).
Penyebab faringitis adalah Sreptococcus
beta haemoliticus grup A,yang merupakan
penyebab demam reumatik akut.
Riw Imunisasi : lengkapRPK : -
RPSos : Sering jajan di sekolah dan
minum es.
Selalu ikut kegiatan di sekolah.
Pemeriksaan fisik:
- Keadaan umum : lemah
- Kesadaran : composmentis
- Status Gizi :
BB : 22 kg
TB : 110 cm
- Vital sign :
TD: 110/60
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
eritema marginatum yang termasuk criteria
mayor dari demam rematik akut.
Eritema marginatum, Muncul dalam 10%
serangan pertama Demam reumatik biasanya
pada anak anak, jarang pada dewasa.Lesi
berwarna merah, tidak nyeri dan tidak gatal
dan biasanya pada batang tubuh, lesi berupa
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
19/23
HR : 110
RR: 28
t: 37,8C
- KEPALA:
A/I/C/D (-/-/-/-), pch (-)
- LEHER : pembesaran KGB (-)
- THORAX:
I: Gerak dinding dada simetris, retraksi
(-)
P: gerak didnding dada simetris stem
fremitus normal
P: sonorA: suara nafas vesikuler normal, rh -/-,
wh -/-, s1-s2 tunggal reguler murmur
(-), gallop (-)
- ABDOMEN
I: flat, tumor (-)
P: soefel (-), massa (-), nyeri perut (+)
P: timpani, meteorismus (-)
A: BU (+) normal- EKSTREMITAS
AH +/+, pitting edem +/+ pada
kedua tungkai, terdapat eritema di
ekstremitas inferior.
cincin yang meluas secara sentrifugal
sementara bagian tengah cincin akan
kembali normal (Turi, 2007).
Pemeriksaan penunjang :
- Darah lengkap:
Hb : 12,4
Leukosit : 15.200 ()
Hct : 38,3
Erotrosit : 4,440.000
Trombosit : 399.000
LED : 61/82 ()
Pemeriksaan penunjang untuk demam
rematik :
-ASTO
-
CRP
-LED
-Darah tepi lengkap
-EKG
Pada pemeriksaan laboratorium
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
20/23
- UL
pH: 6,5
Protein: (-)
Glukosa: (-)
Bilirubin : (-)
Urobilin : Normal
Sedimen :
- Eritrosit : 2-3
- Leukosit : 1-2
- Silinder : (-)
- Epitel: (0-1)
-
Kristal: (-)
- Imunologi serologi :
CRP : 13 () (N :< 5)
ASTO : 3200 ()
- Kimia klinik
SGOT : 16
SGPT : 10
Albumin : 2,49 (
)Kreatinin : 0,50
Ureum : 15,6
- Feses lengkap :
Warna: coklat kehitaman
Makros : lembek, darah (-), lendir
(-)
Mikros : eritrosit (-), leukosit (1-2),
amoeba (-), cacing (-)
Foto USG : tampak gambaran
Gastritis
didapatkan leukositosis (+), LED (), CRP
(), ASTO () ,Hal ini sesuai dengan teori
yang menjelaskan bahwa pada demam
rematik akut akan didapatkan tanda-tanda
peradangan akut berupa terdapatnya C
reaktiv protein dan leukositosis serta
meningginya laju endap darah. Titer ASTO
meninggi pada kira-kira 80%.
Pada pasien ini belum dilakukan
pemeriksaan EKG yang menurut teori Pada
pemeriksaan EKG didapatkan PR interval
yang memanjang (Flyer c, 2006)
Disamping itu pemeriksaan ASTO ()
juga didapatkan pada penyakit
glomeluronefritis akut pasca Streptococcus
grup A (Noer,2008)
Terapi yang diberikan:
- Infus D5 NS 250 cc/24 jam
Terapi Ampicilin yang sudah diberikan
sesuai teori yang menjelaskan bahwa
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
21/23
-
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
22/23
DAFTAR PUSTAKA
Brook Michael M, 2010. Sistem kardiovaskular dalam Nelson Esensi Pediatri Edisi
IV. Jakarta: EGC. Pp 640-641
Cunningham MW. 2000. Pathogenesis of group A streptococcal infections. Clin
Microbiol Rev.;13:470511. [PMC free article][PubMed]
Cunningham MW. 2012. Streptococcus and rheumatic fever. Curr Opin Rheumatol.
Jul 2012; 24(4): 408416.
Cunningham MW. 2006. Molecular mimicry, autoimmunity and infection in the
pathogenesis of rheumatic fever.. In: Sriprakash KS, editor. Streptococci: new insights into an
old; The Proceedings of the XVIth Lancefield International Symposium on Streptococci and
Streptococcal Diseases; The Netherlands: Elsevier. B.V.;. pp. 1419. International Congress
Series 1289. The Netherlands.
Flyer DC. Rheumatic fever. Dalam: Keane JF, Lock JE, Flyer DC. Nadas pediatric
cardiology. Edisi ke-2. Philadelphia: Elsevier; 2006. h. 387-400.
Guilherme, L. et al. (1995) Human heart-infiltrating T-cell clones from rheumatic
heart disease patients recognize both streptococcal and cardiac proteins. Circulation 92, 415-
420
Galvin, J.E. et al. (2000) Cytotoxic mAb from rheumatic carditis recognizes heart
valves and laminin. J Clin Invest 106, 217-224
Guilherme, L. et al. (2004) Rheumatic heart disease: proinflammatory cytokines play a
role in the progression and maintenance of valvular lesions. Am J Pathol 165, 1583-1591
Jackson,Catherine.Rheumatic Fever Epidemiology. 2007.Public Health Medicine
Specialist.
TK Mishra.Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease:Current Scenario.
JIACM 2007; 8(4): 324-30
Kliegman.Nelson Textbook of Pediatrics, 18th ed. Saunders :2007
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC88944/?report=readerhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10885988http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10885988http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC88944/?report=reader -
8/10/2019 Demam Rematik Akut Fixx
23/23
Luiza Guilherme, Kellen Fa, Sandra E. Oshiro and Jorge Kalil. 2005. Major events
triggering rheumatic heart disease lesions. Expert Reviews in Molecular Medicine
Cambridge University Press.
Marijon E, dkk. Prevalence of rheumatic heart disease detected by echocardiographicscreening. NEJM. 2007;357:470-6.
Mishra TK. Acute rheumatic fever and rheumatic heart disease: current scenario. JIACM.
2007;8(4):324-30.
Pudjiadi AH, Badriul H, Setyo H et all. 2011. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia Edisi II. Pp 41-45.
Roberts, S. et al. (2001) Pathogenic mechanisms in rheumatic carditis: focus on
valvular endothelium. J Infect Dis 183, 507-511
Rahayuningsih SE, Farrah A. Role of echoacardiography in diagnose of acute rhematic
fever Paediatrica Indonesiana Vol 50 no 2 (supplement). March 2010.
Tibazarwa KB, Volmink JA, Mayosi BM.Incidence of acute rheumatic fever in the
world: a systematic review of population-based studies. Heart 2008;94:1534-1540
Turi, B.S.R.Z.G., Rheumatic Fever, in Braunwalds Heart Disease A Textbook of
Cardiovascular Medicine, M.P.L. Eugene Braunwald, MD Robert O. Bonow, MD, Editor.2007, Saunders Elsevier: Philadelphia
WHO, 2009. Pocket Book of Hospital Care for Children, Guidelines for the
Management of Common Illnesses with Limited Resources. Jakarta: WHO Indonesia
http://uk.cambridge.org/http://uk.cambridge.org/