deployment cloud computing -...

26
y Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org Ng DEPLOYMENT CLOUD COMPUTING Vivin Apriyanti [email protected] Abstrak Saat ini Cloud Computing seringkali kita dengar dan baca di internet maupun di kehidupan nyata. Bahkan mungkin tanpa kita sadari kita pernah atau seringkali menggunakan layanan berbasis Cloud Computing, misalkan saat menggunakan layanan- layanan di internet. Demikian juga saat ini, pemerintahan maupun industri swasta, banyak yang beralih ke layanan Cloud. Banyak layanan diinternet yang sebagian besar terkenal saat ini, baik dari kalangan akademisi hingga masyarakat umum yang menggunakan layanan teknologi Cloud Computing terkirni dan akses internet. Contoh dari Cloud Computing itu sendiri salah satunya ialah layanan Google Doc, e-mail dari Google dan Yahoo, atau layanan streaming dari Youtube. Terkadang suka terpikir bagaimana dengan data video atau dokumen sebanyak itu, seberapa besar kapasitas penyimpanan yang dimiliki oleh Youtube, Gmail, dan layanan berbasis Cloud Computing lainnya agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan cepat kepada pengguna. Cloud Computing sendiri memiliki latar belakang, karakteristik, nilai lebih yang ditawarkan, jenis layanan yang disediakan, hingga ancaman keamanan pada layanan berbasis Cloud Computing. Dalam artikel ini, menjelaskan mengenai Model Deployment Cloud Computing yang dapat digunakan sesuai kebutuhan para user, tips dalam memilih layanan dan deployment cloud computing, kendala dalam implementasi, serta solusinya. Kata Kunci: cloud computing, deployment, private, public, hybrid

Upload: hatuyen

Post on 28-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

DEPLOYMENT CLOUD COMPUTING

Vivin Apriyanti

[email protected]

Abstrak

Saat ini Cloud Computing seringkali kita dengar dan baca di internet maupun di

kehidupan nyata. Bahkan mungkin tanpa kita sadari kita pernah atau seringkali

menggunakan layanan berbasis Cloud Computing, misalkan saat menggunakan layanan-

layanan di internet. Demikian juga saat ini, pemerintahan maupun industri swasta,

banyak yang beralih ke layanan Cloud. Banyak layanan diinternet yang sebagian besar

terkenal saat ini, baik dari kalangan akademisi hingga masyarakat umum yang

menggunakan layanan teknologi Cloud Computing terkirni dan akses internet. Contoh

dari Cloud Computing itu sendiri salah satunya ialah layanan Google Doc, e-mail dari

Google dan Yahoo, atau layanan streaming dari Youtube. Terkadang suka terpikir

bagaimana dengan data video atau dokumen sebanyak itu, seberapa besar kapasitas

penyimpanan yang dimiliki oleh Youtube, Gmail, dan layanan berbasis Cloud

Computing lainnya agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan cepat kepada

pengguna. Cloud Computing sendiri memiliki latar belakang, karakteristik, nilai lebih

yang ditawarkan, jenis layanan yang disediakan, hingga ancaman keamanan pada

layanan berbasis Cloud Computing. Dalam artikel ini, menjelaskan mengenai Model

Deployment Cloud Computing yang dapat digunakan sesuai kebutuhan para user, tips

dalam memilih layanan dan deployment cloud computing, kendala dalam implementasi,

serta solusinya.

Kata Kunci: cloud computing, deployment, private, public, hybrid

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Pendahuluan

Pada artikel ini, merupakan lanjutan dari ketiga

penulis yang berjudul Cloud Computing yang

langsung mengutip dari buku “Smart City Beserta

Cloud Computing dan Teknologi-teknologi

Pendukung Lainnya” karya I Putu Agus Eka

Pratama, S.T,. M.T. yang mana pada artikel pertama

dan kedua telah dijelaskan mengenai perkembangan

teknologi komputer dan jaringan komputer dari masa ke masa .

Pada artikel keempat ini, penulis akan menjelaskan mengenai seputar Deployment

Cloud Computing. Yang mana akan berlanjut hingga artikel mengenai Smart City.

Cloud Computing merupakan salah satu teknologi yang paling erat kaitannya dengan

implementasi Smart city. Cloud Computing sendiri memiliki Definisi, Latar belakang,

Nilai lebih atau manfaat yang diberikan, Karakteristik, Komponen dan Arsitektur,

Model layanan, Model deployment, bagaimana memilih layanan dan deployment, dan

kenadla dalam implementasi Cloud Computing. Maka karena banyaknya penjelasan

mengenai Cloud computing, maka kali ini penulis akan memberikan penjelasan lanjutan

mengenai Cloud Computing, yaitu diantaranya Model Deployment Cloud Computing,

Tips memilih layanan dan Deployment Cloud Computing, kendala dalam implementasi

Cloud Computing, serta solusinya.

Melalui artikel ini diharapkan pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang cukup

mengenai Cloud Computing, sehingga dapat mengimplementasikan dalam kehidupan

sehari-hari atau mungkin dapat mengimprovisasi karya para pembaca dengan

mengetahui seputar Cloud Computing.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Pembahasan

1. Empat Model Deployment Cloud Computing

NIST (National Institute of Standard and Technology) tidak hanya menjelaskan

mengenai definisi dari cloud computing, tapi juga membagi model deployment dari

Cloud computing ke dalam empat model, yaitu: Private Cloud, Public Cloud,

Community Cloud, dan Hybrid Cloud. Model deployment ini dilakukan dengan

tujuan untuk membantu menyesuaikan lingkungan, kondisi, dan keperluan dai

pengguna, sehingga teknologi cloud dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan

baik dan optimal. Berikut penjelasan mengenai keempat model deployment diatas:

1. Private Cloud

Private Cloud dimaksudkan sebagai

model deployment Cloud Computing

yang ditujukan untuk penggunaan

yang terbatas pada kalangan tertentu

saja. Model deployment ini umumnya

banyak diterapkan untuk lingkungan

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

laboratorium riset, sekolah, perpustakaan, gedung/bangunan

(kantor/perusahaan), dan lain-lain. Ada tiga tujuan utama model

deployment private cloud, yaitu:

a. Hemat Biaya

Untuk menciptakan sebuah private cloud, hanya dibutuhkan

sarana sebbuah komputer maupun beberapa buah komputer

dengan fasilitaas jaringan intranet, baik dalam bentuk media

wired, wireless, maupun kombinasi keduanya. Tidak perlu

mengeluarkan biaya lebih untuk penyediaan akses internet.

b. Privasi

Pemanfaatan private cloud, misalnya didalam lingkungan

kantor/perusahaan memanfaatkan jaringan internal

perusahaan bersangkutan, relatif lebih aman, karena hanya

diakses oleh internal perusahaan/kantor yang bersangkutan

saja. Terutama dalam hal akses data, informasi, dan lainnya.

c. Latar Belakang Pengguna

Private cloud ditujukan untuk penggunaan internal

organisaasi dimana pengguna yang menggunakannya adalah

anggota dari organisasi itu saja yang umumnya juga berada

pada lingkungan tersebut. Sehingga akan lebih mudah

menyediakan sebuah lingkungan deployment private cloud

untuk penggunaan secara terbatas pada lingkungan dan

pengguna dari organisasi itu saja.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka deployment private cloud

memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

o Kelebihan:

a. Hemat biaya

b. Relatif lebih aman karena sifatnya private dibandingkan

diletakkan diruang publik

c. Tidak bergantung pada penyedia layanan cloud luar

d. Proses bisnis organisasi yang menggunakan private cloud serta

proses bisnis layanan yang berbasiskan private cloud

umumnya bersifat lebih sederhana. Proses bisnis mencakup

semua alur kegiatan yang ada didalam sebuah organisasi.

o Kekurangan:

a. Memerlukan tenaga, waktu, dan biaya tersendiri untuk

mengelola dan merawat private cloud.

b. Tidak cocok diterapkan bagi perusahaan yang tidak memiliki

pengetahuan mengenai teori dan teknis terkait dengan jaringan

komputer dan Cloud Computing

c. Tidak cocok diterapkan pada organisasi atau perusahaan yang

salah satu bagian proses bisnisnya berkaitan dengan

meletakkan data diinternet (termasuk juga data di private

cloud)

sesuai dengan ketiga jenis layanan yang sudah dijelaskan pada arikel

sebelumnya yaitu Cloud Computing 1 yaitu IAAS, PAAS, dan SAAS,

maka pada model deployment Private Cloud ini juga dapat diterapkan

pada ketiga jenis layanan tersebut, antara lain sebagai berikut:

1. Jenis layanan SAAS (Aplikasi)

Aplikasi web server intranet pada jaringan private loud

Aplikasi mail server intranet pada jaringan private cloud

Aplikasi video dan radio streaming intranet pada

jaringan private cloud

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

2. Jenis layanan PAAS (Platform)

Penyedia sebuah jaringan intranet untk private cloud

berupa komputer server dan kelengkapannya.

3. Jenis layaan IAAS (infrastruktur)

Pembuatan virtualisasi private server (virtual machine)

pada jaringan intranet.

2. Public Cloud

Public Cloud merupakan model deployment pada teknologi Cloud

Computing, dimana layanan Cloud Computing diletakkan di lokasi

publik, sehingga layanan data, dan informasi di dalamnya dapat

digunakan dan dibagikan dengan mudah keseluruh pengguna. Dari

sisi para

pengguna, Public

Cloud tidak

seperti private

cloud yang

menyediakan

akses sebanyak

mungkin kepada

siapapun yang

terhubung ke

dalam jaringan cloud yang menyediakan layanan Public Cloud.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Public Cloud memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:

o Kelebihan:

Sangat mudah digunakan

Tidak perlu repot memikirkan penyediaan infrastruktur cloud,

karena layanan cloud disediakan oleh penyedia bukan oleh

diri kita sendiri

Data dapat dengan mudah disimpan di storage Cloud internet

dan mudah dibagikan ke pengguna lain karena berada

dijaringna publik

Tidak perlu bergantung kepada tenaga IT internat

perusahaan. Setiap orang dapat dengan mudah menggunakan

layanan ini.

o Kekurangan:

Biaya/investasi yang besar untuk penyediaan akses internet

Perlu waspada terhadap penyimpanan data diinternet, dalam

hal ini, storage cloud berbasis internet perlu difilter data

mana saja yang dapat diletakkan secara publik dan mana

yang tidak boleh diletakkan diruang publik.

Apabila tidak ada layanan internet/akses ke jaringan penyedia

layanan publik cloud, maka layanan tidak dapat digunakan

Sangat bergantung pada penyedia layanan cloud, hal ini

beralasan, karena pengguna hanya cukup memiliki sebuah

komputer serta terkoneksi melalui jaringan komputer ke

penyedia layanan publik cloud.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

3. Community Cloud

Community Cloud merupakan model deployment pada Cloud

Computing yang dibangun oleh satu atau beberapa buah komunitas.

Komunitas yang tergabung biasanya memiliki tujuan, visi, dan misi

yang sama. Komunitas dalam hal ini juga mencakup instansi,

organisasi, lembaga, maupun sutau kelomok tertentu, sehingga dapat

juga dinamakan Community Cloud yang diimplementasikan untuk

kegiatan khusus di pemerintahan dan lembaga terkait. Misalknya akan

diimplementasikan Community Cloud untuk Kepolisian Republik

Indonesia, tentunya akan memberikan dampak positif terhadap lembaga

atau instransi bersangkutan.

Community Cloud dapat dikatakan mirip dengan Private Cloud, dimana

penggunaanya hanya terbatas untuk komunitas bersangkutan saja.

Namun dalam penerapannya, penyediaan layanan Community Cloud

tidak selalu didalam ruang privat, tapi juga diruang publik, bahkan

memberikan akses kepada publik selain komunitas bersangkutan.

Model Deployment Community Cloud ini dibangun dengan beberapa

buah tujuan. Adapun tujuan tersebut yaitu:

1. Untuk memudahkan komunitas didalam berbagai data antar

anggota

2. Menyatukan komunitas yang memiliki tujuan, visi dan misi

yang sama ke dalam bentuk layanan cloud computing

3. Sebagai upaya dari komunitas untuk bersama-sama

menyediakan layanan cloud baik untuk komunitas itu sendiri

maupun publik diluar komunitas.

Karena Community Cloud dibangun oleh komunitas atau beberapa

komunitas yang tergabung didalamnya, maka perlu adanya aturan dan

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

kesepakatan yang mengatur tata kelola didalamnya. Aturan dan

kesepakatan ini umumnya disebut sebagai SLA (Service Level

Agreement). Setiap anggota dan komunitas yang ada didalamnya wajib

mengikuti dan mematuhi SLA tersebut.

Untuk diketahui, SLA merupakan bentuk kesepakatan antara penyedia

layanan, dan pengguna layanan terkait dengan mutu dan kualitas

layanan yang disajikan. Hal ini berkaitan dengna SLM (Service Level

Management) pada suatu organisasi penyedia layanan. Mengingat

Cloud Computing, merupakan salah satu bentuk teknologi dan layanan,

maka pada penyedia layanan Cloud juga perlu adanya SLA.

Communitiy Cloud memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai

berikut:

o Kelebihan:

Layanan cloud dapat dinikmati dengan lebih baik sesuai

kebutuhan komunitas bersangkutan

Akan memberikan kontribusi untuk publik berupa manfaat

layanan cloud kepada masyarakat jika layanan cloud

komunitas juga dibuka untuk publik

Pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama

memanfaatkan layanan pada Community Cloud akan dapat

dikerjakan dengan lebih cepat, lebih baik, dan terorganisasi

dengan baik melalui kekuatan komunitas.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

o Kekurangan

Community Cloud sangat bergantung kepada kelangsungan

komunitas tersebut. Apabila didalam komunitas terjadi

perpecahan, maka kemungkinan besar layanan dari community

cloud juga akan ikut terganggu maupun berhenti

Ketaatan terhadap SLA yang ditetapkan juga turut

mempengaruhi kelangsungan layanan cloud yang disediakan

oleh community cloud.

Apabila community cloud digunakan untuk produktifitas dan

kemudin layanan berhenti karena masalah internal komunitas,

makan akan menimbulkan kerugian terhadap bisnis yang

dijalankan memanfaatkan layanan Community cloud ini.

4. Hybrid Cloud

Hybrid cloud adalah model deployment cloud computing yang

merupakan gabungan dari private cloud dan public cloud. Pada model

deployment hybrid ini, digunakan aturan SLA yang merujuk kepada

data mana saja yang akan diletakkan di media penyimpanan publik

cloud dan data mana saja yang akan diletakkan pada storage private

cloud. Hal ini bertujuan untuk memudahkan didalam manajemen

kemanan dan manajemen data. Hybrid Cloud menggabungkan

kelebihan yang dimiliki oleh private cloud dan public cloud. Oleh

karena itu, saat ini

hingga kedepan nanti

model deployment

hybrid cloud inilah

yang akan banyak

dipilih dan digunakan.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

2. Tips dalam Memilih Layanan dan Deployment Cloud Computing

Mengingat bahwa teknologi Cloud Computing memberikan banyak manfaat

berdasarkan layanan yang diberikan dengan tiga jenis layanan dan lima jenis

deployment, maka melalui artikel ini, penulis akan mencoba memberikan beberapa

tips saran bagi pembaca untuk memilih layanan yang disediakan, berikut beberapa

tips yang harus diperhatikan:

1. Bedasarkan Kebutuhan Aplikasi

Dapat menentukan pilihan SAAS, PAAS, atau IAAS. Apabila hanya ingin

menggunakan aplikasi berbasis Cloud secara langsung, tanpa perlu

melakukan instalasi, konfigurasi, dan lain-lain, pembaca hanya cukup

menggunakan jenis layanan SAAS dan koneksi ke jaringan cloud. Apabila

ingnin mengembangkan sendiri sebuah aplikasi berbasis Cloud sesuai

kebutuhan, maka dapat memilih PAAS. PAAS menyediakan platform untuk

memudahkan dalam pengembangan palikasi berbasis Cloud sesuaai

kebutuhan. Apabila ingin menyediakan langsung ataupun menggunakan

langsung bukan hanya layanan aplikasi, tapi juga infrastruktur jaringan

didalamnya, disarankan untuk memilih layanan IAAS.

2. Berdasarkan Lingkup Pengguna

Berdasarkan kepada lingkup pengguna dari layanan berbasis cloud, pebaca

dapat memilih antara Private Cloud, Public Cloud, or Community Cloud.

Dilihat dari model deploymentnya. Setelah memilih layanan Cloud

berdasarkan deploymentnya, kemudian dapat memilih jenis layanannya.

Sebagai contoh apabila pada suatu sekolah yang hanya menyediakan

sebuah jaringan intranet saja, serta beberapa buah komputer, maka

penyediaan private cloud untuk model deployment dan jenis layanan SAAS

ataupun IAAS dapat dipilih. Melalui pemanfaatan jaringan intranet sekolah

dan sejumlah aplikasi open source pada sistem operasi Linux, sebuah

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

private cloud dapat disediakan sendiri secara mudah. Kemudian untuk jenis

layanan, pemilihan SAAS dan PAAS dapat dilakukan. Sebagai contoh,

implementasi Eye OS untuk pemakaian bersama sistem operasi dan apllikasi

open source berbasis cloud pada jaringan private cloud untuk sekolah,

dirasakan dapat bermanfaat bagi pihak sekolah. Selain menghemat biaya

penyedia akses internet dan pembelian lisensi perangkat lunak, juga

memenuhi kebutuhan kalangan pengguna yang terbatas untuk lingkup

sekolah bersangkutan saja. IAAS dalam hal ini meliputi infrastruktur private

cloud berupa jaringan internet dan kompoter yang digunakan.

3. Berdasarkan Privasi

Berdasarkan private, apabila tidak ingin data berada di lingkungan publik,

pembaca dapat memilih model deployment private cloud. Model ini dapat

dipilih jika meyakini benar data aman di storage public cloud yang

disediakan oleh penyedia layanan. Jenis layanan dapat disesuaikan sendiri,

baik SAAS, PAAS, maupun IAAS.

Namun jika dalam hal privasi juga mengutamakan bukan hanya di

perangkat lunak, tetapi juga perangkat keras, salah satu rekomendasi yang

dapat diberikan adalah memilih model layanan private cloud dengan jenis

layanan PAAS (sehingga dapat mengembangkan sendiri aplikasi yang

diperlukan) atau IAAS (bukan hanya memakai dan mengembangkan

aplikasi, tapi juga infrastruktur software dan hardware yag diperlukan).

4. Berdasarkan Ketersediaan Internet dan Komputer

Untuk kondisi ketersediaan sumber daya komputasi berupa komputer dan

internet, bahwa jika tidak ada internet sama sekali, maka solusi termudah

yang ditawarkan adalah memilih jenis layanan IAAS, PAAS, SAAS (salah

satu, kedua, maupun ketiganya) pada model deployment private cloud.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

3. Kendala di dalam Implementasi Cloud Computing dan Solusi

Teknologi Cloud Computing memberikan banyak sekali manfaat kepada

para pengguna komputer dan layanan—Iayanan berbasis komputer. Banyak negara

mengimplementasikan cloud computing, termasuk juga di Indonesia. kita sangat

berterima kasih kepada putra - putri bangsa Indonesia yang berjuang

mengimplementasikan dan mengembangkan teknologi Cloud Computing di

Indonesia, sehingga teknologi bangsa ini dapat sejajar dengan bangsa - bangsa

Iainnya.

Meski demikian, kita masih perlu menyadari bahwa di dalam penerapan

Cloud Computing di Indonesia, setidaknya terdapat empat hal yang masih menjadi

kendala dan penghalang di dalam mengimplementasikannya. Keempat hal yang

akan dibahas ini bisa jadi bukan hanya terjadi di

Indonesia, tapi juga di beberapa tempat lainnya di dunia. Diberikan juga

solusi dan harapan terhadap masalah—masalah ini agar dapat terselesaikan dengan

baik.

1. Infrastruktur Jaringan

Berbicara mengenai Cloud Computing, maka pandangan orang secara

umum adalah Cloud Computing wajib memerlukan koneksi internet yang

kencang. Pandangan ini tidak seutuhnya benar, namun juga tidak salah. Tidak

dapat dipungkiri bahwa untuk dapat layanan Cloud Computing secara

menyeluruh dan maksimal, adanya koneksi internet yang memadai sangat

diperlukan. Koneksi internet Yang memadai dan merata akan terwujud apabila

adanya infrastruktur jaringan internet (jaringan komputer) dan infrastruktur

pendukung lainnya (listrik, jalan raya,transportasi) dibangun dan dikelola

dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Teknologi Cloud Computing juga tidak sepenuhnya memerlukan koneksi

internet. Pada penjelasan sebelumnya, telah dijelaskan mengenai Private Cloud

yang hanya memanfaatkan internet saja. Model ini dapat anda pilih untuk

kondisi tanpa internet, Tapi tentu saja, tanpa adanya infrastruktur listrik, jalan

raya, dan transportasi yang memadai, maka suplai dan distribusi perangkat

keras komputer, perangkat lunak komputer, serta tenaga kerja bidang IT, tidak

akan dapat dilakukan dengan baik. Sebagai contoh, Anda dapat membedakan

antara implementasi Cloud Computing di daerah perkotaan yang maju di

Indonesia dengan wilayah—wilayah terpencil di Indonesia (yang bahkan

listrik, jalan raya, dan transportasi pun masih belum tersedia dengan baik).

Kembali lagi mengenai rnasalah infrastruktur jaringan di beberapa negara

di dunia, termasuk juga sesama negara di kawasan Asia Tenggara (seperti

misalkan Singapura dan Malaysia) memiliki akses kecepatan Internet yang

lebih baik dibandìngkan rata - rata akses kecepatan internet di Indonesia. Tidak

heran jika kedua negara tersebut dapat lebih baik di dalam meningkatkan mutu

pendidikan warga negaranya. Biaya internet di kedua negara ini pun relatif

lebih terjangkau bagi warga negaranya. Hal-hal yang dijabarkan di atas

tersebut perlu menjadi masukan bagi para pengelola internet di indonesia

(termasuk juga oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah) untuk dapat

meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur jaringan di Indonesia.

Diharapkan ke depannya, internet dapat merata di seluruh Indonesia dengan

kecepatan yang memadai. Selain itu ditunjang pula dengan pemerataan

pembangunan infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan raya, transportasi,

dan ketersediaan pasokan listrik. Ini akan menjadi salah satu modal di dalam

mencerdaskan bangsa. Internet bukan hanya dibutuhkan di dalam implementasi

teknologi Cloud Computing, tapi juga sebagai salah satu sumber informasi dan

pengetahuan.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

2. Digital Divide (Kesenjangan Digital)

Digital Divide (kesenjangan digital) adalah suatu kondisi di mana terjadi gap

(perbedaan/jarak) antara mereka yang dengan mudah memperoleh akses

informasi dan menikmati beragam teknologi yang ada dengan mereka yang

mengalami hambatan/keterbatasan (bahkan tidak mampu sama sekali) di dalam

mengakses informasi dan menikmati beragam teknologi yang ada.

Sebagai contoh:

1. Di Jakarta dan kota—kota besar lainnya di Indonesia, dengan begitu

mudahnya diperoleh akses informasi (baik melalui internet, media cetak,

televisi, dan radio) serta mudahnya menikmati beragam teknologi terbaru

(misalkan smartphone terbaru, aplikasi, komputer), pada satu atau

beberapa daerah terpencil di Indonesia (misalkan pedalaman Papua,

pedalaman Jawa, dan lain—lain) masih terdapat masyarakat Indonesia

yang kesulitan di dalam mengakses informasi dan menikmati teknologi.

2. Pada kondisi terparah, masyarakat rnengalami gagap teknologi (gaptek).

Kondisi gagap teknologi pada masyarakat ini menjadi salah satu

penghalang di dalam implementasi Cloud Computing yang berujung pada

sulitnya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia,

khususnya di bidang teknologi. Digital divide juga memicu adanya

knowledge divide (kesenjangan pengetahuan), yang mana juga berujung

pada terhambatnya implementasi Cloud Computing dan upaya

peningkatan mutu SDM bangsa Indonesia. Apabila kondisi digital divide

ini dapat dihapuskan secara merata di seluruh Indonesia, maka

implementasi Cloud Computing akan dapat dilakukan dengan baik dan

memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat. Cloud Computing

bukan saja berperan di dalam proses pendidikan, namun juga di bidang

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

lainnya, misalkan saja perekonomian bangsa. Melalui bisnis teknologi dan

layanan jasa berbasiskan Cloud Computing yang dijalankan baik oleh

pemerintah, swasta, maupun wirausaha—wirausaha muda Indonesia,

bukan tidak mungkin bahwa perekonomian bangsa dan masyarakat

Indonesia akan menjadi lebih baik. Dengan kata lain, untuk dapat

menguasai pasaran teknologi, berikanlah edukasi (pendidikan) teknologi

kepada pasar, agar pasar dapat mengetahui manfaat (benefit) dan teknologi

yang ditawarkan tersebut. Sebagai contoh:

a. Membantu usaha Kecil dan Menengah (UKM) di dalam penjualan

produk secara online dan membantu di dalam memperoleh informasi

harga, kurs mata uang, dan informasi penting Iainnya. UKM berperan

membantu meningkatkan Pendapatan masyarakat Layanan berupa

Community Cloud dapat menjadi salah satu solusinya dengan

ketersediaan sarana internet yang terjangkau

b. Membantu petani dan nelayan di dalam memasarkan produk.

memperoleh informasi harga jual, biaya produksi, Serta informasi

penting lainnya. Mereka tidak perlu lagi ditipu oleh lintah darat dan

oknum tidak bertanggung jawab lainnya Layanan berupa Community

Cloud dapat menjadi salah satu solusinva dengan ketersediaan sarana

internet yang terjangkau. Indonesia adalah negara agaris sekaligus

maritim yang besar. Ini berarti potensi pemasukan negara dan

masyarakat dan sektor pertanian perkebunan dan hasil laut akan

sangat besar apabila dikelola dengan baik, salah satunya dengan

memanfaatkan teknologi informasi berupa internet dan Cloud

Computing

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

3. Keamanan Data dan Informasi

Di saat kita semua menikmati atau menggunakan sebuah Layanan, selain

manfaat yang diperoleh dari layanan tersebut, hal lain yang menjadi

pertimbangan adalah keamanan dan kenyamanan. Sebagai contoh, layanan

penyimpanan uang di bank, Selain memperoleh manfaat dan

menabung/menyimpan uang di bank (misalkan bunga tabungan, bonus, dan

lain—lain), keamanan uang yang kita simpan di bank dan kenyamanan layanan

yang diberikan kepada kita selaku nasabah, menjadi faktor – faktor penting

untuk tetapi tidaknya kita di dalam menggunakan layanan bank tersebut (baca:

menjadi nasabah bank bersangkutan).

Hal yang sama dengan teknologi Cloud Computing yang salah satu

layanannya adalah penyimpanan data digital Anda, termasuk juga dalam hal ini

informasi. Dengan makin dikenalnya teknologi Cloud Computing, makin

banyak pengguna komputer perorangan maupun perusahaan yang beralih ke

teknologi Cloud Computing, Migrasi data perusahaan dan perorangan ke dalam

jaringan cloud mulai banyak dilakukan. Namun satu pertanyaan mendasar yang

masih belum diperoleh jawaban memuaskan adalah: sejauh mana keamanan

yang diberikan oleh layanan dan teknologi Cloud Computing terhadap data dan

informasi yang Anda letakkan di dalamnya? Hal ini cukup beralasan.

Keamanan, termasuk juga keamanan di dalam jaringan komputer, adalah

keinginan setiap orang. Berbicara mengenai keamanan komputer/jaringan

komputer, tentu saja bukan hanya mengenai sistem, tapi juga user dan

kebijakan. Untuk itu, di dalam menghadapi tantangan masalah keamanan data

pada layanan berbasis Cloud Computing, terdapat beberapa hal yang perlu

dipikirkan sebagai berikut:

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

1. Bagaimana menciptakan sistem keamanan pada layanan berbasis Cloud

Computing?

2. Bagaimana menciptakan aturan/regulasi terkait dengan keamanan pada

layanan cloud computing?

3. Bagaimana menjadikan pengguna peduli (aware) terhadap masalah

keamanan di dalam Cloud Computing dan mematuhi bersama

regulasi/aturan yang diberlakukan?

Berdasarkan ketiga pertanyaan di atas dan pemahaman bahwa keamanan

mencakup sistem, user (pengguna), dan kebijakan. maka berikut disajikan

beberapa buah solusi untuk meningkatkan keamanan data , informasi pada

layanan dan jaringan berbasis Cloud computing. Beberapa solusi tersebut

antara lain sebagai berikut:

1. Pada sistem. keamanan pada jaringan dan layanan berbasis Cloud

Computing dapat dilakukan dengan implementasi sistem Honeypot.

Meskipun tidak menjamin keamanan 100%, namun setidaknya Honeypot

mampu memberikan respon, deteksi, dan merekam semua bentuk serangan

yang dilakukan oleb attacker (penyerang). Hal ini cukup penting, di mana

pengelola dan pemilik layanan dan jaringan berbasis Cloud Computing

dapat mengetahui, mempelajari, dan menambah berbagai celah keamanan

yang ada.

2. Pada sistem juga, untuk server dan database (data center) ,perlu

diperhatikan lokasi fisik di mana server dan database (data center) berada.

Perlu diperhatikan kondisi geografis tempat keduanya diletakkan, agar

aman dari gangguan fisik (pencurian bencana alam, listrik tidak stabil, dan

lain—lain).

3. Pada kebijakan, perlu adanya regulasi dan aturan—aturan lain yang

mengikat semua pengguna layanan Cloud dan para penyedia layanan

Cloud. Sebagai contoh: perlu adanya sertifikasi bagi para penyedia data

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

center untuk layanan Cloud, perlu adanya aturan bagi setiap pengguna

layanan Cloud untuk menjaga kerahasiaan akun dan mengganti password

secara berkala, serta adanya standarisasi internasional di dalam penyediaan

layanan Cloud.

4. Pada sisi kebijakan juga perlu adanya aturan yang mengikat mengenai

resource sharing. Mengingat bahwa ada banyak pengguna layanan Cloud

Computing dan adanya sistem resource sharing di dalam teknologi Cloud

Computing (misalkan pemakalan bersama ruang harddisk dan komputer

server), maka perlu diperhatikan tiga buah hal penting berikut. Pertama,

pastikanlah bahwa secara fisik data dari informasi yang Anda simpan di

dalam layanan Cloud Computing tidak berada di dalam satu harddisk yang

sama dengan pengguna lain. Kedua, apa sangsi yang akan diberikan ke

penyedia layanan Cloud Computing apabila data/informasi Anda yang

penting dan tersimpan di dalam jaringan Cloud tersebut bocor ke pengguna

lain akibat adanya resource sharing dalam bentuk pemakaian harddisk

bersama. Dalam kasus ini perlu adanya pertimbangan yang matang di

dalam memilih penyedia layanan Cloud Computing, pemakaian/lokasi

penyimpanan data Anda di dalam jaringan Cloud Computing, serta aturan

dan kesepakatan yang berlaku di dalamnya. Ketiga, adanya regulasi yang

jelas dari pemerintah kepada para penyedia layanan cloud computing dan

ketaatan dari para pengguna dan penyedia layanan Cloud Computing

terhadap aturan tersebut. Beberapa negara tetangga, misalkan saja

Singapura, sudah memberikan regulasi yang jelas kepada penyedia dan

pengguna layanan Cloud computing di sana.

5. Di sisi pengguna (user), perlu adanya kesadaran dari pengguna terhadap

keamanan data dan informasi pada layanan Cloud. Sebagai contoh antara

lain pengguna melakukan proteksi terhadap data dan informasi yang akan

diletakkan di dalam jaringan Cloud Computing, pemahaman mengenai

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

keamanan sistem dan manfaat keamanan sistem kepada para pengguna,

pemilahan antara data yang diletakkan di dalam Public Cloud dan Private

Cloud, manajemen password yang baik (termasuk berganti password

secara berkala), dan lain — lain.

Apabila ketiga sisi keamanan (sistem, kebijakan, pengguna) telah terpenuhi

dengan baik, seharusnya ancaman keamanan pada layanan dan jaringan Cloud

Computing dapat diminimalisir dan dicegah sejak dini. Hal ini selain

menambah kenyamanan dan kepercayaan para pengguna layanan berbasis

Cloud Computing, juga akan mampu meningkatkan pendapatan bagi para

penyedia bisnis layanan produk dan jasa berbasis teknologi Cloud Computing.

Terkait dengan keamanan di bidang Cloud Computing (mengingat selain

sebagai teknologi, Cloud Computing juga merupakan salah satu jenis layanan,

sehingga perlu adanya kepuasan dari para pengguna), maka perlu diketahui

setidaknya lima poin berikut yang dijabarkan oleh Bisron Wahyudi (Indonesia

Security Incident Response Team On Internet):

1. Adanya proteksi terhadap data yang disimpan (data protection).

Faktor keamanan merupakan faktor yang penting di dalam menyajikan

layanan produk maupun jasa, demikian juga pada layanan berbasis Cloud

Computing. Dengan adanya jaminan keamanan, maka kepercayaan

konsumen akan meningkat, yang berujung pada meningkatnya pendapatan

usaha. Pada layanan berbasis Cloud Computing, salah satu bentuk layanan

yang disajikan adalah penyimpanan data (data storage). Kita selaku

pengguna layanan penyimpanan data berbasis Cloud computing. perlu

mengetahui sejauh mana keamanan data yang kita simpan di server

berbasis Cloud Computing. Antara lain berupa: apakah data terproteksi

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

dengan baik atau tidak (melalui password, firewall, enkripsi). Keamanan

data center yang menjadi tempat penyimpanan data (dari kerusakan berupa

banjir, listrik tidak stabil, akses oleh pengguna yang tidak berhak/cracking)

lokasi data server berada, dan jaminan standar dari penyedia layanan dan

data server (misal melalui ISO, sertifikasi, audit sistem, audit keamanan)

2. Adanya kontrol terhadap sisi keamanan (security control).

Poin kedua mengenal keamanan pada layanan berbasis Cloud Computing

selain keamanan data yang kita simpan di dalam server Berbasis Cloud

Computing adalah adanya kontrol terhadap sisi keamanan di dalamnya

(security control). Sebagai contoh, adanya aturan/prosedur mengenai siapa

saja yang berhak mengakses data - data di dalam server (beserta pemilihan

data yang mana saja yang bisa diakses), aturan kepada para pegawai dari

penyedia layanan Cloud Computing mengenai hak dan kewajiban

masing—masing, serta aturan kepada para pengguna layanan berbasis

Cloud Computing terkait dengan hak dan kewajiban masing – masing.

3. Compliance

Compliance berkaitan dengan segala standarisasi yang diakui

secaranasional maupun internasional terkait dengan manajemen risiko

teknologi informasi (IT risk management) dan manajemen keamanan data

dan informasi (security management) Beberapa contoh antara lain:

ISO 27001 (http://www.27000.org/iso-27001.html)

Cloud Security Alliance (https://cloudsecurityaIliance.org/)

ITIL/ Information Technology Infrastructure Library

(http://www.itil-officialsite.com/)

COBIT (http://www.isaca.org/knowledge-

center/cobit/Pages/Overview.aspx)

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

4. Multi Tenancy

Poin keempat ini lebih berkaitan dengan segala kemungkinan risiko yang

dihadapi dan sejauh mana para Penyedia layanan memberikan jaminan

keamanan kepada kita selaku pengguna layanan. Beberapa kemungkinan

ancaman keamanan wajib diketahui. Sebagai Contoh:

Adanya pencurian data oleh orang dalani (misalkan karyawan dari

perusahaann penyedia layanan Cloud Computing).

Adanya kebocoran data akibat kesalahan sistem maupun

pengerusakan oleh pihak tidak bertanggung jawab (misalkan

cracking). Hal ini berpotensi, sebab umumnya Cloud Computing

bersifat resource sharing, misalkan semua data diletakkan pada

harddisk yang sama (secara fisik).

Tanggung jawab/kompensasi dari penyedia layanan kepada konsumen

apabila terjadi kerugian yang disebabkan oleh penyedia layanan.

5. Tata kelola keamanan (security governance)

Berbicara mengenai tata kelola, tentu saja berbicara mengenai banyak

aspek yang luas. Tata kelola keamanan data dan informasi pada layanan

berbasis Cloud computing antara lain berupa segala aturan, kebijakan,

regulasi, yang mempengaruhi dan wajib diikuti oleh semua elemen di

dalamnya. Elemen ini secara garis besar mencakup para penyedia layanan

berbasis Cloud Computing, para pengguna layanan berbasis Cloud

Computing, dan juga pemerintah itu sendiri. Mengingat bahwa internet

menghapus batas antar negara, maka tata kelola menjadi makin luas dan

makin penting. Misalkan saja, aturan terkait dengan penyediaan data

center di Indonesia bagi para penyedia layanan telekomunikasi dari luar

negeri, sebagaimana halnya negara lain yang juga memiliki aturan masing

- masing terhadap para pengguna (termasuk juga pengguna dari

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Indonesia). Dari poin data center ini saja, kita bisa melihat adanya

perbedaan pengelolaan dan kebijakan data center di setiap negara. Hal ini

menjadi masukan bagi kita yang meletakkan data dan informasi pada

layanan berbasis Cloud Computing untuk tahu dan negara mana penyedia

berasal, di mana lokasi fisik data center, dan apa saja

kebijakan/regulasi/tata kelola di dalamnya.

4. Birokrasi

Kendala birokrasi merupakan kendala klasik di Indonesia, karena hamper

selalu terjadi halangan implementasi yang disebabkan oleh birokrasi. Tanpa

bermaksud menyudutkan salah satu pihak manapun, perlu adanya perbaikan

birokrasí di Indonesia. Birokrasi di dalam tubuh pemenintahan, layanan publik

(masyarakat), serta sekolah dan perguruan tinggi, perlu diperbaiki agar menjadi

baik.

Apabila birokrasi, misalkan saja perijinan dan pencairan dana untuk

riset/penelitian terkait dengan implementasi dan inovasi Cloud Computing,

Dapat dipermudah transparan, dan jujur, maka sejak lama masyarat Indonesia

di segaIa bidang dapat menggunakan layanan Cloud Computing dengan baik

serta disediakan Iangsung oleh bisnis/swasta yang berasal dari wirausaha muda

Indonesia. Selain itu, masalah belum terintegrasinya data dan layanan publik di

Indonesia secara online memanfaatkan teknologi Cloud Computing juga

merupakan dampak dari belum baiknya birokrasi di Indonesia, Sebagai contoh

adalah belum adanya sistem online untuk pendaftaran dan perpanjangan KTP

(Kartu Tanda penducluk), SIM (Surat Izin Mengemudi), STNK (Surat Tanda

Nomor Kendaraan), dan layanan publik Iainnya. Apabila sistem telah

terintegrasi dengan baik, maka di manapun dan kapanpun, setiap warga negara

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Indonesia dapat dengan mudah menikmati layanan publik tersebut tanpa

terkendala jarak dan waktu

serta efisiensi biaya.

Mengingat besarnya manfaat cloud Computing dan banyaknya penyedia

layanan Cloud Computing dari luar negeri, maka akan disayangkan apabila

bangsa Indonesia hanya mampu menggunakan layanan dari luar negeri tanpa

adanya niat dan usaha untuk menyediakan secara mandiri dari, oleh, dan untuk

bangsa Indonesia sendiri. Demikian juga, penyediaan layanan dan produk

berbasis Cloud Coinputing oleh warga negara Indonesia hendaknya dapat

direspon positif sebagai sebuah wujud nyata untuk turut mencerdaskan bangsa

Indonesia dan menjadi bangsa yang maju dan mandiri. Kemampuan SDM

bangsa Indonesia yang bermutu serta ketersediaan aplikasi dan sistem operasi

open Source yang murah, menjadi dua faktor pendukung untuk dapat

meningkatkan jumlah produk dan layanan berbasis Cloud Computing oleh

bangsa Indonesia sendiri.

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Penutup

Dari penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan mengenai Cloud Computing, yaitu

sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya secara bersama-sama dan

mudah, dan dapat diakses dimanapun sesuai kebutuhan. Cloud Computing sendiri memiliki

Empat Model Deployment Cloud Computing, yaitu Private Cloud, Public Cloud, Community

Cloud, & Hybrid Cloud.

Disamping itu juga dijelaskan mengenai bagaimana memilih layanan Deployment Cloud

Computing yang berdasarkan pada kebutuhan aplikasi, lingkungan pengguna, privasi, dan

ketersediaan intenet dan komputer.

Cloud Computing juga memiliki kendala dalam implementasinya seperti dalam infrastruktur

jaringan, kesenjangan digital, keamanan data dan informasi, serta birokrasi yang telah dijelaskan

di atas.

Referensi

[1] Pratama I Putu Agus Eka. 2014. Smart City beserta Cloud Computing dan Teknologi-

teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika Bandung

[2] http://www.tomsitpro.com/articles/private-cloud-providers-comparison,2-899.html

[3] http://blog.nskinc.com/it-services-boston/resources/blog/cloud-computing-101-public-vs-

private-clouds

[4] https://www.linkedin.com/topic/hybrid-cloud

[5] http://thedashblog.com/images/cloud%20computing%20deployment%20models%20images

y

Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Ng

Biografi

Vivin Apriyanti

Penulis yang lahir pada tahun 1996 ini sedang fokus pada kuliah semester akhir

sebelum skripsi jadi lagi belajar bagaimana cara membuat program untuk bahan

skripsinya nanti (maklum masih newbie hehe). Doi hobinya nonton film dan

main game baik game di PC seperti Dota yang perang-perangan ataupun yang

adventure) ataupun di Mobile (Mobile Legend, Soda Crush, dll) lumayan buat

refreshing otak hhehe. Buat temen yang mau sharing mengenai pembuatan

program itung-itung bisa sekalian menambah pengetahuan bagi penulis ataupun main game bareng :D

bisa hubungi di:

e-mail : [email protected]