desain konseptual bejana tekan dan -...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 153
DESAIN KONSEPTUAL BEJANA TEKAN DAN
SISTEM PENDINGIN REAKTOR PWR KELAS 1000 MWe
Siti Alimah*, Mairing M.P **
* Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN)-BATAN
** Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN)-BATAN
Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12710
Phone/ Fax : (021) 5204243, E-mail : [email protected]
ABSTRAK DESAIN KONSEPTUAL BEJANA TEKAN DAN SISTEM PENDINGIN REAKTOR PWR
KELAS 1000 MWe. Telah dilakukan kajian desain konseptual bejana tekan dan sistem pendingin reaktor
yang terdiri dari bejana tekan reaktor tunggal, perpipaan, generator uap, pressurizer, dan pompa
pendingin. Desain konseptual ini memenuhi persyaratan ASME Code Seksi III. Metode yang digunakan
dalam studi ini adalah pengumpulan data sekunder dan dilakukan penghitungan laju alir fluida untuk
mengambil panas pendingin reaktor. Hasil studi menunjukkan laju alir 7,62 x 106 lb/jam setiap generator
uap. Bejana tekan reaktor terbuat dari paduan baja karbon yang di dalamnya terdapat dinding pemisah
antara fluida pendingin yang masuk ke dalam dinding reaktor dengan fluida pada teras reaktor.
Pressurizer berfungsi menjaga tekanan sistem selama operasi dan membatasi transien tekanan. Selama
pengurangan atau peningkatan beban instalasi, pressurizer mengakomodasi perubahan volume dalam
pendingin reaktor. Perpipaan menggunakan pipa hot leg dan pipa cold leg, dengan diameter bagian dalam
masing-masing 31-inci dan 22-inci. Generator uap menggunakan paduan nickel-chromium-iron 690
untuk tube dan penyangga pemisah anti vibrasi. Desain PWR kelas 1000 menggunakan empat pompa
dengan tipe sentrifugal single-stage vertikal, yang mempunyai kelembaman tinggi, keandalan tinggi dan
perawatan yang rendah, dengan dua pompa dikopel pada masing-masing pembangkit uap.
Kata Kunci : Desain Konseptual, Bejana Tekan, Sistem Pendingin Reaktor, PLTN, PWR.
ABSTRACT CONCEPTUAL DESIGN OF PRESSURE VESSEL AND REACTOR COOLING SYSTEMS FOR
CLASS 1000 MWe PWR. Conceptual design of pressure vessel and reactor cooling systems studys has
been carried out, consists of a single reactor pressure vessels, piping system, steam generator, pressurizer
and cooling pump. Conceptual design is created to meet the requirements of ASME Code Section III.
Method is used in this study collecting secondary data and calculation of fluid flow to take heat of reactor
coolant. Study results showed that flow of 7.62 x 106 lb/h per steam generator. Reactor pressure vessel
made of carbon steel alloy in which there is a wall of separation between the cooling fluid enters the reactor
wall with fluid in the reactor core. Pressurizer serves to maintain system pressure during operation and
limit the pressure transient. During the installation of a reduction or increase in expenses, pressurizer
accommodate the volume changes in the reactor coolant. Piping using the hot leg pipe and cold leg pipe,
with the inner diameter of each 31-inch and 22-inch. The steam generator using alloy of nickel-chromium-
iron 690 for the tube and anti-vibration separation buffer. 1000 class PWR design uses four types of
centrifugal pumps with vertical single-stage, which has a high inertia, high reliability and low
maintenance, with two pumps coupled to each steam generator.
Keywords: Conceptual Design, Pressure Vessel Reactor, Reactor Coolant System, NPP, PWR.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 154
1. PENDAHULUAN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang berwawasan lingkungan, berdaya saing
baik dari aspek ekonomi maupun aspek teknologi, merupakan opsi nuklir dalam perencanaan
sistem energi nasional jangka panjang. PLTN diharapkan dapat menjadi solusi untuk
mengurangi tekanan dalam masalah penyediaan energi listrik. Seperti diketahui, pada tahun
2005 kapasitas terpasang pembangkit listrik di Jawa sekitar 23 GWe. Dengan proyeksi
pertumbuhan ekonomi 6%, pembangkitan listrik pada tahun 2025 diperkirakan mencapai
sekitar 70 GWe. Sehingga selama 20 tahun harus dibangun tambahan lebih dari 47 GWe, atau
rata-rata lebih 2000 MWe per tahun[1]. Oleh karena itu diperlukan PLTN yang mampu
menyediakan listrik dengan kapasitas daya yang besar. PLTN tipe PWR adalah salah satu jenis
PLTN yang dapat menyediakan listrik kapasitas daya besar dengan desain yang aman, ramah
lingkungan, ekonomis, dan sekuritas bahan bakar. PWR juga tercatat sebagai teknologi PLTN
yang paling banyak digunakan di dunia[2].
Salah satu syarat dalam proses perizinan tapak di mana PLTN dibangun adalah dokumen
desain konseptual. Desain konseptual adalah tahapan awal dari tahap pengembangan, yang
dalam hal ini adalah tahapan pengembangan instalasi sistem energi nuklir[3]. Tahapan
pengembangan suatu instalasi sistem energi nuklir dari awal hingga operasi komersial adalah
desain konseptual (conceptual design), desain dasar (basic design), desain detail (detail design),
demonstrasi instalasi (plant demonstration) atau prototipe dan operasi komersial (commercial
operation). Bagian utama di dalam PLTN tipe PWR adalah bejana tekan dan sistem pendingin
reaktor.
Bejana tekan dan sistem pendingin reaktor merupakan bagian dari sistem primer, terdiri
dari perangkat bejana tekan reaktor yang dihubungkan dengan 2-loop generator uap dan dilalui
fluida pendingin untuk mendinginkan teras reaktor. Agar tekanan dalam reaktor terjaga tetap
tinggi, maka sistem primer ini dilengkapi dengan tangki bertekanan (pressurizer). Desain
konseptual bejana tekan dapat memasok sejumlah uap dari generator uap untuk menghasilkan
daya termal 3.415 MWt. Uap yang keluar dari generator uap kemudian dialirkan ke turbin
untuk menggerakan generator listrik sehingga membangkitkan daya sebesar 1.117 MWe[4].
Bejana tekan dan sistem pendingin reaktor pada PLTN tipe PWR dirancang berumur 60
tahun. Supaya dapat memenuhi persyaratan perancangan maka perlu suatu desain konsep.
Makalah ini bertujuan membahas desain konseptual bejana tekan dan sistem pendingin reaktor
PLTN tipe PWR kelas 1000 MWe. Ruang lingkup desain konseptual bejana tekan dan sistem
pendingin reaktor pada PLTN tipe PWR ini terdiri dari perangkat bejana tekan reaktor tunggal,
perpipaan, generator uap, pressurizer, dan pompa pendingin. PLTN yang akan digunakan
sebagai acuan dalam desain ini adalah PLTN AP1000, Westinghouse, USA dan US-APWR
Mitsubishi, Jepang.
2. DESAIN KONSEPTUAL BEJANA TEKAN REAKTOR DAN SISTEM
PENDINGIN REAKTOR Desain konseptual bejana tekan reaktor dan sistem pendingin reaktor harus memenuhi
persyaratan fungsional dan operasional serta code & standard ASME seksi III, kelas 1, 2 dan 3 dari
sistem nuklir[5]. Desain material dari komponen nuklir, jika diproduksi dalam negeri harus
memenuhi standar SNI yang ekivalen ASME code tersebut. Untuk pengelasan atau
penyambungan perangkat/komponen, menggunakan ASME seksi IX, sedangkan penyangga
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 155
menggunakan ASME seksi NF. Persyaratan fungsional dan operasional bejana tekan dan sistem
pendingin reaktor adalah sebagai berikut[6] :
Sistem pendingin reaktor berfungsi memindahkan panas yang dihasilkan selama operasi
daya, dan panas yang dihasilkan ketika reaktor subkritis, termasuk fase awal dan operasi
selama pendinginan teras reaktor.
Selama operasi daya dan transient operasional normal, sistem pendingin reaktor berfungsi
mengambil panas dari bahan bakar sesuai batas operasi yang diijinkan sistem proteksi
dan kendali reaktor.
Sistem pendingin reaktor berfungsi menyediakan air sebagai moderator netron dan
reflektor, serta memperbaiki ekonomi netron. Juga sebagai solven penyerap netron yang
digunakan untuk kontrol reaktivitas.
Sistem pendingin reaktor berfungsi menjaga homogenitas konsentrasi racun netron yang
larut dan kecepatan perubahan suhu pendingin, sehingga perubahan reaktivitas yang
tidak terkontrol tidak terjadi.
Bejana tekan reaktor berfungsi sebagai penyangga dan alignment mekanisme penggerak
batang kendali. Batas (boundary) tekanan sistem pendingin reaktor menyesuaikan suhu
yang berhubungan dengan transient operasional.
Pressurizer berfungsi menjaga tekanan sistem selama operasi dan membatasi transient
tekanan. Selama pengurangan atau peningkatan beban instalasi, pressurizer
mengakomodasi perubahan volume dalam pendingin reaktor.
Pompa pendingin reaktor memasok air pendingin untuk memindahkan panas dari teras
reaktor ke generator uap.
Generator uap berfungsi menyediakan uap kualitas tinggi untuk turbin. Tube dan
tubesheet berfungsi mencegah perpindahan radioaktivitas yang dihasilkan teras ke sistem
sekunder.
Sistem perpipaan pendingin reaktor beroperasi pada kondisi suhu dan tekanan operasi
dan membatasi kebocoran radioaktivitas ke luar pengungkung. Perpipaan sistem
pendingin berisi air demineralizer dan air borat yang disirkulasi pada kecepatan alir dan
suhu yang sesuai dengan kinerja termal teras reaktor dan kinerja hidrolik.
Surge line pressurizer dan spray line masing-masing loop terkoneksi dengan sistem
pendingin reaktor, dan pada saluran tersebut ditempatkan suatu detektor tahan
temperatur untuk mendeteksi tingkatan panas.
Bejana tekan reaktor dan sistem pendingin lainnya seperti terlihat pada Gambar 1, terdiri dari
rangkaian bejana silindris vertikal dengan tutup bagian atas dan bagian dasar berbentuk
hemisperikal, dihubungkan sistem pendingin pipa primer ke generator uap. Pada bejana reaktor
terdapat teras reaktor, struktur penyangga teras, batang kendali dan bagian-bagian lain yang
terkait langsung dengan teras.
Sumber energi pada sistem PLTN tipe PWR terletak pada teras reaktor, yang berupa
energi termal hasil reaksi fisi nuklir. Energi termal hasil reaksi fisi ditransfer ke generator uap
untuk menghasilkan uap, yang selanjutnya dikonversi menjadi energi mekanik oleh turbin, dan
dikonversi lagi menjadi energi listrik oleh generator. Energi termal disalurkan ke generator uap
melalui sistem aliran fluida. Mekanisme perpindahan panas aliran fluida melalui suatu penukar
panas shell and tube berbentuk U, dan diperoleh laju alir air umpan 7,62 x 106 lb/jam setiap
generator uap.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 156
Gambar 1. Desain Konfigurasi Bejana Tekan dan Sistem Pendingin Reaktor[6]
a. Desain Konseptual Bejana Tekan Reaktor
Desain konseptual bejana tekan reaktor dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
menampung fluida dan teras reaktor serta internal reaktor lainnya. Pada teras reaktor terdapat
bahan bakar nuklir serta berbagai perangkat lainnya. Bejana tekan reaktor tersebut terbuat dari
paduan baja karbon yang didalamnya terdapat dinding pemisah antara fluida pendingin yang
masuk kedalam dinding reaktor dengan fluida pada teras reaktor. Pada kepala bagian atas
bejana tekan reaktor terdapat ventilasi dan penetrasi mekanisme penggerak batang kendali.
Bejana mempunyai inlet dan outlet nozel yang ditempatkan dalam dua bidang horizontal
diantara upper head flange dan puncak teras. Inlet dan outlet nozel saling mengimbangi, dengan
posisi inlet lebih tinggi dari outlet, untuk memenuhi operasi pada saat pemindahan pompa
pendingin utama dengan tanpa pembongkaran teras. Pendingin masuk bejana melalui inlet
nozel dan mengalir turun ke annulus dinding bejana teras, berbelok di dasar, dan mengalir ke
atas melalui teras menuju outlet nozel. Desain dan fabrikasi dari bejana reaktor berdasar ASME
Code, Section III, persyaratan Class 1[7]. Gambar 2 memperlihatkan desain konseptual bejana
tekan reaktor dan dimensi bejana tekan reaktor diperlihatkan dalam Tabel 1.
b. Desain Konseptual Sistem Perpipaan Pendingin Reaktor
Perpipaan sistem pendingin dikonfigurasikan dengan dua loop pendingin utama, masing-
masing menggunakan pipa hot leg dengan diameter bagian dalam 31-inci untuk transport
pendingin ke pembangkit uap. Dua nozel penghisap dari pompa pendingin reaktor dilas
langsung ke nozel outlet di dasar head channel pembangkit uap. Dua pipa cold leg dengan
diameter dalam 22-inci di dalam masing-masing loop (satu per pompa) mengalirkan kembali
pendingin reaktor ke bejana reaktor. Material pipa mempunyai ketegangan cukup rendah dan
saluran pipa tambahan (line) harus memenuhi persyaratan "kebocoran sebelum retak"[7].
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 157
Gambar 2. Desain Konseptual Bejana Tekan Reaktor[6]
Tabel 1. Dimensi Bejana Tekan Reaktor[6]
Parameter Desain
Tekanan desain (psig) 2485
Temperatur desain (oF) 650
Tinggi keseluruhan bejana dan penutup kepala atas (inci) 480,65
Jumlah studs penutup/kepala bagian atas reaktor 45
Diameter studs penutup/kepala bagian atas reaktor (inci) 7
Diameter luar flange penutup/kepala bagian atas (inci) 188
Diameter dalam flange (inci) 148,81
Diameter luar shell (inci) 176
Diameter dalam shell (inci) 159
Diameter dalam nozel inlet (inci) 22
Diameter luar nozel inlet (inci) 31
Ketebalan nominal kelongsong (inci) 0,22
Ketebalan minimum kepala bagian atas (inci) 6
Ketebalan bejana (inci) 8
Ketebalan penutup/kepala bagian atas (inci) 6,25
Perpipaan dalam sistem pendingin didesain dan difabrikasi berdasar persyaratan ASME
Code, Section III, Class 1. Line dengan ukuran 3/8-inci didesain dan difabrikasi sesuai persyaratan
ASME Code, Section III, Class 2. Jika satu line retak, pompa pengisi kontrol volume kimia
menyediakan aliran tambahan dan menjaga ketinggian air pressurizer. Stresses dijaga sesuai
dengan Section III dari ASME Code. Material konstruksi dispesifikasikan untuk meminimumkan
korosi/erosi dan disesuaikan dengan lingkungan operasi tingkat radiasi. Ketebalan pipa sistem
pendingin sesuai dengan persyaratan ASME Code, Section III, Subsection NB. Radius lengkungan
pipa minimum adalah 1,5-diameter pipa nominal, dan memenuhi persyaratan ASME Code,
Section III, Class 1[7].
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 158
c. Desain Konseptual Pressurizer
Pressurizer merupakan komponen utama kontrol tekanan sistem pendingin reaktor,
berupa bejana silindris vertikal dengan bagian puncak dan dasar berbentuk hemisperikal,
dimana cairan dan uap dijaga dalam kondisi jenuh yang setimbang. Pressurizer berfungsi
menjaga tekanan sistem selama operasi dan membatasi transient tekanan. Selama pengurangan
atau peningkatan beban instalasi, pressurizer mengakomodasi perubahan volume dalam
pendingin reaktor. Nozel pipa bergelombang (surge nozel) pressurizer dan saluran pipa
bergelombang (surge line) diantara pressurizer dan saluran hot leg untuk menjaga penurunan
tekanan diantara sistem pendingin reaktor dan katup pengaman. Surge nozel dan surge line
didesain sesuai dengan desain outlet aliran katup keselamatan atau katup sistem pengurang
tekanan otomatik. Surge nozel pressurizer dan surge line juga didesain tahan tegangan termal
akibat surge volume selama operasi. Pressurizer dan surge line menyediakan koneksi katup
pengaman sistem pendingin reaktor dan katup-katup sistem pengurang tekanan otomatis.
Katup pengaman memberikan proteksi tekanan-lebih untuk sistem pendingin reaktor. Pada
pressurizer terdapat ventilasi untuk pengeluaran gas-gas yang tidak terkondensasi dari sistem
pendingin reaktor. Akumulasi gas-gas dalam pressurizer dapat dihilangkan dari katup
pengurang tekanan stage pertama jika terjadi kecelakaan. Pengeluaran gas-gas dari pressurizer
dengan menggunakan katup pengurang tekanan otomatik tidak diperlukan pada keadaan rutin
yang normal dan kejadian dengan frekwensi yang sedang. Nilai-nilai desain konseptual
pressurizer dapat dilihat pada Tabel 2.
Gambar 3. Desain Konseptual Pressurizer
[8]
Tabel 2 . Desain Konseptual Pressurizer[6]
Parameter Desain
1 Jumlah, unit 1
2 Volume total, ft3 2100
3 Volume air, ft3 1000
4 Kapasitas spray, gpm 700
5 Diameter dalam, ID, inci 100
6 Tinggi, inci 503
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 159
d. Desain Konseptual Generator Uap
Generator uap berbentuk tabung vertikal dan U-tube dengan peralatan pemisah moisture
yang terintegrasi. Paduan nickel-chromium-iron 690, digunakan untuk tube dan penyangga bar
(pemisah) anti vibrasi. Gambar 4 memperlihatkan desain konseptual generator uap. Generator
uap menggunakan penyangga tube dan desain pelat berlubang. Generator uap berfungsi
mengambil panas dari air pendingin reaktor melalui tube penukar panas berbentuk U sehingga
air dalam generator uap mendidih, membentuk campuran uap dua fase di sisi sekunder
generator uap. Di dalam generator uap terjadi pemisahan uap jenuh kering dari campuran
hasil pendidihan, dan selanjutnya uap dialirkan ke nozel yang kemudian dialirkan ke turbin.
Gambar 4. Desain Konseptual Generator Uap[6]
Generator uap didesain memenuhi kriteria ASME Code, Section III Class 1. Tube dan tubesheet
didesain agar dapat menahan kondisi beban pada kecelakaan maksimum. Nilai-nilai desain
diperlihatkan dalam Tabel 3.
Tabel 3 . Desain Konseptual Generator Uap Tipe U-tube Feedring Vertikal[6]
Parameter Desain
Tekanan desain, sisi pendingin reaktor (psia) 2500
Tekanan desain, sisi uap (psia) 1200
Tekanan desain, primer ke sekunder (psi) 1600
Suhu desain, sisi pendingin reaktor (°F) 650
Suhu desain, sisi uap (°F) 600
Data U/G, MWt/unit 1707,5
Total luas permukaan perpindahan panas (ft2) 123,538
Tekanan outlet nozel uap, psia 836
Maksimum carryover moisture (% berat) 0,25
Suhu tanpa beban, °F 557
Suhu air umpan, °F 440
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 160
Jumlah tube per unit 10,025
Diameter tube bagian luar, inci 0,688
Ketebalan dinding tube, inci 0,040
Jarak tube, inci 0,980 (triangular)
e. Desain Konseptual Pompa Pendingin
Pompa pendingin reaktor didesain mempunyai kelembaman tinggi, keandalan tinggi dan
perawatan yang rendah. Pompa mensirkulasi pendingin reaktor melalui bejana reaktor, pipa
loop dan pembangkit uap. Pompa terintegrasi dengan head channel generator uap. Integrasi
dengan head channel mengeliminasi cross-over leg dari pipa loop pendingin, mengurangi
penurunan tekanan loop, menyederhanakan sistem penyangga generator uap, pompa dan
perpipaan, serta mengurangi potensi pembongkaran teras karena tidak perlunya pembersihan
seal loop selama kehilangan sejumlah kecil pendingin.
Desain konseptutal PWR kelas 1000 menggunakan empat pompa. Dua pompa dikopel
dengan masing-masing pembangkit uap. Masing-masing tipe pompa adalah vertikal, pompa
sentrifugal single-stage, yang didesain untuk tekanan dan temperatur tinggi. Impeller utama yang
berdempet dengan poros rotor motor penggerak adalah motor induksi elektrik. Ukuran motor
pompa diminimumkan dengan pengatur frekwensi untuk mengendalikan kecepatan guna
mengurangi daya motor yang diperlukan untuk menghidupkan pompa pada kondisi dingin.
Untuk memberikan kelembaman rotasi, roda gila bimetal dipasang pada poros pompa.
Casing pompa dan shell stator memberikan suatu barrier terhadap lingkungan jika ada
pelepasan pendingin reaktor dan material-material radioaktif lain. Pompa pendingin reaktor
menyediakan aliran pendingin teras dengan kecepatan yang memadai untuk perpindahan
panas guna menjaga departure from nucleate boiling ratio (DNBR) lebih besar daripada batas yang
ditetapkan dalam analisis keselamatan. Nilai-nilai desain konseptual pompa pendingin reaktor
diperlihatkan dalam Tabel 4 .
Tabel 4. Desain Konseptual Pompa Pendingin Reaktor[6]
Paramater Desain
Tipe Pompa Pendingin reaktor Tanpa Seal
Jumlah Pompa Pendingin Reaktor, bh 4
Daya Motor , hp 7300
Daya pompa efektif, pendingin, MW 15
Tekanan desain (psia) 2500
Temperatur desain (oF) 650
Perkiraan tinggi total unit (ft) 22
Laju air pendingin komponen (gpm) 600
Temperatur masuk maksimum air pendingin komponen (oF) 95
Perkiraan total berat kering motor dan selubung (casing) (lb) 200
Laju alir desain pompa (gpm) 78,750
Head yang dihasilkan (ft) 365
Diameter dalam nozzle keluaran pompa (inci) 22
Diameter dalam nozzle masukan pompa (inci) 26
Kecepatan (rpm) 1800
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 161
Tipe motor Squirrel charge induction
Tegangan (Volt) 6900
Fase 3
Frekuensi (Hz) 60
Beban/Current (amp)
Starting
Masukan nominal, pendingin reaktor dingin
Variable
Variable
Momen inersia rotor pompa/motor minimum yang dibutuhkan Cukup untuk aliran countdown
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain konseptual bejana tekan seperti terlihat dalam Gambar 2, mengacu pada desain
AP1000 2-loop, Westinghouse, USA. Bejana tekan reaktor merupakan boundary tekanan dengan
integritas tinggi terhadap pendingin reaktor, teras reaktor penghasil panas dan produk fisi
bahan bakar. Sistem pendingin reaktor terdiri dari dua sirkuit transfer panas, masing-masing
terdiri dari satu generator uap, dua pompa pendingin reaktor, satu hot leg dan dua cold leg
untuk sirkulasi pendingin reaktor. Selain itu sistem juga terdiri dari pressurizer, interkoneksi
perpipaan, katup dan instrumentasi untuk kontrol operasi dan aktuasi safeguard. Semua
peralatan sitem pendingin reaktor tersebut dilokasikan di pengungkung reaktor.
Selama operasi, pompa pendingin reaktor mensirkulasi air bertekanan melalui bejana
tekan ke generator uap. Air ini merupakan pendingin, moderator dan solven asam borat,
kemudian mengambil panas diteras reaktor. Air tersebut selanjutnya ditransportasi ke generator
uap dimana panas tersebut ditransfer ke sistem tersebut. Setelah mentransfer panas, air tersebut
dikembalikan lagi ke bejana tekan oleh pompa untuk di ulang proses tersebut. Di dalam
generator uap, panas yang ditransfer diserap oleh air pendingin dan selanjutnya air tersebut
diuapkan. Laju alir air umpan yang masuk ke generator uap dapat dihitung sebagai berikut :
Gambar 5. Sistem Sirkulasi Pendingin Reaktor PWR 1000
Pada Fluida Panas (Hot Leg)[6] :
T1 = 610 oF T2 = 537,2 oF
ρ = 44 lb/ft3 Phl = 2248 psi g
Cp = 1,37 Btu/lb.oF
Dimana :
T1 : Temperatur air pendingin keluar reaktor
T2 : Temperatur air pendingin masuk reaktor
ρ : Densitas air pendingin pada temperatur 610 oF
Cp : Kapasitas panas air pendingin pada 610 oF
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 162
Phl : Tekanan air pendingin dalam saluran pipa panas
WT (laju alir hot leg) = 177645 gpm (gallon/menit)
= 177645 x 60 x 0,133681 = 1424865,6747 ft3/jam
Jadi : WT = 1424865,6747 ft3/h x 44 lb/ft3 = 62694089,69 lb/jam
Kalor Lepas, QL = WT.Cp.( T1- T2) = 62694089,69 x 1,37 x (610 – 537,2)
= 6,3 x 10 9 Btu/jam
Pada Fluida Dingin (Generator uap) :
t1 = 440 oF t2 = 600 oF
Pfd = 1200 psi a Wt = m lb/jam
Dimana :
t1 : Temperatur air umpan masuk generator uap
t2 : Temperatur uap kering keluar generator uap
Pfd : Tekanan air umpan masuk generator uap
Wt : Laju alir air umpan masuk generator uap
Di dalam generator uap, air mengalami perubahan fase yaitu dari cair ke uap, sehingga akan
mengalami tiga proses :
1. Proses pemanasan awal: sampai titik didih pada P = 1200 psia, dan cairan mendidih pada
td = 567 oF, Cp = 1,34 Btu/lb.oF
Qp = Wt.Cp.( t2- t1) = m x 1,34 x ( 567 – 440 )
Qp = 170,18 m Btu/jam
2. Proses penguapan pada T tetap (isothermal), td = 567 oF, Panas penguapan, hd = 632,3 Btu/lb
Qd = Wt . hd = 632,3 m Btu/jam
3. Proses pemanasan uap sampai tv = 600 oF, Cpv = 0,72 Btu/lb.oF
Qv = Wt . Cpv . ( tv – td ) = m x 0,72 x ( 600 – 567 )
Qv = 23,76 m Btu/jam
Kalor Serap Total, Qs = 170,18 m + 632,3 m + 23,76 m
Qs = 826,24 m Btu/jam
Neraca Panas :
Kalor Lepas = Kalor Serap
6.3 x 10 9 = 826,24 m
m = 24,826
103,6 9x = 7,62 x 106 lb/jam
Jadi laju alir air umpan per generator uap adalah 7,62 x 106 lb/jam, sehingga untuk 2 generator
uap adalah 15,24 x 106 lb/jam.
Desain konseptual pressurizer didasarkan pada teknologi yang proven, dimana
kombinasi volume air jenuh dan volume ekspansi uap mampu memberikan respon tekanan
yang diinginkan. Air dan steam dijaga dalam kesetimbangan dengan aktivasi heater elektrik
atau spray air atau keduanya. Steam dibentuk oleh heater dan dikondensasikan oleh spray air
untuk mengontrol variasi tekanan karena ekspansi atau kontraksi dari pendingin reaktor. Katup
pengaman memberikan proteksi tekanan-lebih untuk sistem pendingin reaktor, yang mana
katup ini diinstal di atasnya dan dikoneksikan ke pressurizer. Keluaran katup menuju atmosfer
pengungkung. Tiga stage dari katup pengurang tekanan otomatis juga dikoneksikan ke
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 163
pressurizer. Akumulasi gas-gas dalam pressurizer dihilangkan dari katup pengurang tekanan
stage pertama jika terjadi kecelakaan. Pengeluaran gas-gas dari pressurizer dengan menggunakan
katup pengurang tekanan otomatik tidak diperlukan pada keadaan rutin yang normal dan
kejadian dengan frekwensi yang sedang. Empat stage dari katup pengurang tekanan otomatis
dikoneksikan ke hot leg masing-masing pendingin reaktor dan keluarannya menuju atmosfer
pengungkung.
Penggunaan paduan nickel-chromium-iron dalam boundary tekanan pendingin reaktor
dibatasi, yaitu alloy 690, atau digabung dengan pengelasan logam alloy 52 dan 152. Seperti
disebutkan bahwa tube generator uap menggunakan alloy 690 yang merupakan paduan nickel-
chromium-iron. Alloy ini digunakan karena ketahanan korosi yang tinggi dan juga koefisen
thermal ekspansinya. Bagian yang berkaitan dengan nonsafety-related seperti sistem kontrol
kimia dan volume dikonstruksi dengan material tahan korosi seperti stainless steel tipe 304 atau
tipe 316. Material-material tersebut cocok dengan pendingin reaktor. Parameter desain
konseptual dari pressurizer, generator uap dan pompa pendingin diperlihatkan dalam Tabel 2,
3 dan 4, yang mana memperlihatkan desain sistem nominal dan parameter operasi adalah pada
kondisi steady-state normal. Parameter tersebut didasarkan pada perkiraan kondisi yang paling
baik pada kondisi daya penuh nominal[6].
4. KESIMPULAN Bejana tekan reaktor merupakan boundary tekanan dengan integritas tinggi terhadap
pendingin reaktor, teras reaktor penghasil panas dan produk fisi bahan bakar. Sistem pendingin
reaktor terdiri dari dua sirkuit transfer panas, masing-masing terdiri dari satu generator uap,
dua pompa pendingin reaktor, satu hot leg dan dua cold leg untuk sirkulasi pendingin reaktor,
pressurizer, interkoneksi perpipaan, katup dan instrumentasi untuk kontrol operasi dan aktuasi
safeguard. Semua peralatan sitem pendingin reaktor tersebut dilokasikan di pengungkung
reaktor. Dimensi bejana tekan reaktor bertekanan 2485 psia, temperatur 650oF mencapai tebal
8,44 inci (termasuk kelongsong) dan tinggi 480,65 inci. Desain konseptual ini dibuat memenuhi
persyaratan ASME Code Section III. Bejana tekan reaktor terbuat dari paduan baja karbon yang
didalamnya terdapat dinding pemisah antara fluida pendingin yang masuk kedalam dinding
reaktor dengan fluida pada teras reaktor, dan laju alir air umpan adalah 7,62 x 106 lb/jam setiap
generator uap. Pressurizer berfungsi menjaga tekanan sistem selama operasi dan membatasi
transient tekanan. Selama pengurangan atau peningkatan beban instalasi, pressurizer
mengakomodasi perubahan volume dalam pendingin reaktor. Perpipaan menggunakan pipa
hot leg dan pipa cold leg, dengan diameter bagian dalam masing-masing 31-inci dan 22-inci.
Desain konseptual generator uap berbentuk tabung vertikal dan U-tube dengan peralatan
pemisah moisture yang terintegrasi, menggunakan paduan nickel-chromium-iron 690 untuk
tube, penyangga pemisah anti vibrasi, pemisah single-tier, peningkatan fitur perawatan dan
desain head channel sisi primer. PWR kelas 1000 menggunakan empat pompa yang didesain
untuk tekanan 2500 psia dan temperatur 650oF.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. ARNOLD, Y., ” Rencana Umum Ketenagalistrikan dan Peran Energi Nuklir di Bidang
Kelistrikan di Indonesia”, The BATAN-JAEA Training Course on Water Chemistry of
Nuclear Reactor System III, Serpong, November 2006.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 164
[2]. IAEA, “International Status and Prospects of Nuclear Power”, 2010 Edition, IAEA, 2011. [3]. PURWADI, M.D., “Desain Konseptual Sistem Reaktor Daya Maju Kogenerasi Berbasis RGTT”,
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir – BATAN, 2010.
[4]. ANONIMOUS, “The Westinghouse AP1000 Advanced Nuclear Plant, Plant Description” ,
Westinghouse Electric Co., LLC, Copyright © 2003.
[5]. RICHARD, W. B., “ASME Boiler and Pressure Vessel Code with Addenda an International
Code”, Setting the Standard in Design, Engineering and Care, 2010.
[6]. ANONIMOUS, http://pbadupws.nrc.gov/docs/ML0715/ML071580904.pdf, AP1000 Design
Control Document, “Reactor Coolant System And Connected Systems”, Revision 16, diakses
3 Mei 2010.
[7]. ANONIMOUS,« US-APWR Design Description”, Mitsubishi Heavy Industries, Ltd., 2006.
[8]. RAGHEB, M., ”Pressurized Water Reactor”, Chapter 2, January, 2012.
DISKUSI
1. Pertanyaan dari Sdr. Hadi Suntoko (PPEN-BATAN)
a. Apakah di Indonesia akan menggunakan reaktor PWR kelas 1000 MW?
b. Dengan adanya kerusakan PLTN di Fukushima dengan tipe yang tidak sama tetapi
terkait dengan sistem pendingin reaktor, apakah desain konsep sistem pendingin
masih sama atau ada inovasi yang baru?
c. Apa syarat ASME code seksi III pada desain konsep bejana tekan dan sistem
pendingin?
Jawaban:
a. Saat ini belum diputuskan kapan PLTN akan dibangun dan reaktor jenis apa yang
akan digunakan.
b. Desain konsep sistem pendingin reaktor PWR ini berbeda dengan desainPLTN di
Fukushima. Fukushima Daiichi menggunakan BWR generasi pertama yang masih
menggunakan sistem pompa pendingin yang tergantung pada pasokan listrik.
PWR menggunakan 2 (dua) siklus pendingin. Siklus pertaman diberi tekanan
tinggi untuk menghindari pendidihan air pendingin dalam reaktor dan siklus
kedua untuk sistem konversi energi.
c. Desain konseptual bejana tekan dan sistem pendingin memenuhi persyaratan
ASME code seksi III. ASME code seksi III menyediakan batasan material, desain,
fabrikasi, examination, inspection, testing, sertifikasi, dan relief tekanan untuk
aplikasi reaktor nuklir.