desain rab tk

109
90

Upload: ronit13

Post on 03-Jan-2016

1.452 views

Category:

Documents


325 download

TRANSCRIPT

Page 1: Desain RAB TK

90

Page 2: Desain RAB TK

Desain & RAB

Gedung Sekolah TK (Dinding bata)

Penulis:

Sudarmanto

Editor:

Bagus Saputra

Desain Isi dan Sampul:

Alexander Kadola

Penerbit:

Page 3: Desain RAB TK

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

Provinsi Kalimantan Tiimur

Jl. Kadrie Oening No. 96 A/ IVA Telp:(0541) 742 350 Fax : 741595

Cetakan I

ISBN …….

Prakata

Telah lama kami sadari bahwa transfer knowledge ilmu teknik bangunan

kepada masyarakat desa terutama kader teknik dalam Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) sangatlah masih

minim bahkan cenderung dapat dikatakan menggantang asap atau jauh dari

Page 4: Desain RAB TK

sasaran / harapan pemerintah. Hal ini dikarenakan selain sulitnya ilmu

tersebut yang notabene mahasiswa saja harus menyelesaikan dalam kurun

waktu 5 tahun sedangkan para Kader Teknik yang diwajibkan mencerna dan

menguasai ilmu itu mempunyai rata rata pendidikan hanya SLTA belaka

bahkan masih banyak merupakan lulusan SLTP.

Melihat permasalahan tersebut sangatlah dibutuhkan sebuah panduan atau

cara praktis guna mempermudah penyampaian ilmu mendesain sebuah

bangunan infrastuktur pedesan ( baik jalan, jembatan, air bersih maupun

listrik desa, dlsb) yang mudah dipahami oleh masyarakat khususnya kader

teknik di pedesaan.

Berangkat dari kasus ini, penulis yang pernah menjadi Kader Teknik tahun

2000-2002 berusaha semaksimal mungkin untuk membantu para Kader

Teknik di seluruh Indonesia dengan membuat buku Seri Infrastruktur

Pedesaan yang salah satu bukunya berjudul Desain dan RAB Gedung

Sekolah (Dinding bata). Buku dirancang dengan bahasa yang sangat

mudah dicerna disertai gambar-gambar yang komunikatif dan dipadu

langkah-langkah praktis merancang sebuah bangunan infrastruktur

pedesaan, InsyaAllah pembaca akan sangat mudah mencerna dan

memahaminya.

Dukungan penuh telah diwujudkan oleh Kantor Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM-PD) Provinsi Kalimantan Timur

dengan telah bersedia mencetak dan memperbanyaknya, sehingga buku ini

berhasil diterbitkan dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Buku ini ditulis dan diperbanyak untuk dipersembahkan kepada Seluruh

Kader Teknik di Wilayah Republik Indonesia yang merupakan Ujung Tombak

Pembangunan Infrastruktur Pedesaan, semoga berguna bagi kemajuan

pembanguna Provinsi Kalimantan Timur khususnya maupun Indonesia

umumnya.

Page 5: Desain RAB TK

Namun buku ini tidak aka nada artinya, jika para Kader Teknik masih

mengandalkan Fasilitator Teknik (FT) Kecamatan dalam mengerjakan Desain

dan RAB. FT bukan sebagai pemain inti dalam pembuatan Desain dan RAB.

Penulis memohon agar para Kader Teknik dengan percaya diri dan berniat

mau untuk mengerjakan sendiri Desain dan RAB dan dikonsultasikan kepada

FT Kecamatan. Berlatih berlatih dan berlatih adalah kunci keberhasilan

dalam menggunakan dan memakai buku ini.

Harapan kami adalah para kader teknik dapat menjadi sumber daya manusia

yang handal dan professional dalam mendesain sebuah bangunan

infrastruktur pedesaan. Kader Teknik mampu menghasilkan dokumen

perencanaan yang sempurna dan layak dijadikan acuan dalam aplikasi di

lapangan sehingga akan menghasilkan bangunan berkualitas, jauh dari

indikasi penyimpangan dana, mark up harga, ataupun rekayasa

pembengkakan biaya.

Manusia adalah tempatnya khilaf dan kurang kesempurnaan, demikian juga

halnya dengan penulis yang masih banyak kekurang lengkapan dalam

menyajikan dan menyusun buku ini, mohon dengan sangat para pembaca

untuk memberikan kritik dan saran demi terwujudnya kesempurnaan.

Sangatta, 9 September 2011

Sudarmanto

Page 6: Desain RAB TK

Daftar Isi

Prakata

Daftar Isi

1. Survey Lapangan

2. Gambar Teknik

3. Menghitung Volume Pekerjaan, Kebutuhan Bahan, Alat dan

Upah

4. Rencana Anggaran Biaya & Rekapitulasi Biaya

5. Time scedule

Daftar Pustaka

Lampiran (Desain & RAB)

Page 7: Desain RAB TK

Biodata Penulis

1.Survey Lapangan

Page 8: Desain RAB TK

Survey lapangan adalah kunjungan langsung ke lokasi rencana usulan

kegiatan yang akan dirancang untuk dibuat RAB Desainnya. Tidak mungkin

merancang sebuah bangunan tanpa meninjau lokasi yang akan dibangun,

karena seorang estimator/perancang harus mengetahui secara mendetail

kondisi tempat atau lokasi yang akan dibangun. Tujuannya adalah agar

dapat menentukan jenis bangunan yang cocok atau sesuai dengan kondisi

lapangan.

Ada 2 survey yang wajib mesti dilakukan, yaitu Survey Lokasi bangunan

yang akan didirikan bangunan dan Survey Harga Material Bahan

Bangunan, alat dan Upah Pekerja dan Tukang.

1. Pelaku Survey Lapangan

Page 9: Desain RAB TK

Siapakah yang akan melakukan Survey Lapangan? Seorang Kader Teknik

harus memahami seluk beluk perencanaan Desain RAB termasuk Survey

Lapangan, karena di tangan Kader Teknik (KT) tugas yang mulia ini

dilakukan. Survey Lapangan minimal dilakukan oleh 7 orang, yang

beranggotakan Kader Pembangunan Masyarakat, Kepala Desa, Sekretaris

Desa, Kasi PMD Desa, BPD, LPM, dan beberapa tokoh masyarakat yang

berasal dari lokasi yang akan dibangun. Dari 7 orang surveyor ini

mempunyai tugas yang berbeda-beda. Secara rinci tugas dari masing-

masing ke-7 orang ini adalah:

1. Ketua Survey Lapangan

Sebelum benar-benar melakukan kunjungan ke lokasi survey, Ketua

Survey harus menyelenggarakan rapat terlebih dahulu dengan ke 7

anggotanya. Tujuan rapat ini adalah untuk mempersiapkan segala

sesuatu yang akan dibutuhkan disaat melakukan Survey Lapangan. Tugas

ketua secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Memimpin survey lapangan;

2. Membagi tugas kepada anggotanya;

3. Bertanggungjawab terhadap hasil survey , misal panjang, lebar, dan

tinggi;

4. Sebagai juru foto 0% di 3 titik;

5. Sebagai tukang tulis patok saat dilakukannya Survey Lapangan;

6. Dengan bantuan kalkulator menghitung Volume Galian dan Timbunan.

7. Menentukan item-item pekerjaan;

8. Menentukan judul bangunan yang direncanakan;

9. Menentukan solusi atas masalah dampak negatif terhadap lingkungan;

10.Menggunakan kompas untuk menentukan arah trase jalan..

Page 10: Desain RAB TK

2. Juru Gambar

Tugas juru gambar antara lain:

1. Membekali diri dengan mempersiapkan format-format yang harus diisi,

seperti: format Penanganan Masalah Dampak Negatif Terhadap

Lingkungan, format skets kondisi tanah asli, dll;

2. Membekali diri dengan alat tulis seperti: pinsil, penghaspus, kertas

HVS kwarto 80 gram, wood board, polpen, kalkulator, dll;

3. Membuat Gambar Skets pada saat di lapangan, gambar berupa: denah

, galian, timbunan, penampang jalan, gambar potongan, gambar

detail, gorong-gorong, talud,dll;

4. Menghitung Volume Galian dan Timbunan;

5. Mengisi Analisa Dampak Negatif Terhadap Lingkungan;

3. Pembawa Meteran

Tugas Pembawa Meteran adalah:

1. Mempersiapkan diri dengan membawa meteran sepanjang @ 50 m

dan @ 5m;

2. Membawa dan menggunakan meteran pada saat survey;

3. Bertanggung jawab terhadap kebenaran ukuran bangunan yang akan

direncanakan seperti panjang, lebar, tinggi;

4. Menyampaikan ukuran kepada Ketua Survey dan Juru gambar.

4. Penarik Meteran

1. Menarik Meteran dari satu patok ke patok lain;

Page 11: Desain RAB TK

2. Bertanggung jawab terhadap kebenaran ukuran bangunan yang akan

direncanakan seperti panjang, lebar, tinggi;

3. Menyampaikan ukuran kepada Ketua Survey dan Juru gambar.

5. Pembawa Patok

Tugas Pembawa Patok adalah:

1. Mempersiapkan diri dengan cara membuat patok dari bahan

kayu/bambu yang di cat setinggi 0,5 m;

2. Membawa patok ke lokasi survey maupun ke sepanjang lokasi survey;

3. Menancapkan patok pada lokasi yang ditentukan seperti pada sudut

ataupun letak masing masing ruang pada sebuah denah bangunan;

4. Bersama ketua memberi tulisan dan menandai patok sebagai penanda

sudut ataupun letak masing masing ruang pada sebuah denah

bangunan.

6. Logistik (Pembawa Makanan & Minuman)

Tugas Logistik adalah:

1. Mempersiapkan diri dengan berbelanja perbekalan makanan dan

minuman;

2. Membawa makanan dan minuman saat survey, terutama saat survey

di tengah hutan maupun tempat yang jauh dari pemukiman.

.

7. Tukang Survey Harga

Page 12: Desain RAB TK

Tugas Tukang Survey Harga adalah:

1. Menyiapkan blangko survey harga;

2. Melaporkan hasil survey harga kepada Ketua Survey Lapangan.

B. Waktu Survey Lapangan

Kapan Survey Lapangan dilakukan? Survey Lapangan dilakukan pada awal

melakukan penyusunan Desain dan RAB. Jangan sampai survey dilaksanakan

setelah rancangan bangunan sudah jadi, hal ini akan menyebabkan ketidak

cocokan bangunan dengan kondisi lapangan yang ada, baik ukuran, bentuk

bangunan, maupun bangunan pendukung yang dibutuhkan serta analisa

dampak negatif terhadap lingkungan.

C. Tempat Survey Lapangan

Survey lapangan dilakukan di rencana bangunan yang akan dibangun. Selain

itu juga kondisi lapangan di sekitarnya yang dimungkinkan berimbas pada

dampak negatif terhadap lingkungan.

D. Manfaat Survey Lapangan

Survey lapangan perlu dilakukan dengan manfaat:

1. Agar mendapatkan data perencanaan seakurat mungkin sehingga

bangunan yang akan dibangun benar benar sesuai dengan kebutuhan

dan kondisi di lapangan;

Page 13: Desain RAB TK

2. Agar dapat merencanakan pembangunan sesuai dengan kaidah teknik

yang berlaku;

3. Agar mampu mendeteksi atau menganalisa dampak negatif bangunan

yang akan dibangun terhadap lingkungan di sekitarnya.

E. Praktek Survey Lapangan

Bagaimanakah melakukan praktek Survey lapangan? Setelah komposisi tim

lengkap 7 orang, langkah langkah yang harus dilakukan oleh Tim Survey

Lapangan adalah sebagai berikut:

1. Rapat Koordinasi untuk melengkapi bahan dan alat yang harus

dibawa pada saat Survey Lapangan sesuai dengan tupoksi

masing masing anggota;

2. Setelah dirasa siap (fisik, bahan dan alat), tentukan hari dan

tanggal Survey Lapangan;

3. Kunjungan Survey Lapangan benar-benar dilakukan pada hari

dan tempat yang telah ditentukan;

4. Lakukan Pengukuran sesuai dengan lokasi yang akan

direncanakan.

5. Patok ukuran bangunan yang akan dibangun beserta ruang yang

akan dibuat seperti kamar, ruang tamu, dapur , kamar mandi,

dll;

6. Mendata bangunan lama (exixting) di sekitarnya seperti tinggi,

lebar panjang, model bangunan, cat, keramik, jendela, pintu,dll

dengan tuujuan agar perencanaan bangunan baru dapat

menyesuaikan bangunan lama.

7. Lakukan gambar skets untuk bangunan utama dan bangunan

pendukung seperti saluran, talud, kamar mandi luar, tempat

parkir, tempat sampah, dlsb.

Page 14: Desain RAB TK

8. Isi format format Penanganan Masalah Dampak Lingkungan

Form. 20;

9. Buatlah skets gambar denah dan tentukan ukuranya;

10. Buatlah skets gambar tampak dan tentukan ukurannya

(Bangunan utama maupun pelengkap seperti tempat parkir, bak

sampah, kamar mandi luar,dll);

11. Buatlah skets gambar potongan dan tentukan ukuranya

(Bangunan utama maupun pelengkap);

12. Buatlah skets gambar detail dan tentukan ukurannya (Bangunan

utama maupun pelengkap);

13. Setelah dirasa cukup, simpan berkas Survey Lapangan dengan

baik.

F. Penyusunan Dokumen Survey

Adakan pertemuan di salah satu rumah tim survey untuk mereview / memantapkan

kembali dokumen survey sebelum melangkah lebih lanjut untuk menghitung volume

pekerjaan. Kita ulang kembali dokumen dokumen atau produk hasil kita melakukan

kunjungan Survey Lapangan adalah:

1. Skets Gambar Denah lengkap dengan ukurannya;

2. Skets Gambar Tampak (Depan, Belakang, Samping kanan, dan Samping kiri)

lengkap dengan ukurannya (Bangunan utama maupun pelengkap);

3. Skets Gambar Potongan Lengkap dengan ukurannya (Bangunan utama maupun

pelengkap);

4. Skets Gambar Detail lengkap dengan ukurannya (Bangunan utama maupun

pelengkap);

5. Skets Kondisi Tanah Asli

6. Perhitungan Volume Galian dan Timbunan

7. Penanganan Masalah Dampak Lingkungan Form. 20;

Page 15: Desain RAB TK

2. Gambar Teknik

Gambar Teknik menunjukkan rencana yang harus diterapkan dan menjadi

gambar acuan bagi para pelaksana di lapangan. Sementara yang terjadi

selama ini, gambar teknik banyak yang diabaikan, baik ukuran maupun

bentuk gambarnya, akibatnya pelaksanaannya sering melenceng dari

rencana. Pelaksanaan yang sering melenceng antara lain: bentuk gambar,

ukuran, koefisien campuran,dll. Hal ini disebabkan karena gambar teknik

tidak berfungsi secara baik dan benar, gambarnya kurang lengkap baik item-

item pekerjaan maupun notasi-notasinya.

Agar gambar teknik menghasilkan gambar yang sempurna, maka seorang

Kader Teknik` harus mampu menggambar dengan baik dan benar. Gambar

teknik yang baik dan benar adalah gambar teknik yang lengkap dan jelas.

Gambar Teknik yang lengkap harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Gambar Peta Sketsa Desa

Page 16: Desain RAB TK

2. Gambar Denah

3. Gambar Tampak

Gambar tampak adalah gambar mengenai tampak (Depan, Belakang,

Samping Kiri, Samping Kanan) bangunan yang diinginkan setelah dibangun.

Page 17: Desain RAB TK
Page 18: Desain RAB TK

4. Gambar Potongan (Minimal 2 potongan);

5. Gambar Detail

Gambar Teknik yang jelas harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Item Pekerjaan beserta ukuran spesifikasinya yang dihitung berdasarkan

Analisa Harga Satuan yang dipakai untuk acuan,nya, misalnya : Pekerjaan

Beton 1pc:3ps:6kr, Pasangan batu belah 1pc:4ps;

2. Lengkapi notasi notasi gambar, baik pada posisi vertikal maupun posisi

horisontal.

Gambar Denah Pondasi

Page 19: Desain RAB TK

Gambar Detail Pondasi

Gambar Denah Atap

Page 20: Desain RAB TK

Gambar Detail Kuda-kuda

Gambar Kusen Pintu & Jendela

Langkah-langkah menggambar teknik sebagai berikut:

1. Persiapkan terlebih dahulu alat tulis menggambar teknik yaitu

Boxi 0,3, 0,2 dan 0,1 ( akan lebih baik jika menggunakan Rapido

Setler), pinsil , mistar, dan penghapus;

2. Salinlah dengan pinsil terlebih dahulu sumber gambar yang berasal dari

gambar skets yang ada di Take Of Sheet, bukan gambar skets yang ada

dalam survey ke dalam lembar gambar RAB Desain dan lengkapi dengan

item pekerjaan dan notasi notasinya

3. Setelah dirasa cukup benar tebalkanlah gambar anda dengan

menggunakan boxi, gambar ditebalkan dengan boxi yang ukuran besar,

Page 21: Desain RAB TK

sedangkan garis keterangan menggunakan boxi yang ukurannya lebih

kecil;

4. Lengkapi judul gambar, baik yang ada dalam lembar gambar maupun

dalam kotak Keterangan (cop gambar) yang berada di posisi sebelah

kanan;

5. Lengkapi nama dan tanda tangan stakeholder yang berkompeten.

3. Hitung Volume Pekerjaan,

Kebutuhan Bahan, Alat & Upah

Page 22: Desain RAB TK

A. Menentukan item pekerjaan

Sebelum menghitung volume pekerjaan, kita harus menentukan terlebih

dahulu item-item pekerjaan bangunan Gedung Sekolah (Dinding bata merah)

yang kita rancang. Item-item pekerjaan yang akan kita hitung volumenya

antara lain sebagai berikut:

1. Pembersihan lokasi

2. Pekerjaan bouwplank

3. Pekerjaan Galian Tanah biasa

4. Pekerjaan Pancang kayu ulin 10/10 @ 2 m bawah pondasi

5. Pekerjaan Pondasi Batu kali 1PC:4 PS

6. Pekerjaan Urugan

7. Pekerjaan Beton Bertulang (sloof, kolom & ringbalk) K-175

8. Pekerjaan Dinding bata merah 1PC:4PS

9. Pekerjaan Plesteran 1PC : 4 PS Tebal 3,5 cm

10. Pekerjaan Acian Plesteran

11. Pekerjaan Pasang Kusen Pintu dan Jendela

12. Pekerjaan Pasang Daun Pintu dan Jendela

13. Pekerjaan Kuda Kuda

14. Pekerjaan Kayu Nok dan Gording

15. Pekerjaan Kaso dan Reng

16. Pekerjaan Penutup Atap

17. Pekerjaan Bubungan

18. Pekerjaan Listplank

19. Pekerjaan Plafon ukuran rangka 60 x 120 cm

20. Pekerjaan List Plafong kayu ¼

21. Pekerjaan Lantai Keramik Polos 30 x 30 cm

22. Pekerjaan Pasang 1 Titik stop Kontak

23. Pekerjaan Pasang 1 Titik Lampu

24. Pekerjaan Pasang 1 buah Lampu SL

Page 23: Desain RAB TK

25. Pekerjaan Pasang 1 buah Lampu TL

26. Pekerjaan Kait angin Pintu

27. Pekerjaan Pegangan Pintu

28. Pekerjaan Pasang Kait angin Jendela

29. Pekerjaan Pasang Kaca daun Jendela

30. Pekerjaan Pasang Sloot Jendela

31. Pekerjaan Pasang Pegangan Jendela

32. Pekerjaan Pasang Kait Angin Jendela

33. Pekerjaan Cat Tembok

34. Pekerjaan Cat Kayu

B. Menghitung Volume Pekerjaan, Kebutuhan Bahan, Alat dan Upah

Pengetahuan untuk menghitung Volume Pekerjaan, Kebutuhan Bahan, alat &

Upah cukup dengan menggunakan perhitungan matematika sederhana,

yang dapat dirinci menjadi 5 macam rumus, yaitu:

Rumus 1 : Panjang = Panjang m1

Rumus 2:Luas =( Panjang x Lebar ) m2

Rumus 3:Volume = ( Panjang x Lebar x Tinggi )

m3

Rumus 4 :

Titik

Page 24: Desain RAB TK

Rumus 5: Langsam

Rumus 1 ( In put M 1 ):

Dipakai untuk volume pekerjaan yang sifatnya dominan memanjang dengan

satuan m1, contohnya: lisplangk, listplafon, instalasi pipa, bubungan genting,

instalasi kabel dan nok genteng.

Rumus 2 ( In put M 2 ):

Dipakai untuk menghitung luas, karena ketebalannya tipis sekali, misalnya :

luas plesteran, luas atap, luas lantai, luas plafond, dll.

Page 25: Desain RAB TK

Rumus 3 ( In put M 3 ):

Digunakan untuk menghitung volume pekerjaan yang mempunyai volume

dengan satuan m3, contoh: pasangan batu kali, kusen kuda kuda-kuda, beton

cor, dll.

Rumus 4 (In Put Titik)

Page 26: Desain RAB TK

Digunakan untuk menghitung volume pekerjaan yang berdasarkan titik saja,

contoh: titik pancang, titik lampu, dll.

Rumus 5 ( In Put Langsam)

Digunakan untuk menghitung volume pekerjaan yang sulit diprediksi

harganya, contoh: pengeboran sumur artesis, septic tank lengkap, dll.

Page 27: Desain RAB TK

Lebih jelasnya untuk menjelaskan ke-5 rumus tersebut dapat dilihat dari

Contoh Penggunaan Analisa dari kelima rumus sebagai berikut:

Page 28: Desain RAB TK

Sebelum menghitung volume pekerjaan seorang estimator harus memiliki

modal awal berupa gambar sketsa, yaitu: gambar denah, gambar tampak,

gambar potongan dan gambar detail. Dan jangan lupa alat tulis menulis

seperti: polpen, kalkulator, penggaris,dll.

Gunakan lembar Take Of Sheet (TOS) untuk menghitung Volume

Pekerjaan, Kebutuhan Bahan,Alat & Upah. Terlebih dahulu mengisi

identitas kegiatan yang meliputi: nama desa, kecamatan, kabupaten, jenis

pekerjaan, volume dan lokasi kegiatan. Pengisian identitas kegiatan dapat

dilihat pada contoh di bawah.

Langkah-langkah menghitung Volume Pekerjaan, Kebutuhan

Bahan, alat dan Upah untuk Bangunan Gedung Sekolah (Dinding

bata merah) adalah sebagai berikut:

1. Pembersihan lokasi

Pembersihan lokasi

menggunakan Rumus 2 (In

Put M 2 ) , dimana sumber

inputnya adalah luas ( m2 )

lokasi pekerjaan yang akan

digarap. Berdasarkan luas

Page 29: Desain RAB TK

tersebut akan dikalikan dengan koefisien analisa Pekerja untuk

menghitung Kebutuhan Upah. Luas = P x L = 14 m x 7 m = 98 m2.

Kebutuhan upah pekerja = Luas x koefisien Analisa 1 m2

Pembersihan lokasi = 98 m2 x 0,1 = 9,8 Hari Orang Kerja (HOK).

Untuk lebih jelasnya secara detail dapat dilihat pada lembar Take Of

Sheet di bawah ini:

2. Pekerjaan Bowplank

Merupakan kegiatan awal yang sangat menentukan akurasi atau

ketepatan desain awal sebuah bangunan. Untuk bangunan yang lebih

rumit dibutuhkan alat ukur seperti theodolit dan waterpass. Bahan

bangunan yang dipakai adalah kayu kaso 4/6 dan papan 2/20.

Pekerjaan Bowplank menggunakan Rumus 1(In Put M 1 ) , dengan

sumber inputnya adalah panjang ( m1 ) bowplank yang akan

dikerjakan. Berdasarkan panjang tersebut akan dikalikan dengan

koefisien analisa kayu, paku, papan, pekerja dan tukang untuk

menghitung kebutuhan bahan dan upahnya. Panjang bowplank = (2 x

14 + 3 x 7 ) = 49 meter. Kebutuhan bahan, alat & upah =

(Koefisien analisa 1 m1 Pekerjaan bowplank) x Panjang

bowplank. Untuk lebih jelasnya secara detail perhitungan analisa

kebutuhan bahan,alat dan upah dapat dilihat pada lembar Take Of

Sheet di bawah ini:

Page 30: Desain RAB TK

3. Volume Galian Tanah untuk Pondasi

Jenis Pondasi menentukan Penampang

Pondasi, apakah berbentuk trapezium

ataupun persegi. Berbeda juga

penampangnya untuk galian yang bebas

dari tanah orang lain dengan galian yang

bersinggungan dengan tanah orang lain.

Untuk tanah bebas, gunakan bentuk

penampang trapezium sedang untuk tanah

bersinggungan, gunakan penampang vertical di bagian tanah yang

bersinggungan. Volume Galian Tanah untuk pondasi menggunakan

Rumus 3(In Put m 3 ) , dengan sumber inputnya adalah volume galian

tanah yang akan dikerjakan dalam satuan m3. Berdasarkan volume

tersebut akan digunakan sebagai pengali dengan Koefisien Analisa 1

m3 Galian Tanah Biasa. Volume Galian tanah = Panjang Galian x

Luas Penampang Galian = 49 m x ( 0,5 m x 0,7 m) = 17,15 m3.

Kebutuhan bahan, alat & upah = Koefisien Analisa 1 m3 Galian

Tanah x Volume Galian. Kebutuhan Pekerja= 0,75 x 17,15 m3 =

12,86 HOK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lembar Take Of

Sheet di bawah ini:

Page 31: Desain RAB TK

4. Pancang Tiang ulin bawah pondasi

Pancang tiang ulin bawah pondasi menggunakan Rumus 4 (In Put

Titik), dimana sumber inputnya adalah titik ( bh ) jumlah tiang

pancang ulin yang akan digarap. Berdasarkan titik tersebut akan

dikalikan dengan koefisien analisa Kayu, Tukang dan Pekerja untuk

menghitung Kebutuhan bahan, alat dan upah. Jumlah tiang pancang =

( Panjang Pondasi : Jarak Antar Titik ) + 1 = ( 49 m :1,5 m) + 1 = 33 +

1 = 34 titik tiang pancang. Kebutuhan bahan, alat & upah =

( Analisa 1 titik Pancang Ulin 10/10 @ 2m ) x Jumlah Titik Tiang

Pancang. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah dapat

dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 32: Desain RAB TK

5. Pekerjaan Pondasi Batu kali 1PC: 4 PS

Volume Pondasi Batu kali

menggunakan Rumus 3(In Put

m 3 ) , dengan sumber inputnya

adalah volume Pondasi Batu kali itu

sendiri dalam satuan m3.

Berdasarkan volume tersebut akan

digunakan sebagai pengali dengan

Koefisien Analisa 1 m3 Pekerjaan

Pondasi Batu kali 1PC: 4 PS. Volume

Pekerjaan Pondasi Batu kali =

Panjang Pondasi batu kali x Luas Penampang Pondasi = 49 m x (

(0,3m+0,5m) / 2 x 0,7m ) = 13,72 m3. Kebutuhan bahan, alat &

upah = (Koefisien Analisa 1 m3 Pondasi Batu kali 1PC:4PS) x

Volume Pondasi Batu kali. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan,

alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 33: Desain RAB TK

6. Pekerjaan Urugan

Volume Pekerjaan Urugan untuk pondasi menggunakan Rumus 3(In

Put m 3 ) , dengan sumber inputnya adalah volume Pekerjaan Urugan

yang akan dikerjakan dalam satuan m3. Berdasarkan volume tersebut

akan digunakan sebagai pengali dengan Koefisien Analisa 1 m3

Pekerjaan Urugan. Volume Urugan = Luas Penampang Urugan x

Panjang Urugan = 2 x ( ½ x 0,5 m x 0,7 m) = 17,15 m3. Kebutuhan

bahan, alat & upah = Koefisien Analisa 1 m3 Urugan Tanah x

Volume Urugan. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah

dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

7. Pekerjaan Beton Bertulang

1Pc:2Ps:3Kr

Page 34: Desain RAB TK

Volume Pekerjaan Beton Bertulang menggunakan Rumus 3(In Put m 3 ) ,

dengan sumber inputnya adalah volume Pekerjaan Beton Bertulang (sloof,

kolom, ringbalk, & gunungan) yang akan dikerjakan dalam satuan m3.

Berdasarkan volume tersebut akan digunakan sebagai pengali dengan

Koefisien Analisa 1 m3 Pekerjaan Beton Bertulang. Volume Beton

Bertulang = Luas Penampang Beton Bertulang (sloof, kolom, ringbalk, &

gunungan) x Panjang Beton Bertulang

(sloof,

kolom,

ringbalk, &

gunungan). Kebutuhan bahan, alat &

upah = Koefisien Analisa 1 m3 Beton Bertulang x Total Volume

Beton bertulang.

Untuk lebih detailnya menghitung volume beton bertulang masing

masing, yaitu sloof, kolom, ringbalk dan gunungan serta menghitung

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

Page 35: Desain RAB TK

8. Pekerjaan Dinding Bata Merah 1PC:4PS

Pekerjaan Dinding Bata Merah menggunakan

Rumus 2 (In Put M 2 ) , dimana sumber

inputnya adalah luas ( m2 ) Dinding Bata

Merah yang akan digarap. Luas dinding

adalah luas seluruh dinding baik tampak

muka, belakang, samping kanan, samping

kiri, gunungan yang sudah dikurangi

dengan luasan daun pintu dan jendela.

Luas Dinding Bata Merah akan berfungsi

sebagai pengali dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Dinding Bata

Page 36: Desain RAB TK

Merah 1PC:4PS. Kebutuhan bahan, alat & upah = Koefisien

Analisa 1 m2 Pekerjaan Dinding bata merah 1PC:4 PS x Luas

dinding. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah dapat

dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

9. Pekerjaan Plesteran

Pekerjaan Plesteran menggunakan Rumus 2

(In Put M 2 ) , dimana sumber inputnya

adalah luas ( m2 ) Dinding Plesteran yang

akan digarap. Luas Plesteran adalah 2 (dua)

kali luas seluruh dinding baik tampak muka,

belakang, samping kanan, samping kiri,

gunungan yang sudah dikurangi dengan luasan daun pintu dan

jendela. Luas Dinding Plesteran akan berfungsi sebagai pengali dengan

koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Plesteran. Kebutuhan bahan, alat &

upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Plesteran 1PC:4 PS

Tebal 3,5 cm ) x Luas Plesteran. Untuk lebih detailnya kebutuhan

bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah

ini:

Page 37: Desain RAB TK

10. Pekerjaan Acian

Pekerjaan Acian menggunakan Rumus 2 (In Put M 2 ) , dimana sumber

inputnya adalah luas ( m2 ) Dinding Acian yang akan digarap. Luas acian

adalah 2 (dua) kali luas seluruh dinding baik tampak muka, belakang,

samping kanan, samping kiri, gunungan yang sudah dikurangi dengan

luasan daun pintu dan jendela. Luas Acian akan berfungsi sebagai

pengali dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Acian. Kebutuhan

bahan, alat & upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Acian)

x Luas Acian. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah

dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 38: Desain RAB TK

11. Pekerjaan Pasang Kusen Pintu dan Jendela

Volume Pekerjaan Pasang Kusen Pintu

dan Jendela menggunakan Rumus

3(In Put m 3 ) , dengan sumber

inputnya adalah volume Pekerjaan

Pasang Kusen Pintu dan Jendela yang

akan dikerjakan dalam satuan m3.

Berdasarkan volume tersebut akan

digunakan sebagai pengali dengan

Koefisien Analisa 1 m3 Pekerjaan

Pasang Kusen Pintu dan Jendela. Volume Pasang Kusen Pintu dan Jendela

= Luas Penampang Kusen Pintu dan Jendela x Panjang Kusen Pintu

dan Jendela. Kebutuhan bahan, alat & upah = Koefisien Analisa 1

m3 Pasang Kusen Pintu dan Jendela x Total Volume Pasang Kusen

Pintu dan Jendela. Untuk lebih detailnya dalam menghitung volume

Page 39: Desain RAB TK

kusen pintu dan jendela serta kebutuhan bahan, alat & upah dapat

dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

12. Pekerjaan Pasang Daun Pintu dan Jendela

Pekerjaan Pasang Daun Pintu dan Jendela menggunakan Rumus 2 (In Put

M 2 ) , dimana sumber inputnya adalah luas ( m2 ) Daun Pintu dan Jendela

yang akan digarap. Luas Pasang Daun Pintu dan Jendela adalah total luas

daun pintu dan jendela. Luas Daun Pintu dan Jendela akan berfungsi

sebagai pengali dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Pasang Daun

Pintu dan Jendela. Kebutuhan bahan, alat & upah = (Koefisien

Analisa 1 m2 Pekerjaan Pasang Daun Pintu dan Jendela) x Luas

Daun Pintu dan Jendela. Untuk lebih detailnya menghitung luas

daun pintu dan jendela serta menghitung kebutuhan bahan, alat &

upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 40: Desain RAB TK

13.Pekerjaan Kuda Kuda

Volume Pekerjaan Kuda Kuda menggunakan Rumus 3(In Put m 3 ) ,

dengan sumber inputnya adalah volume Pekerjaan Kuda Kuda yang akan

dikerjakan dalam satuan m3. Berdasarkan volume tersebut akan

digunakan sebagai pengali dengan Koefisien Analisa 1 m3 Pekerjaan

Kuda Kuda. Volume Pasang Kuda Kuda = Panjang Seluruh kayu

kuda kuda yang digunakan x Penampang Kayu kuda-kuda.

Kebutuhan bahan, alat & upah = Koefisien Analisa 1 m3

Pekerjaan Kuda kuda x Total Volume Kayu Kuda-kuda. Untuk lebih

detailnya dalam menghitung volume kayu kuda-kuda serta kebutuhan

bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah

ini:

14. 14.Pekerjaan kayu nok dan gording

Volume Pekerjaan kayu nok dan gording menggunakan Rumus 3(In Put

m 3 ) , dengan sumber inputnya adalah volume Pekerjaan kayu nok dan

gording yang akan dikerjakan dalam satuan m3. Berdasarkan volume

Page 41: Desain RAB TK

tersebut akan digunakan sebagai pengali dengan Koefisien Analisa 1

m3 Pekerjaan kayu nok dan gording. Volume Pekerjaan kayu nok dan gording

= Panjang Seluruh kayu kayu nok dan gording x Penampang Kayu

kayu nok dan gording. Kebutuhan bahan, alat & upah = Koefisien

Analisa 1 m3 Pekerjaan kayu nok dan gording x Volume Kayu nok dan

gording. Untuk lebih detailnya dalam menghitung volume kayu nok dan

gording serta kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar

Take Of Sheet di bawah ini:

15. 15.Pekerjaan Rangka Atap (Kaso +Reng)

Pekerjaan Rangka Atap (Kaso +Reng) menggunakan Rumus 2 (In Put

M 2 ) , dimana sumber inputnya adalah luas ( m2 ) Rangka Atap (Kaso

+Reng) yang akan digarap. Luas Rangka Atap (Kaso +Reng) adalah total

luas seluruh rangka atap termasuk atap teras. Luas Rangka Atap (Kaso

+Reng) akan berfungsi sebagai pengali dengan koefisien analisa 1 m2

Pekerjaan Rangka Atap (Kaso +Reng). Kebutuhan bahan, alat & upah

= (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Pasang Rangka Atap (Kaso

+Reng)) x Luas Rangka Atap (Kaso +Reng). Untuk lebih detailnya

Page 42: Desain RAB TK

menghitung luas Rangka Atap (Kaso +Reng) serta menghitung kebutuhan

bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah

ini:

16.Pekerjaan Penutup Atap

Pekerjaan Penutup Atap (Kaso +Reng) menggunakan Rumus 2 (In Put

M 2 ) , dimana sumber inputnya adalah luas ( m2 ) Penutup Atap yang

akan digarap. Luas Penutup Atap adalah total luas seluruh rangka atap

termasuk atap teras. Luas Penutup Atap akan berfungsi sebagai pengali

dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Penutup Atap. Kebutuhan

bahan, alat & upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Pasang

Penutup Atap) x Luas Penutup Atap. Untuk lebih detailnya

menghitung luas Penutup Atap serta menghitung kebutuhan bahan,

alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 43: Desain RAB TK

17.Pekerjaan Bubungan

Pekerjaan Bubungan menggunakan Rumus 1(In Put M 1 ) , dengan

sumber inputnya adalah panjang ( m1 ) bubungan yang akan

dikerjakan. Berdasarkan panjang tersebut akan dikalikan dengan

koefisien analisa Pekerjaan bubungan untuk menghitung kebutuhan

bahan dan upahnya. Kebutuhan bahan, alat & upah = (Koefisien

analisa 1 m1 Pekerjaan bubungan) x Panjang bubungan. Untuk

lebih jelasnya secara detail perhitungan analisa kebutuhan bahan,alat

dan upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

18.Pekerjaan Listplank

Pekerjaan Listplank menggunakan Rumus 1(In Put M 1 ) , dengan sumber

inputnya adalah panjang ( m1 ) listplanknya yang akan dikerjakan.

Berdasarkan panjang tersebut akan dikalikan dengan koefisien analisa

Pekerjaan listplank untuk menghitung kebutuhan bahan dan upahnya.

Kebutuhan bahan, alat & upah = (Koefisien analisa 1 m1

Pekerjaan listplank) x Panjang listplank. Untuk lebih jelasnya secara

detail perhitungan analisa kebutuhan bahan,alat dan upah dapat dilihat

pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 44: Desain RAB TK

19.Pekerjaan Plafon ukuran rangka 60 x 120 cm2

Pekerjaan Plafon menggunakan Rumus 2 (In Put M 2 ) , dimana sumber

inputnya adalah luas ( m2 ) Plafon yang akan digarap. Luas Plafon

adalah total luas seluruh plafon termasuk plafon teras. Luas Plafon

akan berfungsi sebagai pengali dengan koefisien analisa 1 m2

Pekerjaan Plafon 60 x 120 cm2. Kebutuhan bahan, alat & upah =

(Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Plafon 60 x 120 cm2) x Luas

Plafon. Untuk lebih detailnya menghitung luas Plafon serta

menghitung kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar

Take Of Sheet di bawah ini:

20. Pekerjaan List Plafon kayu ¼

Pekerjaan List Plafon kayu ¼ menggunakan Rumus 1(In Put M 1 ) ,

dengan sumber inputnya adalah panjang ( m1 ) List Plafon kayu ¼

yang akan dikerjakan. Berdasarkan panjang tersebut akan dikalikan

dengan koefisien analisa Pekerjaan List Plafon kayu ¼ untuk

menghitung kebutuhan bahan dan upahnya. Kebutuhan bahan, alat

Page 45: Desain RAB TK

& upah = (Koefisien analisa 1 m1 Pekerjaan List Plafon kayu ¼)

x Panjang List Plafon. Untuk lebih jelasnya secara detail perhitungan

analisa kebutuhan bahan,alat dan upah dapat dilihat pada lembar Take

Of Sheet di bawah ini:

20. Pekerjaan Lantai keramik polos 30 x 30 cm

Pekerjaan Lantai keramik polos 30 x 30 cm menggunakan Rumus 2 (In

Put M 2 ) , dimana sumber inputnya adalah luas ( m2 ) Lantai keramik

polos 30 x 30 cm yang akan digarap. Luas Lantai keramik adalah total

luas seluruh lantai keramik termasuk lantai teras. Luas Lantai keramik

akan berfungsi sebagai pengali dengan koefisien analisa 1 m2

Pekerjaan Lantai keramik polos 30 x 30 cm. Kebutuhan bahan, alat

& upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Lantai keramik polos

30 x 30 cm) x Luas Lantai keramik. Untuk lebih detailnya

menghitung luas Lantai Keramik serta menghitung kebutuhan bahan,

alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 46: Desain RAB TK

22.Pekerjaan Pasang 1 titik stop kontak

Pasang 1 titik stop kontak menggunakan Rumus 4 (In Put Titik), dimana

sumber inputnya adalah jumlah titik stop kontak yang akan digarap.

Berdasarkan titik tersebut akan dikalikan dengan koefisien analisa 1

titik stop kontak untuk menghitung Kebutuhan bahan, alat dan upah.

Jumlah titik stop kontak dihitung berdasarkan kebutuhan titik stop kontak

di setiap ruangan. Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1

titik Stop Kontak ) x Jumlah Titik Stop Kontak. Untuk lebih

detailnya kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar

Take Of Sheet di bawah ini:

23.Pekerjaan pasang 1 titik lampu

Pasang 1 titik lampu menggunakan Rumus 4 (In Put Titik), dimana

sumber inputnya adalah jumlah titik lampu yang akan digarap.

Berdasarkan titik lampu tersebut akan dikalikan dengan koefisien

analisa 1 titik lampu untuk menghitung Kebutuhan bahan, alat dan

Page 47: Desain RAB TK

upah. Jumlah titik lampu dihitung berdasarkan kebutuhan titik lampu di

setiap ruangan. Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1 titik

Lampu ) x Jumlah Titik Lampu. Untuk lebih detailnya kebutuhan

bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah

ini:

24.Pekerjaan Pasang 1 buah lampu SL

Pasang 1 buah lampu SL menggunakan Rumus 4 (In Put Titik), dimana

sumber inputnya adalah jumlah lampu SL yang akan digarap.

Berdasarkan titik lampu SL tersebut akan dikalikan dengan koefisien

analisa 1 titik lampu SL untuk menghitung Kebutuhan bahan, alat dan

upah. Jumlah titik lampu dihitung berdasarkan kebutuhan titik lampu SL

di setiap ruangan. Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1

titik Lampu SL) x Jumlah Titik Lampu SL. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

25.Pekerjaan Pasang 1 buah lampu TL

Pasang 1 buah lampu TL menggunakan Rumus 4 (In Put Titik), dimana

sumber inputnya adalah jumlah lampu TL yang akan digarap.

Page 48: Desain RAB TK

Berdasarkan titik lampu TL tersebut akan dikalikan dengan koefisien

analisa 1 titik lampu TL untuk menghitung Kebutuhan bahan, alat dan

upah. Jumlah titik lampu dihitung berdasarkan kebutuhan titik lampu TL

di setiap ruangan. Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1

titik Lampu TL) x Jumlah Titik Lampu TL. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

26.Pekerjaan Kait angin Pintu

Pekerjaan Kait angin Pintu menggunakan Rumus 4 (In Put Titik),

dimana sumber inputnya adalah jumlah Kait angin Pintu yang akan

digarap. Berdasarkan titik Kait angin Pintu tersebut akan dikalikan

dengan koefisien analisa 1 titik Kait angin Pintu untuk menghitung

Kebutuhan bahan, alat dan upah. Jumlah titik Kait angin Pintu dihitung

berdasarkan kebutuhan titik Kait angin Pintu di semua pintu.

Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1 titik Kait angin

Pintu) x Jumlah Titik Kait angin Pintu. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

Page 49: Desain RAB TK

27 Pekerjaan Pegangan Pintu.

Pekerjaan Pegangan Pintu menggunakan Rumus 4 (In Put Titik),

dimana sumber inputnya adalah jumlah lampu Pegangan Pintu yang

akan digarap. Berdasarkan titik Pegangan Pintu tersebut akan dikalikan

dengan koefisien analisa 1 titik Kait angin Pintu untuk menghitung

Kebutuhan bahan, alat dan upah. Jumlah titik Pegangan Pintu dihitung

berdasarkan kebutuhan titik Pegangan Pintu di semua pintu.

Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1 titik Pegangan

Pintu) x Jumlah Titik Pegangan Pintu. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

28.Pekerjaan Pasang Kait angin jendela

Pekerjaan Kait angin Jendela menggunakan Rumus 4 (In Put Titik),

dimana sumber inputnya adalah jumlah Kait angin Jendela yang akan

digarap. Berdasarkan titik Kait angin Jendela tersebut akan dikalikan

dengan koefisien analisa 1 titik Kait angin Jendela untuk menghitung

Kebutuhan bahan, alat dan upah. Jumlah titik Kait angin Jendela dihitung

Page 50: Desain RAB TK

berdasarkan kebutuhan titik Kait angin Jendela di semua Jendela.

Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1 titik Kait angin

Jendela) x Jumlah Titik Kait angin Jendela. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

29.Pekerjaan Pasang kaca daun jendela

Pekerjaan Pasang kaca daun jendela menggunakan Rumus 2 (In Put M 2 ) ,

dimana sumber inputnya adalah luas ( m2 ) Pasang kaca daun jendela

yang akan digarap. Luas Pasang kaca daun jendela adalah total luas

seluruh kaca daun jendela. Luas kaca daun jendela akan berfungsi sebagai

pengali dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Pasang kaca daun

jendela. Kebutuhan bahan, alat & upah = (Koefisien Analisa 1 m2

Pekerjaan Pasang kaca daun jendela x Luas kaca daun jendela.

Untuk lebih detailnya menghitung luas kaca daun jendela serta

menghitung kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar

Take Of Sheet di bawah ini:

30.Pekerjaan Pasang sloot jendela

Page 51: Desain RAB TK

Pekerjaan Pasang sloot jendela menggunakan Rumus 4 (In Put Titik),

dimana sumber inputnya adalah jumlah Sloot Jendela yang akan

digarap. Berdasarkan titik Sloot Jendela tersebut akan dikalikan dengan

koefisien analisa 1 titik Sloot Jendela untuk menghitung Kebutuhan

bahan, alat dan upah. Jumlah titik Sloot Jendela dihitung berdasarkan

kebutuhan titik Sloot Jendela di semua Jendela. Kebutuhan bahan,

alat & upah = ( Analisa 1 titik Sloot Jendela) x Jumlah Titik

Sloot Jendela. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah

dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

31.Pekerjaan Pasang Pegangan Jendela

Pekerjaan Pegangan Jendela menggunakan Rumus 4 (In Put Titik),

dimana sumber inputnya adalah jumlah Pegangan Jendela yang akan

digarap. Berdasarkan titik Pegangan Jendela tersebut akan dikalikan

dengan koefisien analisa 1 titik Pegangan Jendela untuk menghitung

Kebutuhan bahan, alat dan upah. Jumlah titik Pegangan Jendela dihitung

berdasarkan kebutuhan titik Pegangan Jendela di semua Jendela.

Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1 titik Pegangan

Jendela) x Jumlah Titik Pegangan Jendela. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

Page 52: Desain RAB TK

32.Pekerjaan Pasang Kait Angin Jendela

Pekerjaan Kait angin Jendela menggunakan Rumus 4 (In Put Titik),

dimana sumber inputnya adalah jumlah Kait angin Jendela yang akan

digarap. Berdasarkan titik Kait angin Jendela tersebut akan dikalikan

dengan koefisien analisa 1 titik Kait angin Jendela untuk menghitung

Kebutuhan bahan, alat dan upah. Jumlah titik Kait Angin Jendela dihitung

berdasarkan kebutuhan titik Kait Angin Jendela di semua Jendela.

Kebutuhan bahan, alat & upah = ( Analisa 1 titik Kait Angin

Jendela) x Jumlah Titik Kait Angin Jendela. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

33.Pekerjaan Acian

Pekerjaan Acian menggunakan Rumus 2 (In Put M 2 ) , dimana sumber

inputnya adalah luas ( m2 ) Acian yang akan digarap. Luas acian adalah

2 (dua) kali luas seluruh dinding baik tampak muka, belakang, samping

kanan, samping kiri, gunungan yang sudah dikurangi dengan luasan

daun pintu dan jendela. Luas Acian akan berfungsi sebagai pengali

dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Acian. Kebutuhan bahan,

alat & upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan acian) x Luas

Acian. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah dapat

dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:

Page 53: Desain RAB TK

34.Pekerjaan Cat kayu

Pekerjaan Cat kayu menggunakan Rumus 2 (In Put M 2 ) , dimana

sumber inputnya adalah luas ( m2 ) Dinding Cat kayu yang akan digarap.

Luas cat kayu adalah 2 (dua) kali luas seluruh dinding baik tampak

muka, belakang, samping kanan, samping kiri, gunungan yang sudah

dikurangi dengan luasan daun pintu dan jendela. Luas Cat kayu akan

berfungsi sebagai pengali dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Cat

kayu. Kebutuhan bahan, alat & upah = (Koefisien Analisa 1 m2

Pekerjaan cat kayu) x Luas Cat kayu. Untuk lebih detailnya

kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet

di bawah ini:

Page 54: Desain RAB TK

4.Rencana Anggaran Biaya &

Rekapitulasi Biaya

Untuk menuangkan hasil perhitungan kebutuhan bahan, alat dan upah ke dalam

Format RAB Detail (Form IV.8) langkah langkah yang harus kita lakukan adalah:

1. Susunlah Rekapitulasi Kebutuhan bahan, alat dan upah di lembar Take Of Sheet

yang paling bawah. Menyusun lembar rekapitulasi harus teliti, Kader Teknik

harus menjumlahkan material yang sama di beberapa item pekerjaan, misalnya

material semen berada di item pekerjaan : Pondasi batu belah, Pasang bata,

Plester, Cor beton bertulang dan acian;

2. Setelah rekapitulasi selesai dikerjakan, pindahkanlah ke dalam lembar RAB

Detail yang telah disediakan;

3. Masukkan bahan, alat dan upah ke dalam kolomnya masing-masing;

4. Tambahkan Prasasti dan Papan Proyek di kolom alat, boleh ditambahkan alat

yang lain seperti ember, cetok, cangkul dan sekop;

5. Jumlahkan bahan dengan keterangan sub total 1, alat dengan keterangan sub

total 2 dan upah dengan keterangan sub total 3;

6. Jumlahkan ketiganya dengan diberi keterangan Total;

7. Lakukan penjumlahan untuk kolom PNPM-MP maupun kolom swadaya

masyarakat.

Page 55: Desain RAB TK
Page 56: Desain RAB TK
Page 57: Desain RAB TK
Page 58: Desain RAB TK

Untuk menuangkan RAB Detail (Form IV.8) ke dalam Rekapitulasi Anggaran Biaya

(Form IV. 9) langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah:

1. Pindahkan sub total 1 ke dalam kolom bahan;

2. Pindahkan subtotal 2 ke dalam kolom alat;

3. Pindahkan sub total 3 ke dalam kolom upah;

4. Jika RAB Detail lebih dari satu, maka masukkan ke dalam kolom di sebelahnya

dan lakukan penjumlahan ke samping kanan;

5. Hitung biaya operasional 2% untuk UPK dengan Rumus 2/95 x Jumlah Total

Kebutuhan bahan, alat dan upah, hasilnya bulatkan kedalam ratusan bukan

ribuan;

6. Hitung biaya operasional 3 % untuk TPK dengan Rumus 3/95 x Jumlah total

kebutuhan bahan, alat dan upah, hasilnya bulatkan kedalam ratusan bukan

ribuan;

7. Isi Jumlah biaya upah dengan memindahkan rupiah yang ada Baris III. Upah;

8. Isi Jumlah HOK Konstruksi dengan mengambil data dari RAB Detail (Form IV.8)

dengan menjumlahkan HOK Tukang dan Pekerja;

9. Isi Prosentase bobot dengan (Rumus : Dana / Jumlah Total Dana Berikut

Operasionalnya ) x 100.

Page 59: Desain RAB TK
Page 60: Desain RAB TK

5. Time Scedule

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan yang kita laksanakan

selama ini banyak mengalami kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Kemunduran yang terjadi tidak hanya 1 atau 2 tahun, bahkan ada yang mundur sampai

3 tahun. Akibat mundurnya pelaksanaan pekerjaan tersebut tentunya sangat merugikan

masyarakat karena terancam terkena sanksi program. Selain itu juga menimbulkan

masalah, seharusnya di tahun 2010 hanya memikirkan progress tahun 2010, tapi

kenyataanya masih harus memikirkan masalah di sebelumnya yang belum

terselesaikan. Akhirnya energi fasilitator terforsir hanya untuk menyelesaikan masalah

dan kemudian berdampak pada mundurnya program di tahun berjalan.

Salah satu penyebab mundurnya pelaksanan pekerjaan adalah akibat dari tidak

dibuatnya dokumen Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang dalam ilmu Managemen

Proyek kita kenal dengan istilah nama Time Scedule atau Jadwa Pelaksanaan atau

Rencana Kerja. Tanpa Time Scedule, pekerjaan tidak dapat dikontrol dan dikendalikan,

sehingga akibatnya pekerjaan menjadi molor tanpa arah. Untuk itu Time Scedule

sangat mutlak dibuat dalam menyusun dokumen RAB Desain.

Pada prinsipnya Time Schedule tidak terlalu rumit, berisi item-item pekerjaan yang telah

kita rencanakan dalam perhitungan volume dan dilengkapi dengan rencana bulan

penyelesaian yang dijabarkan dalam minggu serta adanya bobot pekerjaan untuk

mengetahui progress kemajuan agar bisa dibuat menjadi kurva S. Waktu yang

digunakan dalam Time Scedule biasanya sangat pendek sekali yaitu kurang lebih 3

bulan. Kami saji akan Time Scedule yang relatif sederhana dibanding Time Schedule

yang ada pada proyek-proyek besar. Contoh Time Schedule sederhana dapat anda

lihat pada gambar di bawah ini.

Page 61: Desain RAB TK
Page 62: Desain RAB TK

Dalam pelaksanaan pembangunan Time Schedule harus senantiasa diisi untuk

melakukan kontrol. Selain diisi juga harus dilakukan pembuatan Kurva S, dengan ada 2

jenis kurva S, warna biru adalah kurva S rencana, sedangkan warna merah adalah

kurva S untuk realisasi pekerjaan sesuai dengan bobot yang dihasilkan, sehingga

keterlambatan pekerjaan setiap minggu bisa kita kontrol. Kontrol berfungsi untuk

melakukan tindakan taktis jika terjadi keterlambatan,misalnya kita akan menambah

jumlah pekerja jika pekerjaan sangat lambat, atau mempercepat droping material dan

tindakan lainnya untuk mengejar ketertinggalan sehingga tidak berlarut larut dibiarkan

begitu saja.

Langkah-langkah Membuat Time Scedule

Langkah langkah membuat Time Schedule ada adalah sebagai berikut:

1. Tulislah Item Pekerjaan;

2. Buatlah kolom bobot dengan mengisinya 1/ (jumlah item pekerjaan) x 100, sehingga

menjadi = (1/35) x 100 =2,857. (Catatan: Berbeda dengan proyek umumnya yang

menggunajan item rupiah dalam pembobotan. Kita cukup menggunakan point yang

sama pada setiap item pekerjaan senilai dengan angka 1 (satu), hal ini untuk

memudahkan Kader Teknik mempelajari dan menerapkannya di lapangan).

3. Buatlah kolom jadwal pelaksanaan selama 3 bulan yang masing masing bulan

dijabarkan dalam minggu;

4. Isi dan arsirlah dengan warna biru, minggu yang digunakan untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan rumus bobot dibagai jumlah minggu, contoh: Pekerjaan no. 7

Pekerjaan Beton bertulang yang dilaksanakan dalam kurun waktu 3 minggu, maka

pembobotanya adalah = 2,857/3= 0,952;

5. Jumlahkan semua koefisien yang berwarna biru dalam masing masing minggu dan

ditulis dengan keterangan Rencana;

Page 63: Desain RAB TK

6. Begitu juga dengan Realisasi pekerjaan, jika mengalami kemunduran, contoh

Pekerjaan no. 10 Pekerjaan Acian Plesteran, Rencana 3 minggu yang pada Bulan

ke-2 Minggu ke 2,3 dan 4 berubah direalisasi pada Bulan ke-2 Minggu ke 3 dan 4.

Yang semula pembobotannya 2,857 / 3 = 0,952 akan berubah menjadi 2,857 / 2 =

1,429. Berilah warna arsir dengan warna merah;

7. Jumlahkan semua koefisien yang berwarna merah dalam masing masing minggu dan

ditulis dengan keterangan Realisasi;

8. Berdasarkan jumlah Rencana di masing masing minggu buatlah titik lalu hubungkan

masing masing titik sehingga membentuk gambar menyerupai huruf S, yang dalam

Managemen Proyek kita sebut Kurva S berilah warna garis tersebut dengan

WARNA BIRU;

9. Berdasarkan jumlah Realisasi masing-masing minggu buatlah titik lalu hubungkan

masing masing titik sehingga membentuk Kurva S berilah warna garis tersebut

dengan WARNA MERAH.

Page 64: Desain RAB TK
Page 65: Desain RAB TK
Page 66: Desain RAB TK

Daftar Pustaka

Ivan C Sibero, Buku Pintar RAB Rencana Anggaran Biaya untuk Membangun

Rumah, Yokyakarta, Media Kom, 2011

Yanto, Monica, Ariani, Panduan Praktis Menghitung Biiaya Membangun

Rumah, Jakarta, PT. Kawan Pustaka. 2010

SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk

Bangunan Gedung

SNI 15 – 2049-1994 Semen Portland

SNI 03 – 2836 – 2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi

SNI 03 – 1726 – 2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Rumah dan Gedung

HSKP Kabupaten Kutai Timur

Page 67: Desain RAB TK

Buku Baik Buruk. Dirjen PMD Pusat, PNPM-Mandiri Pedesaan

Page 68: Desain RAB TK
Page 69: Desain RAB TK
Page 70: Desain RAB TK
Page 71: Desain RAB TK
Page 72: Desain RAB TK
Page 73: Desain RAB TK
Page 74: Desain RAB TK
Page 75: Desain RAB TK
Page 76: Desain RAB TK
Page 77: Desain RAB TK
Page 78: Desain RAB TK
Page 79: Desain RAB TK
Page 80: Desain RAB TK
Page 81: Desain RAB TK
Page 82: Desain RAB TK
Page 83: Desain RAB TK
Page 84: Desain RAB TK
Page 85: Desain RAB TK
Page 86: Desain RAB TK
Page 87: Desain RAB TK
Page 88: Desain RAB TK
Page 89: Desain RAB TK
Page 90: Desain RAB TK
Page 91: Desain RAB TK
Page 92: Desain RAB TK
Page 93: Desain RAB TK
Page 94: Desain RAB TK
Page 95: Desain RAB TK
Page 96: Desain RAB TK

Biodata Penulis

Sudarmanto, S.T, M.Si. Lahir di Semarang, Jawa

Tengah pada tanggal 4 April 1973. Pendidikan dasar

hingga sarjana diselesaikan di kota kelahirannya.

Pendidikan S1 Teknik Sipil ditempuh di Universitas 17

Agustus 1945 Semarang. Tahun 2009 berhasil

menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Program

Studi Penyuluhan Pembangunan Jurusan Manajemen Pengembangan Masyarakat.

Setelah menyelesaikan studinya, penulis bekerja di lingkup pemberdayaan masyarakat

(Comunity Developtmen), bidang yang sangat menarik dan memunculkan ide-ide kreatif

untuk langkah-langkah atau strategi-strategi yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam

mengatasi permasalahan pembangunan bangsa. Diawali tahun 1998-1999, penulis

bekerja sebagai Konsultan Pedamping Proksidatani (Program Aksi Pemberdayaan

Masyarakat Tani) Menuju Ketahanan Panganan Nasional GEMA PALAGUNG (Gerakan

Mandiri Padi Kedelai dan Jagung) dan P4M2T (Program Peningkatan Penyuluh

Pertanian dalam Meningkatkan Masyarakat Tani) di bawah naungan kerjasama 3

instansi, yaitu : Departemen Pertanian (Deptan), Departemen Koperasi (Depkop) dan

Institut Pertanian Bogor (IPB). Tahun 2000-2002 menjadi Kader Teknik / Tenaga Teknis

Desa (KT/TTD) di PPK (Program Pengembangan Kecamatan) di salah satu desa di

Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2003 bergabung di di PPK yang

sekarang menjadi PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan) sebagai Fasilitator Teknik Kecamatan (FT) di Provinsi Jawa Tengah. Tahun

2010 masih di Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

sebagai Fasilitator Teknik Kabupaten di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan

Timur hingga sekarang. Adapun cita-cita yang ingin diraihnya adalah Spesialis

Infrastruktur PNPM-Mandiri Perdesaan. Karya publikasi yang sudah beredar di pasaran

adalah buku pemberdayaan masyarakat yang bersinggungan dengan usaha mikro kecil

dan menengah berjudul Bawang Merah dan Beternak Itik.

90

Page 97: Desain RAB TK