desamekarwangikknsisdamas2017.files.wordpress.com… · web viewpusat pengabdian kepada ......
TRANSCRIPT
LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
PENYULUHAN BANK SAMPAH DAN PEMBERDAYAAN SAMPAH
KAMPUNG PASIR LOA DESA MEKARWANGI KECAMATAN
HAURWANGI KABUPATEN CIANJUR
Oleh:
Puspitaningsih
Nim.1138020191
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis
pengabdian kepada masyarakat di Desa Mekarwangi Keamatan Haurwangi
Kabupaten Cianjur dengan judul “ Penyuluhan Bank Sampah dan Pemberdayaan
Sampah Kampung Pasir Loa Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi
Kabupaten Cianjur” telah diperiksa dan di sahkan pada tanggal 15 Maret 2017.
Dosen Pembimbing Lapangan
Muhamad Kholid, SH.,MH
Nip. 198204272011011011
Kepala Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung
Dr. H. amdaniWahyu Sururie, M.Ag
Nip. 19721032001121002
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga program Kuliah Kerja
Nyata Berbabasis Pemberdaan Masyarakat (KKN SISDAMAS) tahun 2017 di
Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur dapat terlaksana
dan terselesaikan dengan baik.
Laporan KKN ini di susun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis
saya selama pelasksanaan KKN di Desa Mekarwangi, dari tanggal 07 Pebruari
sampai dengan 07 Maret 2017.
Saya menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksanakannya program-
program yang telah saya laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun
kelompok.untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan material
2. Bapak Prof.Dr.H.Mahmud, M.Si selaku rektor UIN SGD Bandung
3. Dr.Munir, MA selaku ketua LP2M UIN SGD Bandung
4. Muhammad Khalid, SH.,MH selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
5. Camat Mekarwangi beserta stafnya.
6. Bapak Cecep Surahman, Kades Mekarwangi beserta seluruh perangkat
desa yang telah membantu memperlancar program-program saya.
7. Bapak Ayi Supandi selaku ketua MUI Desa Mekarwangi sekaligus sebagai
ketua DKM Masjid Assiyatul Huda.
8. Tokoh-tokoh masyarakat dan warga masyarakat yang telah bersedia
menerima dan membantu kami selama melaksanakan KKN Sisdamas.
9. Karang Taruna Pasir Gombong yang telah memberikan bantuannya demi
kelancaran program-program saya.
10. Rekan-rekan KKN kelompok 38 yang telah membantu saya selama
kegiatan berlangsung.
11. Rekan-rekan KKN kelompok Desa Mekarwangi yang telah bersedia
meberikan bantuan dan sarannya kepada saya sehingga program yang saya
rencanakan berjalan dengan baik.
12. Kawan-kawan KKN yang berada di seluruh Kecamatan Haurwangi yang
telah membantu program saya.
13. Tidak lupa juga kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu pelaksanaan KKN di lokasi 38 yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu.
Semoga itikad dan amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Tidak lupa saya haturkan maaf kepada semua pihak atas segala
kesalahan dan kekurangan dalam melaksanakan program-program saya selama
saya melaksanakan KKN di Kampung Pasir Gombong selama KKN berlangsung.
Pada akhirnya, saya berharap kegiatan KKN ini dapat berguna bagi
masyarakat Kampung Pasir Gombong pada khususnya dan Mayarakat Desa
Mekarwangi pada umumnya dalam mempercepat proses pembangunan
masyarakat desa. Amiin.
Bandung, 12 Maret 2017
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................v
RINGKASAN EKSEKUTIF...............................................................................................vi
PROLOG..............................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Permasalahan....................................................................................................1
B. Metode yang digunakan....................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Sejarah Desa......................................................................................................4
B. Monografi Desa.................................................................................................5
C. Kondisi Masyarakat Sasaran.............................................................................13
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat.........................................................14
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran..................................................16
C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat...............................................................17
D. Faktor Pendukung dan Penghambat..................................................................17
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Rekomendasi.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................21
BIODATA PENULIS ..........................................................................................................22
LAMPIRAN..........................................................................................................................23
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk..........................................................................7
Tabel 2.2 Data Penyebaran Penduduk................................................................................8
Tabel 2.3 Jumlah Siswa dan Guru .....................................................................................9
Tabel 2.4 Data Sarana dan Prasarana Pendidikan..............................................................10
Tabel 2.5 Jenjang Pendidikan Desa Mekarwangi...............................................................11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Lahan Desa Mekarwangi.....................................................................7
Gambar 3.1 Proses Pemilihan Sampah .................................................................................16
RINGKASAN EKSEKUTIF
Permasalahan yang terjadi di lokasi khusunya di Kampung Pasir Loa
Desa Mekarwangi Kabupaten Cianjur sebagi lokasi penyuluhan bank sampah
adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan tidak peduli terhadap sampah
serta kurangnya pengetahuan mengenai sampah yang dapat di manfaatkan.
Mereka tidak perduli terhadap sampah yang menumpuk, selain itu mereka
acuh tak acuh terhadap sampah yang dapat membahayakan dan menyebabkan
pencemaran baik itu udara maupun lingkungan. Untuk mengatasi permasalah
tersebut maka dilakukan metode kerjabakti dan penyuluhan mengenai bank
sampah. Bank sampah merupakan tempat Pengumpulan dan Pemilahan
Sampah yang dapat didaur Ulang dan memiliki nilai Ekonomis, yang dicatat
atau dibukukan dalam bentuk buku Tabungan. Sampah yang selalu kita kenal
adalah benda yang kotor, berpotensi membawa penyakit atau virus, tempat
bersarang nyamuk, dan hal buruk lain, serta sampah juga menjadi barang
berguna dan dapat menghasilkan nilai rupiah. Adapun hasil dari penerapan
metode ini sebagian masyarakat memberikan respon baik dan ingin ikut
berpartisipasi dalam menjalankan program tersebut. Masyarakat menyadari
bahwa sampah yang terdapat di kampung Pasir Loa sangat mengganggu
kegiatan dan rutinitas warga itu sendiri. Sehingga masyrakat di kampung
tersebut sangat menyambut baik program yang telah direncanakan dan
diselenggarakan oleh peserta KKN.
Kata Kunci: Penyuluhan, Sampah, Bank Sampah
PROLOG
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena karunia yang
Ia limpahkan penulis menyelesaikan laporan individu KKN Sisdamas UIN Sunan
Gunung Djati Bandung 2017. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Penulis sangat bersyukur
atas bimbingan dari semua pihak sehingga program yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan baik. Dengan hormat penulis ucapkan terimakasih kepada bapak
Muhamad Kholid, S.H., M.H. selaku dosen pembimbing lapangan yang sudah
membina penulis hingga bias menjalankan program individu dengan maksimal
dan dapat menyelesaikan laporan indvidu tepat waktu. Dan tidak lupa juga
penulis mengucapkan terimakasih kepada Desa Mekarwangi yang telah
menginjinkan penulis untuk menjalankan progam individu berupa pembuatan
website di Desa Mekarwagi.
Semoga program yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi Desa
Mekarwangi dan dapat terus berlanjut agar Desa tersebut bisa dikenal dan
semakin dikenal dengan potensi yang ada di Desa Mekarwangi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Gunung Djati Bandung
merupakan kegiatan akademik mahasiswa yang berlangsung melalui tahapan
pembelajaran peneitian dan pengabdian kepada masyarakat. KKN bertujuan
untuk membantu dan mendampingi masyarakat sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat, termasuk mengamalkan keilmuan yang telah dipelajari selama
proses pembelajaran di kampus sesuai dengan program studi masing-masing.
Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur menjadi
sasaran peserta KKN sisdamas 2017. Pelaksanaan KKN diawali dengan
sosialisasi awal (soswal) dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan
pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KKN dan untuk mengetahui
permasalahan yang ada masyarakat. Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi
Kabupaten Cianjur lebih tepatnya di kampung Pasir loa mempunyai keluhan
mengenai sampah yang semakin hari semakin menggunung sehingga
menyebabkan lingkungan tersebut menjadi tercemar dan tidak sehat.
Sampah merupakan kumpulan berbagai material buangan yang berupa
sisa proses dan kegiatan kehidupan manusia. Sebagai suatu produk yang tidak
lagi mempunyai nilai ekonomis, penanganan sampah jelas harus dilakukan dan
dikelola secara baik. Saat ini penanganan sampah masih sebatas pada
penanganan konvensional yaitu sampah ditaruh ditempat terbuka dan dibiarkan
membusuk dengan sendirinya. permasalahan sampah masih tidak kunjung
selesai, sampah masih menjadi sumber polusi udara karena baunya, dan polusi
air yang dikarenakan penanganan air (leacheate, cairan yang dihasilkan dari
pemaparan air hujan pada timbunan sampah) kurang bagus sehingga meresap
kemana-mana, serta menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit dan juga
sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir. Inilah salah satu bentuk masalah
yang ditimbulkan apabila penanganannya tarlambat dan tidak sistematis,
sehingga perlu dilakukan penyempurnaan. Keberadaan sampah memang tidak
bisa dihindari, tetapi dapat dikurangi dan dikendalikan. Dengan mengurangi
10% sampah, kita bisa mengurangi sekitar 544 kg karbon dioksida. Dengan
mendaur ulang setengah dari sampah rumah tangga, kita bisa mengurangi
sekitar 1088 kg karbon dioksida per tahun.
Pemilahan sampah dilakukan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 3
kantong tempat sampah. Setiap rumah tangga memisahkan sampah sesuai
jenisnya seperti sampah plastik, kertas dan kaca logam. Plastik sachet
minuman, snack dan refill bisa didaur ulang menjadi kerajinan seperti tas,
dompet, topi, tempat koran, dll. Sampah organik rumah tangga dimasukkan
dalam gentong/ drum komposter. Nantinya, sampah yang sudah menjadi
kompos ini dapat dijual. Setelah sampah pemilahan di rumah penuh kemudian
dibawa ke drum/ tong sampah sesuai jenisnya. Kemudian dari drum/ tong
sampah tersebut nanti diangkut petugas dibawa ke TPS. Di TPS, sampah yang
sudah terkumpul disortir, packing dan dijual, Hasil penjualan untuk biaya
operasional dan sisanya masuk kas kampung.
Permasalahan yang mendasar di Desa Mekarwangi lebih tepatnya di
Pasir Loa Rt 01 Rw 02 adalah terletak pada masyarakatnya yang egois dan
tidak peduli terhadap sampah dan tidak mau mengelola sampah tersebut.
Padahal apabila di kelola dengan baik sampah yang tadinya tidak berguna
dapat dikelola lagi seperti daun-daunan dan sampah organik lainnya dapat
dijadikan pupuk kompos untuk tumbuh-tumbuhan. Selain itu juga masyarakat
dapat memanfaatkan botol dan plastik bekas atau sampah non organik lainnya
untuk dijadikan kerajinan atau barang yang benilai jual tinggi.
Hadirnya peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berbasis sisdamas di
lingkungan mereka berencana untuk mencoba memberdayakan warga sekitar
mengenai pengelolaan Bank Sampah. Kami megajak anak-anak remaja mesjid
di daerah tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam program pemberdayaan
sampah ini semoga dapat membawa perubahan kepada masyarakat dan
memberikan kesadaran atau pemahaman akan lingkungan terutama dalam hal
sampah.
B. Metode yang digunakan
Metode atau tahapan yang dipilih guna menyelesaikan masalah dalam
mengatasi persoalan sampah yaitu dengan mendorong partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan sampah dan melakukan penyuluhan mengenai bank
sampah. Bank sampah merupakan tempat Pengumpulan dan Pemilahan
Sampah yang dapat didaur Ulang dan memiliki nilai Ekonomis, yang dicatat
atau dibukukan dalam bentuk buku Tabungan. Sampah yang selalu kita kenal
adalah benda yang kotor, berpotensi membawa penyakit atau virus, tempat
bersarang nyamuk, dan hal buruk lain, serta sampah juga menjadi barang yang
harus ditekan produksinya.
Adanya bank sampah bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, Bank
Sampah mampu merubah perilaku masyarakat melalui pemberian pemahaman
baru dalam pemanfaatan sampah. Masyarakat diajarakan bagaimana cara
memilah sampah, untuk kemudian dikumpulkan dan disetor ke Bank Sampah
yang nantinya akan dikonversi menjadi tabungan masyarakat. Dengan
dukungan oleh struktur sumber daya yang baik dan bekerja untuk kepentingan
social sudah saatnya kita berubah ,memandang sampah punya nilai guna dan
manfaat sehingga tidak layak dibuang percuma.
Ada beberapa pola penyuluhan yang digunakan dalam program ini
yaitu yang pertama penyuluhan dari rumah ke rumah, yang ke dua yaitu
penyuluhan melalui seminar mengenai bank sampah. Penyuluhan tersebut
dilaksanakan bersama ketua pelaksana yang terjun langsung ke lapangan
dengan dibantu masyarakat lainnya dan remaja mesjid setempat untuk
memberikan informasi mengenai bank sampah mulai dari bagaimana cara
mengelola sampah dan pemberitahuan mengenai jenis sampah organik dan non
organik.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Sejarah Desa
Desa Mekarwangi adalah salah satu desa yang merupakan pemecahan dari
desa Karang Wangi hal tersebut terjadi sekitar tahun 1984, pada saat itu yang
menjadi kepala desa Karang Wangi Djaji Rukmana. Setelah terjadi pemecahan
dan pemekaran desa, awal kepemimpinan yang di desa Mekarwangi ditetapkan
seorang pejabat sementara (PJS) kepala desa Somawinata, beliau mantan kepala
dusun putra daerah dari desa Mekarwangi selama satu tahun. Pada tahun 1985,
maka dilaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) dengan beberapa calon
Alhamdulillah Bapak Somawinata terpilih menjadi kepala desa Mekarwangi
dengan masa bakti 1985 s/d 1994, namun Tuhan menakdirkan lain pada tahun
1991 pa Somawanita meninggal dunia.
Sejak itu desa Mekarwangi dijabat oleh bapak Endang Suganda dari unsur
kecamatan Ciranjang selama ± 3 tahun pada tahun 1994 diadakan pemilihan
antara bapak D. Abdurrahman selaku sekdes dengan bapak H. Danan Sahid dan
dimenangkan oleh bapak D. Abdurrahman dengan masa bakti tahun 1994 s/d
2002 sampai masa jabatan berakhir.
Kemudian diadakan lagi pemilihan kepala desa (Pilkades) pada awal tahun
2002 yang dimenangkan oleh bapak Jayadi masa bakti antara 2002 s/d 2007,
namun pada tahun 2004 bapak Jayadi meninggal dunia lalu pada tahun 2004 s/d
2005 dijabat oleh bapak Yanto dari pemerintah kabupaten Cianjur, terus dari
tahun 2006 s/d 2007 dijabat oleh bapak Atang Djaelani dari sekdes Mekarwangi,
selanjutnya dari Juli 2007 diadakan pemilihan kepala desa dan dimenangkan oleh
bapak Cecep Surahman dengan masa bakti dari tahun 2007 s/d 2013, kemudian
pada bulan Juli diadakan kembali pemilihan kepala desa akan tetapi sehubungan
dengan tidak adanya calon kepala desa yang lain maka sesuai dengan kesepakatan
bersama bapak Cecep Surahman sebagai calon tunggal dan dilantik untuk dengan
masa bakti 2013 s/d 2019.
B. Monografi
1. NamaDesa : Mekarwangi
2. TahunPembentukan : Tahun 1981
3. DasarHukumPembentukan: INMENDAGRI NO. 23 Tahun 1989
4. NomorKode Wilayah : 32.03.161008
5. NomorKodePos : 43283
6. Kecamatan : Haurwangi
7. Kabupaten : Cianjur
8. Provinsi : Jawa Barat
Data Umum
1. TipologiDesa : Persawahan
2. Tingkat perkembanganDesa: Swasembada
3. Luas Wilayah : 177,39 Ha
4. Batas Wilayah :
a. Sebelah Utara : Desa Cipeuyeum Kec. Haurwangi
b. Sebelah Selatan : Desa Ramasari Kec. Haurwangi
c. Sebelah Barat : Desa Karangwangi Kec. Ciranjang
d. SebelahTimur : Desa Kertasari Kec. Haurwangi
5. Orbitasi (JarakdaripusatPemerintahan) :
a. JarakdariPusatPemerintahanKecamatan: 1 Km
b. JarakdariPusatPemerintahan Kabupaten: 20 Km
c. JarakdariPusatIbu Kota Provinsi : 50 Km
d. JarakdariIbu Kota Negara : 120 Km
Pertanahan
1. Luas wilayah Desa Mekarwangi :177,39Ha.
Tanah Darat :40Ha.
Tanah Sawah :137,39Ha.
2. Terbagi dari :
a. Tanah Negara : 1,25 Ha.
b. Tanah Kehutanan : -
c. Tanah Perkebunan : -
d. Tanah Milik : 175,64Ha.
e. Tanah Kas Desa : 0,50 Ha.
f. Tanah Pe ngangonan : -
g. Tanah Pekuburan Umum: 0,5 Ha.
h. Tanah Pekuburan Keluarga: 0,5 Ha.
j. Tanah HGB : 1,25 Ha.
3. Penggunaan Lahan Desa Mekarwangi Dalam Satuan Hektar
a. Sawah : 137,09 Ha
b. Pekarangan/bangunan : 27,60 Ha
c. Tegal/Hutan Rkyat : 7,00 Ha
d. Lain-lain : 5,70 Ha
Gambar 2.1
Diagram Lahan Desa Mekarwangi
Kependudukan
Perkembagan penduduk Desa Mekarwangi dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini
Tabel 2.1
Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Tahun 2013 – 2015
No TahunJumlah LajuPertumbuh
an
( % )Jiwa KK
1 2013 5271 1.852 8,2%
2 2014 5687 1.936 8,1%
3 2015 5734 1.646 8.0%
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Proyeksi jumlah penduduk untuk 3 (tiga) Tahun kedepan berdasarkan
laju pertumbuhan penduduk 3 (tiga) tahun terakhir sebagai berikut :
a. Tahun 2013 : 5.271 Jiwa
b. Tahun 2014 : 5.687 Jiwa
c. Tahun 2015 : 5.734 Jiwa
Tabel 2.2
Data Penyebaran Penduduk
No Dusun/RW Jumlah Kepadatan
per Km2Jiwa KK
1 DUSUN 01 3.225 921
2 DUSUN 02 2.509 725
Jumlah 5.734 1.646
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dasar pembangunan dimasa
yang akan datang. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan cukup tinggi,
terbukti anak-anak usia sekolah hampir seluruhnya mengikuti jenjang
pendidikan yang telah tersedia.Sarana dan Prasarana pendidikan yang ada
masih perlu peningkatan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas guna
tercapainya mutu pendidikan anak didik yang lebih baik lagi.
Data jumlah murid dan Guru/Ustad sebagaimana tersebut pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.3
Jumlah Siswa dan Guru
No Uraian PAUD TK SD/MI SMP/MTs SMA/
SMK
MA
PT
1 Murid 189 102 889 540 76 14
2 Guru 14 12 38 20
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Sarana dan Prasarana pendidikan yang ada masih perlu peningkatan,
baik dari sisi kuantitas maupun kualitas guna tercapainya mutu pendidikan
anak didik yang lebih baik lagi.
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan baik Negeri maupun swasta, dan formal
maupun non formal dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
No Nama Sekolah Lokasi
(RT/ RW)
Jumlah Status
(Neg/Swt)
1 TK Al-Barokah RW 01 RT
31 Swasta
2 TK Mekar Harapan RT 02 /
RW 051 Swasta
3 DTA Miftahul Khoir RT 03 /
RW 021 Swasta
4 DTA ALfajar RT 03 /
RW 031 Swasta
5 DTA Riyadulhuda Almusri’ RT 02 /
RW 041 Swasta
6 DTA Nrul Huda RT 02 /
RW 051 Swasta
7 DTA Alhikmah RT 03 /
RW 071 Swasta
8 SDN CIPEUYEUM 3
SDN CIPEUYEUM 4
RT 052/
RW 05
RT 01 /
RW 03
2 Negeri
9 SMPN SATU ATAP RT 02 /
RW 05
1 Negeri
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Tabel 2.5
Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Mekarwangi
No Tingkat Pendidikan Penduduk JumlahProsentase
( % )
1Usia 3 - 6 tahun yang belum masuk
TK150
2Usia 3 – 6 tahun yang sedang TK/play
group189
3Usia 7 - 18 tahun yang tidak pernah
sekolah-
4 Usia 7 - 18 tahun yang sedang sekolah 647
5Usia 18 - 56 tahun tidak pernah
sekolah-
6 Tamat SD/sederajat 335
7 Tamat SMP/sederajat 210
8 Tamat SMA/sederajat 115
9 Tamat D1/sederajat 12
10 Tamat D2/sederajat 14
11 Tamat D3/sederajat 10
12 Tamat S1/sederajat 29
13 Tamat S2/sederajat 3
14 Tamat S3/sederajat -
JUMLAH 100 %
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Ketenagakerjaan
Mengenai dampak ketenagakerjaan terhadap pendapatan rumah tangga
dampaknya sangat luas terhadap kemiskinan, karena kemiskinan sangat
dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga.
Mengingat sangat sempitnya lapangan pekerjaan para pencari kerja lebih
memilih mencarai pekerjaan diluar daerah, seperti di Jakarta dan dikota atau
daerah lain baik didalam maupun diluar pulau Jawa bahkan diluar negeri sebagai
TKI dan TKW.
Sehubungan dengan hal tersebut, permasalah ketenaga kerjaan adalah
sebagai berikut :
1. Jumlah pencari kerja selalu bertambah, sedangkan penyerapan tenaga kerja
sangat terbatas.
2. Pencari kerja/penganggur pada umumnya ;
a. Berpendidikan rendah
b. Keterampilan rendah
Pekerjaan/Mata Pencaharian :
a. Karyawan
1) PegawaiNegeriSipil : 103 orang
2) TNI/POLRI : 3 orang
3) Swasta : 113 orang
b. Wiraswasta/Pedagang : 163 orang
c. Petani : 602 orang
d. Tukang : 82 orang
e. BuruhTani : 1101 orang
f.Pensiunan : 8 orang
g. Nelayan : - orang
h. Peternak : - orang
i.Jasa : 36 orang
j.Pengrajin : 26 orang
k. PekerjaSeni : 8 orang
l.Lainnya/Pekerjaan tdk tentu: - orang
m. TidakBekerja/Penganggur : - orang
C. Kondisi Mayarakat Sasaran
Objek sasaran permasalahan yaitu masyarakat Kampung pasir loa Rt 01
Rw 02 Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur. Berdasarkan
hasil pengamatan, masyarakat mearasa kebingungan dalam membuang sampah
rumah tangga, karena di daerah tersebut tidak mempunyai tempat pembuangan
sampah akhir. Sehingga mereka membuang sampah ke lahan kosong milik warga
yang ada di daerah mereka, hal tersebut menjadi kebiasaan buruk warga untuk
membuang sampah sembarangan dan diikuti oleh warga lainya sehingga pada
akhirnya sampah menjadi menggunung dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat
Pada pelaksanaan program-program ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat Pasir Loa tentang lingkungan hidup, khususnya
tentang sampah, permasalahan dan manfaatnya, terutama yang berhubungan
dengan pembangunan Bank Sampah agar masyarakat termotivasi utuk hidup sehat
dan bersih. Lingkungan sehat berperan aktif dalam menciptakan kesadaran akan
lingkungan sehingga dapat mengelola sampah rumah tangga. Program-program
didalamnya berupa kegiatan pokok yaitu beberapa diantaranya:
1. Sosialisasi, pembentukan pengelola, dan melatih pelayanan Tabungan Bank
Sampah
Kegiatan ini meliputi sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN
kepada para warga kampung pasir loa mengenai pentingnya menjaga
kebersihan, dampak negatif sampah dan konsep mengenai bank sampah itu
sendiri dan apa manfaatnya. Setelah berjalannya program tersebut, para
peserta KKN dengan mudah merekrut warga setempat yang peduli terhadap
lingkungan untuk dilatih dan dipersiapkan untuk menjadi pengelola bank
sampah sehingga saat kegiatan KKN usai masih ada keberlanjutan dari
program bank sampah tersebut. sosialisasi yang dilakukan meliputi:
a. sosialisasi secara umum dilakukan di tempat-tempat ibadah seperti
mesjid yang terdapat di kampung pasir loa. Adapun materi sosialisasi
dalam tahap ini adalah pengenalan bank sampah secara umum kepada
warga kampung pasir loa Rt 01 Rw 02 Desa mekarwangi.
b. Sosialisasi penjelas, yaitu dimaksudkan untuk memberikan penjelasan
kepada warga kampung pasir loa mengenai tata cara menabung atau
mekanisme menabung beserta penggunaan nasabah.
2. Menyiapkan kelengkapan Bank Sampah
Program kegiatan ini merupakan salah satu program utama KKN. Dalam
kegiatan meyiapkan kelengkapan bank sampah, mahasiswa KKn berhasil
mengajak warga setempat untuk ikut berpartisipasi dalam kerja bakti.
3. Melatih daur ulang sampah menjadi kompos
Kegiatan ini meliputi kegiatan melatih warga untuk mengelola sampah dan
membuat sampah menjadi bermanfaat, yakni dengan mengubah sampah
organik menjadi kompos. Disini mahasiswa KKN mengajarkan bagimana
cara memilih jenis sampah organik untuk dijadikan kompos yang dapat
digunakan untuk menyuburkan tanah sekitar atau bahkan dapat dijual.
4. Melatih daur ulang sampah menjadi kerajinan
Kegiatan ini meliputi pelatihan kepada warga untuk membuat kerajinan
tangan dengan bahan baku sampah, terutama sampah plastik, yang umumnya
sulit untuk didaur ulang agar sampah tersebut diharapkan akan bermanfaat
untuk digunakan sendiri atau bahkan dijual.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
Setelah di awal melakukan pelatiham dam sosialisasi, kemudian setelah bank
sampah telah beroperasi maka untuk selanjutnya mahasiswa KKN akan
memonitoring dan evaluasi beserta rapat membahas permasalahan dengan
warga sekitar.
Berikut pula tahap pengelolaan sampah yaitu sebagai berikut:
1. Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dimulai
dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik
dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan.
2. Pemanfaatan kembali kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
a. Pemanfaatan sampah organik, seperti pengmposan sampah yang mudah
membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan.
b. Pemnafaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung maupun tidak langsung
- Pemnafaatan kembali secara langsung misalnya pembuatan kerajinan
yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang
- Pemnafaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual
barang bekas sepeti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas
dan lain-lain.
Gambar 3.1
Proses Pemilihan Sampah
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran
Dalam kegiatan tersebut pihak-pihak yang terlibat dalam pengabdian
adalah masyarakat dan remaja mesjid di kampung pasir loa, dalam kegiatan
penyuluhan kami terjun langsung ke lapangan dengan dibantu remaja mesjid
setempat untuk memberikan informasi mengenai bank sampah dan melakukan
kerja bakti setiap hari jumat bersama masyarakat setempat untuk ikut serta dalam
kegiatan tersebut. penyuluhan yang kami lakukan yaitu dengan menggunakan
media lisan dan tulisan yang berupa selebaran mengenai informasi tentang bank
sampah. Hal tersebut cukup efektif untuk menyadarkan masyarakat bahwa
sampah masih dapat dikelola dengan baik.
C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Hasil pengabdian dari program yang dijalankan yaitu :
1. Sampah yang terdapat di kampung pasir loa menjadi berkurang.
2. Penyakit juga akan berkurang.
3. Lahan warga yang dulunya di jadikan TPS (Tempat Pembuangan Sampah)
sekarang menjadi bersih.
4. Masyarakat menjadi peduli akan pentingnya menjaga kebersihan sekitar.
5. Masyarakat tertarik untuk mengelola bank sampah setelah dilakukan
penyuluhan bank sampah.
6. Masyarakat semakin tahu dan dapat membedakan sampah organik dan
anorganik.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung
a. Alat-alat kebersihan yang sudah tersedia
Salah satu faktor pendukung dari program bank sampah yaitu
ketersediaannya alat-alat kebersihan sehingga pada saat pelaksanaan program
mahasiswa khususnya penyelenggara program tidak kesulitan dalam pelaksanaan
program karena tidak perlu lagi mencari alat untuk melaksanakan program seperti
melakukan kerja bakti dan pemilihan sampah.
b. Respon warga yang baik
Pada saat pelaksanaan program sebagian masyarakat sangat antusisas untuk
melakukan program kegiatan kerja bakti dan pemilihan sampah. karena sebagian
masyarakat menyadari bahwa sampah yang terdapat di kampung Pasir Loa sangat
mengganggu kegiatan dan rutinitas warga itu sendiri. Sehingga masyrakat di
kampung tersebut sangat menyambut baik program yang telah direncanakan dan
diselenggarakan oleh peserta KKN.
2. Faktor penghambat
a. Keegoisan masyarakat
Keegoisan masyarakat disini adalah banyaknya masyarakat yang tidak
peduli akan lingkungan. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah
sembarangan di area yang tidak seharusnya di jadikan tempat pembuangan
sampah, akan tetapi masyarakat masih melakukan kegiatan tersebut berulang kali.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor penghambat dari program yang sedang
dilaksanakan.
b. Tempat pembuangan sampah yang disediakan oleh pemerintah terlalu jauh
Salah satu faktor penghambat inilah yang membuat masyarakat membuang
sampah sembarangan karena tempat pembuangan sampah yang jauh dan
membuang waktu dan tenaga sehingga warga malas untuk membuang sampah
sampah pada tempat yang telah disediakan oleh pemerintah.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilih dan memilah sampah
Masyarakat di Desa Mekarwangi tepatnya di kampung Pasir Loa Rt 01 Rw
03 masih acuh dan kurang sadar akan pentingnya memilih dan memilah sampah
kususnya sampah organik dan anorganik. Padahal jika masyarakat pandai memilih
dan memilah atau bisa memanfaatkan sampah tersebut akan memdatangkan
manfaat atau bisa bernilai sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi
masyarakat itu sendiri.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi permasalahan
dalam program pemberdayaan ini masyarakatnya yang egois dan tidak peduli
terhadap sampah dan kurangnya pengetahuan mengenai sampah yang dapat di
manfaatkan. Mereka tidak perduli terhadap sampah yang menumpuk, selain itu
mereka acuh tak acuh terhadap sampah yang dapat membahayakan dan
menyebabkan pencemaran baik itu udara maupun lingkungan.
Untuk itu solusi dari permasalah ini adalah melakukan kerjabakti dan
melaksanakan kegiatan bank sampah yaitu memisahkan terlebih dahulu sampah
organik dan anorganik serta mengajak warga untuk ikut berpartisipasi di
dalamnya. Sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk kompos yang ramah
lingkungan, sedangkan sampah anorganik dapat dijadikan kerajinan atau benda
yang dapat menghasilkan nilai jual yang nantinya dapat membantu perekonomian
warga. Selain itu warga dapat melakukan pemilahan sampah. Pemilahan
dilakukan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 3 kantong tempat sampah. Setiap
rumah tangga memisahkan sampah sesuai jenisnya seperti sampah plastik, kertas
dan kaca logam. Plastik sachet minuman, snack dan refill bisa didaur ulang
menjadi kerajinan seperti tas, dompet, topi, tempat koran, dll. Sampah organik
rumah tangga dimasukkan dalam gentong/ drum komposter. Nantinya, sampah
yang sudah menjadi kompos ini dapat dijual. Setelah sampah pemilahan di rumah
penuh kemudian dibawa ke drum/ tong sampah sesuai jenisnya. Kemudian dari
drum/ tong sampah tersebut nanti diangkut petugas dibawa ke TPS. Di TPS,
sampah yang sudah terkumpul disortir, packing dan dijual, Hasil penjualan untuk
biaya operasional dan sisanya masuk kas kampung.
Selain itu masyarakat juga dapat menjadi nasabah bank sampah untuk
menabung sampah di bank sampah, sampah yang di tabung nantinya akan
menghasilkan nilai rupiah per kilo sampah. Dengan adanya bank sampah maka
sampah yang biasanya di buang oleh masyarakat di kampung Pasir Loa dapat
dimanfaatkan atau di tabung di bank sampah dan menghasilkan nilai rupiah.
B. Rekomendasi
Sosialisasi mengenai KKN sisdamas hendaknya dilakukan pada jagka
waktu yang lama dan berkala, sehingga mahasiswa yang melaksanakan program
KKN pemahamannya akan lebih matang dan lebih mengerti apa yang harus
dilakukan. Selain itu hendaknya meningkatkan bimbingan terhadap peserta KKN
agar tahapan siklus KKN sisdamas akan terlaksana secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://kkn-untag2014.blogspot.co.id/p/blog-page_13.html?m=1 di aksespada
tanggal 13 maret 2017.
Tim editor, suplemenlampiranpanduan KKN SISDAMAS (Kuliah Kerja Nyata
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat)
BIODATA
Nama : Puspitaningsih
Jabatan : Anggota
TTL : Bandung, 05 Januari 1996
NIM : 1138020191
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
No HP : 087785638711
Alamat : Kp. Sukarame Rt 001 Rw 005
Desa Bojongkunci Kec.
Pameungpek Kab. Bandung
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pembuatan Banner sampah untuk mengingatkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan
Kerja bakti bersama mahasiswa lainnya
Pemasangan Banner di Kampung Pasir Loa Rt 01 Rw 02 Desa Mekarwangi
Kerja bakti dan pemilahan sampah organik dan anorganik bersama warga
Kampung Pasir loa Desa Mekarwangi
Silaturahmi bersama pemilik tanah wakaf yang dijadikan tempat pembuangan
sampah sementara
Silaturahmi bersama pengelola sampah di Kampung Pasir loa Desa
Mekarwangi
Proses pemilihan sampah