deskripsi lpp tvri sta.yogyakarta

Upload: derryramadhan

Post on 18-Jul-2015

689 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

DESKRIPSI LPP TVRI STA. D.I. YOGYAKARTAI. SEJARAH BERDIRINYA TVRI Dalam rangka menyambut penyelenggaraan ASIAN GAMES IV tahun 1961, maka pemerintah memutuskan untuk membangun stasiun televisi di Jakarta. Oleh karenanya dibentuklah panitia persiapan pembangunan stasiun televisi yang terdiri dari sembilan orang dimana R.M. Soenarto bertindak sebagai ketua. Pada tanggal 23 Oktober 1961 diambillah keputusan akhir mengenai pendirian stasiun televisi sekaligus digunakannya peralatan dari Nippon Electronica Corporation ( NEC ) Jepang. Siaran perdana sebagai siaran percobaan disiarkan pada tanggal 17 Agustus 1962 berupa siaran khusus liputan tentang upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Disusul kemudian dengan penayangan pembukaan ASIAN GAMES IV pada tanggal 24 Agustus 1962 yang kemudian dilanjutkan siaran-siaran secara teratur dengan nama Biro Radio danTelevision Organizing Committee ASIAN GAMES IV, sekaligus merupakan hari jadi berdirinya Televisi Republik Indonesia ( TVRI ). Melalui Kepres RI No. 215 tahun 1963 maka dibentuklah yayasan tersendiri dengan nama Yayasan Televisi Republik Indonesia. Penyesuaian pada tahun 1968 dilantik Direktorat Jendral Radio, Televisi dan Film Departemen Penerangan RI. Perluasan jangkauan TVRI terus ditingkatkan guna menggali, mengangkat serta mengembangkan potensi dari suatu daerah. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkn kebijakan untuk mendirikan stasiun penyiaran daerah di beberapa wilayah di Indonesia dalam kurun waktu 1962 sampai dengan 1999, yakni TVRI Jakarta (1962), TVRI Yogyakarta (1965), TVRI Medan (1970), TVRI Ujung Pandang (1972), TVRI Banda Aceh (1973), TVRI Palembang (1974), TVRI Denpasar (1978), TVRI Surabaya (1978), TVRI Manado (1978), TVRI Bandung (1987), TVRI Samarinda (1993), TVRI Ambon (1993), TVRI Semarang (1996), dan TVRI Padang (1997), selanjutnya dengan adanya pemekaran wilayah di beberapa propinsi di In donesia, maka saat ini jumlah Stasiun TVRI di Indonesia mencapai 27 buah yakni : 1. TVRI Stasiun Nanggroe Aceh Darussalam 2. TVRI Stasiun Sumatera Utara 3. TVRI Stasiun Sumatera Barat 4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan 5. TVRI Stasiun Riau 6. TVRI Stasiun Bengkulu 7. TVRI Stasiun Jambi 8. TVRI Stasiun Lampung

9. TVRI Stasiun Jawa Barat 10. TVRI Stasiun Jawa Tengah 11. TVRI Stasiun Jawa Timur 12. TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta 13. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan 14. TVRI Stasiun Sulawesi Utara 15. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah 16. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara 17. TVRI Stasiun Kalimantan Timur 18. TVRI Stasiun Kalimantan Barat 19. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah 20. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan 21. TVRI Stasiun Bali 22. TVRI Stasiun Maluku 23. TVRI Stasiun NTT 24. TVRI Stasiun Papua 25. TVRI Stasiun NTB 26. TVRI Stasiun Gorontalo 27. TVRI Stasiun DKI II. PERKEMBANGAN TVRI Semula TVRI berada di bawah Yayasan sejak tahun 1962, kemudian tahun 1965 dibawah Direktorat Televisi Departemen Penerangan. Selanjutnya tahun 1970 di bawah Direktorat Jendral Radio, Televisi, dan setelah dibubarkannya DEPPEN pada tanggal 16 Oktober 1999, maka pada tanggal 7 Juni 2000 melalui Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2000 yang ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid, TVRI telah resmi menjadi Perusahaan Jawatan ( Perjan ). Pada pemerintahaan Megawati melalui PP No. 9 Tahun 2002, tertanggal 17 April 2002 TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas ( PT ). Dengan beralihnya TVRI menjadi PT berarti struktur organisasinya secara otomatis mengalami perubahan dengan menyesuaikan prinsip-prinsip operasional sebuah perusahan. Selanjutnya Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002 yang menempatkan TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, selanjutnya , melalui PP no. 13 tahun 2005, tertanggal 18 Maret 2005, TVRI diubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik dan sejak tanggal 24 Agustus 2006 telah ditetapkan Jajaran Direksi LPP TVRI oleh Dewan Pengawas LPP TVRI. Jika dibuat skema, maka sejarah status TVRI adalah : 1. 1962 Yayasan TVRI 2. 1965 Direktorat dibawah Deppen. 3. 2001 Perjan PP No.36/Th.2000 (Depkeu, BKN) 4. 2002 PT (Persero) PP No.9/Th.2002 (Depkeu, BKN, Menneg BUMN, Menneg Kominfo)

5. 2005 TV Publik UU No.32/Th.2002, PP.11/Th.2005, PP.No.13/Th. 2005 Tgl.18-3-05 6. 2006 Maret, Dewas TVRI terpilih Mei, dikukuhkan 23 Agust 2006, Direksi terpilih 24 Agust 2006, Pkl.14.00 WIB Direksi dilantik oleh Dewas TVRI 7. Dewas Periode 2011 2016, dikukuhkan 9 Januari 2012 Jam 10.00 wib Adapun Dewan Pengawas TVRI tersebut terdiri atas : 1. Indrawadi Tamim, Ph.D; 2. Dra. Immas Sunarya, M.M 3. Elprisdat 4. Bambang Soeprijanto 5. Akhmat Sofyan, S.Sos Sedangkan Dewan Direksi LPP TVRI terdiri atas : 1. Direktur Utama : Dra. Immas Sunarya, MM 2. Direktur Program dan Berita : Drs. Yon Anwar 3. Direktur Teknik : Ir. Satya Sudhana 4. Direktur Keuangan : DR. Antar M.T. Sianturi, Ak.,MBA 5. Direktur Umum : Drs. Dudi Sudirman, M.Si. 6. Direktur Pengembangan dan Usaha : Ir. Hendra Budi Rahman Sehubungan dengan perubahaan status tersebut, kini TVRI semakin ditantang untuk mulai mandiri khususnya dalam memproduksi acara, karena anggaran dari negara untuk penyelenggaraan produksi siaran televisi sangat terbatas. III. VISI, MISI, SASARAN DAN TUJUAN TVRI 1 VISI

Terwujudnya TVRI sebagai media independen, profesional, terpercaya dan pilihan bangsa Indonesia, dalam keberagaman usaha dan program serta jaringan penyiaran berkualitas yang ditujukan untuk melayani kepentingan masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan melestarikan nilai budaya bangsa,untuk memperkuat kesatuan nasional 2 . MISI a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. b.Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama. c.Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

d.Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional. 1. 3. TUJUAN PENYIARAN TVRI Memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. (Pasal 3 UU No.32/Th.2002, tentang Penyiaran) 1. 4. TUJUAN dan SASARAN a. Terciptanya program yang menarik. b.Terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan. c. Meningkatnya kualitas SDM khususnya pada penguasaan teknologi informasi. 1. TVRI menjadi pusat sarana pembelajaran sekolah dan luar sekolah. e. Meningkatnya sistem dan prosedur pada TVRI. f. Meningkatnya kemampuan Stasiun Penyiaran Daerah. g.Terciptanya pemancar yang berkualitas dan berteknologi tinggi. h.Meningkatnya jangkauan siaran. 1. 5. TUGAS TVRI SEBAGAI TV PUBLIK Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ( Pasal 4 PP. No.13 Th.2005) IV. ARTI LOGO TVRI 1 MAKNA

Secara simbolis, bentuk logo ini menggambarkan layanan public yang ocialtive, komunikatif, elegan dan dinamis dalam upaya mewujudkan visi dan misi TVRI sebagai TV Publik yaitu media yang memiliki fungsi control dan perekat ocial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan berakhir pada huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf P yang mengandung 5 ( lima ) makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu : 1. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa 2. P sebagai huruf awal dari kata PERUBAHAN yang berarti membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna 3. P sebagai huruf awal dari kata PERINTIS yang berarti merupakan perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia 4. P sebagai huruf awal dari kata PEMERSATU yang berarti merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di Bumi Nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau 5. P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna. Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.Warna BIRU mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.

Khusus untuk TVRI Stasiun D.I Yogyakarta, dibawah logo tersebut dicantumkan identitas lokal, yakni kata Jogja seperti yang tercantum dalam tulisan Jogja Never Ending Asia, yang berupa tulisan tangan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Hal ini mengandung makna sebagai penghormatan terhadap Kraton Yogyakarta sebagai pusat budaya dan cikal bakal pengembangan wilayah DIY serta untuk turut mempromosikan icon wisata DIY baik di kancah regional, nasional dan internasional. Hal lain lagi, bahwa dengan pencantuman tulisan Jogja ini, diharapkan TVRI Jogja mampu menjalankan visi dan misinya selaku TV Publik yang mempunyai kepedulian dan keberpihakan terhadap publik DIY.

V.

SEJARAH TVRI STASIUN D.I YOGYAKARTA

TVRI Stasiun D.I Yogyakarta merupakan TVRI stasiun daerah pertama kali yang berdiri di tanah air, yakni tahun 1965. Pertama berdiri di Yogyakarta berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, tepatnya saat TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta dipimpin oleh Kepala Stasiun yang pertama yakni IR. Dewabrata. Konon, untuk mendirikan Menara Pemancar, dibangun dari bahan bambu. Selanjutnya, di tahun 1970 menara pemancar TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta menempati lokasi baru di Jalan Magelang Km. 4,5 Yogyakarta, seluas 4 hektar, sampai dengan saat ini. Siaran perdana TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta pada tanggal 17 Agustus 1965 adalah menyiarkan acara pidato peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-20 oleh Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Paduka Paku Alam VIII. Pada awalnya TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta mengudara tiga kali dalam satu minggu yang masingmasing berdurasi dua jam. Pada saat itu jangkauan siaran masih terbatas pada area yang dapat dijangkau pemancar VHF berkekuatan 10 Kwatt, begitu pula format siarannya masih hitam putih. Namun pada tahun 1973, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta telah mulai melakukan siaran setiap hari. Siaran produksi lokal TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta tiap harinya mencapai 2,5 hingga 3 jam, setelah diakumulasikan dengan penyiaran terpadu dari TVRI Pusat Jakarta. Karena faktor topografis berupa pegunungan di daerah Gunung Kidul maupun di Kulonprogo, sebelum tahun 2009 terdapat beberapa daerah yang belum dapat menerima siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta, Untuk memberikan layanan yang optimal, maka pada awal November 2008 dibangun tower pemancar di daerah Bukit Pathuk, Gunung Kidul guna memperluas jangkauan siarannya. Sejak didirikan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta sampai dengan saat ini telah dilakukan beberapa kali pergantian jabatan Kepala Stasiun yaitu sebagai berikut : NAMA PERIODE

1. Ir. Dewabrata 2. R.M. Soenarto 3. Drs. Darjoto 4. M. Djaslan, B.A 5. Drs. Ishadi SK, M.Sc 6. Drs. Semyon Sinulingga 7. Drs. Suryanto 8. Drs. Bakaroni A.S. 9. Sunjoto Suwarto 10. Drs. Pudjatmo 11. Drs. Sutrimo MM, M.Si 12. Drs. Sudarto HS 13. Drs. Bambang Winarso M.Sc 14. Drs. Tribowo Kriswinarso 15. Drs. Tri Wiyono Somahardja, MM 16. Made Ayu Dwie Mahenny, SH, M.Si

1965 1971 1971 1975 1975 198 3 1983 1985 1985 1988 1988 1990 1990 Juli 1995 Agustus Desember 1995 Januari 1995 1998 1998 2000 2000 2000 2003 2003 2007 2007 2009 2009 2010 2010 sekarang

VI. STRUKTUR ORGANISASI TVRI STASIUN D.I YOGYAKARTA Sesuai aturan Direksi LPP TVRI NO. 155/PRT/DIREKSI-TVRI/2006, maka struktur kelembagaan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta yang tergolong dalam TVRI Tipe A, maka mempunyai struktur sebagai berikut :

VII. VISI DAN MISI TVRI D.I YOGYAKARTA 1 VISI

Terwujudnya TVRI D.I Yogyakarta sebagai media Televisi Publik yang independen, profesional, terpercaya dan pilihan masyarakat DIY , dalam keberagaman usaha dan program yang ditujukan untuk melayani kepentingan masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan masyarakat, dan melestarikan nilai budaya yang berkembang di DIY dalam rangka memperkuat kesatuan nasional melalui jejaring TVRI Nasional. 2 . MISI 1. Mengembangkan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi media perekat sosial sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. 2. Mengembangkan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi pusat layanan informasi kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di DIY. 3. Memberdayakan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi pusat pembelajaran demokratisasi dan transparansi informasi dalam rangka mewujudkan masyarakat madani. 4. Memberdayakan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta sebagai Televisi Publik yang bertumpu pada keseimbangan informasi dengan tetap memperhatikan komunitas terabaikan. 5. Memberdayakan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi media untuk membangun citra positif DIY sebagai pusat budaya, pendidikan dan pariwisata ditingkat nasional, regional maupun di dunia internasional melalui jejaring TVRI Nasional. VIII. PRESTASI TVRI STASIUN D.I. YOGYAKARTA yang utama serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi daerah dan

Beberapa penghargaan yang pernah di raih oleh TVRI D.I Yogyakarta diantaranya adalah :

Setelah TVRI Nasional menjadikan Riset Media AC Nielsen untuk memonitor siarannya, maka TVRI D.I. Yogyakarta menjadi salah satu Stasiun televisi yang menjadi obyek risetnya diantara berbagai stasiun TVRI lainnya. Dalam hal ini, prestasi yang diraih berkaitan dengan Riset AC Nielsen ini adalah bahwa pada bulan April 2006, TVRI D.I Yogyakarta memperoleh channel share terbaik diantara Stasiun TVRI Se Indonesia yakni 4,9 point. Ketidakterbukaan AC Nielsen dalam perolehan dan

pengolahan data, karena tidak mau diaudit, maka menjadikan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta memutuskan untuk berhenti berlangganan Riset AC Nielsen. Meskipun begitu, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta memperoleh rating share 1,7 karena ada peristiwa meninggalnya mantan Presiden RI, Soeharto Januari 2008. Sampai sekarang perolehan rating share masih lebih baik sekitar 2,4 bila dibanding dengan TVRI daerah lain di Indonesia. IX. POLA SIARAN TVRI STASIUN D.I YOGYAKARTA

Sejak awal dioperasikannya TVRI Stasiun D.I Yogyakarta, pola siaran yang mengacu pada pola siaran TVRI Nasional , disebut pola acara terpadu. Hal ini dikarenakan TVRI dibawah salah satu manajemen penyiaran, sehingga stasiun TVRI daerah harus mengikuti pola acara terpadu dari Pusat. Acara yang diproduksi TVRI Stasiun D.I.Y disebut pola acara harian. Pola acara harian disusun berdasarkan pola acara tahunan dari TVRI Pusat Jakarta. Setelah diterima oleh TVRI Stasiun D.I.Y pola acara tersebut disebut pola acara tahunan. Hal ini berarti pola acara tahunan TVRI Stasiun D.I.Y merupakan hasil kombinasi antara pola acara Pusat dengan daerah. Karena sistematis ini wajib, maka siaran relay dari Pusat pasti selalu ada. Disamping itu apabila terjadi kekosongan produksi siaran, stasiun TVRI daerah bisa langsung merelay dari TVRI Nasional. Sejak 1 Juni 2009 TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta mempunyai plotting waktu sekitar 6 jam. Waktu ini diberikan oleh TVRI Nasional untuk lebih memberikan porsi yang memadai bagi stasiun daerah. Dengan memulai waktu siaran secara lokal dari pukul 15.00 wib dan diakhiri pada pukul 21.00 wib dalam kondisi normal. Akan tetapi kalau ada hal hal diluar ketentuan, maka siarannya bisa ditambah, seperti ada liputan khusus, even even atau gelar budaya (wayang kulit) dll. Diluar jam tersebut maka siarannya mengikuti acara dari TVRI Nasional (relay).

X.

ACARA-ACARA YANG DIPRODUKSI

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar

: BERITA JOGJA : Live : News/ Dialog Aktual/ Interaktif : Studio 3 / 3 kamera : 60 Menit : Umum : Harian

: Belakang Kejadian-kejadian aktual yang terjadi di DIY dan

sekitarnya baik yang bersifat hard news atau ceremonial dengan nilai berita bertaraf nasional mewarnai perkembangan berita di DIY. 2. Tujuan sekitarnya. 3. Komponen Elemen Program b. Pewawancara c. Nara sumber 4. Lay Out Program/Tata Urutan Program c. Isi berita DIY d. Lintas Nusantara e. Dialog Warga f. Penutup : a. Tune : a. Penyiar Berita : Memberikan informasi aktual seputar kejadian di DIY dan

b. Ringkasan berita

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI

: : : :

YOGYAWARTA Live News/ Dialog Aktual/ Interaktif Studio 3 / 3 camera

DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : :

30 Menit Umum Harian Yogyakarta sebagai pusat budaya Jawa memiliki karakteristik plurarisme yakni tetap melestarikan budaya lokal dan menerima masuknya budaya lain. Memberikan informasi aktual seputar DIY dan sekitarnya. Dimaksudkan pula agar Bahasa Jawa sebagai BAHASA IBU dan media komunikasi DIY tetap lestari di kalangan pemirsa khususnya para generasi muda 1. a. Penyiar 2. b. Visualisasi 3. c. Nara Sumber 1. a. Tune 2. b. Ringkasan Berita 3. c. Isi berita 4. d. Dialog / monolog JOGJA WEEKEND Live Soft News/ Berita Ringan Studio 3 / 2 kamera 30 menit Wisatawan Asing Mingguan (setahun 52 kali)

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata kaya akan tontonan seni budaya dan adat istiadat yang menarik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan domistik. 2. Tujuan : Memberikan informasi liputan berita dalam bahasa inggris 3. Komponen Elemen Program : 1. Penyiar 2. Visualisasi 4. Lay Out Program/Tata Urutan : 1. Tune Program 2. Ringkasan berita 3. Isi berita 4. Penutup JUDUL PROGRAM : BEDAH BUKU KARAKTERISTIK : Live FORMAT PROGRAM : Dialog FORMAT PRODUKSI : Studio / 3 kamera DURASI : 30 Menit SASARAN PEMIRSA : Umum FREKUENSI PROGRAM : 2 Mingguan (Setahun 24 kali)

DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: :

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : : :

Sebagai kota pendidikan informasi tentang kepustakaan, penerbitan dan isi pustaka sangat diperlukan oleh masyarakat, juga sebagai upaya untuk mempertahankan predikat Jogja sebagai Kota Pelajar. Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat umum tentang sebuah buku serta menumbuhkan minat baca masyarakat 1. Pembawa Acara (1) 2. Nara sumber (max 3) 3. Alat peraga (buku yang dibedah) 1. Tune Program 2. Opening Presenter 3. Ulasan Isi Buku oleh Kedua Narasumber 4. Dialog Interaktif dan tanggapan 5. Closing Program BERANI BICARA Taping Talkshow Debat Studio I / 3 camera 30 Menit Umum 2 Mingguan (Setahun 28 kali) Kebebasan mengeluarkan pendapat dijamin undang-undang. Melalui debat opini ini diharapkan tumbuh pemikiran kritis, cerdas, dan berbobot untuk mengkaji dan menyelesaikan suatu permasalahan. Mengembangkan wawasan masyarakat tentang suatu isu aktual dari dua sisi pandang yang berbeda, sehingga dapat memahami permasalahan secara proporsional. - Pembawa Acara (1)- Kelompok Debat (2 group @ 40 peserta)- Pengulas 1. Tune 2. MC membuka acara 3. Debat opini 4. Ulasan 5. MC menutup acara DIALOG PUBLIK Live Dialog Interaktif tanpa audience Studio 2 / 3 camera 60 Menit

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program : 4. Lay Out Program/Tata Urutan Program :

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI

: : : : :

SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : :

Dewasa mingguan ( Setahun 52 kali)

2. Tujuan

3. Komponen Elemen Program 4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

Bedah kebijakan publik secara multiperspektif, melibatkan para pengambil kebijakan. LSM dan akademisi yg berkompeten dlm sebuah isu atau persoalan, disertai komunitas yang dekat dengan tokoh tersebut : Membuka wawasan masyarakat akan suatu kebijakan publik dan segala aspeknya, sekaligus memberikan pencerahan : - Dekor Studio- Pembawa Acara (1)- Nara sumber (max 3)- Visualisasi : 1. Tune 2. MC membuka acara 3. Dialog nara sumber 4. MC menutup acara COFFEE BREAK Live & playback VTR Variety show Studio 1 / 4 camera 60 Menit Dewasa / menengah ke atas Mingguan (Setahun 52 kali) Banyak permaslahan yang timbul tidak terselesaikan dengan tuntas. Suasana rehat minum kopi (setelah seminar misalnya) bisa dimanfaatkan sebagai problem solving Menawarkan alternatif solusi permasalahan kepada publik dengan sajian yang lebih santai. Melibatkan eksekutif, legislatif, akademisi dan komunitas terkait. Dikemas dalam nuansa santai dengan selingan musik & sajian buffet - Pembawa Acara (1)- Nara sumber (max 3)- Floor (50)- Penyanyi (1) dan Piano Akustik- Setting Nuansa Kafe - Tune- Opening presenter- Prolog tema- Kata kunci untuk narasumber- Musik & laguVisualisasi seputar tema- Dialog tema presenter & narasumber- Selingan musik & lagu- Dialog interaktif floor/penelpon dengannarasumberResume [ Kata akhir narasumber ] - Clossing presenter - Musik penutup

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

[ Note : lay out bisa berkembang/ berubah sesuai tuntutan tema ] JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang 2. Tujuan : : : : : : : : : : AGROPOLITAN Recording Features Instruksional Single Kamera / SSR (Single Source Recording) 30 Menit Petani, UMKM 2 3 mingguan (Setahun 28 kali) Pertanian merupakan sektor yang masih menjadi tumpuan para petani di pedesaan. Memberikan pengetahuan pada petani seputar teknologi pertanian yang berkembang dan aplikasinya untuk peningkatan produksi. - Pembawa Acara (1)- Nara sumber (max 3)- Alat peraga 1. Tune 2. Opening presenter 3. Visualisasi seputar tema 4. Pendapat Pelaku Pertanian 5. Visualisasi 6. Pendapat Ahli 7. Visualisasi 8. Closing KLINIK OLAH RAGA Live Dialog interaktif Studio 2 / 3 kamera 30 Menit Umum 2 3 mingguan (Setahun 28 kali) Memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat semata-mata bukan untuk meraih prestasi namun untuk membangun perilaku hidup sehat. Memberikan solusi bagi segala permasalahan kesehatan olahraga yang dihadapi pemirsa - Pembawa Acara (1)- Nara sumber (1) 1. Tune 2. MC membuka acara 3. Perbincangan & konsultasi 4. MC menutup acara JELAJAH ALAM

3. Komponen Elemen Program : 4. Lay Out Program/Tata Urutan Program :

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program : 4. Lay Out Program/Tata : Urutan Program

JUDUL PROGRAM

:

KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang 2. Tujuan

: : : : : : : :

Taping Feature ENG/SSR Luar Studio 30 Menit Remaja 2 Mingguan (setahun 24 kali) Banyaknya tempat tempat wisata yang penuh tantangan belum tergali secara optimal. Mengenalkan potensi alam yang dapat digunakan sebagai ajang menguji adrenalin dan tempat refreshing bagi remaja - Pembawa Acara (1)- Nara sumber (1)- Lokasi 1. Tune 2. MC membuka acara 3. Perbincangan & konsultasi 4. MC menutup acara LERENG MERAPI Play back Video Features Luar Studio 30 menit Umum Bulanan (Setahun 12 kali) Simbol-simbol budaya jawa penuh dengan makna. Di balik kekokohan Gunung Merapi tersimpan misteri budaya yang perlu diungkap dan diketahui masyarakat. Menyajikan pernik-pernik seni budaya Sleman. 1. Setting cerita 2. Peralatan dan kerabat produksi 1. Tune 2. Visual Features : DOLANAN YUK : Rekaman. : Game tradisional : ENG / SSR Luar Studio : 30 Menit : Anak-anak, Usia TK dan S.D : 2-3 mingguan (Setahun 28 kali) : Perkembangan Teknologi dan komunikasi telah merubah pola hubungan sosial termasuk diantaranya bentuk bentuk permainan tradisional anak anak : Memberikan motivasi kepada anak anak, agar lebih mengenal & mencintai budaya warisan nenek moyang

3. Komponen Elemen Program : 4. Lay Out Program/Tata : Urutan Program

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : : :

2. Tujuan : 3. Komponen Elemen Program : 4. Lay Out Program/Tata Urutan Program JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang :

2. Tujuan

3. Komponen Elemen Program

:

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : :

yang sarat akan makna ajakan positif. Sehingga anak bisa lebih bersikap sportif,santun & berkarakter 1. Kelompok anak anak. 2. Alat permainan tradisional. 3. Lokasi permainan 4. MC 5. Nara sumber 1. Tune 2. MC membuka acara, 3. Memperkenalkan permainan anak , lokasi 4. Permainan anak anak & Komentar dari MC secara on the spot 5. MC menutup acara. JALAN JALAN Rekaman Permainan & Ketrampilan ENG / SSR Luar Studio 30 Menit Anak anak Usia, TK, SD, SMP 2 mingguan (Setahun 24 kali)

2. Tujuan

3. Komponen Elemen Program

: Ilmu Pengetahuan bagi anak anak terkadang tidak cukup hanya diberikan dari dalam kelas atau sekolah, maka diperlukan Pengenalan lingkungan alam lebih dekat : Sebagai suatu cara untuk membentuk kepribadian yang unggul, terampil sekaligus mampu berinteraksi dengan lingkungannya : 1. Lokasi yang sesuai dengan tema 2. Kelompok anak anak. 3. Pemandu Acara 2 orang Nara Sumber

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

1. Tune 2. Pemandu Acara menunjukkan Lokasi dan jenis permainan.

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI

: : : :

1. Pengenalan lingkungan 2. Wawancara Nara sumber 3. Pengenalan lingkungan 4. Pemandu Acara menutup Program SENTUHAN QOLBU Live Dialog Interaktif & floor Studio Studio 2 / 3 Kamera / Interaktif

DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : :

30 Menit Umum Mingguan (Setahun 52 kali) Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin terkandung berbagai dimensi tentang hidup dan kehidupan serta syariat yang harus dijalankan oleh umat Islam. Memberikan pencerahan kepada umat islam tentang kandungan dan pengamalan agama Islam. 1. Tema 2. Seorang Nara Sumber. 3. Seorang MC 4. Studio dan penataan artistic dekoratif. 5. Peralatan Komunikasi Interaktif Audience di studio

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

1. Tune 2. MC menyampaikan tema program 3. Pembahasan Tema dengan Nara Sumber. 4. Interaktif dengan penonton & floor 5. MC Menutup Progam. SIRAMAN ROHANI ( Hindu, Budha, Kristen, Katholik) Live Dialog Interaktif & floor Studio Studio 2 / 3 Kamera / Interaktif 30 Menit Umum 4 kali sebulan (setahun 48 kali) Agama merupakan nilai nilai yang harus dijalani oleh setiap pemeluknya agar dalam hidup dan kehidupannya menjadi baik & benar bagi dirinya, masyarakat sebagai insan kamil. Dalam kehidupan sehari hari setiap manusia diperlukan keseimbangan antara rohani & jasmani Memberikan pencerahan kepada masyarakat 1. Seorang Nara Sumber. 2. Seorang MC 3. Studio dan penataan artistic dekoratif. 4. Peralatan Komunikasi Interaktif 5. Audience di studio 1. Tune 2. MC menyampaikan tema program 3. Pembahasan Tema dengan Nara Sumber.

2. Tujuan : 3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

4. Interaktif dengan penonton & floor 5. MC Menutup Progam. RUANG KELUARGA Live. Dialog Interaktif & Visualisasi Studio 3 Kamera / Interaktif / Luar Studio 60 Menit. Umum Mingguan (Setahun 52 kali) Permasalahan dalam keluarga bisa timbul dari bebagai aspek di antaranya dari sisi psikologis, kesehatan, ekonomi, sosial , arsitektur dan lain-lain Memberikan solusi & inovasi bagi masyarakat terhadap persoalan tsb 1. Studio dan penataan artistik dekoratif. 2. Tema yang akan dibahas 3. MC 4. Nara sumber sesuai dengan Pembahasan Tema 5. Visualisasi yg sesuai tema bahasan 6. Peralatan peraga 1. MC Membuka Program, menyampaikan tema, perkenalan Nara Sumber 2. Pembawa Acara menunjukkan visualisasi sesuai dengan tema bahasan 3. Pembahasan Tema Interaktif dengan penonton 1. Pemahasan masalah yang disampaikan penonton KIPRAH WANITA Taping Features Magazine ENG / SSR Luar Studio 30 menit Umum Mingguan Perempuan mempunyai peran yang sangat penting dalam kelanjutan kehidupan generasi manusia, Prosentase jumlah penduduk terbesar adalah perempuan di Indonesia. Generasi yang berkualitas akan tercipta bila perempuannya cerdas sehat dan berkualitas Memperkenalkan kiprah yang telah dilakukan oleh kelompok / sebagian, atau komunitas perempuan dalam

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program

:

4. Lay Out Program/Tata Urutan : Program JUDUL PROGRAM : PIGURA KARAKTERISTIK : Rekaman FORMAT PROGRAM : Feature Dokumenter FORMAT PRODUKSI : ENG / SSR Luar Studio DURASI : 30 Menit SASARAN PEMIRSA : Umum FREKUENSI PROGRAM : 2-3 mingguan (Setahun 28 kali) DESKRIPSI 1. Latar Belakang : Profil kesuksesan yang diraih oleh seseorang atau kelompok masyarakat tentu telah melalui banyak proses, kegigihan perjuangannya perlu dikemukakan kepada mayarakat 2. Tujuan : Memotivasi masyarakat agar lebih gigih dalam menjalani hidup 3. Komponen Elemen Program : 1. Tokoh/Pelaku 2. Narator 3. Ilustrator 4. Lay Out Program/Tata : 1. Tune Urutan Program 2. MC membuka acara 3. Profil 4. MC menutup acara JUDUL PROGRAM : MERAH PUTIH KARAKTERISTIK : Taping FORMAT PROGRAM : Magazine FORMAT PRODUKSI : ENG / SSR di Luar Studio DURASI : 30 menit SASARAN PEMIRSA : Umum, Remaja, Anak FREKUENSI PROGRAM : 2 mingguan (Setahun 24 kali) DESKRIPSI 1. Latar Belakang : Nilai nilai nasionalisme yang mulai memudar pada generasi muda perlu kembali ditumbuhkan agar dalam sanubarinya terpatri memiliki rasa cinta dan bangga dengan bangsa dan negaranya. 2. Tujuan : Memberi ruang pada anak muda untuk menuangkan ekpresi jiwa mudanya di berbagai bidang kegiatan dengan dilandasi jiwa semangat nasional.

bidang ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, Sehingga dapat memberi gambaran positif bagi perempuan-perempuan lain 1. MC 2. Narator 3. Kelompok/ Perorangan Perempuan/Kelompok masyarakat 4. visualisasi 1. Tune

3. Komponen Elemen Program

1. Kelompok Jurnalistik/Kine Club 2. MC/Host 3. Narator 4. Lay Out Program/Tata Urutan : 1. Tune Program 2. Host mengantar Tema 3. Reportase 4. Closing MATA ACARASIARANPUKULDURASIJUMLAH : JOGJA BANGET: Sabtu TAYANGFORMAT minggu I, II dan III: 20.00 ACARAPENGISIKARAKTERISTIKSASARANLOKASI 20.30 WIB: 30 menit: 2 3 kali perbulan: Magazine: Artis Jogja dan sekitarnya: Recording: Umum: Out doorDeskripsi Acara : Menampilkan info-info seputar kiprah artis jogja dengan segala aktivitas dan karyanya, baik yang masih eksis maupun yang tidak lagi menekuni dunia keartisan/ kesenian lagi. Acara ini dipandu satu presenter disajikan dalam suasana rileks yang meliput eksistensi artis Yogyakarta dan diharapkan pemirsa dapat mendapatkan info-info menarik dan bermanfaat.

:

MATA ACARASIARANPUKULDURASIJUMLAH : VIDEO INDIE: Sabtu TAYANGFORMAT minggu IV: 20.00 - 20.30 ACARAPENGISIKARAKTERISTIKSASARANLOKASIWIB: 30 menit: 1 kali Perbulan: Mini sinetron/ dokumenter/ feature: Komunitas Film Indie, Perguruan Tinggi: Recording: Umum: In door / out doorDeskripsi Acara : Menyajikan aneka mini sinetron/ film pendek karya komunitas film indie baik yang bersifat independent, perseorangan, komunitas perguruan tinggi maupun dari instansi pemerintah atau swasta, LSM dan lain-lain. Di samping karya karya dokumenter, feature, feature dokumenter tentang ilmu pengetahuan, kemanusuiaan sosial budaya dan lain-lain. Acara ini diharapkan memberi ruang bagi tampilnya karya-karya yang dihasilkan kelompok masyarakat maupun perorangan sebagai media ekpresi dan sosialisasi.

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM

: : :

CANGKRIMAN Taping Kuis

FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : :

Studio Multi camera 60 menit Umum Mingguan (Setahun 52 kali) 1. TVRI Sta. D.I. Yogyakarta sebagai media publik dengan moto Media Publik Kita, sehingga materi tayangannya selalu mengutamakan/mengacu pada publik. 2. Menjaga/mempertahankan tradisi ditengah keberagaman masyarakat agar tradisi yang ada selama ini jangan terkontaminasi kebudayaan/tradisi lain 3. Masih kurangnya peranserta TVRI Sta. D.I. Yogyakarta dalam memasyarakatkan Bahasa Jawa melalui acara yang ditayangkan 4. Untuk lebih mengembangkan Bahasa Jawa khususnya sebagai alat komunikasi 1. Sebagai wahana pembelajaran bahasa Jawa secara tidak langsung 1. Mengenalkan dan memberikan wawasan pengetahuan seputar budaya/tradisi Jawa 1. Memberikan alternative hiburan dalam bentuk kuis yang santun dan berbudaya 1. TV monitor 42 2. Meja peserta 4 buah 3. Nomor electrical pada masing-masing meja peserta (light sign) 4. Layar putih/geber 5. Tokoh-tokoh pewayangan yang diperlukan 6. Laptop/komputer 1. Seorang MQ (Master Quiz) yang menguasai & memahami Bahasa Jawa (laki/perempuan) 2. Juri 2(dua) orang (koreksi jawaban yang benar & pencatat score peserta & soal) 3. Seorang timer (pencatat waktu & operasional soalsoal dengan komputer) 4. Seorang dalang pemberi pertayaan seputar dunia tokoh pewayangan Segmen I :Babak Mbabar Kawruh, soal pilihan peserta seputar pengetahuan budaya/tradisi JawaSegmen II :BabakKerata Basa, soal terjemahanSegmen III:Babak Bapak Pucung, soal rebutan seputar tokohtokoh wayangSegmen IV :Babak Lantip Waskita, soal menghitung dalam bahasa Jawa madya / krama 1. Setting (terlampir) memadukan elemen-elemen

2. Tujuan

:

3. Komponen peralatan pendukung

4. Komponen Elemen Program :

5. Kosep program

6. Konsep dekorasi

7. Peserta

8. Hadiah

9. Tim

10. Konsep kerjasama

11.Personil (inti) yang terlibat

12. Acuan peserta

tradisional dan moderen 2. Pewarnaan menggunakan warna-warna cerah, sehingga tidak terkesan kuno 1. Terdiri 4(empat) peserta; 2 pria dan 2 perempuan (dari kalangan seprofesi atau pun lain profesi) 2. Diutamakan para pejabat atau publik figur, namun tidak menutup kemungkinan dari kalangan pelajar atau mahasiswa 3. Kostum yang dikenakan motif batik 1. Masing-masing peserta akan mendapatkan bingkisan/hadiah berupa produk (misal : bahan batik) sesuai urutan perolehan angka secara komulatif 2. Dua hadiah bingkisan untuk 2(dua) penonton beruntung di studio 1. Tim pembuat soal dan jawaban (kerjasama dengan UGM/UNY) 2. Tim rekruitmen peserta 3. Tim kreatif/produksi/IT (soal-soal yang menggunakan komputer) 4. Tim kerjasama (sponsorship hadiah dll) 1. Materi soal serta komponen yang berkaitan dengan pertanyaan dikerjasamakan dengan pihak yg kompeten (UNY & Lembaga Bahasa) 2. Dekorasi & property dengan disain interior atau pihak lain yang brgerak dalam pembuatan dekorasi 3. Konsumsi dengan pihak APJI 4. Bingkisan/hadiah dengan, boutique batik & tokotoko elektronik (hadiah utk peserta & penonton) 5. Sponsorship dengan produk-produk (lokal) yang sesuai (misal : RM.Tradisional,BPR dsb) 1. Seorang MQ (Master Quiz) yang menguasai & memahami Bahasa Jawa (laki/perempuan) 2. Juri 2(dua) orang (koreksi jawaban yg benar & pencatat score peserta & soal) 3. Seorang timer (pencatat waktu & operasional soalsoal dengan komputer) 4. Seorang dalang pemberi pertayaan seputar dunia tokoh pewayangan I. BABAK MBABAR KAWRUHA. Bentuk permainan:Menjawab pertanyaan seputar budaya / tradisi jawaB. Cara menebak : 1. Peserta langsung menjawab pertayaan langsung dari MQ apabila jawaban salah maka peserta lain dapat berebut dengan cara memencet bel,namun apapbila jawaban salah peserta yang merebut nilai

dikurangi 5 2. Jumlah soal masing-masing peserta 5 soal, masingmasing soal peserta terdiri 1 (satu) macam, misal tentang makanan, bangunan jawa, tarian dsb C. Urutan : 1. MQ mempersilahkan peserta 1 sd 4 untuk memilih soal terlebih dahulu ( A,B,C dan D ) 2. MQ membacakan soal untuk peserta A dst 3. Soal yang diperebutkan hanya sekali putaran ( apabila masih salah, MQ langsung memberikan jawaban yang benar) D. Waktu 1. waktu untuk menjawab masing-masing soal adalah 5 detik 2. waktu untuk memperebutkan soal hanya 5 detik E. Nilai : 10 per soal II. BABAK KERATA BASA A. Bentuk permainan : Menterjemahkan kata-kata bahasa jawa ngoko ke bahasa krama inggil, dari kata yang sederhana ketingkat yang lebih sulit/ banyak. Bagi penonton di studio yang beruntung juga disediakan 1 (satu) bingkisan dibalik nomor soal. B. Cara menebak / menjawab : 1. Masing-masing peserta mendapat 5 soal 2. Soal dipilihkan oleh penonton di sto (soal nomor 1 4) 3. Penonton juga memperoleh hadiah dibalik nomor tsb 4. Tidak ada soal lemparan/rebutan, langsung dinilai oleh Juri C. Urutan : 1. MQ mempersilahkan penonton di studio tunjuk jari untuk memilih 1 (satu) soal/nomor untuk peserta A,B,C dan D 2. MQ terlebih dahulu melihat nomor yang dipilih penonton distudio ada hadiahnya atau tidak 3. MQ langsung membacakan soal bagi masing masing peserta hingga 5 soal selesai D. Waktu : Masing-masing peserta akan memperoleh soal pilihan

penonton di studio dan batas waktunya setiap peserta adlah 60 detik E. Nilai : Setiap jawaban / kata yang benar nilainya 10 per soal III. BABAK BAPAK PUCUNG A. Bentuk permainan: Soal rebutan bagi peserta dengan menjawab pertanyaan seputar tokoh wayang yang diberikan/ disampaikan langsung seorang dalang dibalik layar/ geber ( silhouette). MQ hanya menjawab soal yang benar apabila peserta tidak ada yang bisa menjawab secara benar. B.Cara menebak : 1. Peserta tahu jawaban langsung pencet bel 2. MQ mempersilahkan peserta yang pencet bel duluan 3. Apabila salah, diperebutkan peserta yang lain 4. Apabila peserta tetap tidak bisa menjawab, jawaban yang benar disampaikan oleh MQ 5. Tidak ada sanksi pengurangan nilai C. Waktu : Total waktu untuk rebutan 6 menit D. Nilai : Masing-masing soal nilainya 10 IV. BABAK LANTIP WASKITA A. Bentuk permainan: Peserta akan menjawab dengan cara menambahkan angkaangka yang ditampilkan dilayar monitor menggunakan bahasa Jawa halus. Masing-masing peserta akan mendapatkan soal pilihan penonton distudio (nomor 1 sd 4) dan bagi penonton juga akan mendapatkan hadiah keberuntungan dibalik nomor-nomor soal secara langsung

B.Cara menebak : 1. Peserta dituntut kosentrasi ke monitor, karena angka yang muncul pertama angka berikutnya 2. Yang ditebak adalah hasil penjumlahan angka yang muncul pertama dijumlahkan angka yang muncul berikutnya, begitu seterusnya 3. Peserta yang behasil menjawab dengan benar dan terbanyak, itulah pemenangnya C. Waktu : Masing-masing peserta mendapatkan waktu untuk menjawab/menebak 60 detik D. Nilai : 1. tergantung total angka yang dijumlah benar 2. untuk angka satuan, nilainya 5 3. untuk angka puluhan, nilainya 10 4. untuk angka ratusan, nilainya 15 1. Tune 2. Opening oleh Pemandu Kuis & perkenalan 3. Jingle MBABAR KAWRUH 4. Babak Mbabar Kawruh & pengumuman pemenang 5. Iklan 6. MC mengantar ke babak berikutnya JingleKERATA BASA 7. Babak Kerata Basa & pengumuman pemenang. 8. Iklan 9. MC mengantar ke babak berikutnya JingleBAPAK PUCUNG 10. Babak Bapak Pucung & pengumuman pemenang 11. Iklan 12. MC mengantar ke babak berikutnya JingleLANTIP WASKITA 13. Babak Lantip Waskita & pengumuman pemenang 14. MC menutup acara & ucapan terimakasih ZOOM Rekaman Feature Dokumenter Luar Studio / SSR 30 Menit. Dewasa minggu ke2 & 5 (Setahun 16 kali)

13. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM

: : : : : : :

DESKRIPSI 1. Latar Belakang

:

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

Yogyakarta merupakan tempat munculnya banyak tokoh-tokoh besar,baik di bidang Seni-budaya,Ilmu Pengetahuan maupun Politik.Kiprah mereka yang merupakan bentuk dedikasi terhadap profesi serta sumbangan-sumbangan besar terhadap masyarakat, sangat perlu untuk diabadikan dan diketahui oleh masyarakat. Mengenalkan lebih dekat Tokoh-tokoh kita kepada masyarakat,tentang sikap dan pemikiran mereka,agar bisa menjadi cermin kehidupan bagi masyarakat umum. 1. Tokoh Utama 2. Komentator/Kolega 3. Dokumentasi 1. Tune Program 2. Title Tokoh 3. Pengenalan Sang Tokoh 4. Bridging 5. Diskripsi Kiprah sang tokoh 6. Bridging 7. Kesaksian 8. Bridging 9. Keseharian dan pandangan hidup sang tokoh 10. Closing BAHANA LOKANANTA Live Musik Instruksional Studio 60 menit Anak-anak, remaja, dewasa & orang tua Mingguan (Setahun 52 kali) Banyaknya materi penyanyi di DIY dan Jateng dari mulai anak-anak hingga dewasa bahkan Kakekkakek & Nenek-nenek yang berpotensi luar biasa tapi jarang disentuh oleh Televisi Lokal. Sangat jarang ada kompetisi menyanyi yang diselenggarakan di tingkat daerah yang melibatkan Stasiun Televisi Lokal. 1. Perlunya hiburan bagi anak-anak hingga Kakek-nenek melalui acara kompetisi musik 2. Menampung materi-materi penyanyi DIY dan Jateng.

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

3. Memberikan hiburan bagi masyarakat DIY dan Jateng 1. MC 2 orang merangkap sebagai komentator 2. 1 orang komentator ahli 3. Peserta kompetisi 4. Hadiah untuk para juara 5. Visualisasi profil peserta 1. Tune animasi karaoke on stage 2. MC membuka acara 3. Kompetisi sekitar 5 peserta 4. Komentar oleh komentator 5. Pengumuman juara 6. MC menutup acara 7. Kerabat kerja & produksi KERONCONG Live Pentas musik Studio & interaktif 60 menit Umum 2 3 Mingguan (Setahun 28 kali) 1. Dengan adanya kasus pencaplokan budaya Indonesia oleh Malaysia, maka perlu adanya perhatian khusus terhadap asset budaya bangsa, dalam hal ini adalah Keroncong 2. Banyaknya group-group keroncong di DIY yang mencapai lebih dari 120 group, belum termasuk dari Jawa Tengah 3. Rasa prihatin terhadap anak-anak muda yang kurang menyukai musik Keroncong 1. Menyelamatkan asset budaya bangsa, melalui jalur pentas musik Keroncong 2. Mewadahi group-group Keroncong di DIY dan Jateng yang berjumlah ratusan 3. Berharap munculnya group-group Keroncong yang personilnya anak-anak muda 4. Melestarikan Keroncong sebagai asset budaya bangsa 1. MC 2. Interaktif telephone 3. Group keroncong 1. Tune animasi keroncong pilihanku

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata

:

Urutan Program

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang 2. Tujuan

: : : : : : : : :

2. Lagu 1 3. MC membuka acara 4. Interaksi dengan pemirsa 5. Lagu 2 dst 6. Kerabat kerja & produksi GARDU DAKWAH Taping/live Dakwah & musik dalam bahasa gaul (ind-jawa) Studio 60 menit Anak muda 3 bulanan (Setahun 4 kali) Belum adanya media dakwah yang bersifat non formal di TVRI Jogja. Berdakwah dalam suasana santai, dan menggunakan bahasa gaul dg harapan bisa lebih diterima oleh semua pihak terutama kaum muda. 1. MC sekaligus Ustadz 2. Pemain musik 3. Group-group Pengajian 4. Sound & alat musik 1. tune animasi gardu dakwah 2. ustadz membuka acara 3. diselingi musik dengan lagu-lagu religi 4. kerabat kerja & produksi KARAOKE ON TV Live Musik Studio 30 menit Anak-anak, remaja, dewasa & orang tua Mingguan (Setahun 52 kali) Banyaknya acara-acara hiburan yang memungkinkan pemirsa di rumah dapat ikut berpartisipasi dalam suatu acara di TV sangat dinantikan. 1. Memberikan warna baru untuk acara Karaoke On TV Memberikan hiburan bagi masyarakat DIY dan Jateng

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

1. MC 2 orang merangkap sebagai komentator

2. 1 orang komentator ahli 3. Peserta kompetisi 4. Hadiah untuk para juara Visualisasi profil peserta 4. Lay Out Program/Tata Urutan Program : 1. Tune animasi karaoke on TV 2. MC membuka acara 3. Kompetisi sekitar 5 peserta 4. Komentar oleh komentator 5. Pengumuman juara 6. MC menutup acara 7. Kerabat kerja & produksi KOES PLUS KEMBALI Pentas musik Live Studio 60 menit Umum bulanan (Setahun 12 kali) 1. Koes Plus merupakan group legendaris Indonesia dan memiliki lebih dari 1000 lagu, sehingga perlu dilestarikan 2. Adanya Grup music pelestari lagu-lagu Koes Plus dan Komunitas-komunitas Koes Plus yang sangat banyak jumlahnya di wilayah DIY & Jateng 1. Melestarikan lagu-lagu Koes Plus sebagai group band legendaris Indonesia 2. Memberikan wadah bagi komunitas Koes Plus di wilayah DIY-Jateng agar mereka dapat menikmati lagu-lagu Koes Plus tersebut di tempat yang lebih nyaman dan sekaligus disiarkan secara langsung oleh TVRI Jogja 1. MC 2. Group Band Pelestari Lagu-lagu Koes Plus 3. Komunitas 4. Soundsystem & alat musik 1. Tune animasi koes plus kembali 2. MC buka 3. Penampilan group band 4. Mc memberikan informasi ttg koes plus 5. Kerabat kerja & produksi KENANGAN MASA

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM

:

KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : :

Live Pentas musik Studio 60 menit Umum Bulanan (setahun 12 kali) 1. Banyak lagu-lagu lama yang menjadi kenangan didalam masyarakat yang justru lebih berkualitas dari pada lagulagu baru 2. Banyak kenangan yang bisa diungkap lewat sebuah lagu 1. Memberi motivasi kepada musisi baru untuk belajar membuat lagu yang berkualitas 2. Mengungkap kenangan manis maupun pahit lewat lagu 1. MC 2. Home Band 3. Penyanyi 4. Komunitas 5. Alat Band & Sound System 1. Tune animasi blok indie 2. MC buka 3. Pentas musik 4. Diselingi obrolan dengan komunitas 5. Kerabat kerja & produksi MUSIK COUNTRY live Musik Studio 60 Menit Umum Mingguan Musik country merupakan salah satu jenis musik yang memiliki penggemar fanatik. Banyak komunitas penggemar musik yang mempunyai spesifikasi riang dan simple ini, sehingga mudah diterima oleh masyarakat. 1. Memberikan hiburan kepada masyarakat. 2. Mewadahi komunitas & grup band musik country 1. Group pengisi 2. Dekorasi

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang 2. Tujuan

: : : : : : : : :

3. MC 1. Tune 2. MC membuka acara 3. Grup pengisi 4. MC menutup acara MUSIK JAZZ live Hiburan Musik Studio 60 Menit Umum 3 bulanan (setahun 4 kali) Musik jazz mempunyai penggemar yang spesial tetapi tetap bisa diterima masyarakat. 1. Memberikan hiburan kepada masyarakat. 2. Mewadahi komunitas & grup band musik jazz 1. Group pengisi 2. Dekorasi 3. MC 1. Tune 2. MC membuka acara 3. Grup pengisi 4. MC menutup acara KELAP-KELIP KLIP Video klip & interaktif Taping Studio 30 menit Umum 3 bulanan (Setahun 4 kali) Ingin memberi warna lain dari acara-acara music.Sebagian masyarakat lebih menyukai tampilan video klip. Memberi warna lain untuk acara musik berupa video klip. 1. MC 2. Video klip 3. Interaktif telephone 1. Tune animasi kelap-kelip klip 2. MC buka 3. Pemutaran video klip 4. Interaksi dengan pemirsa dirumah 5. Kerabat kerja & produksi

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

PARIWARA LIve Iklan Niaga Studio 2 30 Menit. Umum Harian Bagi media televisi Iklan merupakan sumber pendapatan yang dapat menopang kelangsungan hidup perusahaan. Mempromosikan produk-produk barang/jasa pemasang iklan dan menarik minat dunia usaha untuk beriklan di TVRI Jogja. 1. Dekorasi b. MC

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

:

: : : : : : : :

1. Tune 2. MC 3. Promo iklan PANGKUR JENGGLENG Rekaman Komedi Panggung Studio 4 Kamera 60 Menit. Dewasa Orang Tua Mingguan (Setahun 52 kali) Kepedulian TVRI sebagai TV Publik terhadap seni tradisi terutama karawitan dan komedi tradisional Pelestarian tradisi budaya jawa 1. 2 pemain pokok 2. Bintang tamu 3. Penonton 4. Karawitan 1. Tune 2. Karawitan 3. Drama Komedi 4. TVC 5. Drama Komedi 6. Karawitan : KARANG TUMARITIS : Live : Talkshow : Studio 3 Kamera : 60 Menit.

2. Tujuan : 3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI

SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : :

Dewasa Umum 2-3 mingguan (Setahun 28 kali) Yogyakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, nyaris kehilangan identitasnya. Pluralitas yang terjadi pada kehidupan masyarakat Yogyakarta dewasa ini tidak semestinya jika mengeliminir spirit kebudayaan Jawa yang sarat dengan filosofi Sebaliknya, budaya Jawalah yang seharusnya menjadi roh dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta sehari-hari. Oleh sebab itu guna mengingatkan kembali masyarakat akan nilai-nilai luhur kebudayaan Jawa perlu disampaikan kembali kajian terhadap kearifan lokal yang terkandung dalam khasanah kebudayaan Jawa di Yogyakarta 1. Mewartakan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam kebudayaan Jawa kepada masyarakat luas. 2. Membangun kembali spirit kehidupan bermasyarakat sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya Jawa 3. Melestarikan berbagai produk kebudayaan Jawa 1. Seorang pemandu acara yang mendampingi Ibu Yati Pesek sebagai ikon program acara, mengingat eksistensi Ibu Yati Pesek yang masih popular di kalangan masyarakat Jawa di berbagai lapisan social ekonomi 2. Pemain-pemain pendukung lain yag diperlukan untuk menghidupkan suasana agar dialog tidak terkesan kaku sehingga isi dialog lebih bisa difahami oleh pemirsa. 3. Tokoh Semar yang diwujudkan dalam sesosok wayang kulit yang berfungsi sebagai media refleksi terhadap isi dialog yang disampaikan oleh para narasumber 4. 2 orang narasumber yang ahli di bidang kebudayaan Jawa sesuai dengan topik yang sedang dibahas 1. Tune Program 2. Dramatisasi terhadap latar belakang pemilihan topik oleh pemain pendukung 3. Paparan secara eksplisit mengenai pemilihan topik oleh presenter 4. Pembahasan masalah oleh narasumber 5. Refleksi tentang topik persoalan yang disampaikan oleh tokoh Semar 6. Lanjutan pembahasan topik oleh narasumber

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program

:

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

dengan melibatkan interaksi pemerisa televisi melalui telepon 7. Kesimpulan pembahasan oleh tokoh Semar 8. Closing program oleh presenter OBROLAN ANGKRING Rekaman Drama Komedi Studio 3 Kamera 30 Menit. Dewasa Orang Tua Mingguan (Setahun 52 kali) Pada awalnya sebagai peprubahan dari fragment instansi yang pemainnya kurang profesional dan tidak tetap Memberikan kritik sosial secara komedi dengan hasil yang lebih bersifat humanis 1. 5 8 pemain 2. Penonton 1. Tune 2. Drama Komedi 3. TVC 4. Drama Komedi KETHOPRAK Rekaman/Live Drama Panggung STO/EFP Luar Studio 3 Kamera 57 Menit. Dewasa Umum Mingguan (Setahun 52 kali) Salah satu kekayaan dalam khasanah kebudayaan Jawa adalah kesenian kethoprak. Namun kesenian tersebut jarang dikenal oleh masyarakat Jawa saat ini, terutama yang berusia relative muda. Seolah kesenian ini hanya milik orang-orang tua jaman dahulu Padahal kesenian tersebut pada zaman dahulu mampu menjadi media yang efektif dalam menyampaikan berbagai pesan, termasuk membangun spirit nasionalisme melawan kaum penjajah pada masa perjuangan silam.Sayangnya keberadaan kesian pop yang membanjir melalui media televise sewasa ini juga telah menyebabkan jenis kesenian ini semakin terpinggirkan. Sebagai sebuah bentuk kesenian yang lahir dari kalangan masyarakat pedesaan seni kethoprak sebenarnya merefleksikan kehidupan masyarakat Jawa pasa umumya dengan segala tata nilainya. Oleh sebab itu

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program : 4. Lay Out Program/Tata Urutan Program :

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

kultur kehidupan social masyarakat Jawa pada masa lalu yang penuh dengan makna filosofis perlu ditampilkan kembali melalui dunia fiksi ketoprak 2. Tujuan : 1. Melestariakan kesenian kethoprak 2. Memberikan alternative hiburan kepada masyarakat 3. Memperkenalkan kultur social kehidupan masyarakat Jawa kepada para pemirsa muda 3. Komponen Elemen Program : 1. Sebentuk pergelaran drama tradisional 2. Pemain 3. Pengiring 4. Sutradara 4. Lay Out Program/Tata Urutan : a. Tuneb. Materi programc. Closing Program berupa Program credit title JUDUL PROGRAM : PESONA BUDAYA NUSANTARA KARAKTERISTIK : Rekaman FORMAT PROGRAM : Features semi dokumenter dikombinasikan dengan liputan terhadap even seni budaya FORMAT PRODUKSI : SSR Luar Studio DURASI : 60 Menit. SASARAN PEMIRSA : Dewasa Umum FREKUENSI PROGRAM : 2-3 mingguan (Setahun 28 kali) DESKRIPSI 1. Latar Belakang : Kebudayaan Jawa memiliki kekayaan yang luar biasa. Universalitas nilai-nilainya sangat mungkin untuk diwartakan kepada masyarakat luas tak hanya yang berlatar belakang budaya Jawa saja. Mulai dari kesenian, adat-istiadat, upacara hingga produk makanan sangat banyak yang bisa digali untuk dicari makna & relevansinya bagi kehidupan di masa kini 2. Tujuan : 1. Menggali kearifan local yang dimiliki oleh kebudayaan Jawa dalam berbagai realitas kehidupan, situs budaya maupun even seni budaya 2. Mengesploeasi hasil karya budaya bangsa untuk dicari makna & hikmahnya 3. Memberikan wawasan kepada masyarakat luas akan kekayaan nilai-nilai lokal 3. Komponen Elemen Program : 1. Presenter yang melakukan penuturan terhadap konten program 2. Narasumber yang akan menjelaskan makna konten program 3. Pelaku budaya & kesenian sesuai dengan topic setiap episodenya

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

1. Tune Program 2. Introduksi terhadap kedalaman materi 3. Penyajian materi 4. Pembahasan materi 5. Kesimpulan terhadap kedalaman materi 6. Closing Program KONSER JAWA Rekaman Suguhan Musik & Dialog Studio 3 Kamera 60 Menit. Umum 2-3 mingguan (Setahun 28 kali) Dengan berjalannya waktu dan adanya penetrasi budaya pop dikawatirkan bisa menggusur keberadaan seni musik Jawa Memberikan alternatif suguhan yang bernuansa tradisional & mengembangkan musik Jawa sekaligus secara langsung memberikan apresiasi kepada masyarakat terhadap musik tradisional (Jawa) untuk masyarakat 1. Kelompok kesenian jawa 2. Perlatan Musik Jawa 3. Studio penataan artistik modern 4. Seorang Pembawa Acara 5. Nara sumber yang sesuai dengan seni musik yang ditampilkan 1. Tune 2. MC membuka Program 3. Pertunjukkan music tradisional 4. Dialog dengan Nara Sumber. 5. Pertunjukkan musik 6. Penutup mBANGUN DESA Rekaman Fragmen Komedi Episodik Luar Studio SSR 30 Menit. Umum bulanan (Setahun 12 kali) Masih banyak permasalahan sosial yang muncul di masyarakat yang terkadang dalam penyelesaiannya belum mencerminkan kearifan lokal. Kerinduan pemirsa TVRI akan ikon-ikon karakter lokal yang

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program :

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

bisa menghibur sekaligus ada peran positif yang di dapat. 2. Tujuan : Memberikan cerita hiburan kepada publik, menawarkan solusi terhadap permasalahan sosial dengan penampilan yang segar dan menghibur tetapi ada pesan yang bisa diambil. 3. Komponen Elemen Program : 1. Group artis 2. Lokasi yang relatif tetap 3. Penulis naskah 4. Karakter tokoh yang multi etnik 5. Tokoh masyarakat pada umumnya 4. Lay Out Program/Tata : 1. Tune Urutan Program 2. Isu / permasalahan. 3. Comersial Break 4. Konflik 5. Comersial Break 6. Solusi 7. Comersial Break 8. Ending / Closing JUDUL PROGRAM : TAMAN GABUSAN KARAKTERISTIK : Live FORMAT PROGRAM : Variety Show FORMAT PRODUKSI : Studio DURASI : 60 menit SASARAN PEMIRSA : Umum FREKUENSI PROGRAM : Mingguan (Setahun 52 kali) DESKRIPSI 1. Latar Belakang : Pemda Bantul dengan slogan projotamansari memandang bahwa media televisi efektif untuk menjembatani komunikasi antara publik dan pemangku kepentingan dalam menyampaikan program-program pembangunan pemerintahan daerah. 2. Tujuan : Mengungkap keberagaman potensi Kabupaten Bantul dan melihat sejauh mana peran pemda dalam pemberdayaan pembangunan. 3. Komponen Elemen : 1. Dekorasi Taman Gabusan Program 2. Visualisasi 3. Penonton 4. Nara sumber & MC 5. Grup Musik & pendukungnya 4. Lay Out Program/Tata : 1. Tune Urutan Program 2. Grup musik 3. MC membuka acara 4. Visualisasi 5. Perbincangan 6. Interaksi dengan pemirsa dirumah 7. MC menutup acara

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

: : : : : : : :

8. Kerabat kerja & produksi OBROLAN BALAIKOTA Live Variety Show Studio 60 menit Umum Jum`at Minggu Pertama (12 kali pertahun) Untuk menciptakan good goverment antara lain diperlukan upaya keterbukaan dan reformasi birokrasi. Komunikasi yang didasari dua hal tersebut akan membangun kepercayaan antara komponen yang terkait. Warga masyarakat Kotamadya Yogyakarta mau mendukung program pemerintah kalau mereka percaya bahwa program tersebut bermanfaat bagi mereka. Melalui acara ini terjadilah komunikasi yang baik antara keduanya. Mengetengahkan potensi kota Yogyakarta dalam ranah pelayanan publik melalui komunikasi langsung antara pemangku kepentingan dan masyarakat. 1. Dekorasi Obrolan Balaikota 2. Visualisasi 3. Penonton 4. Nara sumber & MC 5. Grup Musik & pendukungnya 1. Tune 2. Grup musik 3. MC membuka acara 4. Visualisasi 5. Perbincangan 6. Interaksi dengan pemirsa dirumah 7. Grup Musik 8. Perbincangan 9. Interaksi dengan pemirsa dirumah 10. Grup Musik 11. Kesimpulan & Pengundian Kuis 12. MC menutup acara 13. Ucapan Terima Kasih 14. Kerabat kerja Produksi SELOKAN MATARAM Live Variety Show Studio 60 menit Umum Bulanan (Setahun 12 kali)

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program

:

4. Lay Out Program/Tata Urutan : Program

JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM

: : : : : : :

DESKRIPSI 1. Latar Belakang

Kabupaten Sleman sebagai daerah yang memiliki potensi dan keanekaragaman di DIY menarik untuk diungkap. 2. Tujuan : Mengungkap potensi kabupaten Sleman dalam berbagai bidang dengan berbagai permasalahan dan pemecahannya. 3. Komponen Elemen Program : 1. Dekorasi selokan mataram 2. Visualisasi 3. Penonton 4. Nara sumber & MC 5. Grup Musik & pendukungnya 4. Lay Out Program/Tata Urutan : 1. Tune Program 2. Grup musik 3. MC membuka acara 4. Perbincangan 5. Interaksi dengan pemirsa dirumah 6. MC menutup acara 7. Kerabat kerja & produksi JUDUL PROGRAM : WAYANG KULIT KARAKTERISTIK : Live FORMAT PROGRAM : Sandiwara Boneka FORMAT PRODUKSI : Luar studio 4 kamera DURASI : 480 Menit SASARAN PEMIRSA : Dewasa Umum FREKUENSI PROGRAM : 3 Bulanan (Setahun 4 kali) DESKRIPSI 1. Latar Belakang : Wayang adalah sebuah hasil karya seni budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang masyarakat jawa dengan mengambil cerita yang bersumber pada kisah-kisah dari negeri India. Di dalamnya terkandung berbagai ajaran luhur yang bernilai abadi sehingga pesan-pesan tersebut masih sangat relevan hingga saat ini 2. Tujuan : 1. Melestariakan kesenian wayang 2. Menyampaikan ajaran luhur & falsafah budaya Jawa kepada masyarakat luas 3. Menanamlan nilai-nilai luhur warisan budaya bangsa tersebut kepada masyarakat luas 4. Memberikan motivasi bagi masyarakat luas dalam menjalani kehidupan masa kini berdasarkan ajaran luhur warisan budaya bangsa 3. Komponen Elemen Program : 1. Sebentuk pergelaran drama boneka / wayang, yang terdiri dari dhalang & pengiring 2. Cerita disampaikan per segmen dan akan

:

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program JUDUL PROGRAM KARAKTERISTIK FORMAT PROGRAM FORMAT PRODUKSI DURASI SASARAN PEMIRSA FREKUENSI PROGRAM DESKRIPSI 1. Latar Belakang

ditampilkan secara berkelanjutan : 1. Tune 2. Materi program 3. Closing Program berupa credit title : MUSIK BLOK INDIE : Live : Pentas musik : Studio : 60 menit : Umum : Bulanan (setahun 12 kali) : 1. Banyak banyak band papan atas yang lahir dari dari Jogja. 2. Banyaknya grup band pemula yang ada di Jogja dan sekitarnya yang berkualitas. 1. Memberi motivasi kepada musisi baru untuk belajar membuat lagu yang berkualitas 2. Memberikan wadah untuk mengekpresikan kegiatan musik pada grup grup band pemula. 1. MC 2. Home Band 3. Penyanyi 4. Komunitas 5. Alat Band & Sound System 1. Tune animasi Musik Blok Indie 2. MC buka 3. Pentas musik 4. Diselingi obrolan dengan komunitas 5. Kerabat kerja & produksi

2. Tujuan

:

3. Komponen Elemen Program

:

4. Lay Out Program/Tata Urutan Program

:

X. RUANG LINGKUP 1. 1. Jangkauan Siaran Jangkauan siaran TVRI stasiun D.I.Y meliputi seluruh propinsi DIY dan sebagian wilayah propinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Magelang, kota Magelang, Temanggung, Wonosobo,sebagian Klaten, Sebagian Purworejo, sebagian Karanganyar. Tempat dan Jumlah penduduk di Jawa Tengah dan DIY pada April 2010, yang bisa menangkap dengan baik siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta adalah sebagai berikut :

NO 1 2 3

TEMPAT KOTA MAGELANG KAB. MAGELANG TEMANGGUNG

JIWA 120.000 1.440.000 696.000

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

PURWOREJO BATANG WONOSOBO BANJARNEGARA PURBALINGGA BANYUMAS BLORA BOYOLALI KARANGANYAR SRAGEN WONOGIRI SURAKARTA SUKOHARJO KODYA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. SLEMAN KAB. KULONRPOGO GUNUNG KIDUL

709.000 694.000 760.000 885.000 777.650 1.752.846 884.490 935.768 813.000 860.000 1.005.000 534.540 810.000 511.754 815.811 910.007 375.000 686.000

Mengingat faktor keberadaan peralatan baru yang sudah dilengkapi dengan TVRO dan penurunan kualitas peralatan pemancar lama yang ada di Jalan Magelang, maka pada 10 Maret 2010 ditetapkan bahwa Saluran 8 VHF hanya mendampingi program siaran lokal (sekitar jam 15.00 21.00) dan selebihnya hanya dipancarkan 22 UHF dari bukit Patuk Gunung Kidul. 1. 2. Target Audiens Acara-acara stasiun televisi ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat propinsi DIY dan sebagian masyarakat Jawa Tengah yang tercakup dalam jangkauan siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta. Oleh karenanya desain program TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta tidak mengenal istilah Prime Time, sebab dari realita di lapangan, kapanpun suatu acara ditayangkan, asalkan bagus dan berkualitas, ia akan tetap mendapat tempat dihati pemirsa. Sehingga kenyataan ini mematahkan anggapan bahwa pukul 7 hingga 9 malam adalah waktu prime time penayangan acara unggulan suatu acara Televisi. Bulan Juli 2007, Tim Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta melakukan penelitian kecil dengan menyebar angket secara acak pada 100 warga di DIY. Dari angket ini diperoleh hasil bahwa 64 orang atau 64 persen warga DIY masih melihat TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta. Meski penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian lain yang lebih kompresensif, karena pada realitanya masih banyak warga DIY yang menyukai tayangan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta. XI. FUNGSI PUBLIK

Sebagai stasiun televisi yang bervisikan budaya, pendidikan dan kerakyatan, maka TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta berusaha untuk ikut lebur bersama dinamika kehidupan masyarakat. Untuk itu, selain melalui acara-acara talkshow yang memberi ruang luas bagi pemirsa untuk ikut menyuarakan aspirasinya, kita juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas di TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta untuk kegiatan pendidikan, seni budaya, serta kegiatan ekonomis. XII. OTOBURSA TVRI Kegiatan jual beli mobil bekas ini dilaksanakn di halaman TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta, Jl. Magelang Km.4,5 Yogyakarta setiap hari Minggu. Kegiatan ini diawali bulan Maret 2002, saat itu hanya diikuti oleh 21 mobil. Minggu selanjutnya naik menjadi 41 mobil Dan saat ini, dengan luas tanah 45.435 m2 serta fasilitas parkir hampir 3 hektar, mampu menampung 900 mobil, dan bulan november 2004 masuk Museum Rekor Indonesia sebagai penyelenggara insidental Jual beli mobil bekas terbesar. XIII. PRAKTEK KERJA LAPANGAN DAN SKRIPSI Melaksanakan visinya di dunia pendidikan, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para mahasiswa, utamanya yang menggeluti dunia broadcasting untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dan penelitian untuk penyusunan tugas akhir/skripsi, kegiatan ini dikoordinir oleh bagian Humas, tentu saja tidak setiap pelamar PKL langsung bisa diterima. Hal ini mengingat formasi dan kapasitas pembimbing di TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta . Hingga saat ini mahasiswa yang PKL dan penelitian berasal dari Universitas Lampung, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka Malang, STIMMINDO Malang, Unibraw Malang, Institut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Universitas Surakarta, Unsoed Purwokerto, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, Politeknik PPKP Yogyakarta, ISTAKPRIND Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Atmadjaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, Universitas Proklamasi Yogyakarta, Akademi Komunikasi Indonesia Yogyakarta, STMM MMTC Yogyakarta, Akademi Komunikasi Radya Binatama Yogyakarta, Politeknik Semarang, Universitas Satya Wacana Salatiga dll. XIV. KUNJUNGAN

Disamping memberikan kesempatan untuk melakukan PKL dan penelitian, maka TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta juga membuka kesempatan kepada lembaga pendidikan untuk mengadakan kunjungan dan studi banding. Kegiatan ini bisa dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi dan juga lembaga lembaga pendidikan non formal. Pelaksanaan kunjungan dimaksudkan untuk memperkenalkan dan mendekatkan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta kepada khalayak. XV. PROGRAM KERJA TVRI: 1. Pembenahan Struktur Organisasi 2. Pembenahan citra TVRI dan budaya kerja organisasi 3. Reevaluasi menyeluruh thd acara berita maupun non berita 4. Peningkatan acara2 baru menjadi tontonan yang menarik 5. Promosi program2 unggulan 6. Peningkatan pelayanan kpd mitra melalui promosi dan pemasaran 7. Peningkatan kualitas SDM di bidang teknik, marketing, program, berita, keuangan dan pelayanan 8. Kerjasama produksi dan penyiaran dengan berbagai Departemen / Lembaga Pemerintah dan non_Pemerintah 9. Peningkatan sistem dan prosedur tata kelola perusahaan. 10. Peningkatan tertib administrasi pengelolaan penerimaan & pengeluaran dana 11. Peningkatan daya pemancar 12. Revitalisasi sarana & prasarana yg ada terutama di daerah Perbatasan NKRI. 13. Peningkatan kemampuan Stasiun Penyiaran daerah. XVI. VISI DAN MISI TVRI D.I YOGYAKARTA 1. VISI Terwujudnya TVRI D.I Yogyakarta sebagai media Televisi Publik yang independen, profesional, terpercaya dan pilihan masyarakat DIY , dalam keberagaman usaha dan program yang ditujukan untuk melayani kepentingan masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan masyarakat, dan melestarikan nilai budaya yang berkembang di DIY dalam rangka memperkuat kesatuan nasional melalui jejaring TVRI Nasional. 2 . MISI 1. Mengembangkan TVRI D.I Yogyakarta menjadi media perekat sosial sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. 2. Mengembangkan TVRI D.I Yogyakarta menjadi pusat layanan informasi yang tumbuh dan berkembang di DIY. 3. Memberdayakan TVRI D.I Yogyakarta menjadi pusat pembelajaran demokratisasi dan transparansi informasi dalam rangka mewujudkan masyarakat madani. 4. Memberdayakan TVRI D.I Yogyakarta sebagai Televisi Publik yang bertumpu pada keseimbangan informasi dengan tetap memperhatikan komunitas terabaikan. yang utama serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi daerah dan kebudayaan

5. Memberdayakan TVRI D.I Yogyakarta menjadi media untuk membangun citra positif DIY sebagai pusat budaya, pendidikan dan pariwisata ditingkat nasional, regional maupun di dunia internasional melalui jejaring TVRI Nasional. XVII. KONDISI PEGAWAI Pegawai TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta terdiri dari 2 bagian besar, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Kontrak. Adapun sampai dengan bulan April 2009 kondisinya seperti terungkap di tabel berikut :

STATUS PENDIDIKAN JABATAN/ NO PEKERJAAN SD SMP SLA SM S1 S2 D1 D2 D3 D4 JUMLAH 1 KEPALA STASIUN 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 BIDANG PROG. & 2 0 0 22 0 24 3 1 2 0 4 56 PU 3 BIDANG BERITA 0 0 10 0 21 2 1 2 1 5 42 4 BIDANG TEKNIK 0 9 24 0 7 2 6 5 6 4 63 BAGIAN 5 0 0 7 3 6 2 0 0 0 0 18 KEUANGAN 6 BAGIAN UMUM 2 7 13 1 2 3 0 0 0 1 29 JUMLAH PNS 9 9 78 6 68 6 9 8 11 15 209 1 KEPALA STASIUN BIDANG PROG. & 2 1 1 1 3 PU 3 BIDANG BERITA 5 5 5 2 17 4 BIDANG TEKNIK 1 4 8 1 14 BAGIAN 5 1 1 KEUANGAN 6 BAGIAN UMUM 1 2 16 1 20 JUMLAH 2 3 26 0 13 0 0 0 8 3 55 KONTRAK JUMLAH TOTAL 13 12 104 6 81 6 9 8 19 18 264 NO STATUS JABATAN/ AGAMA PEKERJAAN ISLAM KRISTEN KATHOLI K HINDU JUMLAH 1 KEPALA STASIUN 1 1 BIDANG PROG. & 2 43 8 5 56 PU 3 BIDANG BERITA 33 5 4 42 4 BIDANG TEKNIK 48 7 8 63 BAGIAN 5 16 1 1 18 KEUANGAN 6 BAGIAN UMUM 27 2 29

1 2 3 4 5 6

JUMLAH PNS 166 KEPALA STASIUN BIDANG PROG. & 3 PU BIDANG BERITA 16 BIDANG TEKNIK 14 BAGIAN KEUANGAN BAGIAN UMUM 19 JUMLAH KONTRAK 52 JUMLAH TOTAL 231ALAMAT TVRI SE INDONESIA

20

20

1

209 3

1

17 14

1 22

0 20

0 1

19 53 274

XIV.

TVRI SIARAN NASIONAL Berdiri : 24 Agustus 1962 Alamat : Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270 Telp. : (021) 5732160, 5704720/40 Fax : (021) 5731973 Jangkauan Siaran : 4.592 km2 = 100% Kekuatan Transmisi : antara 20.000 s/d 80.000 watt Jangkauan Penduduk : 33.588.722 Website : http://www.tvri.co.id TVRI STASIUN DKI. JAKARTA Berdiri : Alamat : Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270 Telp. : Fax : Jangkauan Siaran : 4.592 km2 = 100% Kekuatan Transmisi : antara 20.000 s/d 80.000 watt Jangkauan Penduduk : 33.588.722 TVRI STASIUN NAD Berdiri : Alamat : Jl. Jend. Sudirman Mata le, Banda Aceh Telp. : (0651) 41779, 41786, 41784, 41821, 41773 Fax : (0651) 41784 Jangkauan Siaran : 28.669 km2=42.14% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 5000 watt

Jangkauan Penduduk : 1.548.830 Jiwa = 76.53%

TVRI STASIUN SUMATERA UTARA Berdiri : 28 Agustus 1970 Alamat : Jl. Putri Hijau Medan 20111 Telp. : (061) 4528 871, 4145856,4151780,4150920,4146353,4147347 Fax : (061) 4520560 Jangkauan Siaran : 50.950 km2 = 71,08% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 10000 watt Jangkauan Penduduk : 2.9272.200jiwa = 80.85%

TVRI STASIUN SUMATERA BARAT Berdiri : Alamat : Jl. Padang By Pass Km.16, Koto Panjang Padang 25167 Telp. : (0751) 30614, 30615 Fax : (0751) 30615 Jangkauan Siaran : 21.571 km2 = 51,00% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 5000 watt Jangkauan Penduduk : 2.895.756 jiwa = 68,50%

TVRI STASIUN RIAU DAN KEPRI Berdiri : Alamat : Jl. Pramuka Danau Buatan Rumbai Pekanbaru 28262 Telp. : (0761) 47758,857170 Fax : (0761) 47758 Jangkauan Siaran : 49.228 km2 = 52,06% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 3.333.225 jiwa = 70,56%

TVRI STASIUN JAMBI Berdiri : Alamat : Jl. Jambi Muara Bulian KM. 22 Pijoan Jambi 36363 Telp. : (0741) 7052958,7052478

Fax : (0741) 7052477 Jangkauan Siaran : 26.969 km2=50.47% Kekuatan Transmisi : antara 1 s.d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 1.709.382 jiwa=71.40%

TVRI STASIUN SUMATERA SELATAN Berdiri : 31 Januari 1974 Alamat : Jl. Kapten A. Rifai Palembang Telp. : (0711) 24766, 24382 Fax : (0711) 313382 Jangkauan Siaran : 66.653=61.01% Kekuatan Transmisi : antara 100 s/d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 6.226.631 jiwa=80.29%

TVRI STASIUN BENGKULU Berdiri : 3 Agustus 1998 Alamat : Jl. Raya Bentiring, Bengkulu 38126 Telp. : (0736) 24654 Fax : (0736) 24724 Jangkauan Siaran : 10.121 km2=51.15% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 5000 watt Jangkauan Penduduk : 1.016.249 jiwa=72.52% TVRI STASIUN LAMPUNG Berdiri : Alamat : Jl. Way Huwi, Sukarame Bandar Lampung Telp. : (0721) 781194 Fax : (0721) 781192 Jangkauan Siaran : 18.120 km2 = 51.22% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 1000 watt Jangkauan Penduduk : 4.644.225 jiwa= 69.91%

TVRI STASIUN JAWA BARAT DAN BANTEN Berdiri : 11 Maret 1987

Alamat : Jl. Raya Cibaduyut Raya n0. 269, Bandung 40236 Telp. : (022) 540 6182 Fax : (022) 540 6051 Jangkauan Siaran : 35.862 km2= 81.18% Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 37.400.320 jiwa = 85.89% TVRI STASIUN JAWA TENGAH Berdiri : Alamat : Jl. Pucang Gading Batursari, Mranggen, Demak Telp. : (024) 608 586, 555 751, 555 752 Fax : (024) 6723059 Jangkauan Siaran : 27.890 km2= 80% Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 5000 watt Jangkauan Penduduk : 26.286.718 jiwa = 85.21%

TVRI STASIUN JOGJAKARTA Berdiri : 17 Agustus 1965 Alamat : Jl. Magelang Km 4,5, Yogyakarta 55284 Telp. : 0274 514402, 514403 Fax : 0274 514909, 551000, 550542 Jangkauan Siaran : 3142 km2=100% Kekuatan Transmisi : 20.000 watt Jangkauan Penduduk : 3.107.919 jiwa=100%

TVRI STASIUN JAWA TIMUR Berdiri : 3 Maret 1978 Alamat : Jl. Mayjend Sungkono 124, Surabaya 60189 Telp. : (031) 5678298,5678515,5678216,5677552 Fax : (031)5616774 Jangkauan Siaran : 38.409 km2 = 80.15 % Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 29.461.159 jiwa = 85.38 %

TVRI STASIUN BALI Berdiri : 16 Juli 1978 Alamat : Jl. Kapten Cokorda Agung Tresna, Denpasar 80235 Bali Telp. : (0361) 235311 Fax : (0361) 237706 Jangkauan Siaran : 5.632 km2 = 100% Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 5000 watt Jangkauan Penduduk : 3.123.570 jiwa =100 %

TVRI STASIUN NTT Berdiri : Alamat : Jl. W.J Lalamentik Kotak Pos 28, Kupang Telp. : (0380) 33314 Fax : (0380) 33314 Jangkauan Siaran : 19.434 km2 =41.01 Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 5000 watt Jangkauan Penduduk : 2.625.361 jiwa =69.09 %

TVRI STASIUN KALIMANTAN BARAT Berdiri : Alamat : Jl. Achmad Yani No.60 Pontianak 78121 Telp. : (0561) 736056 Fax : (0561) 730037 Jangkauan Siaran : 58.796 km2 = 40,05% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 2.596.029 jiwa = 69,75% TVRI STASIUN KALIMANTAN SELATAN Berdiri : Alamat : Jl. A. Yani Km.6, Banjarmasin 70249 Telp. : (0511) 3250118,3254615,3265059,3267576 Fax : (0511) 3263733 Jangkauan Siaran : 15.892 km2 = 42,97% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 10.000 watt

Jangkauan Penduduk : 2.120.035 jiwa = 71,41%

TVRI STASIUN KALIMANTAN TENGAH Berdiri : 17 Pebruari 1995 Alamat : Jl. Yos Sudarso no. 15 Palangka Raya Kalimantan Tengah Telp. : 0536 3236184 3239041 Fax : 0536 3239898 Jangkauan Siaran : 51.139 km2 =33.25 % Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 1.199.596 jiwa =66.65 %

TVRI STASIUN KALIMANTAN TIMUR Berdiri : Alamat : Jl. Ery Suparjan, Samarinda 75119 Telp. : (0541) 737005,737227,736752 Fax : (0541) 737449 Jangkauan Siaran : 74.110 km2 = 35,05% Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 10.000 watt Jangkauan Penduduk : 1.651.616 jiwa = 67,88%

TVRI STASIUN SULAWESI UTARA Berdiri : 7 Oktober 1978 Alamat : Telp. : (0431) 864293 Fax : (0431) 860403 Jangkauan Siaran : 21.571 km2 = 51,00% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 5000 watt Jangkauan Penduduk : 2.895.756 jiwa = 68,50%

TVRI STASIUN SULAWESI SELATAN Berdiri : 7 Desember 1972 Alamat : Jl. Kakatua 14 Makassar Telp. : (0411) 871621, 872593, 871283, 851139

Fax : (0411) 873014 Jangkauan Siaran : 31.341 km2=50.16% Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 5.000 watt Jangkauan Penduduk : 5.511.427 jiwa =70.86%

TVRI STASIUN MALUKU DAN MALUT Berdiri : 20 Februari 1993 Alamat : Jl. PERUMTEL G. Nona 97117 Telp. : (0911) 41579, 55913, 55914, 55915, 55917, 55924 Fax : (0911) 56030 Jangkauan Siaran : 19,726 km2= 23.01% Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 5000 watt watt Jangkauan Penduduk : 946.263 = 50.27%

TVRI STASIUN PAPUA Berdiri : Alamat : Jl. Raya Sentani, Jayapura Telp. : ( 0967 ) 91632 Fax : ( 0967 ) 91632 Jangkauan Siaran : 100.089 km2=23.85% Kekuatan Transmisi : antara 1 s/d 5000 watt watt Jangkauan Penduduk : 1.436.266 jiwa = 68.21%

TVRI STASIUN GORONTALO Berdiri : 13 Juni 2007 Alamat : Jl. K.H. Agus Salim No. 317 Gorontalo 96128 Telp. : (0435) 827666 Fax : (0435) 822997 Jangkauan Siaran : Kekuatan Transmisi : watt Jangkauan Penduduk :

TVRI STASIUN NTB

Berdiri : Alamat : Jl. Majapahit no. 15 Mataram 83115 Telp. : (0370) 632852,632678 Fax : (0370) 632678 Jangkauan Siaran : Kekuatan Transmisi : watt Jangkauan Penduduk :

TVRI STASIUN SULAWESI TENGGARA Berdiri : Alamat : Jl. Jend. A.Yani no. 71 Wua Wua, Kendari 93117 Telp. : 0401-390625 Fax : 0401-3190925 Jangkauan Siaran : Kekuatan Transmisi : watt Jangkauan Penduduk :

TVRI STASIUN SULAWESI TENGAH Berdiri : Alamat : Jl. Rajamoili No. 1, Palu 94111 Telp. : 0451-421521,452414 Fax : 0451-424123 Jangkauan Siaran : Kekuatan Transmisi : watt Jangkauan Penduduk : -