deskripsi materi ke-9
DESCRIPTION
auditTRANSCRIPT
DESKRIPSI MATERIPERTEMUAN KE-9 : SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN ASET
TETAPMata Kuliah : Praktikum Audit
Dosen Pengampu: Susi Sih Kusumawardhany,S.E. M.Acc, Ak, CA.
PENGANTAR:
Pada pertemuan ke-5 ini kita akan membahas tentang pemeriksaan atas siklus perolehan dan pembayaran asset. Penjelasan dibawah ini mengacu pada buku Praktikum audit sukrisno agoes.
TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:1. Mampu menjelaskan mengenai siklus pembayaran asset2. Mampu membuat laporan hasil pemeriksaan kas dan setara kas, konfirmasi
dan adjustment.
URAIAN MATERI:
Dokumen yang berhubungan :
– Permintaan pembelian (purchase requisition)
.
– Order pembelian (purchase order).
Pengendalian intern :
Adanya otorisasi yang memadai untuk perolehan untuk menjamin bahwa
barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan kepentingan perusahaan dan
mencegah pembelian barang yang tidak diperlukan atau pembelian yang
berlebihan.
Adanya pengajuan order untuk membeli barang dan jasa.
Order pembelian harus prenumbered dan harus mempunyai kolom dan
ruang yang cukup untuk meminimumkan kemungkinan penghilangan yang
tidak disengaja pada formulir tsb. saat barang diorder.
Tanggung jawab otorisasi perolehan dan penerimaan barang bukan
dibagian pembelian.
1. 2. Fungsi Penerimaan Barang dan Jasa
Dokumen yang berhubungan :
– Laporan penerimaan barang (receiving report).
Pengendalian intern :
Barang diawasi secara fisik sejak saat diterima sampai digunakan.
Dilakukan penelitian atas deskripsi, jumlah, saat kedatangan serta kondisi
barang saat barang diterima.
Pegawai dibagian penerimaan harus independen dari bagian gudang dan
akuntansi.
Catatan akuntansi hendaknya memindahkan tanggung jawab barang
tersebut dari bagian penerimaan ke gudang dan selanjutnya dari gudang ke
pabrik.
1. 3. Fungsi Pengakuan Kewajiban
Dokumen yang berhubungan :
– Jurnal perolehan (acquisition journal).
– Nota debet (debet note).
Laporan ikhtisar perolehan (summary acquisition report).
– Voucher.
– Faktur pemasok (vendor invoice).
– Berkas induk hutang usaha (account payable master file).
– Neraca saldo hutang usaha (account payable trial balance).
Pengendalian Intern :
Adanya dokumen dan catatan yang memadai, prosedur penanganan catatan
yang memadai.
Adanya pengecekan yang independen atas pelaksanaan.
Adanya persyaratan bahwa pegawai yang mencatat perolehan tidak
mempunyai akses pada kas, efek-efek dan aktiva lainnya.
1. 4. Fungsi Pemrosesan dan Pencatatan Kas
Dokumen yang berhubungan :
– Cek.
– Jurnal pengeluaran kas (cash disbursements journal).
Pengendalian Intern :
Adanya penandatanganan setiap cek oleh orang dengan otorisasi yang
memadai.
Pemisahan tanggung jawab antara penandatangan cek dengan pelaksana
fungsi hutang usaha
Adanya pemerikasaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh
penandatangan cek saat cek ditandatangani.
Cek seharusnya prenumbered dan dicetak diatas kertas khusus sehingga
sulit mengganti nama penerima dan jumlahnya.
Adanya pengawasan fisik atas cek yang belum diisi, dibatalkan dan yang
sudah ditandatangani
Setiap dokumen pendukung dibubuhi nomor cek untuk mencegah
penggunaan ulang dokumen tersebut sebagai pendukung terhadap cek lain.
1. D. AKUN-AKUN YANG TERKAIT
2. Persediaan
3. Aset Tetap
4. Beban dibayar dimuka
5. Peningkatan sewa guna
6. Utang Dagang
7. Beban manufaktur
8. Beban Penjualan
9. Beban Administrasi
10. Kas
11. Diskon Pembelian
12. Retur Pembelian
JURNAL-JURNAL :
1. Pembelian Tunai
Persediaan xx
Kas xx
1. Pembelian Kredit
Persediaan xx
Hutang Dagang xx
1. Pembayaran Uang Muka Pembelian
Uang Muka Pembelian xx
Kas xx
1. Potongan Pembelian
Hutang dagang xx
Potongan pembelian xx
Kas xx
1. Retur Pembelian
Hutang dagang xx
Retur pembelian xx
1. Pelunasan Utang
Hutang dagang xx
Kas xx
1. E. ASERSI MASING-MASING AKUN
Akundanasersi Existence Completeness
Right and
Obligation
Valuation
and
Allocation
Presentation
and Disclosure
Neraca
Kas
Cash
opname
Konfirmasi,
pemeriksaan fisik
Konfirmasi,
wawancara
Wawancara,
vouching Proseduranalitis
Kas Bank
Konfirmasi,
vouching
Konfirmasi,
dokumentasi,
vouching
Konfirmasi,
wawancara Wawancara Proseduranalitis
Persediaan
Konfirmasi,
vouching
Konfirmasi,
pemeriksaanfisik/
stock opname Konfirmasi Vouching
Hutangdagang
Konfirmasi,
Vouching rekalkulasi
Biaya dibayar
dimuka
Vouching,
Dokumentasi
Laporanlabarugi
Pembelian
Konfirmasi,
vouching
Return pembelian
Vouching,
dokumentasi
Potongan
pembelian
Vouching,
dokumentasi
Biaya angkut
pembelian rekalkulasi
1. F. PROSEDUR AUDIT YANG DIPERLUKAN
1. Memahami Pengendalian Intern
Pemahaman atas Internal control dapat diperoleh melalui:
– Mempelajari flowchart siklus pembelian dan pembayaran
– Mereview hasil kuisioner pengendalian intern
– Melaksanakan walk-through tests
2. Menilai Risiko Pengendalian yang
Direncanakan
Pengendalian intern kunci untuk fungsi bisnis:
– Otorisasi Transaksi Pembelian
Untuk menjamin bahwa setiap barang atau jasa yang dibeli memang sesuai
dengan keperluan perusahaan
– Pemisahan fungsi penerimaan (custody) aset dari fungsi lainnya
Untuk menjamin barang yang dikirim supplier adalah sesuai dengan
yang dipesan
– Pembukuan tepat waktu dan review transaksi secara independen Untuk
menjamin transaksi pembelian dicatat pada saat yang tepat dan dengan nilai yang
tepat
– Otorisasi pembayaran
Untuk menjamin pembayaran dilakukan dengan jumlah dan kepada pihak yang
tepat serta tidak ada tagihan yang dibayar lebih dari sekali
3.Menentukan Luasnya Pengujian Pengendalian
Auditor dapat menentukan luasnya (extent) dari test of control:
• Auditor dapat menentukan luasnya (extent) dari test of control setelah
mengidentifikasi key internal controls dan kelemahan internal control serta
menilai risiko pengendalian
• Auditor melakukan tests of controls untuk memperoleh bukti
bahwa pengendalian telah dilakukan secara efektif
4. Test of Control dan Substantive Test of
Transaction – untuk Pembelian
4.1. Occurence
Pengertian:
– Pembelian yang dibukukan adalah untuk barang dan jasa yang diterima dan
konsisten dengan kebutuhan Auditee
Key internal control:
– Dokumen purchase requisition, purchase order, laporan penerimaan barang,
invoice/faktur dari supplier dilampirkan pada journal voucher
– Penjurnalan dilakukan untuk supplier yang telah mendapat otorisasi dalam
master file
– Dokumen yang telah dijurnal ditandai (dicap “sudah dijurnal”) agar tidak
digunakan ulang
– Invoice, laporan penerimaan barang, dan purchase order diverifikasi secara
internal
Test of control:
– Periksa kebenaran dokumen yg dilampirkan dalam suatu jurnal voucher
– Periksa indikasi suatu otorisasi
– Periksa indikasi suatu penandaan pada dokumen yang sudah dijurnal
– Periksa indikasi suatu verifikasi internal
Substantive Test of Transaction:
– Examine jurnal pembelian, ledger, dan master file hutang untuk jumlah yang
besar
dan tidak biasa
– Periksa kelayakan dan keaslian dokumen pendukung
– Trace perolehan inventory ke inventory master file
– Periksa aktiva tetap yang dibeli
4.2. Completeness (Kelengkapan)
Pengertian:
– Seluruh transaksi pembelian telah dicatat
Key internal control:
– Purchase order, laporan penerimaan barang, dan voucher bernomor
urut tercetak dan dipertanggungjawabkan
Test of control:
– Hitung urutan purchase order, laporan penerimaan barang, dan voucher
Substantive Test of Transaction:
– Trace dari berkas laporan penerimaan barang hingga ke jurnal pembeliannya
– Trace dari invoice/faktur supplier hingga ke jurnal pembeliannya
4.3. Accuracy (Keakuratan)
Pengertian:
– Transaksi pembelian telah dicatat secara akurat
Key internal control:
– Kalkulasi dan penjumlahan diverifikasi secara internal
– Total batch dibandingkan dengan laporan ikhtisar yang dihasilkan
komputer
– Pembelian disetujui sesuai dengan harga dan diskon yang diberikan
Test of control:
– Periksa indikasi verifikasi internal
– Periksa berkas total batch untuk melihat adanya verifikasi petugas
– Periksa indikasi otorisasi
Substantive Test of Transaction:
– Bandingkan nilai yang dibukukan dengan nilai pada invoice, dokumen
penerimaan barang atau dokumen pendukung lainnya
– Hitung ulang (recompute) keakuratan perhitungan dalam invoice, termasuk
diskon dan tambahan biaya
4.4. Classification (Klasifikasi)
Pengertian:
– Transaksi pembelian telah diklasifikasikan ke account yang benar
Key internal control:
– Auditee telah memiliki chart of account yang standar
– Klasifikasi account telah diverifikasi secara internal
Test of control:
– Periksa SOP untuk penggunaan chart of account
– Periksa indikasi verifikasi internal
Substantive Test of Transaction:
– Bandingkan klasifikasi dengan chart of account dan invoice dari Supplier
4.5. Timing (Tepat Waktu)
Pengertian:
– Transaksi pembelian telah dibukukan pada tanggal (periode) yang tepat
Key internal control:
– SOP mengharuskan pembukuan transaksi sesegera mungkin setelah transaksi
terjadi
– Tanggal pembukuan diverifikasi secara internal
Test of control:
– Periksa SOP dan observasi apakah ada invoice yang belum
dibukukan
– Periksa indikasi verifikasi internal
Substantive Test of Transaction:
– Bandingkan tanggal laporan penerimaan barang, invoice, dengan
tanggal dalam jurnal pembelian
4.6. Posting and Summarization
Pengertian:
– Transaksi pembelian telah dimasukkan ke master file hutang dan
inventory, serta diikhtisarkan ke ledger yang sesuai
Key internal control:
– Master file diverifikasi secara internal
– Total jumlah dalam master file dibandingkan ke ledger
Test of control:
– Periksa indikasi verifikasi internal
– Periksa indikasi perbandingan antara master file dengan ledger
Substantive Test of Transaction:
– Uji keakuratan penjumlahan pada master file dan ledger
1. G. PROSEDUR AUDIT TAMBAHAN
Metodologi untuk Mendesain Detail Tests of Balances – Accounts Payable
18 I Made R. Natawidnyana, Ak., CPMA
1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang
Mempengaruhi Hutang Usaha
– Auditor harus dapat mengidentifikasi ris iko bisnis terkait hutang usaha dengan
memperhatikan sistem pengadaan yang dimiliki Auditee, seperti penerapan just in
time, pertukaran informasi, penggunaan ecommerce, dan siklus internal
perusahaan
2. Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditolelir
dan Menilai Inherent Risk
– Terdapat banyak transaksi yang dapat mempengaruhi saldo account
receivable, saldo account receivable biasanya terdiri dar i banyak
account, saldonya besar sehingga relatif mahal untuk mengaudit
account ini
– Auditor biasanya menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi yang
relatif tinggi bagi account ini
– Inherrent risk biasanya ditetapkan pada tingkat menengah atau tinggi
– Auditor biasanya sangat memperhatikan tujuan audit completeness dan
cut-off
3. Menilai Risiko Pengendalian; Merancang dan
Melaksanakan Test of Control dan Substantive
Test of Transaction
Dibahas pada Bagian D
4. Merancang & Melaksanakan Prosedur Analitik
Prosedur Analitis untuk Siklus perolehan dan Pembayaran
Prosedur Analitis Kekeliruan yang Mungkin
Bandingkan saldo akun beban terkait dengan
tahun lalu
Salah saji hutang usaha dan
beban
Telaah daftar hutang usaha untuk hutang yang
tidak biasa, hutang ke bukan pemasok, dan
hutang berbunga.
Kekeliruan klasifikasi untuk
kewajiban non dagang
Bandingkan hutang usaha individual dengan
tahun lalu
Hutang yang tidak dicatat atau
hutang yang tidak absah, atau
salah saji.
Hitung rasio seperti pembelian dibagi hutang
usaha, dan hutang usaha dibagi kewajiban
lancar
Hutang yang tidak dicatat atau
hutang yang tidak absah, atau
salah saji.
5. Merancang Detail Test of Balances – untuk
Account Payable
5.1 Detail Tie-in
5.2 Existence
5.3 Completeness
5.4 Accuracy
5.5 Classification
5.6 Cut-off
5.7 Obligation
5.8 Realizable Value (tidak diuji)
5.9 Presentation and Disclosure
1. H. RESIKO KESALAHAN KLIEN
1. Risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus
pengeluaran meliputi :
1. Seberapa banyak volume transaksi
2. Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak
diotorisasi
3. Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai
4. Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodic harus
mempertimbangkan terhadap aspek kesinambungan dalam
akuntansinya
2. Terhadap transaksi pembayaran hutang.
a. Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui,
harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan
terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat
melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek
melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.
b. Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap
terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat
melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.
c. Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan
pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check
dengan voucher-nya.
d. Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan
pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan
pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check, dan
observasi proses pengiriman check.
3. Terhadap transaksi pengeluaran kas.
a. Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut
tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor
urut tercetak.
b. Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan
pembuatan rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat
melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.
c. Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk
mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang dilakukan
dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam pengecekan
1. I. KERTAS KERJA AUDIT
Kertas
kerja
Tanggal
pelaksanaan
Pelaksanaan
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo
akun aktiva tetap yang akan diuji lebih
lanjut
1. Usut saldo aktiva tetap yang
tercantum dineraca ke saldo akun
aktiva tetap yang bersangkutan
dibuku besar
2. Hitung kembali saldo akun aktiva
dibuku besar
3. Lakukan review terhadap mutasi luar
biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun aktiva tetap dan
akumulasi depresiasinya
4. Usut saldo awal akun aktiva tetap ke
kertas kerja tahun lalu
5. Usut posting pendebitan dan
pengkreditan akun aktiva tetap
dalam ke dalam jurnal yang
bersangkutan
6. Lakukan rekonsiliasi akun control
aktiva tetap dalam buku besar ke
buku pembantu aktiva tetap
Prosedur Analitik
1. Lakukan prosedur analitik
1. Hitung ratio berikut ini :
1) Tingkat perputaran aktiva tetap
2) Ratio laba bersih dengan aktiva tetap
3) Ratio tetap dengan modal saham
4) Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan
dengan aktiva tetap
1. Lakukan analisis hasil prosedur analitik
dengan harapan yang didasarkan pada
data masa lalu, data industri, jumlah
yang dianggarkan, atau data lain
Kertas
kerja
Tanggal
pelaksanaan pelaksanaan
Pengujian terhadap transaksi rinci
1. Periksa tambahan aktiva tetap ke
dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi berikut
2. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke
dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut
3. Lakukan pemeriksaan pisah batas
transaksi aktiva tetap
4. Lakukan review terhadap akun biaya
reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
Pengujian terhadap saldo akun rinci
1. Lakukan inspeksi terhadap aktivat tetap
1. Lakukan inspeksi terhadap tambahan
aktiva tetap
2. Lakukan penyelidikan dan sesuaikan
jika terjadi perbedaan
3. Periksa dokumen yang mendukung
pembayaran utang usaha seetelah
tanggal neraca
4. Periksa bukti hak kepemilikan aktiva
tetap dan kontrak
5. Lakukan review terhadap
perhitungan depresiasi aktiva tetap
Verifikasi penyajian dan pengungkapan
1. Bandingkan penyajian aktiva tetap
dengan Prinsip akuntansi berterima
umum
1. Periksa klasifikasi aktiva tetap di
neraca
2. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan aktiva tetap
4.4.2 Prosedur Pemeriksaan terhadap hutang dagang
Kertas
kerja
Tanggal
pelakasanaanPelaksanaan
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo
akun utang usaha yang akan diuji lebih
lanjut
1. Usut saldo utang usaha yang
tercantum di dalam neraca ke saldo
akun utang usaha yang bersangkutan
didalam buku besar
2. Hitung kembali saldo akun utang
usaha di dalam buku besar
3. Lakukan review terhadap mutasi luar
biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun utang usaha
4. Usut saldo awal akun hutang usaha
ke kertas kerja tahun yang lalu
5. Usut posting pendebitan akun hutang
usaha ke dalam jurnal yang
bersangkutan
6. Lakukan rekonsiliasi akun control
utang usaha dalam buku besar ke
buku pembantu utang usaha
Prosedur Analitik
1. Lakukan prosedur analitik
1. Hitung ratio berikut ini :
1) Tingkat perputaran utang usaha
2) Ratio utang usaha dengan utang lancar
1. Lakukan analisis hasil prosedur analitik
dengan harapan yang didasarkan pada
data masa lalu, data industri, jumlah
yang dianggarkan, atau data lain
Pengujian terhadap saldo akun rinci
7. Lakukan konfirmasi saldo akun rinci
1. Lakukan identifikasi penjualan besar
dengan mereview register bukti kas
keluar atau buku pembantu utang, arsip
induk utang dan kirimkan konfirmasi
kepada kreditur yang akun utang klien
kepadanya memiliki karakteristik berikut
ini : (1) bersaldo besar, (2) terdapat
kegiatan pembelian yang luar biasa, (3)
bersaldo kecil atau nol, dan (4) bersaldo
debit
2. Lakukan penyelidikan dan sesuaikan
jika terjadi perbedaan
3. Periksa dokumen yang mendukung
pembayaran utang usaha setelah tanggal
neraca
8. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak
di konfirmasi ke pernyataan piutang bulanan
yang diterima oleh klien dari kreditur
Verifikasi penyajian dan pengungkapan
9. Bandingkan penyajian utang usaha dengan
prinsip akuntansi berterima umum
1. Periksa klasifikasi utang usaha di neraca
2. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan utang usaha
3. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan utang usaha non
usaha
4. Mintalah informasi dari klien untuk
menemukan komitmen yang belum
diungkapkan dan utang bersyarat dan
periksa penjelasan yang bersangkutan
dengan utang tersebut
5. Bandingkan akun biaya dengan akun
biaya yang sama tahun lalu atau biaya
yang dianggarkan untuk mendapatkan
indikasi kemungkinan adanya under
statement utang lancer
Pengujian terhadap transaksi rinci
1. Periksa sampel transaksi utang usaha
yang tercatat ke dokumen yang
mendukung timbulnya utang usaha
1. Periksa pengendalian akun utang
usaha ke dokumen pendukung : bukti
kas keluar, laporan penerimaan
barang, surat order pembelian, atau
dokumen pendukung lain
2. Periksa pendebitan akun usaha ke
dokumen pendukung : bukti kas
masuk , memo debit untuk retur
penjualan
3. Lakukan verifikasi pisah batas (out
off) transaksi pembeli
1. Periksa dokumen yang
mendukung transaksi pembelian
dalam minggu terakhir tahun
yang diaudit dan minggu pertama
setelah tanggal neraca
2. Lakukan verifikasi pisah batas
(out off) transaksi pengeluaran
kas
1. Periksa dokumen yang
mendukung transaksi
pembayaran utang usaha
dalam minggu terakhir tahun
yang di audit dan minggu
pertama setelah tanggal
neraca
2. Lakukan pencarian utang
yang belum dicatat
1. Periksa bukti yang
mendukung transaksi
pengeluaran kas yang
dicatat setelah tanggal
neraca
4.2.1 Prosedur pemeriksaan terhadap biaya dibayar dimuka
Berikut ini akan dibahas prosedur pemeriksaan yang terdapat dalam biaya dan
pajak dibayar dimuka.
Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.
l. Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.
a. Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan tercakup
dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan bank
ü Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka
didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.
ü Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang.
ü Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti pemotongan pajak
oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.
ü Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapih.
a. Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar
dimuka.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar
dimuka.
Prosedur Pemeriksaan Substantive sewa dibayar dimuka ( Prepaid Rent )
1. Minta rician ( schedule ) prepaid rent per tanggal neraca.
2. Check ketelitian perhitungan mathematis ( mathematical accuracy ).
3. Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir
(general ledger) prepaid rent.
4. Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun
lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan
periksa lease agreement ( jika sudah dilakukan di compliance test, refen
ke kertas kerja compliance test ).
1. Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke
buku besar biaya sewa. Dalam hal ini ada biaya sewa langsung
dibebankan ke, perkiraan biaya sewa ( tanpa melalui prepaid rent ),
jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.
2. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.
PROSEDUR STOCK OPNAME
Tujuan
1. Memudahkan manager untuk mempersiapkan stock taking dengan baik
2. Menjaga kelancaran stock taking
Prosedur
1. Manager dan staf terkait bertanggung jawab atas pelaksanaan stock taking
2. Semua peserta stock taking mengikuti peraturan umum yang telah
ditentukan
3. Manager wajib melakukan persiapan 2 minggu sebelum pelaksanaan stock
taking
4. Biaya stok taking telah dianggarkan
Persiapan Manager Operasi
1. Manager memberitahukan dengan surat resmi kepada
1. Direktur
2. Para manager untuk pengaturan palaksanaan stock taking
3. Entry data untuk mempersiapkan peng-entrian
2. Manager operasi bersama coordinator stock taking mempersiapkan
1. Lay out stock taking 1 minggu sebelum pelaksanaan
2. Pastikan semua barang ada harganya / barcode,
3. Pastikan software stock taking bekerja dengan baik
4. Manager bersama supervisor toko membuat retur /credit Note dan apabila
tidak bisa dibuatkan surat pemusnahan barang rusak.
5. Sebelum pelaksanaan stock taking disiapkan kcomputer kasir dan yang
lainnya untuk bias segera entry data
Persiapan Supervisor Toko sebagai penanggung jawab stok taking
1. Pemeriksaan administrasi
1. Pastikan faktur di gudang tidak ada yang tertinggal
2. Pastikan tidak ada faktur retur/ credit note (CN) antar cabang
3. Pastikan seluruh barang yang rusak sudah dimusnahkan dan di input/entry
ke computer
4. Pastikan barang pemakaian toko sudah diinput ke computer
B. Persiapan laporan 5 hari sebelum pelaksanaan
1. Sudahkan laporan admistrasi sudah komplit dan disetorkan ke keuangan dan
akunting, total penjualan dan posisi stock toko
2. Sudahkan ada keseimbangan pembelian dengan penjualan
3. Pastikan mutasi barang antar cabang tidak bermasalah.
C. Kontrol persiapan 1 hari sebelum pelaksanaan
1. Penjelasan struktur organisasi stock taking
2. Berikan penjelasan tata cara stock taking
3. Stock toko dan gudang sudah harus dirapikan dan diberi kode barang
4. Pisahkan stock Barang rusak (BS) dan barang yang sudah di retur ke
supplier tetapi masih ada di gudang.
5. Ceck seluruh area toko dan gudang, pastikan sudah ada dan sesuai posisi
price card/ kode barang dengan barang yang akan dihitung.
6. Kumpulkan barang yang ada di tempat-tempat lain selain gudang di satu
tempat
7. Khusus barang barang kecil harus sudah dirapikan ( battery, rokok, sikat
gigi, kosmetik, ATK dll).
8. Pastikan semua rak pada posisi tengah shelving/ambal paling atas di toko
dan gudang sudah ada nomor rak sesuai dengan pengelompokan /Group.
Misalnya Group A,B,C,D dst. No Rak A001, A002, B002, B003. C001 dst.
9. Pastikan dftar barang pada rak sudah sesuai dengan barang di rak masing
masing.
10. Dipersiapkan kalkulator dan computer untuk penghitungan-penghitungan
yang dibutuhkan.
11. Pemesanan konsumsi perserta stock taking
12. Daftar absensi peserta stock taking
D. Persiapan Akunting CUT OFF data di toko 3 hari sebelum pelaksanaan
1. Check buku tamu dan registrasi faktur
Semua barang yang masuk sudah terdaftar di buku tanu, dan semua bukti sudah di
input/entry.
2. Check buku faktur pending di keuangan dan akunting
3. Ceck ulang dan tanyakan ke bagian penerimaan barang MD sudah tidak ada
lagi faktur dan buku tamu yang belum di input/entry
4. Check kepastian penggunaan barang untuk toko dan kantorr
5. Check kepastian barang rusak (BS) dan mutasi barang
E. Peraturan STOCK TAKING
1. Jam Pelaksanaan
Jam 06.00 s/d 10.00 ( setelah selesai toko baru dibuka )
2. Peserta stock taking
Seluruh karyawan toko setempat dan cabang lainnya
a. Pelaksana : Team
b. Pendamping : Karyawan toko setempat
c. Recheker : Karyawan toko cabang lainnya
d. Cut Off data : Administrasi toko dibantu Akunting
e. Koordinator : Supervisor Akunting
f. Penanggung jawab : Manager Operasi
3. Jumlah peserta tergantung luas toko dan kesepakatan
4. Ongkos stock taking. Nilai insentif kami serahkan sesuai kebijakan
perusahaan
5. Penentuan hari pelaksanaan stock taking
6. Pelaksanaan stock taking
a. Briefing oleh coordinator stock taking
b. Briefing motivasi oleh manajer operasi
7. Pemasangan pengumuman stock taking
CATATAN:
Buku ajar ini disusun berdasarkan acuan referensi berikut:1. Agoes Sukrisno, Trisnawati Estralita, Praktikum Audit, Jakarta; Penerbit
Salemba Empat.2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)3. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)