Page 1
book
DharmaFrom Movie
Page 2
Judul Dharma From MoviePenghimpun Yin NatadhitāPenerjemah Handaka VijjānandaPenata Intan Dhitādhīvarā
Penerbit Ehipassiko Foundation 085888503388 | BB 237DE149 [email protected] www.ehipassiko.net
Hak Cipta ©2016 Ehipassiko Foundation
Anda boleh mengunduh, mencetak, menyalin,dan membagi buku ini selama tidak dijual.
Page 3
Masalahnya bukanlah masalahnya. Masalahnya adalah sikapmu
terhadap masalahnya.
Page 4
Selalulah biarkan nuranimu menjadi pemandumu.
Page 5
Hanya karena seseorang tersandung dan kehilangan arah, bukan berarti
mereka tersesat selamanya.
Page 6
Latih dirimu untuk melepas segala sesuatu yang kau
takut-kehilangan.
Page 7
Hidup itu bagai sekotak cokelat. Kau tak pernah tahu
apa yang akan kau dapat.
Page 8
Memang, masa lalu bisa menyakitkan. Namun kau bisa lari darinya,
atau belajar darinya.
Page 9
Dengan kekuatan yang besar datanglah tanggung jawab yang besar.
Page 10
Kamu tidak bisa menjalani hidupmu untuk selalu menyenangkan orang lain.
Pilihan harus ada padamu.
Page 11
Apa yang kau lakukan sekaranglah yang membuat perbedaan.
Page 12
Air selalu berubah, selalu mengalir.Tapi manusia, kurasa,
tak sanggup hidup seperti itu.
Page 13
Mengapa kita jatuh, Tuan? Supaya kita bisa belajar berdiri sendiri.
Page 14
Hal yang utama adalah: perhatikan. Perhatikan setiap hal,
setiap hal yang kau lihat.
Page 15
Memberi dan tak harap kembali, itulah yang ada dalam hati
yang mencinta.
Page 16
Hakuna Matata! Jangan khawatir!
Page 17
Bukan sekarat yang perlu kamu takuti, melainkan tidak pernah hidup sedari awal.
Page 18
Jangan menilai sesuatu dari tampilannya.
Page 19
Kehidupan bergerak cukup cepat. Jika kau tak sesekali berhenti dan melihat
sekitar, kau bisa gagal melihatnya.
Page 20
Aku hanya berani ketika aku harus berani. Menjadi berani itu bukan berarti kamu
mencari-cari masalah.
Page 21
Kehidupan tidak memberi kita tujuan. Kitalah yang memberi tujuan
pada kehidupan.
Page 22
Perbuatan tidak akan jadi kurang hebat karena perbuatan itu tidak disanjung.
Page 23
Alam adalah tentang keseimbangan. Semua di dunia ada dalam pasangan: yin dan yang,
benar dan salah, laki-laki dan perempuan. Tanpa sakit, apa ada nikmat?
Page 24
Satu-satunya hal yang pasti mengenai kehidupan adalah ketidakpastiannya.
Page 25
Kepintaran adalah keistimewaan, dan perlu digunakan untuk kebaikan yang lebih besar.
Page 26
Selama kita hidup, kita harus tetap jujur pada kita sendiri.
Page 27
Setiap cerita punya akhir, namun dalam kehidupan, setiap akhir
hanyalah sebuah awal yang baru.
Page 28
Kau mengendalikan nasibmu. Kau tak butuh keajaiban untuk itu.
Dan tidak ada jalan pintas ajaib untuk pemecahan masalahmu.
Page 29
Dengarkan aku baik-baik, kawan: membunuh tidak akan
membawa kedamaian untukmu.
Page 30
Cemas itu seperti kursi goyang. Cemas memberimu sesuatu untuk dilakukan,
tapi tidak membawamu ke mana-mana.
Page 31
Setiap orang akan mati, tapi tidak setiap orang benar-benar hidup.
Page 32
Jika kau berpusat pada apa yang telahkau lewatkan, kau tak akan pernah bisa melihat apa yang terbentang di depan.
Page 33
Tak jadi soal siapa aku yang di balik ini, tapi apa yang kulakukanlah
yang menunjukkan siapa aku ini.
Page 34
Perbedaan kebiasaan dan bahasa sama sekali tak masalah jika tujuan kita sama
dan hati kita terbuka.
Page 35
Hanya jika kau menemukan kedamaian dalam dirimu, kau akan menemukan hubungan sejati dengan orang lain.
Page 36
Sedikit pertimbangan, sedikit pemikiran untuk orang lain,
membuat segala perbedaan.
Page 37
Hidup adalah kereta api. Jika kau tak bergerak, kau tak hidup. Tapi akan tiba waktunya
kau harus berhenti berlari dari segala sesuatu dan kau harus mulai berlari menuju sesuatu.
Page 38
Kamu adalah masalahmu dan kamu jugalah solusinya.
Page 39
Tolong, jangan cemas-cemas amat. Karena pada akhirnya
tak seorang pun dari kita yang lama-lama amat di bumi ini.
Page 40
Pahlawan sejati tidak ditara dari ukuran kekuatannya,
tetapi dari kekuatan hatinya.
Page 41
Aku percaya bahwa ada sosok pahlawan di dalam kita semua, yang membuat kita
tetap jujur, memberi kita kekuatan, membuat kita mulia, dan akhirnya memperkenankan kita
untuk mati dengan rasa bangga.
Page 42
Semua momen itu akan lenyap dalam waktu bagaikan cucuran dalam hujan.