di gika ada) geprints.undip.ac.id/72277/1/review_kedewasaan_beragama_(ari_p).pdf · kedewasaan...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jalan Prof. Soedarto Tembalang Semarang Telepon (024) 7465407 --------------------------=========================================================
LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW
KARYA ILMIAH : PROS/DING Judul karya ilmiah (Paper) : Kedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga Dalam Masyarakat Plural
: 2 Orang (Ari Pradhanawati, Hannantyo Pradigto Utomo): Penulis ke I
Jumlah penulis Status pengusul Identitas Makalah : a. Judul Prosiding : Meneguhkan Kedewasaan Beragama di Indonesia
b. ISBN/ISSN : 979-602-0887-44-9
c. Tahun Terbit, tempat pelaksanaan : 2019
d. Penerbit/Organiser
Kategori Publikasi Makalah (beri ✓ pada kategori yang tepat)
Hasil Penilaian Peer Review
e. Alamat repository
f. Terindeks di Gika ada)
□ Prosiding Forum Ilmiah Intemasional
GProsiding Seminar Nasional
Nilai Maksimal Pros/ding ..... 6)
Komponen lnternasional Nasional Yang Dinilal .......... 5)
D 0 a. Kelengkapan unsur isi paper (10%) 1
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan 3
(30%)
C. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi 3
dan metodologi (30%)
d. Kelengkapan unsur dan kualitas terbitan / 3
prosiding (30%)
Total = (100%) 10
Penulis ke 1 Nilai pengusul 60%X8 =
Catatan Penilaian paper oleb Reviewer:
Nilai Yang Diperoleh
...... 7)
0,8
2,4
2,4
2,4
8
4,8
a. Kesesuaian dan kelengkapan unsur isi paper: Paper ditulis bebas tidak berdasarkan sistimatika sebuahpaper. Paper tidak sesuai dengan bidang penulis (Sosiologi Industri) tetapi materinya berkaitan denganpersoalan pluralisme (Ilmu Sosial). (skor = 0,8).
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembabasan: Substansi paper sesuai dengan topik seminar tentangKedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga Dalam Masyarakat Plural. Kedalaman pembahasancukup bagus walau hanya didukung 7 buku yang relevan. (skor=2,4).
c. Kecukupan dan kemutakhiran data/informasi dan metodologi: Dari 7 buah buku rujukan memangsudah out of date. Sehingga kemutakhiran rujukan dapat dikategorikan kurang. Sedangkan hasil tumitinsismilaritynya hanya sebesar 11 % (skor = 2,4).
d. Kelengkapan unsur dan kualitas prosiding: prosiding ini disusun berdasarkan hasil seminar nasional dankontributornya para tokoh-tokoh agama di Jawa Tengah. Diterbitkan oleh FATA WA Publishing 2019,dengan nomor ISBN 979-602-0887-44-9. (skor=2,4).
Reviewer 1
Prof.Dr.Ora. Naili Farida, M.Si
NIP 196204121989022001 Unit kerja:FISIP Undip
: FAT AW A Publishing
http://eprints.undip.ac.id/73105/
Google SchoolarProsiding Forum Ilmiah Intemasional
Prosiding Seminar Nasional
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKUL TAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jalan Prof. Soedarto Tembalang Semarang Telepon (024) 7465407 -------------------------------====================================================
LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEJ.JIDANG ATAU PEER REVIEW
]<ARYA ILMIAH : PROSIDIN<;
Judul karya ilmiah (Paper)
Jumlah penulis Status pengusul
: Kedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga Dalam Masyarakat Plural
: 2 Orang (Ari Pradhanawati, Hannantyo Pradigto Utomo): Penulis ke I
ldentitas Makalah : a. Judul Prosiding : Meneguhkan Kedewasaan Beragama di Indonesia
Kategori Publikasi Makalah (beri ✓pada kategori yang tepat)
Hasil Penilaian Peer Review
b. ISBN/ISSN : 979-602-0887-44-9
c. Tahun Terbit, tempat pelaksanaan : 2019
d. Penerbit/Organiser
e. Alamat repository
f. Terindeks di Gika ada)
: FAT AW A Publishing
□ Prosiding Forum Ilmiah Intemasional
GProsiding Seminar Nasional
Nilai Maksimal Prosiding ..... 6)
Komponen lnternasional Nasional Yang Dinilai .......... 5)
D 0 a. Kelengkapan unsur isi paper ( 10%) 1
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan 3
(30%)
C. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi 3
dan metodologi (30%)
d. Kelengkapan unsur dan kualitas terbitan / 3
prosiding (30%)
Total = (100%) 10
Penulis ke 1 Nilai pengusul 60%
Catatan Penilaian paper oleh Reviewer:
NilaiYang Diperoleh
...... 7)
0,9
2,6
2,5
2,5
8,5
5,1
a. Kesesuaian dan kelengkapan unsur isi paper: Penulisan paper tidak mengikuti kaidah sebuah penulisankarya ilmiah yang baku tetapi berbentuk esai. Paper secara khusus tidak sesuai dengan bidang penulis(Sosiologi Industri) tetapi secara umum masih masuk dalam satu rumpun ilmu sosial. (skor = 0,9).
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan: Paper sudah ditulis berdasarkan topik seminar. Kedalamanpembahasan cukup menarik dengan menggunakan buku-buku yang relevan sebagai bahan dalam membahaspaper. (skor=2,6).
c. Kecukupan dan kemutakhiran data/informasi dan metodologi: Kemutakhiran data/inforrnasi dalampaper yang berupa esai ini tidak didukung oleh jumal, tetapi hanya didukung buku sebagai literatur yangsudah lebih dari IO tahun. Hasil similaritynya sebesar 11 % termasuk aman. (skor = 2,5).
d. Kelengkapan unsur dan kualitas prosiding: prosiding ini lengkap ditulis oleh beberapa kontributor yangrelevan dibidangnya, mempunyai nomor ISBN 979-602-0887-44-9. Diterbitkan 2019, oleh FATAWAPublishing. (skor=2,5).
Reviewer 2
-
Prof. Dr. Dra. Sri Suwitri, M.Si NIP 196206141987032001 Unit kerja _: FISIP Undip
http://eprints.undip.ac.id/73105/
Google Schoolar
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jalan Prof. Soedarto Tembalang Semarang Telepon (024) 7465407 ===================================================================================
LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJA WAT SEBIDANG AT AU PEER REVIEW
KARY A ILMIAH : PROS/DING
Judul karya ilmiah (Paper)
Jumlah penulis
: Kedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga Dalam Masyarakat (Ari Pradhanawati, Harmantyo Pradigto Utomo)
Status pengusul : 2 Orang : Penulis ke I
Identitas Makalah : a. Judul Prosiding
b. ISBN/ISSN
: Meneguhkan Kedewasaan Beragama di Indonesia
: 979-602-0887-44-9
c. Tahun Terbit, tempat pelaksanaan : 2019
d. Penerbit/Organiser
e. Alamat repository
f. Terindeks di Gika ada)
:FAT AW A Publishing
Kategori Publikasi Makalah : (beri ✓ pada kategori yang tepat) □
G
Prosiding Forum Ilmiah Intemasional
Prosiding Seminar Nasional
Hasil Penilaian Peer Review
Komponen Yang Dinilai .......... 5)
a. Kelengkapan unsur isi buku ( 10%)
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan(30%)
c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasidan metodologi (30%)
d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit(30%)
Total = (100%)
Penulis ke I Nilai pengusul 60%
Semarang,
Reviewer 2
Prof.Dr.Dra. Sri Suwitri, M.Si NIP 196206161987032001 Unit kerja : FISIP UNDIP
Nilai Reviewer ..... 6)
Reviewer I Reviewer II
0,8
2,4
2,4
2,4
8
4,8
0,9
2,6
2,5
2,5
8,5
5,1
Reviewer 1
Prof. Dr.Dra. Naili Farida, M.Si NIP 196204121989022001 Unit kerja: FISIP UNDIP
Nilai Rata-rata
...... 7)
0,85
2,50
2,45
2,45
8,25
4,95
http://eprints.undip.ac.id/73105/
Google Schoolar
25/7/2019 Kedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga Dalam... - Google Cendekia
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Kedewasaan+Beragama+dan+Rongga+Yang+Menganga+Dalam+Masyarakat&btnG= 1/1
P Ari, U Harmantyo Pradigto - eprints.undip.ac.idKedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga Dalam Masyarakat. Ari, Pradhanawatiand Harmantyo Pradigto, Utomo Kedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga DalamMasyarakat. Fisip Undip. (Submitted). [img] Preview. PDF 869Kb. Item Type: Other. Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General). Divisions: Faculty of Social and PoliticalSciences > Department of Business Administration. ID Code: 72277. Deposited By:Perpustakaan Fisip Undip. Deposited On: 09 May 2019 13:52. Last Modified: 09 May 2019 …
2 versi
Menampilkan hasil terbaik untuk penelusuran ini. Lihat semua hasil
Kedewasaan Beragama dan Rongga Yang Menganga Dalam Masyarakat
d ,,'*i
{*t
,b'r'-'\ h". I arl 1 '.hl' -F; t .f,,- qt ?
*, ri.:fu,|,. &.\
Di tndowesia
Editor:Ihslim Sahlan
Meneguhkan
UNDANG-UNDANG HAKCIPTA N0.19TAHUN 2002
Pasal72
(1). Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana denganpidana penjara paling singkat 1 ( satu) bulan dan/ a tau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
(2). Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
MENDCI.fiIKAN KEDEWASAAN BERAGAPIADI ITIDOFIESIA
Editor:Taslim Syahlan
Desain lsi:Dzli dan Ahmad F
Desain Cover:Tim Fatawa publishing
Penerbit:
FATAWA PUBLISH!NGJl. Mega Permai No. B Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7 4O't 9660, OBl 326683562Website: www.fatawa-publ ish ing.com
Emai: fatawapubl ishi ng@gmai Lcom
ISB N: 978-502-OBB7 -4 +9Hak Cipta dilindungi Undang-Undang No. .l g Th.2OO2
All righu reserved
Cetakan Pertama, Februari 20.l9
PERAN FKUBOleh Mudjahirin Thol
Agama secara ideal seharusnra rn€
menjadi makhluk yang religius' Salah sc
ialah kesanggupan untuk menghormati
kehidupan orang iain ya-ng berbeda a1
cayaan. Dengan kata lain, terjadi toler
berbeda-beda agama. Tetapi dalam frkt
keagamaan masih sering terjadi'
Konflik bersumber Pada isu mor
yang melibatkan perseteruan antarkom
terorisme, dan iain-lain. Sedang konflih
spresikan dalam bentuk pen)€rangan- I
han atau amuk massa. Pendek kata- ma
rumah" perihal soal-soal kehidupan k
diselesaikan. Dalam konteks ini, apa litama dalam kaitannya dengan terbanl
terumat mauPun antarumat'Tulisan ini mencoba mengur
yang terkait dengan persoalan toleran
judkan kehidupan yang toleran pada n
PERAN FKUBOleh Mudjahirin Thohir
Agama secara ideal seharusnya menuntun penganutnya
menjadi makhluk yang religius. Salah satu ciri religiusitas itu
ialah kesanggupan untuk menghormati kehidupan, termasuk
kehidupan orang lain yang berbeda agama maupun keper-
cayaan. Dengan kata lain, terjadi toleransi antarumat yang
berbeda-beda agama. Tetapi daiam fakta empiriknya, konflik
keagamaan masih sering terjadi.Konflik bersumber pada isu moral, isu sektarian, isu
yang melibatkan perseteruan antarkomunitas keagamaan, isu
terorisme, dan lain-lain. Sedang konflik keagamaan bisa diek-
spresikan dalam bentuk penyerangan, bentrok, dan kekrusu-
han atau amuk massa. Pendek kata, masih banyak "pekerjaan
rumah" perihal soal-soal kehidupan keagamaan yang mesti
diselesaikan. Dalam konteks ini, apa lalu peran FKUB teru-
tama dalam kaitannya dengan terbangunnya kerukunan in-
terumat maupun antarumat.
Tulisan ini mencoba mengurai sejumlah pesoalan
yang terkait dengan persoalan toleransi. Bagaimana mewu-
judkan kehidupan yang toleran pada masyarakat yang plural
seperti masyarakat Indonesia ini, serta apa vang bisa dilaku-kan oleh lembaga keagamaan 1'ang bernama trKUB (ForumKerukunan Umat Beragama)?
ldealitas vs Realitas
trKUB dalam satu sisi adalah "lembaga atau organisasi"yang di dalam diri organisasi ittr berasal dari utusan berba-gai majlis keagamaan yang berbeda-beda. Diharapkan fKUBbisa berperan mengembangkan kualitas keagamaan dalamsatu sisi, dan meminimalisasi konflik dalam sisi yang lain.Untuk bisa menjalankan peran seperti itu, para utusan majliskeagamaan yang menjadi atau dijadikan pengurus IIKUB itu,idealnya adalah orang-orang yang sudah bisa melepaskan ke-pentingan kelompok atas dasar paham keagamaan dan memi-liki kapasitas individu /tearn sebagai problem solver.
Tetapi dalam fakta empiriknya, masih saja ada di antarapara pengurus FKUB itu tetap sebagai "kepanjangan tangan"pemikiran dan pemahaman sektoral. Kondisi demikian tentuakan menghambat langkah-langkah positif yang sebetulnyabisa dimainkan secara optimal oleh FKUB.
Dengan kata lain, saya berharap bahu-a indir.idu-in-dividu yang diutus menjadi pengurlrs FKUB adalah merekavang "sudah memiliki struktur internal" clalarn dirinya se-
bagai seorang mr-rltikLritiLralis vang akomodatif. bukan hanyaberperan seperti seolang mLrltikLLltLrralis ketrka ada di dalamFKUB tetapi kembali rner-lacli seorang rrarsialis vang pre.iu-clice ketika L:ernbalr !.:e :na'-isl.,'a ::ri:slrg-nrasing. \ang per-tatna. sii..a: t:t.J:i1-:i.1:,.t'i..- t:..::--tt'!-:t.,'i..t':'rg akan disuarakanke dala:n .il-{..,.::{,rr.r.-. ., >:ltllnlllll .rl'l.rlt.-'.., :.-. - ..-.
keagatnaa r.. )r i.r '.
- . .i.= . -
vi
Lri) dan keluar (masyarakatr perubahan cara pandangsikap multikulturd itu seke-
dar sebagai peran dan formalitas semata
Peran serta FKUB daiam uPaYa khadirkan kondisi kerukunan antar umat ttidak bisa dilakukan oleh trKUB itu sen
beberapa alasan.
Pertama, agafira setelah samPai '
sering mengalami pembiasan (oter lnppi
pentingan ajaran agama (Tuhan) dan ke1
keagamaan - yang tentu saja di da|amns
orang yang beragam kepentingan' Kedu;
itu ialah kepentingan umat sering diHr
diatasnamakan sebagai "suruhan" Tnha
didaiihkan cara mengukur "kebaikan u
secara etnosentrik (bajunya sendirir\' tida
rut pandangan Pelaku)'Dari sudut inilah, lantas 'kecur:
mencurigai" disemaikan di antara komu
gamaan. Agama lantas berfungsi dan
**uru membangu n " interest grmp'' InilcuJ.nya "pemilahan sosial" akibat d"i p
nama agama yang berbeda - yang hat-h
tidak pernah secara jujur diakui oleh p
itu sendiri.SikaP toleran itu - secara alamial
para pengguna jalan yang trerareal seo
mun masing-masing Pengendara itu
atau ditabrak, adalah sama-sama rugi
ma berprinsip demikian, tidali lantas a
bab ada saja "pecunduog' yang senga.
menumpahkan olie untuk kepentingan
lah FKUB berkonsentrasi untuli met
-- ,-
t1m
Lra
JI
IT LI
\d
IS i,,
ba-
L'B
aIn
Lin.
li is
rLt,
ni-
n-ka
e-
t1l
Ll-
I-ln
r0'58-
dar sebagai peran dan formalitas semata.
Peran serta FKUB dalam upaya kehadiran dan meng-
hadirkan kondisi kerukunan antar umat beragama, tentu saja
tidak bisa dilakukan oleh trKUB itu sendiri. Ha1 ini karena
beberapa alasan.
Pertama, agarna setelah sampai "ke bumi" (umat) ia
sering mengalami pembiasan (ouer lapping) yaitu antara ke-
pentingan ajaran agama (Tuhan) dan kepentingan organisasi
keagamaan - yang tentu saja di dalamnya terdiri dari orang-
orang yang beragam kepentingan. Kedua, sebagai akibat dari
itu ialah kepentingan umat sering diklaim atau setidaknya
diatasnamakan sebagai "suruhan" Tuhan. Corak seperti inididalihkan cara mengukur "kebaikan versus kemungkaran"
secara etnosentrik (bajunya sendiri), tidak secara emik (menu-
rut pandangan pelaku).
Dari sudut inilah, lantas "kecurigaan dan semangat
mencurigai" disemaikan di antara komunitas-komunitas kea-
gamaan. Agama lantas berfungsi dan difungsikan sebagai
s arana membangu n " interes t group" . ln\lah benih-benih mun-
culnya "pemilahan sosial" akibat dari paham ajaran maupun
nama agama yang berbeda - yang hal-hal demikian -- hampir
tidak pernah secara jujur diakui oleh para pemimpin agama
itu sendiri.Sikap toleran itu - secara alamiah telah diajarkan oleh
para penggunajalan yang berareal sempit dan crowded, na-
mun masing-masing pengendara itu berprinsip: menabrak
atau ditabrak, adalah sama-sama rugi. Meskipun sama-sa-
ma berprinsip demikian, tidak lantas ada jaminan aman, se-
bab ada saja "pecundang" yang sengaja menebar paku atau
menumpahkan olie untuk kepentingan sepihaknya. Dari sini-lah FKUB berkonsentrasi untuk merumuskan "konstruksi
vl1
toleransi keagamaan.
Prasyarat Toleran
Banyak pihak termasuk pidato para pejabat yang secaraberulang, menyampaikan sambLrtan clalam berbagai kesem-patan pertemuan lintas agama. perlunva bersikap toleran.Anjuran seperti itu memang penting. tetapi tanpa tahu pra-syarat untuk bisa bersikap toJ.eran. nasibnva tidak lebih seba-
gai u,acana atau sebatas anjuran.Untuk itu, ada dr-ra faktor yang harus berjalan secara
paralel bagaimana mervujudkan sikap toleransi keagamaanitu, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalmeliputi kondisi pandangan dan sikap pada masing-masingpemeluk agama itu sendiri ketika mereka melihat realitas ke-hidupan masyarakat yang plural. Saya menyarankan adanyatiga piranti yang memungkinkan seseorang penganut suatuagama bisa bersikap toleran terhadap pemeluk agama yanglain, yaitu (a) cara pandang emik; (b) bersikap multikulturalakomodatif, dan (s) berteologi transformatif,
Bercara pandang emik artinya, seorang penganut agamamembiasakan melihat perilaku keagamaan pihak lain denganmenggunakan cara pandang menurut kacamata pelakunya,bukan menurut dirinya. Seorang kristiani pergi beribadah kegereja adalah benar karena demikian itLrlah ajaran menurut'kitabiahnya'. Dengan demikian acialah tidak tepat mengha-kiminya menllnlt cara panclarrg Islarn. Hindu, atau lainnya.
Apa yang berbeda secara teologis dan ritual dengan aja-ran yang kita anut. ticiak kenrLrclian kita hakimi sebagai tin-dakan kemungkaran. Hal ini.iLLqa ber'laku bagi kita, apa yangkita lakukan sebagai 'ibaclah tentll secal-a teologis dan ritualberbeda dengan rnereka. -\pakah kernLrciian meleka pr-rnya hal
viii
untuk menghambat bahkan melarangns
"tidak", maka kita pun "tidak boleh- men
Berangkat dari caraPandangemik ikinkan kita bisa bersikap multikultural a
digambarkan sebagai sikap melayani dal
pada kelompok-kelompok lain, utarnan5^mirrorita..
Sikap multikulral akomodati{
kan oleh para pemimpin umat Islam di n'
na kesediaan melepaskan "tujuh kata- trMaha Esa dengan kewajiba-n menjalanl
pemeluknya' dalam Pancasila rumu-san l
Berteologi transformatif ialah kpatkan makna kata secara substansial' tir
,t,rui. Kata Islam misalnya, bagi umat I
transformatif - memiliki dua ler-el m:
berarti nama suatu agama, yakni Agam
kedua, Islam bermakna sebagaimana tu
ju kepada keselamatan"' Ini attinfa pa
masing agamaitu, sesungguhnya memi
"-r.rkun keselamatan' Yang berbeda ad;
dan ritualnya karena kitab sucinva bert
Kalau Para Penganut agama Pada I
sudah bisa secara internal menunjulik;
berikutnya dai sisi eksternal yaitu pih
bisa memPerlakukan hal Yang sama m
mudah berPeluang mudah toj'diDari kondisi sebagaimana terul
harus berani berkatajujur bahsa kon
ip dengan penyakit yakni tidak akan
ku.t ."p"nlrhnya. Yang bisa dilakuka
inya. Mengurangi potensi konflik X;c
untuk menghambat bahkan melarangnyaP Jika kita bilang,"tidak", maka kita pun "tidak boleh" menghambat mereka.
Berangkat dari cara pandang emik iniiah baru memung-
kinkan kita bisa bersikap multikultural akomodatif. Sikap ini,
digambarkan sebagai sikap melayani dan memberi ruang ke-
pada kelompok-kelompok lain, utamanya kepada kelompok
minoritas. Sikap multikulral akomodatif ini telah dicontoh-
kan oleh para pemimpin umat Islam di negeri ini, sebagaima-
na kesediaan melepaskan "tujuh kata" pada Ketuhanan Yang
Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat bagi para
pemeiuknya" dalam Pancasila rumusan Piagam Jakarta.
Berteoiogi transformatif ialah kesanggupan menem-
patkan makna kata secara substansial, tidak semata-mata tek-
stual. Kata Islam misalnya, bagi umat Islam - dalam teologi
transformatif - memiliki dua level makna. Level pertama,
berarti nama suatu agama, yakni Agama Islam. Sedang level
kedua, Islam bermakna sebagaimana tujuannya yaitu "menu-
ju kepada keselamatan". Ini artinya, para penganut masing-
masing agama itu, sesungguhnya memiliki tujuan guna men-
emukan keselamatan. Yang berbeda adalah pada soal teologi
dan ritualnya karena kitab sucinya berbeda.
Kalau para penganut agama pada masing-masing agama
sudah bisa secara internal menunjukkan kondisi seperti itu,
berikutnya dai sisi eksternal yaitu pihak pemerintah, harus
bisa memperlakukan hal yang sama, maka kondisi rukun dan
mudah berpeluang mudah terjadi.Dari kondisi sebagaimana terurai di atas, maka kita
harus berani berkata jujur bahwa konflik "keagamaan", mir-ip dengan penyakit yakni tidak akan pernah bisa dihilang-kan sepenuhnya. Yang bisa dilakukan adalah mengurang-
inya. Mengurangi potensi konflik keagamaan dengan cara
ix
mengembangkan "budaya" dewasa dalam beragama. Sikaptoleran adalah salah satu ciri dari kedewasaan beragama itu.
Buku ini adalah refleksi sosial-keagamaan pengurusFKUB daiam melihat fenomena di masyarakat, tentu sajabanyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran daripembaca sangat di harapakan.
DAFTAR IS
Pengantar : Mudjahirin ThohirDAFTAR ISI .............
Bagian Kesatu: Pondasi Kehidupan L':
Konflik Umat Beragama: Potensi dan A)Iudj ahirin Thohir... -....
Rer.olusi Mental dalam Beragama
Abu Rokhmad ............. -.
Prinsip-prinsip Beragama, Berbangsa d
]fursmnn Thalib
){embangun Peradaban Kasih
Alays Budi Purnonto Pr --------"""
Toleransi dan Kebebasan Beragama
Abu Rokhmad ........... -...
TasamuhMudj ahirin Tohir ..... -....
Beda itu Rahmat
Fakhruddin Aziz . - -... -.. -
DAFTAR ISI
Pengantar : Mudjahirin ThohirDAFTAR ISI .............
Bagian Kesatu: Pondasi Kehidupan Umat BeragamaKonflik Umat Beragama: Potensi dan AntisipasiMuQahirin Thohir........ ..................... IRevolusi Mental daiam Beragama
Abu Rokhmad............... ........'....."...... 8
Prinsip-prinsip Beragama, Berbangsa dan Bernegara
Musman Thalib ........... 12
Membangun Peradaban KasihAloys Budi Purnomo Pr .............. ........................ 17
Toleransi dan Kebebasan Beragama
Abu Rohhmad ............... ...................... 20
Tasamuh
xi
Beda itu RahmatFakhruddin Aziz ..........
xl
ikap
itr,r.
irussaja
dari
Membangun (Jembatan) Persauclaraan SejatiAloys Budi Purnorno Pr .............. ......,................ s4
Bagian Kedua: Realitas Kehidupan Umat BeragamaNegara dan Kebebasan BelagamaAbu Rokhmad............... ...................... siAgama dan PolitikMudjahirut Tlrcltir ........ 4sPesan Idul F itri Par-rs FransiskusAloys Budi Purnorno Pr .............. ....................... 50Agama dan Generasi N{udaM. Tazid Jamil ............ b+Agama Beban NegaraAbu Rokhmad............... ..................... 50Agama dan Problem SosialMuzammil ..................... 63ZiarahMudlahirin Thohir ....... 6eNatal, Keluarga dan Peradaban KasihAloys Budi Purnomo Pr .............. ..... isKesatuan + (Empat) Pilar Dalam Kehidupan IslamiImam Munalat .............. 78Membangun Habitus PancasilaLucas Awi T ................ 8bPengenalan Akan Allah N{endasari KeragamanPdt. Bambang Pujit,attto, ,S..Si ,l[.X,Iirt ............. 1ooKedeu,asaan Beragama Dan Rongga Yang N{engangapalam Masyarakat Pl ural
;/ rt,i Pradatruu,ati clart Harhnartlo Prdcligto Litomo............. 106
xl1
~orela i Antara Tauhid Dan Martabat Manusia
buah saha Merevitalisasi Sifat Manusia -an Terpuji
Prof D1: H. Suparman Syukur, MA ...................................... 116
_ · embangun Kerukunan Umat Berbasis
-ede\ asaan Beragama
Ti li11i Syahlan ........................................................................ 126
oleransi Beragama Dalam Ruang Publik:
buah Proyek Diskursif
/-id anto Chandra . .. .. . . . .. . .. .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . .. . . . . .. . .. .. . 13 1
Xlll
Kedewasaan Beragama DanRongga Yang Menganga Dalam
Masyarakat Pluralby Ari Pradhanawati
Submission date: 08-Mar-2019 10:33AM (UTC+0700)Submission ID: 1089740204File name: n_Beragama_Dan_Rongga_Yang_Menganga_Dalam_Masyarakat_Plural.docx (25.48K)Word count: 1795Character count: 12394
11%SIMILARITY INDEX
11%INTERNET SOURCES
3%PUBLICATIONS
4%STUDENT PAPERS
1 2%
2 1%
3 1%
4 1%
5 1%
6 1%
7 1%
8 1%
9
Kedewasaan Beragama Dan Rongga Yang Menganga DalamMasyarakat PluralORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
media.neliti.comInternet Source
abbah.yolasite.comInternet Source
www.scribd.comInternet Source
Submitted to iGroupStudent Paper
sansigner.wordpress.comInternet Source
kongrespendidikan.web.idInternet Source
journal.unpar.ac.idInternet Source
repository.upi.eduInternet Source
repository.uinjkt.ac.id
1%
10 1%
11 1%
12 <1%
13 <1%
14 <1%
Exclude quotes On
Exclude bibliography On
Exclude matches Of f
Internet Source
ekastamaharani.blogspot.comInternet Source
id.123dok.comInternet Source
banjarcyberschool.blogspot.comInternet Source
unakunik.blogspot.comInternet Source
Dessy Wahyuni."“DODOLITDODOLITDODOLIBRET” DAN“TIGA PERTAPA”: HIPOGRAM DANTRANSFORMASI TEKS", Madah: JurnalBahasa dan Sastra, 2017Publicat ion