diabetes melitus dalam kehamilan 2

Upload: izza-munira

Post on 03-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    1/25

    0

    BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI REFERAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN DESEMBER 2013

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    DIABETES MELITUS

    DALAM KEHAMILAN

    Oleh:IZZAH MUNIRA HAMIDIN

    C 111 08 791

    Pembimbing :

    dr. IRNA

    Supervisor :

    Dr. dr. NUSRATUDDIN ABDULLAH, Sp.OG(K), MARS

    DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

    PADA BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2013

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    2/25

    1

    DAFTAR ISI

    PENDAHULUAN .. 1

    DEFINISI 2

    KLASIFIKASI .. 2

    INSIDENS 3

    ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO . 4

    PATOMEKANISME 4

    DIAGNOSIS .8

    EFEK PADA IBU DAN JANIN . 9

    - EFEK PADA JANIN 9- EFEK PADA NEONATUS ..12- EFEK PADA IBU .14

    PENATALAKSANAAN .15

    PENATALAKSANAAN OBSTETRI .18

    DAFTAR PUSTAKA . 22

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    3/25

    2

    I. PENDAHULUAN

    Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik yang ditandai dengan

    peningkatan kadar glukosa dalam darah yang disebabkan oleh gangguan sekresi

    insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Penyakit ini dapat menyerang

    segala lapisan umur dan sosial ekonomi.1,2Diabetes Melitus Gestasional (DMG)

    didefinisikan sebagai suatu intoleransi glukosa yang terjadi pertama kali pada saat

    hamil dan apabila pada pascapersalinan keadaan intoleransi glukosa masih

    menetap. Demikian pula kemungkinan penderita tersebut sebelum hamil telah

    terjadi intoleransi glukosa. Gejala dari DMG prinsipnya sama dengan diabetes tipe

    2.3,4,5

    Dibandingkan dengan wanita normal, wanita hamil cenderung memiliki

    kadar gula darah rendah (hipoglikemia) antara 65-75 mg/dL diantara waktu

    makan dan tidur. Hal ini merupakan respon transportasi glukosa dari ibu ke janin.

    Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan DMG meliputi usia ibu >25

    tahun, riwayat keluarga menderita diabetes, riwayat DMG pada kehamilan

    sebelumnya, dan meningkatnya IMT selama kehamilan.5,6 Prevalensi DMG sangat

    bervariasi antara 1% sampai 16 % hal ini dikarenakan adanya perbedaan populasi

    dan kriteria diagnostik yang digunakan. Penelitian lain mengatakan diabetes

    dalam kehamilan sangat terkait dengan ras dan budaya dimana ras kulit hitam

    lebih banyak menderita diabetes dalam kehamilan dibandingkan ras kulit

    putih.5,6,7

    Diabetes Melitus merupakan komplikasi yang umum terjadi selama

    kehamilan. Pengendalian kadar glukosa darah adalah hal penting selama

    kehamilan. Pada pasien yang telah menderita DM sebelumnya jika kemudianhamil maka akan cukup rawan untuk terjadi komplikasi pada janin yang

    dikandung, dan kesehatan ibu juga dapat memburuk apabila terjadi komplikasi-

    komplikasi diabetik.4 Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang

    terbaik adalah dengan test toleransi glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram

    glukosa dan kadar glukosa darah diukur 1 jam kemudian. Jika kadar glukosa darah

    setelah 1 jam pembebanan melebihi 140 mg/dL atau 7,8 mmol/L maka dilanjutkan

    dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral.4,6,8

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    4/25

    3

    II. DEFINISIDiabetes Melitus adalah penyakit metabolik dengan penyebab yang

    banyak, ditandai adanya hiperglikemi kronis serta perubahan metabolisme

    karbohidrat, lemak & protein akibat defek sekresi atau kerja insulin atau

    keduanya. 1

    III. KLASIFIKASIKlasifikasi DM yang dianjurkan oleh PERKENI (Perkumpulan

    Endokrinologi Indonesia) adalah yang sesuai dengan anjuran klasifikasi DM

    menurut American Diabetes Association (ADA), sebagai berikut:1

    1. Diabetes Melitus tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus kedefisiensi insulin absolut):

    o Autoimuno Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)

    2. Diabetes Melitus tipe 2 (bervariasi mulai dari yang terutama dominanresistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang terutama

    defek sekresi insulin disertai resistensi insulin)

    3. Diabetes Melitus tipe lain. (disebabkan oleh faktor genetik, penyakiteksokrin pankreas, atau obat-obatan)

    4. Diabetes Melitus Gestasional (DMG)Diabetes Melitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai suatu

    intoleransi glukosa yang terjadi pertama kali pada saat hamil. Setelah ibu

    melahirkan, keadaan DMG sering akan kembali ke regulasi glukosa

    normal.1,2 Wanita hamil dengan diabetes melitus dibagi menjadi 2,3,6:

    a)

    Pregestational (Overt) diabetes: wanita hamil dengan diabetes yangdiketahui pada saat sebelum wanita tersebut hamil.

    b) Gestational diabetes: wanita hamil dengan diabetes yang diketahuipada saat wanita tersebut hamil. Ada 2 subtipe gestational diabetes:

    Jenis A1: Tes toleransi glukosa oral (TTGO) abnormal tetapi kadarglukosa darah normal selama puasa dan 2 jam setelah makan; diet

    modifikasi sudah cukup untuk mengontrol tingkat glukosa.

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    5/25

    4

    Jenis A2: TTGO abnormal diperparah dengan kadar glukosanormal selama puasa dan / atau sesudah makan; tambahan insulin

    atau terapi dengan obat lain diperlukan

    Wanita yang sudah menderita diabetes sebelum hamil didefinisikan

    dengan klasifikasi White yang menekankan adanya kerusakan end-

    organ, terutama mata, ginjal dan jantung, memiliki efek yang besar

    pada hasil kehamilan. Klasifikasi menurut White (1965) yaitu: 4,11

    Kelas AwitanGlukosa

    Plasma Puasa

    Glukosa 2 jam

    Post PrandialTerapi

    A1

    A2

    Gestasional

    Gestasional

    105 mg/dl

    120 mg/dl

    Diet

    Insulin

    Kelas Usia Awitan (thn) Durasi (thn) Penyakit Vaskular Terapi

    B

    C

    D

    F

    R

    H

    Di atas 20

    10-19

    Sebelum 10

    Semua

    Semua

    Semua

    20

    Semua

    Semua

    Semua

    Tidak ada

    Tidak ada

    Retinopati jinak

    Nefropati

    Retinopati poliferatif

    Jantung

    Insulin

    Insulin

    Insulin

    Insulin

    Insulin

    Insulin

    Tabel 1: Klasifikasi Diabetes yang menjadi penyulit kehamilan11

    IV. INSIDENPrevalensi global diabetes melitus diperkirakan akan mencapai 300 juta

    pada tahun 2025. Pada tahun 2008 di Amerika terdapat lebih dari 131.000 wanita

    hamil yang menderita diabetes. Prevalensi DMG sangat bervariasi antara 1%

    sampai 16 % hal ini dikarenakan adanya perbedaan populasi dan kriteria

    diagnostik yang digunakan. Penelitian di Makassar menggunakan kriteria yang

    sedikit berbeda melaporkan angka prevalensi sebesar 2%.3,7,9 Penelitian lain

    mengatakan diabetes dalam kehamilan sangat terkait dengan ras dan budaya

    dimana ras kulit hitam lebih banyak menderita diabetes dalam kehamilan

    dibandingkan ras kulit putih.5,6

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    6/25

    5

    V. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKOSemua wanita hamil membutuhkan skrining diabetes gestasional. Waktu

    dilakukannya skrining bergantung pada penilaian faktor resiko. Wanita hamil

    dengan resiko tinggi untuk terjadinya DMG diskrining pada kunjungan prenatal

    pertama. Faktor resiko pada DMG adalah sebagai berikut 5,7:

    Usia > 25 tahun Peningkatan berat badan (IMT >25 kg/m2) Penurunan aktifitas fisik Kehamilan pertama relatif dengan diabetes Etnik tertentu dengan prevalensi diabetes yang tinggi (American

    Hispanic, African America atau Pacific Island)

    Ada riwayat DMG sebelumnnya dan riwayat melahirkan bayi denganberat lebih 4000 gr

    Gangguan metabolik: Hipertensi, HDL < 35mg/dL, TG > 250 mg/dL Sindrom Polikistik Ovarium HbA1C 5,7% atau lebih Riwayat penyakit kardiovaskuler

    Wanita hamil harus diskrining lagi pada usia kehamilan 24-28 minggu apabila tes

    skrining pada wanita hamil dengan risiko tinggi didapatkan negatif dan wanita

    dengan risiko sedang. Wanita hamil yang berisiko rendah tidak diharuskan untuk

    melakukan tes skrining. Kriteria wanita hamil dengan resiko rendah antara lain:

    Usia < 25 tahun Berat badan normal sebelum kehamilan Tidak ada riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya Tidak ada riwayat gangguan toleransi glukosa Tidak ada riwayat gangguan obstetrik 6

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    7/25

    6

    Tabel 2: Alur pada wanita hamil dengan faktor risiko

    VI. PATOMEKANISMEDMG didefinisikan sebagai intoleransi karbohidrat dalam berbagai

    tingkatan yang ditemukan pertama kali pada saat kehamilan. Pada kehamilan yang

    normal terjadi peningkatan resistensi insulin terutama pada trimester ketiga.

    Resistensi ini berasal dari hormon diabetogenik hasil sekresi plasenta yang terdiri

    atas hormon pertumbuhan (growth hormon), corticotropin realeasing hormon,

    placental lactogen, dan progesteron. Hormon ini dan perubahan endokrinologik

    serta metabolik pada wanita hamil normal akan menyebabkan perubahan dan

    menjamin pasokan nutrisi ke janin sepanjang waktu.2,7

    Metabolisme karbohidrat wanita hamil dan tidak hamil sangat berbeda

    ditandai dengan adanya hipoglikemi puasa, hiperglikemi postprandial yang

    memanjang dan hiperinsulinemia. Pada usia kehamilan 12 minggu kadar glukosa

    puasa turun sampai 7080 mm/dl, dan diikuti dengan glukosa postprandial. Hal

    ini melindungi embrio yang sedang berkembang dari efek teratogenik kadar

    glukosa yang tinggi. Pada trimester kedua & ketiga, perubahan metabolik lebih

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    8/25

    7

    ditujukan untuk perkembangan janin. Pada trimester kedua, ditemukan kadar

    glukosa puasa & post prandial yang lebih tinggi. Hal ini membantu transfer

    glukosa melalui plasenta. Glukosa berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada

    janin sehingga kadarnya dalam darah janin dapat mencapai 80% kadarnya darah

    ibu. Sistem transpor aktif glukosa akan mengalami saturasi pada kadar glukosa

    darah ibu 250 mg/dl. Namun, insulin dalam darah ibu tidak bisa mencapai janin,

    sehingga kadar glukosa ibu mempengaruhi kadar glukosa janin.2,5,7

    Pada trimester kedua & ketiga terjadi resistensi insulin dengan penurunan

    pemakaian glukosa oleh jaringan sampai 50%. Hal ini akan memenuhi kebutuhan

    metabolisme janin yang membutuhkan 80% energinya dari glukosa dan disaat

    yang sama tetap mempertahankan keadaan euglikemia pada ibu.5 Penelitian

    terakhir membuktikan DMG terjadi akibat kombinasi resistensi insulin dan sekresi

    insulin yang berkurang dengan waktu paruh insulin yang tidak berubah. Resistensi

    ini terutama diakibatkan oleh hormon kortisol, progesteron, hCGs, prolaktin dan

    estradiol merupakan hormon yang paling besar pengaruhnya terhadap resistensi

    insulin.2,5

    Human Placental Lactogen (HPL) adalah hormon utama yang

    menyebabkan resistensi insulin dengan memblok reseptor insulin disamping

    menurunkan afinitas reseptor insulin terhadap insulin. HPL juga mengalihkan

    metabolisme karbohidrat ke metabolisme lemak dengan meningkatkan proses

    lipolisis pada trimester ketiga. Kadar HPL meningkat pada keadaan hipoglikemia

    sehingga membantu mobilisasi asam lemak sebagai sumber energi. Kadar HPL

    menurun dalam keadaan hiperglikemia. Bagi janin, HPL berguna dalam

    mempertahankan keadaan hiperglikemia pada sirkulasi ibu lebih lama sehinga

    membantu transfer glukosa melalui plasenta.

    8

    Pada kehamilan, HPL ditemukan makin meningkat sejak trimester pertama

    sampai kedua, lalu menetap pada trimester ketiga. Human Placental Growth

    Hormone (hPGH) merupakan hormon aktif secara metabolik yang menyebabkan

    resistensi insulin berat pada trimester ketiga kehamilan. hPGH hampir

    menggantikan hormon pertumbuhan pada minggu ke-20 kehamilan di sirkulasi

    darah ibu. 2,7,8 Plasenta bertanggungjawab terhadap produksi hormon-hormon

    yang berperan pada fisiologi ibu saat kehamilan sehingga terjadi resistensi insulin

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    9/25

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    10/25

    9

    VII. DIAGNOSISMenurut ADA, penting untuk menilai adanya komplikasi untuk semua

    wanita hamil pada kunjungan antenatal pertama. Dilakukan skrining pada minggu

    24-28 minggu karena DMG jarang terjadi pada minggu awal karena kadar hormon

    kehamilan mencapai puncak pada trimester ketiga awal dan tidak lebih dari 28

    minggu supaya sel B janin belum terangsang sehingga hiperinsulin janin belum

    terjadi. Wanita yang beresiko tinggi harus mengalami pengujian secepatnya.3,5,9

    ACOG (American Collage of Obstetricians and Gynecologist),

    merekomendasikan skrining pada DMG pada kunjungan awal prenatal

    berdasarkan anamnesis riwayat penyakit, faktor resiko dan dengan Tes Toleransi

    Glukosa Oral (TTGO) dengan glukosa 50gr. Apabila hasil >140mg/dL, diagnosa

    DMG dilanjutkan berdasarkan ketika tes toleransi 100gr selama 3 jam

    menggunakan Carpenter dan Coustan dengan puasa kadarnya 95mg/dL, 1 jam

    180mg/dL, 2 jam 155mg/dL, dan 3 jam 140 mg/dL, dengan 2 atau lebih nilai

    abnormal untuk mengkonfirmasi diagnosis. Diagnosis DMG didasarkan pada

    hasil TTGO, walaupun hasil pemeriksaan gula darah sewaktu dan puasa dapat

    pula digunakan untuk menskrining. 4,5,7

    ADA

    (75gr glukosa)

    ADA

    (100gr glukosa)

    WHO

    (75gr glukosa)

    Puasa 95 mg/dL 95 mg/dL 126 mg/dL

    1 jam 180 mg/dL 180 mg/dL -

    2 jam 155 mg/dL 155 mg/dL 140 mg/dL

    3 jam - 140 mg/dL -

    Pada kriteria ADA, 2 atau lebih nilai dari tes 100gr atau 50gr harus melebihiuntuk didiagnosis sebagai DMG. Pada kriteria WHO, harus 1 atau 2 nilai melebihi

    untuk didiagnosa sebagai DMG.

    Tabel 3: Skrining dan diagnosa DMG3,6

    Menurut WHO skrining yang dilakukan adalah sama pada wanita yang

    bukan hamil. Dalam keadaan berpuasa pada pagi hari, diambil contoh darah

    kemudian diberikan beban glukosa 75 gram. Contoh darah berikutnya diperiksa

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    11/25

    10

    dua jam setelah beban glukosa. Kriteria diagnosis yaitu 126 mg/dL atau/dan dua

    jam 140 mg/dL. Menurut ADA 2013, skirining pelaksanaannya dimulai dengan

    pasien diberi beban glukosa sebanyak 75 gr dalam 250 ml air, dan kadar glukosa

    darah diperiksa setelah puasa 1 - 2 jam. TTGO sebaiknya dilakukan pada pagi

    hari setelah malamnya pasien berpuasa selama 8 jam.3,5

    Wanita hamil dengan kadar glukosa plasma sewaktu lebih dari 200 mg/dl

    disertai dengan tanda dan gejala klasik seperti polidipsia, poliuria, dan penurunan

    berat yang tidak jelas sebabnya atau glukosa puasa 126 mg/dl atau lebih, harus

    dianggap mengalami diabetes pregestasional.11Zat-zat pereduksi sering dijumpai

    di dalam urin wanita hamil. Dipstick yang tersedia di pasaran dapat digunakan

    untuk mengidentifikasi glukosuria sekaligus menghindari reaksi positif dari

    laktosa. Walaupun demikian, glukosuria umumnya tidak mencerminkan gangguan

    toleransi glukosa, tetapi lebih mencerminkan peningkatan filtrasi glomerulus.

    Bagaimanapun, deteksi adanya glukosuria selama kehamilan, mengisyaratkan

    perlunya pemeriksaan lebih lanjut.12

    VIII. EFEK PADA IBU DAN JANINi. Efek Pada Janin

    MakrosomiaMakrosomia didefinisikan oleh American College of Obstetricians

    dan Gynecologists sebagai bayi yang berat lahir melebihi 4000g. Titik

    fokus perinatal adalah menghindari pelahiran sulit akibat makrosomia,

    disertai trauma lahir karena distosia bahu. Bayi makrosomik dari ibu

    diabetik secara antropometris berbeda dari bayi besar untuk usia

    kehamilan lainnya.

    6,9,11

    Faktor resiko bayi makrosomia adalah wanitadiabetes dan wanita obesitas. Hipotesis Pederson mengatakan

    peningkatan konsentrasi glukosa pada ibu diabetes menyebabkan janin

    hiperglikemia. Hipotesis ini menyatakan bahwa pankreas janin mampu

    merespon hiperglikemia sejak minggu ke-20 kehamilan, dan hal ini

    menyebabkan hiperinsulinemia janin. Kemudian janin menggunakan

    glukosa untuk meningkatkan cadangan lemak. Hiperinsulinemia ini

    dapat menyebabkan neonatal hipoglikemia. Janin makrosomia

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    12/25

    11

    mungkin melibatkan protein glukosa dan metabolisme lemak.

    Resistensi insulin ibu dikaitkan dengan peningkatan trigliserida VLDL

    dan peningkatan transpor energi untuk janin. Resistansi insulin dapat

    menyebabkan peningkatan jumlah protein, yang pada gilirannya dapat

    menyebabkan hiperinsulinemia janin.12 Secara spesifik, mereka yang

    ibunya mengidap diabetes mengalami pengendapan lemak berlebihan

    di bahu dan badan, sehingga rentan mengalami distosia bahu.

    Makrosomia pada bayi-bayi ini sesuai dengan asosiasi yang sudah

    lama diketahui antara hiperinsulinemia janin yang disebabkan oleh

    hiperglikemia ibu, yang akhirnya akan merangsang pertumbuhan

    somatik berlebihan. Demikian juga, hiperinsulinemia pada janin dapat

    memicu hipoglikemia dalam beberapa menit setelah lahir. Menurut

    American Diabetes Association, kadar glukosa yang kurang dari 35

    mg/dl pada bayi aterm adalah abnormal.11 Terdapat banyak bukti

    bahwa insulin dan insulin-like growth factor 1 (IGF-1, faktor

    pertumbuhan mirip-insulin 1) dan II (IGF-II) berperan dalam mengatur

    pertumbuhan janin. Insulin disekresi oleh sel-sel pankreas janin

    terutama selama waktu kedua gestasi, dan dianggap merangsang

    pertumbuhan somatik dan pengendapan lemak.

    Abortus spontanKejadian abortus spontan pada pasien diabetes pregestational

    sangat bervariasi, mulai dari 6% sampai 29%. Kebanyakan penelitian

    adalah retrospektif dan tidak memiliki kelompok kontrol non diabetes

    untuk perbandingan. Sebuah literatur menyimpulkan bahwa kejadian

    abortus spontan pada wanita diabetes adalah sama dengan wanita nondiabetes, yaitu mendekati 10%. Namun, sebuah studi prospektif

    melaporkan dari Ohio, menunjukkan kejadian lebih tinggi dari aborsi

    spontan pada wanita hamil tipe 1 dibanding wanita nondiabetes.

    Selanjutnya, pada kelompok yang sama dalam studi lain menunjukkan

    bahwa tingkat abortus spontan lebih tinggi disebabkan kontrol

    glikemik yang buruk pada trimester pertama.9

    Persalinan prematur

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    13/25

    12

    Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kejadian

    prematuritas pada diabetes dalam kehamilan adalah tiga kali lebih

    tinggi daripada nondiabetik. Dalam sebuah studi, tingkat persalinan

    prematur spontan adalah 31,1% pada pasien diabetes tipe 1, tingkat

    yang tiga sampai empat kali lebih dari itu dilaporkan dalam populasi

    obstetri secara umum. Para penulis menemukan dua faktor yang harus

    bermakna dikaitkan dengan persalinan prematur: ketuban pecah dini

    dan riwayat persalinan prematur. Selain itu, pasien dengan kontrol

    glikemik yang buruk selama trimester kedua kehamilan meningkatkan

    kejadian kelahiran prematur.9,13 Magnesium sulfat dianggap sebagai

    obat pilihan pasien diabetes dengan persalinan prematur karena tidak

    berpengaruh pada kontrol diabetes. Sebaliknya penggunaan tokolitik,

    beta-simpatomimetik atau glukokortikosteroid telah dilaporkan dapat

    menginduksi hiperglikemia dan ketoasidosis.9

    PolihidramnionPolihidramnion terjadi umumnya pada penderita diabetes, dengan

    kejadian yang bervariasi dari 3% sampai 32%. Meskipun kondisi ini

    dapat dikaitkan dengan kelainan sistem saraf pusat dan gastrointestinal,

    hampir 90% dari penderita diabetes dengan polihidramnion. Etiologi

    polihidramnion pada penderita diabetes tidak jelas. Mekanisme yang

    disarankan meliputi peningkatan osmolalitas cairan ketuban

    disebabkan oleh peningkatan beban glukosa, obstruksi saluran

    pencernaan, dan hiperglikemia. 9

    MalformasiInsiden malformasi utama pada wanita dengan diabetes tipe 1

    adalah 5 sampai 10 persen. Malformasi ini merupakan penyebab

    hampir separuh dari kematian perinatal pada kehamilan dengan

    diabetes. Jenis-jenis anomali spesifik yang dikaitkan dengan diabetes

    pada ibu atau insiden relatif diringkaskan pada tabel 4. Diabetes tidak

    menyebabkan peningkatan risiko kelahiran kromosom janin.11 Secara

    umum, dipercaya bahwa peningkatan malformasi berat adalah akibat

    dari kurang terkontrolnya diabetes baik sebelum konsepsi maupun

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    14/25

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    15/25

    14

    pengaruh insulin janin pada sintesis fosfolipid surfaktan dan penurunan

    sekresi prolaktin. 9,11

    HipoglikemiaPenurunan cepat konsetrasi glukosa plasma setelah lahir adalah khas

    bayi dari ibu diabetik. Hal ini diperkirakan disebabkan oleh hiperplasia

    sel-sel islet-janin yang dipicu oleh hiperglikemia kronik pada ibu. 9,11

    HipokalsemiaHipokalsemia adalah keadaan dimana kadar kalsium kurang dari 7

    mg/dl. Ia adalah salah satu gangguan metabolik utama pada bayi dari ibu

    diabetes. Penyebabnya belum diketahui pasti. Teori-teori yang dianjurkan

    antara lain adalah perubahan keseimbangan magnesium-kalsium yang khas

    bagi kehamilan dengan diabetes, asfiksia, dan kelahiran. Usia gestasi dan

    preeklamsia diperkirakan juga berperan.6,11

    HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia terjadi pada sekitar 25% bayi dari ibu diabetes,

    kira-kira dua kali lipat pada populasi yang sehat. Patogenesis

    hiperbilirubinemia pada bayi dari ibu diabetes masih belum jelas. Faktor-

    faktor yang diduga berperan adalah kelahiran preterm dan polisitemia

    disertai hemolisis. Trombosis vena renalis juga pernah dilaporkan terjadi

    akibat polisitemia. 6,9,11

    Hipertropi JantungBayi dari kehamilan dengan diabetes mungkin mengalami

    kardiomiopati hipertropik yang kadang-kadang berkembang menjadi gagal

    jantung kongestif. Keadaan makrosomik dan hiperinsunlinemia janin

    diperkirakan berperan pada patogenesis penyakit jantung. Penelitian

    melaporkan bahwa kardiomiopati pada bayi dari ibu diabetes biasanya

    hilang pada usia 6 bulan.9,11

    Pewarisan DiabetesAnak-anak dari wanita dengan diabetes pregestasional memiliki risiko

    tinggi untuk mengidap diabetes mellitus. 11

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    16/25

    15

    iii. Efek Pada Ibu Nefropati Diabetik Retinopati Diabetik

    Penyakit pembuluh darah retina merupakan penyulit yang sangat

    spesifik pada diabetes tipe 1 dan 2. Prevalensi retinopati berkaitan dengan

    durasi diabetes. Setelah 20 tahun mengalami diabetes, hampir semua

    pasien dengan diabetes tipe I mengalami retinopati dengan derajat

    bervariasi dan lebih dari 60 persen pasien dengan diabetes tipe 2

    mengalami retinopati dengan derajat bervariasi. 6,9,11

    Neuropati DiabetikSebagian wanita hamil akan memperlihatkan neuropati sensorimotor

    perifer simetris akibat diabetes. Bentuk lain, gastropati diabetik, sangat

    mengganggu pada kehamilan karena menyebabkan mual dan muntah,

    masalah gizi, dan kesulitan pengendalian glukosa. Terapi dengan

    metoklopramid dan antagonis receptor H2kadang-kadang berhasil.11

    PreeklampsiPreeklamsia terdiri dari elevasi mendadak tekanan darah dan

    proteinuria. Dapat terjadi juga sindrom HELLP dimana terjadi hemolisis,

    peningkatan enzim hati, dan platelet count rendah. Preeklamsia lebih

    sering pada wanita dengan diabetes (sekitar 12%) dibandingkan dengan

    populasi nondiabetes (8%). Tingkat preeklampsia ditemukan berkorelasi

    dengan tingkat kontrol glikemik: Dalam sebuah penelitian, ketika glukosa

    plasma puasa (FPG) adalah 105 mg/dL, tingkat preeklamsia adalah 13,8%.6

    KetoasidosisKetoasidosis tetap merupakan salah satu penyulit paling serius.

    Ketoasidosis diabetik dapat terjadi akibat hiperemesis gravidarum,

    pemakaian obat simpatomimetik- untuk tokolisis, infeksi, dan pemakaian

    kortikosteroid untuk memicu pematangan paru janin. Pada ketoasidosis,

    kematian janin adalah sekitar 20 persen.6,11

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    17/25

    16

    InfeksiPenelitian mengatakan bahwa sekitar 80 persen wanita diabetes insulin

    dependen mengalami paling tidak satu kali episode infeksi selama

    kehamilan dibandingkan dengan 25 persen pada wanita nondiabetik.

    Infeksi yang sering terjadi adalah kandida vulvovaginitis, infeksi saluran

    kemih, infeksi panggul pada masa nifas, dan infeksi saluran napas.

    Penelitian mengamati bahwa pielonefritis antepartum terjadi pada 4 persen

    wanita dengan diabetes tipe 1 dibandingkan dengan 1 persen pada bukan

    diabetes. Mereka juga melaporkan bahwa infeksi ginjal menyebabkan

    peningkatan pelahiran preterm. Infeksi ginjal ini dapat dikurangi dengan

    penapisan untuk bakteriuria asimtomatik.11

    IX. PENATALAKSANAANPenatalaksanaan DMG sebaiknya dilakukan secara terpadu antara seorang

    ahli penyakit dalam, ahli obstetri ahli gizi dan dokter anak. Tujuan pengobatan

    adalah untuk menurunkan angka kesakitan ibu dan kematian perinatal. Keadaan

    ini hanya dapat tercapai apabila keadaan normoglikemia dicapai dan

    dipertahankan selama kehamilan sampai persalinan. Dalam perencanaan

    penanganan DMG meliputi beberapa aspek: 2,3

    - Anjuran pola diet- Edukasi- Aktifitas fisik- Pemantauan kadar glukosa- Koreksi hiperglikemia-

    Pemantauan fetus- Postnatal care dan follow-up

    Terapi insulin biasanya dianjurkan apabila penatalaksanaan diet standar tidak

    secara konsisten mempertahankan kadar glukosa plasma puasa kurang dari 95

    mg/dl atau glukosa plasma 2 jam postprandial kurang dari 155 mg/dl. 8

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    18/25

    17

    1. Diet

    Terapi diet dianggap sebagai pengobatan standar untuk diabetes melitus.

    Tujuan dari terapi diet adalah untuk memberikan zat gizi yang memadai bagi ibu

    dan janin, memperoleh berat kehamilan yang sesuai, dan untuk mengendalikan

    kadar glukosa. Dalam DMG, secara umum kadar karbohidrat tidak melebihi 40-

    50% dari total kalori, 20% protein dan 30-40% lemak. Lemak jenuh dan

    kolesterol dibatasi sedangkan makanan berserat ditingkatkan. Makanan ringan

    harus terdiri karbohidrat kompleks dengan protein untuk menjaga kadar glukosa

    darah pada malam hari, sehingga menghindari nokturnal hipoglikemia. Jika

    Indeks Massa Tubuh (IMT) normal, dianjurkan asupan rendah kalori sampai

    30kcal/kgBB dan 25kcal/kgBB pada wanita hamil dengan IMT obesitas.1

    Peningkatan berat badan pasien dinilai pada setiap kunjungan ke

    klinik,dan asupan kalori yang disesuaikan. Tujuannya adalah untuk mencegah

    penurunan berat badan dan risiko terkait ketogenik sambil memastikan kenaikan

    berat badan yang optimal. Sangat diharapkan untuk meningkatkan berat badan

    0,9-1,7 kg pada trimester pertama dan 200-450 g per minggu.9 Untuk wanita

    dengan diabetes pregestational, pedoman menunjukkan bahwa komposisi diet

    didasarkan pada gizi individual assessment.9

    2. Olahraga

    Pasien bebas melakukan program olah raga apapun. Olahraga teratur akan

    memperbaiki kontrol kadar gula darah pada wanita hamil DMG walaupun

    pengaruhnya terhadap hasil perinatal belum jelas 11,13

    3. InsulinPemberian terapi insulin pada wanita DMG dimulai apabila dengan terapi

    diet tidak ada perubahan dalam hasil gula darah puasa dengan nilai lebih dari 70-

    120 mg/dl yang menetap. Obat-obat penurun kadar glukosa oral tidak dianjurkan

    bagi wanita hamil oleh American Diabetes Association. Obat antidiabetes oral

    tidak dianjurkan karena dapat melewati plasenta dan dapat merangsang pankreas

    janin sehingga menambah kemungkinan makrosomia.5,8

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    19/25

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    20/25

    19

    Kadar glukosa darah Pemberian insulin

    7.00 13.00 19.00 22.00

    GDP tinggi, 2 jam sesudah makan - - - M

    normal

    GDP dan 2 jam sesudah makan CM CM

    tinggi atau

    C C C M

    Catatan : C : Insulin kerja cepatM : Insulin kerja sedang

    Kombinasi insulin kerja cepat dan menengah biasanya diberikan 2/3 dosis pagi

    dan 1/3 dosis sore hari

    Tabel 5: Cara Pemberian Insulin Berdasarkan Kadar Glukosa Darah Setelah

    Gagal Dengan Diet 8

    X. PENATALAKSANAAN OBSTETRISelama pemeriksaan kehamilan wanita dengan DMG harus menjalani

    penilaian reguler pertumbuhan janin dan kesejahteraan.13

    1. KontrasepsiKeluarga berencana sangatlah penting bagi wanita yang memiliki riwayat

    DMG pada kehamilan sebelumnya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa

    diabetes menetap terjadi lebih cepat pada wanita yang tidak berKB. Dosis rendah

    kontrasepsi hormonal dapat digunakan dengan aman oleh wanita dengan diabetes

    gestasional. Tingkat diabetes berikutnya pada pengguna kontrasepsi oral tidak

    berbeda secara signifikan dibandingkan pada mereka yang tidak menggunakan

    kontrasepsi hormonal.11,13 Kontrasepsi khusus progestin parenteral atau oral juga

    dapat digunakan karena efeknya yang minimal pada metabolisme karbohidrat.

    Untuk mencegah kematian janin dini serta malformasi kongenital pada bayi dari

    ibu diabetik, dianjurkan untuk melakukan perawatan medis dan edukasi yang

    optimal bagi pasien sebelum konsepsi. Sayangnya, kehamilan yang tidak

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    21/25

    20

    direncanakan terus terjadi pada sekitar 60 persen wanita dengan diabetes,

    sehingga perawatan prakonsepsi tidak dapat dilakukan.

    American Diabetes Association telah mendefinisikan pengendalian

    glukosa prakonsepsi optimal yang menggunakan insulin yaitu kadar glukosa

    (yang dipantau oleh pasien sendiri) praprandial 100 mg/dl dan kadar postprandial

    pada 1 dan 2 jam masing-masing adalah kurang dari 140 mg/dl dan kurang dari

    130 mg/dl. Pengukuran hemoglobin A1c yang berkaitan dengan kadar glukosa

    dalam darah selama 4 sampai 8 minggu terakhir bermanfaat untuk menilai

    pengendalian metabolik sebelumnya. Kadar hemoglobin terglikosilasi prakonsepsi

    yang optimal didefinisikan sebagai kadar yang terletak di dalam atau mendekati

    batas atas normal untuk laboratoriurn spesifik atau dalam tiga standar deviasi dari

    rerata normal. Pemberian Folat 400 g/hari, pada prakonsepsi dan selama awal

    kehamilan dapat mengurangi risiko defek tabung saraf. 11

    2. Trimester pertamaPemantauan yang cermat terhadap pengendalian kadar glukosa merupakan

    hal penting dalam penatalaksanaan. Karena itu, banyak dokter merawatinapkan

    para wanita ini selama awal kehamilan untuk menerapkan program pengendalian

    glukosa dan melakukan penyuluhan. Tindakan ini juga memberikan kesempatan

    bagi dokter untuk menilai derajat penyulit vaskular diabetes dan menentukan

    secara pasti usia gestasi.11Pengendalian gula darah pada ibu hamil biasanya dapat

    dicapai dengan injeksi multipel insulin harian dan penyesuaian asupan makanan.

    Sasaran pengendalian glukosa darah kapiler yang dipantau sendiri oleh pasien dan

    dianjurkan selama kehamilan. Pemantauan sendiri kadar glukosa kapiler dengan

    menggunakan glukometer sangat dianjurkan karena tindakan ini melibatkanpasien dalam perawatan dirinya. Walaupun tercapainya glikemi yang didasarkan

    pada kadar glukosa darah kehamilan normal adalah tujuan dari penatalaksanaan

    wanita dengan diabetes overt tidak selalu mudah. Karenanya, sering diperlukan

    program yang disesuaikan secara individual untuk menghindari hiperglikemia

    berlebihan atau serangan-serangan hipoglikemia.11

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    22/25

    21

    3. Trimester keduaKonsentrasi alfa-fetoprotein dalam serum ibu pada minggu ke-16 sampai

    20 dengan ultrasonografi pada gestasi 18 sampai 20 minggu digunakan sebagai

    cara untuk mendeteksi defek tabung saraf dan anomali lain. Kadar alfafetoprotein

    dalam serum ibu mungkin lebih rendah pada kehamilan diabetik, dan karenanya

    interpretasi perlu diubah. Dengan menggunakan ultrasonografi, dapat

    mengidentifikasi anomali janin pada kehamilan diabetik.11

    4. Trimester ketigaBiasanya dianjurkan pemeriksaan mingguan untuk memantau

    pengendalian glukosa dan mengevaluasi kemungkinan preeklamsia.

    Ultrasonografi serial dengan interval 3 sampai 4 minggu dilakukan untuk

    mengevaluasi pertumbuhan janin yang berlebihan atau terhambat serta volume

    cairan amnion. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists,

    pemeriksaan antepartum dianjurkan paling sedikit sekali seminggu.11Rawat inap

    dianjurkan bagi wanita yang diabetesnya kurang terkendali dan bagi mereka yang

    memiliki hipertensi. Peningkatan dua kali lipat angka kematian janin yang tidak

    jelas sebabnya yang biasanya terjadi pada usia gestasi sekitar 36 minggu. Karena

    itu sebahagian besar wanita dengan diabetes bergantung insulin saat ini

    menyetujui penanganan rawat inap sejak 34 minggu sampai melahirkan.11

    5. Keluarga BerencanaUntuk wanita diabetes harus menghasilkan suatu keluarga yang

    direncanakan, bukan saja dari segi jumlah anak tetapi juga dalam penentuan

    waktu konsepsi, sehingga menjamin kehamilan terjadi saat kontrol diabetesoptimal.9Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman untuk semua wanita

    dengan diabetes. Diabetes membawa risiko penyakit vaskular dan estrogen dalam

    kontrasepsi oral secara statistik meningkatkan risiko tromboemboli, strok dan

    infark miokardium.11 Kombinasi pil kontrasepsi oral merupakan metode

    kontrasepsi paling efektif yang ada untuk wanita dewasa ini. Walaupun demikian

    membawa risiko yang kecil tetapi terbatas karena menyebabkan tromboemboli

    vena dan inilah penyulit tersebut, dibandingkan efek minornya terhadap

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    23/25

    22

    metabolisme karbohidrat dan lemak yang menimbulkan keprihatinan terbesar bagi

    wanita diabetes.9,11Untuk rata-rata wanita diabetes yang tidak hamil, yang ingin

    menggunakan kontrasepsi oral, suatu preparat trifasik dosis rendah dengan

    keteraturan periode haid kemungkinan merupakan pil pilihan tetapi pil

    progesteron saja merupakan alternatif yang berarti.6,11

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    24/25

    23

    Daftar Pustaka

    1. Winkjosastro Prof H. Diabetes Dalam Kehamilan. Dalam: Ilmu Kebidanan.Jakarta: Tridasa Printer; 2007. hal.518-25.

    2. Cunningham. F.G. Diabetes. In: Williams Obstetrics, 22nd edition.McGrawHill Medical Publishing. 2005:1522-1543.

    3. Gabbe SG, Graves CR. Management of Diabetes Melitus ComplicatingPregnancy. The American Collage of Obstetricians and Gynecologists.2003;

    102(4).p857-68

    4. Lyons P. Obstetrics in Family Medicine: A Practical Guide.1stEdition;2006.p.117-22

    5. Gestational Diabetes Mellitus. American Diabetes Association. 2000.p.1-36. Setji TL, Brown AJ, Feinglos MN. Gestational Diabetes Mellitus.Clinical

    Diabetes.2005;23(5);p.17-24

    7. Donhorst A, Williamson C.Diabetes and Endocrine disease in pregnancy.In:Dewhursts Textbook of Obstetrics & Gynaecology, 7th Edition, Blackwell

    Publishing.2007:246-54

    8. Moore TR, Smith CV. Diabetes Mellitus and Pregnancy [online]. 2013November 18. [cited: 07 Disember 2013] available from URL:

    http://emedicine.medscape.com/article/127547-overview#aw2aab6b7

    9. Homko, CJ, Zion J, and E.Albert Reece. Diabetes Mellitus in Pregnancy. InReece EA and John C Robbins, editors. Clinical Obstetrics The Fetus &

    Mother Third Edition. Blackwell Publishing; 2007. p 740-56. 11

    10.Khatib OMN. Guideline for the prevention, management and care of diabetesmellitus, World Health Organization; 2008. P20-2

    11.Vargas R, Repke JT. Type 1 Diabetes Mellitus andPregnancy.MedReviews.2010;10(11);p25-7

  • 8/12/2019 Diabetes Melitus Dalam Kehamilan 2

    25/25

    REFERENSI