diagnosis banding

33
DEPRESI PADA LANSIA KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU PENYAKIT JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU 2013 Referat Oleh: Delfi Anggraini Habib Husein Jasman Javanico Serly Pembimbing: dr. Maisarah Zas,Sp. KJ

Upload: nori-purnama

Post on 25-Dec-2015

78 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

EH

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosis Banding

DEPRESI PADA LANSIA

 

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN ILMU PENYAKIT JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN

PEKANBARU

2013

Referat

Oleh:Delfi Anggraini

Habib Husein JasmanJavanico Serly

Pembimbing:dr. Maisarah Zas,Sp. KJ

Page 2: Diagnosis Banding

Latar belakang

• Depresi merupakan masalah mental yang paling banyak ditemui pada usia lanjut

• Prevalensi di dunia 8 – 15 %

• Proses-proses sehubungan dengan ketuaan dan penyakit fisik , faktor herediter, musibah yang bersifat psikososial.

Page 3: Diagnosis Banding

• Pencegahan depresi dan tatalaksana depresi pada manula harus dilakukan sedini mungkin meningkatkan kualitas hidup

• Dukungan sosial keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya depresi.

Page 4: Diagnosis Banding

Batasan masalah

• Referat ini membahas tentang depresi pada usia lanjut dan gambaran depresi secara umum.

Page 5: Diagnosis Banding

Tujuan penulisan

• Mengetahui ilmu kedokteran jiwa mengenai depresi pada usia lanjut.

• Mengetahui gambaran depresi secara umum.

• Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.

• Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.

Page 6: Diagnosis Banding

Manfaat penulisan

• Dapat menambah pengetahuan di bidang psikiatri khususnya mengenai depresi pada usia lanjut dan depresi secara umum.

Page 7: Diagnosis Banding

Lanjut usia dan permasalahannya

• UU RI No. 13 (1998) tentang kesejahteraan lansia lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.

• WHO membagi lansia:– usia tua (elderly) 60-74 tahun– lansia tua (old) 75-90 tahun– usia sangat tua (very old) > 90 tahun.

Page 8: Diagnosis Banding

• Proses menua yang sukses tiga komponen:– penghindaran diri dari penyakit– pemeliharaan kapasitas fisik dan kognitif– keterlibatan diri secara aktif dalam kehidupan

yang berkelanjutan

Page 9: Diagnosis Banding

• Masalah pada lansia tidak terbatas pada masalah penyakit fisik saja, tapi juga masalah kondisi psikologisnya.

• Tindakan menarik diri penurunan activity daily living (ADL).

Page 10: Diagnosis Banding

Definisi

• DSM-IV depresi dengan gejala-gejala mood terdepresi sepanjang hari, merasa kurang senang dalam setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari, penurunan berat badan dan nafsu makan, bisa terdapat insomnia atau bisa juga hipersomnia, agitasi psikomotor atau bisa juga retardasi psikomotor, lemah atau tidak berenergi, merasa tidak berharga atau merasa bersalah yang berlebihan, penurunan daya berpikir dan konsentrasi.

Page 11: Diagnosis Banding

Epidemiologi

• Prevalensi depresi pada lansia di dunia sekitar 8 – 15 %

• wanita : laki-laki 14,1 : 8,5

Page 12: Diagnosis Banding

FAKTOR RISIKO

Penyakit fisik

Gangguan pendengaran

riwayat keluarga

Demensia dini

Merasa kesepian

penggunaan obat-obat tertentu

duka cita saat ini / peristiwa kehidupan buruk yang lain

Page 13: Diagnosis Banding

ETIOLOGI

Faktor biologis Faktor psikologis(genetik, neurotransmitter , kerusakan otak )

Page 14: Diagnosis Banding

GAMBARAN KLINIS

Page 15: Diagnosis Banding

GEJALA UTAMA

Afek depresif

Kehilangan minat dan kegembiraan

Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas

Page 16: Diagnosis Banding

Gejala lainnya

Page 17: Diagnosis Banding

• Pada manula, gejala-gejala depresi ini tidak selalu muncul.

• Gejala-gejala depresi yang biasanya muncul pada usia lanjut yaitu berupa perasaan kosong, pesimis, tidak ada kepuasan hidup, dan hidupnya tidak bahagia.

• Pada manula gejala depresi sering biasanya hanya berupa keluhan somatik sehingga diagnosis depresi pada usia lanjut sulit untuk ditegakkan.

• Keluhan fisik biasanya lebih dominan seperti sakit kepala, berdebar-debar, sakit pinggang, dan keluhan fisik lainnya.

Page 18: Diagnosis Banding

DIAGNOSIS DEPRESIEpisode depresif ringan

1. 2-3 gejala utama + ditambah dua gejala lain. 2. Lamanya seluruh episode berlangsung

sekurang kurangny 2 minggu

Page 19: Diagnosis Banding

Episode depresif sedang

1. 2-3 gejala utama + ditambah 3 (sebaiknya 4)

gejala lain. 2. Lamanya seluruh episode berlangsung

sekurang kurangny 2 minggu

Page 20: Diagnosis Banding

Episode depresif berat tanpa gejala psikotik

1. 3 gejala utama + minimal empat gejala lainnya dan berintensitas berat

2. Episode depresif berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu

Page 21: Diagnosis Banding

Episode depresif berat dengan gejala psikotik

1. 3 gejala utama + minimal empat gejala lainnya dan berintensitas berat disertai dengan waham, halusinasi, atau stupor depresif

2. Episode depresif berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu

Page 22: Diagnosis Banding

Diagnosis Banding

Page 23: Diagnosis Banding

Gangguan mental organikDemensia paling sering dijumpai.

Demensia• Onset gangguan kognitifnya

berlangsung secara bertahap.• Durasi simptom-simptom

gangguan kognitif dari demensia berlangsung lama.

• Dementia didapati tidak konsistennya mood dengan gangguan kognitifnya.

• Pada dementia, kesukaran kognitifnya berlangsung relatif stabil.

Depresi• Onset gangguan kognitif pada individu

dengan gangguan depresif pada usia lanjut berlangsung secara cepat

• Durasi simptom-simptom gangguan kognitif dari individu dengan gangguan depresif pada usia lanjut berlangsung singkat

• Konsistensi mood yang depresif dengan gangguan kognitifnya didapati pada individu gangguan depresif usia lanjut,

• Kesukaran kognitif pada pasien gangguan depresif cenderung berfluktuasi

Page 24: Diagnosis Banding

Skizofrenia

Skizofrenia umumnya serangan pertama pada usia remaja atau dewasa muda. Gejala yang menonjol adalah sering berupa waham dan halusinasi, sedangkan pada gangguan depresif usia lanjut gejala yang menonjol adalah gangguan depresifnya.

Page 25: Diagnosis Banding

.....

3). Gangguan tidur primer4). Hypokhondriasis5). Ansietas6). Alkoholisme

Page 26: Diagnosis Banding

Penatalaksanaan

Tujuan :• mengurangi gejala-gejala gangguan depresif • mencegah ide suicide• mencegah relapse atau recurrent dari gejala-

gejalanya• untuk memperbaiki status fungsional dan kognitif • untuk membantu pasien dalam mengembangkan

keterampilannya

Page 27: Diagnosis Banding

Antidepresan

Antidpresan trisiklik• Obat-obat ini memiliki efek antikolinergik dan

sedatif• Pemberian harus dihindari pada pasien

dengan pembesaran prostat atau glaukoma sudut sempit dan harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan penyakit jantung iskemik.

Page 28: Diagnosis Banding

SSRI• SSRI sering digunakan sebagai obat pilihan

pertama, khususnya pada pasien dengan depresi ringan non melankolik atau pasien dengan penyakit jantung, karena efek samping terhadap jantung lebih <<.

• Efek samping yang paling sering dari SSRI adalah insomnia, nausea, anoreksia dan sekresi antidiuretik hormon yang kurang

Page 29: Diagnosis Banding

MAOIs• MAOIs efektif pada pasien dengan depresi

mayor dan pasien depresi dengan serangan panik.

• Efek samping MAOIs : Hipotensi orthotastik. sangat penting diperhatikan pada pasien lanjut usia jatuh fraktur

Page 30: Diagnosis Banding

Psikoterapi

• Cognitive Behavioral Therapy• Psikoterapi Dinamik Singkat• Psikoterapi Psikodinamik

Page 31: Diagnosis Banding

Electro Convulsive Therapy (ECT) :• Komplikasi <<

Page 32: Diagnosis Banding

Kesimpulan

• Gangguan depresif merupakan salah satu gangguan mental-emosional yang cukup sering dijumpai pada orang usia lanjut. Hal ini dapat disebabkan oleh karena faktor penyebab dari gangguan depresif begitu besar kemungkinan akan dialami oleh orang usia lanjut.

Page 33: Diagnosis Banding

• Di lain pihak, walaupun terapi untuk gangguan depresif tersebut bisa dilaksanakan namun hasilnya tidaklah dapat mencapai hasil yang maksimal, mengingat kekurangan secara fisik dan psikososial pada orang usia lanjut tidaklah dapat dikembalikan seperti semula.