diagnosis omsk
TRANSCRIPT
![Page 1: Diagnosis OMSK](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/5571f8fe49795991698e8ce8/html5/thumbnails/1.jpg)
Diagnosis OMSK
Diagnosis OMSK (pre op) ditegakkan berdasarkan anmnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan keluhan keluar cairan dari telinga kanan
yang hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan otorea ini sudah berlangsung lebih dari 2
bulan yang menujukkan telah terjadi otorea kronis. Keluhan otorea ini dapat terjadi akibat
adanya suatu proses di telinga luar atau telinga tengah, oleh karena itu diperlukan
pemeriksaan fisik yang baik.
Pada PF inspeksi tidak ditemukan abses pada daerah retroaurikuler yang dapat menandakan
terjadinya proses infeksi kronis pada telinga. Namun pada bagian retroaurikuler pasien
terdapat fistel dan krusta. Pada pemeriksaan liang telinga, liang tampak sempit namun tampak
tenang sehingga dapat menyingkirkan kemungkinan otorea tersebut berasal dari telinga luar
oleh akibat adanya infeksi (OE, jamur), benda asing, serumen prop, dan massa. Liang telinga
yang tampak sempit ini menyulitkan pemeriksa untuk melihat keadaan membrane timpani,
sebab untuk mendukung diagnosis OMSK harus melihat keutuhan membrane timpani.
Pada pemeriksaan penunjang (Rontgen Mastoid) didapatkan hasil yang normal yaitu
pneumatisasi kedua mastoid masih baik dan tidak didapatkan gambaran yang mengarah pada
terdapatnya kolesteatoma. Namun pada CT scan didapatkan pneumatisasi mastoid kanan
yang agak berkurang. Kedua membrane timpani juga tidak tervisualisasi pada pencitraan ini
sehingga masih menyulitkan untuk mendiagnosa. Selain itu didapatkan kesan normal untuk
poin-poin yang lainnya.
Pada pemeriksaan BERA didapatkan hasil yang masih normal untuk kedua telinga yaitu:
- Aurikular Dextra : Ambang respons elektrofisiologi terdeteksi sampai 20 dB
- Aurikular Sinistra : Ambang respons elektrofisiologi terdeteksi sampai 25 dB
Selain itu pada pemeriksaan hidung dan tenggorok masih dalam batas normal. Pemeriksaan
hidung tersebut penting dilakukan untuk melihat kelainan yang mungkin dapat menjadi factor
predisposisi terjadi infeksi hidung yang dapat berlanjut menjadi OM.