diagram fase
TRANSCRIPT
Diagram faseDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Dalam kimia fisik, mineralogi, dan teknik material, diagram fase adalah sejenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase-fase yang berbeda dari suatu zat yang sama. Dalam matematika dan fisika, diagram fase juga mempunyai arti sinonim dengan ruang fase.
Daftar isi
[sembunyikan] 1 Tinjauan 2 Tipe-tipe diagaram fase
← 2.1 Diagram fase 2D ← 2.1.1 Sifat-sifat termodinamika lainnya
← 2.2 Diagram fase 3D 3 Lihat pula 4 Referensi
5 Pranala luar
[sunting] Tinjauan
Komponen-komponen umum diagram fase adalah garis kesetimbangan atau sempadan fase, yang merujuk pada garis yang menandakan terjadinya transisi fase.
Titik tripel adalah titik potong dari garis-garis kesetimbangan antara tiga fase benda, biasanya padat, cair, dan gas.
Solidus adalah temperatur di mana zat tersebut stabil dalam keadaan padat. Likuidus adalah temperatur di mana zat tersebut stabil dalam keadaan cair. Adalah mungkin terdapat celah di antara solidus dan likuidus; di antara celah tersebut, zat tersebut terdiri dari campuran kristal dan cairan.
[sunting] Tipe-tipe diagaram fase
[sunting] Diagram fase 2D
Diagram fase yang paling sederhana adalah diagram tekanan-temperatur dari zat tunggal, seperti air. Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengan tekanan dan temperatur.
Diagram fase pada ruang tekanan-temperatur menunjukkan garis kesetimbangan atau sempadan fase antara tiga fase padat, cair, dan gas.
Diagram fase yang umum. Garis titik-titik merupakan sifat anomali air. Garis berwarna hijau menandakan titik beku dan garis biru menandakan titik didih yang berubah-ubah sesuai dengan tekanan.
Penandaan diagram fase menunjukkan titik-titik di mana energi bebas bersifat non-analitis. Fase-fase dipisahkan dengan sebuah garis non-analisitas, di mana transisi fase terjadi, dan disebut sebagai sempadan fase.
Pada diagaram sebelah kiri, sempadan fase antara cair dan gas tidak berlanjut sampai tak terhingga. Ia akan berhenti pada sebuah titik pada diagaram fase yang disebut sebagai titik kritis. Ini menunjukkan bahwa pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, fase cair dan gas menjadi tidak dapat dibedakan[1], yang dikenal sebagai fluida superkritis. Pada air, titik kritis ada pada sekitar 647 K dan 22,064 MPa (3.200,1 psi)
Keberadaan titik kritis cair-gas menunjukkan ambiguitas pada definisi di atas. Ketika dari cair menjadi gas, biasanya akan melewati sebuah sempadan fase, namun adalah mungkin untuk memilih lajur yang tidak melewati sempadan dengan berjalan menuju fase superkritis. Oleh karena itu, fase cair dan gas dapat dicampur terus menerus.
Sempadan padat-cair pada diagram fase kebanyakan zat memiliki gradien yang positif. Hal ini dikarenakan fase padat memiliki densitas yang lebih tinggi daripada fase cair, sehingga peningkatan tekanan akan meningkatkan titik leleh. Pada beberapa bagian diagram fase air, sempadan fase padat-cair air memiliki gradien yang negatif, menunjukkan bahwa es mempunyai densitas yang lebih kecil daripada air.
[sunting] Sifat-sifat termodinamika lainnya
Selain temperatur dan tekanan, sifat-sifat termodinamika lainnya juga dapat digambarkan pada diagram fase. Contohnya meliputi volume jenis, entalpi jenis, atau entropi jenis. Sebagai contoh, grafik komponen tunggal Temperatur vs. Entropi jenis (T vs. s) untuk air/uap atau untuk refrigeran biasanya digunakan untuk mengilustrasikan siklus termodinamika seperti siklus Carnot dan siklus Rankine.
Pada grafik dua dimensi, dua kuantitas termodinamika dapat ditunjukkan pada sumbu horizontal dan vertikal. Kuantitas termodinamika lainnya dapat diilustrasikan dengan bertumpuk sebagai sebuah deret garis atau kurva. Garis-garis ini mewakili kuantitas termodinamika pada nilai konstan tertentu.
Diagram fase temperatur vs. entropi jenis untuk air/uap. Pada area di bawah kubah, air dan uap berada dalam keadaan kesetimbangan. Titik kritisnya ada di atas kubah. Garis/kurva biru adalah isobar yang menunjukkan tekanan konstan. Garis/kurva hijau adalah isokor yang menunjukkan volume jenis konstan. Garis merah menunjukkan kualitas konstan
[sunting] Diagram fase 3D
Adalah mungkin untuk membuat grafik tiga dimensi (3D) yang menunjukkan tiga kuantitas termodinamika. Sebagai contoh, untuk sebuah komponen tunggal, koordinat 3D Cartesius dapat menunjukkan temperatur (T), tekanan (P), dan volume jenis (v). Grafik 3D tersebut kadang-kadang disebut diagram P-v-T. Kondisi kesetimbangan akan ditungjukkan sebagai permukaan tiga dimensi dengan luas permukaan untuk fase padat, cair, dan gas. Garis pada permukaan tersebut disebut garis tripel, di mana zat padat, cair, dan gas dapat berada dalam kesetimbangan. Titik kritis masih berupa sebuah titik pada permukaan bahkan pada diagram fase 3D. Proyeksi ortografi grafik P-v-T 3D yang menunjukkan tekanan dan temperatur sebagai sumbu vertikal dan horizontal akan menurunkan plot 3D tersebut menjadi diagram tekanan-temperatur 2D. Ketika hal ini terjadi, permukaan padat-uap, padat-cair, dan cair-uap akan menjadi tiga kurva garis yang akan bertemu pada titik tripel, yang merupakan proyeksi ortografik garis tripel.
Kesetimbangan fasa dan diagram fasaDitulis oleh Yoshito Takeuchi pada 11-08-2008
Selama ini pembahasan perubahan mutual antara tiga wujud materi difokuskan pada keadaan cair. Dengan kata lain, perhatian telah difokuskan pada perubahan cairan dan padatan, dan antara cairan dan gas. Dalam membahas keadaan kritis zat, akan lebih tepat menangani tiga wujud zat secara simultan, bukan membahas dua dari tiga wujud zat.
Gambar 7.5 Diagram fasa. Tm adalah titik leleh normal air, , T3 dan P3 adalah titik tripel, Tb adalah titik didih normal, Tc adalah temperatur kritis, Pc adalah tekanan kritis.
Diagram fasa merupakan cara mudah untuk menampilkan wujud zat sebagai fungsi suhu dan tekanan. Sebagai contoh khas, diagram fasa air diberikan di Gambar 7.5. Dalam diagram fasa, diasumsikan bahwa zat tersebut diisolasi dengan baik dan tidak ada zat lain yang masuk atau keluar sistem.
Pemahaman Anda tentang diagram fasa akan terbantu dengan pemahaman hukum fasa Gibbs, hubungan yang diturunkan oleh fisikawan-matematik Amerika Josiah Willard Gibbs (1839-1903) di tahun 1876. Aturan ini menyatakan bahwa untuk kesetimbangan apapun dalam sistem tertutup, jumlah variabel bebas-disebut derajat kebebasan F- yang sama dengan jumlah komponen C ditambah 2 dikurangi jumlah fasa P, yakni,
F=C+2-P … (7.1)
Jadi, dalam titik tertentu di diagram fasa, jumlah derajat kebebasan adalah 2 – yakni suhu dan tekanan; bila dua fasa dalam kesetimbangan-sebagaimana ditunjukkan dengan garis yang membatasi daerah dua fasa hanya ada satu derajat kebebasan-bisa suhu atau tekanan. Pada ttik tripel ketika terdapat tiga fasa tidak ada derajat kebebasan lagi. Dari diagram fasa, Anda dapat mengkonfirmasi apa yang telah diketahui, dan lebih lanjut, Anda dapat mempelajari apa yang belum diketahui. Misalnya, kemiringan yang negatif
pada perbatasan padatan-cairan memiliki implikasi penting sebagaimana dinyatakan di bagian kanan diagram, yakni bila tekanan diberikan pada es, es akan meleleh dan membentuk air. Berdasarkan prinsip Le Chatelier, bila sistem pada kesetimbangan diberi tekanan, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang akan mengurangi perubahan ini. Hal ini berarti air memiliki volume yang lebih kecil, kerapatan leb besar daripada es; dan semua kita telah hafal dengan fakta bahwa s mengapung di air.
Sebaliknya, air pada tekanan 0,0060 atm berada sebagai cairan pada suhu rendah, sementara pada suhu 0,0098 °C, tiga wujud air akan ada bersama. Titik ini disebut titik tripel air. Tidak ada titik lain di mana tiga wujud air ada bersama.
Selain itu, titik kritis (untuk air, 218 atm, 374°C), yang telah Anda pelajari, juga ditunjukkan dalam diagram fasa. Bila cairan berubah menjadi fasa gas pada titik kritis, muncul keadaan antara (intermediate state), yakni keadaan antara cair dan gas. Dalam diagram fasa keadaan di atas titik kritis tidak didefinisikan.
Bagi yang pernah kuliah atau masih kuliah di bidang engineering ( teknik ) khususnya di Teknik Mesin, Tenik Material, Teknik Metalurgi dan bidang keteknikan lainnya yang berkaitan dengan logam/material, pasti pernah mempelajari tentang Diagram Fasa Logam.
Apa itu Diagram Fasa?
Di dalam konteks ilmu logam ( material ) diagram fasa merupakan suatu pemetaan dari kondisi logam atau paduan dengan dua variabel utama umumnya ( konsentrasi dan temperatur ). Secara umum ada 2 jenis diagram fasa yang dipakai, yaitu : diagram fasa biner ( terdiri atas 2 unsur logam ) dan diagram fasa terner ( terdiri atas 3 unsur logam ).
Gambar Diagram Fasa Fe – Fe3C yang merupakan dasar pembuatan baja dan besi cor dalam pengecoran logam.
Ehm… Pernah nggak kamu membayangkan, bahwa untuk membuat suatu produk tertentu misalnya : mobil terdiri atas bermacam macam komposisi logam atau material. Mulai dari blok mesin, rangka, mesin pendingin, pompa dan komponen lainnya yang menjadikannya sebuah mobil dengan desain oke dan trendy berdasarkan dengan diagram fasa yang menjabarkan berbagai jenis karakteristik logam yang meliputi : kekuatan, keuletan, kekerasan, dan ketangguhannya.
Atau mungkin pembuatan turbin pesawat terbang yang sangat rumit, sangat memperhatikan faktor keselamatan dan daya guna dengan berdasarkan pada perhitungan yang matang dan pemilihan material logam dengan sangat hati-hati dan akurat, yang selalu berdasarkan pada diagram fasa logam sebagai faktor penentu pada saat proses
desain, perhitungan, dan pembuatannya supaya bisa digunakan serta dimanfaatkan secara maksimal.
Sebagai oleh-oleh untuk menambah wawasan tentang ilmu logam/material dan diagram fasa, bisa baca referensi lain di Phase Diagram , Engineering Materials , atau Calculation of Phase Diagrams using the CALPHAD Method. Atau search by Google aja…
Diagram fase
Dalam kimia fisik, mineralogi, dan teknik material, diagram fase adalah sejenis grafik yang
digunakan untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase-fase yang berbeda dari
suatu zat yang sama. Dalam matematika dan fisika, diagram fase juga mempunyai arti
sinonim dengan ruang fase.
Tinjauan
Komponen-komponen umum diagram fase adalah garis kesetimbangan atau sempadan fase,
yang merujuk pada garis yang menandakan terjadinya transisi fase.
Titik tripel adalah titik potong dari garis-garis kesetimbangan antara tiga fase benda, biasanya
padat, cair, dan gas.
Solidus adalah temperatur di mana zat tersebut stabil dalam keadaan padat. Likuidus adalah
temperatur di mana zat tersebut stabil dalam keadaan cair. Adalah mungkin terdapat celah di
antara solidus dan likuidus; di antara celah tersebut, zat tersebut terdiri dari campuran kristal
dan cairan.
Tipe-tipe diagaram fase
Diagram fase 2D
Diagram fase yang paling sederhana adalah diagram tekanan-temperatur dari zat tunggal,
seperti air. Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengan tekanan dan temperatur. Diagram
fase pada ruang tekanan-temperatur menunjukkan garis kesetimbangan atau sempadan fase
antara tiga fase padat, cair, dan gas.
Diagram fase yang umum. Garis titik-titik merupakan sifat anomali air. Garis berwarna hijau
menandakan titik beku dan garis biru menandakan titik didih yang berubah-ubah sesuai
dengan tekanan.
Penandaan diagram fase menunjukkan titik-titik di mana energi bebas bersifat non-analitis.
Fase-fase dipisahkan dengan sebuah garis non-analisitas, di mana transisi fase terjadi, dan
disebut sebagai sempadan fase.
Pada diagaram sebelah kiri, sempadan fase antara cair dan gas tidak berlanjut sampai tak
terhingga. Ia akan berhenti pada sebuah titik pada diagaram fase yang disebut sebagai titik
kritis. Ini menunjukkan bahwa pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, fase cair dan
gas menjadi tidak dapat dibedakan[1], yang dikenal sebagai fluida superkritis. Pada air, titik
kritis ada pada sekitar 647 K dan 22,064 MPa (3.200,1 psi)
Keberadaan titik kritis cair-gas menunjukkan ambiguitas pada definisi di atas. Ketika dari cair
menjadi gas, biasanya akan melewati sebuah sempadan fase, namun adalah mungkin untuk
memilih lajur yang tidak melewati sempadan dengan berjalan menuju fase superkritis. Oleh
karena itu, fase cair dan gas dapat dicampur terus menerus.
Sempadan padat-cair pada diagram fase kebanyakan zat memiliki gradien yang positif. Hal ini
dikarenakan fase padat memiliki densitas yang lebih tinggi daripada fase cair, sehingga
peningkatan tekanan akan meningkatkan titik leleh. Pada beberapa bagian diagram fase air,
sempadan fase padat-cair air memiliki gradien yang negatif, menunjukkan bahwa es
mempunyai densitas yang lebih kecil daripada air.
[sunting] Sifat-sifat termodinamika lainnya
Selain temperatur dan tekanan, sifat-sifat termodinamika lainnya juga dapat digambarkan
pada diagram fase. Contohnya meliputi volume jenis, entalpi jenis, atau entropi jenis. Sebagai
contoh, grafik komponen tunggal Temperatur vs. Entropi jenis (T vs. s) untuk air/uap atau
untuk refrigeran biasanya digunakan untuk mengilustrasikan siklus termodinamika seperti
siklus Carnot dan siklus Rankine.
Pada grafik dua dimensi, dua kuantitas termodinamika dapat ditunjukkan pada sumbu
horizontal dan vertikal. Kuantitas termodinamika lainnya dapat diilustrasikan dengan
bertumpuk sebagai sebuah deret garis atau kurva. Garis-garis ini mewakili kuantitas
termodinamika pada nilai konstan tertentu.
Diagram fase temperatur vs. entropi jenis untuk air/uap. Pada area di bawah kubah, air dan
uap berada dalam keadaan kesetimbangan. Titik kritisnya ada di atas kubah. Garis/kurva biru
adalah isobar yang menunjukkan tekanan konstan. Garis/kurva hijau adalah isokor yang
menunjukkan volume jenis konstan. Garis merah menunjukkan kualitas konstan
Diagram fase 3D
Adalah mungkin untuk membuat grafik tiga dimensi (3D) yang menunjukkan tiga kuantitas
termodinamika. Sebagai contoh, untuk sebuah komponen tunggal, koordinat 3D Cartesius
dapat menunjukkan temperatur (T), tekanan (P), dan volume jenis (v). Grafik 3D tersebut
kadang-kadang disebut diagram P-v-T. Kondisi kesetimbangan akan ditungjukkan sebagai
permukaan tiga dimensi dengan luas permukaan untuk fase padat, cair, dan gas. Garis pada
permukaan tersebut disebut garis tripel, di mana zat padat, cair, dan gas dapat berada
dalam kesetimbangan. Titik kritis masih berupa sebuah titik pada permukaan bahkan pada
diagram fase 3D. Proyeksi ortografi grafik P-v-T 3D yang menunjukkan tekanan dan
temperatur sebagai sumbu vertikal dan horizontal akan menurunkan plot 3D tersebut menjadi
diagram tekanan-temperatur 2D. Ketika hal ini terjadi, permukaan padat-uap, padat-cair, dan
cair-uap akan menjadi tiga kurva garis yang akan bertemu pada titik tripel, yang merupakan
proyeksi ortografik garis tripel.