dialog perpajakan : insentif fiskal untuk mendorong ... kliping... · sosial rp385,2 t (rp291,7 t)...
TRANSCRIPT
Dialog Perpajakan :Insentif Fiskal Untuk Mendorong Pertumbuhan
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SRI MULYANI INDRAWATI
Jakarta, 19 Februari 2019
KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
1
2
OUTLINE
.
Kondisi
Perekonomian
Global dan
Indonesia
Kebijakan dan
Dukungan Fiskal
yang Inovatif
Outlook 2019
Kinerja APBN
2018 dan Outlook
2019
3
Borobudur TempleCentral Java, Indonesia
Mount RinjaniWest Nusa Tenggara, Indonesia
Bagian 1 – Kondisi Perekonomian Global dan Indonesia
Tantangan dan Risiko Ekonomi Dunia
LEMAHNYA PERMINTAAN
DUNIA
Source : WEF-The Global Risks Report 2019
91
88
8575 81.25 87.5 93.75 100
Konfrontasi ekonomi /Friksi antar kekuatan utamaekonomi
Merosotnya perjanjian dan peraturan antar negara
Konfrontasi politik/friksi antara kekuatan utama dunia
Normalisasi KebijakanMoneter
Brexit
HargaKomoditas
Keamanan & Geopolitik
PerubahanIklim
Proteksioniemse dan Perang Dagang
China economic rebalancing
Tech War5G
PENURUNAN AKTIVITAS
PERDAGANGAN DUNIA
Sumber: WEO IMF, Januari 2019
Revisi Proyeksi Pertumbuhan Dunia
Credit Rating dan Kemudahan Berusaha Membaik
Continuous Improvement in Indonesia’s Credit Ratings The 2018 World Bank Ease of Doing Business Ranking
73
113
78
68
100
125
Indonesia
Philippines
Brazil
China
India
Vietnam
Indonesia berada di posisi 73 Dunia dalam halKemudahan Berusaha, dan tertinggi keduadibandingkan Emerging Countries lainnya
31 May 2018 BBB -BBB -
3 Sept 2018BBB BBB
12 Feb 2018BBB -BBB
7 Mar 2018BBB -BBB
13 Apr 2018Baa3 Baa2
“The upgrade to Baa2 is increasingly
underpinned by a credible and
effective policy framework conducive
to macroeconomic stability”
“Recovery in commodity prices
and improving infrastructure
to help deliver stronger
economic growth in
Indonesia in the next three to
four years.”
“The focus on macro stability
is also evident in credible
budget assumptions in the
previous few years.”
“infrastructure development has
been gaining momentum under
strong initiative of President Joko
Widodo for determination of National
Strategic Projects (PSN)”
“Indonesia's economy continues its strong
performance, with inflation remaining low
and stable. Fiscal deficits have been reined
in, and government debt is low”
Peningkatan Kesejahteraan naik seiring seiring kondisi ekonomi yang sehat
Rasio Gini (Indeks) Tingkat Kemiskinan (%) Tingkat Pengangguran(%)
Target
- Perubahan EkonomiStrukturKeternagakerjaan
- Kebutuhan tenaga Ahli dan Terampil
- Revolusi Industri 4.0 -> Industri 5.0
Tantangan
- Akses ke pelayanan kesehatan, makanan, dan Pendidikan bagimasyarakat miskin
- Perubahan IklimHarga pangan
Tantangan
- Ketimpangan akses permodalan
- Kondisi Geografi
Target Rasio Gini 2019
0.38 – 0.39
Target Kemiskinan 2019
8.5% - 9.5%
Target Pengangguran 2019
4.8% - 5.2%
HDI : 71.98
9.75
5.13
0
2
4
6
8
10
1216.58
9.66
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
20
14
20
15
20
16
20
17
20
18
0.376
0.410
0.384
0.34
0.35
0.36
0.37
0.38
0.39
0.4
0.41
0.42
Konsumsi Domestik Sebagai Pendorong Pertumbuhan, Namun Perlu Peningkatan Produktivitas dan Kinerja Ekspor
Sumber: BPS
Komponen PengeluaranLaju Pertumbuhan Triwulanan YoY
2017 2018
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4.94 4.95 4.91 4.98 4.94 5.16 5 5.08
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 8.08 8.53 6.04 5.26 8.1 8.75 8.59 10.79
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.69 -1.94 3.46 3.8 2.71 5.2 6.27 4.56
a. Konsumsi Kolektif 1.82 -3.15 2.17 4.29 2.03 4.02 5.13 5.09
b. Konsumsi Individu 4.08 -0.02 5.53 3 3.77 7.01 8.07 3.68
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 4.77 5.34 7.08 7.26 7.94 5.85 6.96 6.01
Ekspor 8.36 2.73 16.48 8.42 5.94 7.65 8.08 4.33
Impor 4.78 0.18 15.4 11.91 12.64 15.17 14.02 7.1
PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.01 5.01 5.06 5.19 5.06 5.27 5.17 5.18
Pertumbuhan Ekonomi Spasial Indonesia 2018
Sumber: BPS
5,72%
3,91%
6,65%
2,68%
6,99%4,54%
21,58%
54,48%
8,20%6,22
%
3,05 %
2,47%
Jawa:
Sumatera
KalimantanSulawesi
Maluku & Papua
Bali & Nusa Tenggara
17.045,98 Juta USD
2.299,14 Juta USD
1.887,17 Juta USD
1.354,29 Juta USD
4.839,38 Juta USD
1.503,03 Juta USD
Rp2,4 juta
Rp3,3
juta Rp3,0
juta
Rp7,0
juta
Rp2,5 juta
Rp1,6
juta
Keterangan:
Kontribusi Pembentukan PDB Nasional
Pertumbuhan Ekonomi 2018 (YoY)
APBD 2018 per Kapita (juta rupiah)
Total Foreign Direct Investment (juta USD)
10
Borobudur TempleCentral Java, Indonesia
Raja AmpatWest Papua, Indonesia
Bagian II – APBN 2018 dan Outlook 2019
102.5%PENERIMAAN BELANJAAPBN
2018 99.2%REALISASI REALISASI
PENERIMAAN PAJAK
94%REALISASI
13.2%PERTUMBUHAN
PNBP
147.8%REALISASI
30.8%PERTUMBUHAN
HIBAH
1,161.4%REALISASI
19.5%PERTUMBUHAN
BELANJA PEMERINTAH PUSAT
99.3%REALISASI
14.2%PERTUMBUHAN
TKDD
98.9%REALISASI
2.1%PERTUMBUHAN
PEMBIAYAAN UTANG
92.2%REALISASI
-18.1%PERTUMBUHAN
DEFISIT THD PDB
1.76%REALISASI
KESEIMBANGAN PRIMER
-1.8 triliunREALISASI
REALISASI APBN 2018 MENUNJUKKAN KINERJA YANG SEHAT DAN KREDIBEL
Pertumbuhan Sektoral: Sektor Utama tumbuh dua digit seperti IndustriPengolahan (11.12%), Perdagangan (23.72%) dan Jasa Keuangan (11.91%).
business sector
realization of tax receipts 31 Dec 2018 growth year-on-year
s.d. 31 Des 18 s.d. 31 Des 2017
* Temporary number** Growth outside of tax amnesty ransom, oil and gas PPh, DTP PPh, PBB, Final Revaluation PPh
Processing
industry
Rp 363,60T
30,0 %
TradeRp 234,46T
19,3 %
Financial &
Insurance
Services
Rp 162,15T
13,4 %
Construction &
Real Estate
Rp 83,51T
6,9 %
MiningRp 80,55T
6,6 %
AgricultureRp 20,69T
1,7 %
11.12%
23.72%
11.91%
6.62%
51.15%
21.03%
18.28%
25.09%
8.57%
7.16%
40.83%
28.75%
84,3 5,2 41,5 8,9
(52,8) (98,6) (93,3) (142,5) (125,6) (124,4) (1,8)
1,70
0,09
0,20 0,12
(0,64)
(1,09)
(0,92)
(1,23)
(1,01)
(0,92)
(0,01)
-1,25
-0,85
-0,45
-0,05
0,35
(200,0)
(150,0)
(100,0)
(50,0)
-
50,0
100,0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 RealisasiSementara
2018
keseimbangan primer (Rp triliun) % keseimbangan primer thd PDB
(4,1)(88,6)
(46,8)(84,4)
(153,3)
(211,7) (226,7)
(298,5) (308,3)(341,0)
(259,9)
(0,08)
(1,58)
(0,73)
(1,14)
(1,86)
(2,33)(2,25)
(2,59)(2,49) (2,51)
(1,76)
(3,00)
(2,50)
(2,00)
(1,50)
(1,00)
(0,50)
-
(400,0)
(350,0)
(300,0)
(250,0)
(200,0)
(150,0)
(100,0)
(50,0)
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 RealisasiSementara
2018
Defisit (Rp triliun) % defisit thd PDB
Defisit Anggaran dan Keseimbangan Primer (Rasio dan Nominal)Terendah sejak 2012
Defisit Anggaran Keseimbangan Primer
2018
2018
Penurunan Tren Pembiayaan sejalan denganPenerbitan Surat Berharga Negara dalam 2 tahun terakhir
Pembiayaan AnggaranFinancing
Sekuritas Pemerintah
248,9
323,1 334,5
366,6
300,4
4,8
29,8
3,5
9,6
(18,1)
(30,0)
(20,0)
(10,0)
-
10,0
20,0
30,0
40,0
-
50,0
100,0
150,0
200,0
250,0
300,0
350,0
400,0
2014 2015 2016 2017 Realisasi
Sementara 2018
Pembiayaan anggaran (neto) Growth (RHS)
PROYEKSI INDONESIA 2019 SANGAT POSITIFKebijakan tetap mempertimbangkan Stabilitas dan Menjaga Pertumbuhan
Proyeksi PDB 2019 5,3%
Konsumsi 5,1%
Konsumsi Pemerintah 5,4%
Pembentukan Investasi
7,0%
Ekspor 6,3%
Impor 7,1%
Pertanian 3,8%
Manufaktur 5,1%
Transportasi 8,8%
ICT 10,4%
Jasa Keuangan dan Asuransi
7,9%
Pembangunan InfrastrukturMendorong investasi
Tingkat Konsumsi yang tinggi diikutidengan pengendalian inflasi
POSTUR APBN 2019: SEHAT, ADIL, DAN MANDIRI
Growth 5,3
Job(4,8-5,2)
Gini(0,38-0,39) HDI
71,98
APB N
2019Defisit
(Rp296,0T) (1,84%)
BELANJA PENERIMAAN Rp2.165,1T Rp2.461,1T
Pajak Rp1.781,0TPajak Rp1.786,4T
PNBP Rp378,3T
Hibah Rp0,4T
Bel. PusatRp1.634,3T
TKDDRp826,8T
D.DesaRp70T
Primary balance(Rp20,1T)
SBN NettoRp389,0T
Investasi(Rp75,9T)
Poor
8,5 – 9,5Inflasi
3,5SPN 3 bulan
5,3
KursRp15.000/ USD
ICP
70
Lifting Minyak
775 ribu bph
Lifting Gas1.250 setara ribu bph
Sehat Adil Mandiri
Defisit 1,84% PDB; Keseimbangan primer menuju positif (Rp20,1T)
Rasio utang dijaga sekitar 30% PDB
Perimbangan keuangan membaik (TKDD meningkat); Penguatan program perlindungan sosial;
Fokus kualitas SDM: pendidikan, kesehatan (keadilan antargenerasi); Akses pembiayaan bagi UMKM,UMI dan MBR
Tax ratio meningkat (tumbuh 15%) Pendalaman pasar domestik (SBN ritel);
Pertumbuhan utang menurun; Mendorong peningkatan ekspor
Penerimaan Pajak ditargetkan Naik di Tahun 2019 dan Bertumbuh 15.4% dari 2018
• Kontribusi Penerimaan Pajak terhadap total penerimaannaik dari 74% di 2014 menjadi 82.5% di 2019
• Insentif Fiskal incentives (tax holiday, tax allowance, etc) are provided to maintain the sustainability of the investment climate and increase competitiveness
Lebih Tinggi dari rata-rata pertumbuhan Tahun sebelumnya(2018-2017 grows 11.1%)
14,6 14,3
13,7
11,6
10,8 10,7
11,6
12,2
10,0
11,0
12,0
13,0
14,0
15,0
16,0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018Outlook
2019APBN
(persen) Tax Ratio (termasuk Pend.SDA Migas+Minerba)
Tax ratio terus Naik12.2% di 2019
1.146,9 1.240,4 1.285,0 1.343,5
1.548,5
1.781,0 1.786,4
-
200,0
400,0
600,0
800,0
1.000,0
1.200,0
1.400,0
1.600,0
1.800,0
2014 2015 2016 2017 2018Outlook
2019RAPBN
2019 APBN
(triliun rp)
PPh migas Pajak nonmigas Kepabeanan dan CukaiOil and gas income tax
Non Oil and gas income tax Customs and excise
2019
proposal2019
Budget
1,146.91,240.4 1,285.0 1,343.5
1,548.5
1,781.0 1,786.4
2019
Budget
14.614.3
13.7
11.6
10.810.7
11.6
12.2
Tax Ratio (include Natural Resources Income Oil &
Gas + Mineral Oil)percent
FOKUS BELANJA PEMERINTAH 2019to support human resource development, increase competitiveness, exports and investment, and strengthen
value for money
HR Development
Infrastructure Social Protection
Democracy Agenda Effective and efficient bureaucracy
Anticipating uncertainty
Anggaran Kesehatan Rp 123,1 T (Rp111,0 T)
Anggaran PendidikanRp492,5 T (Rp444,1 T)
Bidang Kesehatan, a.l. untuk:
Jaminan Kesehatan bagi 96,8 juta jiwa (PBI
JKN)
Bidang Pendidikan, a.l. untuk:
20,1 juta siswapenerima KIP
471,8 ribu mahasiswapenerima
beasiswa Bidik misi
Penguatan pendidikan Vokasi
Percepatan pembangunan
sarpras
Pembangunan/rekonstruksi/ pelebaran
Jalan1.834,7 km
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan Irigasi 170,4 ribu Ha
rumah susun dan khusus
9.003 unit
Rasio Elektrifikasi99,9 %
Bendungan48 unit
Pembangunan Jalur kereta api
(tahap awal, penye-lesaian, peningkatan)
394,8 km’sp
Anggaran Infrastruktur Rp415,0 T
(Rp410,4 T)
PKH 10 juta
Keluarga dengan peningkatan
Manfaat
Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) untuk
15,6 juta keluarga dengan perbaikan
penyaluran
Subsidi Bunga: Kredit usaha kecil
dan mikro Perumahan
Anggaran Perlindungan Sosial Rp385,2 T
(Rp291,7 T)
Pertahanan
Pencapaian MEF tahap 2 dan
pengembanganindustri
pertahanan
Keamanan
penanggulanganterorisme dan konflik
sosial politik
Agenda Demokrasi
Penyelenggaranpemilu Presiden dan Anggota Legislatif 2019
Pengamanan Pemilu 2019
Anggaran Pemilu Rp24,7 T (Rp16,0 T)
Anggaran Hankam Rp235,3 T (Rp239,8 T)
Kesejahteraanaparatur dan
pensiunan
Peningkatanreformasi birokrasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik
Anggaran Rp381,6 T(Rp365,7 T)
Mitigasi risiko bencana, pelestarian lingkungan,
stabilitas ekonomi, keamanan
Anggaran Rp44,6 T(Rp 31,3 T)
Pengalokasian Pooling Fund untuk
Penanggulangan Bencana Rp1 TSumber-sumber
pendanaan:• APBN (Rupiah
Murni)• PHLN termasuk
pinjaman siaga bencana
• Kontribusi daerah• Sumber lain yang
sah
Keterangan : APBN 2019
(APBN 2018)
19
Pembiayaan Investasi di Tahun 2019 digunakan untuk peningkatan kualitas Pendidikan, penguatanInfrastruktur, Pengentasan Kemisikinan, Memacu Ekspor dan Daya Saing
59.7
89.1
59.8
65.7
75.9
2015 2016 2017 outlook
2018
APBN
2019
(trilion rupiah)2019 2018Pembiayaan Investasi(Trilion Rupiah)
BLU PPDPP : 5.2 2.2
BLU PIP:
BLU LMAN : 22.0 35.4
DPPN : 20.0 15.0
Land acquisition for national development
priority
Public access uplift for education and its
sustainability development
Managing the international
development cooperation funds
Funding access and house financing
enhancement for low-income people
Pushing creative and innovative
financing
3.0 2.5
PMN to BUMN : 17.8 3.6
PMN to LPEI : 2.5 0
Special assignment for national export
increasing
Keeping the stock ownership portion
and voting rights in organization/IFIs
PT PLN Rp6,5 T
Achieving the target of electrification ratio
PT Hutama Karya Rp10,5 TEntrusting to build trans Sumatera toll road
PT SMF Rp800 BSupporting for house financing
Organisasi/LKI/BUI : 2.4 2.2
LDKPI : 2.0 1.0
Trust Fund for research activities
Research Trust Fund : 1.0 -
21
Padar IslandEast Nusa Tenggara, Indonesia
Section 4 – Tantangan Ekonomi Masa Depan
Revolusi Industri 4.0
1800 1900 2000 now
Penemuan Mesin
Uap mendorong
munculnya kapal
uap, kereta api, dll
Penemuan listrik
dan assembly line
yang
meningkatkan
produksi barang
Inovasi teknologi
informasi,
komersialiasi
personal computer,
dll.
Revolusi Industri ke-4
Kegiatan
manufaktur
terintegrasi melalui
penggunaan
teknologi wireless
dan big data
secara masif
Fase periode Revolusi Industri membutuhkan masa yang semakin singkat dari waktu ke waktu
Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Smart Manufacturing Smart City
e-Education e-Government
Online Health ServicesCloud
Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macamkebutuhan manusia telah banyakmenerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahanainteraksi dan transaksi
SOURCE: World Bank Presentation, Digital Dividen, 2016)
Perubahan Rata-Rata Tahunan Employment Share, 1995-2012
Era Baru Industrilisasi Digital
Ancaman:- Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5
miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya
posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah
dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada
di hari ini (U.S. Department of Labor report).
Peluang:- Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja
hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik
ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan
otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
Perubahan Struktur Tenaga Kerja di Sektor Industri
beberapa kelompok negara
Highlight
• Negara Berpendapatan
Menengah dan Rising East Asia
menuju ke arah industrialisasi
yang masif seiring dengan aliran
modal ke emerging market
• Efisiensi penggunaan Tenaga
Kerja yang diimbangi dengan
produktivitas tinggi di negara
maju
World Development Report, 2019
Highlight
• Negara Rising Star Asia seperti Rep.
Korea dan Singapura memiliki
Produktivitas yang baik menuju PDB
yang tinggi seperti di beberapa
negara maju (US dan Jerman)
• GDP Percapita Indonesia Lebih
Tinggi dibandingkan Negara Lainnya
seperti India dan Pakistan
• Namun demikian, Produktivitas
masih tergolong rendah
dibandingkan Negara Vietnam dan
Brazil
Perbandingan Produktivitas dan GDP Beberapa Negara
World Development Report, 2019
Dibutuhkan lebih banyak dukungan dalam R&D
$2B
Rank: 40
$9.38
Rank: 28
$9.88B
Rank: 27
2 0 1 2
2 0 1 6
2 0 1 7
Global Competitiveness Index 2018 (1)
Indonesia mengalami peningkatan ranking dari 47 di tahun 2017 menjadi 45 di 2018
29
DIPERLUKAN KERJASAMA YANG SOLID ANTARA PEMERINTAH, AKADEMISI, DAN SWASTA
KonsepTriple Helix
Akademisi
SwastaPemerintah
Inovasi
Produktivitas
Research &
development
Nilai tambah
Sains dan teknologi
Industri & ekonomi
Penguatan dan sinergi:
31
Padar IslandEast Nusa Tenggara, Indonesia
Section 4 – Kebijakan dan Dukungan Fiskal yang Inovatif
Gambaran UmumKomitmen Pemerintah dalam Keuangan yang Inklusif dan Stabil
Fasilitas Investasi dan Ekspor
1. Insentif Perpajakan Sektorala. Pembebasan BM untuk mesin dan
Barang Modalb. Insentif pembebasan/pengembalianc. Insentif BMDTP untuk industry
tertentud. Insentif tax allowance/holidaye. Pengurangan/penurunan PPh
termasuk UMKMf. Percepatan restitusi
2. Insentif perpajakan kawasana. Kawasan Ekonomi Khusus (12 KEK)b. Kawasan industri/berikat (1396 KB)c. Pusat logistik berikat (60PLB/81
Lokasi)d. Zona Perdagangan Bebas (4 KPBPB)
Upaya Menjaga Stabilitas di tengah Gejolak Dunia
1. Memperkuat Bauran danKoordinasi Kebijakan Moneter-Fiskal
2. Pengelolaan deficit transaksiberjalan
3. Mendorong penggunaan bahanbakar biodiesel dengan kadar20% dari CPO (B20)
4. Peningkatan kandungan localproyek infrastruktur khususnhapembangkit tenaga listrik
1. Mempertajam pengembanganSDM yang adaptif dan inovatif
2. Akseleserasi infrastruktur
3. Penyederhanaan perijinan
4. Penerapan Online SubmissionSystem
5. Efisiensi Dwelling Time
6. Mendorong industry hulu
7. Penajaman Tax Holiday
8. Penyiapan insentif tambahanuntuk mendukungpembangunan SDM melaluipelatihan vokasi serta R&D
9. Mendorong sektor pariwisata
Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas
Reformasi Perpajakan Sejak 2015
2015
2016
2017
20182019
Fasilitas PPH untukRevaluasi Aset
Tax AmnestyUang Tebusan mencapai
1% PDB
• Penurunan Tarif pajak UMKM menjadi 0.5%
• Percepatan Restitusi• Peningkatan Kepatuhan• Manajemen Risiko terhadap
Kepatuhan
• Implementasi AEoI• Targeted incentives• Manajemen Risiko
Kepatuhan• Peningkatan
Kapasitas TeknologiInformasi
SDMOrganisasi PeraturanIT and Database Proses Bisnis
Reformasi Perpajakan
Kenaikan PTKPDari Rp24,3 Juta (2013)
menjadi Rp54 Juta
Konfirmasi Status WP
Kebijakan Sektor Penerimaan
TAX HOLIDAYVAT
ExemptionTAX
ALLOWANCE BMDTP
Hulu MigasKonstruksi REIT/KIK
DIREPPH Merger
Pengurangan/Penurunan PPh
Import Duty
Insentif Pajak Sektor Spesifik
KAWASAN EKONOMI KHUSUS
KAWASAN PENIMBUNAN
BERIKAT
KAWASAN INDUSTRI
KITEPENUGASAN
EKSPOR
KAWASAN PENIMBUNAN
BERIKAT
FREE TRADE ZONE
Insentif Pajak Zonasi
Insentif Pajak Untuk Ekspor
Kebijakan Sektor Penerimaan
Kebijakan Sektor Penerimaan
PUSAT LOGISTIK BERIKAT
REBRANDING KAWASAN BERIKAT
PERIJINAN KITE
SIMPLIKASI PROSEDUR
LAYANAN PRIMA
COST EFFICIENCY
MENDORONG EKSPOR
TRANSHIPMENT
LAYANAN BEA DAN CUKAI
DukunganPembiayaan
DukunganLogistik
Tax Relaxation
InfrastrukturTelekomunikasi
PengembanganKapasitas SDM
Cyber Security
PerlindunganKonsumen
DukunganManajemen
1000Technopreneurs
Business valuation:
US$ 10 billion
E-commerce value
US$ 130 billionE-COMMERCE INDONESIA
TAHUN 2020
Paket Kebijakan XIV pada November 2016
DUKUNGAN PEMERINTAH UNTUK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN E-COMMERCE
SDG INDONESIA ONE PARTNERS
• #
6 government agencies
7 development banks
23 SDG Partners
USD 2.34 billion
2 climate funds
3 commercial banks
1 equity investor
2 local philanthropists
2 international philanthropists
1 insurance company
URBAN
TRANSPORT5 Projects (USD 6.48 B)
TELEKOMUNIKASI
1 Project (USD 589 M)
KERETA API
2 Projects (USD 533 M)
KESEHATAN
3 Projects (USD 113 M)
SPECIAL ECONOMIC ZONE
1 Project (USD 890 M)
JALAN TOL
1 Project (USD 535 M)
RENEWABLE ENERGY
72 Projects (USD 2.48 B)
PARIWISATA
1 Projects (USD 535 M)
PDAM
3 Projects (USD 173 M)
PELABUHAN
4 Projects (USD 5.91 B)
In March 2018, the GoI issued the first
Sovereign Green Sukuk with 5 years tenor
valued USD 1.25 Billion (IDR 16.75 Trillion)
with yield of 3.75% pa.
GREEN SUKUK (ISLAMIC BOND)
Instrument to financially support the green
projects contributes to the Climate Change
Mitigation and Adaptation programs, as
well as for the Sustainable Development
Goals (SDGs).
5-year Green Global Sukuk
Yield 3.75% pa
Matured onMarch 1, 2023
USD 1.25 billion
Global Green Sukuk (5 Years)
Distribution by
Geography
Distribution by
Investor Type
Green Investor
distribution
32%
25%
18%
15%
10%
IslamicAsia
USEurope
Indonesia
40%
29%
20%
10%
1%
Bank
Asset/Fund…
SWF/Central…
Pension Fund/…
Private Bank
Green Investor
29%
Non-Green71%
The Green Eligible Sectors according to Green Framework
Renewable
energy
Use of Clean
Technology for
Power Generation
Resilience to Climate
Change for Disaster
Risk Areas
Sustainable
Transportation
Energy and Waste
Management
Sustainable Natural
Resource
Management
Green BuildingSustainable
Agriculture
Green Tourism
DARK GREEN
DARK GREEN
LIGHT GREEN
MEDIUM TO DARK GREEN
MEDIUM TO DARK GREEN
MEDIUM TO DARK GREEN
LIGHT TO DARK GREENLIGHT TO MEDIUM GREEN
MEDIUM TO DARK GREEN
MEDIUM GREEN REVIEW BY CICERO NORWAY
Innovative Financing Instruments
39
INSTRUMEN FISKAL DAN DUKUNGAN PEMERINTAH UNTUK KPBU
2009–2018, IIGF memberikanpenjaminan 22
KPBUTotal
investasi:Rp200 trilliun
2015-20189 proyek
menggunakanskema AP
Nilai Rp24,8 triliun
PROJECT DEV. FACILITY
AVAILABILITY PAYMENT SCHEME
VIABILITY GAP FUND
INFRASTRUCTURE GUARANTEE
2015 -2018,
alokasi Rp782 MJumlah proyek 15
Nilai total
investasi Rp54
triliun
2012 -2018
Komitmen: Rp1,076 trilliun.
Jumlah proyek 3
nilai investasi
Rp3,6 trilliun
41
Wakatobi National Park – UnderwaterSouth East Sulawesi, Indonesia
Websitewww.kemenkeu.go.id
www.fiskal.kemenkeu.go.id/iruwww.bi.go.id
3.15
2.67
2.89
3.23
3.1
3.3
3.67
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
LPI Score
Customs
Infrastructure
International shipments
Logistics competence
Tracking & tracing
Timeliness
Logistics Performance Indicator
2018 2016 2012 2010
Logistic Performance Index Indonesia
No Negara Nilai
1 Germany 4,20
2 Sweden 4,05
3 Belgium 4,04
4 Austria 4,03
5 Japan 4,03
6 Belgium 4,04
7 Austria 4,03
8 Japan 4,03
9 Netherlands 4,02
10 Singapore 4,00
110 Negara Peringkat Tertinggi
In 2018, the trade balance recorded a deficit of USD8.6 billionThe oil and gas balance deficit widened, the non-oil and gas balance surplus was eroded
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018
Neraca 7.7 9.5 11.8 -8.6
Total Ekspor 150.4 145.2 168.8 180.1 -14.6% -3.4% 16.3% 6.7%
Total Impor 142.7 135.7 157.0 188.6 -19.9% -4.9% 15.7% 20.2%
Non Migas
Neraca Non Migas 13.7 15.2 20.4 3.8
Ekspor 131.8 132.1 153.1 162.7 -9.7% 0.2% 15.9% 6.3%
Impor 118.1 116.9 132.7 158.8 -12.3% -1.0% 13.5% 19.7%
Migas
Neraca Migas -6.0 -5.6 -8.6 -12.4
Ekspor 18.6 13.1 15.7 17.4 -38.1% -29.4% 20.1% 10.5%
Impor 24.6 18.7 24.3 29.8 -43.4% -23.9% 29.8% 22.6%
Pertumbuhan (ytd,yoy)Miliar USD
44
CAKUPAN INDUSTRI PIONIR
17 Coverage
Pioneer Industry
18 Coverage
Pioneer Industry
industri logam dasar hulu: besi
baja/bukan besi baja,tanpa atau beserta turunannya yang
terintegrasi
industri pemurnian atau pengilangan minyak dan gas bumi tanpa atau
beserta turunannya yang terintegrasi
industri petrokimiaberbasis minyak
bumi, gas alam atau batubara tanpa atau beserta turunannya yang terintegrasi
industri kimia dasar organik yang bersumber
dari hasil pertanian, perkebunan, atau
kehutanan tanpa atau beserta turunannya yang
terintegrasi
industri kimia dasar anorganik tanpa atau beserta turunannya yang
terintegrasi
industri bahan baku utama
farmasi tanpa atau beserta
turunannya yang terintegrasi
industri pembuatan peralatan iradiasi, elektromedikal,
atau elektroterapi
industri pembuatan komponen utama
kapal
industri pembuatan komponen utama
peralatan elektronika atau
telematika
industri pembuatan mesin dan komponen
utama mesin
industri pembuatan komponen robotik
yang mendukung industri pembuatan
mesin-mesin manufaktur
industri pembuatan komponen utama
mesin pembangkit tenaga listrik;
industri pembuatan kendaraan
bermotor dan komponen utama
kendaraan bermotor
industri pembuatan komponen utama
kereta api
industri pembuatan komponen utama
pesawat terbang dan aktivitas penunjang industri dirgantara
industri pengolahan berbasis hasil pertanian, perkebunan,
atau kehutanan yang menghasilkan bubur kertas(pulp) tanpa atau beserta
turunannya
infrastruktur ekonomi
digital economy which includes data
processing, hosting, and activities related to it