diare akut tugas dr evi.pptx
TRANSCRIPT
Diare Akut Dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Oleh:Hany Zahro (G99151058/ K 12)
Firdausul Ma’rifah (G99151061/ K 15)
Pembimbing:Dr. Evi Rokhayati, Sp.A., M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET/ RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA2015
Identitas Pasien
Nama: An. SUsia: 2 bulanJenis Kelamin: Laki-laki Alamat: PucangsawitNo. RM: 013199XXTanggal Masuk: 16 November 2015Tanggal Periksa:17 November 2015Berat Badan: 4,8 kgTinggi Badan: 56 cm
Anamnesis
Keluhan Utama: Muntah-muntah dan BAB Cair RPS ± 1 hari SMRS pasien muntah-muntah. Muntah ± 3-4x volumenya ¼ gelas aqua. Muntah terjadi setiap kali minum Asi. Muntah berisi ASI yang dikonsumsi, berwarna putih tanpa lendir. Kemudian muntah diikuti dengan BAB cair > 10 X sehari. Sekali BAB volumenya ¼ gelas aqua. BAB cair > ampas berwarna kuning tanpa disertai lendir dan darah. Pasien rewel namun masih mau minum ASI. Tidak terdapat demam dan kejang pada pasien. Kemudian pasien dibawa ke bidan, diberi obat puyer (orangtua tidak tahu isinya). Karena belum ada perbaikan pasien dibawa ke IGD RSDM.
Saat di IGD RSDM, pada pasien masih terdapat BAB cair warna kuning, cairan > ampas, tanpa disertai lendir dan darah. Tidak terdapat demam dan kejang pada pasien. Pasien tampak kehausan. Pasien masih BAK warna kuning dengan jumlah sedikit. ± 3 jam SMRS pasien masih mau minum ASI.
RPD Riwayat sakit diare sebelumnya
disangkal Riwayat ganti susu (-).
Sakit diare pada anggota keluarga lain (-)
RPK
Silsilah Keluarga
I
II
IIIAn. A 11 BULAN
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
- Kontrol rutin ke Bidan - Setiap bulan kontrol sekali. Total ANC 9 X- Penyakit saat hamil (-)- Pasien lahir saat usia kehamilan 34 minggu di bidan.- Berat Bayi Lahir 3000 g, menangis spontan
Riwayat Makanan
ASI ± 9 X sehari
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kesan : Perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan usia
Riwayat Imunisasi
0 bln 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln 9 bln18 bln 2 thn
Hepatitis B ✔
BCG ✔
Polio ✔
DPT
Campak
Kesan Imunisasi belum lengkap sesuai Kemenkes
Riwayat Lingkungan dan Sosial
- Keluarga menggunakan air dari sumur.- Kamar mandi pasien menggunakan jamban leher angsa.- Letak kamar mandi di dalam rumah.
Pemeriksaan Fisik
KU : CM, tampak sakit sedang, rewel, tampak lemas Gizi baikVS : SpO2: 98% T: 37,7ºC per aksila HR: 118 X/ menit RR: 40 X/menit Kepala : Mesocephal, Ubun-ubun besar cekungMata : sklera ikterik (-/-), conjunctiva anemis (-/-),
mata cekung (+/+), air mata (+/+)
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), Sekret (-)Telinga : Sekret (-/-)Mulut : Mukosa basah(+), sianosis (-)Leher : Pembesaran kelenjar getah bening(-)
Thorax : Tidak didapatkan retraksi subcostal, intercostal
Pulmo: Inspeksi : Pengembangan dinding dada Normal Palpasi : Fremitus Kanan dan kiri sulit di evaluasi Perkusi : Sonor/sonor Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), Suara tambahan (-/-)Cor : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar Auskultasi : BJ I-II int. normal , reguler, bising (-)Abdomen: Inspeksi : DD//DP Auskultasi : Bising usus (+) meningkat Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan(-), Hepar dan lien tidak teraba membesar, turgor kulit abdomen kembali lambat
Ekstremitas- Akral dingin (-)- ADP teraba kuat- CRT < 2’’
Status AntropometriBB/U: 6,7/8,7= 71,01% (-3 SD < 2 < -2SD)TB/U: 71,5/73= 97,75% (-2SD < 2 < 2SD)BB/TB: 6,7/85= 78,02% (-3 SD < 2 < -2SD)Kesimpulan: Gizi kurang, underweight, normoheight
Hasil LaboratoriumHB: 8.8 g/dl HCT: 27%Leukosit: 20 ribu/ulEritrosit 3.09 juta/ulTrombosit 20 ribu/ul
Indeks EritrositMCV: 86.5 /umMCH: 28.5 pgMCHC: 33 g/dlRDW: 15.3 % MPV: 8,8 flPDW: 16 %
Hitung JenisEosinofil: 1.00 %Basofil: 0,20 %Neutrofil: 48.00 %Limfosit: 43.30 %Monosit: 7.50 %
Kimia KlinikGDS: 103 mg/dlKesan: pemeriksaan Laboratoris Hb, Hct, eritrositl menurun. Leukosit, trombosit meningkat.
Daftar Masalah
Seorang anak usia 2 Bulan dengan:- BAB cair > 10 X sehari ± 60 cc/ BAB - BAB berwarna kuning, lendir (-), darah (-)-Muntah (+) 3-4 X sehari ± 60 cc berwarna kuning- Lemas, rewel tampak, kehausan- Ubun-ubun cekung (+)- Mata Cekung (+), air mata (+)- Turgor Lambat (+)- ADP kuat- CRT < 2 ‘’- Hb menurun
Diagnosis Banding
1. Diare akut dehidrasi ringan-sedang2. Anemia mikrositik hipokromik3. Gizi baik
Diare akut dehidrasi ringan-sedang
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
Terapi:-Diet ASI on demand- Rehidrasi dengan Asering (200cc/kg/hari) ~ 40 ml/jam selama 24 jam.- Pemberian oralit 10 ml/kg ~ 70 ml tiap kali diare, 5 ml/kg ~ 35 ml tiap kali muntah- Zinc 1 X 10 mg (peroral sampai dengan 14 hari)-Lacto B 2 X 1 p.o-Oralit 25 ml/x muntah
-50 ml/x BAB
- DL2, GDT, GDS- Urin + Faces rutin-Tes panel besi
Plan
Analisis KasusPasien datang
dengan keluhan diare, yang disertai muntah sejak 1 hari SMRS
Diare > 10 kali sehari sebanyak ±¼ gelas aqua,
berwarna kuning, cairan > ampasMuntah 3-4 X sehari sebanyak
±¼ gelas aqua berwarna putih berisi ASI, Nyeri perut (-)
Demam(-), kejang (-), minum ASI (+) tampak kehausan.
Riwayat sosial : menggunakan air
sumur, jamban leher angsa
Riwayat Penyakit Dahulu: sakit diare
sebelumnya disangkal
Pemeriksaan fisik : tampak lemas dan kehausan (+) air mata (+/+), mata cekung, mukosa bibir basah, turgor kulit melambat, bising usus
(+)meningkat, akral hangat, ADP kuat, CRT <
2”.
Hb menurun, Hct menurun, leukosit
meningkat, trombosit meningkat, eritrosit menurun, limfosit menurun, monosit
meningkat
Diare akut dengan
dehidrasi ringan-sedang
Gizi Baik
Analisis Penatalaksanaan
Tinjauan Pustaka
Diare AkutDiare akut adalah buang air besar
dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari.
Epidemiologi
Indonesia merupakan kawasan endemik berbagai penyakit menular, salah satunya diare.Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2007 prevalensi diare sebesar 9%. Berdasarkan kelompok umur prevalensi diare terbanyak pada usia balita. Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi kejadian diare, antara lain : Faktor lingkungan Gizi Kependudukan Pendidikan Keadaan sosial ekonomi Perilaku masyarakat
Etiologi
PATOGENESIS
GANGGUAN OSMOTIK
GANGGUANSEKRESI
GANGGUAN MOTILITAS
USUS
DIARE AKUT
DUA GOLONGAN: DIARE SEKRESI:
- INFEKSI - HIPERPERISTALTIK
Usus HALUS- DEFISIENSI IMUN
DIARE OSMOTIK:- MALABSORPSI
MAKAN- KKP- BBLR
PATOGENESIS VIRUS
VIRUS
EPITEL USUS HALUS
MERUSAK BAGIAN APIKAL VILI USUS HALUS
DIGANTI DENGAN BAGIAN KRIPTA YANG BELUM MATANG BERBENTUK KUBOID / GEPENG
SALURAN DIGESTIF
FUNGSI PENYERAPAN AIR & MAKAN TIDAK BAIK
DIARE
PATOGENESIS BAKTERI
BAKTERI
TRAKTUS DIGESTIF
MERANGSANG EPITEL USUS
PE-AN AKTIVITAS ENZIM ADENIL SIKLASE
MERANGSANG SEKRESI Cl, Na & H2O dan MENGHAMBAT aBSORPSI Cl, Na & H2O DARI LUMEN USUS KE DALAM SEL
HIPEROSMOLAR HIPERPERISTALTIK USUS
Simptom dan gejala
Rotavirus
E.Coli entero-toksi-genik
E.Colientero-invasif
Salmo-nella
Shigella V.cholerae
Mual dan muntah
Panas
Sakit
Gejala lain
Dari permulaan+
Tenesmus
-
-
Kadang-kadang
Sering distensi abdomen
-
+
Tenesmus, kolik
Hipotensi
+
+
Tenesmus, kolik,pusing
Bakterieima toksemia sistemik
Jarang
+
Tenesmus, kolik,pusing
Dapat ada kejang
Jarang
-
Sifat tinja :VolumeFrekuensi KonsistensiMukus
Darah
Bau
WarnaLeukosit
Sifat lain
SedangSampai 10/lebih
Berair
Jarang
--
Hijau kuning -
BanyakSering
Berair
+-
Bau tinjaTidak
-
SedikitSering
Kental+
+
Tidak spesifikHijau
+
SedikitSering
Berlendir+
Kadang2
Bau telur busukHijau
+
SedikitSering sekali
Kental
SeringSering
Tak berbauHijau
+
>>>Hampir terus menerusBerair
Flacks
Anyir
-
air cucian beras
DIAGNOSIS
TANDA UTAMA:1. KESADARAN
2. RASA HAUS3.TURGOR KULIT ABDOMEN
TANDA TAMBAHAN:1. UBUN-UBUN BESAR CEKUNG/TIDAK2. MATA CEKUNG/TIDAK3. ADA/TIDAKNYA AIR MATA4. MUKOSA MULUT, BIBIR & LIDAH KERING/TIDAK
Berikan cairan oralit setiap kali bayi atau anak buang air besar
ASI dan MPASI
Berikan tablet Zinc selama diare, dosis 20 mg/hari pada anak usia > 6 bulan dan untuk < 6 bulan diberikan 10 mg/hari .
Zink diberikan selama 10 hari
Antibiotik selektif
Edukasi : Kapan Anak dirujuk ke puskesmas atau dokter?
Penatalaksanaan
Atasi dehidrasi› Tanpa dehidrasi
Cairan rumah tangga dan ASI diberikan semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau muntah dengan dosis: < 1 tahun: 50-100 cc 1-5 tahun : 100-200 cc 5 tahun : semaunya.
Dehidrasi sedang
Rehidrasi dengan oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam pertama dilanjutkan pemberian kehilangan cairan yang sedang berlangsung sesuai umur seperti di atas setiap kali buang air besar.
Dehidrasi berat
Rehidrasi parenteral dengan cairan ringer laktat atau ringer asetat 100 cc/kgBB. Cara pemberian : < 1 tahun 30cc/kgBB dalam 1 jam pertama
dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya. 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam ½ jam pertama
dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 2 ½ jam berikutnya.
Minum diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB selama proses rehidrasi.
Pemakaian antibiotikBila ada indikasi seperti pada Shigella dan
Cholera. Antibiotik sesuai dengan hasil pemeriksaan penunjang. Sebagai pilihan adalah kotrimoksazol, amoksisilin dan atau sesuai hasil uji sensitivitas. Diet
Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering, rendah serat, buah-buahan diberikan terutama pisang. Jangan mengunakan spasmolitika Koreksi elektrolit : koreksi bila terjadi
hipernatremia, hiponatremia, hiperkalemia atau hipokalemia.
Zincuntuk semua pasien diare. Diberikan selama 10-14 hari.Usia < 6 bulan : ½ tablet = 10 mg per hariUsia > 6 bulan : 1 tablet = 20 mg per hari
Vitamin A6 bulan – 1 tahun : 100.000 IU>1 tahun : 200.000 IU Pendidikan orangtua : penyuluhan tentang
penanganan diare dan cara-cara pencegahan diare
Pemberian probiotik
Indikasi Rawat Inap
Diare akut dengan dehidrasi beratDiare akut dehidrasi sedang dengan komplikasiUsia < 6 bulan (usia yang mempunyai resiko tinggi mengalami dehidrasi), buang air besar cair > dari 8 kali dalam 24 jam dan muntah > dari 4 kali sehari
Pemantauan
TerapiSetelah pemberian caiaran rehidrasi harus dinilai ulang derajat dehidrasi, berat badan, gejala dan tanda dehidrasi. Jika masuh dehidrasi maka dilakukan rehidrasi ulang sesuai dengan derajat dehidrasinya.Jika setelah 3 hari pemberian antibiotik klinis dan laboratorium tidak ada perubahan maka dipikirkan penggantian antibiotik sesuai hasil uji sensitivitas. Tumbuh kembang Timbang berat badan sebelum dan sesudah rehidrasi,
2 minggu setelah sembuh dan seterusnya secara periodik sesuai umur. Jika anak mengalami gizi buruk maka dikelola sesuai dengan SPM gizi buruk
Pencegahan
Diare dapat dicegah dengan memperbaiki usaha multisektoral antara lain sebagai berikut : Meningkatkan sarana air besih dan sanitasi umum Promosi pendidikan higiene Pemberian ASI eksklusif Meningkatkan ketrampilan mengasuh anak Imunisasi pada anak : khususnya untuk membasmi
campak Menggunakan jamban/wc Menjaga kebersihan makanan dan minuman Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh
makanan Mencuci peralatan makan
Daftar Pustaka
Armon, 2001. An evidence and consensus based guideline for acute diarrhoea management. [email protected]
Aswitha, dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran; Gastroenterologi Anak. Media Aesculapius. Jakarta, hal : 470 –471.
Ditjen PPM & PLP, 1999. Buku Ajar Diare. Jakarta, hal : 8-10. IDAI, 2004. Standar Pelayanan Medis. Badan Penerbit IDAI. Jakarta,
hal : 49-52. Irwanto, 2002. Ilmu Penyalit Anak; Diagnosa dan Penatalaksanaan.
Salemba Medika. Jakarta, hal : 73 – 79. Randy P Prescilla, MD, FAAP, 2012. Gastroenteritis.
www.emedicinehealth.com Subagyo, 2004. Standar Pelayanan Medis Kelompok Staf Medis
Fungsional Anak RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta, hal : 58-63.
WHO, 2004. Diarrhoea : Water, Sanitation and Hygiene Links to Health .www.wikipedia.com.