digester model tandon sebagai sumber energi alternatif digester tank models as an alternative energy...

Upload: agil

Post on 28-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    1/8

    Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo MaduraJuni, 2012

    DIGESTER MODEL TANDON SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

    (Digester Tank Models As An Alternative Energy Source)

    Thohir Zubaidi

    Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur

    Jalan Raya Karangploso Km 4 Malang

    [email protected]. 081385710434

    ABSTRAK

    Dengan berkembangnya usaha peternakan disuatu daerah disamping mampu

    meningkatkan perekonomian masyarakat juga akan diikuti dengan munculnya

    permasalahan yaitu melimpahnya limbah kotoran hewan. Limbah kotoran selain

    menimbulkan bau yang tidak sedap, juga dapat menimbulkan polusi yang dipicu oleh

    menguapnya gas methan yang terkandung dalam kotoran dan hal ini akan memicumunculnya efek rumah kaca. Walaupun limbah kotoran telah dimanfaatkan untuk pupuk

    kandang, namun penguapan gas methan tak mampu diatasi. Sebagai bentuk pencegahan

    agar efek rumah kaca tidak terus meningkat, telah banyak upaya dilakukan dimana salah

    satunya adalah dengan pembuatan reactor biogas. Dengan proses ini selain mampu

    menghasilkan gas yang diperlu dalam aktifitas rumah tangga, limbah biogas inipun

    menjadi pupuk cair maupun padat siap pakai. Pembuatan biogas sangat mendukung

    program pemerintah dalam penghematan bahan bakar minyak. Dalam kegiatan ini

    dilakukan percobaan pembuatan biogas dengan model digester berbahan tandon air.

    Digester dibuat 2 model yaitu model tidur dan model berdiri. Adapun bahan yang

    digunakan untuk pembuatan reactor biogas terdiri dari : (1) tandon air dari bahan

    plastic volume 1200 liter, (2) penampung gas dari bahan plastic volume 1500 liter, (3)Kompor biogas, (4) Drum pengaduk kotoran (5) Pengaman gas, (6) pipa pralon danselang plastic untuk saluran gas, (7) pipa pralon untuk saluran masuk dan keluarnya

    kotoran, (8) bahan baku berupa kotoran ternak. Dari hasil percobaan tersebut diketahui

    bahwa terdapat perbedaan waktu mulai terbentuk gas, dimana model tidur lebih cepatdibandingkan model berdiri. Untuk model tidur gas mulai terbentuk pada hari ke 16

    sedangkan model berdiri mulai terbentuk pada hari ke 27. Dalam satu hari reactormenghasilkan gas hingga memenuhi penampung gas yang tersedia yaitu sebesar 1,5 m3

    atau setara dengan1liter minyak tanah. Volume tersebut cukup untuk memenuhi

    kebutuhan memasak bagi sebuah keluarga.

    Kata kunci : reaktor - biogas, digester, tandon

    PENDAHULUAN

    Besarnya jumlah populasi sapi di Jawa Timur menjadi andalan produksi daging

    nasional, sehingga Jatim pun siap menyukseskan program pemerintah pusat yaitu

    swasembada daging sapi pada tahun 2014. Hingga 2011 lalu, berdasarkan hasil

    pendataan BPS diketahui bahwa 31,89 persen populasi sapi potong nasional berada di

    Jawa timur yaitu sebanyak 4.727.298 ekor. Sedangkan untuk sapi perah sebanyak 49,62

    persen atau 296.350 ekor (Anonim 2012).

    Limbah adalah sesuatu yang tidak mungkin terpisahkan usaha peternakan danlimbah merupakan momok yang selalu menghantui. Limbah khususnya kotoran hewan

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    2/8

    Juni, 2012Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

    ternak dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang cukup hebat. Limbah kotoran

    ternak merupakan penyumbang terbesar dalam proses terjadinya Global-Warning

    yang menimbulkan efek gas rumah kaca. Menurut hasil penelitian FAO pemanasan

    global dibumi ini penyumbang terbesar adalah dari sector peternakan, yaitu mencapai

    51 % yang dihasilkan oleh kotoran hewan ternak (Anonim, 2009), dimana limbah yang

    dihasilkan dari kotoran sapi kadarnya lebih tinggi dibandingkan kotoran hewan ternak

    lainnya (Jazilatul M., 2010).

    Jawa Timur dengan populasi ternak sapi mencapai 5 juta ekor dimana setiap

    ekor akan menghasilkan kotoran 12 30 kg, sehingga setiap hari limbah yang

    diproduksi mencapai 105.000 ton. Dari limbah kotoran satu ekor sapi setiap harinya

    akan mampu menghasilkan gas metana sebanyak 0,5 sampai 0,9 m3, atau jika digunakan

    untuk memasak selama 2 sampai 3 jam tiap hari (Arinal, 2008; Ambar, 2009). Dengan

    demikian di Jawa Timur setiap harinya akan tersedia energy gas metana sebesar

    3.500.000 m3. Berdasarkan penelitian Teguh (2006) dan Nurhasanah dkk. (2007)

    pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk energy masih sangat kecil yaitu masih kurang

    dari 1 %, sehingga Jawa Timur setiap harinya ikut memasok 3.465.000 m3gas metana

    ke atmosfir bumi.

    Itulah sebabnya berbagai upaya dilakukan untuk meredam efek dari limbah

    tersebut. Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut antara

    lain seperti pemanfatan kotoran ternak untuk pembuatan pupuk organik ataupun untuk

    bahan baku pembuatan bioenergi. Namun sebagaimana yang kita lihat penerapan

    dimasyarakat masih belum sebagaimana yang diharapkan. Hingga sekarang peternak

    masih cenderung membiarkan atau menumpuk limbah yang ada dan bahkan adasebagian yang langsung membuang ke sungai. Akibatnya sangat luar biasa, pencemaran

    air sungai maupun air tanah sangat tinggi dan diikuti dengan bau yang kurang sedap

    tersebar kemana-mana. Kondisi tersebut akan mengakibatkan lingkungan tidak

    memenuhi kelayakan kesehatan, sehingga penyakit akan terjangkit dimana-mana dan

    pada akhirnya masyarakat juga yang menderita kerugian.

    Sebagaimana kita ketahui masyarakat tani sangat membutuhkan sarana produksi

    berupa pupuk untuk mendukung usaha taninya, dan dalam kehidupan rumah tangga

    sangat membutuhkan energy untuk memasak setiap harinya. Eronisnya, disekitar

    mereka tersedia sumber energy yang melimpah dan kurang dimanfaatkan. Ada beberapa

    hal yang memang perlu mendapatkan perhatian dan harus menjadi focus dalam

    menangani permasakah limbah ini. Sosialisasi pemanfaatan kotoran ternak untuk

    pembuatan pupuk organik harus selalu menjadi program penyuluhan dan inivasi

    teknologi pemanfaatan kotoran ternak untuk bioenergi harus selalu diupayakan sehingga

    diperoleh teknologi yang sederhana, murah dan mudah dalam operasionalnya, dan layak

    dengan kondisi masyarakat pedesaan (Anonim, 2007; Anonim, 2006)).

    Kedepan diharapkan masyarakat pedesaan yang memiliki hewan ternak mampu

    mengoperasikan alat bio-digester sehingga kebutuhan energy untuk memenuhi

    kebutuhan rumah tangga terpenuhi. Selain memiliki potensi yang besar, pemanfaatan

    energi biogas dengan bio-digester memiliki banyak keuntungan, yaitu mengurangi efekgas rumah kaca, mengurangi bau yang tidak sedap, mencegah penyebaran penyakit,

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012

  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    3/8

    Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo MaduraJuni, 2012

    menghasilkan panas dan daya (mekanis/listrik) serta hasil samping berupa pupuk padat

    dan cair. Pemanfaatan limbah dengan cara seperti ini secara ekonomi akan sangat

    kompetitif seiring naiknya harga bahan bakar minyak dan pupuk anorganik. Disamping

    itu, prinsip zero waste merupakan praktek pertanian yang ramah lingkungan dan

    berkelanjutan. Dalam pengkajian ini dilakukan percobaan bio-digester skala pedesaan

    dengan memanfaatkan tandon air dari bahan plastik sebagi tabung reakor. Kegiatan ini

    dilakukan di daerah Trenggalek dan Kebun Percobaan BPTP Jawa Timur di Malang

    pada tahun 2009 -2010.

    METODE

    Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode praktek langsung pembuatan biogas

    (diskriptif) yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dan operasional kegiatan di

    lapangan yang didukung dengan pengamatan langsung terhadap kinerja biogas hingga

    berfungsi. Tahapan penelitian meliputi perencanaan, perakitan dan pemasangan,

    pengujian hasil, pengamatan dan pengolahan data. Data untuk analisis adalah data

    primer yang meliputi data biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan 1 (satu unit digester

    biogas), waktu yang dibutuhkan untuk memasang, waktu yang dibutuhkan hingga

    digester menghasilkan gas dan digester siap dipakai, kemampuan pakai digester dalam

    satu hari.

    Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di daerah Bendungan kabupatentrenggalek dan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

    yang berada di daerah Malang. Penelitian dilakukan pada tahun 2009 untuk lokasi

    daerah Bendungan dan tahun 2010 untuk lokasi Malang. Untuk daerah Trenggalek

    biodigester yang digunakan tipe tabung reaktor berdiri, sedangkan di KP Malang

    digunakan tipe tabung reaktor tidur.

    Bahan yang digunakan

    Adapun bahan yang digunakan untuk pembuatan biodigester ini adalah sebagai

    berikut: Bak Reaktor terbuat dari tandon air dari bahan plastik dengan volume 1.200 liter.

    Bak penampung gas terbuat dari bahan platik PE warna kebiruan dengan lebar 150

    cm.

    Pipa masuk dan buang dibuat dari bahan pipa PVC 3 inchi

    Kompor gas satu kepala yang banyak tersedia dipasaran.

    Bak pengumpan terbuat dari ember plastic volume 20 liter

    Pengamanan gas hasil rekayasa berbahan pipa PVC dan tabung plastic

    Saluran gas berupa pipa PVC dan selang plastik inchi 20 meter

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012

  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    4/8

    Juni, 2012Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

    Prosedur Penelitian

    Pengkajian tentang digester biogas model tandon air ini melalui tahapan-tahapan

    sebagai berikut :

    Pengumpulan referensi meliputi lokasi percobaan dan model biodigester yang akandi pergunakan.

    Persiapan sarana dan prasarana untuk pembuatan biodigester model tandon.

    Pelaksanaan pembuatan biodigester model tandon

    Pengamatan dan pengumpulan data selama percobaan berlangsung

    Pengujian alat

    Setelah alat di rakit, maka dilakukan pengujian dengan memasukan kotoran sapi

    yang telah dicampur dengan air (1 : 1) ke dalam drum/tabung reaktor sampai batas yang

    telah ditentukan (volume 1 meter kubik. Seluruh saluran ditutup agar proses anaerop

    dapat berlangsung. Proses pembentukan gas dapat dilihat dengan terisinya tabungpenampung gas dan akan menggelembung karena tekanan gas. Setelah penampung gas

    terisi penuh dilakukan pengujian fungsi yaitu digunakan untuk menyalakan komor gas

    yang telah dipersiapkan. Kriteria gas yang dihasilkan baik adalah warna api biru, tidak

    bau, dan tidak menghasilkan jelaga.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Keragaan Instalasi Biogas

    Sebagaimana kita ketahui bahwa desain dan type instalasi biogas sangat

    beragam dan ini sejalan dengan upaya masyarakat dalam mendapatkan unit instalasi

    biogas yang murah dan mudah untuk membuatnya. Dalam percobaan ini digunakan

    digester biogas model tandon air yang sederhana dan murah sehingga diharapkan

    nantinya masyarakat mudah untuk mengadopsinya. Adapun bagian utama dari instalasi

    digester biogas model tandon ini secara rinci adalah sebagai berikut:

    Unit Bak PengumpanBak pengumpan berfungsi untuk mencampur kotoran ternak dengan air agar

    pada saat masuk kedalam bak reactor material betul-betul homogen, sehingga akan

    mempercepat proses terjadinya biogas. Dalam percobaan ini bak pengumpan didesaian

    secara terpisah dan dibuat dari ember plastik ataupun kaleng cat ukuran besar yangbanyak tersedia dipasaran. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses

    pencampuran dan pemasukan material (campuran kotoran dan air) kedalam bak reactor.

    Agar material betu-betul halus dan tidak keikutan rumput dari sisa makanan, maka

    sebelum dituangkan kedalam saluran pemasukan terlebih dahulu dilakukan

    penyaringan. Karena sisa-sisa makanan ternak yang ikut masuk kedalam bak reactor

    akan mempengaruhi proses pencernakan yang dilakukan oleh bakteri anaerop dan

    apabila terkumpul dalam jumlah banyak akan menutupi atau menyumbat lobang saluran

    pengeluaran limbah biogas. Karena desain bak pengumpan ini terpisah maka sifatnya

    sangat mobile dan sangat praktis. Untuk efisiensi maka ukuran embar atau bak yang

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012

  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    5/8

    Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo MaduraJuni, 2012

    digunakan disesuaikan dengan batas kemampuan orang yang akan mengisi atau

    mengoperasikan alat ini secara rutin.

    Unit Saluran Masuk dan BuangUnit ini berfungsi sebagai saluran untuk memasukan kotoran ternak kedalam

    unit bak reactor dan mengeluaran limbah yang telah habis terurai gas metannya.

    Material yang digunakan terbuat dari bahan pipa prolon ukuran 3 inchi. Desain dibuat

    sedemikian rupa dimana untuk saluran pemasukan ujung pralon yang masuk kedalam

    bak reactor dipasang pada posisi tepat dibagian tengah dari tinggi bak reactor.

    Sedangkan untuk saluran pembuangan didesain seperti bentuk hurup U dimana

    ketinggian ujung yang ada dibagian dalam disamakan dengan batas ketinggian material

    yang diinginkan ada dalam bak reactor. Kondisi demikian dimaksudkan agar proses

    pemasukan material dapat lancar, sedangkan pengeluaran limbah terjadi pada lapisan

    material paling atas dan dalam bak reaktorpun berada pada kondisi anaerop. Untuk

    material yang telah habis terurai kandungan gas metannya akan memiliki masa jenislebih ringan sehingga akan menempati posisi lapaisan paling atas, sedangkan material

    baru berada pada posisi lapisan paling bawah.

    Unit Bak ReactorBak reactor atau disebut juga dengan tabung pencerna merupakan bagian dari

    biodigester dimana proses reaksi kimia dan mikrobiologi secara anaerop berlangsung.

    Fungsi kerja utama dari struktur ini adalah untuk memperoleh kondisi anaerop

    didalamnya sehingga bak harus kedap air maupun udara. Bak reaktor dapat dibuat dari

    bahan susunan batu bata yang disemen, kantong plastik atau drum air. Kontruksi dan

    desain bak reactor sangat tergantung dari material yang digunakan. Dalam percobaan inibak reactor terbuat dari tandon air bahan plastik dengan volume 1.200 liter. Posisi bak

    dibuat dua macam yaitu posisi berdiri dan tidur. Bak ditanam dalam tanah hingga

    bagian dengan tujuan selain untuk memudahkan dalam pengoperasiannya, juga utnuk

    menjaga keamanan dan menghindari perubahan temperature yang ekstrim dalam

    ruangan bak reactor. Dibagian atas bak reaktor diusahakan diberi penutup sehingga

    terlindung dari sinar panas matahari yang mana akan mempengaruhi temperature

    didalamnya.

    Unit Penampung GasFungsi dari unit ini adalah untuk menampung gas metana (CH4) yang dihasilkan

    dari proses kimia dan mikrobiologi didalam unit bak reactor. Ada dua macam model

    unit penampung gas yang berkembang yaitu menjadi satu dengan bak reactor dan

    terpisah dengan bak reactor. Untuk desain yang menjadi satu ukuran bak reactor dibuat

    lebih besar dibandingkan desain yang terpisah, karena selain untuk menampung

    material juga untuk menampung gas yang diproduksi. Model ini biasanya bagian

    dindingnya dibuat dari bahan tembok atau material yang dibuat permanen. Sedangkan

    untuk model terpisah umumnya digunakan dari bahan plastik dengan maksud agar

    elastis sehingga mudah untuk mengontrol ada tidaknya gas dalam unit penampung.

    Dalam percobaan ini bahan yang digunakan untuk bak penampung adalah

    plastik PE dengan lebar bentang 150 cm, sehingga apabila membentuk tubular,

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012

  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    6/8

    Juni, 2012Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

    diameternya sekitar 95cm. Sedangkan desian dibuat sedemikian rupa yaitu dengan

    memberi pemberat (sabuk) dengan tujuan agar tekanan didalam tetap atau stabil.

    Unit System pengaman /control gasUnit ini mempunyai fungsi sebagai pengontrol tekanan gas yang ada dalam

    penampung gas sekaligus sebagai pengaman apabila tekanan gas berlebihan. Unit ini

    bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan system katup air. Bahan yang digunakan

    adalah pipa PVC dan tabung plastic yang dirangkai sedemikian rupa dan diisi dengan

    air sebagai pengontrol tekanan gas dalam tabung atau saluran gas.

    Unit System Saluran GasUnit ini berfungsi untuk menyalurkan gas metana dari bak reactor ke

    penampung gas dan dari penampung ke kompor gas. Bahan yang digunakan adalah pipa

    pralon dan selang plastik berukuran inchi. Untuk saluran yang tidak membutuhkan

    elastisitas tinggi digunakan pipa PVC, sedangkan yang kondisi medannya

    membutuhkan elastisitas tingi digunakan selang plastik. Untuk mencegah terjadinyakebocoran gas maka setiap sambungan diikat mengunakan karet dari ban dalam.

    2. Mengoperasikan Biodigester

    Dalam pengkajian ini jenis digester yang digunakan adalah model continuous

    feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari.

    Setelah pengerjaan biodigester selesai maka mulai dilakukan proses pengoperasian

    biodigester dengan langkah langkah sebagai berikut:

    Mencampur kotoran sapi dengan air dengan perbandingan 1 : 1 sampai betul-betul

    halus hingga berbentuk lumpur agar mudah dalam memasukkan kedalam bak

    reaktor. Proses ini dilakukan pada bak pengumpan yang terbuat dari ember plastik.

    Mengalirkan atau memasukkan kotoran sapi yang telah berbentuk seperti lumpur tadi

    kedalam bak reaktor melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas

    dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam terdesak keluar.

    Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang

    banyak sampai bak reaktor penuh sesuai batas yang dikehendaki.

    Melakukan penambahan starter berupa pupuk urea sebanyak kg dengan tujuan

    untuk mempercepat proses pembentukan gas. Setelah bak reaktor penuh, kran gas

    ditutup supaya terjadi proses fermentasi.

    Setelah bak penampung gas penuh untuk hasil yang pertama kali, dilakukan

    pengeluaran/pembuangan gas hingga habis karena yang terbentuk adalah gas CO2.Setelah itu diharapkan yang terbentuk adalah gas metan (CH4) dan CO2 mulaimenurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.

    Setelah bak penampung gas penuh kembali baru unit biodigester dapat dioperasikan

    untuk kebutuhan menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Sejak

    hari tersebut pengisian lumpur dari kotoran sapi dilakukan setiap hari dengan volume

    20-25 kg kotoran sapi murni agar sumber energi biogas yang selalu terbarukan.

    Selain gas metana dari bak reaktor juga mengeluarkan limbah yaitu lumpur kotoran

    sapi yang telah habis kandungan gas metannya. Limbah ini dapat ditampung pada

    tempat yang didesain sedemikian rupa sehinga limbah padat dan limbah cairnya

    dapat terpisah. Limbah ini dapat langsung digunakan sebagai pupuk tanaman yaitu

    pupuk padat dan pupuk cair.

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012

  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    7/8

    Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo MaduraJuni, 2012

    3. Keragaan Hasil Unit Biodigester

    Dari hasil pengamatan selama pengkajian berlangsung diketahui bahwa untuk

    type bak reaktor berdiri gas mulai terbentuk pada hari ke 27, sedangkan pada tipe tidur

    gas mulai terbentuk pada hari ke 16. Selain itu ada perbedaan yang cukup mencolok

    dari kemampuan pengisian kembali bak penampung gas, dimana pada tipe tidur setelah

    gas habis terpakai akan terisi dan dapat dipakai kembali setelah 710 jam. Sedangkan

    type berdiri pemakaian dapat digunakan kembali pada esuk harinya.

    Dalam satu hari gas yang dihasilkan oleh biodigester type berdiri dengan volume

    bak reaktor 1.200 liter ini dalam satu hari hanya mampu memenuhi bak penampung gas

    kapasitas 1,5 m3sekali, sedangkan untuk type tidur mampu menghasilkan dua kali dari

    volume penampung gas yang tersedia. Untuk type tidur penggunaan kompor gas dapat

    dilakukan pada pagi haroi dan sore hari, sedangkan untuk type berdiri hanya mampu

    digunakan pagi atau sore hari saja dan setelah tampungan gas habis baru bisa digunakan

    esok harinya lagi. Nilai ini akan setara dengan 1 liter minyak tanah dan kalaudijumlahkan perbulannya akan setara dengan 30 liter minyak tanah. Sedangkan infestasi

    yang diperlukan untuk pembuatan seperangkat biodigester sekitar 1,5 juta rupiah sudah

    terhitung ongkos tenaga kerja untuk pemasangan. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan

    digester hasil penelitian sebelumnya (Arinal, 2008; Rahman, 2005; Junus, 1995).

    Dengan investasi yang cukup murah diharapkan masyarakat akan tertarik untuk

    menggunakan biogas. Dengan penggunaan biogas selain mampu menghemat biaya

    untuk BBM, juga akan memperkecil pencemaran lingkungan dan mampu menghasilkan

    pupuk organik setiap saat. Namun demikian hal tersebut kurang direspon oleh

    masyarakat, karena penggunaan biogas dianggap kurang praktis dibandingkan denganbahan fosil yang murah dan mudah didapatkan. Ada beberapa keunggulan dari

    konstruksi digester dari bahan plastik adalah sebagai berikut :

    - Konstruksi sederhana dan tinggal dipasang dalam waktu singkat ( tidak sampai 1

    hari)

    - Biaya untuk membuat biodigester cukup murah dan sarana prasarana yangdiperlukan mudah untuk didapatkan.

    - Pengawasan dan perawatan relatip lebih mudah

    Sedangkan beberapa kelemahan konstruksi biodigester dari bahan plastik adalah

    sebagai berikut :

    -

    Digester tidak boleh terkena langsung sinar matahari.- Letak tempat penampung gas (gasholder) di perlukan tempat khusus seperti di atas

    langit-langit dengan tujuan menghindari terjadinya gesekan dengan bahan keras atau

    benda tajam

    - Umur ekonomi biodigester agak singkat karena mudah sobek walaupun dapat

    ditambal (2 - 4 tahun)

    KESIMPULAN

    Dari hasil percobaan diketahui terdapat perbedaan waktu yang cukup mencolok

    dilihat dari mulai terbentuk gas, dimana model tidur lebih cepat dibandingkan model

    berdiri, yaitu hari ke 16 untuk tipe tidur dan hari ke 27 untuk tipe berdiri.

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012

  • 7/25/2019 Digester Model Tandon Sebagai Sumber Energi Alternatif Digester Tank Models as an Alternative Energy Source

    8/8

    Juni, 2012Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi

    Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

    Dalam satu hari reactor mampu menghasilkan gas hingga memenuhi penampung gas

    yang tersedia yaitu sebesar 1,5 s/d 3 m3atau setara dengan1liter minyak tanah.

    Untuk pengisian kembali gas pada bak penampung tipe tidur dibutuhkan waktu

    antara 7

    10 jam, sedangkan tipe berdiri baru keesok harinya penuh kembali Infestasi yang diperlukan untuk pembuatan seperangkat biodigester sekitar 1,5 juta

    rupiah sudah terhitung ongkos tenaga kerja untuk pemasangan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Wariyanto, 2012. Potensi Gas Bio. Kumpulan Artikel Energi Bio Gas, SIP-80

    Sumber:suaramerdeka. Diunduh pada tangal 17 Juni 2012

    Ana Nurhasanah, Teguh W. W., Ahmad A., dan Elita Rahmarestia, 2006.PERKEMBANGAN DIGESTER BIOGAS DI INDONESIA (Studi Kasus di

    Jawa Barat dan Jawa Tengah). Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

    Anonimous, 2012. Jatim Siap Sukseskan Swasembada Daging Sapi. Dinas Komunikasi

    dan informatika Prov Jatim. www://Jatimprov.go.id

    Anonimous, 2009. Pemanfaatan Limbah dan Kotoran Ternak menjadi Energi Biogas. SeriBioenergi Perdesaan. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

    Pertanian. 2009Departemen Pertanian

    Anonimous, 2007. Infrastruktur Pembangkit Biogas PART 1. Article taken from

    Manglayang.blogsome.com. diunduh pada tanggal 16 Mei 2012

    Anonimous, 2006, Biogas Skala Rumah Tangga melalui Program Bio Energi Perdesaan(BEP), Ditjen PPHP-DEPTAN, 2006Jakarta.

    Ambar Pertiwiningrum, 2009. Penelitian Biogas. Laporan Perkembangan Penelitian

    Biogas.

    Arinal Hamni, 2008. Rancang Bangun dan Analisa Tekno Ekonomi Alat Biogas dari

    Kotoran Ternak Skala Rumah Tanga. Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian

    Kepada Masyarakat. Universitas Negeri Lampung8

    Jazilatul Munawaroh, 2010. Perancangan dan Pembuatan Miniatur Penghasil Biogas.

    (sebagai Media Pembelajaran). Skripsi Mahasiswa Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

    Muhammad, Junus, 1995. Teknik Membuat dan Memanfaatkan Unit Gas Bio

    Universitas Brawijaya

    Rahman, B, 2005. Biogas sumber energi alternative. Kompas 8 Agustus.

    http://www.fao.org/WAICENT/FAOINFO/AGRCULT/AGA/FRG/Recycle/biod

    ig/manual.htm

    Teguh W.W., Ana N., A.Asari, dan Astu Unadi, 2006. Pemanfaatan Energi Biogas

    Untuk Mendukung Agribisnis Di Pedesaan. Balai Besar Pengembangan

    Mekanisasi Pertanian Serpong.

    Artikel ini telah di presentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi 2012Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Juni 2012