perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · pengaruh pembelajaran fisika menggunakan model modified...

136
i PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains Oleh: DYA QUROTUL A’YUN S831302023 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: vonhi

Post on 21-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

i

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN

MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY

TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI DITINJAU DARI

KEMAMPUAN AWAL DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Pendidikan Sains

Oleh:

DYA QUROTUL A’YUN

S831302023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya dan sunah dari Rasulullah Muhammad SAW sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Fisika

Menggunakan Model Modified Free Inquiry dan Guided Inquiry Terhadap

Kemampuan Multirepresentasi Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Keterampilan

Proses Sains” dengan sebaik-baiknya. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah

stau syarat memperoleh gelar Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat

Utama Fisika.

Dalam penulisan Tesis ini penulis menyadari bahwa terselesaikannya

tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penghargaan dan

ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Direktur Program Pascasarjana UNS yang

telah memberikan izin penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Prof. Dr. M. Furqon H., M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan UNS yang telah memberikan izin penelitian dalam menyelesaikan

tesis ini.

3. Dr. Mohammad Masykuri, M.Si., Ketua Program Studi Magister Pendidikan

Sains FKIP UNS yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan dorongan

sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan.

4. Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D., Dosen pembimbing I, yang telah membantu

memberikan arahan dan dorongan semangat dalam penyelesaian tesis ini.

5. Suparmi, M.A., Ph.D., Dosen pembimbing II, yang telah membantu

memberikan arahan dan dorongan semangat dalam penyelesaian tesis ini.

6. Bapak-Ibu Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP UNS

Surakarta yang telah membimbing dan memberikan ilmu selama penulis

menempuh kuliah di Program Pascasarjana.

7. H. Mujib, S.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur

yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

vi

8. Drs. Moh. Nawawi, SH., Guru fisika SMA Negeri 1 Genteng yang telah

membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Rekan-rekan serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah banyak memberikan dukungan.

Penulis percaya bahwa Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Surakarta, 2014

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

vii

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dalam suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Terjemahan QS. Al-Insyirah: 5-8)

“Manusia hanya berupaya mencari kebenaran, namun hakikat kebenaran yang hakiki hanya milik sang Pencipta. Tiada kata terlambat untuk mencoba, yakinlah

kegagalan itu ada karena bersanding dengan kesuksesan.”

(Agus Luqman Mashari)

“Bahkan perjuangan dan pengorbanan sekecil apapun akan sangat bermanfaat mengantarkan kita pada kesuksesan. Namun doa orang tua sebagai kunci utama

dari segalanya”

(Dya Qurotul A’yun)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya. Penulis persembahkan Tesis ini

kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta (Bapak Zainal Abidin dan Ibu Musyarofah).

Terimakasih atas untaian doa yang tiada henti, motivasi, dukungan,

perngorbanan, serta curahan kasih sayang yang selalu mengiringi

langkahku selama ini.

2. Adikku tersayang (Ghishella Ayu Rahmawati) yang mengingatkan arti

sebuah keluarga dan keuletan serta selalu memberiku semangat dalam

menyelesaikan studiku.

3. Keluarga Besarku yang dengan sabar menanti kelulusanku.

4. Sahabatku tercinta Friska Octavia Rosa yang selalu memberikan semangat

dan motivasinya yang tiada henti. Terimakasih, meski kebersamaan yang

singkat namun persahabatan semoga tidak pernah berakhir.

5. Teman-teman kos (mbak Ayu dan Ayu) yang selalu memberikan motivasi

dan dukungan untuk setiap langkahku.

6. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

ix

Dya Qurotul A’yun. 2014. Pengaruh Pembelajaran Fisika Menguunakan Model Modified Free Inquiry dan Guided Inquiry terhadap Kemampuan Multirepresentasi ditinjau dari Kemampuan Awal dan Keterampilan Proses Sains. TESIS. Pembimbing I: Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D, Pembimbing II: Dra. Suparmi,M.A.,Ph.D. Program Studi Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Modified Free Inquiry (MFI) dan Guided Inquiry (GI), kemampuan awal, keterampilan proses sains (KPS), dan interaksinya terhadap kemampuan multirepresentasi.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA) SMA Negeri 1 Genteng Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari 5 kelas. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu XMIA1 yang pembelajarannya dengan GI dan XMIA2 yang pembelajarannya dengan MFI. Data dikumpulkan dengan tes untuk kemampuan multirepresentasi, dokumentasi untuk kemampuan awal, lembar observasi untuk keterampilan proses sains.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh model pembelajaran GI dan MFI terhadap kemampuan multirepresentasi; (2) tidak ada pengaruh kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi; (3) ada pengaruh keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi; (4) ada interaksi model pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi; (5) tidak ada interaksi model pembelajaran dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi; (6) tidak ada interaksi kemampuan awal dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi; (7) tidak ada interaksi model pembelajaran, kemampuan awal, dan keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi.

Kata Kunci : Modified Free Inquiry, Guided Inquiry, Kemampuan Awal, Keterampilan Proses Sains, Multirepresentasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

x

Dya QurotulA’yun. 2014. The Effectiveness of Modified Free Inquiry and Guided Inquiry to Multirepresentation Achievement in Term of Prior Knowledge and Science Process Skills. Thesis. Advisor I: Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D., Advisor II: Dra. Suparmi, M.A., Ph.D. Courses of Sains Magister Education, Teacher Training and Education Faculty, University of Sebelas Maret Surakarta.

AbstractThe purposes of this research are to know the effectiveness of Modified Free

Inquiry (MFI) and Guided Inquiry (GI), pre-knowledge, science process skills and their interaction to multirepresentation achievement.

This research used quasy esperimental methods. The population of this research were all of students in grade X science class SMA Negeri 1 Genteng that consisting 5 classes. The sample was taken using cluster random sampling consisted 2 classes, X.1 learn using GI and X.2 learn using MFI. The data was collected using test for multirepresentation, observation sheet for science process skills,documentation for prior knowledge. The data was analyzed using three-way ANOVA with factorial design 2x2x2 and followed by ANOVA test.

It can be concluded from the data analysis that: 1) there is an effect of MFI and GI to multirepresentation achievement; 2) there is no any effect of prior knowledge to multirepresentation achievement; 3) there is an effect of the science process skills to multirepresentation achievement; 4) there is an interaction between the model and prior knowledge to multirepresentation achievement; 5) there is no any interaction between the model and science process skills to multirepresentation achievement; 6) there is no any interaction between prior knowledge and science process skills to multirepresentation achievement; dan 7) there is no any interaction between the model, prior knowledge, and science process skills to multirepresentation achievement.

Keywords : Modified Free Inquiry, Guided Inquiry, Pre-Knowledge, Science Process Skills, Multirepresentation Achievement.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS .......................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS..................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS......... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

HALAMAN MOTTO .............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii

DAFTAR ISI............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL.................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................. 5

C. Pembatasan Masalah............................................................ 6

D. Rumusan Masalah................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 11

A. Kajian Teori ......................................................................... 11

1. Hakekat Belajar ............................................................. 11

2. Model Pembelajaran ..................................................... 21

3. Kemampuan Awal ........................................................ 30

4. Keterampilan Proses Sains ........................................... 33

5. Kemampuan Multirepresentasi Fisika .......................... 37

6. Prestasi Belajar ............................................................. 39

7. Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke ................ 40

B. Penelitian yang Relevan ...................................................... 46

C. Kerangka Berpikir ............................................................... 50

Halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

xii

D. Perumusan Hipotesis ........................................................... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 57

A. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian................................ 57

1. Tempat Penelitian ......................................................... 57

2. Waktu Penelitian………………………………………. 57

B. Jenis Penelitian ................................................................... 58

1. Jenis Penelitian.............................................................. 58

2. Desain Penelitian ..……………………………………. 59

C. Populasi dan Sampel ........................................................... 60

1. Populasi .................................................................. 60

2. Sampel …………………………………………………. 60

3. Teknik Pengambilan Sampel ........................................ 60

D. Variabel Penelitian .............................................................. 61

1. Variabel Bebas ............................................................. 61

2. Variabel Atribut ........................................................... 62

3. Variabel Terikat ........................................................... 62

E. Metode Pengumpulan Data.................................................. 63

1. Metode Observasi ......................................................... 63

2. Metode Dokumentasi ................................................... 63

3. Metode Tes .................................................................. 64

F. Instrumen Penelitian ............................................................ 64

G. Uji Coba Instrumen ............................................................. 65

1. Uji Validitas Isi ............................................................. 66

2. Daya Pembeda .............................................................. 68

3. Uji Taraf Kesukaran ..................................................... 69

4. Uji Reliabilitas ............................................................. 71

H. Teknik Analisis Data ........................................................... 72

1. Uji Prasarat Anava ........................................................ 72

I. Uji Hipotesis ........................................................................ 74

1. Uji Anava .................................................................. 74

2. Uji Lanjut Anava .......................................................... 77

Halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 80

A. Hasil Penelitian..................................................................... 80

1. Deksripsi Data ............................................................... 80

2. Hasil Analisis Data ....................................................... 86

B. Pembahasan ......................................................................... 93

1. Hipotesis Pertama .......................................................... 93

2. Hipotesis kedua ............................................................. 96

3. Hipotesis ketiga ............................................................ 99

4. Hipotesis keempat.......................................................... 101

5. Hipotesis kelima ........................................................... 103

6. Hipotesis keenam .......................................................... 104

7. Hipotesis ketujuh ........................................................... 106

C. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 107

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................... 108

A. Kesimpulan ......................................................................... 108

B. Implikasi .............................................................................. 112

1. Implikasi teoritis ........................................................... 112

2. Implikasi Praktis .......................................................... 112

C. Saran .................................................................................... 113

1. Kepada guru .................................................................. 113

2. Kepada peneliti ............................................................. 113

3. Kepada sekolah ............................................................ 114

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 115

Halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Modified Free Inquiry

dan Guided Inquiry ........................................................................ 28

Tabel 2.2 Perbandingan Model Pembelajaran Modified Free Inquiry

dan Guided Inquiry ........................................................................ 29

Tabel 2.3 Komponen Keterampilan Proses Sains ................................... 35

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ..................................................................... 57

Tabel 3.2 Desain Faktorial. ...................................................................... 59

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Daya Beda Soal . ........................................ 68

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran .................................................... 70

Tabel 3.5 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Tes........................................... 70

Tabel 3.6 Tata Letak Data Penelitian ...................................................... 75

Tabel 4.1 Deskripsi Data Kemampuan Multirepresentasi Aspek

Kognitif Ditinjau dari Model Pembelajaran. ........................... 80

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Multirepresentasi Aspek

Kognitif Menggunakan Model Pembelajaran.......................... 81

Tabel 4.3 Deskripsi Data Multirepresentasi Kognitif Ditinjau dari

Kemampuan Awal. .................................................................. 82

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kemampuan Awal Kelas Eksperimen 1 dan

Eksperimen 2. .......................................................................... 82

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

dengan kemampuan awal tinggi dan rendah............................ 83

Tabel 4.6 Deskripsi Data Kemampuan Multirepresentasi Ditinjau dari

Keterampilan Proses Sains. ..................................................... 84

Tabel 4.7 Deskripsi Data Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen

1 dan Eksperimen 2. ................................................................ 84

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

dengan Keterampilan Proses Sains Tinggi dan Rendah .......... 85

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas. ............................................................... 86

Halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

xv

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas........................................................... 88

Tabel 4.11 Pemetaan Analisis Anava ...................................................... 89

Tabel 4.12 Hasil Uji Anava Siswa. .......................................................... 90

Halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Pertambahan Panjang pada Hukum Hooke.................... 44

2. Gambar 2.2 Susunan Pegas Seri......................................................... 45

3. Gambar 2.3 Susunan Pegas Paralel.................................................... 45

4. Gambar 2.4 Susunan Pegas Campuran .............................................. 46

5. Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan

Multirepresentasi Penggunaan Dua Jenis Model Pembelajaran ........ 81

6. Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal

pada Setiap Kelas ............................................................................... 83

7. Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Keterampilan Proses

Sains Tinggi dan Rendah ................................................................... 85

8. Gambar 4.4 Grafik Interaksi Antara Model Pembelajaran dan

Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan Multirepresentasi ........... 102

9. Gambar 4.5 Grafik Interaksi Model Pembelajaran dengan

Keterampilan Proses Sains Terhadap Kemampuan

Multirepresentasi................................................................................ 104

10. Gambar 4.6 Grafik Interaksi Kemampuan Awal dan Keterampilan

Proses Sains Terhadap Kemampuan Multirepresentasi ..................... 105

Halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

11. Lampiran 1. Uji Normalitas dan Homogenitas .................................. 120

12. Lampiran 2. Nilai Kemampuan Multirepresentasi............................. 123

13. Lampiran 3. Nilai Kemampuan Awal Siswa ..................................... 127

14. Lampiran 4. Nilai Rata-Rata Keterampilan Proses Sains .................. 131

15. Lampiran 4a. Nilai KPS Kelas Eksperimen 1.................................... 135

16. Lampiran 4b. Nilai KPS Kelas Eksperimen 2.................................... 141

17. Lampiran 4c. Lembar Observasi KPS................................................ 147

18. Lampiran 5. Diagram Pencar ............................................................. 149

19. Lampiran 6. Silabus ........................................................................... 152

20. Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................. 156

21. Lampiran 8. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Multirepresentasi .............. 198

22. Lampiran 9. Soal Tes Kemampuan Multirepresentasi....................... 200

23. Lampiran 10. LKS Hukum Hooke ..................................................... 206

24. Lampiran 11. LKS Susunan Pegas..................................................... 212

25. Lampiran 12. Lembar Validasi Silabus.............................................. 220

26. Lampiran 13. Lembar Validasi RPP 1 ............................................... 224

27. Lampiran 14. Lembar Validasi RPP 2 ............................................... 228

28. Lampiran 15. Lembar Validasi LKS.................................................. 231

Halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah Republik Indonesia mengharapkan terwujudnya suasana

belajar dan proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif untuk

mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini sesuai dengan

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3,

menyebutkan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

Ciri utama dari kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik. Sementara

itu, Kemendikbud (2013) menyatakan bahwa pendekatan saintifik mencakup

komponen mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan, dan mencipta. Penerapan pendekatan saintifik menuntut adanya

perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri yang berbeda dengan

pembelajaran konvensional. Beberapa model pembelajaran yang dipandang

sejalan dengan prinsip- prinsip pendekatan saintifik antara lain model Problem

Based Learning (PBL), Project Based Learning, Inkuiri, dan Group Investigation

(GI).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

2

Pendekatan saintifik yang telah dijelaskan sebelumnya sangat sesuai

dengan karakteristik fisika. Pelaksanaan pembelajaran fisika dengan metode

eksperimen membantu siswa mengimitasi yang telah dilaksanakan oleh penemu.

Fisika dalam pembelajaran atau pelaksanaan pendidikan menyangkut aspek proses

dan produk, dalam aspek proses diharapkan dapat memunculkan keterlibatkan

ilmiah dalam individu. Proses adalah kegiatan yang meliputi: observasi, evaluasi,

membuat hipotesis, merencanakan dan melaksanakan eksperimen, evaluasi data

pengukuran, hingga membuat kesimpulan. Produk merupakan hasil dari proses

yang berbentuk: fakta, konsep, prinsip, teori, hukum, dan sebagainya (Sutarto dan

Indrawati, 2009:2).

Beberapa alasan yang telah dikemukakan oleh pemerintah dalam hal ini

Mendikbud tentang perlunya kurikulum 2013 adalah alasan bonus demografi.

Bonus demografi merupakan sebuah keuntungan yang akan dimiliki oleh

Indonesia di masa yang akan datang, diperkirakan rentang tahun 2020- 2035,

dimana populasi manusia Indonesia memiliki jumlah usia produktif tinggi,

sementara jumlah usia yang non produktif mencapai rendah. Alasan lain adalah

adanya tuntutan masa depan dan kompetensi masa depan. Sehingga tujuan dari

kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan insan Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif,

inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Hasil observasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Genteng

menunjukkan bahwa perlu dikembangkan model pembelajaran saintifik, masih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

3

perlu dikembangkan penilaian autentik, siswa didorong untuk menghafal, perlu

dikembangan suatu pembelajaran yang di dalamnya terdapat diskusi kelas yang

maksimal dengan memperhatikan kemampuan internal siswa, dan penggunaan

alat-alat praktikum yang kurang maksimal. Hasil wawancara dengan guru

menunjukkan bahwa perlu penerapan model pembelajaran yang bervariasi pada

,ateri-materi tertentu. Perlu meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas maupun

di rumah ketika diberi tugas rumah.

Permasalahan pembelajaran fisika berakibat pada hasil belajar fisika siswa

yang kurang maksimal. Berdasarkan hasil UN tahun 2013 daya serap materi

Elastisitas dan Hukum Hooke di SMA Negeri 1 Genteng masih rendah yaitu

73,36% berada dibawah dari perolehan daya serap kabupaten yaitu 75,81% dan

Provinsi 79,78% (PAMER UN KEMDIKBUD 2013). Hal ini menunjukkan

bahwa banyak peserta didik mempunyai penguasaan yang kurang terhadap fisika

khususnya pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri dari faktor

internal dan faktor eksternal (Muhibin Syah dalam Rosita,2013). Pada penjelasan

yang telah disebutkan terdapat beberapa faktor eksternal diantaranya adalah

model pembelajaran, fasilitas sekolah, hubungan anak dengan orang tua.

Sedangkan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu

kemampuan awal, motivasi belajar, kemampuan multirepresentasi, kreativitas

siswa, keterampilan proses sains, sikap ilmiah.

Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran inkuiri yang terdiri dari modified free inquiry dan guided inquiry.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

4

Faktor internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan awal dan

keterampilan proses sains. Penggunaan kemampuan awal dengan alasan setiap

siswa memiliki kemampuan awal yang berbeda-beda. Kemampuan awal

diperkirakan dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam mencerna materi

yang diberikan oleh guru atau materi yang ditemukan sendiri ketika pelaksanaan

eksperimen dan akan berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi fisika

siswa. Penggunaan keterampilan proses sains mengacu pada pembelajaran

saintifik seperti yang dijelaskan sebelumnya. Setelah siswa melaksanakan

pembelajaran saintifik apakah juga memiliki keterampilan proses sians.

Pada pembelajaran fisika banyak sekali model pembelajaran yang dapat

diaplikasikan, setiap guru memiliki kemampuan untuk memilih model

pembelajaran sesuai dengan karakter materi, sarana yang mendukung dan kondisi

siswa. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran inkuiri.

Model pembelajaran inkuiri penting digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran

(Joyce, et.al., 2000). Model inkuiri merupakan model pembelajaran yang melatih

siswa untuk belajar menemukan masalah, mengumpulkan, mengorganisasi, dan

memecahkan masalah (D.D.Kristianingsih, dkk., 2010).

Model modified free inquiry memiliki tujuan untuk melakukan

penyelidikan dalam rangka membuktikan kebenarannya (Hanafiah dan Suhana,

2012). Dengan pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan dapat mengatasi

kesulitan belajar siswa (Nuangchalem & Thammasena, 2009). Model

pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi (modified free inquiry) dan inkuiri

terbimbing (guided inquiry) memiliki kelebihan yaitu siswa aktif dalam kegiatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

5

belajar, siswa dapat memahami konsep dengan matang, dapat menimbulkan rasa

puas bagi siswa karena mengetahui kemampuan diri sendiri, dan melatih siswa

belajar mandiri. Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran inkuiri bebas

termodifikasi (modified free inquiry) dan inkuiri terbimbing (guided inquiry)

adalah memerlukan banyak waktu.

Pembelajaran yang telah ada belum sesuai dengan kriteria pembelajaran

saintifik. Diperlukan suatu pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Dalam

penyampaian pembelajaran saintifik memerlukan model- model pembelajaran

tertentu, yang sesuai dengan karakteristik saintifik. Pembelajaran yang ditemukan

di lapangan belum sesuai dengan pembelajaran saintifik yang terkandung dalam

kurikulum 2013, sehingga diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh

Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Modified Free Inquiry dan Guided

Inquiry terhadap Kemampuan Multirepresentasi ditinjau dari Kemampuan Awal

dan Keterampilan Proses Sains”. Penelitian akan dilaksanakan pada materi

Elastisitas dan Hukum Hooke mengingat bahwa materi tersebut penting karena

berkaitan dengan kehidupan sehari- hari dan masuk kedalam materi Ujian

Nasional.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah terdapat beberapa hal yang dapat

diidentifikasi, yaitu :

1. Penggunaan alat-alat laboratorium fisika yang kurang maksimal, meyebabkan

siswa sulit diajak melaksanakan percobaan karena kurang terbiasa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

6

2. Perlu dikembangkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik seperti

tuntutan kurikulum 2013 yang sedang digalakkan oleh pemerintah.

3. Penilaian autentik perlu dikembangkan sesuai dengan kurikulum 2013, karena

penilaian autentik merupakan salah satu karakteristik dari pembelajaran fisika.

4. Berdasarkan hasil UN tahun 2013, daya serap materi elastisitas dan hukum

Hooke di SMA Negeri 1 Genteng masih rendah yaitu 73,36% berada di bawah

perolehan daya serap kabupaten yaitu 75,81% dan provinsi 79,78% (PAMER

UN KEMDIKBUD 2013).

5. Pada pembelajaran yang lalu, untuk mengejar target ujian nasional siswa

didorong untuk menghafal materi tanpa memahami konsep.

6. Pada kegiatan eksperimen, siswa kurang aktif ketika melaksanakan diskusi

atau tanya jawab, hanya siswa- siswa tertentu yang berani menyampaikan

pendapatnya.

7. Kemampuan internal siswa perlu diperhatikan seperti kemampuan awal,

keterampilan proses sains, sikap ilmiah, motivasi belajar siswa, pemahaman

konsep siswa, dan lain-lain.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas serta keterbatasan penulis, maka

penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan multirepresentasi terdiri dari kemampuan representasi verbal,

matematis, grafik, dan gambar. Representasi verbal berarti siswa

menyampaikan pengetahuan mereka melalui tulisan. Representasi matematis

berarti siswa mampu menyelesaikan soal hitungan. Representasi grafik berarti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

7

siswa mampu membuat grafik hubungan antara dua hal. Representasi gambar

berarti siswa mampu menggambarkan sesuai perintah soal.

2. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran modified free inquiry atau inkuiri bebas termodifikasi dan model

pembelajaran guided inquiry atau inkuiri terbimbing.

3. Kemampuan awal dan keterampilan proses sains merupakan faktor internal

yang dianggap berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi.

4. Kemampuan awal adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sebagai

pengetahuan prasyarat untuk mendukung pembelajarannya (Ratna Wilis

Dahar, 1989). Kemampuan awal dibatasi pada pengetahuan siswa yang

diambil dari nilai ulangan semester ganjil karena terdapat materi yang

berkaitan dengan materi yang akan diteliti yaitu Elastisitas dan Hukum Hooke.

Sehingga untuk kemampuan awal digunakan nilai fisika semester ganjil.

5. Keterampilan proses sains adalah dasar dari pengembangan keterampilan-

keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-

kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa.

Keterampilan proses sains dibatasi pada pengukuran, mentabelkan data,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan (Dimyati dan Mudjiono, 2013:138).

6. Materi penelitian adalah Elastisitas dan Hukum Hooke.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran modified free inquiry

dan guided inquiry terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

8

2. Apakah ada pengaruh kemampuan awal terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa?

3. Apakah ada pengaruh keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa?

4. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran modified free inquiry dan

guided inquiry dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa?

5. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran modified free inquiry dan

guided inquiry dengan keterampilan proses sains siswa terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa?

6. Apakah ada interaksi antara kemampuan awal dengan keterampilan proses

sains terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa?

7. Apakah ada interaksi antara model modified free inquiry, guided inquiry,

kemampuan awal, dan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan pertanyaan penelitian yang telah dituliskan, tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan model modified free inquiry dan guided inquiry

terhadap kemampuan multirepresentasi siswa.

2. Pengaruh kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap

kemampuan multirepresentasi siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

9

3. Pengaruh keterampilan proses sains tinggi dan keterampilan proses sains

rendah terhadap kemampuan multirepresentasi siswa.

4. Interaksi antara model modified free inquiry dan guided inquiry dengan

kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi siswa.

5. Interaksi antara model modified free inquiry dan guided inquiry dengan

keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi siswa.

6. Interaksi antara pengaruh kemampuan awal dengan keterampilan proses sains

terhadap kemampuan multirepresentasi siswa.

7. Interaksi antara model modified free inquiry, model guided inquiry,

kemampuan awal dan keterampilan proses terhadap kemampuan

multirepresentasi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat menjadi pilihan

pembelajaran yang sistematis dengan menggunakan model pembelajaran

modified free inquiry dan guided inquiry terhadap kemampuan

multirepresentasi ditinjau dari kemampuan awal dan keterampilan proses

sains

b. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat menjadi referensi untuk

melaksanakan penelitian selanjutnya terkait dengan pengaruh

pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry ditinjau dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

10

kemampuan awal dan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat digunakan untuk pembelajaran pada materi elastisitas

dan hukum Hooke

b. Keterampilan proses sains meningkat ditunjukkan oleh keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam penyelesaian

permasalahan di akhir pembelajaran.

c. Siswa akan semakin yakin dengan teori yang telah ada karena sesuai

dengan penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakekat Belajar

a. Belajar

Dalam suatu proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan utama. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran

dalam mencapai tujuan pembelajaran sangat bergantung pada kegiatan belajar

atau proses belajar yang dialami oleh siswa atau peserta didik. Menurut (Ratna

Willis Dahar, 1989) “Struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan

generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa”. Menurut

David Ausubel, menyatakan: “Belajar dikelompokkan dalam dua dimensi.

Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau penyajian materi

pelajaran pada siswa melalui penerimaan dan penemuan. Dimensi kedua

menyangkut bagaimana siswa dapat mengkaitkan informasi itu pada struktur

kognitif yang telah ada”.

Sedangkan menurut Nana Sudjana (1996:5), belajar adalah :”Suatu proses

yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang”. Perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam beberapa bentuk. Seperti

berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu

yang belajar. Menurut Gagne (1984) dalam bukunya Ratna Willis Dahar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

12

(1989:11): “Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu

organisme berubah perilakunya akibat pengalaman”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka diperoleh beberapan unsur penting

pengertian belajar, yaitu: 1) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

dan bukanlah semata-mata suatu hasil yang akan dicapai. Hasil dari proses

pembelajaran tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti:

pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, dan sebagainya; 2)

belajar adalah melatih kemampuan yang ada pada diri manusia sehingga

kemampuan tersebut berkembang dan dapat berfungsi; 3) ada dua dimensi dalam

belajar yaitu pertama dimensi cara mendapatkan informasi dengan penerimaan

dan penemuan, kedua dimensi mengkaitkan informasi tersebut dengan fakta-fakta,

konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat

oleh siswa.

b. Teori Belajar

1) Teori Belajar Piaget

Piaget dalam Asri Budiningsih (2004) mengemukakan bahwa

perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang

didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Piaget tidak

melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara

kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang

berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Piaget menyatakan bahwa

perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme, bukan pula

pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara keduanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

13

Piaget dalam Mohammad Asikin (2004:7) mengemukakan bahwa kegiatan

pembelajaran memusatkan perhatian kepada proses berpikir, tidak sekedar kepada

hasilnya, mengutamakan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan

memaklumi perbedaan individu dalam kemajuan perkembangannya. Dapat

dikatakan bahwa pembelajaran tidak hanya dilihat pada hasil namun juga proses

dalam pembelajaran.

Piaget dalam Ratna Wilis Dahar (1989) membagi membagi tahap- tahap

perkembangan kognitif menjadi empat tahap, yaitu :

a) Tahap sensorimotor (umur 0 – 2 tahun), yaitu pada periode ini tingkah laku

anak bersifat motorik dan anak menggunakan sistem penginderaan untuk

mengenal lingkungannya untuk mengenal objek.

b) Tahap pra operasional (umur 2 – 7 tahun), yaitu pada periode ini anak bisa

melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu model

tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi.

c) Tahap operasional konkret (umur 7 – 11 tahun), yaitu pada periode ini anak

sudah mampu menggunakan operasi. Pemikiran anak tidak lagi didominasi

oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis.

d) Tahap operasional formal (umur 11- dewasa), periode operasi formal

merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif, anak remaja

mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis, masalah verbal,

dan ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan

orang lain. Siswa SMA termasuk ke dalam tahapan operasional formal jika

dilihat dari umur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

14

Teori Piaget menjelaskan bahwa perkembangan kemampuan intelektual

(kognitif) manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut.

a) Kematangan (maturation), yaitu pertumbuhan otak dan sistem syaraf manusia

karena bertambahnya usia, dari lahir sampai dewasa. Semakin dewasa

kematangan otak semakin baik.

b) Pengalaman (experience), yang terdiri dari: 1) pengalaman fisik, yaitu

interaksi manusia dengan objek di lingkungannya, 2) pengalaman logika

matematika, yaitu kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pikiran manusia;

dan 3) transmisi sosial, yaitu interaksi dan kerja sama yang dilakukan oleh

manusia dengan manusia lainnya.

c) Interaksi sosial, yaitu pertukaran ide antara individu dengan individu, dalam

hal ini manusia membutuhkan manusia lain.

d) Penyeimbangan (equilibration), yaitu proses yang terjadi sehingga struktur

mental (struktur kognitif) manusia kehilangan keseimbangan sebagai akibat

dari adanya pengalaman-pengalaman baru, kemudian berusaha untuk

mencapai keseimbangan baru melalui poses asimilasi (penyerapan) dan

akomodasi (penyesuaian).

Piaget dalam Herman Hudojo (1979:82), struktur kognitif terbentuk

karena proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah menyaring atau

mendapatkan pengalaman- pengalaman baru ke dalam skema. Skema adalah

struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan

lingkungannya. Akomodasi adalah proses menstruktur kembali pengalaman-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

15

pengalaman baru dengan jalan mengadakan modifikasi skema yang ada atau

bahkan membentuk pengalaman yang benar- benar baru.

2) Teori Belajar Vygotsky

Vygotsky dalam Mohammad Asikin (2004:24) berpendapat bahwa

interaksi sosial, yaitu interaksi individu dengan orang-orang lain, merupakan

faktor terpenting yang mendorong atau memicu perkembangan kognitif

seseorang. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi umumnya

muncul dalam kerjasama antarsiswa sebelum fungsi mental yang lebih tinggi

terserap. Tugas guru yaitu menyediakan atau mengatur lingkungan belajar siswa,

dan mengatur tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa, serta memberikan

dukungan dinamis, sedemikian hingga setiap siswa bisa berkembang secara

maksimal dalam zona perkembangan proksimal masing-masing.

Vygotsky berpendapat bahwa menggunakan alat berpikir akan

menyebabkan terjadinya perkembangan kognitif dalam diri seseorang.

Perkembangan kognitif yang dimaksud adalah perkembangan pengetahuan yang

dimiliki oleh individu. Yuliani Nurani Sujiono,dkk. (2005: 44) secara spesifik

menyimpulkan bahwa kegunaan alat berpikir menurut Vygotsky adalah:

a) Membantu memecahkan masalah

b) Memudahkan dalam melakukan tindakan

c) Memperluas kemampuan

d) Melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas alaminya

Berdasarkan teori Vygotsky, Yuliani (2005: 46) menyimpulkan beberapa

hal yang perlu untuk diperhatikan dalam proses pembelajaran, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

16

a) Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya anak memperoleh kesempatan yang

luas untuk mengembangkan zona perkembangan proksimalnya atau

potensinya melalui belajar dan berkembang.

b) Pembelajaran perlu dikaitkan dengan tingkat perkembangan potensialnya

daripada perkembangan aktualnya.

c) Pembelajaran lebih diarahkan pada penggunaan strategi untuk

mengembangkan kemampuan intermentalnya daripada kemampuan

intramentalnya.

d) Anak diberikan kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan pengetahuan

deklaratif yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan prosedural untuk

melakukan tugas-tugas dan memecahkan masalah.

e) Proses belajar dan pembelajaran tidak sekedar bersifat transversal tetapi lebih

merupakan kontruksi.

Teori belajar Vygotsky merupakan bagian kegiatan pembelajaran untuk

pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri atau melalui bekerja kelompok kecil.

Melalui kelompok ini siswa saling berdiskusi memecahkan masalah yang

diberikan dengan saling bertukar ide dan temuan sehingga dapat mempermudah

dalam proses penyimpulan hasil kegiatan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran. Guru dalam proses ini hanya membantu proses penemuan jawaban

jika terjadi suatu kesulitan.

3) Teori Belajar David Ausubel

Menurut Ausubel dalam Ratna Wilis Dahar (1989:110), belajar dapat

diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

17

cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa, melalui penerimaan

atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat

mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada.

Teori belajar menurut David Ausubel dalam Mohammad Asikin (2004:27)

dibedakan menjadi dua yaitu, pertama, kegiatan belajar yang bermakna

(meaningful learning) jika siswa mencoba menghubungkan pengetahuan baru

dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ketika pengetahuan yang baru tidak

berkaitan dengan pengetahuan yang ada, maka pengetahuan yang baru itu akan

dipelajari siswa sebagai hafalan. Kedua, kegiatan belajar tidak bermakna (rote

learning) jika siswa hanya menghafal sesuatu yang diberikan guru tanpa

mengetahui makna yang dihafal. Dalam penelitian ini, teori belajar David Ausubel

berhubungan erat ketika menyusun hasil temuan atau hasil diskusi pada

kelompok, mereka selalu mengkaitkan dengan pengertian-pengertian yang telah

mereka miliki sebelumnya.

Ratna Wilis Dahar (1989: 112) menyatakan bahwa inti dari teori Ausubel

tentang belajar ialah belajar bermakna. Bagi Ausubel, belajar bermakna

merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan

yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Berdasarkan teori tersebut definisi belajar adalah suatu perubahan yang

relatif menetap dari individu yang terjadi disebabkan adanya pengalaman dan

latihan yang berarti serta interaksi dengan lingkungan yang dilakukan melibatkan

proses pengetahuan, nilai sikap dan keterampilan. Sehingga dapat pula dikatakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

18

bahwa pengetahuan sebelumnya dapat memperkuat pengetahuan baru yang

diterima oleh siswa.

4) Teori Belajar Konstruktivisme

Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Ratna Wilis Dahar,

1989:159) menegaskan bahwa penekanan teori konstruktivisme pada proses untuk

menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. Peran

guru dalam pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah sebagai fasilitator

atau moderator. Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih

mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif. Piaget menyatakan

bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan

asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skema yang dimilikinya. Proses

mengkonstruksi, sebagaimana dijelaskan Jean Piaget adalah skema, asimilasi,

akomodasi, dan keseimbangan.

Teori konstruktivisme mengatakan bahwa pengetahuan seseorang adalah

bentukan (kontruksi) orang itu sendiri (Ratna Wilis Dahar, 1989). Pengetahuan

seseorang akan suatu benda bukanlah tiruan benda itu, melainkan konstruksi

pemikiran seseorang akan benda tersebut. Tanpa keaktifan seseorang mencerna

dan membentuknya, seseorang tidak akan mempunyai pengetahuan. Pengetahuan

tidak dapat ditransfer melalui otak guru yang dianggap tahu bila murid tidak

mengolah dan membentuknya sendiri.

Teori belajar yang paling berpengaruh dalam pendidikan fisika yakni teori

belajar konstruktivisme. Teori belajar menurut pandangan konstruktivis,

menyatakan bahwa siswa tidak menerima begitu saja pengetahuan dari orang lain,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

19

tetapi siswa secara aktif membangun pengetahuannya dengan cara terus menerus

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru. Mereka membangun sendiri

dalam pikiran pengetahuan-pengetahuan tentang peristiwa fisika dari pengalaman

sebelum siswa memperoleh pelajaran fisika yang siswa terima di sekolah

disimpan dalam struktur kognitif siswa, dengan kata lain konstruktivisme adalah

teori perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa dalam

membangun pemahaman mereka tentang realita.

Teori belajar konstruktivisme dikembangkan oleh Piaget dalam Hamruni

(2012:88). Menurut Piaget, pengetahuan akan bermakna manakala dicari dan

ditemukan sendiri oleh siswa. Sejak kecil, menurut Piaget, setiap individu

berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema

yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema ini secara terus-menerus diperbarui

dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi. Dengan konteks ini tugas

guru adalah mendorong siswa untuk mengembangkan skema yang terbentuk

melalui proses asimilasi dan akomodasi itu.

c. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai produk interaksi

berkelanjutan antara perkembangan dan pengalaman. Dalam makna yang lebih

kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswa (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar

lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2010:17)

Dengan kata lain pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

20

peserta didik untuk mentransfer pengetahuan sehingga dapat mencapai tujuan

yang diharapkan.

Ciri-ciri pembelajaran adalah meningkatkan dan mendukung proses belajar

siswa, bahwa: 1) adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar

diantaranya dengan guru, dengan siswa lain, dengan media atau sumber belajar

lain; 2) adanya komponen-komponen lain yang saling berkaitan satu sama lain.

Komponen tersebut merupakan tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi

pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang mengacu pada kemampuan yang

diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran tertentu. Materi

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dibahas dalam pembelajaran dalam

rangka mencapai tujuan tertentu. Kegiatan pembelajaran mengacu pada

penggunaan metode dan media dalam rangka membahas materi sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Evaluasi adalah kegiatan yang

dilaksanakan untuk menilai keberhasilan pembelajaran.

d. Pembelajaran Fisika

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai produk interaksi

berkelanjutan antara perkembangan dan pengalaman. Dalam makna yang lebih

kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswa (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar

lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2010:17)

Dengan kata lain pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan

peserta didik untuk mentransfer pengetahuan sehingga dapat mencapai tujuan

yang diharapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

21

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada

dasarnya bertujuan mempelajari dan memberi pemahaman kuantitatif terhadap

berbagai gejala atau proses alam, dan sifat zat serta penerapannya. Fisika

merupakan bagian ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang segala

sesuatu yang terjadi di alam beserta penyebabnya yang dapat dituangkan secara

kuantitatif maupun kualitatif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diartikan bahwa pembelajaran fisika

merupakan proses transfer ilmu pengetahuan fisika yang dilakukan antara guru

dan peserta didik untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien. Kegiatan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru, selalu bermula dari dan bermuara pada

komponen-komponen pembelajaran yang tersurat dalam kurikulum (Dimyati dan

Mudjiono, 2013:263).

2. Model Pembelajaran

a. Model Pembelajaran Fisika

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan pembelajaran materi tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran (Sutarto dan Indrawati, 2009:3) dalam

model pembelajaran terdapat beberapa unsur, antara lain sintaks, sistem sosial,

prinsip reaksi, sistem pendukung, serta dampak instruksional dan pengiring.

Suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria,

Pertama, sahih (valid) artinya aspek validitas dikaitkan dengan dua hal, yaitu: (1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

22

apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritis yang kuat;

dan (2) apakah terdapat konsistensi internal. Kedua, praktis yaitu aspek

kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika: (1) para ahli dan praktisi menyatakan

bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan; dan (2) kenyataan menunjukkan

bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan. Ketiga, efektif artinya

berkaitan dengan aspek efektifitas ini, Nieveen memberikan parameter sebagai

berikut: (1) ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa

model tersebut efektif; dan (2) secara operasional model tersebut memberikan

hasil sesuai dengan yang diharapkan (Trianto, 2010:25).

Berdasarkan uraian di atas, maka model pembelajaran fisika merupakan

kerangka konseptual yang berisi tentang pedoman serta langkah-langkah dalam

melaksanakan pembelajaran fisika untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

efektif dan efisien.

b. Model Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai

proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pernyataan ilmiah yang

diajukannya. Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan

informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari

jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah

dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Sejalan dengan itu

menurut Gulo (2002:84-85) menyatakan strategi inkuiri adalah suatu rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

23

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Sasaran utama pembelajaran inkuiri yaitu: 1) keterlibatan siswa secara

maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dimaksud adalah

kegiatan mental intelektual dan sosial emosional; 2) keterarahan kegiatan secara

logis dan sistematis pada tujuan pengajaran; 3) mengembangkan sikap percaya

pada diri sendiri (self- belief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam

proses inkuiri (Gulo, 2002:85).

Joyce dalam Gulo (2002:85) mengemukakan kondisi umum yang

merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi tersebut

ialah:

a. Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa

berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas di dalam kelas, dimana

setiap siswa tidak merasa tertekan untuk berpendapat. Adanya rasa takut, atau

rendah diri, atau rasa malu, baik terhadap teman ataupun guru adalah faktor

yang menghambat terciptanya suasana bebas di kelas. Sehingga sebagai

pekerjaan dari guru untuk membuat kondisi kelas yang kondusif.

b. Inkuiri berfokus pada hipotesis. Tidak ada kebenaran yang sifatnya mutlak.

Kebenaran selalu bersifat sementara. Sikap terhadap pengetahuan yang

demikian perlu dikembangkan. Dengan demikian, maka penyelesaian

hipotesis merupakan fokus strategi inkuiri. Siswa diharapkan memiliki rasa

ingin tahu yang besar tentang kebenaran hipotesis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

24

c. Penggunaan fakta sebagai evidensi. Di dalam kelas dibicarakan tentang

validitas dan realibilitas tentang fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian

hipotesis pada umumnya (informasi, fakta).

Peranan guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut:

a. Motivator, memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.

b. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir

siswa.

c. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan

memberi keyakinan pada diri sendiri.

d. Administrator, yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di kelas.

e. Pengarah, memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang

diharapkan.

f. Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.

g. Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka

peningkatan semangat heuristik pada siswa.

Pelaksanaan pembelajaran inkuiri menurut Gulo dalam Trianto (2010:168-

169) adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan

Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. Guru

memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kemudian siswa

diminta untuk merumuskan hipotesis.

b. Merumuskan Hipotesis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

25

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi

permasalahan yang dapat diuji dengan data. Guru menanyakan kepada siswa

gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Kemudian dipilih hipotesis yang

relevan dengan permasalahan yang diberikan.

c. Mengumpulkan Data

Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Banyak cara

dalam pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik,

atau grafik.

d. Analisis Data

Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan

menganalisis data yang telah diperoleh.

e. Membuat Kesimpulan

Langkah penutup dari kegiatan inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara

berdasarkan kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa.

c. Model Pembelajaran Modified Free Inquiry

Pendekatan inkuiri adalah pendekatan mengajar yang menuntut peserta

didik dapat merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan

menganalisis data sampai mengambil keputusan (Sofa dalam Siti dan Ani, 2010).

Sedangkan pendekatan modified free inquiry, merupakan modifikasi dari free

inquiry dengan open-ended inquiry (Siti dan Ani,2010). Satu aspek penting yang

membedakan modified free inquiry dengan free inquiry adalah pemberian

kebebasan kepada siswa untuk mengatasi permasalahan, baik secara individu

maupun kelompok. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model modified free

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

26

inquiry, siswa diberi kebebasan dalam menentukan rencana praktikum yang

meliputi penentuan tujuan, pemilihan teori yang menunjang pemilihan alat dan

bahan serta pemilihan cara analisis data. Guru berperan sebagai konsultan dalam

memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh siswa dalam melakukan percobaan.

Model inkuiri bebas termodifikasi (modified free inquiry) merupakan salah

satu tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya dan intensitas

keterlibatan siswa. Dalam inkuiri bebas termodifikasi siswa difasilitasi untuk

dapat mengidentifikasi masalah dan merancang proses penyelidikan. Siswa

dimotivasi untuk mengemukakan gagasan dan merancang cara untuk menuju

gagasan tersebut. Untuk itu siswa diberi motivasi untuk melatih keterampilan

berpikir seperti mencari informasi, menganalisis argumen dan data, membangun

dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya untuk memecahkan

masalah serta menggeneralisasikan data. Guru berperan dalam mengarahkan

siswa untuk membuat kesimpulan tantatif yang menjadikan kegiatan belajar lebih

menyerupai kegiatan penelitian seperti yang biasa dilakukan para ahli.

Sintakmatik atau fase-fase pelaksanaan model modified free inquiry sama

dengan tahapan pada pembelajaran inquiry pada umumnya, antara lain:

a. Menyajikan pertanyaan atau masalah,

b. Membuat hipotesis,

c. Merancang percobaan,

d. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi,

e. Mengumpulkan dan menganalisis data, dan

f. Membuat kesimpulan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

27

d. Model Pembelajaran Guided Inquiry

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman guru dalam

merencanakan kegiatan pembelajaran (Udin S. Winataputra, 2001:34). Menurut

Muhibbin Syah (2005:189), model pembelajaran adalah blue print pembelajaran

yang direkayasa sedemikan rupa untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu. Blue

print ini sebagai pedoman perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

belajar, atau bisa juga disebut sebagai perangkat pembelajaran.

Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model inkuiri yang

diorganisasikan lebih terstruktur, dimana guru mengendalikan keseluruhan proses

interaksi dan menjelaskan prosedur penelitian yang harus ditempuh siswa. Pada

model ini tingkat bimbingan guru cukup besar di dalam proses inkuiri yang

dilakukan oleh siswa. Peran guru adalah menciptakan situasi bermasalah,

menyediakan prosedur inkuiri, memberikan respon terhadap inkuiri, dan

menyediakan fasilitas diskusi siswa. Meskipun peran guru dalam model

pembelajaran inkuiri terbimbing ini besar, namun pembelajaran tetap berpusat

pada siswa.

Inkuiri terbimbing merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana

dalam pemilihan masalahnya ditentukan oleh guru, tetapi dalam penemuan konsep

oleh murid dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah pada penemuan

konsep. Langkah kegiatan inkuiri terbimbing menurut Joyce dan Weil (2000:179)

adalah: a) guru menyajikan situasi polemik dan menjelaskan prosedur inkuiri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

28

kepada para siswa; b) pengumpulan data dan verifikasi mengenai suatu peristiwa

yang mereka lihat dan alami; c) pengumpulan data eksperimen,; d)

memformulasikan penjelasan; e) menganalisa proses inkuiri.

Sintaks dari model pembelajaran inkuiri dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel. 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Modified Free Inquiry dan Guided Inquiry

No FaseKegiatan Guru

Modified Free Inquiry Guided Inquiry1 Perumusan masalah Menyodorkan masalah

pada peserta didik untuk diidentifikasi dalam bentuk pengamatan, eksplorasi atau prosedur penelitian

Membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah

2 Penyusunan hipotesis Memberi kesempatan peserta didik untuk menyusun hipotesis secara mandiri

Memberi kesempatan peserta didik untuk berpendapat dalam membentuk hipotesis

3 Rancangan/ perakitan percobaan

Memberi kesempatan peserta didik untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis dan merancang alat percobaan

Memberi kesempatan peserta didik untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis. Membimbing mereka mengurutkan tahap-tahap percobaan

4 Melaksanakan percobaan

Mendampingi peserta didik dalam melaksanakan percobaan/ eksperimen

Membimbing peserta didik untuk mendapatkan informasi dari hasil percobaan, pengamatan, pengukuran, dan pengambilan data

5 Mengumpulkan dan menganalisis data

Memberi kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan hasil pengolahan secara berkelompok dari data yang terkumpul

Memberi kesempatan peserta didik untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul

6 Menarik kesimpulan Memberi kesempatan pada peserta didik untuk menyusun kesimpulan

Membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan

Diadopsi dari pendapat Eggen & Kauchak (1996) dalam Trianto (2007:141)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

29

Sedangkan perbandingan antara model inkuiri bebas termodifikasi dan

inkuiri terbimbing dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:

Tabel. 2.2 Perbandingan Model Pembelajaran Modified free Inquiry dan Guided inquiry

No Fase- Fase Modified Free Inquiry Guided Inquiry1 Fase 1:

Menghadapkan pada masalah

Guru menyajikan masalah yang menjadikan teka- teki bagi peserta didik

Guru mendeskripsikan masalah yang akan dipecahkan oleh peserta didik

2 Fase 2:Mengumpulkan data terhadap masalah

Usaha peserta didik untuk menemukan cara pemecahan masalah yang disajikan guru (guru bertindak sebagai narasumber)

Guru membantu peserta didik dalam mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah

3 Fase 3:Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Peserta didik mengumpulkan informasi yang didapat melalui kegiatan pelaksanaan percobaan dan mencatat informasi tersebut

Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan eksperimen agar mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

4 Fase 4:Mengorganisir data dan merumuskan penjelasan

Pesert didik merumuskan penjelasan untuk mengorganisir data dan merumuskan penjelasan terhadap masalah

Guru mengajak peserta didik untuk mengorganisir dan merumuskan penjelasan terhadap masalah

5 Fase 5:Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Peserta didik menganalisis hasil temuan mereka serta diberi kesempatan mengajukan pertanyaan yang lebih efektif dan produkif

Guru menuntut peserta didik untuk dapat menganalisis hasil temuan mereka serta diberi kesempatan mengajukan pertanyaan yang lebih efektif dan produktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

30

Ada beberapa keunggulan dari model pembelajaran inkuiri dalam kegiatan

belajar mengajar, antara lain: 1) peserta didik belajar bagaimana belajar (how to

learn); 2) belajar menghargai dirinya sendiri; 3) memotivasi diri dan lebih mudah

mentransfer; 4) memperkecil atau menghindari hafalan; 5) peserta didik lebih

bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri. Sedangkan kekuranagn model

pembelajaran inkuiri antara lain: 1) pelaksanaan pembelajarannya lebih

tergantung pada petunjuk/ bimbingan guru; 2) butuh penguasaan konsep lebih

yang terkait dengan materi; 3) butuh waktu pembelajaran yang cukup lama untuk

melaksanakan semua fase pada model pembelajaran inkuiri.

3. Kemampuan Awal

a. Pengertian Kemampuan Awal

Kemampuan awal didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan actual

seseorang yaitu: (1) telah ada sebelum pembelajaran; (2) terstrukturisasi dalam

skema; (3) sebagai pengetahuan deklaratif dan prosedural; (4) sebagai eksplisit;

(5) mengandung pengetahuan isi dan pengetahuan metakognitif; dan (6) dinamis

di alam dan tersimpan dalam basis pengetahuan awal (Dochy, 1996). Kemampuan

yang dapat diamati itu dapat berupa kesanggupan, kecakapan dan kekuatan untuk

melakukan sesuatu. Apabila seseorang sanggup, kuat dan dengan cakap

melakukan sesuatu maka orang tersebut dikatakan telah memiliki kemampuan.

Ahli lain mengatakan bahwa kemampuan awal merupakan prasyarat awal

untuk mengetahui adanya perubahan (Muhibbin Syah, 2006). Pengetahuan yang

dimiliki seseorang sebelum mendapatkan pembelajaran yang sekaligus digunakan

untuk mendukung dan mempermudah pemahaman tentang materi pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

31

saat itu dapat dikategorikan sebagai pengetahuan awal. Jadi kemampuan awal

adalah hasil belajar yang didapat sebelum mendapatkan pengetahuan yang lebih

tinggi. Kemampuan awal seseorang sangat menentukan keberhasilannya dalam

proses pembelajaran.

Pada awal proses pembelajaran, kadang- kadang peserta didik belum

memiliki kemampuan yang dijadikan pengetahuan dasar untuk memahami

pengetahuan yang sedang dipelajari. Biasanya terdapat perbedaan antara

kemampuan seseorang pada awal dan akhir pembelajaran. Begitu juga sering

terjadi perbedaan antara kemampuan peserta didik pada awal pembelajaran

dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Oleh sebab itu, pembelajaran

yang baik adalah pembelajaran yang dimulai dari kemampuan awal yang

dikembangksan menjadi kemampuan baru yang lebih baik dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Kemampuan berkaitan dengan berbagai tipe pengetahuan, keterampilan

dan kompetensi yang dipersyaratkan, yang esensial untuk mempelajari tugas atau

sesuatu tugas yang baru. Sedangkan melalui tes kemampuan awal siswa, maka

guru akan mengetahui apa yang diketahui oleh siswa terhadap sesuatu pelajaran

yang dilaksanakan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tes pengetahuan awal

sangat berharga untuk mengembangkan proses pembelajaran yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, kemampuan awal fisika adalah kemampuan

fisika yang dimiliki seseorang sebagai pengetahuan prasyarat untuk mendukung

pembelajarannya. Fisika sebagai mata pelajaran yang paling banyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

32

menggunakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan pengetahuan

awal fisika yang baik untuk dapat terjadi pembelajaran yang optimal.

b. Aspek Kemampuan Awal

Aspek yang berpengaruh terhadap kemampuan awal siswa antara lain: 1)

pribadi siswa yang meliputi: intelegensi, daya kreatifitas, kemampuan belajar,

kadar motivasi belajar, sikap terhadap tugas, minat, kondisi mental serta fisik; 2)

pribadi guru atau pendidik yang meliputi: sikap kepribadian, penghayatan nilai-

nilai kehidupan, daya kreatifitas, motivasi kerja, keahlian dalam menguasai materi

dan prosedur- prosedur dedaktid, gaya memimpin dan kemampuan untuk

bekerjasama dengan tenaga kependidikan lainnya; 3) struktur jaringan hubungan

sosial di sekolah; 4) eksistensi sekolah sebagai lembaga atau institusi pendidikan;

dan 5) faktor situasional yang meliputi: keadaan sosial ekonomi, keadaan sosial

politik, keadaan musim dan iklim, undang- undang, peraturan, dan ketentuan-

ketentuan pemerintah dan instansi yang berwenang mengatur masalah pendidikan.

Kemampuan awal yang dimiliki seseorang dapat ditentukan oleh banyak

fakto. Jadi secara tidak langsung faktor- faktor yang mempengaruhi kemampuan

awal juga mengambil peran besar terhadap keberhasilan yang akhirnya

menentukan mutu pendidikan. Kemampuan awal juga sangat berperan penting

dalam pembelajaran, yaitu sebagai pendukung siswa dalam menerima

pengetahuan yang baru.

c. Pengukuran Kemampuan Awal

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui atau mengukur

kemampuan awal peserta didik adalah sebagai berikut: 1) penggunaan catatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

33

yang tersedia. Catatan yang dimaksud adalah dokumen- dokumen resmi atau tidak

resmi seperti Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau ijazah, nilai raport, nilai tes

intelegensi, nilai tes masuk penerimaan siswa baru dan nilai pre-test. 2) tes

prasyarat (pre requisite test) dan tes awal (pre-test). Tes prasyarat adalah tes yang

dilakukan untuk mengetahui apakah seorang peserta didik lebih memiliki

pengetahuan atau keterampilan mengenai pelajaran yang akan diikutinya. Tes

awal digunakan utnuk mengetahui seberapa besar peserta didik telah memiliki

pengetahuan atau keterampilan mengenai materi pelajaran yang akan

dipelajarinya.

Dengan demikian untuk mengukur kemampuan awal siswa untuk

mengikuti pembelajaran dengan materi tertentu, seorang guru dapat memilih salah

satu atau beberapa alat ukur atau langkah- langkah pengukuran kemampuan awal

sebagaimana diuraikan di atas. Khusus untuk mengetahui kemampuan awal fisika,

tentu yang diukur adalah kemampuan fisika yang dibutuhkan peserta didik

sebagai prasyarat untuk mengikuti pembelajaran fisika pada materi pelajaran

Elastisitas dan Hukum Hooke.

4. Keterampilan Proses Sains

Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau

anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik

yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya

telah ada dalam diri siswa (Depdikbud dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013:138).

Anna Poedjiadi (2007) menyatakan bahwa keterampilan proses ini berarti

terampil memproses perolehan menggunakan proses-proses mental termasuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

34

keterampilan psikomotor yang sebenarnya didasari oleh kegiatan seseorang.

Fungsi dari keterampilan proses sains adalah untuk mengembangkan kemampuan-

kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Keterampilan proses sains juga merupakan

salah satu tindakan yang berada di dalam kemampuan siswa.

Keterampilan proses sains harus ditumbuhkan dalam diri sisws sesuai

dengan taraf perkembangan pemikirannya (Sri Wardani,dkk., 2009).

Keterampilan proses sains dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus

meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Keterampilan proses sains

memungkinkan siswa untuk memperhatikan materi pembelajaran yang harus

mereka dapatkan. Terdapat beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses

mengkonstruksi pengetahuan, yaitu: 1) kemampuan mengingat dan

mengungkapkan kembali pengalaman; 2) kemampuan membandingkan dan

mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan; 3) kemampuan untuk lebih

menyukai suatu pengalaman yang satu daripada lainnya.

Dalam pembelajaran sains, siswa berperan seolah sebagai ilmuwan dan

menggunakan metode ilmiah untuk mencari jawaban terhadap suatu permasalahan

yang sedang dipelajari (Dimyati dan Mudjiono, 2013:139). Peran siswa sebagai

ilmuwan dalam pembelajaran sains mengandung arti bahwa dalam pembelajaran

sains menggunakan pendekatan keterampilan proses sains. Konsekuensi logis

yang harus diterima dengan penerapan keterampilan proses sains ini, guru tidak

saja dituntut untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses dan

memperoleh ilmu pengetahuan (Dimyati dan Mudjiono, 2013:139).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

35

Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses sains,

keterampilan- keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar

(basic skill) dna keterampilan-keterampilan terintegrasi (integrated skill) (Dimyati

dan Mudjiono, 2013:140). Keterampilan proses sains terbagi menjadi dua kategori

yaitu kemampuan dasar dan kemampuan terintegrasi (Vivien, et.al., 2012).

Deksripsi mengenai komponen-komponen keterampilan proses sains tersebut

dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Komponen Keterampilan Proses Sains

KETERAMPILAN PROSES

DEFINISI

1. Keterampilan Dasar (basic skill)a. Mengamati (observing) Menggunakan indera untuk mengamati dan

mencatat objek dan kejadian serta karakteristiknyab. Mengklasifikasikan

(classifying)Mengelompokkan objek, kejadian berdasarkan persamaan dan perbedaannya. Hasil klasifikasi atau pengelompokan dapat dibuat dalam bentuk daftar, tabel, dan grafik

c. Mengukur (measuring) Membandingkan kuantitas yang belum diketahuo dengan standar (satuan panjang, waktu, suhu)

d. Menyimpulkan (inferring)

Membuat kesimpuulan berdasar data hasil pengamatan

e. Meramalkan (predicting) Meramalkan sesuatu yang belum dibuktikan (bukan menebak) dengan keyakinan bahwa yang akan terjadi didasarkan pada pengetahuan dan pemahamanm pengamatan, serta kesimpulan yang tekah idperoleh ( dapat dinyatakan dalam tulisan dan atau lisan)

f. Menkomunikasikan (communicating)

Mengkomunikasikan hasil secara lisan (presentasi) maupun tertulis (dalam bentuk laporan, grafik, tabel, gambar, dan lain-lain)

2. Keterampilan Terintegrasi (Integrated Skill)a. Mengenali variabel Pengenalan variabel berfungsi untuk merumuskan

hipotesis penelitian. Ada dua macam variabel yaitu variabel termanipulasi dan variabel terikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

36

KETERAMPILAN PROSES

DEFINISI

b. Membuat tabel data Keterampilan membuat tabel data perlu dimiliki siswa karnea berfungsi untuk menyajikan data yang diperoleh ketika melaksanakan eksperimen

c. Membuat grafik Keterampilan membuat grafik adalah kemampuan mengolah data untuk disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau bidang datar

d. Menggambarkan hubungan antar-variabel

Keterampilan menggambarkan hubungan antar-variabel dapat diartikan sebagai kemampuan mendeskripsikan hubungan antara variabel termanipulasi dengan variabel hasil/ hubungan antara variabel-variabel yang sama

e. Mengumpulkan dan mengolah data

Keterampilan mengumpulkan dan mengolah data adalah kemampuan memperoleh informasi/ data dari sumber informasi secara lisan, tertulis, atau pengamatan dan mengkajinya lebih lanjut secara kuantitatif atau kualitatif sbg dasar penujian hipotesis dan penyimpulan

f. Menganalisis penelitian Keterampilan menganalisis penelitian merupakan kemampuan menelaah laporan penelitian orang lain untuk meningkatkan pengenalan terhadap unsur-unsur penelitian

g. Menyusun hipotesis Keterampilan menyusun hipotesis sangat penting dimiliki siswa mengingat bahwa tujuan penelitian adalah untuk menguji hipotesis

h. Mendefinisikan variabel Keterampilan mendefinisikan variabel sangat diperlukan untuk memudahkan penyistematisan hubungan antarvariabel

i. Merancang penelitian Keterampilan merancangan penelitian sangat berguana agar suatu penelitian dapat dilaksanakan secara baik dan menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermakna maka diperlukan rancangan penelitian.

j. Bereksperimen Bereksperimen adalah keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang berusmber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.

(Dimyati dan Mudjiono, 2013:140-150)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

37

5. Kemampuan Multirepresentasi Fisika

a. Pengertian Multirepresentasi Fisika

Representasi merupakan suatu metode yang baik dan sedang berkembang

untuk menanamkan pemahaman konsep fisika. Representasi dapat juga

menunjukkan benda dan kelakuannya secara alami. Kesulitan yang disebabkan

karena banyaknya keterlibatan gambaran mental dapat teratasi melalui

representasi (I Ketut Mahardika,dkk., 2010). Multirepresentasi berarti

mempresentasi ulang konsep yang sama dengan format yang berbeda, termasuk

verbal, gambar, grafik, dan matematik (Waldrip, et.al., 2006). Konsep-konsep

fisika secara multirepresentasi, yaitu memadukan antara konsep verbal, gambar,

grafik, dan matematik (Mohammad Danil Saolika, dkk., 2012).

Penggunaan multirepresentasi dapat lebih melengkapi proses dalam

menarik kesimpulan dari informasi yang disajikan. Penjelasan secara verbal

melalui teks akan menjadi lebih mudah dipahami ketika dilengkapi gambar atau

grafik yang relevan dengan informasi yang sedang disajikan. Seperti yang

dijelaskan oleh Ainsworth (1999), multirepresentasi memiliki tiga fungsi utama,

yaitu sebagai pelengkap, yaitu untuk memberikan representasi yang berisi

informasi pelengkap atau membantu melengkapi proses kognitif; sebagai

pembatas interpretasi, yaitu digunakan untuk membatasi kemungkinan kesalahan

menginterpretasi dalam menggunakan representasi yang lain; dan sebagai

pembangun pemahaman, yaitu digunakan untuk mendorong siswa membangun

pemahaman terhadap situasi secara mendalam. Pemahaman yang baik terhadap

konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika, keterampilan siswa dalam memecahkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

38

masalah-masalah fisika juga akan semakin baik. Untuk memahami konsep-konsep

fisika siswa perlu terampil dalam merepresentasikan konsep-konsep tersebut

dalam banyak cara (multirepresentasi). Sehingga keterampilan multirepresentasi

yang baik akan mempermudah memecahkan masalah-masalah fisika yang

dihadapi.

b. Aspek-Aspek Kemampuan Multirepresentasi Fisika

Ada beberapa format representasi yang dapat dimunculkan dalam fisika. Format-

format tersebut antara lain: representasi verbal, gambar, grafik, dan matematik

(Waldrip, et.al., 2006). Penjelasan dari format representasi tersebut adalah

a. Representasi verbal

Untuk memberikan definisi dari suatu konsep, verbal adalah salah satu cara

yang tepat untuk digunakan. Deskripsi verbal merupakan penjelasan yang

berupa teks dari suatu konsep.

b. Representasi Gambar

Suatu konsep akan menjadi lebih jelas ketika dapat kita representasikan dalam

bentuk gambar. Gambar dapat membantu memvisualisasikan sesuatu yang

masih bersifat abstrak. Apabila seorang siswa tidak dapat menjelaskan suatu

konsep menggunakan deskripsi verbal, maka ia dapat menjelaskan konsep

tersebut melalui gambar.

c. Representasi Grafik

Penjelasan yang panjang terhadap suatu konsep dapat direpresentasikan dalam

bentuk grafik. Oleh karena itu, kemampuan membuat dan membaca grafik

adalah keterampilan yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

39

d. Representasi Matematik

Untuk menyelesaikan persoalan kuantitatif, representasi matematik sangat

diperlukan. Namun penggunaan representasi kuantitatif ini akan banyak

ditentukan keberhasilannya oleh penggunaan representasi kualitatif secara

baik. Pada proses tersebutlah tampak bahwa siswa tidak seharusnya

menghafalkan semua rumus-rumus atau persamaan-persamaan matematik.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan representasi

secara menyeluruh maka kemampuan multirepresentasi tidak hanya digunakan

dalam proses pembelajaran tetapi juga digunakan dalam proses penilaian yaitu

berupa tes hasil belajar. Hal ini dikarenakan hasil belajar fisika siswa tidak hanya

dilihat dari kemampuan siswa dalam melakukan representasi verbal atau

matematis saja tetapi juga dapat dilihat melalui kemampuan representasi gambar

dan grafik. Kenyataannya, siswa yang mampu melakukan representasi verbal

belum tentu mampu melakukan representasi matematis, gambar, maupun grafik.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa perlu dilakukan

peningkatan kemampuan multirepresentasi siswa melalui pembelajaran fisika.

6. Prestasi Belajar

Belajar adalah proses seorang untuk memperoleh kecakapan, ketrampilan

dan sikap. Oemar Hamalik (1992) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu

proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar individu dengan

lingkungannya. Kegiatan belajar merupakan faktor penting dalam keseluruhan

proses pendidikan di sekolah yang menghasilkan perubahan-perubahan

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

40

Suatu proses belajar dikatakan berhasil apabila dapat menghasilkan

prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa

dari usaha belajarnya (Singgih D. Gunarso, 1989). Prestasi belajar siswa dapat

diketahui dari angka/nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan angka/nilai

yang diperoleh kelompok atau siswa yang lain. Dari yang telah diuraikan, prestasi

belajar adalah hasil belajar dari proses yang dilakukan siswa selama kegiatan

belajar mengajar dan dinyatakan dengan angka.

7. Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

Kita telah mengasumsikan bahwa benda akan tetap kaku ketika dikenai

gaya eksternal yang bekerja padanya. Pada kenyataannya, semua benda dapat

berubah bentuk. Sangatlah mungkin untuk mengubah bentuk atau ukuran (atau

keduanya) dari sebuah benda dengan mengerjakan gaya eksternal padanya. Ketika

perubahan ini terjadi, bagaimanapun, gaya- gaya internal dalam benda menolak

perubahan bentuk (deformasi) tersebut. Namun jika gaya yang diberikan memiliki

gaya-gaya yang cukup besar, maka akan menyebabkan benda menjadi patah atau

mengalami fraktur karena telah melampaui batas maksimal elastisitas benda.

Kita akan membahas deformasi benda padat meggunakan konsep tekanan

dan regangan. Tekanan adalah besaran yang sebanding dengan gaya yang

menyebabkan deformasi; lebih jelasnya, tekanan adalah gaya eksternal yang

bekerja pada benda setiap satuan luas penampang silang/ melintang. Hasil dari

tekanan adalah regangan, yang merupakan sebuah ukuran dari tingkat deformasi.

Didapati bahwa, untuk tekanan yang cukup kecil, regangan setara dengan tekanan;

konstanta kesebandingan ini bergantung pada jenis bahan yang sedang mengalami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

41

deformasi serta sifat deformasinya. Kita menyebut konstanta kesebandingan ini

dengan modulus elastisitas. Oleh karena itu, modulus elastisitas dijelaskan sebagai

perbandingan tekanan terhadap regangan yang dihasilkan :

Modulus elastisitas pada umunya mengaitkan apa yang dilakukan pada

benda padat (ada gaya yang bekerja padanya) dengan bagaimana benda tersebut

merespon (ia berubah bentuk sampai batas tertentu)

a. Elastisitas Zat Padat

Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke

bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya

(tekanan atau tarikan) dari luar. Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami

deformasi, yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-

molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat

deformasi.

Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar, sedangkan gaya

reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Batas elastisitas dari bahan

didefinisikan sebagai tekanan maksimum yang dapat diberikan pada bahan

sebelum bahan berubah bentuk secara permanen dan tidak dapat kembali ke

panjang semulanya.

b. Tegangan dan Regangan

Perubahan bentuk dan ukuran benda bergantung pada arah dan letak gaya

luar yang diberikan. Ada beberapa jenis deformasi yang bergantung pada sifat

elastisitas benda, antara lain tegangan (stress) dan regangan (strain). Sebuah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

42

benda elastis dengan panjang L0 dan luas penampang A diberikan gaya F sehingga

bertambah panjang ΔL . Dalam keadaan ini, dikatakan benda mengalami

tegangan. Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan

bentuk benda. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya

yang bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Secara matematis

dituliskan:

= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.1)dengan :

=tegangan (N/m2 atau Pa)

F = gaya (N)

A = luas penampang (m2)

Adapun regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara

pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula dinyatakan:

= ∆ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (2.2)Dengan :

e = regangan

ΔL = pertambahan panjang (m)

L = panjang mula-mula (m)

Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah

bentuk. Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan

adalah tanggapan materi terhadap tegangan. Pada daerah elastis, besarnya

tegangan berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan antara tegangan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

43

regangan benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus Young.

Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang

akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young. Secara

matematis dirumuskan:

= ………………………………………………………………………… . . (2.3)Dengan:

E = modulus Young ( N/m2)

Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenis benda atau materi

(komposisi benda), tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda. Karena

modulus Young merupakan sifat materi dan tidak bergantung pada ukuran atau

bentuk bentuk benda.

c. Hukum Hooke

Hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dengan pertambahan

panjang pegas x pada daerah elastisitas pertama kali dikemukakan oleh Robert

Hooke (1635 - 1703), yang kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Pada daerah

elastis linier, besarnya gaya F sebanding dengan pertambahan panjang x.

Gambar 2.1 Pertambahan Panjang pada Hukum Hooke

Secara matematis dinyatakan

= . ∆ ……………………………………………………………………… . . . . (2.4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

44

Dengan :

F = gaya yang dikerjakan pada pegas (N)

x = pertambahan panjang (m)

k = konstanta pegas (N/m)

Pada saat ditarik, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan

gaya tarikan tetapi arahnya berlawanan (Faksi = -Freaksi). Jika gaya ini disebut gaya

pegas FP maka gaya ini pun sebanding dengan pertambahan panjang pegas.

= −= − . … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . … … … … … … … … . . (2.5)

Dengan :

Fp = gaya pegas (N)

Berdasarkan persamaan (2.4) dan (2.5), Hukum Hooke dapat dinyatakan:

Pada daerah elastisitas benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan

gaya yang bekerja pada benda.

Pada pegas, dikenalkan dua susunan, yaitu seri dan paralel. Sifat pegas

seperti ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada neraca

pegas dan pada kendaraan bermotor (pegas sebagai peredam kejut). Dua buah

pegas atau lebih yang dirangkaikan dapat diganti dengan sebuah pegas pengganti.

Tetapan pegas pengganti seri dinyatakan oleh persamaan :

1 = 1 + 1 + 1 + ⋯+ 1

Berikut adalah gambar untuk susunan pegas yang disusun secara seri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

45

Gambar 2.2 Susunan Pegas Seri

Adapun tetapan pegas pengganti paralel (kp) dinyatakan :

= + + +⋯+Berikut adalah gambar untuk susunan pegas yang disusun secara paralel.

Gambar 2.3 Susunan Pegas Paralel

Terdapat dua susunan pegas yaitu susunan pegas seri dan susunan pegas

parallel. Gabungan antara keduanya diberi nama susunan pegas campuran.

Berikut adalah gambar untuk susunan pegas campuran.

Gambar 2.4 Susunan Pegas Campuran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

46

d. Analisis Gerakan Pegas

Gerak pegas menyebabkan benda bergerak bolak- balik, yang disebut

sebagai gerak harmonik. Gerak harmonik mengarah pada titik kesetimbangan.

Pegas mempunyai panjang alami, dimana pegas tidak memberikan gaya pada

benda. Posisi benda pada titik tersebut disebut setimbang. Jika pegas direntangkan

ke kanan, pegas akan memberikan gaya pada benda yang bekerja dalam arah

mengembalikan massa ke posisi setimbang. Gaya ini disebut gaya pemulih, yang

besarnya berbanding lurus dengan simpangannya.

B. Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian oleh Aryani (2012) yang berjudul “Pembelajaran IPA dengan

inkuiri bebas termodifikasi menggunakan lab riil dan lab virtual ditinjau dari

kemampuan berpikir dan gaya belajar siswa”. Hasil dari penelitian ini adalah

pembelajaran inkuri bebas termodifikasi menggunakan media lab riil dan lab

virtual berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, kemampuan berpikir

tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar, gaya belajar berpengaruh terhadap

prestasi belajar kpgnitif dan afektif, tidak ada interaksi antara media dengan

gaya belajar terhadap prestasi belajar, tidak ada interaksi antara media dengan

kemampuan berpikir terhadap prestasi belajar, tidak ada interaksi antara

kemampuan berpikir dan gaya belajar terhadap kemampuan belajar kognitif,

tidak ada interaksi antara media, kemampuan berpikir, dan gaya belajar

terhadap prestasi belajar. Perbedaan penelitian ini dengan yang akan dilakukan

peneliti adalah penelitian yang dilaksanakan peneliti membandingkan dua

model pembelajaran yaitu modified free inquiry dan guided inquiry sedangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

47

tinjauannya adalah kemampuan awal dan keterampilan proses sains.

Persamaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah penggunaan

model inkuiri bebas termodifikasi.

2. Hasil penelitian oleh Hadma (2012) yang berjudul “pembelajaran fisika

dengan pendekatan keterampilan proses sains dengan metode eksperumen dan

demonstrasi ditinjau dari sikap ilmiah dan kemampuan analisis”. Hasil dari

penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh pembelajaran dengan metode

terhadap prestasi kognitif; ada pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar;

terdapat pengaruh kemampuan analisis terhadap prestasi kognitif; tidak

terdapat interaksi antara metode dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif

dan afektif; tidak terdapat interaksi antara metode dengan kemampuan analisis

terhadap prestasi kognitif; tidak terdapat interaksi sikap ilmiah dengan

kemampuan analisis terhadap prestasi kognitif dan afektif; tidak terdapat

interaksi antara metode, sikap ilmiah, dan kemampuan analisis terhadap

prestasi kognitif dan afektif. Persamaan dengan penelitian yang akan diteliti

adalah pada keterampilan proses sains, sedangkan perbedaannya terletak pada

metode dan tinjauan yang akan digunakan.

3. Hasil penelitian oleh Darmayanti (2013) yang berjudul “Pengaruh model

collaborative teamwork learning terhadap keterampilan proses sains dan

pemahaman konsep ditinjau dari gaya kognitif”. Penelitian ini mendapatkan

hasil bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan pemahaman

konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan model collaborative

teamwork learning (MCTL) dan model pembelajaran konvensional (MPK);

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

48

terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep fisika

antara siswa yang memiliki gaya kognitif field independent (FI) dan gaya

kognitif field dependent (FD); terdapat interaksi antara model pembelajaran

dan gaya kognitif terhadap keterampilan proses sains dan pemahaman konsep

fisika siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

dilaksanakan adalah dalam penggunaan model pembelajaran, tinjauan, dan

yang akan dihitung, penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan model

pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry ditinjau dari

kemampuan awal dan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi.

4. Hasil dari penelitian Widi Astuti (2011) yang berjudul “Pembelajaran Kimia

Menggunakan Model Jigsaw dan Group Investigation Berbasis ICT ditinjau

dari kemampuan awal dan konsep diri siswa” adalah ada pengaruh model

pembelajaran jigsaw dan group investigation berbasi ICT terhadap prestasi

kognitif tetapi tidak ada pengaruh terhadap prestasi afektifnya; ada pengaruh

kemampuan awal terhadap prestasi kognitif tetapi tidak ada pengaruh pada

prestasi afektifnya; ada pengaruh konsep diri terhadap prestasi kognitif tetapi

tidak ada pengaruh pada prestasi afektifnya; tidak ada interaksi antara model

pembelajaran jigsaw dan group investigation berbasis ICT dengan

kemampuan awal terhadap prestasi afektifnya; ada interaksi antara model

pembelajaran jigsaw dan group investigation berbasis ICT dengan konsep diri

terhadap prestasi kognitif, tetapi tidak ada interaksi terhadap prestasi

afektifnya; dan tidak ada interaksi antara model pembelajaran jigsaw dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

49

group investigation berbasis ICT dengan kemampuan awal dan konsep diri

terhadap prestasi kognitif dan afektif.

5. Hasil penelitian oleh Duran, et. al., (2011) yang berjudul “ The Relationship

between the pre-service science teachers scientific process skills and learning

styles”. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Meltem Duran dkk

menyatakan bahwa guru yang dalam mengajarnya menggunakan pendekatan

keterampilan proses sains jika dibandingkan dengan guru yang mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran lain, siswa yang diajar dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses sains memiliki rata-rata hasil

ujian yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran lain. Persamaan penelitian ini dengan yang

akan diteliti adalah pada keterampilan proses sains, namun perbedaannya

keterampilan proses sains sebagai pendukung model pembelajaran inkuiri

untuk memperoleh kemampuan multirepresentasi yang lebih baik.

6. Hasil penelitian oleh Rauf, et.al., (2013) yang berjudul “Inculcation of Science

Process Skills in a Science Classroom”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rauf, et.al. menyatakan bahwa proses pembelajaran dengan berbagai

pendekatan pembelajaran memberikan keuntungan tambahan bagi penanaman

atau penerapan keterampilan proses sains. Adapun persamaan penelitian ini

dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada penerapan keterampilan

proses sains. Perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Rose dkk

untuk mencapai keterampilan proses sains, sedangkan penelitian yang akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

50

dilaksanakan oleh peneliti adalah keterampilan proses sains sebagai variable

moderat.

7. Berdasar penelitian Ango (2002) yang berjudul “Mastery of Science Process

Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: an Educology of

Science Education in the Nigerian Context”, dinyatakan bahwa untuk menjadi

seorang ahli maka diperlukan suatu bimbingan dalam melakukan penyelidikan

ilmiah dengan panduan praktik yang tepat dalam penggunaan keterampilan

proses sains. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains

yang berperan penting dalamm penyelidikan ilmiah dan pembelajaran ilmiah.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah pada penerapan keterampilan proses sains. Perbedaannya adalah

penelitian yang dilakukan oleh Mary dilaksanakan pada kelas sekolah dasar,

sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dilaksanakan pada

sekolah menengah.

C. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 memiliki kriteria pendekatan saintifik yang dalam

penyampaian pembelajarannya dengan menggunakan model-model pembelajaran

yang sejalan dengan prinsip- prinsip pembelajaran saintifik. Model-model

pembelajaran yang dimaksud dalam kurikulum 2013 adalah Problem Based

Learning, Project Based Learning, Inkuiri, Group Investigation. Kondisi di

lapangan menunjukkan bahwa guru menggunakan model pembelajaran yang

bervariasi khususnya inquiry hanya pada materi- materi tertentu, guru belum

sepenuhnya menerapkan pendekatan saintifik, guru juga belum sepenuhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

51

melaksanakan penilaian autentik, siswa belajar dengan cara menghafal, siswa

kurang aktif ketika mengikuti pembelajaran, penggunaan alat-alat laboratorium

kurang maksimal, guru belum melaksanakan diskusi kelas secara maksimal,

faktor internal (kemampuan awal dan keterampilan proses sains) siswa yang

bervariasi belum diperhatikan oleh guru.

Kemampuan multirepresentasi adalah kemampuan siswa dalam

merepresentasi ulang konsep yang sama dengan format yang berbeda, termasuk

verbal, gambar, grafik, dan matematik (Waldrip, et.al., 2006). Dalam penelitian

ini, multirepresentasi yang akan dikaji meliputi representasi verbal, matematis,

gambar, dan grafik. Representasi verbal dan matematis termasuk ke dalam

pengetahuan, sedangkan representasi gambar dan grafik termasuk ke dalam

keterampilan. Representasi verbal yang dimaksud adalah kemampuan siswa

dalam memberikan definisi dari suatu konsep yang berupa teks. Representasi

matematis yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan

persoalan kuantitatif, pada proses ini siswa tidak seharusnya menghafalkan semua

persamaan- persamaan. Representasi gambar adalah kemampuan siswa dalam

menjelaskan konsep melalui gambar, hal ini akan membantu siswa jika siswa

tidak bisa menyampaikan konsep menggunakan deskripsi verbal. Representasi

grafik adalah kemampuan siswa dalam membuat atau membaca grafik,

merupakan salah satu keterampilan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model yang dianjurkan

oleh pemerintah sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013. Salah satu sasaran

utama pembelajaran inkuiri adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

52

proses kegiatan belajar, kegiatan belajar yang dimaksud adalah kegiatan mental

intelektual dan proses kegiatan belajar (Gulo, 2002:85). Penelitian ini hanya akan

menggunakan model pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry.

Penerapan model pembelajaran inkuiri yang sesungguhnya belum bisa diterapkan

pada siswa SMA. Kecenderungan pembelajaran di Indonesia yang masih

memerlukan banyak arahan dari guru menjadi salah satu alasan penggunaan

model modified free inquiry dan guided inquiry. Terlepas dari kecenderungan

pembelajaran tersebut, peneliti berharap penggunaan model pembelajaran inkuiri

ini dapat mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran dan meningkatkan

keinginan belajar siswa. Sehingga diperkirakan penggunaan model pembelajaran

berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi.

Kemampuan awal siswa berperan penting dalam kemampuan siswa untuk

memahami materi yang akan diterima selanjutnya. Kemampuan awal siswa yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan yang diperoleh siswa pada

materi tertentu yang berhubungan dengan materi yang akan diperoleh selanjutnya.

Kemampuan awal dalam penelitian ini diambil dari nilai ulangan semester ganjil

dengan asumsi bahwa pada semester ganjil terdapat beberapa materi yang

berhubungan dengan materi yang akan diteliti. Adapun materi pada semester

ganjil yang berhubungan dengan materi Elastisitas dan Hukum Hooke adalah

materi Hukum Newton. Atas pertimbangan itu diperkirakan bahwa kemampuan

awal akan memberikan sumbangan besar terhadap perubahan kemampuan

multirepresentasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

53

Pendekatan keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai wawasan

atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan

fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada

prinsipnya telah ada dalam diri siswa (Depdikbud dalam Dimyati dan Mudjiono,

2013:138). Keterampilan proses sains dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika, keterampilan proses sains merupakan

syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar fisika. Dengan penguasaan

alur berpikir proses sains maka siswa dapat memahami konsep sains yang

bertujuan untuk mempermudah siswa dalam belajar. Keterampilan proses sains

terdiri dari keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi dimana keduanya

memiliki kesamaan dalam hal merumuskan permasalahan. Penelitian ini akan

mengkaji keterampilan proses sains yaitu pada indikator pengukuran, menabelkan

data, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Indikator tersebut bila diperluas

maka isinya adalah siswa mengukur hasil percobaan, menabelkan hasil percobaan,

membuat gambar hasil percobaan, membuat grafik, menyimpulkan, dan

menyampaikan kesimpulan serta hasil percobaan. Dari penjelasan tersebut dapat

diperkirakan bahwa keterampilan proses sains akan berpengaruh terhadap

perubahan kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

Tahapan-tahapan kegiatan pada model pembelajaran modified free inquiry

dan guided inquiry lebih menitik beratkan pada kemandirian siswa tanpa guru dan

penguasaan siswa terhadap konsep materi. Guru memberikan apersepsi dan

meminta siswa membuat hipotesis dari apersepsi yang disampaikan oleh guru.

Siswa melaksanakan percobaan, mengumpulkan data percobaan, menganalisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

54

data hasil percobaan, membuat kesimpulan, dan mendiskusikan dengan teman

satu kelas. Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa tanggungjawab siswa sangat

besar dan siswa dituntut memiliki beberapa macam keterampilan. Dalam

pelaksanaan percobaan, siswa setidaknya harus mengetahui langkah dan konsep

materi percobaan. Karena harus memiliki pemahaman konsep materi maka

kemampuan awal siswa mengenai materi yang berkaitan atau mendasari materi

Elastisitas dan Hukum Hooke bernilai tinggi. Diperkirakan terdapat interaksi yang

positif antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap

kemampuan multirepresentasi siswa.

Keterampilan proses sains akan dapat tumbuh karena adanya proses dalam

pelaksanaan percobaan. Keterampilan proses sains yang terdiri dari keterampilan

dasar dan keterampilan terintegrasi dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Keterampilan proses sains memungkinkan siswa untuk

memperhatikan materi pembelajaran yang harus mereka dapatkan. Keterampilan

yang harus dimiliki siswa dalam pelaksanaan percobaan adalah pengukuran,

menabelkan data, menyimpulkan hasil percobaan, dan mengkomunikasikan hasil

percobaan. Keterampilan proses sains berpengaruh positif terhadap kemampuan

multirepresentasi. Model pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry

yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajarannya sangat memenuhi

syarat untuk meningkatkan keterampilan proses sains. Berdasar uraian di atas

maka diperkirakan terdapat interaksi antara model modified free inquiry dan

guided inquiry dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

55

Penerapan model pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry

diprediksi berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi, kemampuan awal

yang dimiliki siswa diprediksi berpengaruh terhadap kemampuan

multirepresentasi, dan keterampilan proses sains juga diprediksi berpengaruh

terhadap kemampuan multirepresentasi. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa

penggunaan model pembelajaran, kemampuan awal, dan keterampilan proses

sains merupakan beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan

proses belajar mengajar yang berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi

fisika siswa. Dengan demikian dapat ditarik dugaan bahwa ada interaksi antara

penggunaan model modified free inquiry dan guided inquiry, ditinjau dari

kemampuan awal dan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke.

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka

dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran modified free

inquiry dan guided inquiry terhadap kemampuan multirepresentasi fisika

siswa.

2. Terdapat perbedaan pengaruh tingkat kemampuan awal terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa.

3. Terdapat perbedaan pengaruh tingkat keterampilan proses terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

56

4. Terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran modified free

inquiry dan guided inquiry dengan kemampuan awal terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa.

5. Terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran modified free

inquiry dan guided inquiry dengan keterampilan proses terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa.

6. Terdapat interaksi antara kemampuan awal dengan keterampilan proses

terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

7. Terdapat interaksi antara penggunaan model modified free inquiry dan guided

inquiry dengan kemampuan awal dan keterampilan proses terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Genteng Kabupaten

Banyuwangi Propinsi Jawa Timur dan subjek penelitiannya adalah peserta didik

kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dari bulan November 2013 sampai Mei

2014, dengan tahapan sebagai berikut:

a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul, permohonan pembimbing,

pembuatan proposal, perijinan penelitian, dan penyusunan instrumen

penelitian.

b. Tahap penelitian, dilaksanakan di tempat penelitian, meliputi uji instrument,

pengambilan data yang disesuaikan dengan alokasi waktu, penyampaian materi

pokok elastisitas dan hukum Hooke.

c. Tahap penyelesaian, meliputi pengolahan data dan penyusunan tesis.

Jadwal (alokasi waktu) penelitian disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pengajuan Judul x2 Penyusunan Proposal x3 Pembimbingan Proposal x4 Penyusunan Instrumen x5 Seminar Proposal x

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

58

No Kegiatan Bulan11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

6 Penyempurnaan proposal

x

7 Analisis uji coba Instrumen

x x

8 Pelaksanaan penelitian x9 Pembimbingan

pengolahan datax x

10 Penyusunan bab IV dan V

x x

11 Ujian Tesis x

B. Jenis Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka jenis yang digunakan

adalah eksperimental semu. Alasan digunakan penelitian eksperimental semu

adalah peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua

variabel yang relevan. Seperti yang dikemukakan Budiyono (2003: 82), tujuan

eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang

sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau

memanipulasi semua variabel yang relevan. Pada penelitian eksperimental semu

melibatkan dua kelompok, kedua kelompok diasumsikan sama dalam semua segi,

hanya berbeda dalam model pembelajarannya.

Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas

yaitu pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran modified free

inquiry sebagai kelas eksperimen 1 yaitu kelas X.MIA.2 , dan pembelajaran fisika

dengan menggunakan model pembelajaran guided inquiry sebagai kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

59

eksperimen 2 yaitu kelas X.MIA.1. Keduanya didasarkan pada masing-masing

kemampuan awal dan keterampilan proses sains. Akan dilaksanakan penelitian

untuk mencari pengaruh penggunaan model pembelajaran, kemampuan awal, dan

keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2x2x2 yang dapat

digambarkan seperti pada Tabel 3. 2 berikut:

Tabel 3.2 Desain Faktorial

Model Pembelajaran Inkuiri(A)Kemampuan Awal

(B)Keterampilan

Proses Sains (C)Modified free Inquiry (A1)

Guided Inquiry(A2)

Kemampuan Awal Tinggi (B1)

KPS Tinggi (C1) A1B1C1 A2B1C1

KPS Rendah (C2) A1B1C2 A2B1C2

Kemampuan Awal Rendah (B2)

KPS Tinggi (C1) A1B2C1 A2B2C1

KPS Rendah (C2) A1B2C2 A2B2C2

Keterangan :

A = model Pembelajaran Inkuiri

A1 = Model Modified free Inquiry atau inkuiri bebas termodifikasi

A2 = Model Guided Inquiry atau inkuiri terbimbing

B = kemampuan awal

B1 = kemampuan awal tinggi

B2 = kemampuan awal rendah

C = keterampilan proses sains

C1 = keterampilan proses tinggi

C2 = keterampilann proses rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

60

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) adalah keseluruhan

subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 118) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

X.MIA yang tediri dari lima kelas di SMA Negeri 1 Genteng Kabupaten

Banyuwangi Propinsi Jawa Timur.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Budiyono (2003: 34)

menyatakan karena berbagai alasan (misalnya karena tidak mungkin, tidak perlu,

atau tidak perlu dan tidak mungkin) tidak semua subjek atau hal lain yang ingin

dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan dapat atau perlu diteliti (diamati).

Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XMIA 1 dengan jumlah siswa

sebanyak 38 siswa dan kelas XMIA 2 dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel merupakan cara untuk memperoleh sampel

sehingga diperoleh sampel yang dapat berfungsi menggambarkan keadaan

populasi yang sebenarnya (Suharsimi Arikunto, 1997). Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling, yaitu

sampel yang diambil berdasarkan kelompok. Sampel yang dipilih bukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

61

sekelompok individu-individu yang berdiri sendiri-sendiri melainkan individu-

individu yang bersama-sama berada dalam satu tempat dengan mempunyai

persamaan ciri yang ada hubungannya dengan variabel penelitian.

Dengan teknik Cluster Random Sampling, dari 5 kelas di ambil 2 kelas yang

akan diberi perlakuan menggunakan model yang berbeda yaitu kelas XMIA 2

dengan perlakuan pembelajaran menggunakan model modified free inquiry dan

kelas XMIA 1 dengan perlakuan pembelajaran menggunakan model guided

inquiry. Kemudian masing-masing kelas, pada akhir pembelajaran diambil

hasilnya untuk mengetahui model mana yang paling baik digunakan pada SMA

Negeri 1 Genteng. Keberhasilan model pembelajaran dapat ditunjukkan dengan

pencapaian kemampuan multirepresentasi siswa.

D. Variabel Penelitian

Budiyono (2003:27) menjelaskan bahwa “variabel adalah segala sesuatu

yang dapat mengelompokkan suatu objek pengamatan”. Seperti yang telah

diketahui selama ini bahwa variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang menyebabkan terjadinya

perubahan pada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang termasuk ke dalam

variabel bebas adalah model pembelajaran modified free inquiry dan guided

inquiry. Sedangkan variabel terikat yang dapat berubah akibat variabel bebas

adalah kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran modified

free inquiry dan guided inquiry. Model pembelajaran modified free inquiry

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

62

diterapkan pada kelas ekperimen 1 yaitu kelas X.MIA.2 sedangkan model

pembelajaran guided inquiry diterapkan pada kelas eksperimen 2 yaitu kelas

X.MIA.1. Kedua model memiliki ciri masing-masing yang menunjukkan

perbedaan diantara keduanya.

b. Variabel Atribut

1) Variabel atribut atau moderator yang pertama adalah kemampuan awal siswa

Definisi operasional kemampuan awal adalah hasil belajar yang diperoleh

siswa sebelum mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Selain itu

kemampuan awal juga berarti kemampuan yang dimiliki siswa sebelum menerima

materi pembelajaran. Pokok bahasan yang akan dijadikan penelitian adalah

elastisitas dan Hukum Hooke.

2) Sedangkan variabel atribut yang kedua adalah keterampilan proses sains

Keterampilan proses sains merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah

yang terarah (baik pengetahuan maupun keterampilan) yang dapat digunakan

untuk menemukan konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep

yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap

suatu penemuan. Dengan kata lain keterampilan dapat digunakan sebagai wahana

penemuan dan pengembangan konsep/ prinsip/ teori.

c. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan multirepresentasi

fisika siswa yang berbentuk angka, huruf, atau simbol. Kemampuan

multirepresentasi fisika siswa yang dimaksud adalah representasi verbal,

matematik, grafik, dan gambar. Menghitung nilai kemampuan multirepresemtasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

63

siswa dengan menggunakan nilai tes belajar yang diberikan pada akhir kegiatan

pembelajaran dengan soal yang mencirikan kemampuan multirepresentasi.

E. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

pengujian hipotesis yaitu metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes.

1. Metode Observasi

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu observasi non sistematis

yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan

instrumen pengamatan dan observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan

oleh observer dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan

(Suharsimi Arikunto,2010: 272-274). Observasi yang dipakai dalam penelitian ini

adalah observasi sistematis dan non sistematis. Observasi sistematis yang

digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keterampilan proses

sains siswa. Observasi non sistematis yang dimaksudkan di sini adalah observasi

awal yang ditujukan kepada guru, observasi kepada guru untuk menanyakan kelas

manakah yang memiliki kemampuan setara dan model pembelajaran apakah yang

sering digunakan dalam pembelajaran.

2. Metode Dokumentasi

Menurut Budiyono (2003:54) metode dokumentasi adalah cara

mengumpulkan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada.

Metode dokumentasi yaitu mencari data hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan

sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010:274). Di dalam penelitian ini metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

64

dokumentasi digunakan untuk mendapatkan nilai ulangan semester ganjil yang

pada akhirnya akan menjadi data kemampuan awal.

3. Metode Tes

Menurut Budiyono (2003:54) bahwa “metode tes adalah cara

pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan kepada

subjek penelitian”. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi

Arikunto, 2010:266). Tujuan dari tes tersebut adalah untuk mengetahui hasil

belajar siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes objektif

(pilihan ganda) dan subjektif (uraian). Tes objektif dan subjektif digunakan untuk

mengetahui kemampuan multirepresentasi fisika siswa. Bentuk tes yang akan

diberikan adalah tes buatan peneliti yang disesuaikan dengan indikator-indikator

pembelajaran yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing,

dosen validator, dan guru mata pelajaran.

F. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data.

1. Instrumen pembelajaran berupa silabus kurikulum 2013, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa (LKS).

2. Instrumen pengambilan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi

untuk keterampilan proses sains dan pengukuran kemampuan

multirepresentasi dengan instrumen soal tes. Metode tes ini digunakan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

65

mengumpulkan data dan mengukur penguasaan materi pembelajaran fisika.

Instrumen tes berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan

penguasaan konsep fisika siswa dan instrumen tes berupa soal esai digunakan

untuk mengetahui kemampuan multirepresentasi fisika siswa yang terdiri dari

representasi verbal, matematis, grafik, dan gambar.

Dalam penyusunan tes, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi sebagai rambu-rambu

penjabaran konsep butir item. Tes yang telah disusun, kemudian divalidasi ke

validator ahli untuk mengetahui kesesuaian soal dengan kriteria. Jika belum sesuai

maka akan dilaksanakan perbaikan terhadap beberapa soal yang dianggap penting

dan harus ada dalam soal yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa. Masing-masing indikator sekurang-kurangnya diwakili satu soal dalam soal

tes kemampuan multirepresentasi. Namun jika sudah ada soal yang mewakili

indikator yang seharusnya diukur, maka soal yang belum valid bisa diperbaiki

atau tidak dipakai.

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen diperlukan dalam suatu penelitian karena untuk

mengetahui apakah instrumen yang kita buat layak digunakan dalam penelitian

atau tidak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian diuji coba terlebih dahulu

pada sekolah yang berbeda. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

instrumen tersebut telah memenuhi persyaratan instrumen yang baik, diantaranya

instrumen yang valid dan reliabel, serta untuk mengetahui kualitas instrumen tes

dilakukan pula analisis soal yang meliputi tingkat kesukaran dan daya pembeda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

66

Penilaian kemampuan multirepresentasi menggunakan tes objektif dengan

lima pilihan jawaban dan tes subjektif. Sebelum digunakan dalam penelitian,

instrument penelitian kemampuan multirepresentasi diujicobakan terlebih dahulu

untuk menguji validitas isi, taraf kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Berikut

akan dibahas mengenai keempat syarat instrument.

a. Uji Validitas isi

Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut

telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan

diukur (Budiyono, 2003: 58). Sehingga uji validitas pada instrumen tes

multirepresentasi fisika siswa dimaksudkan untuk menguji apakah tes tersebut

mampu mempresentasikan seluruh isi hal yang akan diukur. Kegiatan validasi isi

adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung setelah bentuk awal instrumen

telah selesai ditulis (Budiyono, 2003: 59). Menurut Budiyono (2003: 58), untuk

tes prestasi belajar, supaya tes mempunyai validitas isi, harus diperhatikan hal-hal

sebagai berikut.

1) Bahan ujian (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk

mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari

materi yang diajarkan maupun dari sudut proses belajar.

2) Titik berat bahan yag harus diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan

yang telah diajarkan.

3) Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk

menjawab soal-soal ujian dengan benar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

67

Adapun pada penelitian ini suatu instrumen dikatakan valid jika memenuhi

kriteria penelaah instrumen sebagai berikut.

1) Aspek isi, dengan kriteria:

a) Isi materi sesuai dengan tujuan dan indikator

b) Isi materi sesuai dengan tingkat kelas yang digunakan

2) Aspek konstruksi kalimat, dengan kriteria:

a) Rumusan butir soal sudah menggunakan perintah yang menuntut

jawaban soal

b) Informasi mudah dimengerti dan jelas maknanya

c) Rumusan butir soal tidak ambigu

3) Aspek bahasa, dengan kriteria:

a) Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif,

dan mudah dipahami

b) Rumusan butir soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar

Dalam penelitian ini instrumen tes dikatakan valid menurut validitas isi jika

telah memenuhi seluruh kriteria penelaahan tersebut yang disetujui oleh dua

validator sehingga instrumen tersebut siap diujicobakan.

b. Daya Pembeda

Suatu butir soal mempunyai daya pembeda baik jika kelompok siswa pandai

menjawab benar butir soal lebih banyak daripada kelompok siswa tidak pandai.

Dengan demikian daya pembeda suatu butir soal dapat dipakai untuk

membedakan siswa yang pandai dan tidak pandai. Dalam penelitian ini indeks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

68

daya pembeda suatu butir soal dicari dengan mencari koefisien korelasi antara

skor butir tersebut dengan skor total peserta tes (Budiyono, 2011: 33). Dengan

demikian indeks daya pembeda dirumus sebagai berikut.

= = − (1− )dengan:

X : skor untuk butir

Y : skor total

: rerata skor Y dengan X=1

: rerata untuk skor total

: deviasi baku dari skor total

: proporsi peserta tes dengan X=1

(Budiyono, 2011: 34)

Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya beda yang baik apabila indeks

daya bedanya lebih dari atau sama dengan 0,3 ( ≥ 0,3) (Budiyono, 2011: 35).

Butir soal yang digunakan adalah butir soal yang mempunyai indeks daya

bedanya lebih dari atau sama dengan 0,3 ( ≥ 0,3). Hasil perhitungan daya beda

soal kemampuan multirepresentasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Kemampuan Multirepresentasi

kategoriNo. Soal

Jumlah KesimpulanPilihan Ganda Uraian

Baik 1,2,3,4,5,6,8,9,11,13,16,17,20 1,2,3 13 DipakaiTidak Baik

7,10,12,14,15,18,19 - 7 Tidak Dipakai

Jumlah 20 4 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

69

Berdasarkan hasil uji coba 20 butir soal terhadap 30 siswa menunjukkan bahwa 7

butir soal mempunyai daya beda tidak baik yaitu butir soal nomor

7,10,12,14,15,18, dan19. Sebanyak 16 butir soal mempunyai daya beda baik yaitu

butir soal nomor 1,2,3,4,5,6,8,9,11,13,16,17, dan 20. Dengan demikian butir soal

nomor 7,10,12,14,15,18, dan19 tidak dapat digunakan.

c. Uji Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu

bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Indeks kesukaran

adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban yang benar

yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item

soal. Besanya indeks kesukaran item soal berkisar antara 0,10 sampai dengan

1,00.

Indeks kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut:

=Keterangan :

P = indeks kesukaran soal

B = jumlah siswa yang menjawab dengan benar

JS = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

(Suharsimi Arikunto, 1997:205)

Thorndike dan Hagen dalam Anas Sudijono (2005:372) mengemukakan

interpretasi terhadap tingkat kesukaran butir soal tersebut dengan kategori sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

70

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran

Besarnya P Interpretasi

P < 0,3 Sukar

0,3 ≤ P ≤ 0,7 Cukup (sedang)

P > 0,7 Mudah

Dalam penelitian ini, satu indikator diwakili oleh dua buah pertanyaan

dengan tujuan ketika salah satu soal ada yang tidak valid maka bisa diganti

dengan menggunakan soal selanjutnya dengan indikator yang sama. Hasil uji coba

soal menghasilkan data yang terangkum pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Tes

kategoriNo. Soal

JumlahPilihan Ganda Uraian

Mudah 1,2,11,16 3 5Sedang 3,4,6,9,13,20 1 7Sukar 5,8,17 2 4

Jumlah 13 3 16

Berdasar hasil uji validitas yang dilaksanakan dengan bantuan validator,

maka soal- soal yang tidak valid dan selanjutnya tidak digunakan adalah nomor

7,10,12,14,15,18, dan 19. Berdasarkan uji taraf kesukaran perbandingan tingkat

kesukaran pada soal valid pilihan ganda adalah mudah:sedang:sukar berturut-turut

adalah 4:6:3 sedangkan untuk soal uraian hanya ada 3 soal dan semuanya sudah

mencakup soal mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran soal seimbang

antara soal yang termasuk kategori mudah, sedang dan sukar, baik pada soal

pilihan ganda maupun soal uraian. Terdapat 5 soal dengan kategori mudah, 7 soal

dengan kategori sedang dan 4 soal kategori sukar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

71

d. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan tingkat keajegan atau keadaan soal. Reliabilitas

digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrument dapat memberikan hasil

pengukuran yang dapat dipercaya atau tetap. Taraf reliabilitas suatu tes

dinyatakan dalam suatu koefisiien yang disebut dengan koefisien reliabilitas.

Untuk menguji masing-masing item pada tes dalam penelitian ini digunakan

rumus KR-20, yaitu:

= − 1 − ∑

= 1 ∑ − (∑ )= − 1 1 − ∑∑

Keterangan :

= koefisien reliabilitas

n = jumlah item

St = standar deviasi

p = populasi subjek yang menjawab benar

q = proporsi subjek yang menjawab salah (q=p-1)

X = skor

N = jumlah siswa

(Budiyono, 2003:69)

Menurut Budiyono (2011:14) suatu instrumen disebut reliabel jika

mempunyai indeks reliabilitas 0,70. Hal ini memiliki arti bahwa instrumen yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

72

digunakan dapat dipakai untuk melakukan pengukuran. Hasil analisis reliabilitas

uji coba instrument yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bayat dengan jumlah

peserta 30 siswa, diperoleh kesimpulan nilai reliabilitas sebesar 0,7101 untuk soal

pilihan ganda dan 0,764 yang tergolong tinggi untuk soal uraian. Berdasar hasil

uji coba diperoleh nilai lebih dari 0,70 yang berarti instrumen soal memiliki

kriteria baik untuk digunakan dalam penelitian.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Anava

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan analisis varian

(anava) tiga jalan. Namun sebelum dilakukan uji anava, terlebih dahulu dilakukan

uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis

data menggunakan Analisis Varian (Anava) tiga jalan 2x2x2 dengan tiga variabel,

model pembelajaran, kemampuan awal, dan keterampilan proses sains.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui variabel bebas, variabel moderat,

dan variabel kontrol berdistribusi normal atau tidak normal. Adapun prosedur

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Hipotesis nol (H0) adalah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal,

dan hipotesis alternatif (H1) adalah sampel berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal.

2) Menentukan taraf signifikansi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

73

Taraf signifikansi merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar

peluang terjadinya kesalahan analisis. Pada uji normalitas ini taraf signifikansi ( )

yang digunakan adalah sebesar 0,05.

3) Menetapkan statistik uji

Uji normalitas terhadap variabel terikat yaitu kemampuan multirepresentasi

dan variabel bebas yaitu model pembelajaran, kemampuan awal, dan keterampilan

proses sains dengan menggunakan perhitungan yang dilakukan dengan program

SPSS 18.

4) Menetapkan keputusan uji

Keputusan uji normalitas ditentukan dengan kriteria uji tolak hipotesis nol,

jika p-value < 0,05. Bisa juga dikatakan bahwa jika p-value ≥ 0,05, maka data

termasuk kriteria normal. Jika H0 ditolak maka berbunyi sampel tidak berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan jika H0 diterima maka berbunyi

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Budiyono, 2011: 170).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui data variabel bebas yaitu

model pembelajaran, variabel moderat yaitu kemampuan awal dan keterampilan

proses sains terhadap variabel kontrol yaitu kemampuan multirepresentasi berasal

dari populasi yang homogen atau tidak homogen.

1) Menentukan hipotesis

Hipotesis nol (H0) adalah sampel berasal dari populasi yang homogen,

sedangkan hipotesis alternatif (H1) adalah sampel berasal dari populasi yang tidak

homogen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

74

2) Menentukan statistik uji

Uji homogenitas oleh variabel bebas yaitu model pembelajaran, variabel

moderat yaitu kemampuan awal dan keterampilan proses sains terhadap variabel

terikat yaitu kemampuan multirepresentasi fisika dalam perhitungannya dengan

bantuan program SPSS 18.

3) Menetapkan taraf signifikansi ( )

Taraf signifikansi merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar

peluang terjadinya kesalahan analisis. Pada uji homogenitas taraf signifikansi ( )

ditetapkan = 0,05.

4) Menentukan keputusan uji

Keputusan uji homogenitas ditentukan dengan kriteria uji tolak hipotesis nol

jika p-value < 0,05. Jika H0 ditolak maka berbunyi sampel berasal dari populasi

yang tidak homogen. Sedangkan jika H0 diterima maka berbunyi sampel berasal

dari populasi yang homogen.

I. Uji Hipotesis

1. Uji Anava

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah

diajukan diterima atau ditolak. Rancangan uji hipotesis ini terdiri dari tiga variabel

yang meliputi model pembelajaran, kemampuan awal, dan keterampilan proses

sains. Model modified free inquiry (A1) dan model guided inquiry (A2).

Kemampuan awal dikelompokkan dalam dua kategori yaitu kategori tinggi (B1)

dan rendah (B2). Keterampilan proses sains dekolompokkan dalam dua kategori

KPS tinggi (C1) dan rendah (C2). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

75

kemampuan multirepresentasi fisika. Uji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan Analisis Varians (Anava) dengan General Linier Model (GLM).

Yang perhitungannya dilakukan degan program SPSS 18. Tata letak data

penelitian terdistribusi seperti pada diagram berikut:

Tabel 3.6 Tata Letak Data Penelitian

Model Pembelajaran Inkuiri(A)Kemampuan Awal

(B)Keterampilan

Proses Sains (C)Modified freeInquiry (A1)

Guided Inquiry (A2)

Kemampuan Awal Tinggi (B1)

KPS Tinggi (C1) A1B1C1 A2B1C1

KPS Rendah (C2) A1B1C2 A2B1C2

Kemampuan Awal Rendah (B2)

KPS Tinggi (C1) A1B2C1 A2B2C1

KPS Rendah (C2) A1B2C2 A2B2C2

A1B1C1= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran

modified free inquiry yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan

keterampilan proses tinggi

A2B1C1= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan guided

inquiry mempunyai kemampuan awal tinggi dan keterampilan proses

tinggi

A1B1C2= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan modified

free inquiry yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan keterampilan

proses rendah

A2B1C2= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan guided

inquiry yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan keterampilan

proses rendah

A1B2C1= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan modified

free inquiry yang mempunyai kemampuan awal rendah dan keterampilan

proses tinggi

A2B2C1= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan guided

inquiry yang mempunyai kemampuan awal rendah dan keterampilan

proses tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

76

A1B2C2= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan modified

free inquiry yang mempunyai kemampuan awal rendah dan keterampilan

proses rendah

A2B2C2= Kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan guided

inquiry yang mempunyai kemampuan awal rendah dan keterampilan

proses rendah

Uji terhadap hipotesis:

a) H0 : Tidak ada pengaruh penerapan model modified free inquiry dan model

guided inquiry terhadap kemampuan multirepresentasi fisika materi

elastisitas

H1 : Ada pengaruh penerapan model modified free inquiry dan model

guided inquiry terhadap kemampuan multirepresentasi fisika materi

elastisitas

b) H0 : Tidak ada pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

H1 : Ada pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

c) H0 : Tidak ada pengaruh keterampilan proses sains tinggi dan rendah

kemampuan multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

H1 : Ada pengaruh keterampilan proses sains tinggi dan rendah terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

d) H0 : Tidak ada interaksi penerapan model modified free inquiry dan model

guide inquiry dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

77

H1 : Ada interaksi penerapan model modified free inquiry dan model guide

inquiry dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

e) H0 : Tidak ada interaksi penerapan model modified free inquiry dan model

guide inquiry dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

H1 : Ada interaksi penerapan model modified free inquiry dan model guide

inquiry dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

f) H0 : Tidak ada interaksi antara kemampuan awal dan keterampilan proses

sains terhadap kemampuan multirepresentasi fisika pada materi

elastisitas

H1 : Ada interaksi antara kemampuan awal dan keterampilan proses sains

terhadap kemampuan multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

g) H0 : Tidak ada interaksi antara penerapan model modified free inquiry dan

model guided inquiry, kemampuan awal, dan keterampilan proses

terhadap kemampuan multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

H1 : Ada interaksi antara penerapan model modified free inquiry dan model

guided inquiry, kemampuan awal, dan keterampilan proses terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika pada materi elastisitas

J. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava merupakan tindak lanjut dari analisis varians. Jika dalam

pengujian hipotesis, hipotesis nol (H0) ditolak berarti hipotesis alternative (H1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

78

diterima, maka perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui tingkat pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Uji lanjut dilakukan dengan

Analysis Of Mean (ANOM) pada SPSS 18. Untuk menentukan berapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dapat menggunakan uji

lanjut anava metode komparasi ganda dengan uji Scheffe dengan langkah sebagai

berikut:

1. Mengidentifikasi semuua pasangan komparasi rataan yang ada. Jika terdapat k

perlakuan, maka ada ( )

pasangan rataan.

2. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut

3. Menentukan tingkat signifikansi α

4. Mencari statistic uji F

5. Menentukan daerah kritis

Komparasi rataan antar baris

DKi-j = Fi-j ≥ (p-1) Fα;p-1;N-pq

Komparasi rataan antar kolom

DKi-j = Fi-j ≥ (q-1) Fα;q-1;N-pq

Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama (sel ij dengan sel kj)

DKij-kj = Fij-kj ≥ (pq-1) Fα;(pq-1);N-pq

Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama (sel ij dengan sel ik)

DKij-ik = Fij-ik ≥ (pq-1) Fα;(p-1)(q-1);N-pq

6. Menentukan keputusan uji

7. Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

79

Ketentuan pengambilan keputusan, H0 ditolak ketika p-value < 0,05 selain itu

H1 akan diterima. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

80

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deksripsi Data

Data hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini berkaitan dengan

penerapan model modified free inquiry dan guided inquiry terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa ditinjau dari kemampuan awal dan keterampilan

proses sains, materi elastisitas dan hukum Hooke peserta didik kelas X SMA

Negeri 1 Genteng Banyuwangi Jawa Timur. Data tersebut meliputi data

kemampuan multirepresentasi siswa, data kemampuan awal, dan data

keterampilan proses sains.

Hasil kemampuan multireperesentasi fisika aspek pengetahuan didapatkan

dari tes kemampuan multirepresentasi pada materi elastisitas dan hukum hooke.

a. Model Modified Free Inquiry dan Guided Inquiry terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika

Deskripsi data kemampuan multirepresentasi fisika ditinjau dari jenis

model pembelajaran disajikan dalam tabel 4.1

Tabel 4.1 Deskripsi Data Kemampuan Multirepresentasi Ditinjau dari Model

Pembelajaran

Kelompok Jumlah Data Maks. Min. RerataModified Free

Inquiry40 98 76 81,48

Guided Inquiry 38 99 77 86,24

Berdasar tabel 4,1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai kemampuan

multirepresentasi siswa yang dibelajarkan dengan model guided inquiry adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

81

86,24. Sedangkan rata-rata nilai kemampuan multirepresentasi siswa yang

dibelajarkan dengan model modified free inquiry adalah 81,48. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata nilai kemampuan multirepresentasi siswa yang

dibelajarkan dengan model guided inquiry lebih baik dibandingkan dengan rata-

rata nilai kemampuan multirepresentasi siswa yang dibelajarkan dengan model

modified free inquiry Data kemampuan multirepresentasi selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 2 halaman 123.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Multirepresentasi Menggunakan

Model Modified Free Inquiry dan Guided Inquiry

Modified Free Inquiry Guided InquiryNilai

IntervalFrekuensi

Frek. Relatif (%)

Nilai Interval

FrekuensiFrek.

relative (%)75-79 17 42,5 75-79 6 15,7980-84 15 37,5 80-84 10 26,3285-89 6 15,0 85-89 10 26,3290-94 0 0 90-94 10 26,3295-99 2 5 95-99 2 5,25

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Multirepresentasi

Penggunaan Dua Jenis Model Pembelajaran

75-79 80-84 85-89 90-94 95-99MFI 17 15 6 0 2

GI 6 10 10 10 2

02468

1012141618

Frek

uens

i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

82

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1 distribusi data kemampuan

multirepresentasi dengan model pembelajaran modified free inquiry frekuensi

tertinggi terdapat pada interval 75-79 dengan frekuensi 17, sedangkan frekuensi

terendah terdapat pada interval 95-99 dengan frekuensi 2. Data kemampuan

multirepresentasi dengan model pembelajaran guided inquiry frekuensi tertinggi

pada interval 80-84, 85-89, dan 90-94 dengan frekuensi 10, sedangkan frekuensi

terendah pada interval 95-99 dengan frekuensi 2.

b. Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah

Deskripsi data kemampuan multirepresentasi ditinjau dari kemampuan

awal siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3 Deskripsi Data Multirepresentasi Pengetahuan Ditinjau dari

Kemampuan Awal

Kelompok Jumlah Data Maks. Min. RerataEksperimen 1 40 99 76 80,43Eksperimen 2 38 96 77 86,76

Berdasar tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata nilai kemampuan awal

siswa kelas eksperimen 1 adalah 80,43. Sedangkan rata-rata nilai kemampuan

awal siswa kelas eksperimen 2 adalah 86,76. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

nilai kemampuan awal eksperimen 2 lebih baik daripada kelas eksperimen 1. Data

kemampuan awal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 127.

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kemampuan Awal Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen

2

Kemampuan Awal

Kelas eksperimen 1 Kelas eksperimen 2frekuensi Prosentase(%) frekuensi Prosentase(%)

Tinggi 15 37,5 22 57,89Rendah 25 62,5 18 42,11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

83

Kemampuan Awal

Kelas eksperimen 1 Kelas eksperimen 2frekuensi Prosentase(%) frekuensi Prosentase(%)

Jumlah 40 100 38 100

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 dengan

Kemampuan Awal Tinggi dan Rendah

Eksperimen 1 Eksperimen 2Nilai

IntervalFrekuensi

Frek. Relatif (%)

Nilai Interval

FrekuensiFrek.

relative (%)75-79 27 67,5 75-79 6 15,7980-84 4 10 80-84 5 13,1685-89 6 15 85-89 14 36,8490-94 0 0 90-94 11 27,595-99 3 7,5 95-99 2 5,26

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal pada Setiap

Kelas

Distribusi frekuensi kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah

siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 disajikan dalam tabel 4.5 dan

gambar 4.2. Berdasar tabel 4.5 dan gambar 4.2 distribusi data kemampuan awal

pada kelas eksperimen 1 frekuensi tertinggi terdapat pada interval 75-79 dengan

frekuensi 27, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada interval 95-99 dengan

75-79 80-84 85-89 90-94 95-99

K. Eks 1 27 4 6 0 3

K. Eks 2 6 5 14 11 2

0

5

10

15

20

25

30

Frek

uens

i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

84

frekuensi 3. Distribusi data kemampuan awal pada kelas eksperimen 2 frekuensi

tertinggi terdapat pada interval 85-89 dengan frekuensi 14, sedangkan frekuensi

terendah terdapat pada interval 95-99 dengan frekuensi 2.

c. Keterampilan Proses Sains Tinggi dan Keterampilan Proses Sains Rendah

Deskripsi data kemampuan multirepresentasi ditinjau dari keterampilan

proses sains disajikan pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Deskripsi Data Kemampuan Multirepresentasi Ditinjau dari

Keterampilan Proses Sains

Kelompok Jumlah Data Maks. Min. RerataEksperimen 1 40 11 10 10,96Eksperimen 2 38 16 15.5 15,92

Tabel 4.7 Deskripsi Data Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen 1 dan

Ekperimen 2

Keterampilan Proses Sains

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2Frekuensi Prosentase(%) Frekuensi Prosentase(%)

Tinggi 24 60 30 78,95Rendah 16 40 8 21,05Jumlah 40 10 38 100

Berdasar tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata nilai keterampilan proses

sains kelas eksperimen 1 adalah 10,96, dan rata-rata nilai keterampilan proses

sains kelas eksperimen 2 adalah 15,92. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai

keterampilan proses sains kelas eksperimen 2 lebih baik daripada rata-rata nilai

keterampilan proses sains kelas eksperimen 1. Sedangkan berdasar tabel 4.7

tentang deskripsi keterampilan proses sains untuk masing- masing kelas

menunjukkan bahwa kategori siswa dengan keterampilan proses sains tinggi pada

kelas eksperimen 2 memiliki prosentase yang lebih tinggi dibanding dengan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

85

eksperimen 1. Data keterampilan proses sains selengkapnya bisa dilihat pada

lampiran 4 halaman 131.

Distribusi frekuensi siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

yang memiliki keterampilan proses kategori tinggi dan rendah disajikan dalam

tabel 4.7 dan gambar 4.3

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen 1

dan Eksperimen 2

Pertemuan

Eksperimen 1 Eksperimen 2

Tingkat FrekuensiFrek.

Relatif (%)

Tingkat FrekuensiFrek.

relative (%)

IRendah 17 42,5 Rendah 4 10,53Tinggi 23 57,5 Tinggi 34 89,47

IIRendah 20 50 Rendah 2 5,26Tinggi 20 50 Tinggi 36 94,74

Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Keterampilan Proses Sains Tinggi

dan Rendah

Berdasar tabel 4.8 dan gambar 4.3, sebaran data keterampilan proses sains

kelas eksperimen 1 untuk tingkat keterampilan proses sains tinggi dengan

eks 1 pert 1 eks 1 pert 2 Eks 2 Pert 1 Eks 2 Pert 2KPS tinggi 23 20 34 36

KPS rendah 17 20 4 2

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Frek

uens

i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

86

frekuensi 23, sedangkan tingkat keterampilan proses sains rendah dengan

frekuensi 17. Data keterampilan proses sains kelas eksperimen 2 untuk tingkat

keterampilan proses sains tinggi dengan frekuensi 36, sedangkan tingkat

keterampilan proses sains rendah dengan frekuensi 2. Data keterampilam proses

sains masing-masing siswa dapat dilihat pada lampiran 4a dan 4b halaman 135

dan 141.

1. Hasil Analisis Data

a. Uji Prasyarat Anava

1) Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang

digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dalam

penelitian ini pengujian normalitas menggunakan bantuan program SPSS 18. Data

dinyatakan berdistribusi normal jika P-value ≥ α= 5% maka H0 diterima. Hasil

pengujian normalitas data yang diperoleh selama penelitian disajikan dalam

bentuk rangkuman berikut ini.

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas

No Uji Normalitas Jumlah Signifikansi Keterangan

1Kemampuan multirepresentasi MFI

40 0,056 Normal

2 Kemampuan multirepresentasi GI 38 0,161 Normal

3Kemampuan multirepresentasi kemampuan awal tinggi

39 0,200 Normal

4Kemampuan multirepresentasi kemampuan awal rendah

39 0.054 Normal

5Kemampuan multirepresentasi KPS tinggi

60 0,189 Normal

6Kemampuan multirepresentasi KPS rendah

18 0,131 Normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

87

Dari tabel 4.9 diketahui bahwa uji normalitas dilakukan terhadap seluruh

variabel, menurut Kolmogorov-Smirnova nilai signifikansi ≥ 0,05 maka

keseluruhan data dinyatakan terdistribusi normal. Hal ini berarti kemampuan

multirepresentasi untuk faktor model pembelajaran, kemampuan awal, dan

keterampilan proses sains berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Jumlah siswa dengan kemampuan multirepresentasi menggunakan model

modified free inquiry adalah 40 siswa yang diwakili oleh kelas X.MIA 2,

sedangkan jumlah siswa dengan kemampuan multirepresentasi menggunakan

model guided inquiry adalah 38 siswa yang diwakili oleh kelas X.MIA 1. Jumlah

siswa dengan kemampuan multirepresentasi pada kemampuan awal tinggi dan

kemampuan awal rendah berturut-turut adalah 39 siswa dan 39 siswa. Jumlah

siswa dengan kemampuan multirepresentasi pada keterampilan proses sains tinggi

dan keterampilan proses sains rendah bertururt-turut adalah 60 siswa dan 18

siswa. Untuk lebih jelas pada hasil hitung SPSS bisa dilihat pada lampiran 1

halaman 120.

Grafik normalitas dari kelompok data di atas dapat digambarkan dalam

bentuk diagram pencar. Letak titik-titik pada diagram pencar cenderung mengikuti

pola garis lurus atau linier artinya dari pasangan data yang diperoleh mempunyai

regresi linier. Dari diagram itu juga dapat dikatakan bahwa sampel terdistribusi

normal. Pola garis lurus atau linier yang dibentuk condong ke kanan artinya ada

korelasi positif antara pasangan data yang diperoleh. Diagram pencar

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 149.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

88

Uji homogenitas dilaksanakan setelah diadakannya uji normalitas. Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berasal

dari data yang terdistribusi homogen atau berasal dari data yang tidak terdistribusi

homogen.

2) Uji homogenitas

Pengujian homogenitas sampel dilakukan untuk mengetahui apakah

sampel berasal dari data yang terdistribusi secara homogen atau tidak, pengujian

homogenitas data dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 18.

Jika p-value ≥ 0,05 maka H0 diterima dan sebaliknya. H0 menyatakan bahwa

sampel berasal dari populasi yang homogen, sedangkan H1 menyatakan bahwa

sampel berasal dari populasi yang tidak homogen. Kesimpulan hasil uji

homogenitas disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas

No Uji Homogenitas Signifikansi Keterangan

1Kemampuan multirepresentasi dengan model pembelajaran

0,299 Homogen

2Kemampuan multirepresentasi dengan kemampuan awal

0,528 Homogen

3Kemampuan multirepresentasi dengan KPS

0,062 Homogen

Dari tabel 4.10 diketahui bahwa uji homogenitas dilakukan terhadap 3

faktor dengan nilai signifikansi untuk semuanya ≥ 0,05 yang berarti bahwa semua

data homogen. Tes homogenitas dilakukan untuk menguji model pembelajaran,

kemampuan awal, dan keterampilan proses sains. Semua sampel berasal dari

populasi yang homogen. Homogenitas diuji dengan menggunakan SPSS 18,

selengkapnya tentang uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 120.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

89

3) Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan adalah anava 3 jalan dengan desain faktorial

2x2x2. Pemetaan kategori analisis dengan menggunakan anava 3 jalan

ditunjukkan oleh tabel 4.11. Berikut adalah pemetaan penerapan model

pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry terhadap kemampuan

multirepresentasi ditinjau dari kemampuan awal (tinggi dan rendah) dan

keterampilan proses sains (tinggi dan rendah).

Tabel 4.11 Pemetaan Analisis Anava

Model Pembelajaran Inkuiri(A)

Kemampuan Awal (B)

Keterampilan Proses Sains

(C)

Modified free Inquiry(A1)

Guided Inquiry (A2)

N Mean SD N Mean SD

Kemampuan Awal Tinggi

(B1)

KPS Tinggi (C1)

17 81,47 5,222 14 85,36 6,968

KPS Rendah (C2)

9 78,78 3,962 8 82,25 4,892

Kemampuan Awal

Rendah (B2)

KPS Tinggi (C1)

782,29 6,849 8 80,38 4,779

KPS Rendah (C2)

7 78,43 2,573 8 79,50 4,140

Selanjutnya pemetaan akan diolah atau dianalisis menggunakan program

SPSS 18. Kriteria penerimaan hipotesis adalah jika signifikansinya lebih kecil

0,05 maka H0 diterima dan jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan (≥) 0,05

maka H0 ditolak. Pada tabel 4.12 akan dicantumkan hasil analisis uji anava

dengan menggunakan program SPSS 18. Analisis uji anava digunakan untuk

mencari pengaruh model pemberan, kemampuan awal, keterampilan proses sains,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

90

dan interaksi keduanya serta ketiganya terhadap kemampuan multirepresentasi

fisika siswa pada materi elastisitas dan hukum Hooke.

Tabel 4.12 Hasil Uji Anava Siswa

Dependent Variable:k multirepresentasi

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 391.515a 7 55.931 1.996 .068

Intercept 466124.754 1 466124.754 16634.387 .000

Model 127.118 1 127.118 4.681 .039

Ka 58.529 1 58.529 2.089 .153

Kps 122.966 1 122.966 4.388 .040

model * ka 104.504 1 104.504 3.659 .047

model * kps 7.309 1 7.309 .261 .611

ka * kps 1.264 1 1.264 .045 .832

model * ka * kps 12.788 1 12.788 .456 .502

Error 1961.523 70 28.022

Total 519471.000 78

Corrected Total 2353.038 77

a. R Squared = .166 (Adjusted R Squared = .083)

Berdasar data pada tabel 4.12 yang diuji dengan menggunakan SPSS 18

terlihat nilai signifikansi untuk masing-masing variabel dan hubungan antar

variabel. Sesuai dengan kriteria penerimaan hipotesis yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka kesimpulan dari hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

a. Ada pengaruh penerapan model modified free inquiry dan guided inquiry

terhadap kemampuan multirepresentasi fisika

b. Tidak ada pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika

c. Ada pengaruh keterampilan proses sains tinggi dan rendah terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

91

d. Ada interaksi antara penerapan model pembelajaran modified free inquiry dan

guided inquiry dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika

e. Tidak ada interaksi antara penerapan model pembelajaran modified free

inquiry dan guided inquiry dengan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika

f. Tidak ada interaksi antara kemampuan awal dengan keterampilan proses sains

terhadap kemampuan multirepresentasi fisika

g. Tidak ada interaksi antara penggunaan model modified free inquiry dan guided

inquiry, kemampuan awal, dan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika

4) Uji Lanjut Anava

Berdasarkan hasil analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama melalui

langkah General Linier Model (GLM), dengan kesimpulan tersebut perlu

diadakan uji lanjut untuk variabel yang memiliki nilai signifikansi < 0,05. Uji

lanjut digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan/ tinjauan yang lebih kuat

terhadap kemampuan multirepresentasi fisika. Berdasar hasil data yang diperoleh

yaitu pada tabel 4.12 maka yang perlu diadakan uji lanjut adalah sebagai berikut:

a. Interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan multirepresentasi

fisika yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,039.

b. Interaksi antara keterampilan proses sains dengan kemampuan

multirepresentasi fisika yang memiliki nilai signifikansi 0,040.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

92

c. Interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika materi elastisitas dan hukum Hooke yang

memiliki nilai signifikansi 0,047.

Uji lanjut anava untuk interaksi antara model pembelajaran dengan

kemampuan multirepresentasi dengan menggunakan kriteria daerah kritis, dapat

dihitung sebagai berikut.

= ( − )( 1 + 1 )

= (81,475 − 86,237)78( 140 + 138)= 5,66497

Jika diketahui nilai F0,05,3,74=2,76 atau bisa juga dikatakan besarnya daerah kritis

(DK) adalah 2,76. Hasil perhitungan menunjukkan 5,66> 2,76 sehingga 5,66∈DK dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model modified

free inquiry dan guided inquiry terhadap kemampuan multirepresentasi.

Uji lanjut anava untuk pengaruh keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi. Seperti perhitungan sebelumnya, maka dapat

langsung dihitung besarnya hubungan antara keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi sebesar

= ( − )( 1

+ 1)

= (16 − 10)78( 140 + 138)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

93

= 8,99334Jika diketahui nilai F0,05,3,74=2,76 atau bisa juga dikatakan besarnya daerah kritis

(DK) adalah 2,76. Hasil perhitungan menunjukkan 8,99 > 2,76 sehingga 8,99∈DK dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan keterampilan

proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi.

Uji lanjut anava untuk interaksi model pembelajaran dengan kemampuan

awal terhadap kemampuan multirepresentasi. Seperti perhitungan sebelumnya,

maka dapat langsung dihitung besarnya hubungan antara keterampilan proses

sains terhadap kemampuan multirepresentasi sebesar

= ( − )( 1 + 1 )

= (80,425 − 86,76316)78( 140 + 138)

= 10,036Jika diketahui nilai F0,05,3,74=2,76 atau bisa juga dikatakan besarnya daerah kritis

(DK) adalah 2,76. Hasil perhitungan menunjukkan 10,036> 2,76 sehingga

10,036∈DK dan berarti terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi.

B. Pembahasan

1. Hipotesis pertama

Berdasarkan hasil uji anava tiga jalan terhadap variabel bebas yaitu

kemampuan multirepresentasi didapatkan data nilai signifikansi < 0,05 yang

berarti terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran fisika menggunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

94

model modified free inquiry dan model guided inquiry terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa pada materi elastisitas. Pembelajaran fisika

menggunakan model guided inquiry mendapatkan nilai kemampuan

multirepresentasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran fisika

menggunakan model modified free inquiry. Hasil yang didapatkan berbeda dengan

hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Soka Hadiati dan Adi Pramuda

(2013) yang hasilnya adalah inkuiri terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar

mahasiswa.

Pembelajaran fisika menggunakan model guided inquiry dalam

pelaksanaannya guru masih memberi arahan dan bimbingan secara intensif

kepada siswa. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan siswa terarah dan sesuai dengan

rencana kegiatan pembelajaran. Siswa kelas X SMA merupakan siswa yang

berada pada tahapan operasional formal awal, siswa pada tahap operasional

formal awal akan lebih efisien jika guru masih memberi arahan pada setiap

tahapan pembelajaran. Di samping itu, siswa pada jenjang SMA masih jarang

yang diajar dengan menggunakan model inkuiri, sehingga siswa masih merasa

asing dengan model pembelajaran yang diterapkan jika tanpa adanya arahan yang

intensif dari guru.

Model pembelajaran modified free inquiry dalam pelaksanaannya

memodifikasi model inkuiri bebas. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

model modified free inquiry, siswa diberi kebebasan dalam menentukan rencana

praktikum yang meliputi penentuan tujuan, pemilihan teori yang menunjang

pemilihan alat dan bahan serta pemilihan cara analisis data. Dalam pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

95

modified free inquiry, guru berperan sebagai konsultan dalam memberikan

bantuan yang dibutuhkan oleh siswa dalam melaksanakan percobaan.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswa (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar

lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2010:17).

Pembelajaran fisika dengan menggunakan model inkuiri sesuai dengan kriteria

pelajaran fisika itu sendiri. Dalam pembelajaran inkuiri, siswa diminta untuk

membaca teori berkaitan dengan materi, melaksanakan percobaan, menyimpulkan

hasil percobaan, dan menyampaikan hasil percobaan serta melihat apakah hasil

percobaan sudah sesuai dengan teori. Kegiatan- kegiatan yang terdapat pada

pembelajaran inkuiri tersebut dapat mempermudah siswa dalam menyerap materi

yang sedang dipelajari karena siswa diminta secara langsung untuk melaksanakan

percobaan.

Setelah dilaksanakan analisis data dengan menggunakan SPSS 18

diperoleh keputusan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran modified free inquiry

dan guided inquiry. Selanjutnya dilakukan uji lanjut anava dengan menggunakan

metode Sheffe’ dan diperoleh nilai 5,66 yang termasuk ke dalam daerah kritis.

Rerata hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan

multirepresentasi siswa yang menggunakan model pembelajaran guided inquiry

adalah 86,24 sedangkan rata-rata kemampuan multirepresentasi siswa yang

menggunakan model pembelajaran modified free inquiry adalah 81,48. Dilihat

dari besarnya rata-rata kemampuan multirepresentasi maka dapat dinyatakan

bahwa rata-rata kemampuan multirepresentasi yang dicapai siswa lebih besar pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

96

kelas yang menggunakan model guided inquiry. Perbedaan rata-rata kemampuan

multirepresentasi yang dicapai oleh siswa dapat menunjukkan model

pembelajaran yang lebih efektif digunakan pada siswa kelas X SMA Negeri 1

Genteng materi elastisitas, yaitu model pembelajaran guided inquiry.

Pembelajaran fisika dengan menggunakan model guided inquiry memiliki

banyak kelebihan diantaranya adalah, pembelajaran lebih terstruktur,

pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh guru, semua fase

dapat terselesaikan, semua materi dapat terselesaikan, dan siswa lebih mudah

dalam belajar karena tidak bingung dengan apa yang akan dilakukan. Dengan

beberapa kelebihan yang dimilik oleh model guided inquiry dibandingkan dengan

modified free inquiry, hal tersebut mendukung tercapainya perbedaan kemampuan

multirepresentasi siswa pada kedua kelas yang menggunakan model berbeda.

Guided Inquiry cocok diterapkan pada siswa yang belum terbiasa menggunakan

model pembelajaran inkuiri, karena dengan menggunakan model pembelajaran ini

siswa dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan dengan

kelompoknya ataupun individual agar mampu menyelesaikan masalah dan

menarik kesimpulan secara mandiri (Mohammad Jauhar, 2011).

2. Hipotesis kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa tidak ada pengaruh kemampuan awal

tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap kemampuan multirepresentasi fisika

siswa pada materi elastisitas. Hal ini bisa ditunjukkan oleh nilai signifikansi pada

kemampuan awal yang besarnya ≥ 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh

kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

97

Kemampuan awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ujian fisika

siswa semester ganjil. Nilai ujian fisika siswa semester ganjil dianggap mampu

mewakili kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran

fisika materi elastisitas. Hasil yang didapatkan berbeda dengan hasil penelitian

yang telah dilaksanakan oleh Widi Astuti (2011) yang menghasilkan bahwa

terdapat pengaruh kemampuan awal terhadap prestasi kognitif tetapi tidak ada

pengaruh pada prestasi afektifnya.

Pengetahuan yang dimiliki seseorang sebelum mendapatkan pembelajaran

yang sekaligus digunakan untuk mendukung dan mempermudah pemahaman

tentang materi pembelajaran saat itu dapat dikategorikan sebagai pengetahuan

awal. Gagne juga berpendapat bahwa pengetahuan awal lebih rendah dari

pengetahuan yang baru. Jadi kemampuan awal adalah hasil belajar yang didapat

sebelum mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Kemampuan awal

seseorang sangat menentukan keberhasilannya dalam proses pembelajaran.

Tidak adanya pengaruh kemampuan awal terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa dapat disebabkan karena kemampuan awal yang

digunakan merupakan nilai ujian fisika siswa semester ganjil. Kemungkinan nilai

ujian fisika tidak mewakili kemampuan siswa yang sebenarnya, karena nilai ujian

fisika telah diolah sedemikian rupa. Nilai ujian fisika semester ganjil sudah

termasuk nilai remidiasi bagi siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti evaluasi

pembelajaran. Sehingga harapan kemampuan awal berpengaruh terhadap

kemampuan multirepresentasi sesuai dengan pendapat Gagne tidak didapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

98

pada penelitian ini. Kemampuan awal yang dimiliki siswa tidak berpengaruh

terhadap kemampuan multirepresentasi yang diharapkan peneliti.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata

kemampuan awal yang dimiliki siswa pada kelas eksperimen 1 adalah 80,43

sedangkan rata-rata kemampuan awal yang dimiliki siswa pada kelas eksperimen

2 adalah 86,76. Dari kedua rata-rata yang dimiliki siswa terlihat bahwa

kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen 2 lebih besar dibandingkan dengan

kelas eksperimen 1. Rata-rata kemampuan multirepresentasi kelas eksperimen 2

juga lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata kemampuan multirepresentasi

kelas eksperimen 1. Namun setelah dilakukan uji analisis data dengan

menggunakan SPSS 18, ternyata mendapatkan nilai signifikansi ≥ 0,05 yang

berarti bahwa tidak ada pengaruh kemampuan awal dengan kemampuan

multirepresentasi. Sehingga dari uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa

tinggi rendahnya kemampuan awal tidak berpengaruh pada kemampuan

multirepresentasi yang dicapai oleh siswa.

3. Hipotesis ketiga

Hipotesis ketiga berbunyi bahwa terdapat pengaruh keterampilan proses

sains terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa. Keterampilan proses

sains dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam hal ini adalah kemampuan

multirepresentasi sekaligus juga mampu meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Komponen keterampilan proses sains terdiri dari keterampilan

dasar dan keterampilan terintegrasi. Dalam penelitian ini, hanya beberapa

keterampilan dasar yang diukur, disesuaikan dengan indikator dan materi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

99

Keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah (baik

pengetahuan maupun keterampilan) yang dapat digunakan untuk menemukan

suatu konsep, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya,

ataupun melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan atau flasifikasi

(Indrawati dalam Trianto:2010). Jadi keterampilan proses adalah keterampilan

fisika dan mental yang meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

dapat diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah.

Keterampilan proses dinilai ketika siswa melaksanakan percobaan oleh

observer. Beberapa hal yang dinilai adalah pengukuran, menabelkan data,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Siswa melaksanakan pengukuran beban

yang akan digunakan, pertambahan panjang karet pentil, panjang mula- mula

karet. Observer menilai siswa dalam melaksanakan pengukuran, cara melihat alat,

cara melakukan pengukuran dan cara mengambil keputusan hasil pengukuran.

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran, maka siswa diminta untuk

menabelkan data tersebut sesuai dengan langkah kerja pada lembar kerja siswa.

Dari hasil pengukuran dan menabelkan data, siswa diminta untuk

mengolah data dan menjawab semua pertanyaan yang telah tersedia di dalam

lembar kerja siswa. Setelah melaksanakan percobaan dan menabelkan data, maka

siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan dan dikaitkan dengan materi

yang telah mereka baca sebelumnya, apakah hasil percobaan sudah sesuai dengan

teori yang telah mereka baca dan menyampaikan hasil percobaan. Dengan

percobaan yang telah dilaksanakan oleh siswa dan prosedur yang diikuti maka

dapat membantu siswa untuk lebih mudah dalam mengingat materi tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

100

elastisitas dan hukum Hooke sehingga dapat berpengaruh pada kemampuan

multirepresentasi siswa.

Setelah dilaksanakan analisis data dengan menggunakan SPSS 18

diperoleh keputusan bahwa terdapat pengaruh keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi. Selanjutnya dilakukan uji lanjut anava dengan

menggunakan metode Scheffe’ dan diperoleh nilai 8,99 yang termasuk ke dalam

daerah kritis. Dari nilai rerata diperoleh nilai rata-rata keterampilan proses sains

untuk kelas eksperimen 1 adalah 10,96 sedangkan nilai rata-rata keterampilan

proses sains untuk kelas eksperimen 2 adalah 15,92. Terlihat bahwa rata-rata

keterampilan proses sains lebih tinggi dimiliki oleh siswa pada kelas eksperimen

2, dan hal ini juga menunjukkan bahwa kemampuan multirepresentasi siswa pada

kelas eksperimen 2 lebih tinggi daripada kelas eksperimen 1. Sehingga dapat

dikatakan bahwa keterampilan proses sains berpengaruh terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Genteng materi elastisitas.

Hasil yang diperoleh sama dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh

Singgih Murwani (2011) yang menyatakan ada pengaruh keterampilan proses

sains tinggi dengan keterampilan proses sains rendah terhadap prestasi belajar.

4. Hipotesis keempat

Uji anava didapatkan nilai signifikansi < 0,05 yang berarti menyatakan

bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara kemampuan awal dengan model

pembelajaran yang memberikan pengaruh signifikansi terhadap kemampuan

multirepresentasi siswa pada materi elastisitas kelas X SMA Negeri 1 Genteng.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan awal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

101

lebih tinggi dicapai oleh siswa pada kelas eksperimen 2. Kelas eksperimen 2

merupakan kelas yang menggunakan model guided inquiry dalam pembelajaran

fisika.

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa siswa pada kelas eksperimen 2

dalam pembelajarannya menggunakan model guided inquiry dengan rata-rata

kemampuan awal 83,66 memiliki kemampuan multirepresentasi yang lebih tinggi

dibandingkan siswa pada kelas eksperimen 1 yang menggunakan model modified

free inquiry dengan rata-rata kemampuan awal 81,73. Berdasar tabel 4.23

diperoleh nilai signifikansi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal

terhadap kemampuan multirepresentasi sebesar 0,047 < 0,05 yang berarti

terhdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran modified free inquiry dan

guided inquiry dengan kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi

siswa kelas X SMA Negeri 1 Genteng materi elastisitas.

Kemampuan awal merupakan kemampuan yang telah dimiliki siswa,

berupa kemampuan yang lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan yang

akan diterima oleh siswa. Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu

model pembelajaran yang disarankan oleh pemerintah untuk digunakan dalam

pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Model pembelajaran inkuri yang

digunakan dalam penelitian ini adalah modified free inquiry dan guided inquiry.

Berikut adalah gambar grafik interaksi antara kemampuan awal dan model

pembelajaran terhadap kemampuan multirepresentasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

102

Gambar 4.4 Grafik Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Kemampuan Awal

Terhadap Kemampuan Multirepresentasi

Berdasar grafik 4.6 antara kemampuan awal dan model pembelajaran ada

interaksi. Siswa dengan model pembelajaran modified free inquiry maupun guided

inquiry dengan kemampuan awal tinggi memiliki kemampuan multirepresentasi

tinggi, begitu pula sebaliknya. Setelah dilaksanakan analisis data dengan

menggunakan SPSS 18 diperoleh keputusan bahwa terdapat interaksi pengaruh

model pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry dengan kemampuan

awal terhadap kemampuan multirepresentasi. Selanjutnya dilakukan uji lanjut

anava dengan menggunakan metode Scheffe’ dan diperoleh nilai 10,04 yang

termasuk ke dalam daerah kritis.

Sehingga dengan adanya interaksi anatar model pembelajaran dan

kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa, model

pembelajaran dan kemampuan awal perlu diperhitungkan pengaruhnya sebelum

kegiatan pembelajaran. Sebagai faktor yang ikut mempengaruhi kemampuan

multirepresentasi, model pembelajaran dan kemampuan awal tidak bisa diabaikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

103

Jika pada penelitian ini, kemampuan awal tidak memberikan pengaruh terhadap

kemampuan multirepresentasi, lebih dikarenakan pengambilan data kemampuan

awal yang kurang sesuai.

5. Hipotesis kelima

Berdasar tabel 4.23 hasil uji anava menunjukkan bahwa nilai signifikansi

antara pengaruh penggunaan model pembelajaran modified free inquiry dan

guided inquiry dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi bernilai 0,611 ≥ 0,05 yang berarti H0 diterima yang artinya tidak

ada pengaruh interaksi penggunaan model pembelajaran modified free inquiry dan

guided inquiry dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Genteng materi elastisitas.

Hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan Gagne dalam Mohammad

Surya (2003:60) “Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk

kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk pembelajaran,

dalam pemrosesan informasi terjadi antara kondisi internal dan eksternal”.

Karena pentingnya keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika

sesuai dengan kurikulum 2013, guru harus dapat mencari atau memilih strategi

atau model pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan keterampilan yang

dimiliki oleh siswa. Model pembelajaran yang dimaksud tentunya model

pembelajaran yang mendukung siswa dalam mengekplorasi keterampilan

prosesnya. Pada penelitian ini guru mencoba menggunakan model modified free

inquiry dan guided inquiry. Namun hasil dari penelitian ini ternyata tidak ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

104

interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan keterampilan proses

sains terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa.

Tidak adanya interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan

keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi dapat dijelaskan

sebagai berikut : siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model

modified free inquiry dengan keterampilan proses sains tinggi belum tentu

memiliki kemampuan multirepresentasi yang tinggi, siswa yang menggunakan

model pembelajaran modified free inquiry dengan keterampilan proses sains

rendah belum tentu memiliki kemampuan multirepresentasi yang rendah, begitu

juga berlaku pada penggunaan model guided inquiry dengan keterampilan proses

sains tinggi dan rendah terhadap kemampuan multirepresentasi siswa.

Grafik 4.5 Grafik Interaksi Model Pembelajaran dengan Keterampilan Proses

Sains Terhadap Kemampuan Multirepresentasi

6. Hipotesis keenam

Berdasar tabel 4.23 hasil uji anava menunjukkan bahwa nilai signifikansi

pengaruh interaksi kemampuan awal dan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi bernilai 0,832 ≥ 0,05 yang berarti H0 diterima yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

105

artinya tidak ada pengaruh kemampuan awal dengan keterampilan proses sains

terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa kelas X SMA Negeri 1

Genteng materi elastisitas. Hal ini bertentangan dengan teori konstruktivisme

menurut Mohammad Asrori (2008:27) “Belajar sebagai hasil konstruksi mental,

juga dipengaruhi oleh konteks, keyakinan dan sikap ilmiah siswa”. Hal ini dapat

dijelaskan, siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan keterampilan proses

sains tinggi belum tentu memiliki kemampuan multirepresentasi yang tinggi,

begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada

interaksi antara kemampuan awal dengan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi siswa.

Tidak adanya interaksi antara kemampuan awal dengan keterampilan

proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi, siswa yang memiliki

kemampuan awal tinggi dan keterampilan proses sains tinggi belum tentu

memiliki kemampuan multirepresentasi yang tinggi begitu juga dengan siswa

yang memiliki kemampuan awal rendah dan keterampilan proses rendah belum

tentu memiliki kemampuan multirepresentasi yang rendah.

Grafik 4.6 Grafik Interaksi Kemampuan Awal dan Keterampilan Proses Sains Terhadap Kemampuan Multirepresentasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

106

7. Hipotesis ketujuh

Berdasar tabel 4.23 hasil analisis variansi General Linier Model (GLM)

diperoleh nilai signifikansi pengaruh interaksi antara penggunaan model

pembelajaran modified free inquiry dan guided inquiry, kemampuan awal, dan

keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi siswa adalah

0,502 atau lebih besar dari 0,05, ini berarti H0 diterima yang menunjukkan bahwa

tidak ada interaksi penggunaan model pembelajaran modified free inquiry dan

guided inquiry, kemampuan awal, dan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi fisika siswa. Hal ini bertentangan dengan pendapat

Piaget yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif yang terbentuk adalah

melalui interaksi yang konstan antara individu dengan lingkungannya sehingga

terjadi dua proses yaitu organisasi dan adaptasi.

Siswa dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran modified

free inquiry dan guided inquiry, pelaksanaan dalam pembelajaran siswa

melaksanakan eksperimen. Dalam pelaksanaan eksperimen siswa dituntut untuk

menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS) dengan jalan mendiskusikan dengan

teman sekelompok. Hasil diskusi dengan teman sekelompok disampaikan di

depan kelas untuk didiskusikan dengan teman sekelas. Dalam pengisian LKS,

siswa dituntut untuk menggambar alat percobaan, menggambar grafik dari data

hasil percobaan, mentabelkan data hasil percobaan. Kegiatan-kegiatan seperti

menggambar, mentabelkan data, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan

perhitungan di LKS berpengaruh terhadap hasil tes kemampuan multirepresentasi.

Pengaruh kegiatan pembelajaran terhadap hasil tes kemampuan multirepresentasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

107

dimungkinkan karena siswa sudah mulai terbiasa latihan menyelesaikan

permasalahan yang mendukung kemampuan multirepresentasi mereka yaitu

representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik. Berbekal mengerjakan LKS

diikuti diskusi dengan teman sekelompok, melatih dan membiasakan siswa

menyelesaikan soal kemampuan multirepresentasi.

Tidak adanya interaksi antara penggunaan model pembelajaran,

kemampuan awal, dan keterampilan proses sains terhadap kemampuan

multirepresentasi siswa dapat dijelaskan sebagai berikut: pada proses

pembelajaran berapapun tingakat kemampuan awal dan keterampilan proses sains,

siswa yang menerima pembelajaran dengan menggunakan model modified free

inquiry atau model guided inquiry tidak menentukan berapa kemampuan

multirepresentasi yang dicapai.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah direncanakan secara optimal dan telah melalui proses

evaluasi namun tetap tidak dapat luput dari keterbatasan. Adapun beberapa hal

yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini: 1) kemampuan multirepresentasi

yang diteliti hanya kemampuan multirepresentasi pada ranah pengetahuan; 2)

kemampuan awal dan keterampilan proses sains hanya dikategorikan ke dalam

dua kelompok saja yaitu tinggi dan rendah; 3) model pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini selain memiliki kelebihan juga memiliki

kelemahan; 4) siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri; 5) masih terdapat beberapa siswa dengan tingkat kejujuran

belum maksimal dalam mengerjakan tes kemampuan multirepresentasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

108

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan untuk kemampuan

multirepresentasi sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran modified

free inquiry dan guided inquiry terhadap kemampuan multirepresentasi

dengan signifikansi 0,05. Hal ini dikuatkan dengan diperolehnya nilai rata-rata

kelas yang pembelajarannya menggunakan model guided inquiry lebih besar

dibandingkan dengan rata-rata kelas yang menggunakan model modified free

inquiry. Jadi berdasar hasil penelitian dan perhitungan dapat dinyatakan

bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran modified free

inquiry dan guided inquiry terhadap kemampuan multirepresentasi siswa

materi elastisitas dan hukum Hooke.

2. Dari hasil analisis data dengan menggunakan anava tiga jalan dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan awal terhadap

kemampuan multirepresentasi siswa dengan signifikansi 0,05. Kemampuan

awal adalah hasil belajar yang didapat sebelum mendapatkan pengetahuan

yang lebih tinggi. Kemampuan awal dapat menentukan keberhasilannya dalam

proses pembelajaran, namun pada kasus ini kemampuan awal justru tidak

berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi yang dicapai oleh siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

109

Sehingga dapat ditegaskan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

kemampuan awal dengan kemampuan multirepresentasi fisika siswa materi

elastisitas dan hukum Hooke.

3. Berdasar analisis data dengan menggunakan SPSS 18 dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi dengan signifikansi 0,05. Keterampilan proses

sains adalah keterampilan yang dimiliki siswa ketika sedang melaksanakan

suatu percobaan. Keterampilan proses sains sesuai dengan hakikat

pembelajaran fisika yang lebih menekankan pada proses dan keaktifan siswa

selama melaksanakan pembelajaran. Dengan keterampilan proses sains pada

pelaksanaan eksperimen bisa mempermudah siswa dalam mengingat materi

yang sedang dipelajari. Jadi berdasar hasil penelitian dan perhitungan dengan

menggunakan SPSS 18 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh

keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi fisika siswa

materi elastisitas dan hukum hooke.

4. Interaksi antara model dengan kemampuan awal terhadap kemampuan

multirepresentasi yang dihitung dengan menggunakan program SPSS 18

menyatakan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model

pembelajaran dan kemampuan awal terhadap kemampuan multirepresentasi

siswa dengan signifikansi 0,05. Model pembelajaran inkuiri merupakan salah

satu model pembelajaran yang disarankan berdasarkan kurikulum 2013, model

pembelajaran ini sangat sesuai dengan kriteria pembelajaran fisika. Dengan

penggunaan model pembelajaran inkuiri, baik modified free inquiry maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

110

guided inquiry keduanya melaksanakan percobaan untuk membuktikan suatu

teori atau menguji suatu teori. Kemampuan awal merupakan kemampuan yang

dimiliki siswa sebelum memperoleh pembelajaran yang lebih tinggi. Dengan

model pembelajaran yang sesuai karakateristik fisika dan didukung dengan

kriteria kemampuan awal tinggi mampu mempermudah siswa dalam

menyerap materi sehingga dapat meningkatkan kemampuan multirepresentasi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat interaksi antara kemampuan awal

dan model pembelajaran terhadap kemampuan multirepresentasi.

5. Interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan keterampilan proses

sains terhadap kemampuan multirepresentasi siswa. Jika dilakukan

perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS 18 dapat disimpulkan bahwa

tidak ada interaksi yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran

dengan keterampilan proses sains terhadap kemampuan awal siswa dengan

signifikansi 0,05. Model pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan

multirepresentasi fisika, keterampilan proses juga berpengaruh terhadap

kemampuan multirepresentais siswa. Namun interaksi antara model

pembelajaran dengan keterampilan proses sains tidak berpengaruh terhadap

kemampuan multirepresentasi siswa.

6. Interaksi kemampuan awal dan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan multirepresentasi siswa. Jika dilakukan uji analisis data dengan

menggunakan bantuan program SPSS 18 maka dapat dikatakan bahwa tidak

ada interaksi yang signifikan antara kemampuan awal dan keterampilan proses

sains terhadap kemampuan multirepresentasi dengan signifikansi 0,05. Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

111

dengan kemampuan awal tinggi dan keterampilan proses tinggi belum tentu

memiliki kemampuan multirepresentasi tinggi, begitu juga sebaliknya.

Kemampuan awal tidak berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi

siswa, sedangkan keterampilan proses sains berpengaruh terhadap kemampuan

multirepresentasi. Maka dapat ditegaskan lagi bahwa interaksi antara

kemampuan awal dan keterampilan proses sains tidak berpengaruh terhadap

kemampuan multirepresentasi siswa.

7. Interaksi antara penggunaan model pembelajaran, kemampuan awal, dan

keterampilan proses sains terhadap kemampuan multirepresentasi siswa. Jika

dilakukan uji analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS 18

maka dikatakan bahwa tidak ada interaksi yang signifikan antara penggunaan

model pembelajaran, kemampuan awal, dan keterampilan proses sains

terhadap kemampuan multirepresentasi dengan signifikansi 0,05. Model

pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi siswa,

keterampilan proses berpengaruh terhadap kemampuan multirepresentasi

siswa, namun kemampuan awal tidak berpengaruh terhadap kemampuan

multirepresentasi siswa. Siswa dengan menggunakan model pembelajaran

tertentu dengan keterampilan proses sains tinggi, dan kemampuan awal tinggi

belum tentu memiliki kemampuan multirepresentasi yang tinggi pula.

Sehingga dapat dikatakan interaksi antara penggunaan model pembelajaran,

kemampuan awal, dan keterampilan proses sains tidak berpengaruh terhadap

kemampuan multirepresentasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

112

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

a. Pembelajaran fisika dengan menggunakan model modified free inquiry dan

guided inquiry dapat diterapkan pada siswa dengan semua tingkatan

kemampuan awal, baik kemampuan awal tinggi maupun kemampuan awal

rendah.

b. Pembelajaran fisika dengan menggunakan model modified free unquiry dan

guided inquiry dapat diterapkan pada siswa dengan semua tingkatan

keterampilan proses sains, baik keterampilan proses sains tinggi maupun

keterampilan proses sains rendah.

c. Pembelajaran fisika dengan menggunakan model modified free inquiry dan

guided inquiry dapat diterapkan dalam pemebelajaran fisika sehingga siswa

lebih mudah dalam mengingat materi yang sedang dipelajari dengan adanya

eksperimen dan diskusi yang dilaksanakan oleh siswa.

2. Implikasi Praktis

a. Guru perlu menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri

untuk materi elastisitas, agar siswa dapat terlibat langsung dan menemukan

sendiri konsep- konsep serta menguji kebenaran teori dan konsep yang telah

mereka ketahui sebelumnya berkaitan dengan materi elastisitas.

b. Guru diharapakan dapat memperhatikan kemampuan awal yang dimiliki setiap

siswa, karena kemampuan awal merupakan bekal atau kemampuan dasar yang

telah dimiliki oleh siswa sebelum memperoleh materi elastisitas. Sehingga

dengan memahami kemampuan awal yang dimiliki siswa, guru dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

113

menentukan langkah selanjutnya mengenai pembelajaran apa yang akan

digunakan. Upaya yang ditempuh guru misalnya dengan memberi tugas

rumah, memberi latihan soal, dan lain-lain.

c. Guru diharapkan memperhatikan keterampilan proses sains yang dimiliki

siswa. Hal ini karena dalam keterampilan proses sains yang didalamnya

termasuk kemampuan pengukuran, penabelan, menyimpulkan, menyampaikan

hasil eksperimen sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam

memahami materi, mengingat materi yang telah mereka temukan sendiri atau

telah mereka buktikan ketika pelaksanaan ekperimen.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi tersebut di atas, dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada Guru

a. Sebelum melaksanakan pembelajaran, diharapkan guru mengecek dnan

menyiapkan alat-alat percobaan.

b. Guru diharapkan menyiapkan lembar kerja siswa untuk mempermudah siswa

dalam melaksanakan percobaan.

c. Guru mencoba terlebih dahulu alat- alat eksperimen sebelum digunakan, untuk

melihat alat masing berfungsi dengan baik atau tidak.

2. Kepada Peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian sejenis

dengan materi yang berbeda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

114

b. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambah variabel moderator

yang lainnya.

c. Hasil penelitian ini semoga bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi perkembangan dunia pendidikan sekarang ini.

3. Kepada Sekolah

a. Sekolah hendaknya memfasilitasi guru dalam mengembangkan pembelajaran

menggunakan model modified free inquiry dan guided inquiry.

b. Sekolah menyediakan instrumen pengukuran kemampuan awal dan

keterampilan proses sains yang sudah divalidasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

115

DAFTAR PUSTAKA

Ainsworth, S. (1999). The functions of multiple representations. Computers &

Education Journal. 33: 131-152.

Ango, M.L. 2002. Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in

the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the

Nigerian Context. International Journal of Educology, 16(1):11-30.

Anna Poedjiadi. 2007. Sains dan Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Asri Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Rineka Cipta.

Budiyono. 2003. Statistik Dasar Penelitian. Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

________. 2011. Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

D.D.Kristianingsih, S.E.Sukiswo, S.Khanafiyah. 2010. Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Pictorial

Riddle pada Pokok Bahasan ALat-Alat Optik di SMP. Jurnal Pendidikan

Fisika Indonesia, 6:10-13.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dochy, F.J.R.C. 1996. Prior Knowledge and Learning Corte, E.D., & Weinert, F.

(eds) International Encyclopedia of Developmental and Instructional

Psychology. New York: Pergamon.

Duran, M., Isik, H., Mihladiz, G., Ozdemir,O. 2011. The Relationship Between

The Pre-Service Science Teacher’s Scientific Process Skills and Learning

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

116

Styles. Western Anatolia Journal of Educational Science, ISSN 1308-

8971, pp. 467-476.

F.H.Rosita, Sri Mulyani, T. Redjeki. 2013. Pembelajaran Kimia Berbasis Multiple

Representasi ditinjau dari Kemampuan Awal terhdapat Prestasi Belajar

Laju Reaksi Siswa SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun pelajaran

2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2):38-43.

Gagne, M.Robert. 1984. Prinsip – Prinsip Belajar untuk Pengajaran. Surabaya :

Usana Offset Printing.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.

Hadma Yuliani, Widha Sunarno, Suparmi. 2012. Pembelajaran Fisika dengan

Pendekatan Keterampilan Proses dengan Metode Eksperimen dan

Demonstrasi Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Kemampuan Analisis. Jurnal

Inkuiri, 1(3):207-216.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Insan Madani.

Hanafiah dan Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT

Refika Aditama.

Herman Hudojo. 1979. Pengembangan Kurikulum dan Pelaksanaannya di Depan

Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.

Joyce, Bruce & Marsha Weil. 2000. Models of teaching 6th Edition. New Jersey:

Prentice- Hall.

Mahardika, K.I., Setyawan, A., Rusdiana, D. 2010. Kajian Representasi Verbal,

Matematik, Gambar, dan Grafis (VMG2) Dalam Konsep Pengembangan

Gerak. Jurnal Saintifika. 12 (2): 183-193.

Mohammad Asikin. 2004. Bahan Penelitian Matematika ” Teori-teori Belajar

Matematika”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

117

Mohammad Danil Saolika,I Ketut Mahardika, Yushardi. 2012. Meningkatkan

Multirepresentasi Fisika Siswa Melalui Penerapan Model Problem Solving

Secara Kelompok Disertai Software PSIM di SMK. Jurnal Pembelajaran

Fisika, 1(3):254-260.

Mohammad Jauhar. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai

Konstruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL.

Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Edisi

Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_____________. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nana Sudjana. 1996. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Remaja Rosdakarya.

Nuangchalem, P. & Thammasena, B. 2009. Cognitive Development, Analytical

Thinking, and Learning Satisfaction on Second Grade Students Learned

Through Inquiry Based Learning. Journal of Asian Social Science,

5(10):82-87.

N.W.S.Darmayanti, W.Sadia, A.A.I.A.R.Sudiatmika.2013. Pengaruh Model

Collaborative Teamwork Learning terhadap Keterampilan Proses Sains

dan Pemahaman Konsep Ditinjau dari Gaya Kognitif. E-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3.

Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori- Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Rauf, R.A.A., Rasul, M.S., Mansor, A.N., Othman, Z., Lyndon,N. 2013.

Inculcation of Scinece Process Skills in a Science Classroom. Asian Social

Scinece, 9(8):47-57.

Singgih Murwani. 2011. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching

and Learning dengan Metode Eksperimen Lapangan dan Eksperimen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

118

Laboratorium Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X di SMA

Negeri 2 Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 8(1):290-296.

Soka Hadiati dan Adi Pramuda. 2013. Pembelajaran Fisika Berorientasi

Pendidikan Karakter dengan Metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas

Termodifikasi pada Materi Fluida Statis. Jurnal Edukasi Matematika dan

Sains, 1(1):28-30.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_______________.2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutarto dan Indrawati. 2009. “Diktat Media Pembelajaran Fisika”. Tidak

Dipublikasikan. Makalah. Jember: FKIP Universitas Jember.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana.

Udin S.Winataputra. 2001. Strategi Belajar Mengajar IPA. Cetakan Kedua.

Jakarta: departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 bab II pasal 3.

Vivien, M.C., Frackson, M., Simeon, M. 2012. How Pre-Service Teachers

Understand and Perform Science Process Skills. Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education, 8(3):167-176.

Waldrip, B., Prain, V., and Carolan, J. 2006. Learning Junior Secondary Science

through Multi-Modal Representations. Electronic Journal of Science

Education.11 (1):87-107.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY ... Materi Pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

119

Wardani, S., Widodo, A.T., Priyani, N.E. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Berorientasi Problem-

Based Instruction. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 3(1):391-399.

Widi Astuti. 2011. Pembelajaran Kimia Menggunakan TGT dengan Permainan

TTS dan Roda Impian Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Motivasi

Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Kimis, 2(2):83-92.

Yuliani Nurani Sujiono, dkk. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta:

Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user