perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan ... · kebanggaan kita yang terbesar adalah...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI
PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh
ABDUR ROHIM F3208096
PROGRAM STUDY DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebuah karya yang sederhana ,namun begitu berharga bagiku dan
kupersembahkan kepada:
Ø Orang tuaku tercinta yang selalu mendorongku dan mendoakanku.
Ø Pacarku yang selalu menyemangati aku .
Ø Toety, Yopita, tennesa, A topik, Agus, Nur K, Adi, Yonas dan
sahabat yang lainnya.
Ø Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN MOTTO
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat
kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada
sebelumnya.
Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu,
mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat
rezeki melimpah.
Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan,
kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera
akan melihat bentuk aslinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puij bagi ALLAH yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan laporan magang kerja dengan judul: ’’PENERAPAN
STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) YANG TERDIRI DARI
PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI PADA PT JAWI ANTIK
FURNITURE SURAKARTA’’
Guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar ahli madya jurusan
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan laporan magang ini tidak jarang penulis menemukan hambatan
dan rintangan umum berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikan dengan baik ,untuk ini penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Drs. Djoko Purwanto, M.B.A selaku Ketua Program Diploma Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Harmadi, MM ,selaku dosen pembiming TA yang telah memberikan
motivsi dan bimbingan kepada penulis dalam proses penulisan TA ini
4. Seluruh dosen manajemen pemasaran fakultas ekonomi,yang selama ini
telah memberikan banyak ilmu dan pengarahan
5. Bapak Herdian Yuliatmoko,SE selaku pimpinan PT.Jawi Antik Furniture
Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
6. Ayah dan Ibu yang senantiasa berusaha memenuhi segala kebutuhan
hidupku selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Kepada Kekasihku yang aku sangat sayangi.
8. Sahabat-sahabatku, Novia, Imbar, Dion, Fendy yang selalu mengarahkanku.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan TA ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu apabila ada kata yang tidak berkenan, penulis mohon
maaf, Penulis juga mengharapkan atas kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan TA ini, Semoga TA ini dapat bermanfaat bagi
bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca, Amin
Surakarta, 17 Juli 2011
Abdur Rohim F3208096
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii
KATA PENGATAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
E. Metode Penelitian .............................................................................. 5
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Pengertian Marketing MIX .................................................................. 8
B. Produk.............................................................................................. 11
C. Harga ............................................................................................... 17
D. Promosi ............................................................................................ 19
E. Distribusi .......................................................................................... 23
BAB III : PEMBAHASAN ........................................................................... 31
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................ 31
B. Laporan Magang Kerja .................................................................... 41
C. Analisis Data .................................................................................... 45
BAB IV : PENUTUP ................................................................................... 49
A. Kesimpulan ...................................................................................... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Saran ............................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 51
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ................................................................................................ 28
Gambar 3.1 ................................................................................................ 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 .................................................................................................. 10
Tabel 3.1 ................................................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI
PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA
ABDUR ROHIM F3208096
Bauran pemasaran atau Marketing MIX memang sangatlah penting dalam memasarkan sebuah produk pada perusahaan. Produk atau barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan akan laku atau tidak tergantung bagaimana sebuah perusahaan dalam mengatur strategi bauran pemasaran pada perusahaan tersebut.
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah melalui wawancara, observasi serta studi pustaka guna mendapatkan data primer dan sekunder yang mendukung penulisan tugas akhir ini. Teknik pembahasan dengan cara analisis deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis, alasan, dan penjabaran keadaan yang sebenarnya, kemudian melakukan pengumpulan serta penafsiran yang disesuaikan dengan teori untuk mengetahui penerapan strategi bauran pemasaran pada PT Jawi Antik Furniture Surakarta.
PT Jawi Antik Furniture Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture yang mana pemasaran produknya melalui cara ekspor kepada negara – Negara diseluruh dunia seperti singapura, belgia, perancis dan lain sebagainya. Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Jawi Antik Furniture Surakarta sudah sangat memadahi atau sudah bagus, yang mana untuk produk yang dikeluarkan selalu mendapat respon dari konsumen. Untuk harga juga tidak memberatkan para konsumen, ini terbukti dari tidak adanya pembatalan kontrak dagang dikarenakan masalah harga yang mahal. Dalam mempromosikan prduk-produknya menggunakan media elektronik yaitu internet, PT Jawi Antik Furniture Surakarta memiliki web yang dapat diakses secara online. Dalam mendistribusikan barang telah menggunakan system pengiriman barang yang aman dan mamanuhi standar internasional.
Dari pengamatan yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai macam cara yang efektif, yaitu produk yang ditawarkan sangat beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan konsumen, pembayaran dapat dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit, pendistribusian baarang sangat aman dan lancer, serta promosi dilakukan dengan berbagai macam cara.
Kata kunci : Bauran Pemasaran (Marketing MIX)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dunia, maka semakin
meningkatnya permintaan dari para konsumen yang semakin beragam.
Begitu juga dengan setiap perusahaan – perusahaan di seluruh dunia
dalam menjalankan usahanya untuk mendapatkan konsumen lebih
banyak dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.
Persaingan antar perusahaan semakin keras dan semakin canggih,
terlebih untuk perusahaan yang menjalani bisnis Ekspor ke berbagai
negara di seluruh belahan dunia. Teknologi yang digunakan dalam
mempromosikan produk untuk menarik perhatian konsumen lebih
teroerganisir dan terancang dengan baik, sehingga konsumen lebih
mudah tertarik untuk membeli.
Kebutuhan dalam menjalankan usahanya diperlukan kecepatan,
ketelitian, keterampilan, keuletan dan juga kekreatifan dari berbagai staf
dalam perusahaan tersebut untuk bekerjasama menjalankan usaha,
sehingga semua dapat membentuk suatu kekuatan yang lebih besar
dalam menangani setiap permintaan para konsumen.
Untuk meningkatkan daya saing kepada para perusahaan lain,
diperlukan peningkatan strategi bauran pemasaran. Diperluakan 4P
untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan, yang mana 4P itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
adalah Produk (Prodact), Harga (Price), Distribusi (Place) dan Promosi
(Promotion).
Pengembangan strategi bauran pemasaran adalah sebuah cara
yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan atau
mendapatkan konsumen lebih banyak dalam keadaan seperti saat ini.
PT Jawi Antik Furniture Surakarta adalah perusahaan yang bergerak
dibidang furniture yang pemasarannya keluar negei atau ekspor
keberbagai Negara dibelahan dunia. Untuk meningkatkan penjualan
dan mendapatkan konsumen lebih banyak, PT Jawi Antik Furniture
Surakarta harus mengembangkan strategi bauran pemasaran agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Berdasarkan gambaran permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka penulis ingi mengadakan suatu penelitian dengan judul :
PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI
PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA
B. Rumusan masalah
Bagaimana cara PT Jawi Antik Furniture Surakata menerapkan
strategi bauran pemasaran (Marketing Mix), yang terdiri dari unsur
Produk (Prodact), harga (Price), Distribusi (Distribution) dan Promosi
(Promotion) dalam menjalankan usahanya yang bergerak dibidang
furniture selama ini?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
C. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui cara penerapan strategi bauran pemasaran
yang terdiri dari Produk, harga, distribusi dan promosi pada PT Jawi
Antik Furniture Surakarta dalam menjalankan usahanya yang bergerak
dibidang Furniture.
D. Manfaat Penelitian
Praktek kerja lapangan memiliki banyak kegunaan serta sarana
utama yang ingin diperoleh gengan adanya kerja praktek lapangan
tersebut. Baik dari mahasiswa, perguruan tinggi, maupun instansi atau
perusahaan itu sendiri. Adapun manfaat yang ingin dicapai antara lain;
1. Bagi mahasiswa
Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja yang dibutuhkan
sebelum mahasiswa tersebut terjun langsung kedalam dunia kerja
yang nyata dalam bidangnya tersebut.
2. Bagi perguruan tinggi
Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan,
instansi ataupun lembaga yang bersangkutan dengan perguruan
tinggi.
3. Bagi instansi, lembaga, ataupun perusahaan
Meningkatkan cara pandang, pola piker dan sikap yang lebih
sesuai dengan program pembangunan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
E. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan adah PT. Jawi Antik
Furniture Surakarta yang beralamatkan di Jl. Bayangkara No.57
Solo, Jawa Tengah, Indonesia 571000 Telepon +62271-741743,
Fax +62271-741743, Web http://jafurniture-indonesia.com.
2. Sumber data
a. Data primer
Data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara
secara langsung kepada narasumber atau pihak terkait seperti
pimpinan perusahaan atau staff perusahaan.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari catatan perusahaan, referensi atau
sumber–sumber data yang telah tersedia seperti data
manajemen yang berhubungan dengan penyusunan Tugas
Akhir.
3. Jenis Data
a. Data kuantitatif
Data yang dinyataka dalam bentuk kata-kata, kalimat
serta gambar-gambar yang ada pada perusahaan. Baik itu data
perusahaan maupun seluruh kegiata yang ada pada
perusahaan untuk mengetahui berbagai macam hal hal yang
berhubungan dengan bauran pemasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
F. Teknik pengumpulan data
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan
mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan tema
penulisan secara langsung kepada pihak perusahaan untuk
memperoleh data–data yang diperlukan dalam penulisan.
2. Studi pustaka (Berbagai macam buku sebagai referensi)
Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan
membaca literatur buku dan sumber bacaan lainnya yang
membahas masalah–masalah yang berkaitan dengan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Marketing MIX
Dalam tinjauan yang lebih mendalam, sebenarnya barang itu tidak
hanya meliputi atribut fisik saja, melainkan juga meliputi sifat-sifat non
fisik. Seperti harga, nama produk / merk, nama penjual, nama
perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut dan masih banyak
yang lain. Semua unsur tersebut dipanddang sebagai alat pemuas
kebutuhan konsumen. Kombinasiyang berbeda dari unsur-unsur
tersebut akan memberikan tingkat kepuasan yang berbeda pula, karena
kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri.jadi pengertian tenteng
produk itu sendiri akan lebih tepat didefinisikan sebagai berikut;
Marketing MIX ini merupakan sebuah vaeriabel-variabel yang dipakai
oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani
kebutuhan dan kegiatan konsumen. Variabel – variabel yang terdapat
didalamnya adalah produk, harga, distribusi, dan promosi (Swasta &
Irawan, 1999)
Kegiatan – kegiatan yang dimasukkan kedalam definisi tersebut
adalah termasuk keputusan – keputusan dalam empat variabel, yaitu:
Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi.
(Swasta & Irawan, 1999 : 79)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Kegiatan – kegiatan ini perlu dikombinasikan dan di koordinasikan
agar perusahaan dapat melaksanakan tugas pemasarannya seefektif
mungkin. Jadi perusahaan tidak hanya memilih kombinasi yang terbaik
saja, tetapi juga harus mengkoordinir berbagai macam elemen dari
marketing MIX tersebut untuk melaksanakan program pemasaran
secara efektif.
Variable – variable marketing MIX dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang kuat
di pasar. Misalnya, perusahaan menggunakan variable marketing MIX
yaitu produk dan harga (Swasta & Irawan, 1999 : 79)
Masing – masing variable dapat dibuat dalam berbagai tingkatan
yaitu: Kualitas produk dan harga tinggi, Kualitas produk dan harga
sedang, Kualitas produk dan harga rendah
Setiap tingkatan (tinggi, sedang, rendah) dapat dikombinasikan
diantara kedua variable tersebut. Dalam hal ini, perusahaan dapat
memilih diantara 9 macam strategi marketing mix seperti terlihat dalam
table 2.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Tabel 2.1
strategi marketing mix
Rendah Sedang Tinggi
Tinggi Strategi pukul dan
lari
Strategi over
pricing
Strategi
premium
Sedang
Strategi
pertumbuhan yang
baik
strategi kualitas
rata-rata
Strategi
penetrasi
Rendah Strategi barang
murah
Strategi harga
murah
Strategi harga
super murah
(Swasta & Irawan, 1999)
Marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal.
Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara
lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan
perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor
internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix
yakni : produk (Product), harga (Price), Distribisi (place), dan promosi
(Promotion).
Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang
berjudul Principles of Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of
marketing foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in
the target market”. Yang artinya adalah Bauran pemasaran adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
himpunan foola pemasaran yang perusahaan menggunakan untuk
pursite tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Sedangkan, pengertian marketing mix menurut William J. Stanston,
dalam bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah :
“Marketing mix is the term that is used to described the combination of
the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing
system. These four elements are the product offering, the price
structure, the promotion activities, and the distribution system”. Yang
artinya adalah Campuran Pemasaran adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan kombinasi dari empat input yang
merupakan inti dari sistem pemasaran organisasi. Keempat elemen
adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistemdistribusi.
Dari definisi-definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
marketing mix merupakan kombinasi dan empat variabel yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat
dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin
B. Product (Produk)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing
that can be offered to a market to satisfy a want or need” . Produk
adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Sebagian besar produk yang kita bayangkan adalah produk fisik,
seperti misalnya mobil, toaster (pemanggang roti), sepatu, telur, buku
dan masih banyak lain lagi. Akan tetapi, produk juga mencakup jasa
(kadang – kadang disebut produk jasa), seperti misalnya pemangkasan
rambut, laundry, konser, wisata dan lail - lain.
Untuk menciptakan sebuah produk baru, seorang perencana harus
memperhitungkan dalam tiga ingkatan. Tingkatan yang paling dasar
adalah inti produk, wujud produk dan produk yang disempurnakan.
Pada dasarnya setiap produk secara hirarkis berhubungan dengan
produk tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar
sampai dengan tipe produk yang akan memuaskan kebutuhan tersebut.
Berikut ini identifikasi tujuh tingkat hirarki produk dengan contohnya.
1. Identifikasi tujuh tingkat hirarki produk
a. Need family yang merupakan elemen dasar dari lahirnya
sebuah produk. Misalnya: keamanan. Pelanggan butuh
keamanan untuk kehidupan masa depan dan keluarganya.
b. Product family merupakan kelas produk yang memenuhi
kebutuhan pelanggan. Misalnya : tabungan, deposito dan
sejenisnya. Untuk menjamin keamanan kehidupan keluarga di
masa mendatang maka dapat dilakukan dengan menabung
atau deposito sehingga ada yang diwariskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Product class adalah sekelompok produk yang dianggap dapat
memenuhi keinginan pelanggan misalnya: institusi keuangan.
Tabungan, deposito dan sejenisnya termasuk dalam kelas
produk institusi keuangan.
d. Product line adalah beberapa lini produk dalam sebuah product
class yang saling berkaitan dan memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang sama. Misalnya: asuransi jiwa, bank dan
sebagainya. Institusi keuangan itu bisa berupa perusahaan
asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, bank, sekuritas dan
sebagainya.
e. Product type merupakan item-tem produk dalam bentuk yang
berbeda tetapi masih dalam product class yang sama.
Misalnya: asuransi jiwa yang seperti apa. Kalau product line-
nya adalah asuransi jiwa maka asuransi jiwa juga memiliki
beberapa jenis mulai dari cakupan pertanggungan, jenis premi
dan sebagainya.
f. Brand yaitu merek yang dijual oleh sebuah produk. Misalnya:
merek. Asuransi jiwa dengan merek apa.
g. Item atau SKU merupakan ukuran-ukuran dalam sebuah lini
produk. Misalnya: asuransi jiwa yang renewable dan non
renewable. Jadi seperti jenis-jenis ukuran yang ditawarkan baik
itu dari segi harga dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Lima Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core
benefit, basic product, expected product, augmented product dan
potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk
adalah :
Core benefit (namely the fundamental service of benefit that
costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag
ditawarkan kepada konsumen.
Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk
dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
Expected product (namely a set of attributes and conditions that
the buyers normally expect and agree to when they purchase this
product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi
yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
Augmented product (namely that one includes additional service
and benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s
offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang
ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh
pesaing.
Potential product (namely all of the argumentations and
transformations that this product that ultimately undergo in the
future) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang
dialami oleh suatu produk dimasa dating
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3. Klasifikasi Produk
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli
pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler.
Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok, yaitu:
a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam
dua kelompok utama, yaitu :
1) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga
bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
2) Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti
halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan
sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan jasa
sebagai berikut : “ Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain,
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam
kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan
sebagainya.
2) Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang
biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian
(umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu
tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian
dan lain-lain.
c. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu
Di dasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk
itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Barang konsumsi (consumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang
langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan
lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Barang industri (industrial’s goods)
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang
masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk
mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil
pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.
Menurut Kotler (2002, p.451), ”barang konsumen adalah
barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen
akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk
tujuan bisnis”.
C. Price (Harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of
money charged for a product or service. More broadly, price is the sum
of all the value that consumers exchange for the benefits of having or
using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk
mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk
atau jasa.
Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of
money and or goods needed to acquire some combination of another
goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung
arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang
disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil
dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat
atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang
menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan
pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau
lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1. Tiga perangkat perimbangan
a. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
1) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus).
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang
paling sederhana, dimana metode ini menambah
standar mark-up terhadap biaya produk.
2) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis
peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk
menetapkan harga apakah akan break even atau
membuat target laba yang akan dicari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai).
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli
(bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu
harga.
c. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan
persaingan)
1) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga
yang berlaku). Perusahaan mendasarkan harganya pada
harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan
permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga
yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing
utamanya.
2) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran
tertutup). Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan
berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau
permintaan perusahaan.
D. Promotion (Promosi)
Definisi menurut Stanton adalah :“Promotion mix is the combination
of operasional selling, sales person, public relation. These are the
promotional tools that help an organization to achieve its marketing
objective”. Yang artinya adalah: kombinasi operasional penjualan,
tenaga penjualan, hubungan masyarakat. Ini adalah alat promosi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
membantu organisasi untuk mencapai tujuanpemasaran. Sedangkan
menurut Kotler yang dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion
includes all the activities the company undertakes to communicate and
promote its product the target market”. Yang artinya adalah: Promosi
mencakup semua kegiatan perusahaan menyanggupi untuk berkomun
ikasidan mempromosikan produk pasar sasaran
Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama
menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau
menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru
yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen
mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh
dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya,
perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap
bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan
yang datang dari para pesaing.
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran
promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan
atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam
meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain
: (Kotler, 2001:98-100)
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1. Promotion tools
a. Advertising (Periklanan). Suatu promosi barang atau jasa yang
sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
b. Personal selling (Penjualan perorangan) Penjualan perorangan
yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan
membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
c. Sales promotion (Promosi penjualan) Suatu kegiatan yang
dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang
bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
d. Public relation (Publisitas) Suatu kegiatan pengiklanan secara
tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan
disebarluaskan oleh media komunikasi.
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat
dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan promosi penjualan
a. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk
mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.
b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer,
eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa
dari sponsor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan
untuk memotivasi armada penjualan.
d. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan
untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak
hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru,
menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik
pelanggan.
Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan
diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana
agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan
tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam. Ada 3 gagasan
utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh Kotler-AB.
Susanto (2000 : 80) ; Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti
”Portofolio Investment ”, yaitu perlu diputuskan bisnis mana yang dapat
dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau bahkan mungkin
dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki keuntungan masing-masing dan
sumber daya perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi yang
menguntungkan.
Berorientasi pada potensi keuntungan di masa depan dengan
mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta
kesesuaian perusahaan. Tidak cukup dengan mengandalkan penjualan
dan keuntungan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya sebagai
panduan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Strategi perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja
untuk mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat
posisi industri (lihat Identifikasi Pesaing), sasaran, peluang keahlian
serta sumber daya perusahaan.
E. Distribusi (Tempat atau distribusi)
1. Pengertian Saluran Distribusi
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The
various the company undertakes to make the product accessible
and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Keegan (1996:123) mengutip dari The American Marketing
Assosiation mendevinisikan saluran distribusi :
Saluran distribusi sebagai organisasi jaringan kerja yang terdiri
dari agen dan lembaga-lembaga yang bersama-sama melakukan
semua kegiatan yang diperlukan untuk menghubungkan produsen
dengan pemakai untuk menyelesaikan tugas pemasaran.
Saluran distribusi diperlukan oleh setiap perusahaan, karena
produsen menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan
bentuk (form utility) bagi konsumen setelah sampai ketangannya,
sedangkan lembaga penyalur membentuk atau memberikan
kegunaan waktu, tempat dan pemilikan dan produk itu. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
demikian, setiap produsen dalam menghasilkan produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan
dengan saat kapan dan dimana produk itu diperlukan serta siapa
saja produk itu dibutuhkan.
Saluran distribusi dibutuhkan terutama karena adanya perbedaan
yang menimbulkan celah-celah atau kesenjangan antara produksi dan
konsumsi. Perbedaan jarak itu menurut Assaury (1996:212-213)
meliputi:
2. Perbedaan jarak saluran distribusi
a. Perbedaan Jarak Geografis. Disebabkan perbedaan tempat
pemusatan produksi dengan lokasi konsumen yang tersebar
dimana-mana, sehingga jarak yang semakin jauh
menimbulkan peranan lembaga penyalur menjadi penting.
b. Perbedaan Jarak Waktu. Disebabkan perbedaan atau celah
waktu yang terjadi antara produksi dan konsumsi dari
produk-produk yang dihasilkan secara besar-besaran.
Terjadi karena pembelian dan konsumsi dari produk timbul
dalam waktu tertentu, sedangkan produksi dilakukan secara
lebih hemat dengan kegiatan produksi yang terus-menerus.
Sehingga terdapat perbedaan waktu antara saat produksi
dengan saat konsumsi atau penggunaannya.
c. Perbedaan jumlah. Produksi dilakukan secara besar-besaran
(dalam jumlah yang besar) untuk memperoleh biaya per unit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
/ satuan yang rendah, sedangkan konsumsi atau pemakaian
dalam jumlah yang kecil untuk jenis produk itu pada saat
tertentu.
d. Perbedaan Varietas. Di mana sebagian perusahaan
menspesialisasikan dirinya dalam memproduksi produk
tertentu, sedangkan pembeli atau konsumen menginginkan
produk yang beraneka ragam, sesuai dengan selera atau
cita rasanya.
e. Perbedaan atau kesenjangan informasi dan komunikasi.
Dimana konsumen sering tidak mengetahui sumber-sumber
produksi dari produk-produk yang dibutuhkan atau yang
diinginkannya, sedangkan produsen tidak mengetahui siapa
dan dimana pembeli atau konsumen potensial berada.
Akibatnya dibutuhkan fungsi distribusi yang dijalankan dalam
saluran distribusi yang ada.
3. Fungsi Saluran Distribusi
Sebuah saluran distribusi melaksanakan tugas pemindahkan
barang dari produsen ke konsumen. Hal itu mengatasi
kesenjangan waktu, tempat, dan pemilikan yang memisahkan
barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau
menginginkannya. Kotler (2003:559) menyatakan saluran
distribusi melaksanakan sejumlah fungsi utama :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Informasi. Pengumpulan dan penyebaran informasi riset
pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku
dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial
dalam lingkungan pemasaran.
b. Promosi. Pengembangan dan penyebaran komunikasi
persuatif yang dirancang untuk menarik pelanggan pada
penawaran tersebut.
c. Negosiasi. Usaha untuk mencapai persetujuan akhir
mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer
kepemilikan dapat dilakukan.
d. Pemesanan. Komunikasi dari para anggota saluran distibusi
ke produsen mengenai minat untuk membeli.
e. Pembiayaan. Perolehan dan pengalokasian dana yang
dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai
tingkat saluran distribusi.
f. Pengambilan Risiko. Penanggugan risiko yang berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi saluran distribusi tersebut.
g. Pemilikan fisik. Kesinambungan penyimpanan dan
pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke
pelanggan akhir.
h. Pembayaran. Pembeli membayar tagihan ke penjual lewat
bank dan intitusi keuangan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
i. Hak Milik. Transfer kepemilikan sebenarnya dari satu
organisasi atau orang keorganisasi atau orang lain.
4. Arus Saluran Distribusi
Semua fungsi dan arus yang terjadi diantara dua anggota
saluran distribusi dicatat dalam urutan normal. Beberapa dari arus
ini merupakan arus yang bergerak ke depan (forward flow), yaitu
fisik, kepemilikan, promosi. Lainnya merupakan arus yang
bergerak ke belakang (backward flow), yaitu pemesanan dan
pembayaran. Lainnya lagi, yaitu informasi, negosiasi,
pembayaran, dan pengambilan risiko terjadi dalam dua arah
Menurut Kotler (2003:625) terdapat tipe-tipe arus saluran
distribusi, yaitu :
a. Tipe-tipe arus saluran distribusi
1) Arus Fisik. Mengambarkan perjalanan produk secara
fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.
2) Arus Hak Kepemilikan. Mengambarkan permindahan
hak milik yang sebenarnya dari lembaga pemasaran itu
ke badan usaha lainnya. Pemilikan berpindah produsen
ke penyalur, kemudian ke konsumen.
3) Arus Pembayaran. Mengambarkan para pelanggan
membayar faktur mereka lewat bank atau lembaga
keuangan lain kepada penyalur, dan penyalur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
membayarkan kepada produsen dan kemudian
produsen membayar kepada berbagai penyalur.
4) Arus Informasi. Mengambarkan arus pengaruh yang
terarah (periklanan, penjualan, perseorangan, promosi
dan publisitas) dari satu bagian ke bagian lain dalam
sistem yang sama.
5) Arus Promosi. Mengambarkan bentuk-bentuk promosi
yang digunakan.
Adapun arus saluran distribusi dapat dilihat pada gambar 2.1
1. Arus Fisik
2. Arus Kepemilikan
3. Arus Pembayaran
4. Arus Informasi
Pemasok Pengangkut gudang
Perusahaan manufaktur
Pengangkut gudang
Dealer Pengangkut Pelanggan
Pemasok Perusahan Dealer Pelanggan
Pemasok
Pemasok
Bank
Pengangkut Gudang,
Bank
Perusahaan
Perusahaan Manufaktur
Bank
Pengangkut Gudang,
Bank
Dealer
Dealer Pengangkut Bank
Pelanggan
Pelanggan Bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
5. Arus Promosi
Gambar 2.1
Lima Arus Saluran Distribusi
Sumber : Kotler (2003:588)
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi
Perusahaan dalam mengambil keputusan untuk memilih
penyalur yang akan memasarkan produknya, perlu
dipertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
penyalur dan beberapa jumlah yang diikuti dengan penetapan
fungsi-fungsi pemasaran yang harus dijalankan oleh penyalur
serta syarat-syarat dan tanggung jawab penyalur tersebut.
a. Pengertian Distribusi Fisik
Para produsen mengunakan sistem ini untuk
menyipan dan memindahkan barang sehingga barang -
barang tersebut terjangkau oleh konsumen pada tempat
dan waktu yang tepat. Kepuasan dan rasa tertarik
konsumen sangat di pengaruhi oleh keputusan dan
kemampuan distribusi penjual. Untuk dapat melaksanakan
distribusi fisik baik dan tepat sehingga meningkatkan
peranan sistem distribusi fisik dalam mempengaruhi hasil
Pemasok Agen Perusahaan Pelanggan Dealer Agen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
penjualan, maka perlunya kita agar memahami arti dari
distribusi fisik yang sebenarnya.
Distribusi fisik berfungsi untuk menggerakan produk
yang tepat, ke tempat dan waktu yang tepat. Distribusi fisik
dapat pula di jalankan sebagai alat untuk menciptakan
permintaan, karena dapat menarik konsumen dengan
pelayanan yang baik. Jika fungsi ini dilakukan dengan
efektif maka distribusi fisik dapat digunakan sebagai alat
untuk memberikan pelayanan guna memuaskan konsumen.
Berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai distribusi
fisik :
Menurut Stanton (1994:429) yaitu, Distribusi fisik
terdiri dari semua aktivitas yang berhubungan dengan
pergerakan produk yang tepat, dalam jumlah yang tepat,
pada waktu yang tepat.
Menurut Kotler (2000:537) yaitu,“Physical distribution
involves planning, implementing and controlling the physical
flow of materials and good from points of origin the point of
use to meet customer requirement of a profit”. Artinya yaitu:
Distribusi fisik mencakup perencanaan,
pengimplementasian, dan pengontrolan arus fisik bahan
baku jadi, barang jadi dari titik asal ke titik penggunaan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan suatu laba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah berdirinya PT.Jawi Antik Surakarta
a. Periode 1998 – 2002
PT.Jawi Antik Furniture didirikan pada tahun 1998 oleh
KGPH.H.Santosa Dollah, beliau juga merupakan pemilik dan
direktur utama PT.Kusuma Hadi Tekstil dan PT Batik Danar
Hadi. Jawi Antik merupakan anak perusahaan dari PT Batik
Danar Hadi. Divisi Jawi Antik merupakan anak induk yang
bergerak dibidang pembuatan produk kerajinan meubel dan
furniture yang berbahan dasar dari kayu jati. Pada periode
1998 – 2002, PT Jawi Antik masih terfokus pada pasar local
atau dalam negri saja. Karena dirasa masih banyaknya
pesanan dari dalam negri dan belum membuka perdagangan
diluar negri. Pada periode ini, PT Jawi Antik sudah
mempunyai ruang pameran di dua tempat, yang pertama tidak
jauh dari tempat PT.Jawi Antik Surakarta, yaitu di Jl.
Bayangkara No.57 Surakarta. Jaraknya tidak lebih dari 100
meter. Dan yang kedua terletak di Jl.Melawai Raya No.70
Jakarta Selatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Periode 2002 – 2010
Pada periode ini, PT Jawi Antik sudah memperluas
pangsa pasarnya, tidak hanya melayani pesanan dari dalam
negri saja, melainkan juga menerima pesamam atau order
dari luar negri seperti Singapura, Taiwan, Perancis, Ingris,
Australia, Belgia dll.
2. Struktur Organisasi PT.Jawi Antik Surakarta
Gambar 3.1
Struktur organisasi PT Jawi Antik Furniture Surakarta
1. Sugeng/Dadi 2. Sarimin/Sadimin 3. Riyadi 4. Slamet kamik 5. Ambon/Lamadi
Darwanto
Quality Control
Drs.Rony Wahyu Wibowo
Akuntansi, Umum dan Logistik
Dewanto Kusuma Wibowo
Wakil Direktur
Broery Rahmanto
Koordinator QC
Saptanti,SSN
Eksport Designer
Anggie
Sekertaris
Rudianto
Administrasi Produksi
Herdian Yuliatmoko,SE
Manager Marketing
Sugiyono
Manager Produksi
KGPH.H.Santosa Doellah
Direktur Utama/Komisaris Utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Tugas dan fungsi jabatan
Tugas dari masing – masing jabatan dalam struktur organisasi
diatas adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama
Bertugas untuk :
1) Memiliki wewenang secara menyeluruh terhadap jalannya
perusahaan.
2) Melakukan pengawasan dan pengendalian investasi
perusahaan.
3) Membuat dan menetapkan strategi perusahaan, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
b. Manajer Pemasaran
Bertugas untuk :
1) Malaksanakan strategi pemasaran yang telah ditetapkan
2) Manemukan pasar atau pembeli
3) Merealisasikan transaksi yang terjadi dengan pelanggan
c. Menejer Produksi
Bertugas untuk :
1) Bertanggung jawab melakukan pengawasan atas kualita
produk yang dihasilkan
2) Merencanakan dan melaksanakan strategi produksi dalam
rangka memenuhi pesanan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3) Mengevaluasi kesalahan produk dan mencarikan jalan
keluarnya / solusi.
d. Menejer Keuangan
Bertigas untuk :
1) Bertanggung jawab atas segala administrasi, pembukuan
dan keuangan perusahaan.
2) Mengurus inventarisasi perusahaan.
3) Membuat laporan keuangan.
4) Mempertanggung jawabkan segala tindakan dalam bidang
keuangan kepada coordinator perusahaan.
e. Menejer Personalia
Bertugas untuk :
1) Menyelenggarakan daftar inventaris karyawan dan
pengawasan yang berhubungan dengan pelaksanaan
tatatertib perusahaan.
2) Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dalam hal
kesejahteraan karyawan.
3) Mengetur dan melaksanakan aktifitas yang berhubungan
dengan penerimaan karyawan atau pemutusan hubungan
kerja dengan karyawan (PHK)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
f. Produksi
Bertugas untuk :
1) Menjaga kelancaran proses produksi dan melaksanakan
tugas operasional.
2) Mengkoordinir penerimaan bahan baku, proses produksi,
serta pengiriman barang.
3) Memberikan daftar atau klasifikasi bahan baku yang di
butuhkan kepada divisi bahan baku.
4. Kondisi Umum Perusahaan
PT.Jawi Antik Surakarta terletak dekat dengan bundaran
baron. Yaitu di Jl. Bayangkara No.57 Solo, Jawa Tengah, Indonesia
571000 Telepon +62271-741743, Fax +62271-741743, Web
http://jafurniture-indonesia.com.
PT.Jawi Antik Surakarta memiliki tempat pameran produk-
produknya sendiri yang terletak di Jl. Bayangkara No.57 Surakarta.
Itu terletak di pinggir perempatan bundaran baron Surakarta.
Sehingga sangat strategis untuk mempromosikan produk-
produknya.
5. Personalia
Perusahaan PT Jawi Antik memiliki total pegawai tercatat
sebanyak 119 orang yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Direktur Utama 1 Orang
Wakil Direktur 1 Orang
Karyawan Kantor 31 Orang
Karyawan Harian 86 Orang
Ditambah pegawai pemborong yang jumlahnya tidak pasti.
Tergantung kebutuhan perusahaan.
6. Jam kerja
PT Jawi Antik Furniture menetapkan aturan jam kerja bagi
karyawan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.
Karyawan bekerja dari hari senin sampai sabtu. Apabila terdapat
banyak ordr dan harus segera dikirim, maka bila diperlukan
karyawan akan diperkerjakan lembur untuk segera menyelesaikan
order tersebut.
Adapun aturan waktu bekerja di Jawi Antik dapat dilihat pada table
3.1 berikut.
Tabel 3.1 Perincian Jam Kerja
Di PT.JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA Hari Jam kerja Istirahat
Senin – Kamis 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00
Jum’at 08.00 – 16.00 11.30 – 13.00
Sabtu 08.00 – 14.00 12.00 – 13.00
Sumber : PT jawi Antik Furniture Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
7. System Gaji
System pemberian gaji karyawan di PT,JAWI ANTIK
FURNITURE SURAKARTA terdapat 2 macam, yaitu:
a. Gaji Harian
Gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan
jumlah hari bekerja dalam satu minggu.
b. Upah bulanan
Gaji yang diberikan kepada karyawan atau staf kantor
setiap bulan. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur
akan diberikan upah tambahan yang akan diberikan
bersamaan dengan gaji yang mereka terima.
8. Bidang usaha
PT Jawi Antik Furniture Surakarta merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang ekspor furniture atau meubel polos yang
khusus terbuat dari kayu jati berkualitas tinggi ke berbagai negara.
Tetapi pada PT Jawi Antik Furniture Surakarta juga menerima
pesanan meubel ukir dan penggunaan bahan lain, seperti marmer.
Tetapi produk tersebut merupakan produk special yang mana PT
Jawi Antik memesannya di luar perusahaan itu sendiri.
9. Penjualan
PT Jawi Anik furniture Surakarta melakukan penjualan
kepada para buyer yang mana mereka adalah para distributor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
besar pada negara – negara diseluruh dunia. Akan tetapi PT jawi
Antik juga melayani pemesanan dari dalam negeri.
10. Produk yang dihasilkan
Untuk produk yang dihasilkan olet PT.Jawi Antik Surakarta
adalah dekorasi dalam ruangan dan luar ruangan. Untuk dekorasi
dalam ruangan dibagi kedalam 14 jenis dekorasi, yaitu; Basket,
Block leg, Book rack, Chairs, Coffee table, Console table, Cubes,
Cupboard, Display Cabinet, Dressoir, Small Cabinet, Table, TV
Cabinet, Writing Desk. Pada setiap jenis akan di dibagi kedalam
beberapa macam atau model. Untuk dekorasi luar ruangan atau
garden dibagi kedalam 4 macam dekorasi, yaitu; Benches, Chairs,
Lounger-Steamer, Table. Pada setiap macam dekorasi akan dibagi
lagi menjadi beberapa macam produk.
Pada kurun waktu tertentu, pihak perusahaan akan membuat
produk baru yang telah disepakatioleh perancang, bagian
pembahanan dan juga kepala pemasaran. Sebelum melakukan
pengembangan produk, perlu diperhatikan dalam beberapa hal,
yaitu;
Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, inovasi dan
pengembangan produk menjadi suatu hal yang sangat penting.
Untuk melakukan pembuatan produk baru pun, ada langkah-
langkah yang hendaknya diikuti agar project pembuatan produk
baru ini dapat berhasil dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
11. Wilayah pemasaran
Pada perusahaan PT Jawi Antik Furniture Surakarta, wilayah
yang digunakan sebagai tempat memasarkan produknya adalah
seluruh perusahaan di Negara di dunia. Seperti yang saat ini sudah
menjadi costumer dari PT Jawi Antik adalah di Negara Belgia,
Singapura, Inggris, Perancis, Australia dan masih banyal lagi yang
lainnya.
Akan tetapi tidak semua perusahaan di Negara mau menerim
produk dari PT Jawi Antik ini, dikarenakan setiap perusahaan
memiliki criteria – criteria terhadap produk yang akan
dipasarkannya. Seperti misalnya adalah ketahanan pada
sambungan kayu meubel, apakah kuat atau tidak. Pada sebuah
perusahaan di Amerika menetapkan kriteria sebuah produk yang
akan dipasarkan di perusahaan tersebut, yaitu jika sebuah meubel
buatan PT Jawi Antik Surakarta (misal kursi) diangkat pada
ketinggian 10 meter lalu produk tersebut dijatuhkan, maka
sambungan pada produk tersebut tidak lepas.
12. Proses produksi PT.Jawi Antik Surakarta
a. Pengofenan kayu
Proses penurunan kadar air dalam kayu dengan cara
memasukkan kayu kedalam Oven kayu sehingga dapat
memperoleh kadar air yang dikandung dalam kayu sesuai
dengan permintaan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b. Pembahanan
Persiapan bahan baku kayu untuk menunjang dalam
pembuatan suatu produk seperti memilah-milah kayu yang
sesuai untuk membuat suatu produk.
c. Pemotongan
Proses mengecilkan ukuran bahan baku meubel dengan
cara dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang dibutuhkan
untuk membuat barang jadi.
d. Komponen
Persiapan bahan yang sudah terpotong menjadi bagian-
bagian kecil yang kemudian akan disatukan menjadi suatu
barang jadi
e. Perakitan
Proses pemasangan komponen-komponen yang sudah
tersiapkan menjadi suatu barang tang sudah jadi seperti meja,
kursi, almari dll.
f. Pengamplasan
Proses penghalusan pada barang-barang yang sudah jadi
agar lebih indah dan bagus sebelum masuk proses finishing.
g. Chemical treatment / pengobatan
Proses meratakan warna kayu secara keseluruhan agar
arna kayu menjadi sama semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
h. Pewarnaan / Sangling
Proses menyamakan warna kayu yang masih kurang
karena setelah melalui proses finishing.
i. Aksesoris
Proses pemasangan aksesoris-aksesoris pada barang
yang sudah jadi. Seperti hendel, engsel, breket, mur dan baut,
dll.
j. Packing
Proses pengemasan barang-barang yang sudah jadi
kedalam karton box yang kemudian akan dilakukan pengiriman.
B. Laporan magang kerja
a. Lokasi magang kerja
Penulis melakukan magang kerja di PT Jawi Antik Furniture
Surakarta yang beralamat di Jl. Bayangkara No.57 Solo, Jawa
Tengah, Indonesia 571000 Telepon +62271-741743, Fax +62271-
741743, Web http://jafurniture-indonesia.com.
b. Jangka waktu magang kerja
Penulis melakukan magang kerja di PT Jawi Antik Furniture
Surakarta selama dua bulan, yaitu tanggal 1 Februari s/d 31 Maret
2011, dengan perincian masuk 6 hari dalam seminggu, tanpa libur
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Kegiatan magang kerja
1) Minggu pertama
Hari pertama perkenalan dengan semua staf kantor dan
kepala bagian pabrik, setelah perkenalan melakukan kunjungan
ke berbagai bagian produksi pabrik, melihat bagaimana kegiatan
yang dilakukan setiap bagian pabrik untuk menciptakan suatu
barang hingga menjadi satu produk. Pukul 11.45 siang istirahat,
istirahat dilakukan untuk solat, makan siang dan bersantai
menghilangkan lelah. Selama waktu istirahat, penulis meminta
semua data kepada penanggung jawab penulis saat melakukan
magang untuk keperluan tugas akhir, setelah itu kegiatan penulis
mulai diajarkan bagaimana melakukan tugas pada bagian
finishing hingga pukul 4 sore,
2) Minggu kedua
Kegiatan yang dilakukan sama seperti minggu pertama yaitu
mengontrol kegiatan finishing, namun pada hari kamis
melakukan stafing. Staffing merupakan pengiriman barang
kepada konsumen dengan mengirimkan barang-barang dengan
kontainer, kegiatan staffing dapat memerlukan waktu yang cukup
lama, dikarenakan selain harus memasukkan barang satu
persatu kedalam container, barang juga harus dihitung agar
jumlahnya tidak kurang atau lebih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3) Minggu ketiga
Kegiatan pada awal minggu ketiga tidak ada, dikarenakan
barang yang akan di finishing belum ada, sehingga proses
finishing baru dilakukan 2 hingga 3 hari setelah proses staffing.
4) Minggu keempat
Kegiatan pada minggu keempat adalah melakukan finishing
seperti hari-hari biasanya, belum ada proses staffing.
Dikarenakan belum tiba pada hari pengiriman dan juga barang
yang dipesan belum lengkap.
5) Minggu kelima
Kegiatan yang dilakukan pada minggu kelima sama
dengan minggu kempat, tetapi pada hari rabu dilakukan proses
staffing, untuk pengiriman barang kepada perusahaan scantik.
6) Minggu keenam
Kegiatan pada minggu keenam, kegiatan yang penulis
lakukan adalah sama dengan minggu-minggu sebelumnya, yaitu
mengontrol kegiatan finishing. Tetapi pada hari kamis, penulis
diajak mengunjungi pabrik pengeringan kayu yang bekerja sama
dengan PT Jawi Antik Furniture. Disana kami diberitau tentang
bagaimana caranya mengolah kayu glondongan menjadi kayu
yang sudah dipotong dan dikeringkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
7) Minggu ketuju
Pada minggu ini, kegiatan di pabrik sangat sibuk sekali.
Dikarenakan terdapat proses staffing sebanyak 4 kali. Yaitu pada
hari selasa terdapat dua kali dan hari rabu dan kamis. Tetapi
barang yang dikirim tidaklah banyak, hanya menggunakan 2
container ukuran kecil dan 2 kontainer ukuran besar.
8) Minggu kedelapan
Pada awal minggu terakhir ini, penulis melakukan
kegiatan seperti biasa, yaitu membantu mengontrol kegiatan
finishing. Pada hari terakhir, penulis melakukan pamitan kepada
seluruh staf kantor, kepala bagian produksi dan pegawai
finishing.
Demikianlah gambaran singkat dari praktek magang kerja yang
telah dilaksanakan oleh penulis, sehingga melalui praktek magang kerja
tersebut, penulis dapat mengetahui strategi pemasaran yangdi tetapkan
perusahaan PT Jawi Antik Furniture Surakarta.
C. Analisis data
Dari beberapa pertanyaan yang timbul selama melakukan praktek
magang kerja, penulis dapat mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan solusinya sebagai berikut:
1. Produk
Untuk solusi permasalahan produk, PT Jawi Antik dikhususkan
untuk melakukan penjualan meubel yang terbuat dari kayu jati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
berkualitas tinggi atau kayu jati kelas satu atau kualitas terbaik.
Dapat dipastikan kepuasan pelanggan akan bahan yang digunakan
oleh perusahaan untuk membuat sebuah produk tersebut,
dikarenakan pihak perusahaan hanya akan memakai bahan yang
sudah memenuhi kriteria pemesan.
Kemudian dalam pemprosesannya menjadi barang jadi juga
dikerjakan dengan professional oleh para pegawai-pegawainya
yang terampil. Hingga pada akhirnya yaitu pengepakan/
pembungkusan, PT Jawi Antik sangat berhati – hati dalam menjaga
keutuhan proguk tersebut hingga sampai pada tangan
konsumennya, sehingga dapat dipastikan barang yang dikirim
hingga ketangan konsumen akan sesuai dengan keinginan
konsumen tersebut. Meskipun terdapat kendala-kendala yang
disebabkan oleh faktor alam, seperti halnya faktor cuaca yang
sangat berbeda antara di indonesia dengan di negara tujuan atau
negara konsumen. Akan tetapi itu bukanlah hal yang parah dan itu
merupakan hal yang wajar, sehingga konsumen dapat
memakluminya.
2. Harga
Dalam menetapkan hara produk, PT Jawi Antik Furnitre
Surakarta menggunakan sistem cost plus pricing. Yaitu dengan
menghitung seluruh biaya produksi dan ditambah jumlah laba yang
diinginkan olrh perusahaan. System penetapan harga dengan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
ini lebih mudah nantinya dalam menetapkan harga akhir untuk
sebuah produk yang akan dijual.
Penetapan harga suatu produk juga dipengaruhi oleh dari
mana asal konsumen yang akan membeli produk tersebut. Karena
dalam penetapan harga juga memperhitungkan biaya pengiriman,
biaya pajak atau biaya cukai. Akan tetapi penulis tidak dapat
memberikan detail anggaran harga untuk produk-produknya
tersebut.
3. Sistem Distribusi
Sistem pendistribusian pada perusahaan Jawi Antik ialah
menggunakan system pengiriman secara langsung kepada
konsumen atau Buyer yang merupakan para distributor, PT Jawi
Antik tidak memiliki outlet atau gudang penampungan barang.
Barang yang akan dikirim kepada konsumen akan dikirim
menggunakan jasa pengiriman barang melalui kapal laut.
Dikarenakan biayanya yang murah dan tidak memakan waktu lama,
sehingga konsumen tidak menunggu lama.
Meski banyak kendala pada akhir-akhir ini, seperti halnya
cuaca yang ekstrim sehingga mengganggu proses pengiriman
menjadi lebih lama, tetapi pihak konsumen tetap memaklumi hal
tersebut. Dikarenakan pengiriman menggunakan kapal laut dengan
cuaca ekstrim tidaklah mungkin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
4. Promosi penjualan
Dari data yang diperoleh selama melakukan praktek kerja
lapangan di PT Jawi Antik bahwa dalam melakukan promosi, PT
Jawi Antik melakukannya melalui situs atau web http://jafurniture-
indonesia.com dan juga selalu mengikuti pameran – pameran yang
diselenggarakan di Indonesia maupun di luar negri seperti
singapura. Adapun penggunaan cara promosi yang lain, yaitu
dengan:
a. Penjualan langsung
PT Jawi Antik juga melakukan promosi melalui penjualan
langsung kepada konsumen dengan cara pihak manajer
marketing langsung menawarkar produk-produknya kepada para
konsumen. Dimana untuk melakukan penjualan, PT jawi Antik
Furniture Surakarta melakukan penjualan dengan cara ekspor.
b. Hubungan masyarakat
Pada PT Jawi Antik Furniture Surakarta selalu memperikan
service kepada para konsumennya yang datang langsung dari
luar negri dengan menberikan tempat penginapan atau tempat
peristirahatan yang aman dan nyaman yang terletak di kantor PT
Jawi Antik itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari data-data yang telah penulis peroleh dan dari
hasil kerja serta evaluasi yang telah dibuat penulis selama
melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di PT Jawi Antik
Furniture Surakarta, maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai
berikut:
1. Setiap barang yang dikirimkan kepada konsumen selalu dalam
keadaan baik dan memenuhi kriteria pemesanan yang diinginkan
oleh konsumen tersebut, sehingga konsumen selalu merasa puas
terhadap barang yang dikirim oleh PT Jawi Antik Furniture
Surakarta.
2. Harga yang ditetapkan oleh PT jawi Antik Furniture Surakarta selalu
sesuai dengan keinginan konsumen, dikarenakan untuk
menentukan hara selalu dilakukan diskusi terlebih dahulu, sehingga
konsumen bias menawar harganya.
3. System pendistribusian barang hingga sampai ketangan konsumen
yang dilakukan oleh PT Jawi Antik Furniture Surakarta selama ini
telah memenuhi standar ekspor barang, sehingga barang yang
sampai ketangan konsumen dalam keadaan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4. Sistem promosi yang dilakukan oleh PT Jawi Antik Furniture
Surakarta saat ini sudah sangat memadahi dalam mempromosikan
produk-produk PT Jawi Antik Furniture Surakarta, dikarenakan PT
Jawi Antik Furniture Surakarta memiliki situs web yang berisi
lengkap tentang produk-produk yang dimiliki oleh PT Jawi Antik
Furniture Surakarta serta dapat melakukan pemesanan secara
online juga.
B. Saran
Setelah melakukan praktek magang kerja di PT Jawi Antik Furniture
Surakarta, penulis selain membuat beberapa simpulan, penulis juga
akan mengemukakan saran yang mungkin akan berguna bagi
perusahaan, antara lain:
1. Untuk sarana mempromosikan produk yaitu situs webside yang
dimiliki PT Jawi Antik saat ini sudah cukup bagus, akan tetapi
webside itu akan lebih bagus lagi jika untuk profil perusahaan dapat
ditambah lebih banyak lagi, seperti sejarah perusahaan,
kepemilikannya dan lain-lain.
2. Untuk produk yang akan dikirim kepada konsumen digarapkan agar
dilakukan penetralisiran obat kayu yang mengakibatkan
pengkaratan pada aksesoris furniture dan pengrusakan cat pernis
pada kayu furniture.