perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan .../penerapan... · “ mawaddah as siddiiq...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
KELAS XI IPS 5 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
(Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Oleh:
ANNISA RAHMANIA RAHMI
K7408002
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
KELAS XI IPS 5 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
(Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Oleh:
ANNISA RAHMANIA RAHMI
K7408002
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
KELAS XI IPS 5 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
(Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Oleh:
ANNISA RAHMANIA RAHMI
K7408002
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
KELAS XI IPS 5 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
(Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh:
ANNISA RAHMANIA RAHMI
K7408002
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK
Annisa Rahmania Rahmi. PENERAPAN STRATEGIPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE UNTUKMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 5 SMA AL-ISLAM 1SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: “Apakah penerapanstrategi pembelajaran kooperatif tipe Prediction Guide dapat meningkatkanprestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarata tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yangdilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari: (1) perencanaan, (2)pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Subjek penelitian adalahsiswa kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta yang berjumlah 28 siswa.Sumber data berasal dari informan, tempat, aktivitas dan dokumen. Validitas datamenggunakan teknik triangulasi metode dan sumber. Analisis data menggunakananalisis deskriptif komparatif
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapatdisimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XIIPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta dengan strategi pembelajaran aktif tipePrediction Guide. Hal ini terbukti dengan fakta- fakta sebagai berikut : (1) Aspekkognitif siswa dalam mengikuti kegiatan pada pra siklus rata-rata nilai sebesar60,7 menjadi 72,60 pada siklus I dan pada siklus II sebesar 81,85; (2) AspekPsikomotorik (keaktifan) siswa juga mengalami peningkatan pada pra siklussebesar 42,48 % menjadi 71,43% pada siklus I dan pada siklus II sebesar 89,29%dan ketelitian siswa juga mengalami peningkatan pada pra siklus sebesar 35,71%pada siklus I 46,43% dan pada siklus II sebesar 82,14%.Kata kunci : Strategi Pembelajaran, Prediction Guide, Prestasi Belajar, Akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRACT
Annisa Rahmania Rahmi. THE APPLICATION OF THE COOPERATIFLEARNING STRATEGY OF PREDICTION GUIDE TYPE TO IMPROVETHE LEARNING ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING OF THESTUDENTS IN GRADE XI OF SOCIAL SCIENCE PROGRAM 5 OFPRIVATE SENIOR SECONDARY SCHOOL AL-ISLAM 1 OFSURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Research: The Faculty ofTeacher Training and Education, Sebelas Maret University. Surakarta July 2012.
The objective of this research is to investigate: “whether the application ofthe active learning strategy of prediction guide type to improve the learningachievement in Accounting of the students in Grade XI of Social Science Program5 of Private Senior Secondary School Al-Islam 1 of Surakarta in Academic Year2011/2012”.
This research used the classroom action research (CAR) method with twocycles, each cycle conducted of : (1) planning, (2) acting, (3) observing, and (4)reflecting. The subjects of the research were the students in Grade XI of SocialScience Program of Private Senior Secondary School Al-Islam 1 Surakarta asmany as 28 persons. The sources of the data were informants, places, activities,and documents. The data were validated by using the method and sourcetriangulations. The data analysis was conducted using a descriptive comparativeanalysis
The result of the research shows that the application of the active learningstrategy of prediction guide type can improve the learning achievement inAccounting of the students in Grade XI of Social Science Program 5 of PrivateSenior Secondary School Al-Islam 1 of Surakarta in Academic Year 2011/2012 asindicated by facts that : (1) the cognitive aspect in the learning activities prior tothe treatment is 60,7, and following the treatment it becomes 72,6 in Cycle I and81,85 in Cycle II; (2) the psychomotor (activeness) aspect in the learning activitiesprior to the treatment is 42,48 %, and it becomes 71,43 % in Cycle I and 89,29%in Cycle II; and the thoroughness of the students in the learning activities prior tothe treatment is 35,71%, and becomes 46,43 % in Cycle I and 82,14% in Cycle II.
Keywords : Learning strategy, prediction guide, learning achievement, andAccounting
]
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“ Man jadda wa jadda.
Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti bisa”
“Al ‘ilmu bilaa ‘amal kassyajari bilaa tsamar.
Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah”
“ Mawaddah as siddiiq tadharu waqta addaiq.
Ketulusan teman itu akan tampak pada saat kesempitan”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
“Ibu dan Bapak”
Doamu yang tiada putus , kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak
terbatas dan kasih sayang tiada terbatas pula. Semuanya membuatku bangga
memiliki kalian. Tiada kasih saying yang seindah dan seabadi kasih sayngmu.
“Mbak Auliyaa dan Mbak Dini”
Terimakasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian
dan semangat dan selalu disampngku baik di saat kutegar berdiri maupun saat ku
jatuh terluka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi
ilmu, inspirasi, dan kemuliaan Atas Kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul ” PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
KELAS XI IPS 5 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN
2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa terselenggaranya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan ,
bimbingan , dan pengerahan dari berbagi pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.
3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi.
4. Prof.Dr.Siswandari,M.Stats, selaku pembimbing I yang telah memberikan
dorongan, semangat, bimbingan, dan pengarahan dengan bijaksana.
5. Drs.Ngadiman, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,
semangat, dan bimbingan dengan baik.
6. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.
7. Drs. Abdul Halim, selaku Kepala Sekolah SMA Al-Islam 1 Surakarta yang
memberikan izin penelitian skripsi ini.
8. Slamet Widodo, S.Pd, selaku guru pamong yang memberikan bimbingan dan
bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf
karyawan, dan siswa kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta yang
membantu penulisan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
9. Ibu, Bapak, dan Saudara-saudaraku yang telah memberikan semangat dan
menunjang aktivitas peneliti.
10. Teguh Santoso yang telah memberikan dorongan serta semangat.
11. Sahabatku Ratna Mukherjee yang selalu menjadi tukang ojekku.
12. Sahabatku ”Songkleng Grup” (Noor Arifa Sitta, Agus Ariyanto, Agus
Nugroho, Abdul Rahman, Augustha Monika, Ardindha Kartika, Andik
Septiawan dan Agus Ardi) yang selalu ada untukku dan selalu memberiku
semangat.
13. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi.
14. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Alloh SWT, Amin ya Rabb.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN REVISI ....................................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... x
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xvii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................ 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6
A. Kajian teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ............................. 6
1. Kajian Teori ................................................................................ 6
a. Hakekat Strategi Pembelajaran Aktif ..................................... 6
1) Strategi Pembelajaran ......................................................... 6
2) Strategi Pembelajaran Aktif ................................................ 11
3) Strategi Pembelajaran Aktif Tipe “Prediction Guide” ........ 13
b. Hakekat Prestasi Belajar ......................................................... 15
1) Pengertian Prestasi Belajar ................................................. 15
2) Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 16
3) Strategi Peningkatan Prestasi Belajar .................................. 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
c. Hakekat Pembelajaran Akuntansi ........................................... 23
2. Penelitian yang Relevan ............................................................. 24
B. Kerangka Berfikir ........................................................................... 29
C. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 30
BAB III. METODO PENELITIAN ................................................................ 31
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................... 31
B. Subjek Penelitian ............................................................................ 39
C. Data dan Sumber Data .................................................................... 39
D. Pengumpulan Data ......................................................................... 40
E. Uji Validitas Data ........................................................................... 41
F. Analisis Data ………………………………………………….. 42
G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................... 43
H. Prosedur Penelitian ......................................................................... 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 50
A. Deskripsi Pratindakan ..................................................................... 39
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ............................................. 52
1. Siklus I ........................................................................................ 53
2. Siklus II ...................................................................................... 64
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus..................................... 75
D. Pembahasan ..................................................................................... 79
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 86
A. Simpulan ...................................................................................... 86
B. Implikasi ....................................................................................... 87
1. Implikasi Teoritis .................................................................... 87
2. Implikasi Praktis ..................................................................... 88
C. Saran ............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas 30
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Al-Islam 1 36
Gambar 3.2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 45
Gambar 4.1. Grafik Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif 80
Gambar 4.2. Garafik Penilaian Hasil Belajar Siswa Keaktifan 82
Gambar 4.3. Grafik Penilaian Hasil Belajar Siswa Ketelitian 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan 25
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian 38
Tabel 3.2. Indikator Kinerja Penelitian 44
Tabel 4.1. Nilai awal siswa ( Ranah Kognitif) Sebelum Pembelajaran 50
Tabel 4.2. Nilai awal siswa (Keaktifan) Sebelum Pembelajaran 50
Tabel 4.3. Nilai awal siswa (Ketelitian) Sebelum Pembelajaran 51
Tabel 4.4. Nilai Ulangan Harian Siklus I 61
Tabel 4.5. Nilai Keaktifan Setelah Penerapan Pembelajaran 62
Tabel 4.6. Nilai Ketelitian Setelah Penerapan Pembelajaran 62
Tabel 4.7. Nilai Ualangan Harian Siklus II 73
Tabel 4.8. Nilai Keaktifan Setelah Penerapan Pembelajaran 73
Tabel 4.9. Nilai Ketelitian Setelah Penerapan Pembelajaran 73
Tabel 4.10. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I 76
Tabel 4.11. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Keaktifan) Siklu I 76
Tabel 4.12. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Ketelitian) Siklus I 76
Tabel 4.13. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus II 77
Tabel 4.14. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Keaktifan) Siklus II 77
Tabel 4.15. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Ketelitian) Siklus II 77
Tabel 4.16. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Ranah
Kognitif 78
Tabel 4.17. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II (Keaktifan) 78
Tabel 4.18. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II (Ketelitian) 78
Tabel 4.19. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif 80
Tabel 4.20. Penilaian Hasil Belajar Siswa Keaktifan 81
Tabel 4.21. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ketelitian 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Daftar Nama Siswa Kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta 93
2 Dafatar Nama Guru SMA Al-Islam 1 Surakarta 95
3 Pedoman Wawancara 98
4 Catatan Lapangan1 99
5 Catatan Lapangan 2 102
Catatan Lapangan 3 104
6 Catatan Lapangan 4 105
7 Daftar Nilai Patokan 107
8 Pedoman Observasi Siswa Ranah Psikomotorik 108
9 Lembar Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Ranah Psikomotorik 109
10 Lembar Observasi Penerapan Strategi Pembelajaran 113
11 Catatan Lapangan 5 115
12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 120
13 Soal Diskusi Jurnal Penyesuaian 128
14 Jawaban Soal Diskusi Jurnal Penyesuaian 129
15 Evaluasi Siklus I 130
16 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I 134
17 Daftar Nama Kelompok Siklus I 137
18 Lembar Observasi Penerapan Strategi Pembelajaran 138
19 Lembar Pengamatan Prestasi Belajar 141
20 Perolehan Prestasi Belajar (Ranah Kogntif) 146
21 Hasil Pekerjaan Siswa Siklus I 147
22 Dokumentasi Siklus I 149
23 Catatan Lapangan 6 150
24 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 154
25 Soal Diskusi Kertas Kerja 162
26 Jawaban Soal Diskusi Kertas Kerja 163
27 Evaluasi Siklus II 166
28 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II 167
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
29 Daftar Nama Kelompok Siklus II 173
30 Lembar Observasi Penerapan Strategi Pembelajaran 174
31 Lembar Pengamatan Prestasi Belajar 177
32 Perolehan Prestasi Belajar (Ranah Kogntif) 182
33 Hasil Pekerjaan Siswa Siklus II 183
34 Dokumentasi Siklus II 185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai bagian dari dunia, tidak
dapat terlepas dari pengaruh globalisasi. Era globalisasi mendorong Indonesia
untuk bersaing ketat dengan negara -negara lain di dunia terutama dalam hal ilmu
pendidikan dan teknologi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan
adanya sumber daya manusia yang berkualitas, karena arus globalisasi dalam
masyarakat tidak terlepas dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
diperlukan sumber daya manusia yang handal yang mampu menguasai dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Pembangunan di bidang pendidikan sangat diperlukan di Indonesia.
Apalagi bangsa Indonesia yang kurang lebih selama tiga setengah abad hidup
terjajah telah menimbulkan berbagai macam penderitaan seperti kemiskinan,
kebodohan, dan keterbelakangan, maka sangat dibutuhkan usaha untuk melakukan
pembangunan dibidang pendidikan. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia tidak
semakin tertinggal dengan bangsa lain dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia dalam
kehidupan yang terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan
kebudayaan dan peradaban. Pendidikan di Indonesia pada dasarnya bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang utuh dan
mandiri sesuai dengan tujuan nasional, sebagaimana yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4. Wujud perhatian Pemerintah Indonesia terhadap
pendidikan tersusun dalam Undang-Undang Republik Indonesia, nomor 20 tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dalam Bab II pasal 3 menyatakan
bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.Pendidik dan peserta didik adalah pihak yang terlibat secara langsung
dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, maka pendidik dalam proses
pembelajaran, bukan sekedar menyampaikan materi saja tapi juga sebagai
fasilitator, pembimbing dan organisator. Dalam proses belajar mengajar banyak
faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi dan kompetensi belajar
siswa. Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi
tiga macam yaitu sebagai berikut:
Pertama faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/ kondisijasmani dan rohani siswa. Kedua faktor eksternal (faktor dari luar dirisiswa). Ketiga faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswayang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untukmelakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran (2005:132).
Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang memfokuskan
pentingnya keaktifan siswa (Student- Centered ), disini siswa lebih aktif dari pada
guru dan ada hubungan timbal balik antara siswa dengan guru. Guru bertindak
sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, bukan mendominasi proses
pembelajaran. Informasi yang disampaikan guru harus mendapat umpan balik dari
siswa maksudnya siswa tidak begitu saja menerima informasi tersebut tetapi siswa
juga harus bersikap kritis. Pembelajaran yang seperti itulah yang dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar dan mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran
penting dalam pendidikan dan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian siswa
materi akuntansi dianggap sebagai materi yang cukup sulit. Belajar akuntansi pada
dasarnya merupakan belajar konsep, sedangkan konsep-konsep dasar akuntansi
merupakan kesatuan yang bersiklus. Pembelajaran akuntansi harus dimulai dari
hal-hal yang sifatnya umum ke hal-hal yang lebih khusus dan harus
memperhatikan urutan dari beberapa konsep. Butuh ketelitian dan keuletan serta
konsentrasi yang tinggi dalam mempelajari akuntansi, terkadang bagi sebagian
siswa mengikuti pelajaran ini adalah hal yang membosankan dan kurang diminati,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
sehingga pemakaian strategi pembelajaran yang tepat dan menyenangkan
diperlukan untuk meningkatkan antusias siswa, sehingga prestasi belajar yang
diharapkan dapat dicapai secara maksimal.
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Al-Islam 1 Surakarta kelas XI
IPS 5 prestasi belajar masih harus ditingkatkan. Hal ini ditunjukkan dengan
beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran akuntansi di SMA Al- Islam 1
Surakarta yaitu (1) Proses pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan
pembelajaran kurang efektif dan monoton, (2) Strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru kurang sesuai untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses belajar mengajar akuntansi,(3) siswa kurang bisa memahami materi
akuntansi. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 73, hanya
sebesar 35,71% ( 10 siswa dari 28 siswa ) yang lulus dan sisanya masih berada di
bawah KKM. Bersumber dari beberapa permasalahan tersebut dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar akuntansi di kelas XI IPS 5 mata pelajaran akuntansi
masih perlu ditingkatkan.
Untuk mengurangi permasalahan yang ada, diperlukan alternatif strategi
pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, antara lain dengan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide. Menurut Zaini “Prediction Guide
sebagai tebak isi”(2007:4). Pembelajaran aktif ini mengajak peserta didik untuk
turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga fisik.
Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide ini digunakan untuk melibatkan
siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari awal sampai akhir
pembelajaran. Dalam strategi ini, siswa diminta untuk mengungkapkan pandangan
mereka tentang topik pelajaran semenjak awal dan kemudian menilai kembali
pandangan ini pada akhir pelajaran.
Pemilihan penggunaan strategi pembelajaran Prediction Guide dalam
penelitian ini, juga didukung oleh beberapa hasil penelitian terdahulu yang
revelan diantaranya penelitian tesis yang dilakukan oleh Barata berpendapat
bahwa: ”Prediction Guide dapat meningkatkan kreatifitas siswa”, sehingga
peneliti tertarik menggunakan strategi pembelajaran ini dalam penelitiannya.
(2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Kelebihan dari strategi pembelajaran kooperatif tipe Prediction Guide
adalah mengajak anak aktif secara fisik tapi juga secara mental (Student-
Centered), anak sejak dini telah terlatih mampu memprediksi dan mencocokkan
konsep yang telah mereka alami atau pelajari baik di sekolah maupun di rumah
pada waktu dulu atau sekarang disamping itu, siswa akan tertantang untuk
berfikir dan mengingat-ingat kembali bahan bacaannya selama ini, kemudian bisa
memotivasi siswa untuk belajar di rumah sebelumnya, sehingga pembelajaran
akuntansi dapat berjalan efektif.
Penerapan strategi pembelajaran yang tepat akan membantu guru dan
siswa dalam mencapai prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil yang
dicapai sesorang setelah dia melakukan perubahan belajar baik di sekolah maupun
di luar sekolah. Prestasi belajar tersebut akan dijadikan indikasi terhadap
keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Penerapan strategi pembelajaran
kooperatif Prediction Guide diharapkan akan dapat membawa siswa mencapai
prestasi belajar yang baik, khususnya prestasi belajar dalam mata pelajaran
akuntansi.
Bertolak dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul: ” Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Prediction Guide untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran
2011/2012”
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian berdasarkan pada
ruang lingkup permasalahan penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang
diungkapkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide dapat Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 5 SMA Al-
Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 ? ”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tujuan Penelitan
Setiap kegiatan manusia baik lahiriah maupun batiniah pasti mempunyai
tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe
Prediction Guide dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi siswa kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta tahun ajaran
2011/2012.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi
dunia pendidikan, baik manfaat praktis maupun teoritis, yaitu sebagai berikut
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
peningkatan pengembangan IPTEKS melalui proses belajar mengajar secara
tepat guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas.
b. Untuk memberikan kajian tentang bagaimana pelaksanaan dan penerapan
strategi pembelajaran kooperatif Prediction Guide untuk meningkatkan
pencapaian prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi belajar yang dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa
b. Bagi Siswa
Memberikan suasana baru dalam pembelajaran akuntansi sehingga siswa
tertarik untuk belajar akuntansi.
c. Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya
yang sejenis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Kajian Teori
a. Hakekat Strategi Pembelajaran Aktif
1) Strategi Pembelajaran
a) Strategi
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-
garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar
mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar - mengajar
untuk mencapai tujuan yang digariskan.
b) Pembelajaran
(1) Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
Menurut Driscoll dalam bukunya Robert E. Slavin
(2006) menyatakan “Pembelajaran adalah perubahan dalam diri
seseorang yang disebabkan oleh pengalaman. Tetapi bukan
perubahan yang disebabkan oleh perkembangan (seperti tumbuh
makin tinggi) tetapi karena si pebelajar merasakan dan
mengalami sendiri pembelajaran melalui pengalamannya”
(2008: 179). Maka dapat dikatakan bahwa dalam proses
pembelajaran harus terjadi perubahan yang signifikan mencakup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Atau dengan kata lain
aktivitas pembelajaran yang baik setidaknya pada akhir proses
pembelajarannya mencapai salah satu dari ketiga aspek tersebut,
misalnya aspek kognitif sebagai aspek yang lebih nyata untuk
dapat diamati.
Isjoni turut mengemukakan, “Pembelajaran adalah
sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa”
(2009: 11). Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa siswa
adalah pelaku utama dalam sebuah pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran sebaiknya mengutamakan kebutuhan siswa
akan ilmu pengetahuan dan aktivitas sosial mereka agar
kemampuan siswa dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik
akan mengalami perkembangan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan
maka dapat disimpulkan secara sederhana bahwa pembelajaran
merupakan suatu proses perubahan positif yang dilakukan oleh
siswa dan didukung oleh guru yang bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan siswa, baik dari aspek ilmu pengetahuan maupun
aktivitas sosial siswa.
(2) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu
kawasan dari taksonomi. Bloom dan Krathwohl dalam Hamzah
B. Uno (1964) memilih taksonomi pembelajaran dalam tiga
kawasan yaitu:
(a) Kawasan Kognitif
kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan
dengan proses mental yang berawal dari tingkatan
pengetahuan sampai yang lebih tinggi yakni evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
(b) Kawasan Afektif
Kawasan kognitif adalah satu dominan yang berkaitan
dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan)
dan penyesuaian perasaan sosial.
(c) Kawasan Psikomotorik
Dominan psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan
dengan ketrampilan yang bersifat manual ( 2006:35).
(3) Komponen Pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan
guru (dalam hal-hal tertentu juga siswa) mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian program pengajaran. Menurut Djago
Tarigan, kegiatan tersebut melibatkan sejumlah komponen yang
terdiri dari:
(a) Siswa
Siswa merupakan komponen utama dalam setiap proses
belajar mengajar karena siswa adalah subjek dan bukan
objek pengajaran. Pengajaran tanpa siswa tidak mungkin
sama sekali.
(b) Guru
Peranan guru dalam proses belajar mengajar guru harus
berkualifikasi tinggi, juga harus dapat menyusun,
menyelenggarakan, dan menilai program pengajaran.
(c) Tujuan
Kegiatan belajar mengajar dalam kelas sebagian besar
didasarkan pada pencapaian tujuan pengajaran. Tujuan
menyatakan apa yang harus dikuasai, dapat diketahui
setelah anak didik selesai melakukan kegiatan belajar
mengajar. Biasanya tujuan dapat berupa pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
(d) Bahan atau Materi
Bahan atau materi pengajaran harus menunjang tujuan yang
telah ditetapkan. Tujuan pengajaran berpengaruh dalam
penyusunan materi. Kemampuan guru dalam menyusun
bahan pelajaran sangat berpngaruh terhadap kegiatan belajar
siswa, berarti berpengaruh pula terhadap pencapaian tujuan
instruksional.
(e) Metode
Metode, cara atau teknik pengajaran merupakan komponen
proses belajar mengajar yang banyak menentukan
keberhasilan pengajaran. Guru harus dapat memilih
mengkombinasikan serta mempraktekkan berbagai cara
penyampaian bahan yang sesuai dengan situasi.
Keberhasilan dalam melaksanakan suatu pengajaran
sebagian besar ditentukan oleh pemilihan bahan dan metode
yang tepat.
(f) Media
Media pengajaran berfungsi untuk memperjelas materi yang
disampaikan kepada siswa. Pemilihan dan penggunaan
media pengajaran yang tepat dapat menciptakan suasana
belajar lebih menarik.
(g) Evaluasi
Evaluasi ditujukan kepada prestasi belajar siswa dan dapat
pula ditujukan kepada program. Evaluasi dapat memberikan
umpan balik bagi guru dalam rangka perbaikan setiap
komponen proses belajar mengajar. Melalui evaluasi guru
dapat mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan
program pengajaran (1990:40).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
(4) Macam-macam Strategi Pembelajaran
Ada beberapa macam strategi pembelajaran yang dapat
digunakan. Menurut Hamzah B. Uno, strategi pembelajaran
dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
(a) Strategi Pengorganisasian Pembelajaran (organizational
strategy)
yaitu metode untuk mengorganisasi isi bidang studi yang
telah dipilih untuk pembelajaran.”Mengorganisasi”
mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi,
penataan isi, pembuatan diagram, format dan lainnya yang
setingkat dengan itu.
(b) Strategi Penyampaian Pembelajaran (delivery strategy)
yaitu metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada
siswa dan atau untuk menerima serta merespons masukan
yang berasal dari siswa. Media pembelajaran merupakan
bidang kajian utama dari strategi ini.
(c) Strategi Pengelolaan Pembelajaran (management
strategy)
yaitu metode untuk menata interaksi antara si belajar dan
variabel metode pembelajaran lainnya, variabel strategi
pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran
( 2006: 5).
Menurut Wina Sanjaya “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien” (2010:126). Senada
dengan pendapat diatas, hal tersebut sesuai dengan pendapat Dick dan
Carey dalam Hamzah B.Uno (1985) bahwa “Strategi pembelajaran itu
adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan untuk
menimbulkan hasil belajar siswa” (2006:45). Berdasarkan pengertian
tersebut maka penulis dapat mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
suatu prosedur kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk menimbulkan
hasil belajar siswa secara efektif dan efisien.
2) Strategi Pembelajaran Aktif
a) Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau
cara. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah tersebut di atas
sering digunakan secara bergantian. Menurut Zaini, Munthe & Aryani
menyatakan bahwa “Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran
yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, sehingga
dengan strategi ini peserta didik dapat menggunakan kemampuan otak
mereka tanpa harus dipaksa” (2007:16). Peserta didik terlibat secara
aktif saat guru menyampaikan materi pendidikan. Berdasarkan
pengertian tersebut maka penulis dapat mendefinisikan strategi
pembelajaran aktif sebagai suatu prosedur kegiatan pembelajaran yang
digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa dan diajak untuk
turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental
tetapi juga fisik.
b) Macam – macam Strategi Pembelajaran Aktif
Menurut Hisyam Zaini, dkk, terdapat bermacam- macam strategi
pembelajaran aktif yaitu :
(1) Critical Incident ( Pengalaman Penting)(2) Predition Guide ( Tebak Isi)(3) Teks Acak(4) Reading Guide (Penuntun Bacaan)(5) Group Resume (Resume Kelompok)(6) Prediksi Kawan(7) Assessment Search ( Mecari Kesan)(8) Question Students Have (Pertanyaan Mahasiswa)(9) Instant Assessment ( Penilaian Instan )(10) Active Knowledge Sharing ( Saling Tukar Pengalaman )(11) True Or False ( Benar Atau Salah )(12) Inquiring Minds Wants To Know ( Melihat Pengetahuan Siswa)(13) Listening Teams ( Tim Pendengar)(14) Guided Not Taking ( Catatan Yang Terbimbing )(15) Synergetic Teaching ( Pengajaran Bersinergi )(16) Guided Teaching ( Pengajaran Terbimbing) (2007: vii)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
c) Karakteristik Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan
penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga
semua anak didik dapat mencapai kompetensi belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Di samping itu strategi pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk
menjaga perhatian anak didik agar tetap tertuju pada kegiatan belajar
mengajar dan agar kompetensi yang dihasilkan optimal.
Karakteristik pembelajaran aktif menurut Hamzah B. Uno
adalah sebagai berikut:
(1) Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem
pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting.
Pada bagian ini guru diharapkan dapat menarik minat peserta
didik atas materi pelajaran yang akan disampaikan.
(2) Penyampaian Informasi
Penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu
kegiatan yang paling penting dalam proses pembelajaran, padahal
bagian ini merupakan salah satu komponen dari strategi
pembelajaran.
(3) Partisipasi Peserta Didik
Berdasarkan prinsip student centered, peserta didik merupakan
pusat dari suatu kegiatan belajar. Proses pembelajaran akan lebih
berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan
secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan
(4) Tes
Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru digunakan
untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran khusus telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
tercapai dan apakah pengetahuan sikap dan keterampilan telah
benar- benar dimiliki peserta didik atau belum (2007: 3).
3) Strategi Pembelajaran Aktif Tipe “Prediction Guide”
a) Pengertian Prediction Guide
Prediction Guide adalah strategi yang digunakan untuk
melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif didalam
proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Prediction
Guide terdiri dari dua kata yaitu Prediction dan Guide. Dalam Echol
pengertian Prediction berarti ramalan, perkiraan atau prediksi,
sedangkan Guide berarti buku pedoman, pandu, memandu, menuntun,
atau mempedomani. Jadi, Prediction Guide berarti panduan atau
penuntun prediksi (2003 :11 ). Menurut Hisyam Zaini, dkk pengertian
“Prediction Guide sebagai tebak pelajaran” (2007 : 4).
Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide ini digunakan
untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari
awal sampai akhir pembelajaran. Dalam strategi ini, siswa diminta
untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang topik pelajaran
semenjak awal dan kemudian menilai kembali pandangan ini pada
akhir pelajaran, sehingga siswa dapat mempertahankan perhatiannya
selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa dituntut untuk
mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang
disampaikan oleh guru maupun yang mereka peroleh dari sumber
belajar.
b) Langkah- langkah Prediction Guide
Belajar aktif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan
memperlancar respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal
yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi belajar
aktif pada anak didik dapat membantu ingatan (memory) mereka,
sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran
dengan sukses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Menurut Hisyam Zaini, dkk, langkah-langkah Prediction Guide,
sebagai berikut:
(1) Tentukan topik yang akan Anda sampaikan,(2) Bagi siswa/mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil,(3) Guru/Dosen meminta siswa/mahasiswa untuk menebak apa saja
yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam perkuliahan ini,(4) Siswa/mahasiswa diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan itu
dalam kelompok kecil,(5) Sampaikan materi kuliah secara interaktif,(6) Selama proses pembelajaran, siswa/mahasiswa diminta untuk
mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materiAnda
(7) Di akhir perkuliahan, tanyakan berapa prediksi mereka yangmengena (2007 : 4)
Langkah-langkah Prediction Guide, juga diuraikan Silberman
sebagai berikut:
(1) Tentukan topik yang akan Anda sampaikan,(2) Bagilah siswa kedalam kelompok- kelompok(3) Guru/Dosen meminta siswa/mahasiswa untuk menebak apa saja
yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam perkuliahan ini,(4) Siswa/mahasiswa diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan itu
dalam kelompok kecil,(5) Selama proses pembelajaran, siswa/mahasiswa diminta untuk
mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materiAnda
(6) Di akhir perkuliahan, evaluasi berapa banyak hasil prediksi yangtepat (2006 : 5)
c) Karakteristik Prediction Guide
Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide ini digunakan
untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari
awal sampai akhir pembelajaran. Dalam strategi ini, siswa diminta
untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang topik pelajaran
semenjak awal dan kemudian menilai kembali pandangan ini pada
akhir pelajaran.
Kelebihan dari strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide
adalah mengajak anak aktif secara fisik tapi juga secara mental
(Student- Centered), anak sejak dini telah terlatih mampu meprediksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
dan mencocokkan konsep yang telah mereka alami atau pelajari baik
di sekolah maupun di rumah pada waktu dulu atau sekarang
disamping itu, siswa akan tertantang untuk berfikir dan mengingat-
ingat kembali bahan bacaannya selama ini, kemudian bisa memotivasi
siswa untuk belajar di rumah sebelumnya, sehingga pembelajaran
akuntansi dapat berjalan efektif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide adalah prosedur kegiatan pembelajaran yang
digunakan untuk menimbulkan hasil belajar siswa secara efektif dan
efisien dengan cara memperkirakan atau menebak materi yang belum
diajarkan.
b. Hakekat Prestasi Belajar
1) Pengertian Prestasi Belajar
Banyak ahli yang merumuskan definisi prestasi belajar dari sudut
pandang yang berbeda. Menurut Sutratitah Tirto Nagoro, “Prestasi belajar
adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar dalam bentuk simbol, angka,
huruf, atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
anak dalam periode tertentu”. (2001: 41)
Sedangkan menurut Saifuddin Azwar menyatakan bahwa “Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar” (2002: 13)
Menurut Hakim, ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Secara umum faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri.
Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis. Faktor
biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik dan
jasmani individu yang bersangkutan, misalnya kondisi fisik. Faktor
psikologis meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental
seseorang, misalnya kondisi mental mantap dan stabil, intelegensi,
kemauan, bakat, daya ingat, dan daya konsentrasi. Kedua, faktor eksternal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
merupakan faktor yang berasal dari luar individu, yaitu meliputi: faktor
lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah dan faktor waktu.
(2000:11-12).
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang
telah dicapai dalam proses belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dengan skor atau nilai yang dilakukan oleh penilaian yang
diberikan kepada subyek didik. Dimana prestasi belajar menunjukkan suatu
hasil yang dimiliki oleh siswa yang berupa pengetahuan, ketrampilan serta
sikap tingkah laku dalam proses belajar mengajar.
2) Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Slameto, ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan
saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang
ada dalam diri individu itu sendiri yang sedang belajar, sedangkan faktor
ekstern adalah yang ada di luar individu itu sendiri.
a) Faktor- faktor Intern
(1) Faktor Jasmaniah
(a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya juga
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, dan mengantuk jika badannya
lemah kurang darah. Agar seseorang dapat belajar dengan baik
haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin
dengan cara makan yang teratur, istirahat, dan berolah raga
sehingga prestasi belajar yang dicapai meningkat.
(b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurnanya tubuh.Keadaan cacat pada tubuh dapat
mempengaruhi kondisi siswa untuk belajar. Jika hal ini terjadi,
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus agar
dapat membantu siswa yang cacat untuk dapat mencapai presatsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
belajar seperti siswa yang normal. Misalnya, SLB yaitu sekolah
yang diperuntuukkan bagi seseorang yang mengalami cacat
tubuh.
(2) Faktor Psikologis
(a) Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Siswa
yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil
dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik artinya
belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien dan
faktor-faktor yang mempengaruhi belajranya. Sehingga,
memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa.
(b) Perhatian
Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan/ materi yang dipelajari.
Agar siswa dapat belajar dengan baik, hendaknya
mengusahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatan dengan
cara disesuaikan hobi atau bakat.
(c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang kegiatan.Minat sangat besar pengaruhnya
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa maka siswa tidak dapat belajar dengan baik karena
tidak ada daya tarik baginya.
(d) Bakat
Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena siswa akan
senang belajar dan selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar.
(e) Motif
Dalam proses belajar yang harus diperhatikan adalah apa yang
dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, moto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
yang kuat sangat diperlukan dalam kegiatan belajar sehingga
memerlukan latihan-latihan dan pengaruh lingkungan sekitar
yang baik
(f) Kesiapan
Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika
siswa belajar dalam keadaan siap, maka prestasi belajarnya akan
lebih baik.
b) Faktor- faktor Ekstern
(1) Faktor Keluarga
(a) Suasana Rumah
Agar siswa dapat belajar dengan baik diperlukan suasana rumah
yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang
dan tentram selain anak kerasan/ betah tinggal di rumah, ia juga
dapat belajar dengan baik sehingga prestasi yang dicapai
memuaskan.
(b) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar
siswa. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhinya
kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan, kesehatan , juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti: ruang belajar, alat tulis,
buku-buku pelajaran, dan lain-lain.
(c) Pengertian Orang Tua
Anak yang belajar memerlukan dorongan/ motivasi dan
pengertian dari orang tua. Kadang-kadang anak tidak
bersemangat dalam belajar, maka orang tua wajib memberi
pengertian untuk memotivasi sedapat mungkin membantu
kesulitan yang dialami anak baik di sekolah maupun di rumah.
(2) Faktor Sekolah
(a) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi
cara belajar siswa yang tidak baik pula. Guru yang progresif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
berani metode-metode yang baru yang dapat membantu
meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
(b) Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam ini
siswa memerlukan pembinaan dari guru mengenai cara belajar
yang efektif. Dengan cara belajar yang tepat dan efektif maka
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(c) Keadaan Fisik Sekolah
Keadaan fisik sekolah juga berpengaruh terhadap prestasi
belajar yang akan dicapai siswa nantinya. Karena siswa dapat
merasa nyaman untuk belajar apabila keadaan gedung atau
ruang kelas memadai serta didukung dengan fasiltas belajar
yang lengkap.
(3) Faktor Masyarakat
(a) Mass Media
Yang termasuk mass media adalah boskop, radio, TV, dan
majalah yang beredar di masyarakat.Mass media yang baik
dapat memberi pengaruh yang baik pula terhadap siswa dan
kegatan belajarnya. Jika tidak ada kontrol dan pembinaan dari
orang tua maka dapat menurunkan semangat belajarnya.
(b) Teman Bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka siswa perlu
memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan
pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan guru
harus cukup bijaksana.
(c) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa.Siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti
yang dilakukan orang-orang di sekitarnya.Maka perlu untuk
mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
pengaruh yang positif terhadap siswa sehingga dapat belajar
dengan baik. (2003:54-71)
3) Strategi Peningkatan Prestasi Belajar
Menurut Wiwik Ida, ada beberapa strategi untuk meningkatkan prestasi
belajar yaitu:
a) Penyusunan Rencana Pembelajaran
Strategi menyusun rencana pembelajaran adalah kepala sekolah
melalui kebijakan yang dituangkan dalam tugas guru, mewajibkan para
guru untuk membuat program mengajar yang berupa: silabus, analisa
materi pelajaran, program tahunan, program semester, dan rencana
program pembelajaran. Pembuatan program pembelajaran disusun secara
bersama-sama bisa melalui pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
yang ada di lingkungan sekolah yang selanjutnya dimantapkan melalui
pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran tingkat Kabupaten.
Selanjutnya perangkat mengajar diserahkan kepada wakil kepala sekolah
bidang kurikulum untuk dikoreksi dan ditanda tangani oleh kepala
sekolah. Pada saat mengajar, para guru selalu membawa perangkat
pembelajaran dengan maksud agar proses belajar mengajar berjalan
dengan terarah, dan tujuan yang dirumuskan dalam program bisa
tercapai.
b) Membangun Kerjasama dengan Siswa dalam Proses Belajar
Mengajar
Kegiatan guru yang profesional merupakan kegiatan atau tugas
guru yang rutin yang dianggap sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan profesionalismenya. Untuk mempertahankan dan
meningkatkan prestasi akademis siswa, guru berupaya untuk melibatkan
siswa secara optimal dalam pembelajaran yang dikelolanya. Dalam
menjalin kerjasama dengan siswa, strategi yang diterapkan bisa melalui
yaitu antara lain:
(1) Menjalin hubungan baik dengan siswa
(2) Berusaha memahami latar belakang siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(3) Penguasaan materi dan cara penyajiannya menarik
(4) Penggunaan model mengajar yang bervariasi
(5) Memberi pembinaan khusus bagi siswa bermasalah.
Pengembangan sekolah memiliki arti tersendiri bagi suatu
sekolah, sehingga sekolah tidak hanya menjalin kerjasama dengan siswa
saja, tetapi sekolah juga menjalin kerjasama dengan orang tua/wali,
perguruan tinggi, instansi pemerintah dan alumni. Adapun bentuk
kerjasamanya bisa dengan pengadaan sarana dan fasilitas sekolah,
rekrutmen calon mahasiswa, penyaluran bakat dan minat siswa melalui
kegiatan ektrakurikuler dan pengadaan pembina ekstrakurikuler.
Kerjasama dalam hal ini, tidak hanya dilakukan melalui kegiatan
pembelajaran di kelas saja, melainkan melalui kegiatan sekolah secara
keseluruhan yang mengarah pada upaya peningkatan prestasi belajar
siswa
c) Pemberian Motivasi Belajar Terhadap Siswa
Pemberian motivasi terhadap siswa adalah sebagai berikut:
(1) Khususnya siswa kelas tiga selalu diberi latihan-latihan soal
(2) Pemberian tugas untuk praktek lapangan
(3) Mengikut sertakan siswa dalam kegiatan ilmiah
(4) Mengkomunikasikan hasii belajar siswa melalui papan pengumuman
maupun melalui pertemuan dengan orang tua
(5) Pemberian reinforcement
(6) Penggunaan media dalam pembelajaran
(7) Pemberian layanan bimbingan.
d) Menciptaan Iklim Pembelajaran
Agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung dengan
lancar dan efektif, maka pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, staf
dan guru melakukan upaya berupa:
(1) Petugas tata tertib selalu mengantisipasi berkeliling di lingkungan
sekolah untuk mengontrol tempat-tempat yang rawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
(2) Waka kesiswaan mengadakan razia di dalam kelas dengan dibantu
petugas tatib dan guru pembimbing
(3) Dalam mengajar guru berusaha memahami karakter siswa
(4) Guru berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang demokratis
(5) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan
pelajaran atau masalah lainnya
(6) Guru berusaha menciptakan kemudahan siswa dalam mempelajari
pelajaran eksak. Dengan strategi seperti diatas, memungkinkan
terciptanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa merasa
senang dan betah berada di sekolah selama jam efektif kegiatan
belajar mengajar.
e) Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa
Strategi untuk meningkatkan disiplin, sebagai berikut:
(1) Sekolah memiliki sistem pengendalian ketertiban yang dikelola
dengan baik
(2) Adanya keteladanan disiplin dalam sikap dan prilaku mulai dari
pimpinan sekolah, guru dan karyawan
(3) Mewajibkan siswa baru untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka
(4) Pada awal masuk sekolah guru bersama siswa membuat kesepakatan
tentang aturan kelas
(5) Memperkecil kesempatan siswa untuk ijin meninggalkan kelas
(6) Setiap upacara hari senin diumumkan frekuensi pelanggaran
terendah. Dengan strategi tersebut diatas kultur disiplin siswa bisa
terpelihara dengan baik, suasana lingkungan belajar aman dan
terkendaii sehingga siswa bisa mencapai prestasi belajar yang
optimal.
f) Pelaksanaan Evaluasi Proses Belajar Mengajar
Evaluasi bisa dapat diiakukan dengan:
(1) Menilai terhadap hasil beiajar siswa
(2) Menilaia terhadap proses pengajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Penilaian terhadap hasil beiajar siswa baik dari ulangan harian,
ulangan semester, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional.
Penilaian terhadap proses pengajaran, berdasarkan hasil wawancara,
observasi peneliti dan supervisi kepala sekolah, bahwa kompetensi guru
dalam pembelajaran di kelas sudah bagus sekali, bahkan guru senior
selalu menuiarkan etos kerja yang bagus, baik dalam melaksanakan
tugas mengajarnya, tugas mengadministrasi hasil mengajar, maupun
tugas tambahan dari sekolah (2009)
c. Hakekat Pembelajaran Akuntansi
Akuntansi di SMA diajarkan pada siswa kelas XI, yang mana dalam
pelajaran ini mengenalkan siswa untuk pertama kali dalam bidang akuntansi.
Ruang lingkup akuntansi dimulai dari dasar-dasar konseptual, struktur, dan
siklus akuntansi. Menurut American Accounting Association dalam
Soemarsono (2004:3) mendefinisikan akuntansi sebagai: “…proses
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tugas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Menurut Jusup ” Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi”,
definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang
kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya
akuntansi harus : mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan
dengan keputusan yang akan diambil, memproses atau menganalisis data
yang relevan, dan mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan (1992: 5).
SMA Al-Islam 1 Surakarta membuka 2 jurusan yaitu IPS dan IPA, di
mana penjurusan tersebut dilakukan pada kelas XI. Akuntansi adalah salah
satu mata pelajaran yang ada pada jurusan IPS, yang dalam satu minggu
dialokasikan sebanyak tiga jam. Materi pembelajaran yang dipakai pada
penelitian ini melanjutkan materi sebelumnya. Karena mengambil kompetensi
dasar membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa. Penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
direncanakan sebanyak dua siklus di mana masing-masing siklus
direncanakan empat kali pertemuan.
2. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian yang terdahulu
yang digunakan sebagai acuan dan pembanding penelitian yang dilakukan. Ada
beberapa hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini, yang akan
disajikan dalam bentuk tabel berikut pula persamaan dan perbedaannya antara
penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun
hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan
NoPeneliti/ Jurnal,
TahunJudul Hasil Persamaan Perbedaan
1. Yulia Dermawan(Skripsi,2009)
Strategi PembelajaranAktif Tipe PredictionGuide Terhadap HasilBelajar Fisika KelasVIII
Peningkatanterhadap hasilbelajar fisika aspekkognitif
Peningkatan hasilbelajar pada aspekkognitif
Mapel akuntansi, Peningkatanhasil belajar tidak hanya dariaspek kognitif saja tetapi jugaafektif dan psikomotorik
2. Atma Murni, NurulYusra, Titi Solfitri(Skripsi,2009)
Strategi Belajar AktifTipe Prediction Guideuntuk MeningkatkanHasil BelajarMatematika SiswaKelas XI IPS 1 MAN 2Pekanbaru
Terdapatpeningkatan belajarsiswa
Terdapat persamaandalam penelitianyaitu tentang hasilbelajar siswa
Mapel Matematika, Subyekpenelitian di Pekanbaru,Penelitian hanya padakeseluruhan hasl belajar sswasaja
3. Susilowat Tri(Skripsi,2011)
Penerapan StrategiPembelajaran AKtifTipe Prediction Guideuntuk meningkatkanKompetensi BelajarMata Diklat AkuntansiKelas X ProgramKeahlian AkuntansiSMK Pancasila 6Jatisrono
Meningkatkankompetensi belajarsiswa mencakupkognitif, afektif,pedagogik
Peningkatan dalampenilaian kognitif,pedagogik, afektif
Subyek penelitian SMKPancasila 6 Jatisrono,peningkatan kompetensibelajar
4. Brata (Tesis, 2009) Penggunaan ModelPembelajaran GroupInvestigation dengan
Ada perbedaankreativitas siswasetelah
Penggunaan modelpembejaranPrediction Guide
Penelitian menggunakan 2model pembelajaran, subyekpenelitian SMAN 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Diskusi dan PredictionGuide di tinjau dariKreativitas Siswa (StudiKasus pada PokokMateri Dinamika GerakLurus Kelas X SMAN 1Karanganyar)
menggunakanmodelpembelajarantersebut
sama-samameningkatkan hasilbelajar siswa
Karanganyar, mapel fisika
5. H.M.Farid Nasution(Jurnal, 2011)Jurnal IlmuPendidikan, Februari2011, Jilid 8 Nomor1
Hubungan MetodeMengajar Dosen,Ketrampilan Belajardan Sarana Belajar danLingkungan Belajardengan PrestasiMahasiswa
Variabel metodemengajar dosenmerupakanpemberisumbanganterbesar, kemudianvariablelingkungan belajardan ketrampilanbelajar. Sedangkanvariable saranabelajar membersumbanganterendah terhadapaprestasi belajarmahasiswa
Penggunaanpembelajaran aktifmeningkatkanprestasi belajar siswa
Penerapan pembelajaran padamahasiswa
6. Drs. Jaka SantosoVol. 1 No.2November 2008ISSN : 1979-6161
Penggunaan StrategiPembelajaran Aktifuntuk MeningkatkanEfektifitasPembelajaran
Strategipembelajaran aktifdapat menngkatkanpenguasaan materlogaritma bagi
Penggunaan strategipembelajaran aktifdapat meningkatkanpenguasaan materi
Peneliti tidak menjelaskantipe pembelajaran aktif secarakhusus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Matematika siswa kelas xprogram akselerasidi SMAN 1Surakarta
7. Anung Rachman,Vincent Suhartono,Yuliman Purwanto.Jurnal TeknologiInformasi, vol 6Nomor 1, April2010, ISSN 1414-9999
Agen cerdas animasiwajah untuk GameTebak Kata
Pemogramandigunakan untukmembuatkomponen ,mengorganisasidan mengendalikankomponen game(pelajaran)
Penggunaan GameTebak Kata inimemudahkan sswadalam memahamipelajaran
Penggunaan Game TebakKata ini, lebih cenderungmenggunakan mediaelektronik
8. RahmatinaJurnal SekolahDasar, Tahun 16Nomor 1, Mei 2007
Penggunaan Permainandalam PembelajaranIPS di Sekolah Dasar
Permainan dalampembelajaran IPSmerupakanpermainan yangdilakukan siswadalam rangkamemperoleh danmenemukanpengertian ataukonsep tertentu
Penggunaanpermainan dilakukansiswa dapatmenemukan konseptertentu
Penggunaan permainanadisini peneliti menggunakanmodel pembelajaran aktif tipePrediction Guide
9. H. MahmudiJurnal Al-Risalah,Vol 5, Nomor 2,Juli- Desember 2009
CAR Sarana InovasiPembelajaranPendidikan AgamaIslam
CAR dapatdjadikan salah satualternatif untukmeningkatkankualitas proses
Peningkatan kualitasproses belajar
Peningkatan kualitas prosesbelajar dan dikhususkan padaprestasi belajar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pembelajaran atausetidaknya dapatmemberikanharapan baru untukefektifitaspencapaian tujuanpembelajaraan PAI
10. WagiranJurnal PTM Vol 6No 2 Desember2006, ISSN : 1412-1247
Kesiapan Mahasiswadalam ImplementasiPembelajaran Aktif
Kesiapanmahasiswa dalampembelajaran aktifkonstruktif sesuaituntutanpembelajarandalam penerapanKBK termasukdalam kategoricukup tinggi
Siswa siap menerimapelajaran yangdimana telahmenegtahui konsepdasar materi dahulu
Peneliti tidak menjelaskantipe pembelajaran aktif secarakhusus
(Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir adalah arahan penalaran untuk sampai pada jawaban
sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir ini digambarkan
dengan skema secara holistik dan sistematik. Adapun kerangka berfikir dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ada beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran akuntansi di
SMA Al-Islam 1 Surakarta yaitu (1) Proses pembelajaran yang berpusat pada guru
menyebabkan pembelajaran kurang efektif dan monoton, (2) Strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang sesuai untuk meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar akuntansi,( 3) Siswa kurang bisa
memahami materi akuntansi. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 73, hanya sebesar 35,71 % ( 10 siswa dari 28 siswa ) yang lulus dan
sisanya masih berada di bawah KKM.Permasalahan yang menjadi fokus kerja
peneliti adalah kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran akuntansi mata
diklat akuntansi. Kurang aktifnya siswa dan proses pembelajaran berpengaruh
terhadap pencapaian prestasi belajar.
Prediction Guide berarti panduan atau penuntun prediksi (Echol,
2003 :11 ) Di dukung juga oleh penelitian yang terdahulu oleh Yulia Dermawan
(2009) mengemukakan bahwa Prediction Guide dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, sehingga peneliti tertarik menggunaan metode Prediction Guide, karena
metode ini memiliki keistimewaan yaitu kelas akan menjadi lebih dinamis dan
siswa akan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan tujuan
untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, sehingga pencapaian prestasi belajar
akuntansi siswa dapat meningkat. Kerangka berfikir tersebut jika diwujudkan
dalam gambar sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data
yang terkumpul. Berdasarkan kajian pustaka yang mencakup teori yang relevan
dan hasil penelitian yang relevan, serta kerangka berfikir, maka rumusan hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Strategi Pembelajaran Kooperatif
Prediction Guide dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Siswa Kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”.
Pembelajaran Konvensional
Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran:
1. Teacher Centered
2. Kurang aktifnya siswa dalam proses
pembelajaran
Pencapaian prestasi belajarsiswa kurang optmal
Penerapan strategipembelajaran kooperatif
”Prediction Guide”
Pencapaian prestasi belajarsiswa meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu
penelitian, di tempat penelitian inilah diperoleh data yang kemudian diolah
menjadi informasi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 5
SMA Al- Islam 1 Surakarta di Jln. Honggowongso 94 Surakarta 57149
Telp.(0271) 713342 Fax. (0271) 710883. Sekolah ini dipimpin oleh Drs.
Abdul Halim selaku Kepala Sekolah. Adapun alasan yang mendasari
pelaksanaan penelitian tindakan kelas di lokasi ini adalah :
a. Pelaksanaan penelitian di SMA Al-Islam 1, dapat menghemat waktu dan
biaya karena lokasinya berdekatan dengan tempat tinggal peneliti.
b. Antara peneliti dan sekolah sudah ada hubungan baik, karena peneliti juga
pernah praktek mengajar di sekolah ini, sehingga peneliti sedikit banyak
mengetahui mekanisme pembelajaran di sekolah ini oleh karena itu
perijinannya mudah.
c. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Al- Islam 1 Surakarta
secara umum masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional
yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Center Learning).
Adapun deskripsi mengenai tempat penelitisn dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Sejarah singkat SMA Al-Islam 1 Surakarta
Al Islam didirikan oleh KH. Imam Ghazali bin Hasan, seorang
ustadz lulusan Mekah, Arab Saudi. Beliau mendirikan Al- Islam bersama
KH. Abdussomad, KH. Abdul Manaf, dan pendiri lainnya yang
kesemuanya merupakan alumnus pondok Jamsaren. Mereka beri’tikad dan
berikhtiar memperbaiki kondisi umat yang saat itu banyak mengalami
perpecahan dengan menggalakkan pendidikan secara terpadu yaitu
perpaduanpendidikan pondok pesantren dengan pendidikan madrasah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Semua dilakukan agar umat islam kembali pada tuntunan Al Qur’an dan
As Sunah.
Perserikatan Al Islam berdiri pada tanggal 27 Ramadhan 1927 M.
Sejak saat itu mulai diadakan pengajian (ta’lim) serta mendirikan
Madrasah Dinul islam di Sorosejan (Begalon) yang merupakan tempat
tinggal Kyai Ghazali. Perkembangan berikutnya diperolehtanah wakaf-
wakaf di Laweyan, Grobogan, dan Panularan. Pembangunan Al Islam
selalu di awali dengan mendirikan Madrasah dan Masjid di sampingaya.
Madrasah sebagia pendidikan formal, sedangkan masjid digunakan sebagai
majelis Ta’lim (informal).
Pada tahun 1939 M, Al Islam bersama-sama dengan lembaga-
lembaga lainnya mendirikan MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia). Pada
tanggal 12 September 1979 pengurus pusat perguruan Al Islam
membentuk yayasan perguruan Al Islam yang masih berlanjut hingga
sekarang.
SMA AL Islam 1 pada awalnya merupakan madrasah kuliyat yang
kemudian bekembang menjadi madrasah tsanawi/aliyah yang di pimpin
kyai makmuri (kepala sekolah SMA AL Islam 1) dan lokasinya dipindah
ke kompleks Masjid At taqwa yang merupakan tanah wakaf dari
RM.Mangkutaruna pada tahun 1939. Selanjutnya kyai Makmuri
mengalihkan kepemimpinannya kepada kyai Musthafa sedangkan beliau
sendiri memimpin di MAN sampai wafat pada tahun 1977. Pada masa
periode inilah mulai berkembang menjadi SMA Al Islam yang telah
terdaftar di Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Setelah melewati masa-masa perintisan ini,kepercayaan mayarakat
pada SMA Al Islam 1 Surakarta semakin bertambahdan siswa yang
mendaftar ke SMA Al Islampun bertambah sehingga sekolah dibagi
menjadi dua, yaitu SMA dan Aliyah dimana sebagian masuk pagi sebagian
masuk sore. Sekolah yang masuk sore diminta oleh Departemen Agama
(Depag) untuk dijadikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang berlokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
di Bonoloyo pada tahun 1977 dan gurunya dijadikan pegawai negeri sipil
dan telah terjadi pergantian kepala sekolah hingga tiga kali.
Pelajaran Agama di SMA Al Islam mengacu pada kitab-kitab
karangan kyai Ghazali yang berjumlah lebih dari 21 buah, antara lain kitab
Al Islam Muslimin, Al Imamah, Al Adab wal akhlaa dan sebagainya. Dari
tahun ke tahun perkembangan Al Islam semakin pesat sehingga pada tahun
1985 SMA Al Islam 1 yang semula berstatus diakui berubah menjadi
status disamakan.
b. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Al-Islam 1 Surakarta
1) Visi SMA Al-Islam 1 Surakarta
Membentuk generasi tauhid, benar, dan mantap dalam aqidah,
berwawasan ilmiah dan berakhlaq mulia.
2) Misi SMA Al-Islam 1 Surakarta
a) Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan
berkelanjutan
c) Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruhwarga sekolah
d) Menerapkan manajemen partisipatif dan asas musyawarah
e) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara maksimal
f) Membangun kehidupan social dan budaya yang beradab ats dasar
persaudaraan, persahabatan, dan akhlak yang mulia
3) Tujuan SMA Al-Islam 1 Surakarta
Setelah menjalani proses pendidikan di SMA Al Islam 1 Surakarta,
siswa diharapkan:
a) Memiliki aqidah yang benar dan mantap
b) Memiliki akhlaq yang mulia, dapat menjadi suri tauladan yang baik
(uswatun khasanah) bagi keluarga dan lingkungan
c) Memiliki motivasi untuk menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi
yang lainnya, kapan saja dan dimana saja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
d) Memiliki bekal yang cukup dalam bidang ilmu agama maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mengarungi kehidupan
bermasyarakat dan Negara
e) Berjiwa mandiri, memiliki kreativitas dan daya juang yang tinggi
f) Dapat lulus ujian 100% dan alumninya dapat diterima di perguruan
tinggi negeri maupun swasta yang ternama
g) Memiliki tanggung jawab sosial dan kekeluargaan yang tinggi.
c. Kondisi Lingkungan SMA Al-Islam 1 Surakarta
SMA Al-Islam 1 Surakarta yang berlokasi di Jalan Honggowongso
No. 94 Surakarta 57149 ini mempunyai beberapa faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Faktor- faktor tersebut antara
lain:
1) Faktor Internal
Keadaan lingkungan belajar siswa SMA Al-Islam 1 Surakarta
pada umumnya cukup baik. Hal ini terlihat dari beberapa hal, antara
lain:
a) Kebersihan
Kebersihan lingkungan di SMA Al-Islam 1 Surakarta sudah
baik. Hal ini terlihat dari kondisi kelas, halaman sekolah, ruang
guru, kantin, toilet dan tempat parkir. Siswa bertanggung jawab
pada kebersihan kelasnya masing-masing dengan dibentuk regu
piket untuk tiap kelas. Untuk halaman dan lobi sekolah ada petugas
kebersihan dari pihak sekolah yang bertugas menyapu dan
mengepel serta membuang sampah yang berada di sekitar kelas.
Para guru juga tidak ketinggalan untuk bertugas menjaga kebersihan
ruang guru.
b) Kerapian
Kerapian di SMA Al-Islam 1 Surakarta dapat dilihat dari
tempat parkir yang tertata rapi. Tempat parkir antar guru dan siswa
terpisah. Kerapian di SMA Al-Islam 1 Surakarta juga dapat dilihat
dari seragam yang dikenakan siswa dan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
c) Keamanan
Kondisi keamanan di SMA Al-Islam 1 Surakarta cukup baik
karena adanya penjagaan yang baik oleh penjaga sekolah dan
penjaga parkir.
d) Ketertiban
Ketertiban di SMA Al-Islam 1 Surakarta perlu ditingkatkan
karena sebagian siswa belum mematuhi peraturan tata tertib yang
ada.
2) Faktor Eksternal
Beberapa faktor eksternal yang kurang mendukung untuk
terciptanya suasana belajar yang kurang nyaman antara lain: lokasi
yang dekat dari jalan raya sehingga dalam proses belajar mengajar
kurang tenang. Tetapi secara umum, gedung SMA Al-Islam 1 Surakarta
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagi tempat
berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tanahnya
yang luas dan tersedianya ruang – ruang kegiatan yang mendukung
kegiatan belajar menagjar.
d. Struktur Organisasi SMA Al-Islam 1 Surakarta
Sekolah merupakan unit pelaksana teknis, maka setiap sekolah
pasti mempunyai susunan kepengurusan atu struktur organisasi yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda pada masing-
masing bagian. Struktur organisasi SMA Al-Islam 1 Surakarta sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d.
e.f.g.h.i.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Al-Islam 1 Surakarta
(Sumber: Data sekunder diolah, 2012)
e. Pelaksanaan Kurikulum SMA Al-Islam 1 Surakarta
SMA Al-Islam 1 Surakarta menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan(KTSP), pelaksanaan KTSP diarahkan untuk
mengembangkan kecerdasan, pengetahuan,pemahaman, kemampuan nilai,
sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dengan penuh
tanggung jawab. Penilaian KTSP tidak hanya pengacu pada aspek kognitif
tetapi juga psikomotorik dan afektif berdasarkan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum)
KKM adalah nilai minimum yang harus dicapai oleh siswa dan
KKM untuk setiap mata pelajaran tidak sama yang ditentukan pada tiap
awal semeter. Berdasarkan hal tersebut penilaian di SMA Al-Islam 1
Surakarta terdiri dari:
Kepala Sekolah
Siswa Kelas X, XI,XII
Komite Sekolah/ Yayasan Kepala Tata Usaha
Wakasek
Kurikulum
Wakasek
Kesiswaan &
Humas
Wakasek
Sarana &
Prasarana
Koordinator BP Guru – Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
1) Penilaian harian yaitu kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
2) Penilaian tengah semester yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran
3) Penilaian semester I yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendididk
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester serta untuk memantau kemajuan belajar setelah proses
pembelajaran satu semester untuk melakukan perbaikan pada semester
berikutnya.
4) Penilaian akhir semeter II adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semeter genap pada satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket, untuk mengukur pencapaian kompetnesi
peserta didik di akhir tahun guna melakukan perbaikan pembelajaran
pada tahun berikutnya
5) Nilai rapor semester II, akhlaq mulia dan kepribadian siswa menjadi
pertimbangan untuk menentukan kenaikan kelas.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang digunakan dari
penyusunan perencanaan sampai pada perbanyakan laporan hasil penelitian,
adapun kegiatan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian
Kegiatan Penelitian BulanJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Persiapan Penelitian
a. Koordinasi dengankepala sekolah dan guru
b. Diskusi dengan gurumengenai permasalahanpembelajaran
c. Mengajukan judul danmini proposal
d. Menyusun proposal
e. Menyiapkan instrumenpenelitian
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
2) Pelaksanaan Tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
b. Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
2) Pelaksanaan Tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
3. Analisis Data danPenyusunan Laporan1. Analisis Data
2. Penyusunan Skripsi
3. Ujian dan Revisi
4. Penggandaan danPengumpulan Skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
XI IPS 5 Sekolah Menengah Atas Al- Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012
yang terdiri 28 siswa dengan komposisi 15 siswa perempuan dan 13 siswa laki-
laki. Pelaksanaan ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran
akuntansi dengan strategi pembalajaran aktif tipe prediction guide.
C. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini antara lain:
1. Kemampuan guru dalam menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide.
2. Kemampuan guru dalam mengjar dengan menggunakan strategi pembelajaran
aktif tipe Prediction Guide.
3. Prestasi belajar akuntansi.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini antara lain:
1. Informan
Yang menjadi informan atau narasumber dalam penelitian ini adalah guru
mata pelajaran akuntansi dan siswa kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta
tahun ajaran 2011/2012.
2. Tempat
Tempat penelitian tindakan kelas ini adalah kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1
Surakarta tahun ajaran 2011/2012.
3. Aktivitas
Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui
proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian
ini adalah kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi.
4. Dokumen
Dokumen dan arsip sebagai sumber data yang ada kaitannya dengan
permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu silabus, Rencana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil dari evaluasi siswa. Dalam hal ini
adalah siswa kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta.
D. Pengumpulan Data
Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan adanya data
yang relevan terhadap permasalahannya. Untuk mendapatkan data tersebut perlu
digunakan teknik pengumpulan data, sehingga dapat diperoleh data yang valid.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali
informasi guna memperoleh data terkait dengan aspek-aspek pembelajaran.
Menurut Rochiati Wiriaatmadja “Wawancara ialah pertanyaan- pertanyaan
yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu” (2006:
117).
Wawancara ini dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran akuntansi
dan beberapa siswa kelas XI IPS 5 untuk memperoleh data awal dan
mengetahui permasalahan yang ada dalam pembelajaran sebelum penerapan
strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide. Teknik ini dilakukan
sebelum penelitian dilaksanakan.
2. Observasi
Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan
dan perkembangan pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh siswa dan
guru. Pengamatan akan dilaksanakan sebelum, ketika, dan sesudah siklus
penelitian berlangsung. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi
partisipan artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan).
Peneliti berperan serta dalam kegiatan dan aktivitas subjek penelitian yang
sesuai dengan fokus masalah yang ingin dicari jawabannya.
Lembar observasi digunakan untuk mengamati perkembangan
pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh siswa. Peneliti mengamati
aktivitas belajar siswa yang ditinjau dari segi kognitif dan psikomotorik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
siswa. Masing-masing aktivitas belajar siswa yang diamati memiliki rentang
skor 1 sampai dengan 3, di mana skor 1 diberlakukan untuk siswa yang
memiliki aktivitas belajar rendah, skor 2 untuk siswa yang memiliki aktivitas
belajar sedang, dan skor 3 untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi.
3. Tes
Asep Jihad dan Abdul Haris menyatakan bahwa, “Tes merupakan
himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang
harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes yang digunakan dalam bentuk
tertulis dengan asumsi ada pembagian jenis soal sesuai tingkat kompetensi
yang ingin dicapai meliputi kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
(2009: 67)
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan
gambar- gambar sebagai data pendukung telah terjadinya penelitian.
Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana
sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
mengambil gambar kegiatan para siswa dan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran saat penelitian dilaksanakan. Data yang dihasilkan dari kegiatan
ini berupa gambar atau foto kegiatan pembelajaran.
E. Uji Validitas Data
Validitas adalah berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan perlu diuji derajat keter-percayaannya
atau derajat kebenaran penelitiannya, yaitu dengan mengkaji suatu bentuk
validasi. Menurut Hopkins dkk (1993) dalam Rochiati Wiriaatmadja terdapat
beberapa bentuk validasi yang dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Validitas Member Check
Validitas member check dilakukan dengan memeriksa kembali keterangan-
keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau
wawancara dari siswa maupun guru apakah keterangan atau informasi tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
sifatnya tetap, sehingga dapat dipastikan keajegannya dan terperiksa
kebenarannya.
2. Validitas Triangulasi
Validitas triangulasi adalah dengan memeriksa kebenaran hipotesis dengan
membandingkan hasil orang lain yang menyaksikan situasi yang sama, yaitu
dengan mitra peneliti lain. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan
berdasarkan sudut pandang peneliti dan mitra peneliti sebagai pengamat atau
observer.
3. Validitas Audit Trail
Validitas audit trail dilakukan dengan memeriksa kesalahan-kesalahan di
dalam metode atau prosedur yang dipakai peneliti dalam pengambilan
kesimpulan. Selain itu validitas audit trail dilakukan dengan memeriksa
catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra peneliti yang
berguna untuk meretreive informasi atau data yang ada.
4. Validitas Expert Opinion
Validitas expert opinion adalah validitas yang dilakukan dengan meminta
nasihat kepada pakar. Dalam penelitian ini peneliti meminta nasihat kepada
pembimbing skripsi untuk memeriksa semua tahapan kegiatan penelitian.
Dengan demikian, pembimbing akan memberikan arahan, perbaikan,
modifikasi, atau penghalusan yang akan meningkatkan derajat keterpercayaan
penelitian ini (2006:168-171).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas triangulasi sumber
dan metode. Validitas triangulasi sumber yaitu memeriksa kebenaran hipotesis
yang ditumbulkan peneliti dengan membandingkan hasil orang lain (mitra
peneliti) yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama. Validitas triangulasi
metode yaitu menggunakan form wawancara dan dokumen.
F. Analisis Data
Tahapan setelah pengumpulan data adalah teknis analisis data. Data yang
tersedia dari pengumpulan data perlu dilakukan analisis agar data yang ada dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
dimanfaatkan dengan baik. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
teknis analsis data sebagai berikut:
1. Analisis deskriptif komparatif
Analisis deskriptif komparatif digunakan dengan membandingkan antara
kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan dengan hasil yang diperoleh pada
siklus I dan siklus II sehingga dapat dilihat adanya perbedaan sebelum dan
sesudah dilakukannya tindakan.
2. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitaif digunakan untuk mengolah prestasi belajar siswa
yang diperoleh dari tes. Data kuantitaif yang digunakan adalah kuantitatif
sederhana yang berupa perhitungan nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah
dan presentase jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan. Berdasarkan
Informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar.
3. Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatif berupa catatan lapangan yang disajikan secara rinci
dan lengkap selama proses penelitian berlangsung. Analisis data kualitatif
diperoleh berdasarkan hasil observasi, refleksi dari tiap-tiap siklus dan
membandingkan kinerja guru maupun siswa dalam hasil pengamatan dengan
teori tertentu.
Dalam penelitian ini, analisis data yang dipilih oleh peneliti adalah analisis
deskriptif komparatif, dimana peneliti membandingkan kondisi awal sebelum
dilakukannya tindakan dan hasil tindakan siklus I dengan siklus II.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu drumuskan indikator
keberhasilan tindakan yang disusun secara realistic (mempertimbangkan kondisi
sebelum diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dan
dapat diukur (jelas cara asesmennya). Indikator kinerja dalam penelitian ini
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 3.2. Indikator Kinerja Penelitian
Aspek yang DiukurPersentase
TargetCapaian
Cara Mengukur
Penerapan strategipembelajaran aktif tipePrediction Guide
Prestasi belajar siswa(KKM 73)
Keaktifan & Ketelitian
73%
80%
80%
Diamati menggunakan lembarobservasi pada penyusunan RPPdan praktek guru mengajarpenerapan strategi pembelajaranaktif tipe Prediction Guide
Diukur dengan menggunakan tes,yaitu jumlah siswa yangmendapatkan nilai diatas 73.Dihitung:∑∑ ℎ × 100%Diamati saat pembelajaran denganmenggunakan lembar observasioleh peneliti dan dihitung darijumlah siswa yang diteliti danbenar (tepat) dalam proses KBMdengan kriteria penilaian 1 :Rendah; 2 : Sedang; 3 :Baik
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilakukan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti apa
adannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kasihani Kasbolah yang
menyatakan bahwa ”Penelitan Tindakan Kelas merupakan suatu upaya guru atau
praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki
keadaan tidak atau kurang memuakan dan atau untuk meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas” (2001:9). Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Hal penting dalam
pelaksanaan PTK adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan oleh guru (dan
bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam proses
belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur
tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
program tersebut belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka perlu
dilakukan penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba tindakan lain
(alternatif pemecahan lain sampai permasalahan dapat teratasi).
Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melaui empat tahap, yakni: (1)
perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,
dan (4) analisis dan refleksi tindakan yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus I
Siklus II
Keterangan:
1. Rencana Tindakan
Berdasarkan hasil pengidentifikasian dan penetapan masalah, peneliti
kemudian mengajukan suatu solusi alternatif yang berupa penerapan strategi
pembelajaran aktiftipe Prediction Guide.
2. Pelaksanaan Tindakan
Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pencapaian prestasi belajar siswa, mata pelajaran
akuntansi yang sebelumnya dirasakan belum optimal. Tindakan dalam
penelitian ini berupa pembelajaran berdasarkan masalah dengan strategi
pembelajaran Prediction Guide agar dapat meningkatkan prestasi belajar
PermasalahanPelaksanaan Tindakan
I
PerencanaanTindakan I
Pengamatan/Pengumpulan Data I
Refleksi I
Pelaksanaan TindakanII
Permasalahanbaru hasil refleksi
PerencanaanTindakan II
Refleksi IIPengamatan/
Pengumpulan Data II
Apabilapermasalahan
belumterselesaikan
Dilanjutkan kesiklus berikutnya
Gambar 3.2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi,2007: 74)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
siswa sekaligus mengajarkan para siswa untuk mengembangkan kemampuan
berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual.
3. Pengamatan/ pengumpulan data
Kegiatan pemantauan dilakukan untuk mengawasi tindakan yang terjadi di
dalam kelas. Dalam tahap ini, peneliti mengadakan observasi tentang proses
belajar mengajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide.
Kegiatan pemantauan dilakukan untuk mengawasi tindakan yang terjadi di
dalam kelas. Dalam tahap ini, peneliti mengadakan observasi tentang proses
belajar mengajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide.
Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas
sekaligus memberikan pendampingan secara langsung kepada para siswa
sebagai fasilitator manakala siswa mengalami kesulitan dalam proses
pembelajaran tersebut. Dengan demikian siswa akan lebih memahami tujuan
dari pelaksanaan strategi pembelajaran tersebut.
4. Analisis dan Refleksi Tindakan
Hasil evaluasi kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-langkah
perbaikan apa yang bisa dilaksanakan, sehingga didapatkan suatu alternatif
pemecahan untuk semua permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa
dalam proses pembelajaran akuntansi.
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam
penelitian dari awal sampai akhir. PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk
mengamati peningkatan prestasi belajar siswa dengan penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide. Adapun prosedur penelitian dalam
penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Rancangan Siklus Pertama
a. Perencanaan Tindakan
Langkah- langkah yang dilakukan dalam perencanaan PTK meliputi :
1) Membuat RPP setiap siklus dengan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
2) Menyusun lembar observasi agar dapat mengamati kondisi pembelajaran
siswa di kelas pada saat strategi pembelajaran aktif tipe Prediction
Guide diterapkan.
3) Mempersiapkan materi yang akan disampaikan.
4) Mempersiapkan lembar kerja siswa sebagai bahan diskusi kelompok.
5) Menyusun seluruh alat evaluasi pembelajaran (lembar observasi dan
soal).
6) Menetapkan indikator ketercapaian dengan penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide pada setiap siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap
perencanaan dan skenario pembelajaran, yang dilakukan bersama dengan
observasi terhadap tindakan. Adapun rancangan skenario penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
a) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai, apersepsi dari
pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, memperkenalkan
dan menjelaskan peraturan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide Siswa diminta untuk menaati peraturan yang telah
disepakati
b) Membentuk kelompok secara heterogen, dilakukan oleh guru
berdasarkan prestasi belajar siswa pada saat pretes.
2) Kegiatan inti
a) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok
mereka masing- masing, guru meminta tiap kelompok untuk
menyampaikan pandangannya (berdiskusi) tentang pengetahuan
mereka mengenai materi jurnal penyesuaian yang terdiri dari
pengertian jurnal penyesuaian, tujuan jurnal penyesuaian, akun- akun
yang perlu disesuaiakan dan cara pencatatan jurnal penyesuaian.
Siswa diminta untuk meresum dengan kalimat sendiri, untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman mereka. . Guru
berperan sebagai fasilitator bagi masing-masing kelompok.
b) Kelompok yang sudah siap diminta mempresentasikan hasil kerjanya
di depan kelas.
c) Guru melakukan evaluasi dan menjadi fasilitator selama diskusi
kelas antar kelompok berlangsung
d) Tiap kelompok diminta untuk mencocokkan berapa pandangan-
pandangan jawaban mereka yang sesuai dan yang tidak.
3) Penutup
a) Memberikan kuis individu dan memastikan siswa benar-benar
mengerjakan sendiri.
b) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja
bagus, baik dari proses pembelajaran dan nilai postes.
c) Memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan materi
pembelajaran berikutnya.
c. Observasi Tindakan
Proses ini dilakukan dengan mengamati berjalannya strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide pada pembelajaran akuntansi.
Peneliti juga mengisi lembar observasi yang telah dibuat untuk memperoleh
data selama pembelajaran berlangsung dan untuk mencatat aktivitas belajar
siswa selama pembelajaran. Peneliti juga mencari keunggulan dan
kekurangan dalam penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction
Guide agar dapat dikembangkan dan diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Refleksi Tindakan
Tahap ini dilakukan dengan menganalisis data yang telah
dikumpulkan pada proses yang telah berlangsung sehingga diperoleh
kesimpulan tentang keberhasilan dan kekurangan dari penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide serta langkah-langkah perbaikan
yang perlu dilakukan untuk peningkatan kompetensi belajar pada siklus
sebelumnya. Kesimpulan tersebut akan digunakan untuk perbaikan pada
siklus tindakan berikutnya yang ditindaklanjuti dengan perbaikan RPP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Rancangan Siklus Kedua
Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan
siklus I, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus II
ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Pada siklus ini materi yang
akan dipelajari adalah mengenai kertas kerja. Adapun peneliti dapat melakukan
tindakan sebagai berikut :
a. Perencanaan tindakan yang pada siklus II yang mendasarkan pada perbaikan
siklus I.
b. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah diperbaiki pada
siklus I.
c. Pelaksanaan observasi terhadap tindakan kegiatan belajar mengajar.
d. Pelaksanaan refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan observasi awal (pratindakan) dengan tujuan untuk
mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hal ini terkait dengan hal-hal
yang masih perlu diperbaiki atau ditingkatkan dalam proses pembelajaran.
Observasi awal dilakukan pada tanggal 15 Februari 2012 di SMA Al-Islam 1
Surakarta.
Peneliti menggunakan nilai pretest yang diambil oleh guru mata pelajaran
akuntansi di kelas XI IPS 5 sebagai skor awal (patokan) siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1. Nilai Awal Siswa (Ranah Kognitif) Sebelum Pembelajaran denganStrategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide.
Nilai Jumlah Anak Presentase13 – 22 2 7,14%23 – 32 0 0%33 – 42 2 7,14%43 – 52 5 17,86%53 – 62 5 17,86%63 – 72 4 14,29%73 – 82 7 25%83 – 92 3 10,71%93 - 100 0 0%Jumlah 28 100%
(Sumber: Data primer yang diolah 2012)
Tabel 4.2. Nilai Awal Siswa Ranah Psikomotorik (Keaktifan) SebelumPembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe PredictionGuide.
Indikator Siswa PresentaseKetercapaian
Keaktifan1. Rendah2. Sedang3. Tinggi
16 Siswa10 Siswa2 Siswa
57,14%35,71%7,15%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: Data primer yang diolah 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 4.3. Nilai Awal Siswa Ranah Psikomotorik (Ketelitian) SebelumPembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe PredictionGuide.
Indikator SiswaPresentase
KetercapaianKetelitian1. Rendah2. Sedang3. Tinggi
18 Siswa7 Siswa3 Siswa
64,29%25%
10,71%Jumlah 28 Siswa 100%
(Sumber: Data primer yang diolah 2012)
Dari hasil tes awal pada tabel 4.1 di atas tergambar bahwa dari 28 siswa
kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta, untuk aspek kognitif terdapat 18 siswa
atau 64,29% belum mencapai batas KKM dan 10 siswa atau 35,71% memperoleh
nilai diatas KKM. Sedangkan untuk aspek psikomotorik indikator keaktifan
42,86% dan ketelitian 35,71% , persentase tersebut masih dalam kriteria kurang.
Hasil dari observasi awal tersebut dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari Siswa
a) Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi
Kegiatan yang dilakukan siswa pada saat pelajaran yaitu mendengarkan,
memperhatikan dan mencatat apa yang telah diterangkan, namun ketika
diberi kesempatan bertanya, siswa tidak bertanya dan jika mengerjakan
soal siswa kurang bisa mengerjakan. Jika dilihat dari kesiapan fisik siswa
90 % telah siap, namun dalam kesiapan materi siswa sama sekali tidak
siap.
b) Prestasi belajar akuntansi masih rendah
Dalam observasi awal yang dilakukan peneliti, prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS 5 SMA AL-Islam 1 Surakarta
dapat digolongkan masih rendah, hasil nilai semester ganjil rata-rata 65.
Nilai tersebut masih jauh dari KKM yaitu 73. Berdasarkan nilai pretest
terdapat 64,29% siswa nilainya dibawah KKM dan 35,71% diatas 73. Hal
ini menunjukkan rendahnya prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
c) Siswa cenderung tidak menggunakan kesempatan bertanya.
Siswa cenderung takut untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya,
dikarenakan guru mata pelajaran akuntansi bersikap keras (otoriter)
2. Ditinjau dari Guru
a) Guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar.
Metode ceramah masih mendominasi dalam pembelajaran akuntansi di
dalam kelas, sehingga lama kelamaan siswa merasa bosan dengan
pembelajaran tersebut karena tidak jarang metode tersebut mempersulit
pemahaman mereka terhadap mata pelajaran akuntansi. Pekerjaan Rumah
(PR) yang seharusnya dikerjakan di rumah juga selalu dikerjakan di
sekolah.
b) Guru merasa kesulitan dalam menerapkan strategi pembelajaran yang
bervariasi dan tepat untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
akuntansi.
Pada saat pembelajaran akuntansi guru sudah mencoba membangkitkan
minat siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan dengan
memotivasi serta menegur langsung siswa yang tidak mau memperhatikan
pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu membangkitkan
semangat dan minat belajar siswa. Guru belum dapat menemukan suatu
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan antusiasme siswa terhadap
pelajaran akuntansi.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada 21
Februari 2012 sampai 21 Maret 2012. Proses penelitian ini dilakukan dalam dua
siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, dan (4) analisis dan
refleksi tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Siklus I
Pelaksanaan penelitian tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 21
Februari sampai dengan 29 Februari 2012. Siklus ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama (Planning)
Perencanaan tindakan adalah proses awal yang dilakukan sebelum
melaksanakan penelitian yaitu kegiatan penyusunan skenario pembelajaran
dan instrumen penilaian. Perencanaan tindakan dilakukan pada hari Rabu,15
Februari 2012 di SMA Al-Islam 1 Surakarta. Dalam kegiatan ini peneliti
bersama guru mata pelajaran mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilaksanakan dalam penelitian ini. Penelitian mulai dilaksanakan pada hari
Selasa, 21 Februari 2012. Siklus pertama dengan materi pembelajaran jurnal
penyesuaian dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Tahap
perencanaan ini meliputi kegiatan antara lain:
a. Penyusunan skenario pembelajaran
Penyusunan skenario pembelajaran dilakukan berdasarkan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide, dengan materi pembelajaran
Jurnal Penyesuaian:
1) Pertemuan ke-1
Pertemuan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilakukan dengan pembukaan, apresepsi dan
absensi. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat
belajar. Guru menjelaskan tentang strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide. Kemudian guru menjelaskan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilakukan dengan cara, guru mengulas kembali materi
yang sebelumnya diterangkan yaitu Neraca Saldo. Guru membagi
siswa menjadi 7 kelompok (tiap kelompok 4 siswa) secara
heterogen dari hasil pretest yang dilakukan pada saat observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
awal. Kemudian guru menyuruh siswa untuk berkelompok dan dan
berdiskusi mengenai pandangan- pandangan siswa pada materi
membuat jurnal penyesuaian yang mencakup pengertian jurnal
penyesuaian, fungsi jurnal penyesuaian, dll. Di samping itu, guru
mengawasi kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran
aktif tipe Prediction Guide yang dilakukan oleh siswa dan menjadi
fasilitator jika ada siswa yang menemukan kesulitan. Selanjutnya
guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan presentasi dan
diskusi kelas dilaksanakan, semua siswa bebas untuk bertanya dan
mengemukakan ide mengenai hasil diskusi kelompok yang
presentasi. Guru mengamati kegiatan kelompok dan memberi
penilaian proses
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir yaitu guru, peneliti dan siswa membuat kesimpulan
dari materi yang dipelajari kemudian menginformasikan bahwa
pertemuan selanjutnya akan melanjutkan kegiatan presentasi dan
mengerjakan latihan soal dan salam penutup
2) Pertemuan ke- 2
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilakukan dengan mulai apersepsi dan absensi.
Selanjutnya guru memberikan motivasi pada siswa. Guru meminta
siswa agar ikut aktif dalam presentasi.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilakukan dengan cara guru mempersilahkan siswa
untuk berformasi dalam kelompoknya. Guru melanjutkan
pembelajaran dengan Prediction Guide seperti pertemuan yang
lalu. Kegiatan presentasi dilanjutkan, semua siswa bebas untuk
bertanya dan mengemukakan ide mengenai hasil diskusi kelompok
yang presentasi. Guru mengamati kegiatan diskusi kelas dan
memberi penilaian proses. Setelah presentasi selesai, guru
menjelaskan materi penyusunan jurnal penyesuaian yang menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
bahan diskusi dan guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mencocokkan hasil diskusi mereka dengan apa yang
dijelaskan. Guru memberikan latihan yang dikerjakan individu.
Selanjutnya guru melakukan pembahasan latihan dan memberikan
kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang paham tentang materi
yang telah dipresentasikan.
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilakukan dengan cara guru bersama siswa
merumuskan kesimpulan dari semua hasil diskusi kelompok dan
mereview hasil diskusi. Selanjutnya guru menginformasikan
kepada siswa akan mengadakan kuis/tes individual pada pertemuan
selanjutnya. Dan salam penutup.
3) Pertemuan ke-3
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilakukan dengan apersepsi dan absensi oleh guru,
kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat
belajar lagi dan guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti
kuis atau tes individual.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilaksanakan dengan guru memberikan waktu 10
menit untuk persiapan (belajar). Guru membagikan soal kuis
kepada siswa dengan kode soal A untuk sebelah kanan dan kode B
untuk sebelah kiri. Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari
kuis dapat mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib
dan tenang
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan ini guru meminta lembar jawab siswa dan membuat
kesimpulan dari materi yang sudah di teskan, dan diakhiri dengan
salam penutup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
4) Pertemuan ke-4
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan apersepsi dan absensi. Guru
memberikan motivasi pada siswa dan menanyakan kuis atau tes
individu yang kemarin dilaksanakan
b) Kegiatan Inti
Guru membagikan jawaban kuis kemarin untuk dibahas bersama-
sama, dan tidak dikembalikan kepada yang punya sendiri, dan
membahas soal tersebut satu persatu sesuai kodenya. Guru
menyakan hasil dari kuis yang telah dibahas dan menarik kembali
jawaban kuis tersebut.
c) Kegiatan Akhir
Guru memberikan kesimpulan tentang materi jurnal penyesuaian,
dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu
tentang kertas kerja diakhiri dengan salam penutup
b. Pembuatan RPP menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction
Guide untuk materi pembelajaran Jurnal Penyesuaian.
c. Penyusunan instrumen penilaian berupa lembar observasi bertujuan untuk
mengamati prestasi belajar yang terdiri dari : (1) Ranah kognitif berkaitan
dengan pengetahuan siswa, yang diwujudkan dalam bentuk nilai, (2)
Ranah psikomotorik berkaitan dengan keaktifan dan ketelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama
Siklus pertama dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan, yaitu
a. Hari Selasa, 21 Februari 2012 pada jam ke 5 dan 6 (pukul 10.15 s/d 11.45)
di ruang XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta.
b. Hari Rabu, 22 Februari 2012 pada jam ke 5 (pukul 10.15 s/d 11.00) di
ruang XI IPS IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta.
c. Hari Selasa, 28 Februari 2012 pada jam ke 5 dan 6 (pukul 10.15 s/d 11.45)
di ruang XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
d. Hari Rabu, 29 Februari 2012 pada jam ke 5 dan 6 (pukul 10.15 s/d 11.45)
di ruang XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta. Pertemuan dilaksanakan
selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.
Materi pada pelaksanaan tindakan ini adalah penyusunan jurnal
penyesuaian. Pada pertemuan pertama, guru membagi siswa ke dalam
kelompok-kelompok dan meminta mereka untuk memberikan pandangan-
pandangan yang mereka ketahui tentang jurnal penyesuaian untuk
didiskusikan dan melakukan presentasi , kemudian pada pertemuan kedua,
siswa diminta untuk melanjutkan presentasi hasil diskusi mereka dan
mencocokkan seberapa banyak prediksi mereka yang mengena. Pertemuan
ketiga diisi dengan evaluasi pada siklus I. Pertemuan keempat pembahasan
evalusi siklus I. Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran
akuntansi kompetensi dasar jurnal penyesuaian menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide dengan pelaksanaan skenario
pembelajaran sebagai berikut:
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama (Selasa, 21 Februari 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam pembukaan, apresepsi dan
absensi. Pada pertemuan pertama siswa yang tidak hadir yaitu
Dessy Apriana, dikarenakan sedang sakit. Guru memberikan
motivasi kepada siswa agar lebih giat lagi dalam belajar.
2) Guru menjelaskan tentang strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide dan menjelaskan Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengulas kembali materi yang sebelumnya diterangkan yaitu
Neraca Saldo
2) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok (tiap kelompok 4 siswa)
secara heterogen sesuai dengan nilai pretest yang dilakukan pada
observasi awal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
3) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok dan dan berdiskusi
mengenai pandangan- pandangan siswa pada materi membuat
jurnal penyesuaian yang mencakup pengertian jurnal penyesuaian,
fungsi jurnal penyesuaian, dll.
4) Guru mengawasi kegiatan pembelajaran dengan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yang dilakukan oleh
siswa dan menjadi fasilitator jika ada siswa yang menemukan
kesulitan.
5) Kegiatan presentasi dan diskusi kelas dilaksanakan, semua siswa
bebas untuk bertanya dan mengemukakan ide mengenai hasil
diskusi kelompok yang presentasi. Kelompok yang berpresentasi
yaitu kelompok I, II, III, dan IV
6) Guru mengamati kegiatan kelompok dan memberi penilaian proses.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru, peneliti dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang
dipelajari, kemudian menginformasikan bahwa pertemuan
selanjutnya akan melanjutkan kegiatan presentasi bagi kelompok
yang belum maju dan mengerjakan latihan soal
2) Salam penutup.
2. Pertemuan Kedua (Rabu, 22 Februari 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengwali pelajaran dengan salam pembuka dan absensi.
Siswa yang tidak masuk yaitu Dessy Apriana dengan alasan masih
sakait. Guru mengecek kondisi siswa apakah sudah siap menerima
pelajaran
2) Guru meminta siswa agar ikut aktif dalam presentasi
b. Kegiatan Inti
1) Guru melanjutkan pembelajaran dengan Prediction Guide seperti
pertemuan yang lalu
2) Guru mempersilahkan siswa untuk kembali pada anggota
kelompoknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
3) Kegiatan presentasi dilanjutkan, semua siswa bebas untuk bertanya
dan mengemukakan ide mengenai hasil diskusi kelompok yang
presentasi. Ada 3 kelompok yang belum presentasi yaitu kelompok
V, VI, dan VII.
4) Guru menjelaskan materi penyusunan jurnal penyesuaian yang
menjadi bahan diskusi dan guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mencocokkan hasil diskusi mereka dengan apa yang
dijelaskan oleh guru. Pada materi jurnal penyesuaian ini kelompok
yang terbaik adalah kelompok I.
5) Setelah materi semua selesai, guru mempersilahkan siswa kembali
pada tempat duduknya masing-masing dan memberikan latihan
yang dikerjakan individu
6) Guru melakukan pembahasan latihan dan memberikan kesempatan
bertanya bagi siswa yang kurang paham tentang materi yang telah
dipresentasikan
c. Kegiatan Akhir
1) Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan dari semua hasil
diskusi kelompok dan mereview hasil diskusi.
2) Guru menginformasikan kepada siswa akan mengadakan kuis/tes
individual pada pertemuan selanjutnya.
3) Guru mengakiri pembelajaran dengan salam penutup.
3. Pertemuan Ketiga (Selasa, 28 Februari 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam dan absensi. Pada
peretmuan ini, siswa tidak ada yang izin, sehingga semua siswa
dapat mengikuti kuis/ evaluasi.
2) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti kuis/ tes
individual
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberikan waktu 10 menit untuk persiapan (belajar)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
2) Guru membagikan soal kuis kepada siswa dengan kode soal A
untuk sebelah kanan dan kode B untuk sebelah kiri. Guru meminta
siswa agar mengerjakan secara indvidu dan tidak diperbolehkan
untuk kerjasama.
3) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari kuis dapat
mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.
Waktu mengerjakan evaluasi siklus pertama yaitu 60 menit.
c. Kegiatan Akhir
1) Sebelum jam pelajaran berakhir guru membuat kesimpulan dari
soal yang diberikan dan guru mengulas soal tersebut sehingga
siswa tahu letak kesalahan mereka.
2) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.
4. Pertemuan Keempat (Rabu, 29 Februari 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru memulai pelajaran dengan apersepsi dan absensi. Pada hari
ini siswa yang tidak masuk yaitu Nurfa Eza dengan alasan izin.
2) Guru menanyakan kuis atau tes individu yang kemarin
dilaksanakan
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagikan jawaban kuis kemarin untuk dibahas bersama-
sama, dan tidak dikembalikan kepada yang punya sendiri
2) Guru membahas soal tersebut satu persatu sesuai kodenya.
3) Guru menyakan hasil dari kuis yang telah dibahas dan menarik
kembali jawaban kuis tersebut.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi jurnal penyesuaian.
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu
tentang kertas kerja
3) Salam Penutup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
3. Observasi Tindakan Siklus Pertama
Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi kompetensi dasar
jurnal penyesuian dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide. Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Selasa, 21
Februari 2012, guru menyampaikan materi akuntansi kompetensi dasar Jurnal
Penyesuaian menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide
secara jelas dan diadakan diskusi sesuai kelompok masing-masing dengan
bimbingan guru secara aktif dengan materi bahasan jurnal penyesuian dan
presentasi tiap kelompok yaitu I, I, III,IV. Pada pertemuan kedua hari Rabu,
22 Februari 2012 dilanjutkan presentasi kelompok yang belum maju dan
latihan soal. Pertemuan ketiga hari Selasa, 28 Februari 2012 digunakan guru
dan peneliti untuk melakukan evaluasi akhir dari siklus 1 agar hasil belajar
dari siklus 1 dapat segera diketahui. Pertemuan keempat (terakhir pada siklus
pertama) yaitu guru membagikan lembar jawab siswa yang tidak sesuai
namanya untuk dilakukan pembahasan. Dari kegiatan tersebut, deskripsi
tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi kompetensi dasar jurnal
penyesuaian dengan menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction
Guide sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar
akuntansi, diperoleh gambaran sebagai berikut:
a) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang
sudah mampu mengerjakan soal penyusunan jurnal penyesuaian serta
mendapatkan nilai 73 ke atas sebanyak 13 siswa atau 46,43% untuk
aspek kognitif, hal ini menunjukkan bahwa siswa telah memahami materi
tentang penyusunan jurnal penyesuaian dengan baik. Hasil ini
ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4. Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus I
Nilai Jumlah Presentase>73 13 Siswa 46,43%<73 15 Siswa 53,57%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: Data primer yang diolah 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
b) Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran dapat
diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mengikuti pembelajaran jauh
lebih baik dari sebelumnya dengan presentase ketercapain aspek
psikomotorik yaitu keaktifan 71,43% dan ketelitian 46,43% Hasil ini
ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5. Nilai dari Aspek Psikomotorik (Keaktifan) Penerapan SrategiPembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
8 Siswa12 Siswa8 Siswa
28,57%42,86%28,57%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: Data primer yang diolah 2012)
Tabel 4.6. Nilai dari Aspek Psikomotorik (Ketelitian) Penerapan SrategiPembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
15 Siswa4 Siswa9 Siswa
53,57%14,29%32,14%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: Data yang diolah 2012)
c) Dari hasil wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
hambatan dan kemudahan yang dialami siswa dalam mengikuti
pembelajaran akuntansi dengan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide. Sebagian besar siswa berpendapat bahwa
pembelajaran akuntansi dengan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide sangat menyenangkan, karena mereka merasa belum
pernah diajar dengan mengunakan strategi lain, dengan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diberikan karena mereka dapat leluasa berdiskusi
dan bertanya kepada teman dan guru jika mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
4. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus 1
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus 1,
peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
a. Kebaikan guru pada siklus pertama adalah:
1) Persiapan materi pembelajaran oleh guru dilakukan dengan baik dan
lengkap.
2) Guru melakukan perkenalan dan penjelasan tentang pembelajaran
strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide dengan baik.
3) Respon guru dalam menanggapi pertanyaan dan kesulitan siswa cukup
baik dan tanggap.
b. Kebaikan siswa pada siklus pertama adalah:
1) Siswa merespon soal diskusi dengan baik dan ada usaha untuk
menyelesaikan soal diskusi yang diberikan dengan pemahaman.
2) Siswa mulai ada yang bertanya ketika menemui kesulitan dalam
mengerjakan soal diskusi.
3) Prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan walaupun belum
mencapai target yang ditentukan.
c. Kelemahan-kelemahan guru pada siklus pertama adalah:
1) Guru belum bisa mengelola diskusi dengan baik karena ada beberapa
siswa yang tidak menyukai anggota kelompok mereka.
2) Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru disampaikan terlalu
cepat dan kurang sistematis.
d. Kelemahan-kelemahan siswa pada siklus pertama adalah:
1) Beberapa siswa protes terhadap pembagian kelompok yang dibuat.
2) Siswa yang merasa kurang cocok dengan teman satu kelompok tidak
mau bekerja sama dan memilih mengerjakan soal secara individu.
3) Beberapa siswa masih acuh dengan pembelajaran dengan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yang diterapkan oleh guru.
4) Anggota kelompok tidak kompak dalam melaksanakan tugas kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
5) Ada siswa yang masuk ke kelas terlambat sehingga guru sering
mengulang pembagian kelompok, penyampaian materi, dan peraturan
pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide
Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang
dapat dilakukan adalah :
a. Sebaiknya guru memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya, sehingga siswa akan lebih siap dalam mengikuti
pelajaran.
b. Guru menerangkan apa maksud dalam pembagian kelompok tersebut yaitu
agar siswa dapat bersosialisasi terhadap teman yang belum akrab serta
dapat bekerjasama dengan baik agar dapat mengikuti pelajaran dengan
baik.
c. Guru harus memberikan kesempatan kepada murid yang kurang pintar
untuk menjawab pertanyaan serta membuat pertanyaan hal itu dilakukan
dengn sistem acak.
d. Guru harus lebih dapat mengorganisir kegiatan anggota kelompok
(memantau setiap kelompok pada waktu mengerjakan tugas)
Siklus II
Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus 2 melalui strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide :
1. Perencanaan Tindakan Siklus 2
Kegiatan perencanaan tindakan 2 dilaksanakan pada hari Senin, 5 Maret
2012 di SMA Al-Islam 1 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan
rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti
mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus 1,
kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus 2 akan
dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yakni pada hari Selasa 6 Maret 2012,
Rabu 7 Maret 2012, Selasa 20 Maret 2012, dan Rabu 21 Maret 2112dengan
rancangan sebagi berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
a. Penyusunan skenario pembelajaran
Penyusunan skenario pembelajaran dilakukan berdasarkan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide, dengan materi pembelajaran
Kertas Kerja.
1) Pertemuan Pertama
a) Kegiatan Awal
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. Guru menciptakan
situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat
siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.
b) Kegiatan Inti
Guru membagi kelompok seperti siklus pertama, dengan
pembagian kelompok secara heterogen sesuai nilai evaluasi pada
siklus 1. Guru mengulangi sedikit materi yang terdahulu dan sedikit
membahas hasil dari evaluasi yang telah dilakukan pada siklus 1.
Guru menyuruh siswa untuk berkelompok dan dan berdiskusi
mengenai hal- hal yang telah mereka ketahui sebelumnya atau
pandangan- pandangan mereka pada materi kertas kerja yang
mencakup pengertian kertas kerja, fungsi kertas kerja, macam-
macam kertas kerja dll.Guru mengawasi kegiatan pembelajaran
dengan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yang
dilakukan oleh siswa dan menjadi fasilitator jika ada siswa yang
menemukan kesulitan. Kegiatan presentasi dan diskusi kelas
dilaksanakan, semua siswa bebas untuk bertanya dan
mengemukakan ide mengenai hasil diskusi kelompok yang
presentasi.
c) Kegiatan Akhir
Guru, peneliti dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang
sudah dipelajari kemudian menginformasikan bahwa pertemuan
selanjutnya akan melanjutkan kegiatan presentasi dan diskusi kelas.
Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam penutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
2) Pertemuan Kedua
a) Kegiatan Awal
Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa, dan mengkondisikan
siswa untuk siap memulai pelajaran. Menciptakan situasi
pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa
dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
b) Kegiatan Inti
Guru mengulas tentang pertemuan sebelumnya dan akan
melakukan kegiatan presentasi dan diskusi kelas dilanjutkan.
Diharapkan semua siswa ikut berpartisipasi dalam bertanya dan
mengemukakan ide masing-masing. Guru melanjutkan
pembelajaran dengan Prediction Guide seperti pertemuan yang
lalu. Guru mempersilahkan siswa untuk berformasi dalam
kelompoknya masing-masing berdasar pembagian kelompok pada
pertemuan sebelumnya.. Setelah semua materi selesai
dipresentasikan, guru menjelaskan materi penyusunan jurnal
penyesuaian yang menjadi bahan diskusi dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mencocokkan hasil diskusi mereka
dengan apa yang dijelaskan oleh guru kemudian memberi lembar
kerja sebagai latihan pengayaan materi untuk didiskusikan dalam
kelompok. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
jika masih ada siswa yang mengalami kesulitan.
c) Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan dari semua hasil
diskusi kelompok dan mereview hasil diskusi. Salam penutup.
3) Pertemuan Ketiga
a) Kegiatan Awal
Pembukaan, doa dan presensi. Menciptakan situasi pembelajaran
yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan
mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
b) Kegiatan Inti
Guru menanyakan kesiapan anak-anak dan membacakan tata cara
kuis/ tes individual yang telah diberitahukan sebelumnya untuk
mengetahui daya serap siswa atas materi yang baru saja dipelajari
dalam kelompok. Guru membagikan soal kuis/tes individual
kepada siswa kemudian dikumpulkan pada batas waktu yang telah
ditentukan. Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari kuis dapat
mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.
c) Kegiatan Akhir
Guru meminta lembar jawab siswa. Salam penutup.
4) Pertemuan ke-4
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan apersepsi dan absensi. Guru
memberikan motivasi pada siswa dan menanyakan kuis atau tes
individu yang kemarin dilaksanakan
b) Kegiatan Inti
Guru membagikan jawaban kuis kemarin untuk dibahas bersama-
sama, dan tidak dikembalikan kepada yang punya sendiri, dan
membahas soal tersebut satu persatu sesuai kodenya. Guru
menyakan hasil dari kuis yang telah dibahas dan menarik kembali
jawaban kuis tersebut.
c) Kegiatan Akhir
Guru memberikan kesimpulan tentang kertas kerja dan diakhiri
dengan salam penutup
b. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi
akuntansi kompentensi dasar kertas kerja.
c. Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan
nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus
kedua) sebagai penilaian aspek kognitif. Instrumen nontes dinilai
berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
mengamati aspek psikomotorik siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua
Siklus kedua dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan, yaitu
a. Hari Selasa, 6 Maret 2012 pada jam ke 5 dan 6 (pukul 10.15 s/d 11.45) di
ruang XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta.
b. Hari Rabu, 7 Maret 2012 pada jam ke 5 (pukul 10.15 s/d 11.00) di ruang
XI IPS IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta.
c. Hari Selasa, 20 Maret 2012 pada jam ke 5 dan 6 (pukul 10.15 s/d 11.45)
di ruang XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta.
d. Hari Rabu, 21 Maret 2012 pada jam ke 5 dan 6 (pukul 10.15 s/d 11.45) di
ruang XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta. Pertemuan dilaksanakan
selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.
Materi pada pelaksanaan tindakan ini adalah penyusunan kertas kerja.
Pada pertemuan pertama, guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
dan meminta mereka untuk memberikan pandangan- pandangan yang mereka
ketahui tentang kertas kerja untuk didiskusikan dan melakukan presentasi ,
kemudian pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk melanjutkan presentasi
hasil diskusi mereka dan mencocokkan seberapa banyak prediksi mereka
yang mengena. Pertemuan ketiga diisi dengan evaluasi pada siklus II.
Pertemuan keempat pembahasan evalusi siklus II. Peneliti bersama guru
mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi kompetensi dasar jurnal
penyesuaian menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide
dengan pelaksanaan skenario pembelajaran sebagai berikut:
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama (Selasa, 6 Maret 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam pembukaan, apresepsi
dan absensi. Pada pertemuan pertama siswa hadir semua. Guru
memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat lagi dalam
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
2) Guru menjelaskan tentang strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide dan menjelaskan Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengulas kembali materi yang sebelumnya diterangkan
yaitu Jurnal Penyesuaian
2) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok (tiap kelompok 4
siswa) secara heterogen sesuai dengan nilai evaluasi siklus I
3) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok dan dan berdiskusi
mengenai pandangan- pandangan siswa pada materi membuat
kertas kerja yang mencakup pengertian pengertian kertas kerja,
fungsi kertas kerja dan macam-macam kertas kerja, dll.
4) Guru mengawasi kegiatan pembelajaran dengan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yang dilakukan oleh
siswa dan menjadi fasilitator jika ada siswa yang menemukan
kesulitan.
5) Kegiatan presentasi dan diskusi kelas dilaksanakan, semua siswa
bebas untuk bertanya dan mengemukakan ide mengenai hasil
diskusi kelompok yang presentasi. Kelompok yang berpresentasi
yaitu kelompok II,III,VI,VII
6) Guru mengamati kegiatan kelompok dan memberi penilaian
proses.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru, peneliti dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang
dipelajari, kemudian menginformasikan bahwa pertemuan
selanjutnya akan melanjutkan kegiatan presentasi bagi kelompok
yang belum maju dan mengerjakan latihan soal
2) Salam penutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
2. Pertemuan Kedua (Rabu, 7 Maret 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam pembukaan dan absensi.
Guru mengecek kondisi siswa apakah sudah siap menerima
pelajaran
2) Guru meminta siswa agar ikut aktif dalam presentasi
b. Kegiatan Inti
1) Guru melanjutkan pembelajaran dengan Prediction Guide seperti
pertemuan yang lalu
2) Guru mempersilahkan siswa untuk kembali pada anggota
kelompoknya.
3) Kegiatan presentasi dilanjutkan, semua siswa bebas untuk
bertanya dan mengemukakan ide mengenai hasil diskusi
kelompok yang presentasi. Ada 3 kelompok yang belum
presentasi yaitu kelompok I, IV dan V
4) Guru menjelaskan materi penyusunan jurnal penyesuaian yang
menjadi bahan diskusi dan guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mencocokkan hasil diskusi mereka dengan apa yang
dijelaskan oleh guru. Pada materi jurnal penyesuaian ini
kelompok yang terbaik adalah kelompok V.
5) Setelah materi semua selesai, guru membagikan soal dan lembar
jawab untuk dikerjakan bersama kelompok masing-masing.
6) Guru melakukan pembahasan latihan dan memberikan
kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang paham tentang
materi yang telah dipresentasikan
c. Kegiatan Akhir
1) Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan dari semua hasil
diskusi kelompok dan mereview hasil diskusi.
2) Guru menginformasikan kepada siswa akan mengadakan kuis/tes
individual pada pertemuan selanjutnya.
3) Guru mengakiri pembelajaran dengan salam penutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
3. Pertemuan Ketiga (Selasa, 20 Februari 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam dan absensi. Pada
peretmuan ini, siswa tidak ada yang izin, sehingga semua siswa
dapat mengikuti kuis/ evaluasi.
2) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti kuis/ tes
individual
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberikan waktu 10 menit untuk persiapan (belajar)
2) Guru membagikan soal kuis kepada siswa dengan kode soal A
untuk sebelah kanan dan kode B untuk sebelah kiri. Guru
meminta siswa agar mengerjakan secara indvidu dan tidak
diperbolehkan untuk kerjasama.
3) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari kuis dapat
mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.
Waktu mengerjakan evaluasi siklus pertama yaitu 60 menit.
c. Kegiatan Akhir
1) Sebelum jam pelajaran berakhir guru membuat kesimpulan dari
soal yang diberikan dan guru mengulas soal tersebut sehingga
siswa tahu letak kesalahan mereka.
2) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.
4. Pertemuan Keempat (Rabu, 21 Maret 2012)
a. Kegiatan Awal
1) Guru memulai pelajaran dengan apersepsi dan absensi.
2) Guru menanyakan kuis atau tes individu yang kemarin
dilaksanakan
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagikan jawaban kuis kemarin untuk dibahas bersama-
sama, dan tidak dikembalikan kepada yang punya sendiri
2) Guru membahas soal tersebut satu persatu sesuai kodenya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
3) Guru menyakan hasil dari kuis yang telah dibahas dan menarik
kembali jawaban kuis tersebut.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi kertas kerja
2) Salam Penutup
3. Observasi Tindakan Siklus Kedua
Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi kompetensi dasar
kertas kerja dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction
Guide. Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Selasa, 6 Maret 2012, guru
menyampaikan materi akuntansi kompetensi dasar Kertas Kerja
menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide secara jelas
dan diadakan diskusi sesuai kelompok masing-masing dengan bimbingan
guru secara aktif dengan materi bahasan kertas kerja dan presentasi tiap
kelompok yaitu II,III,VI dan VII. Pada pertemuan kedua hari Rabu, 7 Maret
2012 dilanjutkan presentasi kelompok yang belum maju kelompok I,V dan IV
dan latihan soal. Pertemuan ketiga hari Selasa, 20 Maret 2012 digunakan guru
dan peneliti untuk melakukan evaluasi akhir dari siklus 2 agar hasil belajar
dari siklus 2 dapat segera diketahui. Pertemuan keempat (terakhir pada siklus
keempat) yaitu guru membagikan lembar jawab siswa yang tidak sesuai
namanya untuk dilakukan pembahasan dan memberi penghargaan bagi
kelompok yang presntasi dan diskusinya terbaik yaitu kelompok I, III, dan V.
Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran
akuntansi kompetensi dasar kertas kerja dengan menggunakan Strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide sudah dijelaskan secara rinci dalam
pelaksanaan tindakan II. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan
proses belajar mengajar akuntansi, diperoleh gambaran sebagai berikut:
a) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang
sudah mampu mengerjakan soal penyusunan kertas kerja serta
mendapatkan nilai 73 ke atas sebanyak 23 siswa atau 82,14% dan 17,86
% belum tuntas untuk aspek kognitif, hal ini menunjukkan bahwa siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
telah memahami materi tentang penyusunan kertas kerja dengan baik.
Hasil ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7. Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus II
Nilai Jumlah Presentase>73<73
5 Siswa23 Siswa
17,86%82,14%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: Data primer yang diolah 2012)
b) Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran dapat
diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mengikuti pembelajaran jauh
lebih baik dari sebelumnya dengan presentase ketercapain aspek
psikomotorik yaitu keaktifan 89,29% dan ketelitian 82,14% Hasil ini
ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8. Nilai dari Aspek Psikomotorik (Keaktifan) Penerapan SrategiPembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
3 Siswa9 Siswa16 Siswa
10,71%32,14%57,15%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: Data yang diolah 2012)
Tabel 4.9. Nilai dari Aspek Psikomotorik (Ketelitian) Penerapan SrategiPembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
5 Siswa6 Siswa17 Siswa
17,86%21,43%60,71%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: Data yang diolah 2012)
c) Dari hasil wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
hambatan dan kemudahan yang dialami siswa dalam mengikuti
pembelajaran akuntansi dengan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide. Sebagian besar siswa berpendapat bahwa
pembelajaran akuntansi dengan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide sangat menyenangkan, karena mereka merasa belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
pernah diajar dengan mengunakan strategi lain, dengan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diberikan karena mereka dapat leluasa berdiskusi
dan bertanya kepada teman dan guru jika mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal.
d) Hasil wawancara pada siklus 2 dari semua siswa menunjukkan adanya
peningkatan sikap antusiasisme mereka karena merasa lebih santai,
menikmati dan lebih percaya diri dalam mengikuti pelajaran akuntansi dari
pada sebelumnya.
4. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus 2,
peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
a. Kebaikan guru pada siklus kedua adalah:
1) Guru sudah melakukan pendekatan yang lebih aktif kepada siswa yang
acuh atau siswa yang sebenarnya berminat memperhatikan
pembelajaran tetapi tidak bisa karena diganggu oleh temannya.
2) Guru sudah dapat lebih baik mengalokasikan waktu dan kegiatan
pembelajaran dengan baik.
b. Kebaikan siswa pada siklus kedua adalah:
1) Siswa sudah mulai memahami arti kerja sama dalam kelompok mereka
dan siswa sudah dapat membagi peran mereka dalam kelompok.
2) Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal diskusi dan
presentasi.
3) Beberapa siswa bersedia maju untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok mereka dengan sukarela.
c. Kelemahan-kelemahan guru pada siklus kedua adalah:
1) Guru masih bersikap kurang tegas dalam menegur siswa yang
perhatiannya terhadap pembelajaran masih kurang sehingga masih ada
beberapa siswa yang menyepelekan guru. Hal ini disebabkan
kesalahpahaman siswa dalam mengartikan kesabaran guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
2) Siswa masih mengeluh mengenai suara guru yang kurang jelas pada
saat menerangkan
d. Kelemahan-kelemahan siswa pada siklus kedua adalah:
1) Masih ada beberapa siswa yang harus dimotivasi terlebih dahulu agar
berani mengungkapkan pendapatnya .
2) Siswa yang acuh belum sepenuhnya mengalami perbaikan dalam
merespon pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide.
Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan
analisis yang telah dilakukan adalah :
1) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan
terhadap anak, sehingga setiap anak mengalami kesulitan akan mudah
teratasi.
2) Guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasi aktifitas pembelajaran
agar pembelajaran berjalan dengan lancar.
3) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui dua siklus yaitu
siklus I dan siklus II. Adapun perbandingan hasil tindakan siklus I dan siklus II
yaitu sebagai berikut;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Siklus Pertama
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Tabel 4.10. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
BatasTuntas
SkorNilai
Siklus ISiswa %
73
13-2223-3233-4243-5253-6263-7273-8283-9293-100
001149445
0%0%
3,57%3,57%14,29%32,13%14,29%14,29%17,86%
Jumlah 28 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
2. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
a. Keaktifan
Tabel 4.11. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Keaktifan)
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
8 Siswa12 Siswa8 Siswa
28,57%42,86%28,57%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
b. Ketelitian
Tabel 4.12. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Ketelitian)
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
15 Siswa4 Siswa9 Siswa
53,57%14,29%32,14%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Siklus Kedua
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Tabel 4.13. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
BatasTuntas
SkorNilai
Siklus IISiswa %
73
13-2223-3233-4243-5253-6263-7273-8283-9293-100
0010226107
0%0%
3,57%0%
7,14%7,14%21,43%35,72%
25%Jumlah 28 100%
(Sumber: data primer yang diolah 2012)
2. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
a. Keaktifan
Tabel 4.14. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Keaktifan)
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
3 Siswa9 Siswa16 Siswa
10,71%32,14%57,15%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
b. Ketelitian
Tabel 4.15. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik (Ketelitian)
Kriteria Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
5 Siswa6 Siswa17 Siswa
17,86%21,43%60,71%
Jumlah 28 Siswa 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Perbandingan Siklus I dan Siklus II
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Tabel 4.16. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Ranah
Kognitif
BatasTuntas
SkorNilai
Siklus I Siklus IIPeningkatan
Siswa % Siswa %
73
13-2223-3233-4243-5253-6263-7273-8283-9293-100
001149445
0%0%
3,57%3,57%14,29%32,13%14,29%14,29%17,86%
0010226107
0%0%
3,57%0%
7,14%7,14%21,43%35,72%
25%
0%0%0%0%
-7,14%-24,99%7,14%21,43%7,14%
-Jumlah 28 100% 28 28
(Sumber: data primer yang diolah 2012)
2. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Tabel 4.17. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
(Keaktifan)
KriteriaSiklus I Siklus II
PeningkatanSiswa Presentase Siswa Presentase
RendahSedangTinggi
8128
28,57%42,86%28,57%
3916
10,71%32,14%57,15%
-17,86%-10,72%28,58%
Jumlah 28 100% 28 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
Tabel 4.18. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
(Ketelitian)
KriteriaSiklus I Siklus II
PeningkatanSiswa Presentase Siswa Presentase
RendahSedangTinggi
1549
53,57%14,29%32,14%
5617
17,86%21,43%60,71%
-35,71%7,14%28,57%
Jumlah 28 100% 28 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
D. Pembahasan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus I menunjukkan bahwa kemampuan guru
dalam pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran tipe Prediction Guide
sudah tergolong baik, ada peningkatan nilai hasil belajar apabila dibandingkan
dengan nilai pre test siswa, tetapi masih ada 15 siswa yang belum memenuhi
KKM yang ditetapkan yaitu 73 dan ketuntasan siswa baru mencapai 43,46%,
sehingga harus ditingkatkan pada siklus berikutnya. Pembelajaran akuntansi pada
siklus I masih belum sepenuhnya terpusat pada siswa, terlihat dari hasil analisis
nilai belajar siswa yang masih dibawah rata – rata yang harus ditingkatkan lagi.
Kekurangan – kekurangan dalam pelaksanaan maupun refleksi pembelajaran pada
siklus I disebabkan karena kurangnya kesadaran siswa dalam menyadari tugas dan
tanggung jawabnya masing – masing. Kekurangan tersebut dapat digunakan
sebagai masukan untuk perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.
Setelah melakukan beberapa perbaikan dari kelemahan pembelajaran pada
siklus I, baik dari faktor siswa maupun guru, pada siklus II proses pembelajaran
telah mendapatkan hasil yang signifikan. Hasil belajar siswa pada siklus II ini
telah menunjukkan hasil yang sangat signifikan, yaitu 82,14% telah tuntas yaitu
diatas 73.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat
dinyatakan bahwa terjadi peningkatan pencapaian prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntans melalui penggunaan strategi pembalajaran aktif tipe Prediction
Guide.
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Ranah kognitif, berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil
belajar kognitif melibatkan siswa ke dalam proses berpikir seperti mengingat,
memahami, menerapkan, sintesis, dan evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Tabel 4.19. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
BatasTuntas
SkorNilai
Patokan(Observasi Awal) Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
73
13-2223-3233-4243-5253-6263-7273-8283-9293-100
202554730
7,14%0%
7,14%17,86%17,86%14,29%
25%10,71%
0%
001149445
0%0%
3,57%3,57%14,29%32,13%14,29%14,29%17,86%
0010226107
0%0%
3,57%0%
7,14%7,14%21,43%35,72%
25%Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%
(Sumber: data primer yang diolah 2012)Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan hasil belajar siswa
ranah kognitif sebagai berikut:
Gambar 4.1. Grafik Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Penilaian aspek kognitif siswa pada saat diterapkannya strategi
pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan melalui pemberian evaluasi
diakhir siklus, sedangkan penilaian kognitif siswa sebelum diterapkannya
strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide diperoleh dari pretest pada
saat observasi awal. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa
nilai sebelum penerapan strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide
0
5
10
15
20
25
Pratindakan Siklus I
18
15
10
80
Tabel 4.19. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
BatasTuntas
SkorNilai
Patokan(Observasi Awal) Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
73
13-2223-3233-4243-5253-6263-7273-8283-9293-100
202554730
7,14%0%
7,14%17,86%17,86%14,29%
25%10,71%
0%
001149445
0%0%
3,57%3,57%14,29%32,13%14,29%14,29%17,86%
0010226107
0%0%
3,57%0%
7,14%7,14%21,43%35,72%
25%Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%
(Sumber: data primer yang diolah 2012)Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan hasil belajar siswa
ranah kognitif sebagai berikut:
Gambar 4.1. Grafik Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Penilaian aspek kognitif siswa pada saat diterapkannya strategi
pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan melalui pemberian evaluasi
diakhir siklus, sedangkan penilaian kognitif siswa sebelum diterapkannya
strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide diperoleh dari pretest pada
saat observasi awal. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa
nilai sebelum penerapan strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide
Siklus I Siklus II
15
5
13
23
Tidak Tuntas
Tuntas
80
Tabel 4.19. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
BatasTuntas
SkorNilai
Patokan(Observasi Awal) Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
73
13-2223-3233-4243-5253-6263-7273-8283-9293-100
202554730
7,14%0%
7,14%17,86%17,86%14,29%
25%10,71%
0%
001149445
0%0%
3,57%3,57%14,29%32,13%14,29%14,29%17,86%
0010226107
0%0%
3,57%0%
7,14%7,14%21,43%35,72%
25%Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%
(Sumber: data primer yang diolah 2012)Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan hasil belajar siswa
ranah kognitif sebagai berikut:
Gambar 4.1. Grafik Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Penilaian aspek kognitif siswa pada saat diterapkannya strategi
pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan melalui pemberian evaluasi
diakhir siklus, sedangkan penilaian kognitif siswa sebelum diterapkannya
strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide diperoleh dari pretest pada
saat observasi awal. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa
nilai sebelum penerapan strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide
Tidak Tuntas
Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
adalah 18 siswa dengan persentase 64,29%.Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar kognitif siswa masih rendah sebab banyak siswa yang belum mencapai
nilai 73 sebagai batas KKM.
Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa. Hal
ini terbukti pada nilai evaluasi diakhir siklus I persentase ketuntasan sebesar
46,43% terjadi peningkatan persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 10,72%
(persentase sebelum pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yaitu 35,71%
presentase siklus I 46,43%) dengan demikian indikator ketercapaian belajar
siswa pada siklus I sebesar 46,43% belum tercapai. Hal ini menunjukkan siswa
belum memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pada siklus II juga
terjadi peningkatan hasil belajar persentase ketuntasan 82,14%. Apabila
dibandingkan dengan siklus I, presentase ketuntasan siswa mengalami
peningkatan sebesar 35,71% (siklus I 46,43% siklus II 82,14%.).
2. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik, berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut
keaktifan dan ketelitian.
a) Keaktifan
Tabel 4.20. Penilaian Hasil Belajar Siswa (Keaktifan)
KriteriaPratindakan Siklus I Siklus II
Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
16102
57,14%35,71%7,15%
8128
28,57%42,86%28,57%
3916
10,71%32,14%57,15%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
Keterangan:Point 1 (Rendah) : tidak memperhatikan dan bertanya pada presentasiPoint 2 (Sedang) : tidak bertanya dalam presentasiPoint 3 (Tinggi) : memperhatikan dan bertanya
Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan hasil belajar siswa
ranah psikomotorik (keaktifan) sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik(Keaktifan)
Penilaian aspek psikomotorik indikator keaktifan siswa pada saat
diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan
melalui diskusi dan presentasi , sedangkan penilaian psikomotorik f siswa
sebelum diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide
diperoleh dari daftar nilai guru nilai harian. Berdasarkan data yang diperoleh
peneliti terlihat bahwa nilai sebelum penerapan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide adalah 16 siswa dengan persentase 57,14% dengan nilai
rendah dan 12 siswa dengan persentase 42,86% dengan nilai diatas rata- rata.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik siswa masih rendah
sebab banyak siswa yang kurang aktif..
Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.
Hal ini terbukti pada nilai keaktifan diakhir siklus I persentase keaktifan
sebesar 71,43% terjadi peningkatan persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar
14,29% (persentase sebelum pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yaitu
42,86% presentase siklus I 71,43%)dengan demikian indikator ketercapaian
belajar siswa pada siklus I sebesar 71,43% telah tercapai. Hal ini menunjukkan
siswa telah aktif dalam pemeblajaran yang disampaikan oleh guru. Pada siklus
II juga terjadi peningkatan hasil belajar persentase ketuntasan 89,29%. Apabila
0
5
10
15
20
25
Pratindakan
16
10
2
82
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik(Keaktifan)
Penilaian aspek psikomotorik indikator keaktifan siswa pada saat
diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan
melalui diskusi dan presentasi , sedangkan penilaian psikomotorik f siswa
sebelum diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide
diperoleh dari daftar nilai guru nilai harian. Berdasarkan data yang diperoleh
peneliti terlihat bahwa nilai sebelum penerapan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide adalah 16 siswa dengan persentase 57,14% dengan nilai
rendah dan 12 siswa dengan persentase 42,86% dengan nilai diatas rata- rata.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik siswa masih rendah
sebab banyak siswa yang kurang aktif..
Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.
Hal ini terbukti pada nilai keaktifan diakhir siklus I persentase keaktifan
sebesar 71,43% terjadi peningkatan persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar
14,29% (persentase sebelum pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yaitu
42,86% presentase siklus I 71,43%)dengan demikian indikator ketercapaian
belajar siswa pada siklus I sebesar 71,43% telah tercapai. Hal ini menunjukkan
siswa telah aktif dalam pemeblajaran yang disampaikan oleh guru. Pada siklus
II juga terjadi peningkatan hasil belajar persentase ketuntasan 89,29%. Apabila
Siklus I Siklus II
8
3
12
98
16
Rendah
Sedang
Tinggi
82
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik(Keaktifan)
Penilaian aspek psikomotorik indikator keaktifan siswa pada saat
diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan
melalui diskusi dan presentasi , sedangkan penilaian psikomotorik f siswa
sebelum diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide
diperoleh dari daftar nilai guru nilai harian. Berdasarkan data yang diperoleh
peneliti terlihat bahwa nilai sebelum penerapan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide adalah 16 siswa dengan persentase 57,14% dengan nilai
rendah dan 12 siswa dengan persentase 42,86% dengan nilai diatas rata- rata.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik siswa masih rendah
sebab banyak siswa yang kurang aktif..
Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.
Hal ini terbukti pada nilai keaktifan diakhir siklus I persentase keaktifan
sebesar 71,43% terjadi peningkatan persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar
14,29% (persentase sebelum pembelajaran aktif tipe Prediction Guide yaitu
42,86% presentase siklus I 71,43%)dengan demikian indikator ketercapaian
belajar siswa pada siklus I sebesar 71,43% telah tercapai. Hal ini menunjukkan
siswa telah aktif dalam pemeblajaran yang disampaikan oleh guru. Pada siklus
II juga terjadi peningkatan hasil belajar persentase ketuntasan 89,29%. Apabila
Rendah
Sedang
Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
dibandingkan dengan siklus I, presentase ketuntasan siswa mengalami
peningkatan sebesar 17,86% (siklus I 71,43% siklus II 89,29%).
b) Ketelitian
Tabel 4.21. Penilaian Hasil Belajar Siswa (Ketelitian)
KriteriaPratindakan Siklus I Siklus II
Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
1873
64,29%25%
10,71%
1549
53,57%14,29%32,14%
5617
17,86%21,43%60,71%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
Keterangan:Point 1 (Rendah) : tidak memperhatikan dan bertanya pada presentasiPoint 2 (Sedang) : tidak bertanya dalam presentasiPoint 3 (Tinggi) : memperhatikan dan bertanya
Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan hasil belajar siswa
ranah psikomotorik (ketelitian) sebagai berikut:
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik(Ketelitian)
Penilaian aspek psikomotorik indikator ketelitian siswa pada saat
diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan
melalui penilaian pekerjaan siswa tiap evaluasi akhir siklus , sedangkan
penilaian psikomotorik ketelitian siswa sebelum diterapkannya strategi
0
5
10
15
20
25
Pratindakan
18
15
7
3
83
dibandingkan dengan siklus I, presentase ketuntasan siswa mengalami
peningkatan sebesar 17,86% (siklus I 71,43% siklus II 89,29%).
b) Ketelitian
Tabel 4.21. Penilaian Hasil Belajar Siswa (Ketelitian)
KriteriaPratindakan Siklus I Siklus II
Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
1873
64,29%25%
10,71%
1549
53,57%14,29%32,14%
5617
17,86%21,43%60,71%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
Keterangan:Point 1 (Rendah) : tidak memperhatikan dan bertanya pada presentasiPoint 2 (Sedang) : tidak bertanya dalam presentasiPoint 3 (Tinggi) : memperhatikan dan bertanya
Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan hasil belajar siswa
ranah psikomotorik (ketelitian) sebagai berikut:
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik(Ketelitian)
Penilaian aspek psikomotorik indikator ketelitian siswa pada saat
diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan
melalui penilaian pekerjaan siswa tiap evaluasi akhir siklus , sedangkan
penilaian psikomotorik ketelitian siswa sebelum diterapkannya strategi
Siklus I Siklus II
15
54
6
9
17
83
dibandingkan dengan siklus I, presentase ketuntasan siswa mengalami
peningkatan sebesar 17,86% (siklus I 71,43% siklus II 89,29%).
b) Ketelitian
Tabel 4.21. Penilaian Hasil Belajar Siswa (Ketelitian)
KriteriaPratindakan Siklus I Siklus II
Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah PresentaseRendahSedangTinggi
1873
64,29%25%
10,71%
1549
53,57%14,29%32,14%
5617
17,86%21,43%60,71%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%(Sumber: data primer yang diolah 2012)
Keterangan:Point 1 (Rendah) : tidak memperhatikan dan bertanya pada presentasiPoint 2 (Sedang) : tidak bertanya dalam presentasiPoint 3 (Tinggi) : memperhatikan dan bertanya
Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan hasil belajar siswa
ranah psikomotorik (ketelitian) sebagai berikut:
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik(Ketelitian)
Penilaian aspek psikomotorik indikator ketelitian siswa pada saat
diterapkannya strategi pembalajaran aktif tipe Prediction Guide dilakukan
melalui penilaian pekerjaan siswa tiap evaluasi akhir siklus , sedangkan
penilaian psikomotorik ketelitian siswa sebelum diterapkannya strategi
Rendah
Sedang
Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
pembalajaran aktif tipe Prediction Guide diperoleh dari daftar nilai guru nilai
harian. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa nilai sebelum
penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide adalah 18 siswa
dengan persentase 64,29% dengan nilai rendah dan 10 siswa dengan persentase
35,71% dengan nilai diatas rata- rata. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
psikomotorik siswa masih rendah sebab banyak siswa yang kurang teliti dalam
mengerjakan soal.
Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
Prediction Guide dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.
Hal ini terbukti pada nilai ketelitian pekerjaan diakhir siklus I persentase
ketelitian sebesar 46,43% terjadi peningkatan persentase ketelitian siswa yaitu
sebesar 10,72% (persentase sebelum pembelajaran aktif tipe Prediction Guide
yaitu 35,71% presentase siklus I 46,43%) dengan demikian indikator
ketercapaian belajar siswa pada siklus I sebesar 46,43% belum tercapai. Hal ini
menunjukkan siswa belum teliti dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh
guru. Pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar persentase ketelitian
82,14%. Apabila dibandingkan dengan siklus I, presentase ketuntasan siswa
mengalami peningkatan sebesar 35,71% (siklus I 46,43% dan siklus II
82,14%).
Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran
akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga berakibat pada
meningkatnya prestasi belajar akuntansi. Selain itu, peneliti juga dapat
meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
menarik. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide dilihat dari indikator-indikator sebagai
berikut:
1) Siswa terlihat antusias pada saat awal akan mengikuti kegiatan belajar
mengajar dan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2) Siswa terlihat bersemangat dalam berperan mengerjakan tugas kelompok
melalui diskusi Prediction Guide .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
3) Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok
berpasangan untuk menyelesaikan suatu tugas bersama. Mereka terlihat aktif
dalam mengikuti diskusi kelompok.
4) Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan siswa sudah paham
tentang materi yang akan dipelajari, karena sebelumnya sudah melihat secara
langsung guru menjelaskan dan memberikan contoh secara langsung
mengenai materi yang sedang dipelajari.
5) Siswa merasa mendapatkan tanggung jawab, karena dituntut untuk dapat
menguasai materi dengan baik.
6) Siswa sudah mampu memahami materi akuntansi kompetensi dasar jurnal
penyesuaian dan kertas kerja.
7) Nilai dari hasil pekerjaan yang telah diberikan guru menunjukkan
peningkatan dari siklus I sampai siklus II yang mana itu menunjukkan adanya
usaha siswa berusaha lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPS 5 SMA Al-
Islam 1 Surakarta ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus yang dilaksanakan
meliputi empat tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan,
(3) pengamatan atau pengumpulan data serta (4) analisis dan refleksi tindakan.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: ”Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Prediction Guide untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Akuntansi Kelas XI IPS 5 SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”,
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat terlihat dari
beberapa indikator berikut ini :
1. Peningkatan aspek kognitif yang diukur dari tes evaluasi, ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar
46,43%, dan siklus II sebesar 82,14%.
2. Aspek psikomotorik siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran. Hal
ini dapat ditunjukakan pada indikator keaktifan siklus I sebanyak 71,43% dan
siklus II sebesar 89,29%, selanjutnya indikator ketelitian siklus I sebanyak
46,43% dan siklus II 82,14%.
Penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Prediction Guide dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, namun implementasinya belum optimal
sehingga prestasi belajar siswa kurang optimal . Hambatan atau kendala yang
dihadapi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, khususnya merangsang siswa untuk
pembelajaran dapat dilihat siswa yang aktif biasanya didominasi oleh beberapa
siswa tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
2. Kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan siswa lain
masih belum maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa untuk
bekerjasama dengan kelompok menjadi agak sulit, khususnya dengan anggota
kelompok yang bukan dari siswa yang sudah dikenal akrab sebelumnya.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka
dapat dikaji implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu
sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Prediction Guide
dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 SMA Al-
Islam 1 Surakarta. Kesimpulan ini mendukung pendapat Robert E. slavin yang
menyatakan bahwa “pembelajaran adalah perubahan dalam diri seseorang yang
disebabkan oleh pengalaman. Tetapi bukan perubahan yang disebabkan oleh
perkembangan (seperti tumbuh makin tinggi) tetapi karena si pebelajar
merasakan dan mengalami sendiri pembelajaran melalui pengalamannya.”
(2008: 179) , dan hasil penelitian Yulia Darmawan yang menyatakan “Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas
VIII”, dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif.(skripsi, 2009)
Strategi pembelajaran kooperatif tipe Prediction Guide ini digunakan
untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari awal
sampai akhir pembelajaran. Dalam strategi ini, siswa diminta untuk
mengungkapkan pandangan mereka tentang topik pelajaran semenjak awal dan
kemudian menilai kembali pandangan ini pada akhir pelajaran, sehingga siswa
dapat mempertahankan perhatiannya selama proses pembelajaran berlangsung.
Siswa dituntu tuntuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi
yang disampaikan oleh guru maupun yang mereka peroleh dari sumber belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa
keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang saling
berhubungan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru
maupun siswa. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam
mengembangkan strategi dan metode pengajaran, kemampuan guru dalam
mengelola kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, serta kemampuan
guru dalam memotivasi minat dan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan faktor yang berasal dari pihak siswa antara lain
antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi,
diskusi kelompok, maupun pada saat mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
2. Implikasi Praktis
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa Strategi pembelajaran
kooperatif tipe Prediction Guide dapat meningkatkan pencapaian prestasi
belajar siswa pada aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Hal ini dapat
menjadi pertimbangan bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran tipe
kooperatif Prediction Guide dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari yang
disesuaikan pula dengan materi pelajaran. Selain itu, penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Prediction Guide dapat pula menjadi
pertimbangan bagi guru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dalam hal ini, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam penerapan model
ini, khususnya pada saat pengelolaan kelas pada saat berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar akan berlangsung lebih
kondusif. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, guru dapat menerapkan
berbagai model pengajaran yang baru dan menarik, yang dapat memicu siswa
untuk ikut aktif terlibat dalam kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya
membuat siswa tidak jenuh dan menjadi lebih tertarik pada apa yang akan
dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
C. Saran
Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-
saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Guru diharapkan dapat selalu mengembangkan motivasi dan semangat
siswa selama mengikuti pembelajaran akuntansi agar siswa merasa mampu
dan percaya diri dengan materi pembelajaran yang siswa pelajari.
b. Guru perlu memperhatikan pembagian alokasi waktu dalam pembelajaran.
Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan terhadap
anak, sehingga setiap anak mengalami kesulitan akan mudah teratasi.
c. Guru perlu meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan kelas
sehingga pembelajaran apapun yang akan diterapkan dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
d. Guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasi aktifitas pembelajaran dalam
penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Prediction Guide, sebagai
berikut:
1) Menentukan topik yang akan di sampaikan
2) Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil
3) Guru meminta siswa untuk menebak apa saja yang kira-kira akan
mereka dapatkan dalam perkuliahan ini
4) Siswa diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan itu dalam kelompok
kecil
5) Menyampaikan materi kuliah secara interaktif
6) Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi
prediksi mereka yang sesuai dengan materiyang diajarkan
7) Di akhir pelajaran, guru menanyakan berapa prediksi mereka yang
mengena.
2. Bagi Siswa
a. Dengan adanya penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Prediction
Guide sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa untuk bekerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
sama dalam satu kelompok untuk memecahkan masalah dan saling
mengajari satu sama lain.
b. Siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi
dengan siswa lain dan saling membantu terhadap siswa lain.
3. Bagi Peneliti
a. Bagi peneliti lain dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan
penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik dan optimal.
b. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan model pembelajaran
yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang
diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.
4. Bagi Sekolah
a. Sekolah perlu meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada guru agar
keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas tercapai.
b. Sekolah perlu membuka diri menjalin kerjasama dengan lembaga
pendidikan di luar sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran
di kelas, dengan cara mendatangkan tim ahli atau workshop untuk
penguasaan terhadap berbagai metode pembelajaran inovatif.