digital subscriber line(dsl)
TRANSCRIPT
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 1/14
Digital Subscriber Line ( DSL )
Pendahuluan
Perkembangan internet yang sangat cepat sejak adanya World Wide Web tidak saja
membawa perubahan terhadap penyebaran informasi tetapi juga membawa perubahanterhadap infrastruktur telekomunikasi. Tetapi kecepatan pertambahan jumlah penggunainternet serta jumlah aliran data (informasi) lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan
infrastruktur telekomunikasi. Dengan semakin banyaknya informasi dan data yang akandiakses apalagi dengan bentuk multimedia semakin memunculkan tuntutan akan kecepatan
akses data dan informsi tersebut.
Bagi suatu perusahaan kecepatan akan komunikasi data yang tinggi sangat diperlukan untuk implementasi pada aplikasi multimedia real-time seperti konferensi video, hubungan dengan
kantor cabang, dan jasa layanan informasi lainnya. Untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik maka ditawarkanlah solusi dengan ISDN (Integrated Service Digital Network). Dengan
teknologi digital kecepatan pengiriman data dapat dilakukan sampai dengan 64kbps untuk setiap kanal, karena basic ISDN dapat menyediakan dua kanal maka secara keseluruhan bisa
didapatkan kecepatan akses sampai 128kbps. Akan tetapi kendala utama dari teknologi ISDNini adalah diperlukannya jaringan telekomunikasi baru. Sehingga tidak semua orang dapat
menikmati keunggulan teknologi ini. Di Indonesia terdapat layanan jasa telekomunikasi yang
menggunakan teknologi ini,yaitu pasopati tetapi layanan jasa ini baru terbatas di bebrapa kota
besar.
Banyak ragam yang digunakan oleh operator telekomunikasi untuk memberikan layanan
broadband akses ke pelanggan. Dari sisi media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu teknologi wireline (kabel) dan teknologi wireless (tanpa kabel). Dari kategori teknologi
wireline dapat digunakan teknologi DSL (Digital Subscriber Line), kabel modem, HFC
,maupun optik. Sedangkan dari kategori wireless dapat memanfaatkan teknologi wireless
LAN, BWA (Broadband Wireless Access) maupun teknologi terbaru WiMAX (WorldwideInteroperability for Microwave Access).
Dengan berbagai solusi di atas, sebagian operator memanfaatkan teknologi DSL (kabel) dan
BWA (untuk wireless). Bagi operator telekomunikasi yang incumbent di suatu negara, contoh
TELKOM untuk Indonesia dimana telah menggelar kabel sekitar 6 juta line maka akanmemanfaatkan teknologi DSL guna meng-enhanced jaringan fisiknya untuk menyalurkan
data kecepatan tinggi ke pelanggan. Sedangkan bagi operator baru tentunya sangat sulit danmahal bila menggelar jaringan broadband dengan DSL. Alternatifnya memanfaatkan
teknologi wireless (BWA). Dengan lahirnya teknologi wireless terbaru (WiMAX) makadapat dijadikan sebagai pengganti atau alternatif untuk menyalurkan layanan broadband ke
pelanggan.
Bila dilihat dari segmen pasarnya, maka antara WiMAX dan DSL memiliki kesamaan yaitu
sama-sama ditujukan untuk MAN ( Metro Area Network ) dimana jarak ke pelanggan sekitar
10 km.
Kemudian muncul pemikiran untuk tetap menggunakan infrastruktur yang ada guna
membangun sambungan kecepatan tinggi, ini didasari dengan mahalnya investasi baru dan
besarnya permintaan kebutuhan akan akses yang cepat. Salah satu solusinya adalah dengan
teknologi DSL (Digital Subscriber Line) yang merupakan teknologi baru.
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 2/14
Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada centraloffice dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga,
teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection teknologiContoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya
dinamai SPEEDY . Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk
menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon
hanya menggunakan sebagian frekwensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga.Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting),
frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax.
Jarak pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan
makin rendah.
Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi
suara berbasis sambungan (circuit-switch). Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan
, sambungan dengan lebar bandwith tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada
data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu
menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber
daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan
memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebihdari satu sambungan secara efisien dan ekonomis.
DSL bekerja menggunakan kabel telepon standar yang terbuat dari tembaga, saat ini kabeltelepon jenis tersebut sudah banyak tersambung dan tersedia luas ke rumah-rumah atau
kantor-kantor. Teknologi DSL ini membawa kedua sinyal analog serta digital pada satukabel. Sinyal digital untuk komunikasi data sementara sinyal analog untuk suara sperti
halanya yang digunakn telepon sekarang yang disebut sebagai POTS (Plain Old TelephoneSystem). Kemampuan untuk memisahkan sinyal suara dan data ini adalah merupakan suatu
keuntungan. DSL akan mengkoneksikan dan membawa sinyal digital untuk komunikasi data
dan bekerja dengan menggunakan modem khusus (disebut modem DSL) untuk membaca
(encode) data tersebut dan kemudian mengirimkannya melalui frekuensi yang tidak terpakai
pada kabel telepon tersebut. DSL memanfaatkan frekwensi tinggi untuk mengirim data danfrekwensi rendah untuk menyalurkan suara /faximili. DSL menjadi penting dan menjadi
pilihan, pada saat pengguna mulai mencari kecepatan akses untuk koneksi internet. Tanpa
harus pusing dan bosan menunggu bermenit-menit hanya untuk membuka satu halaman
internet apalagi dapat menikmati layanan multimedia melalui internet, seperti menyaksikan
layanan video, konferensi melalui video (kamera) atau layanan online lainnya dan harganya
bisa murah Jaringan PSTN (Public Switch Telephone Network) yang ada dirancang untuk
komunikasi suara yang hanya berlngsung sebentar sekitar tiga sampai lima menit.
Karena hal ini maka sambungan yang sama bisa digunakan secara bergantian sehingga tidak
diperlukan penyedian sambungan telepon yang sama banyak denga jumlah saluran
teleponnya. Tetapi untuk komunikasi data umumnya para pelanggan menggunakan waktuyang leih lama, terutama dengan adanya intrenet, maka akibatnya tingkat keberhasilan
penyambungan mengalami penurunan karena sebagian besar saluran telepon terpakai dalam
jangka waktu yang lama.
Perkembangan lalu lintas data yang sangat cepat ini akan membebani jaringan telepon publik
(PSTN) yang ada. Ada dua pilihan yang bisa diambil penyelenggara jasa telekomunikasi
untuk mengatasi hal ini yang pertama adalah meningkatkan jaringan PSTN untuk menangani
permintaan komunikaais data dan suara yang bertambah dan yang kedua memindahkan lalu
litas data ke jaringan yang terpisah yang dirancang khusus untuk komunikasi data. Dilihat
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 3/14
dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch).
Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwithtertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi
suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya yang dimiliki oleh PSTN.
Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith
yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secar efisien dan
ekonomis. Yang juga merupakan kelebihan lain dari teknologi DSL adalah pengguanan kabel
tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai kantor-kantor dan rumah-
rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan menjadi tidak terlalu mahal.
Tetapi penggunaan kabel yang sudah ada ini harus memperhatikan beberapa hal yang
berhubungan dengan sinyal data. Seperti atenuasi, crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi
adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus
ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal tersebut.
Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih mungkin adalah sekitar
5,5 km dengan bandwith sekitar 1 MHz. Crosstalk akan mungkin dtimbulkan oleh adanya pasangan kabel telepon yang digunakan.
Gangguan ini bisa timbul karena sinyal dengan kecepatan yang sama dari masing-masingkabel bisa saling mempengaruhi, bila gangguan ini lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal
data maka akna timbul banyak error yang memperlambat kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat dibuat untuk setiap kabel satu arah, sehingga sinyal pada
masing-masing kabel tidak saling memepengaruhi.
Konfigurasi DSL
Gambar 1 Konfigurasi DSL Sistem
Jenis-jenis DSL
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 4/14
Terdapat beberapa jenis teknologi DSL berdasarkan perbedaan kecepatan data dan jarak
maksimum yang disebabkan usaha untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data dengan
menggunakan jaringan telepon yang ada. Jenis DSL yang digunakan tergantung dari
kebutuhan pelanggan serta layanan yang dapat disediakan di daerahnya.
DSL memiliki berbagai macam variasinya. Oleh karena itu didepan kata DSL ditambahkanhuruf x yang merupakan variasi dari teknologi DSL tersebut. Masingmasing teknologi x-DSL
tersebut mempunyai perbedaan dalam kecepatan dan mode operasinya. Variasi teknologi x-
DSL adalah sebagai berikut :
a. Asymmetrical Digital Subscriber Line (ADSL)
b. Consumer Digital Subscriber Line (CDSL)
c. ISDN-Digital Subscriber Line (IDSL)
d. High bit rate Digital Subscriber Line (HDSL)
e. Symmetric High Speed DSL (SHDSL)
f. Rate-adaptive Digital Subscriber Line (RADSL)
g. Very High bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL)
h. Single or Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL)
berikut ini adalah tabel perkembangan x-DSL berdasarkan kecepatan dan mode operasinya
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 5/14
1. IDSL (ISDN Digital Subscriber Line)
Teknologi yang berbasis pada teknologi ISDN BRI (Basic Rate Interface). IDSL menawarkan
layanan seperti BRI dengan kecepatan kirim (uplink) dan terima (downlink) yang samasebesar 144 kbps, tetapi dengan perangkat yang lebih murah. IDSL hanya menawarkan
layanan komunikasi data tidak untuk komunikasi suara pada jalur yang sama. Jika saluran tidak
mampu untuk aplikasi ADSL 4 Mbps dan G.SHDSL maka akan dilihat hasil ukur dari pengukuran ISDN
BRA( Basic Rate Access ).
2. SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line)
Teknologi ini menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink) atau terima
(downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL hanya menawarkan komunikaais data saja. SDSL
merupakan solusi yang cocok untuk kalangan bisnis untuk digunakan sebagai komunikasi
antar cabang atau hubungan situs web ke internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk
mengakses internet kecepatan tinggi untuk perumahan karena memberikan kecepatan atau
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 6/14
lebar pita sampai 2.3 Mbps dan diberikan secara simetris, dengan jarak maksimum sampai
2.4 Km. Sangat cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote LAN), layanan VOD (Video On
Demand), residential video converencing dan lain-lain. Adapun contoh koneksi SDSL dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2 Konfigurasi Koneksi SDSL
3. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)
Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologiMODEM yangmemiliki kecepatan transfer data sebesar 1,5 Mbps sampai 8 Mbps untuk mendukung
implementasi layanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga. Disebut asymmetric karena laju kecepatan transmisi dari dua arah berbeda,
dimana kecepatan dari arah downstream adalah 1,5-8 Mbps sedangkan bit rate upstream 16-
640 Kbps. Perbedaan kecepatan tersebut terjadi karena pada dasarnya kebutuhan koneksi
internet lebih banyak untuk pengambilan data ( download) di bandingkan untuk pengiriman
informasi ( upload). Transmisi ADSL bekerja sampai jarak 5,48 km pada sepasang kawat
tembaga pilin (single twisted pair). Bersama dengan akses Internet, perusahaan
telekomunikasi lebih memungkinkan untuk dapat memberikan layanan akses LAN jarak jauh
(remote LAN) dan layanan VOD (video - on-demand ) melalui ADSL Modem ADSL
digunakan pada frekuensi di atas 4 KHz.ADSL membagi bandwidth menjadi beberapa bagiansebagai berikut :
a. Band frekuensi rendah (0 ~ 4 KHz) untuk voice (POTS) atau fax ( system dial up)
b. Band frekuensi tinggi (26 KHz ~ 1.1 MHz) untuk data.
c. Antara 4KHz ± 26KHz digunakan sebagai guard band
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 7/14
Dilihat dari bentuk spektrum frekuensinya, digambarkan seperti berikut
Cara kerja ADSL adalah berupa proses dial-up connection. Jika ada permintaan dari user
untuk akses internet, maka modem ADSL sisi sentral akan langsung memprosesnya(sebelumnya dilakukan pemisahan di splitter informasi yang diminta berupa data atau suara).
Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP-KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses
internet (data) maka akan disalurkan ke modem ADSL sisi pelanggan kemudian diteruskanke PC user, jika berupa suara maka dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video
maka dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layer
TV. Konfigurasi umum ADSL dengan jaringan kabel tembaga eksisting adalah sebagai
berikut:
Modem ADSL menggunakan teknik modulasi multicarrier atau lebih dikenal dengan istilahDMT ( Discrete Multitone ) karena mampu mengalokasikan bandwidth untuk transmisi data
sehingga transmisi dari tiap sub kanal lebih maksimal. Teknik multiplexing yang digunakan pada teknologi ADSL adalah melalui FDM (Frekuensi Division Multiplexing) atau Echo
Cancellation
Karena berbagai kelebihan yang dimiliki oleh teknologi ADSL ini maka teknologi ini
berkembang sangat cepat. Pengiriman data melalui ADSL dilakukan dengan beberapa tahap.
Modem memodulasi dan mengkodekan (encode) data digital dari PC dan kemudian
digabungkan dengan sinyal telepon untuk dikirimkan ke kantor telepon. Di kantor telepon
sinyal telepon dipisahkan dari sinyal digital ADSL untuk kemudian dimodulasikan dan di-
encode. Melalui jaringan komunikasi data sinyal ini dikirimkan ke pihak yang dituju, seperti
ISP atau kantor lain . jaringan data yang digunakan ini tergantung dari penyelenggara jasa
ASDL, bisa frame relay atau ATM (Asynchronous Transfer Mode).
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 8/14
Sementara sinyal digital dari ISP atau jaringan perusahaan lain dimodulasi dan di-encodemenjadi sinyal ASDL di kantor telepon. Kemudian modem menggabungkan nya dengan
sinyal telepon sebelum dikirimkan ke pelanggan, perangkat pemisah (splitter) memisahkansinyal telepon dari sinyal digital. Sinyal digital dimodulasi dan di-decode kemudian
dikirimkan ke PC. Sinyal telepon yang digabungkan dengan sinyal ASDL dalam satu kabel
tetap di beri daya oleh perusahaan telepon. Meskipun jalur ADSL tidak berfungsi atau PC
tidak dihidupkan jalur telepon tetap dapat berfungsi seperti biasa. Terdapat dua teknik modulasi berbeda yang diterapkan pada ADSL. Teknik modulasi yang pertama adalah
menerapkan teknik modulasi CAP (Carierless Amplitude and Phase). CAP menggabungkan
sinyal data upstream dan downstream, kemudian memisahkannya pada modem penerima
dengan teknik echo cancellation. Teknik modulasi yang lain adalah DMT (Discrete
Multitone), yang memisahkan sinyal upstream dari sinyal downstream dengan pita pembawa
(carrier band) yang terpisah. Di masa yang akan datang produk-produk ADSL akan
menggunakn teknik modulasi DMT.
4. VDSL (Very high-bit-rete Digital Subscriber Line)
Teknologi VDSL bersifat asimetrik. Rentang operasinya terbatas pada 1.000 sampai 4.500
kaki (304 meter-1,37 Km), tetapi ia dapat menangani lebar pita rata-rata 13Mbps sampai 52Mbps untuk downstream dan 1,5 Mbps sampai 2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui
sepasang kawat tembaga pilin. Lebar pita yang tersisa memungkinkan perusahaantelekomunikasi memberikan program layanan HDTV(high-definition television) dengan
menggunakan teknologi VDSL. Teknologi ini dapat pula mengirimkan data dengankecepatan 1,6 Mbps dan menerima data dengan kecepatan 25 Mbps dengan jarak maksimum
sampai 900 meter. Karena kecepatannya yang tinggi maka teknologi imi memerlukan kabelserat optik yang kemampuannya lebih tinggi daripada memakai kabel tembaga yang ada.
5. HDSL (High data rate Digital Subscriber Line)
HDSL sangat cocok digunakan untuk gedung-gedung perkantoran atau kompleks perkantoran, karena memberikan kecepatan atau lebar data sampai 10 Mbps dan dapat dibagi-
bagi kepada seluruh pengguna akhir. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk koneksi HDSL inidapat menggunakan jalur PBX yang dimiliki gedung, tanpa harus menginvestasi
pembangunan jaringan komputer. Jarak maksimum cukup panjang mencapai 1 Km. HDSLmemakai dua pasang twisted cable yang akan membawa data dengan kecepatan 1,544Mbps
upstream (dari pelanggan ke jaringan) dan downstream (dari jaringan ke pelanggan). Selainitu teknologi HDSL juga juga menggunakan tiga pasang twisted cable dengan kecepatan
2,048Mbps dengan data rate hingga 12 kaki.Adapun contoh gambar koneksi HDSL sebagai berikut:
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 9/14
Gambar 3 Konfigurasi Koneksi HDSL
6. RADSL (Rate Adaptive Digital Subscriber Line)
RDSL merupakan salah satu teknologi DSL, dimana teknologi ini dapat bekerja pada data
rate yang berbeda tergantung pada panjang kabel dan jaraknya.
7. SHDSL ( Symmetric High-data-rate digital subscriber line)
SHDSL adalah teknologi x-DSL yang merupakan pengembangan dari HDSL. Dimana dalam
aplikasinya digunakan 1 pair maupun 2 pair tembaga yang memiliki kecepatan upstream dan
downstream yang sama yaitu 2,320 Mbps.Berdasarkan standar ETSI untuk kondisi saluran
pelanggan yang akan diaplikasikan teknologi G.SHDSL 2 Mbps harus memenuhi beberapa
parameter berikut :
1. Kontinuitas yang baik
2. Tahanan isolasi (Rab, Rat, Rbt) : 10 M pada tegangan 90 Vdc
3. Resistance unbalance/difference : 4% (antara urat a dan b)
4. Longitudinal balance : 50 dB
5. Redaman kabel: 51 dB (pada frekuensi 400kHz)
6. Tahanan loop 900
7. S/N 24dB
8. Impedansi untuk semua sistem ADSL : 80 - 170
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 10/14
K elebihan dan K ekurangan DSL
K elebihan DSL :
DSL memberikan banyak keuntungan. Karena memakai jaringan tembaga yang telah tersedia berarti tidak perlu memasang prasarana lagi sehingga DSL menjadi lebih murah. Selain itu
DSL adalah layanan langsung yang selalu terhubung dengan ISP dan tidak membayar per menit.
Adapun keuntungan dari DSL adalah:
1. Koneksi yang simultan antara internet dengan suara/fax melalui kabel telepon2. Kecepatan akses yang tinggi dan selalu online
3. Harga penggunaan murah terutama untuk perumahan4. Keamanan data terjaga baik
DSL dapat memenuhi kebutuhan akan transmisi data dengan kecepatan tinggi serta ragam
layanan tapi pengadaan dan pemeliharaan layanan DSL tidak selalu mudah. Masalah yangada antara lain keterbatasan jarak jangkauan, pelayanan serta dukungan teknis purna jual
yang kurang baik untuk pelanggan. Yang juga merupakan kelebihan lain dari teknologi DSLadalah penggunan kabel tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai
kantor-kantor dan rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan
menjadi tidak terlalu mahal
K ekurangan DSL :
Terdapat tiga hambatan yang dihadapi saat ini yaitu panjang kabel telepon tembaga ke pelanggan, adanya load coils dan bridged taps, serat optik yang digunakan untuk beberapa
jalur telepon.
Ketiga hambatan tersebut adalah :
1. Panjang kabel tembaga dari CO ke pelanggan. Contoh : jika panjang kabel tembaga
lebih dari 18.500 feet maka layanan signal to noise ratio terlalu rendah dan penguatansinyal menjadi terlalu besar untuk dapat dibawa ADSL pada kecepatan yang
sewajarnya. Jika pelanggan berada dalam 18.500 feet itu pun belum tentu menjamin
layanan yang baik dan memuaskan karena belum termasuk cabang-cabang kabel
tembaga ke berbagai pelanggan.
2. Adanya load coils dan bridged taps. Local Exchange Carriers (LEC s) menggunakan
load coil untuk memberikan layanan telepon di daerah-daerah yang memerlukan
peralatan tambahan atau instalasi loop tembaga. Load coil adalah peralatan induksi
yang menggeser frekwensi pembawa suara ke atas. Ini adalah kompensasi untuk
kapasitansi kabel khususnya untuk jangkauan lebih dari 18.000 feet. Sayangnya,frekwensi suara tergeser ke frekwensi yang biasa digunakan untuk DSL sehingga
mengakibatkan interferensi yang tidak dapat ditolerir. Sehingga metoda ini membuat
jalur tersebut tidak cocok untuk ADSL. Bridged tap adalah bagian kabel yang tidak
berada pada jalur yang langsung dari pelanggan ke CO. Bridged tap ini memudahkan
LEC untuk menyediakan loop tembaga tanpa membuat jalur yang baru sepanjang
jarak pelanggan ke CO. Bila jumlahnya sedikit masih memungkinkan jalur tersebut
menggunakan DSL. Namun gema dan noise tambahan yang ditimbulkan karena
adanya bridged tap dapat membuat DSL tidak dapat dipertahankan. Beberapa LEC
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 11/14
memindahkan peralatan-peralatan ini tapi akan perlu waktu yang cukup lama untuk membersihkan seluruh jalur.
3. Hambatan ketiga adalah serat optik. DSL adalah layanan digital yang dibuat untuk dibawa dengan saluran analog, yaitu kabel tembaga. Oleh karena itu sinyal tidak dapat
dikirim melalui media yang menggunakan transmisi digital seperti serat optik.
Biasanya serat optik digunakan untuk Digital Loop Carrier (DLC) atau Subscriber
Loop Carrier (SLC). Daerah yang menggunakan serat optik ini tidak dapat dilayaniDSL. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan telepon menguji serta memakai
sebuah alat yang disebut mini-Remote Access Multiplexers (mini-RAMs) yang akan
memfasilitasi layanan DSL bagi pelanggan di belakang DLC serta dapat menyediakan
delapan saluran dengan layanan DLS. Tapi alat ini juga memiliki keterbatasan
jangkauan karena panjang kabel tembaga bukan diukur dari pelanggan ke CO tapi
dari mini-RAM ke pelanggan. Selain itu, belum diketahui dengan pasti di mana dan
kapan mini-RAMs harus dipasang.
Teknologi DSL adalah penggunaan kabel tembaga yang telah ada dimana jaringannya sudah
mencapai kantor-kantor dan rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang
diperlukan menjadi tidak terlalu mahal. Tetapi penggunaan kabel yang sudah ada ini harus
memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan sinyal data. Seperti atenuasi,crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh
adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karenamakin tingginya frekuensi sinyal tersebut.
Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih mungkin adalah sekitar 5,5 km dengan bandwith sekitar 1 MHz. Crosstalk akan mungkin dtimbulkan oleh adanya
pasangan kabel telepon yang digunakan. Gangguan ini bisa timbul karena sinyal dengankecepatan yang sama dari masing-masing kabel bisa saling mempengaruhi, bila gangguan ini
lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal data maka akna timbul banyak error yang
memperlambat kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat dibuat untuk
setiap kabel satu arah, sehingga sinyal pada masing-masing kabel tidak saling
memepengaruhi.
K esukaran Yang Tersembunyi
Layanan DSL disediakan oleh lebih dari satu perusahaan, sehingga kurang efisien.
Pelanggan memesan layanan DSL melalui ISP yang akan meneruskannya ke LEC untuk kelengkapannya. Hal ini akan memakan waktu sekitar enam sampai delapan minggu
sehubungan dengan proposal dan kurangnya komunikasi. Penundaan seringkali disebabkan
oleh sistem kualifikasi telco.
Loop tembaga dinyatakan dapat dipakai DSL dalam Loop Qualification Database (LQD)
yang diindeks dengan nomor telepon dan dipelihara oleh telco bukan ISP. Telco
memperbarui LQD setiap 30 hari. ISP hanya dapat memesan jalur yang terdapat dalam LQD.Maka perubahan nomor telepon atau penambahan jalur telepon baru akan muncul hingga 30
hari kemudian, ini pun jika muncul. Jika jalur yang dipesan ISP dinyatakan dapat dipakai
DSL, ISP menunggu teknisi telco untuk menset-up DSLAM (DSL Access Multiplexer) yang
berhubungan dengan loop tadi. Jika terjadi kesalahan, akan memerlukan 30 hari lagi untuk
memperbaikinya.
Masalah Pada Penggunaan DSL
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 12/14
1. Panjang saluran telepon ke pelanggan lebih dari 18.000 feet.· Beberapa bagiansaluran telepon menggunakan serat optik
2. Terdapat banyak load coil dan bridged taps pada saluran telepon3. Pelanggan harus berhubungan dengan lebih dari satu perusahaan untuk
mendapat layanan dan pemecahan masalah berarti birokrasi yang panjang dan
lama.
4. Informasi teknis sukar diperoleh.· Kurang tenaga terlatih untuk memasang perangkatnya
5. Instalasinya hanya mendukung OSs tertentu misal Windows dan MacOS tapi
tidak mendukung Linux.
6. Interupsi layanan sering terjadi
7. Selalu terhubung dengan LAN sehingga mungkin menimbulkan masalah
keamanan.
G. Implementasi (VoDSL)
Kebutuhan pasar akan teknologi seperti DSL turut mendukung perkembangan VoDSL.
Kondisi pasar tertentu menjadi penentu perkembangan VoDSL, yaitu : telah ada saluran
akses DSL dan saluran yang dipakai bersama oleh pengiriman data dan suara, harga yang
bersaing untuk bisnis kecil hingga menengah dan kesempatan bagi Competitive LocalExchange Carriers (CLECs) untuk menyerang pelanggan utama Incumbent Local Exchange
Carriers (ILECs). Artikel ini meninjau enam kategori bagi layanan VoDSL, yaitu:manajemen jaringan, Cistomer Premises Equipment (CPE), pemilihan penyedia jasa, Service
Level Agreements (SLAs), billing dan aplikasi masa yang akan datang.Manajemen Jaringan
NorthPoint mempelopori dengan pengamatan yang proaktif dan pendekatan internal untuk mengatasi masalah-masalah, bergantung pada kekuatan kelompok pelanggannya.
Kebanyakan manajer jaringan tidak akan membereskan masalah, maka pelanggan atau juga
vendor harus bisa mengatasi masalahnya sendiri.
Customer Premises Equipment
Pada arsitektur VoDSL, IAD (Integrated Access Device) memaket suara dan data pada pelanggan ke hubungan DSL berbasis ATM ke pembawa DSLAM yang akan mengirim ke
dalam awan data dan melewatkan trafik suara ke VoDSL gateway yang memaket ulang untuk
PSTN. Perangkat IAD harus mudah dipasang dan mudah dipahami oleh pemasang yang
awam dan harus cocok dengan perangkat yang lain. Setelah dipasang, perangkat ini harus
dapat memperlengkapi dirinya sendiri dengan segala konfigurasi dan antar muka yang sesuai
dalam jaringannya. Kedua, cari pembawa dengan perangkat SLA intelligence dan memonitor
suara dan data bersama GUI atau antar muka untuk Web yang akan membawa data ke
pemakai. Sebagai tambahan yang perlu diperhatikan pemakai termasuk kecepatan DSL, error
rates, efek layanan suara pada kondisi jaringan dan saluran yang telah tersedia.
Service Level Agreements SLA ( Service Level Agreements ) untuk VoDSL adalah sama seperti pada umumnya,
yaitu 99.999 persen call completion rate, toll quality voice, penundaan yang dapat diterima
dan tidak bergema. Jaringan ATM menjamin kualitas ini tapi perangkat keras jaringan sulit
dijamin.
H. Asal dan jenis standar untuk DSL
Sekitar 80 partisipan yang bekerja dalam bidang DSL dan jaringan telepon hadir dalam
pertemuan Question 4, Study Group 15 (Q4/15) of the International Telecommunications
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 13/14
Union yang dipimpin oleh Dick Stuart dari 3Com. Beberapa kemajuan untuk VDSL (Very-high-rate DSL, berkecepatan sampai dengan 52 Mbit/s) telah dicapai dalam pertemuan ini.
Pertemuan ini memperoleh kesepakatan untuk koreksi error, pengacak, interleaver danstruktur dokumen. Namun kode saluran belum dapat dipilih (serupa modulasi modem). Dua
pilihan kode saluran yaitu single-carrier dan multi-carrier telah diajukan dan masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Single carrier line code cocok untuk four band atau kurang. Sedangkan multi-carrier linecode lebih cocok untuk multi-band frequency. Lingkungan multi-band muncul ketika empat
atau lebih pita frekuensi digunakan untuk mengirim atau menerima VDSL untuk menghindari
interferensi dari pita frekwensi radio amatir, G.pnt, T1 atau E1 repeatered carriers, dll.
Rabah Hamdi, Compaq, mewakili J. Magill¶s, Lucent, sebagai editor untuk G.pnt (phone-line
networking transceivers). G.pnt adalah standar ITU-T yang berdasarkan HomePNA
specifications (2.0) yang dikembangkan di konsorsium HomePNA. Interferensi antara sistem
VDSL dan G.pnt menjadi hal penting dalam pertemuan ini. Interferensi ini berkaitan dengan
pilihan pita frekwensi VDSL dan kode saluran untuk VDSL. Kesulitan dalam hal ini dapat
menjadi hambatan bagi G.pnt untuk mendapat persetujuannya (determination ).
G.shdsl (Single-pair High speed DSL) dengan editor S. Blackwell, Adtran memperolehkemajuan yang berarti, yaitu : pertama, penggunaan pengacak HDSL2, trellis encoder, point
mapper, and precoder ; kedua, penggunaan urutan aktivasi HDSL2 yang sama ; dan ketiga penggunaan G.994.1 (handshake) untuk pertukaran informasi dan aktivasi sinyal hubungan.
Penggunaan G.994.1 ini mungkin tidak langsung cocok untuk T1E1.4 HDSL2 maupun ETSISDSL, namun diharapkan implementasinya akan menghasilkan kesesuaian yang beragam.
PCTel mempresentasikan makalah yang menarik tentang cara meningkatkan jangkauan padalaju data yang lebih rendah. Hal ini berguna bagi pengembangan standar untuk ADSL
(G.992.1, G.dmt dan G.992.2, G.lite) untuk memperbaiki unjuk kerjanya pada jangkauan
yang lebih panjang. Pertemuan ini juga mengembangkan fleksibilitas G.994.1 (handshake)
bagi perangkat DSL untuk mendukung kinerja terbaik DSL jenis apapun.
Standar baru G.vdsl
VDSL menjangkau pelanggan secara ekonomis melalui jaringan telepon. Diperkirakan (tapi belum disetujui) laju data downstream dan jarak jangkauan adalah 52 Mbit/s pada 1000ft atau
13 Mbit/s pada 4500ft. Untuk operasi simetrik 26 Mbit/s pada 1000 ft dan 13 Mbit/s pada
3000 ft. Pita frekwensi yang sangat besar bagi VDSL akan tersedia pada aplikasi pita lebar
generasi yang akan datang.
Teknologi modulasi Single carrier dan multi-carrier telah diajukan untuk G.vdsl. Komite ini
menghadapi kesulitan untuk memilih tekonologi modulasi terbaik dari keduanya ini. G.994.1
(handshake) digunakan G.vdsl agar dapat bekerja sama dengan seri G lainnya yang
direkomendasikan.
Pita upstream yang besar dan simetris membuat G.shdsl sangat sesuai untuk aplikasi yangsedang berkembang dengan pesat.
G.shdsl mendukung akses internet dengan kecepatan tinggi, akses LAN, videoconferencing,
web-site hosting dan gaming. Juga mendukung penggunaan repeater untuk pemakai yang jauh dan remote powering untuk lifeline operation. G.shdsl dapat juga mendukungkomunikasi peer-to-peer dengan kecepatan 2.304 Mbit/s pada kedua arah. Pertemuan ini juga
menyetujui penggunaan Trellis Coded Pulse Amplitude Modulation (TC-PAM) sebagai kodesaluran (modulasi) dan parameter pada format frame.
Penggunaan ADSL untuk perumahan dan akses internet pada kantor kecil juga disetujui
dalam pertemuan ini. Standar ITU-T untuk ADSL berdasarkan T1.413 issue 2
memungkinkan ADSL beroperasi pada jaringan yang berbeda dari Eropa (ADSL over ISDN )
dan Jepang ( ADSL next to TCM-ISDN ).
5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 14/14
G.992.1, ADSL Transceivers (G.dmt) adalah ADSL untuk akses jaringan pada kecepatan6.144 Mbit/s downstream dan 640 kbit/s upstream memakai Discrete Multitone(DMT) line
code.