digoxin pd chf

33
Penggunaan Digoxin pada Pasien CHF SRI ULANDARI A.TAUFAN 2009 730 165

Upload: imeldha-mayasari-purba

Post on 02-Oct-2015

262 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

interna

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Penggunaan Digoxin pada Pasien CHFSRI ULANDARI A.TAUFAN2009 730 165Gagal jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Prevalensi gagal jantung semakin meningkat dan menimbulkan penurunan kualitas hidup.Dalam pengobatan gagal jantung telah disusun pedoman terapi medikamentosa sebagai petunjuk dan rekomendasi dokter dalam memberikan terapi.Ada berbagai golongan obat yang digunakan dalam pengobatan gagal jantung, salah satunya adalah digoksinLatar BelakangDigoksin merupakan komponen tertua dalam pengobatan kardiovaskular yang terus-menerus digunakan dalam praktek kedokteran saat ini.Obat ini merupakan obat yang paling sering diresepkan dan sejak dulu menjadi penyebab efek samping obat yang paling umum.Meskipun pada kenyataannya salah satu preparat digitalis ini telah banyak digunakan lebih dari 200 tahun, diagnosis intoksikasi digoksin masih sulit ditegakkan.Gejala dan tanda intoksikasi tidak spesifik, begitu pula gambaran perubahan EKG, sementara kadar terapi dan toksik tumpang tindih. Latar BelakangCHRONIC HEART FAILURE

Suatu keadaan patofisiologis adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringanDEFINISI

Prevalensi gagal jantung meningkat secara dramatis seiring bertambahnya usia.

Gagal jantung muncul pada 1-2% individu dengan usia 50-59 tahun dan meningkat sampai 10% pada individu dengan usia diatas 75%. Kurang lebih 80% dari semua kasus gagal jantung muncul pada pasien dengan usia diatas 65 tahun.

Dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 disebutkan bahwa gagal jantung menyebabkan 13.395 orang menjalani rawat inap, dan 16.431 orang menjalani rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia

serta mempunyai presentase Case Fatality Rate sebesar 13,42%, kedua tertinggi setelah infark miokard akut (13,49%). Hal ini membuktikan bahwa gagal jantung termasuk dalam penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat dan menimbulkan penurunan kualitas hidup.PREVALENSIPenyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab yang dominan pada 60-75% pada kasus gagal jantung pada pria dan wanita di Negara-negara industri.

Hipertensi memberi kontribusi pada perkembangan penyakit gagal jantung pada 75% pasien, termasuk pasien dengan PJK. ETIOLOGIFAKTOR PRESIPITASIKemampuan pompa jantung dinilai dari jumlah darah yang dipompa dalam satu denyut ( curah jantung ) atau dalam satu menit ( isi semenit = cardiac out put )

KONTRAKTILITAS

PRE LOAD CARDIAC OUT PUT AFTER LOAD

FREKUENSI DENYUT JANTUNGPATOFISIOLOGI9PRE LOAD = BEBAN AKHIR Volume akhir diastolik ventrikel, ekuivalen dengan panjang sarkomer otot jantung Makin teregang otot jantung curah jantungPreload dipengaruhi : - Sistolik atrium - Volume darah sirkulasi - Distribusi darah ( posisi badan,tonus vena, tek. Intra Perikard)

AFTER LOAD = BEBAN AWAL Tenaga yang melawan ejeksi ventrikel merupakan beban ventrikel saat ejeksi vent. Meningkat pada : hipotermi, asidosis, hipoksi, dll.10Mekanisme kompensasi: > Usaha tubuh melakukan kompensasi (fisiologis) bila jantung menghadapi beban volume atau tekanan. > Kompensasi gagal terjadi gagal jantung .KompensasitakikardiTekanan diastolik meningkatHipertrofi miokard11GAGAL JANTUNG KANAN GAGAL JANTUNG KIRI Kriteria FraminghamMAYORMINORParoksismal Noktural DyspneuDistensi vena leherRonki paruRo/thorax : CardiomegaliEdema paru akutPeningkatan JVPEdema ekstremitasBatuk malam hariDyspneu de effortHepatomegaliEfusi pleuraTakikardiDiagnosis : 1 mayor + 2 minor atau 2 mayor

MANIFESTASI KLINISPenderita penyakit jantung tanpa limitasi aktifitas fisik. aktifitas fisik Sehari-hari tidak menimbulkan dyspnoe.CLASS IPenderita penyakit jantung disertai sedikit limitasi aktifitas fisik. Saat istirahat tidak ada keluhan, aktifitas fisik berat sehari-hari menimbulkan dyspnoeCLASS IIPenderita penyakit jantung disertai limitasi aktifitas fisik yang nyata. Saat istirahat tidak ada keluhan, aktifitas fisik ringan sehari-hari menimbulkan dyspnoeCLASS IIIPenderita penyakit jantung yang tidak mampu melakukan aktifitas fisik tanpa menimbulkan keluhan. Gejala2 gagal jantung bahkan mungkin sudah nampak saat istirahat, aktifitas fisik akan menambah beratnya keluhan.CLASS IVNew York Heart Association Classification(NYHA)DIAGNOSIStanda & gejala klinis,Pemeriksaan fisik12

EKG, angiografi, tes fungsi paru

3Pemeriksaan darah (laboratorium)4

Pedoman pengobatan gagal jantung yang ada di Indonesia mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh European Society of Cardiology (ESC) dan The American College of Cardiology-American Heart Association (ACC-AHA), berdasarkan evidence-based medicine dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sampai saat ini.

Di dalam pedoman tersebut, obat-obatan yang sering digunakan dalam terapi gagal jantung sudah disusun dalam tingkatan-tingkatan rekomendasi (class) dan kepercayaan (evidence).

Ada berbagai golongan obat yang digunakan dalam pengobatan gagal jantung diantaranya adalah golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin Receptor Blocker (ARB), Diuretik, Penyekat Beta, Antagonis Aldosteron, Nitrat dan glikosida jantungPENATALAKSANAANAlkaloid yang berasal dari tanamanDigitalis purpureayang kemudian diketahui berisi digoksin dan digitoksin. Keduanya bekerja sebagai inotropik positif pada gagal jantung.Digunakan terutama untuk meningkatkan kemampuan memompa (kemampuan kontraksi) jantung dalam keadaan kegagalan jantung/congestive heart failure(CHF) serta untuk membantu menormalkan beberapa dysrhythmias (jenis abnormal denyut jantung).Obat ini termasuk obat denganTherapeutic Windowsempit (jarak antara MTC [Minimum Toxic Concentration] dan MEC [Minimum Effectiv Concentration] mempunyai jarak yang sempit.GLIKOSIDA JANTUNGDigoxin disetujui untuk gagal jantung pada tahun 1998 oleh Prospective Randomized Study of Ventricular Function and Efficacy of Digoxin (PROVED), Randomized Assessment of Digoxin on Inhibitors of the Angiotensin Converting Enzyme (RADIANCE), and Digitalis Investigators Group (DIG)

American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA), The new Heart Failure Society of America merekomendasikan digoxin untuk gejala gagal jantung kronis. Digoxinsalahsatujenisglikosidajantungyangdiekstraksidari tanaman foxglove, Digitalis lanata. Digoksin memiliki rumus molekulC41H6014 denganbobot molekul 780.938 g/mol

NAMA DAN STRUKTUR KIMIASediaan

Kapsul LunakEliksir Digoksineliksir drop digoksin untuk anak-anak dan bayiInjeksi Tablet INDIKASIInotropik positifdigoksin menghambat pompa Na-K-ATPase pada membrane sel otot jantung sehingga meningkatkan kadar Na+ intrasel, ini menyebabkan berkurangnya pertukaran Na+ - Ca2+ selama repolarisasi dan relaksasi otot jantung sehingga Ca2+ tertahan dalam sel, kadar Ca2+ intrasel meningkat, dan ambilan Ca2+ ke dalam retikulum sarkoplasmik (SR) meningkat. Dengan demikian, Ca2+ yang tersedia dalam SR untuk dilepaskan ke dalam sitosol untuk kontraksi meningkat, sehingga kontraktilitas sel otot jantung meningkat.

MEKANISME KERJAKronotropik negatif dan mengurangi aktifitas saraf simpatispada kadar terapi (1-2 ng/mL), digoksin meningkatkan tonus vagal dan mengurangi aktifitas simpatis di nodus sino atrial (SA) maupun atrio ventrikular (AV), sehingga dapat menimbulkan bradikardia sinus sampai henti jantung dan/atau prepanjangan konduksi AV sampai meningkatnya blok AV. Efek pada nodus AV inilah yang mendasari penggunaan digoksin pada pengobatan fibrilasi atrium.MEKANISME KERJAKONTRAINDIKASIKadar digoxin dalam darahSekitar 45% pasien hadir dengan gejala mual atau muntah ( disebabkan o/ efek langsung dari digitalis untuk merangsang chemoreceptor Trigger zone (CTZ) di daerah postrema di medulla

Diare/sakit perut

Pada pasien usia lanjut keluhan saluran cerna mempunyai prevalensi yg tinggi. Seringkali sulit untuk mengidentifikasi gejala saluran pencernaan yg diakibatkan oleh toksisitas digoxin.

Setelah obat dihentikan, gejala gastrointestinal menghilang dalam beberapa hari Efek toxic pada gastrointestinal

Sakit kepala, kelelahan, lemas, rasa kantuk adalah gejala umum, dan dapat terjadi pada awal perjalanan dari intoksikasi digitalis

Neuralgic pain bias menjadi satu-satunya manifestasi intoksikasi digitalis

Disorientasim kebingungan, afasia, delirium, dan halusinasi, kejang jarang terjadi

Penglihatan kabur (Telah dilaporkan bahwa digitalis dapat mempengaruhi serat papillomacular dari saraf optik dan menyebabkan neuritis retrobulbar) Efek toxic pada Persarafan

PenatalaksanaanTatalaksana bradikardiTerima Kasih