dinding dan rangka - · pdf filebangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja...

52
PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA Oleh : A.A.M

Upload: vudien

Post on 30-Jan-2018

261 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

PERTEMUAN IX

DINDING DAN RANGKA

Oleh : A.A.M

Page 2: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

DINDING

Page 3: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Menurut fungsinya dinding dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Dinding Struktural :

Yaitu dinding yang berfungsi untuk ikut menahan beban

struktur, selain juga berfungsi sebagai pembatas ruang.

a. Jika beban dominan adalah beban vertikal (gravitasi),

disebut bearing wall (dinding pendukung).

b. Jia beban dominan adalah beban horisontal (misal akibat

beban gempa), disebut shear wall (dinding geser).

Shear wall yang terdiri dari beberapa dinding dan

membentuk susunan tertutup (misal persegi) disebut core.

2. Dinding Non-Struktural

Yaitu dinding yang berfungsi sebagai pembatas/penyekat

ruang. Tidak ikut mendukung beban struktur, kecuali beartnya

sendiri.

Page 4: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Bahan :

Dinding pada bangunan gedung dapat dibuat dari berbagai

macam bahan :

Anyaman bambu

Papan kayu Non Struktural (dinding pengisi/penyekat)

Kayu lapis, kaca, gips

Pasangan bata buatan

(bata merah, batako)

Pasangan batu kali/alam

Beton tak bertulang Struktural

Beton bertulang

(cor ditempat atau pracetak)

Beton ringan

Page 5: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Beton ringan

Page 6: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding dengan beton pracetak

Page 7: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2
Page 8: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding bambu

Page 9: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan batu kali

Page 10: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan batu kali/alam

Page 11: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan batu buatan

Page 12: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

DINDING – PASANGAN BATU ALAM & BUATAN

Bahan dinding pasangan batu (stone masonry) :

Batu alam : batu kali, batu cadas/endapan, batu paras, kapur

kerang, batu kapur, marmer, dan granit.

Batu buatan : bata merah, bata klinker, bata berongga, batako,

con-block, beton berongga, beton ringan, berpori.

Batu alam dan buatan tersebut saling direkatkan dengan

bahan perekat disebut mortar atau spesi, yang berupa

campuran :

1 pc : 0,5 kapur : 4 pasir (Penggunaan kapur tidak direkomendasikan untuk bangunan tahan gempa)

1 pc : 4 pasir

1 pc : 2 pasir (pasangan kedap air)

Page 13: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2
Page 14: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Efek ikatan antar bata

(baca keterangan gambar)

Page 15: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Keterangan gambar :

Pasangan bata harus dipasang sedemikian sehingga tumpukan bata saling

bersilang, siar –siar tegak tidak membentuk satu garis lurus.

a. Beban tidak dapat menyebar kesamping, sehingga beban hanya

ditahan oleh tumpukan bata dibawahnya tanpa bantuan bata

disamping (struktur hanya berfungsi seperti kolom-kolom tunggal yang

saling berdampingan), sehingga dapat terjadi retak pada siar vertikal.

b. Beban dapat menyebar kesamping melalui lekatan antar mortar

dengan bata, sehingga beban terdistribusi merata dan dapat didukung

oleh bidang yang lebih besar. Pasangan bata bersama-sama sebagai

bidang struktur yang mendukung beban.

c. Beban terdistribusi diagonal kebata dibawahnya dengan gaya

reaksinya.

d. Beban diagonal dan gaya reaksi diuraikan menjadi komponen gaya

vertikal dan gaya horisontal.

e. Resultan dari beban dan reaksi.

Page 16: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Perilaku dinding pada beban desak

Page 17: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Perilaku dinding pada beban desak

Page 18: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Perilaku dinding pada beban desak

Page 19: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Perilaku dinding pada beban desak

Page 20: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan bata buatan

Page 21: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan bata buatan

Page 22: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan bata buatan

Page 23: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan bata buatan

Page 24: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding pasangan bata buatan

Page 25: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding bukaan dengan pelengkung

Page 26: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding bukaan dengan pelengkung

Page 27: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding bukaan dengan pelengkung

Page 28: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Dinding bukaan dengan pelengkung

Page 29: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

RANGKA

Page 30: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Rangka bangunan adalah bagian bangunan yang

merupakan struktur utama pendukung berat bangunan dan

beban luar yang bekerja kepadanya.

Struktur utama pendukung untuk bangunan sederhana

(tidak bertingkat) atau bertingkat rendah, umumnya berupa

struktur Dinding pendukung (Bearing wall) atau struktur rangka

portal (Frame).

Page 31: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Struktur pendukung bangunan bertingkat tinggi, pada

umumnya berupa :

Struktur rangka

Struktur rangka dan dinding geser (Shear wall) dan atau

core

Page 32: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Pada sistem struktur rangka ini, dinding penyekat ruang

tidak diperhitungkan sebagai elemen yang ikut mendukung

beban tetapi hanya berfungsi sebagai pembatas ruangan saja.

Oleh karena itu dinding harus dibuat sekecil/setipis

mungkin dan dari bahan yang ringan.

Page 33: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Rangka bangunan dari kayu

Rangka bangunan dari baja

Page 34: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Rangka bangunan harus memenuhi syarat – syarat, yaitu :

Kekuatan (strenght)

Kekakuan (Stiffness)

Kestabilan (stability)

Ekonomis (optimum design)

Keindahan (esthetic)

Bahan struktur :

Struktur rangka portal (Frame) dapat dibuat dari bahan :

Kayu

Baja

Beton bertulang atau beton prategang

Komposit (kombinasi, misalnya baja dan beton)

Page 35: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Kolom – kolom harus dibuat menerus dari lantai bawah

sampai lantai atas, artinya kolom suatu lantai tidak boleh

digeser sehingga segaris dengan kolom dibawahnya dan

diatasnya, karena hal ini dapat menghilangkan kekakuan dari

struktur rangka portalnya.

Ukuran kolom makin keatas boleh makin kecil, sesuai

dengan beban bangunan yang didukungnya makin keatas

juga makin kecil.

Page 36: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Balok portal merangkai kolom – kolom menjadi satu

kesatuan. Balok menerima seluruh beban plat lantai dan

meneruskan ke kolom – kolom. Hubungan antara balok dan

kolom umumnya berupa hubungan jepit, yaitu sistem

dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan

gaya horisontal.

Dengan sistem hubungan jepit ini, momen yang terjadi

pada tumpuan balok dapat lebih besar daripada daerah

tengah bentang. Untuk menahannya, bagian pangkal balok

boleh ditambah tebalnya.

Page 37: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Struktur rangka terdiri dari elemen – elemen balok dan

kolom yang dirangkai menjadi suatu sistem 3 dimensi yang

stabil.

Dalam pendistribusian beban, kinerja antara balok dan

kolom dikenal sebagai suatu sistem struktrur, yaitu Struktur

Rangka Pemikul Momen (SRPM)

Rangkaian balok – kolom tersebut lazim disebut

sebagai portal, dan pada umumnya dapat dibedakan menjadi

sistem 2 dimensi :

Portal arah memanjang bangunan

Portal arah melintang bangunan

Page 38: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Denah :

Portal melintang

Portal memanjang

Page 39: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Struktur gedung baru UTY kampus I

Page 40: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Beban bangunan : (lihat materi kuliah pertemuan ke V)

Rangka bangunan harus direncanakan dan diperhitungkan kekuatannya

terhadap beban – beban sebagai berikut :

Beban mati : M atau D

Beban hidup : H atau L

Baban angin : A atau W

Beban gempa : G atau E

Beban khusus : K atau F, T, H

Masing – masing beban umumnya tidak bekerja sendiri atau terpisah

dengan jenis beban lain, melainkan terjadi dalam kombinasi dari berbagai

beban tersebut. Dimana beban mati dan beban hidup selalu ada dalam

kombinasi tersebut.

Page 41: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Kombinasi beban :

Dalam analisis struktur harus ditinjau berbagai kombinasi beban

yang mungkin terjadi dari saat pembangunan sampai bangunan itu

melakukan fungsinya.

Terdapat dua keadaan yang harus ditinjau :

1. Kombinasi beban pada saat layan, yaitu kombinasi dari beban – beban

saat struktur melakukan fungsinya (kondisi normal). Misal : D + L

2. Kombinasi beban pada saat beban lebih (over load), yaitu kombinasi

beban – beban yang dikalikan suatu faktor beban (>1) pada saat

perancangan struktur. Misal :

1,2 D + 1,6 L

1,2 D + 1,0 L + 1,0 E

dst.

Page 42: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Kombinasi beban :

Page 43: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Distribusi beban pada rangka bangunan :

1. Bangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja

Page 44: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Distribusi beban pada rangka bangunan :

2. Bangunan bertingkat 2 lantai dengan atap datar dari plat beton bertulang

Page 45: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Transfer beban pada bangunan gedung :

Page 46: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Transfer beban pada bangunan gedung :

Page 47: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Semua rangka bangunan harus direncanakan mampu

menahan beban gempa rencana yang mungkin terjadi.

Mengingat besar beban gempa ini sulit ditentukan dengan

pasti, maka dalam perencanaan digunakan prinsip – prinsip

sebagai berikut :

Page 48: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Untuk menahan beban gempa yang terutama berupa gaya

horisontal, rangka bangunan gedung dapat berupa :

Rangka terbuka dengan hubungan kaku

Sistem rangka dengan pengaku silang (braced frame)

Sistem rangka dengan pengaku dinding geser (shear wall or

core)

Page 49: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Jika bangunan bertingkat tidak direncanakan dengan baik

dalam menahan beban gempa, maka bangunan dapat

terguling.

Page 50: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Jika bangunan bertingkat tidak direncanakan dengan baik

dalam menahan beban gempa, maka bangunan dapat

terguling.

Page 51: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

Atau runtuh seluruhnya akibat SBWC.

Page 52: DINDING DAN RANGKA -   · PDF fileBangunan tingkat 2 lantai dengan atap rangka kayu atau baja . Distribusi beban pada rangka bangunan : 2

SELESAI