dirasah islamiyah - “islam pada masa (klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

25
TUGAS MAKALAH DIRASAH ISLAMIYAH TEMA “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Upload: exa-purnama

Post on 27-Jul-2015

934 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

TUGAS MAKALAHDIRASAH ISLAMIYAH

TEMA“Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman

modern)”

Page 2: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)SYAMSUL ‘ULUM

Disusun Oleh :Eka Purnama Yunanto

Prodi Ahwal Al-SyakhshiyyahSemester - 1

Page 3: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

1. Islam pada Masa Klasik (650 – 1250 M)a) Masa Kenabianb) Masa Kekhalifahanc) Masa Monarchy Heredits

2. Islam pada Masa Abad Pertengahan (1250 – 1800 M)a) Ottoman Empireb) Safawi Empirec) Mughal Empire

3. Islam pada Masa Modern (1800 – Sekarang)a) Perkembangan Ajaran Islam, Pengetahuan, dan

Budaya

PEMBAHASAN

Page 4: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Masa klasik dalam periodisasi islam yaitu masa dimana

ketika nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul, dengan Al-Qur’an sebagai penyangga utamanya.

Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa sastra yang lazim dipakai masyarakatnya. Itu semua didasarkan karena :1. Untuk menyesuaikan diri dengan tradisi masyarakatnya (agar

komunikatif).2. Untuk menantang dan mengungguli syair-syair jahiliyah.

Sedemikian beratnya perjuangan Rasul SAW dalam menyampaikan risalah Tuhan, kemudian setelah wafatnya Rasul kepemimpinan diambil alih oleh para Khalifah.

1. Islam Pada Masa Klasik (650 – 1250 M)

Page 5: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Berikut ini adalah urutan para khalifah yang memimpin setelah Rasul wafat :

a) Abu Bakar al-Shidiq (w.634M/11H)

• Memerangi orang-orang yang murtad & orang yg menolak membayar zakat

• Mengirim pasukan dipimpin Usamah bin Zayd ke Syiria (sebelumnya tertunda karena sakitnya nabi)

• Mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu mushaf yang berserakan pada pelepah kurma, batu tipis, tulang, dan lembaran kain atau kulit binatang.

b) Umar bin Khattab (w.644M/23H)

• Ekspansi ke negeri Persia, Iraq, Palestina, Syiria hingga Mesir.• Membebaskan wilayah jajahan dari Romawi• Meninggal di usia 63 tahun dibunuh oleh Abu Lu’luah al-Majusi yang

berasal dari Persia .

Page 6: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

c) Usman bin Affan (w.656M/35H)

• Menyusun Al-Qur’an dalam satu bentuk bacaan yang sebelumnya memiliki banyak versi.

• Memperluas wilayah kekuasaan ke Turki, Siprus, Afrika Utara, Asia Tengah, Khurasan, dan Balkh di Afghanistan.

• Meninggal usia 82 tahun ketika membaca Al-Qur’an dibunuh akibat ketidakpuasan rakyatnya atas kebijakan politiknya yang cenderung nepotisme.

b) Ali bin Abi Thalib (w.661M/40H)

• Kerusuhan dan kekacauan setelah terbunuhnya Utsman, akibatnya rakyat menuntut untuk menghukum pembunuh Usmann namun kondisi negara sedang tidak stabil.

• Perang Jamal dipimpin Aisyah didukung Zubair & Talhah.• Perang Siffin dipimpin Mu’awiyah.• Timbul kelompok Khawarij yang membunuh sang Khalifah.

Page 7: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Setelah masa Khalifah selesai, pemerintahan islam berganti menjadi Monarchy Heredits (kerajaan turun-temurun).

a) Dinasti Amawi (Bani Umayah)b) Dinasti Abbasiyah (Bani Abbasiyah)

Page 8: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Periode Klasik mengalami dua fase penting :1. Fase Ekspansi (650 – 1000 M)

Adalah masa puncak kemajuan islam dibawah kepemimpinan kekhalifahan seperti :• Perluasan pengaruh yg sangat signifikan, kerah Barat melalui

Afrika Utara Islam mencapai Spanyol dan ke arah Timur melalui Persia Islam sampai ke India.

• Perkembangan ilmu pengetahuan (di bidang agama maupun non-agama) dan kebudayaan , sehingga muncul para pakar dan ahli-ahli yang bergelut dalam bidangnya seperti :

Page 9: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Bidang Hukum (Imam Madzhab) Malik Abu Hanifah Syafi’i Ibn Hambal

Bidang Teologi Abu Hasan al-Asyári Al-Maturidi Wasil ibn Atha’al-Mu’tazili Abu Huzail

Bidang Ketasawwufan (Dzunnun al-Misri) Abu Yazid al-Bustami Al-Hallaj

Bidang Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Al-Kindi Al-farabi Al-Khawarizmi Al-Masúdi Ibnu Sina Ibn al-Haytsam Ibn Hayyan

Page 10: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

2. Fase Disintegrasi (1000 – 1250 M)Adalah masa kemunduran islam yang ditandai dengan

perpecahan politik umat islam hingga berpuncak pada terenggutnya Baghdad oleh bala tentara Hulagu di tahun 1258.

Page 11: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Masa periode pertengahan dapat disimpulkan dalam dua fase penting.

1. Fase Kemunduran (1200 - 1500 M)• Perselisihan yang terus meningkat dengan sentimen

mazhabiyah ( Sunni VS Syiáh ) maupun sentimen etnis ( Arab VS Persia).

• Meluasnya pandangan bahwa pintu Ijtihad telah tertutup.

Sementara perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan melemah, kekuatan kristen (dimana Perang Salib telah dimaklumatkan oleh Paus Urbanus II tahun 1095 M) justru kian menekan dunia Islam.

2. Islam Masa Pertengahan (1250 – 1800M)

Page 12: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

2. Fase Masa Tiga Kerajaan Besar (1500 - 1800 M)Keadaan Islam mengalami kemajuan kembali walaupun tidak

sebanding dengan masa sebelumny (klasik), setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu:

a) Ottoman Empire ( Kerajaan Usmani di Turki)b) Safawi Empire (Kerajaan Safawi di Persia)c) Mughal Empire (Kerajaan Mughal di India)

Ottoman Empire ( Kerajaan Usmani di Turki)Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz

yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani. Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa.

Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat terutama dalam bidang militer. Dibangun pula Masjid-masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang keagamaan.

Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai problema yaitu: Tidak dapat menguasai wilayah yang luas, Kepemimpinannya lemah, Krisis ekonomi.

Page 13: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Safawi Empire (Kerajaan Safawi di Persia)

Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.

Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Pengikut tarekat Syafawiyah adalahtentara dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah.

Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer. Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain: Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan, Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik.

Page 14: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Mughal Empire (Kerajaan Mughal di India)

Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530).

Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:• Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian,

pertambangan, dan perdagangan. • Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair

istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid

Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain: Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan, Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan Kekuatan mililernya juga lemah.

Page 15: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Yang dimaksud disini adalah kerajaan Usmani (Ottoman Empire) di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India. Pada masa kejayaannya, masing-masing kerajaan ini memiliki keunggulan khas di bidang literatur dan arsitektur sebagaimana terlihat melalui keindahan masjid-masjid dan bangunan lainnya yang lahir ketika itu.

Sedangkan perhatian pada riset ilmu pengetahuan masih terbilang sangat kurang sehingga turut memberi kontribusi pada menurunnya kekuatan militer sekaligus politik umat Islam. Sisi lain, dunia Kristen dengan kekayaan yang terus berlimpah yang diangkut dari Amerika dan Timur Jauh semakin maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan kekuatan militernya.

Maka sejarah akhirnya mencatat, kerajaan Usmani terpukul kalah di wilayah Eropa, kerajaan Safawi terdesak oleh suku-suku Afghan, dan kerajaan Mughal kian mengkerut ditekan raja-raja India.

Puncaknya, Mesir sebagai salah satu simbol dan pusat peradaban Islam ketika itu runtuh di bawah penaklukan Napoleon di tahun 1798 M.

Page 16: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Masa periode modern (1800 M dan seterusnya) dikenal sebagi era kebangkitan umat islam.

Kekalahan demi kakalahan tampaknya mulai menyadarkan dunia Islam bahwa dunia Barat telah mengalami kemajuan sedemikian tinggi. Dari sinilah muncul ide-ide pembaharuan yang bermaksud merekonstruksi keadaan dan kualitas umat Islam dengan tujuan membawa islam kepada kemajuan.

3. Islam Pada Masa Modern (1800 – Sekarang)

Page 17: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

A. Perkembangan Ajaran Islam dalam Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan

Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19.

• Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia.

• Upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu.

• Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh dan para wali tarikat yang bertebaran disetiap desa .Ke makam-makam itulah umat Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari.

1. Bidang Akidah

Page 18: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam , tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini.

Pokok-pokok pemikiran Muhammad Abdul Wahab adalah :1. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang

menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik.2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang

sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik.

3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik

4. Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan syirik6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas

merupakan kekufuran7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga

termasuk kekufuran.

Page 19: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Jatuhnya mesir ke tangan barat menynadarkan umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara untuk meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam. Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut :

a) Praper iode modern (1250-1800 M) Membangun kekuatan militer yang lebih kuat, yaitu pada tahun 1734

M, dibuka sekolah teknik militer untuk pertama kalinya. Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan

dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang disertai pula oleh usaha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki.

Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia Islam atau barat ialah Ibnu Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031 M) dan penyair lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib, sangat dikenal luas saat itu.

2. Bidang Ilmu Pengetahuan

Page 20: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

b) Pembaruan Pada Per iode modern (1800-seterusnya)

Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam saat itu diantaranya adalah :

Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan

pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya.

Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya.

Page 21: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Sir Sayyid Ahmad Khan (India 1817-89)

Pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil.

Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya adalah teologi

yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an.

Page 22: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873) Seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional Islam.

Karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam).

Melalui penggunaan istilah recontruction, ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat

barat abad ke-20.

Page 23: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

3. Perkembangan Kebudayaan pada masa Pemabaharuan

Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Turki Usmani.

Di dunia Islam, ilmu pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir pada tahun 1798.

Muhammad Ali memainkan peranan penting dalam kampanye militer melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha Usmani menjadi Pasya pada tahun 1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894.

Page 24: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Muhammad Ali Pasya mendirikan beberapa sekolah tekhnik dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim lebih dari 4000 pelajar ke Eropa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama kehidupan kerajaan atau organisasi pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari Bizantium, sedangkan dari Arab, mereka mendapat ajaran tentang prinsip ekonomi,

kemasyarakatan, dan ilmu pengetahuan.

Page 25: Dirasah Islamiyah - “Islam Pada Masa (Klasik, abad pertengahan, dan zaman modern)”

Bangsa Turki tercatat dalam

sejarah Islam dengan sevagai bangsa yang banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasal dari gereja Aya Sophia.

Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup diperhitungkan dunia dewasa ini. Al Qur’an terus menerus dibaca dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.