direktorat pembinaan tenaga kependidikan …pembelajar.tendik.kemdikbud.go.id/ksp/uploads/02. juknis...
TRANSCRIPT
Kepala Sekolah Pembelajar
Juknis Moda Tatap Muka – Final Versi 1 – 20 s.d. 24 Juni Kaisar 1
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN EBUDAYAAN 2016
Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Copyright © 2016 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2
3
DAFTAR ISI DAFTARISI............................................................................................................................................................3
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa Kepala Sekolah harus memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi Kepala Sekolah.Keberadaan Kepala Sekolah yang merupakan tenaga profesional dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya. Permendiknas Nomor 28Tahun 2010 menjelaskan bahwa kepala sekolah harus melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan dan berbasis kebutuhan yang disebut Kepala Sekolah Pembelajar. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan profesionalitas Kepala Sekolah adalah melalui kegiatan dan pendidikan. Salah satu bentuk kegiatan dan pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah adalah Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
Agar program tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh semua pemangku kepentingan, perlu disusun petunjuk teknis yaitu Petunjuk Teknis (Juknis) Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat memberikan arahan dan acuan operasional kepada semua pihak untuk melaksanakanProgram Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka secara efisien dan efektif, dan sejalan dengan konsep peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Petunjuk Teknis (Juknis) Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka inimemberikangambaran rinci tentangteknis pelaksanaan Kepala Sekolah Pembelajar modalitas tatap muka yang dilaksanakandi tingkat Kabupaten/Kota (District).
Juknis Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka ini adalah sebuah dokumen yang dapat diperbaharui, dikaji ulang, dan diperbaiki secara teratur sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar. Juknis disusun sebagai panduan bagi instansi pelaksana UPT yang terdiri dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasidan Komunikasi (LPPPTK-KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) dalam melaksanakan Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka yang berkualitas.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru 6. PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
2
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan AngkaKreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019;
14. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2015-2019.
C. TUJUAN Juknis Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka ini disusun sebagai acuan operasional bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan, penjaminan mutu, dan peningkatan mutu Kepala Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka.
D. SASARAN Juknisini disusun untuk digunakan oleh institusi pembina dan/atau pelaksana pendidikan dan program Kepala Sekolah Pembelajar, antara lain : 1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bidang Kelautan dan Perikanan, Teknologi dan Komunikasi 4. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah 5. Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota 6. Institusi pengembangan kompetensi kepala sekolah lainnya baik di pusat maupun di
daerah.
E. MANFAAT
1. Bagi Instansi Pelaksana, juknis ini bermanfaat sebagai acuan operasional dalampelaksanaan, penjaminan mutu, dan peningkatan mutu Program Kepala
3
Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka di kab/kota agar lebih sistematis, terencana, bermanfaat, dan berkelanjutan.
2. Bagi Disdik Provinsi dan Kab/Kota, juknis ini bermanfaat sebagai sumber informasiyangdigunakan dalam koordinasi pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka di kab/kota. Khusus bagi Pengawas Sekolah (PS) yang berperan sebagai fasilitator maka juknis ini bermanfaat sebagai acuan operasional dalam mengelola serta memfasilitasi, mendampingi, dan menilai Kepala Sekolah yang menjadi peserta Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka.
F. PENGERTIAN Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka merupakan bagian dari sistem pembelajaran, di mana terjadi interaksi secara langsung antara fasilitator dengan peserta pembelajaran. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam kegiatan tatap muka meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi, latihan, praktik, dan/atau penilaian. Sedangkan yang dimaksud dengan Modalitas Tatap Muka adalah tatap muka penuh dalam satu blok waktu tertentu.
4
BAB II PERENCANAAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR
MODALITAS TATAP MUKA
A. DESAIN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah (Dit.Pembinaan Tendik Dikdasmen), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), berupaya meningkatkan kompetensi Kepala Sekolahberdasarkan hasil pemetaan (Uji Kompetensi Kepala Sekolah). Dari hasil pemetaan Kepala Sekolah, diperoleh gambaran adanya kelompok-kelompok kebutuhan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensinya, antara lain kelompok kompetensi di bawah Kriteria Capaian Minimal (KCM) dan kelompok kompetensi di atas KCM.
Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah terdiri dari empat modalitas yaitu tatap muka, kombinasi, daring, dan mandiri. Desain Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka digambarkan dalam diagram berikut.
Gambar2.1. DesainPelatihanKepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka
Keseluruhan rangkaian kegiatan dalam Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memfasilitasi peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kinerja profesional Kepala Sekolahyang berimbas pada peningkatan kualitas pengelolaan sekolah yang dipimpinnya.
Uji Kompetensi yang Berbasis pada STANDAR KOMPETENSI
KEPALA SEKOLAH
Permendiknas Nomor 13 Tahun2007
INPUT
Kepala Sekolah
yang telah memiliki
peta kom- petensi
Proses Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajaran
Modalitas Tatap Muka
KOMPETENSI YANG DICAPAI
KEPALA SEKOLAH
Memiliki pengetahuan, sikap,
keterampilan dan kinerja professional
dalam rangka meningkatkan
kualitas pengelolaan sekolah yang
dipimpinya
Monev/ Penjaminan Mutu
5
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka dilakukan dengan menggunakan model evaluasi Kirkpatrick. Monitoring dan Evaluasi dilakukan untuk memastikan pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka berjalan secara efektif. Model evaluasi Kirkpatrick terdiri atas 4 level. Level 1 digunakan untuk mengetahui reaksi peserta, level 2 untuk mengetahui pembelajaran dalam kegiatan, level 3 untuk mengetahui perubahan perilaku, dan level 4 untuk mengetahui perubahan organisasi. Pada Tingkat UPT, evaluasi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka menggunakan model Kirkpatrick level 1 dan 2, yakni mengetahui reaksipeserta dan pembelajaran.
Selain kegiatan monitoring dan evaluasi, Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka juga dikawal oleh proses penjaminan mutu. Sistem Penjaminan Mutu dikembangkan untuk menjamin mutu Kepala Sekolah Pembelajar yang diselenggarakan UPT. Sistem Penjaminan Mutu dirancang untuk membantu UPT untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program-program pelatihan, dan untuk melakukan perbaikan program pelatihan mereka secara berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu juga dirancang untuk menyediakan bukti yang sah dan bisa dihandalkan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan program.
Konsep-konsep berikut ini yang menjadi dasar Sistem Penjaminan Mutu:
a. Pengendalian Mutu/Kepatuhan, untuk memastikan bahwa aturan, ketentuan, standar dan prosedur yang ada dilaksanakan/diikuti.
b. Penjaminan Mutu adalah serangkaian sistem dan proses yang terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data pada waktu yang sebenarnya (real-time) terkait dengan relevansi, keabsahan, kehandalan, efisiensi, keefektifan, dan dampak dari kegiatan, proses dan sistem.
Proses penjaminan mutu dilakukan dengan cara: a. Menyediakan data dan informasi secara real-time untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan berbasiskan bukti; b. Mengidentifikasi pencapaian-pencapaian yang didapatkan dan prioritas-prioritas
perbaikan; c. Mengidentifikasi bidang yang perlu diperbaiki, alasan mengapa terdapat kinerja
yang buruk, dan menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi perbaikan; d. Membantu membangun budaya pengembangan yang berkesinambungan; e. Bisa digunakan untuk memvalidasi data Monitoring dan Evaluasi, dan data lainnya
yang dikumpulkan oleh Unit Pelaksanaan Teknis. Keuntungan di dalam melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu a. Terdapat standar kinerja yang telah disepakati. Bukti dikumpulkan berdasarkan
serangkaian indikator kinerja spesifik yang telah disepakati untuk masing-masing program kegiatan.
b. Fokus pada pencapaian keluaran mutu yang baik dan ketaatan/kepatuhan. Bukti dikumpulkan terkait indikator kepatuhan yang mengacu kepada Pedoman, Juknis, dan hasil analisis data yang yang menggambarkan dampak dari pelaksanaan program.
6
c. Kinerja berbasiskan bukti (keabsahan). Pencapaian indikator dibuktikan melalui bukti nyata yang diperoleh oleh petugas penjaminan mutu.
d. Fokus pada usaha melakukan peningkatan kualitas program. Analisis data berfokus pada pengidentifikasian alasan-alasan yang menyebabkan munculnya hasil positif dan negatif pada pelaksanaan program.
e. Fokus pada bukti saat pengamatan. Data/bukti dikumpulkan sepanjang program pelatihan yang telah dijadwalkan (real-time).
f. Data/bukti sah dan bisa dihandalkan. Data/bukti divalidasi oleh petugas penjaminan mutu.
g. Peningkatan bisa dilakukan dengan cepat oleh lembaga pelatihan. Data/bukti yang dikumpulkan dianalisis secara real time untuk bisa memberikan umpan balik perbaikan secara segera kepada pelatih dan lembaga pelaksana program.
h. Peningkatan bisa dilakukan segera oleh UPT, Kabupaten/Kota dan Pusat. Pengelolaan (pengumpulan/analisis/umpan balik) data digunakan untuk segera mengidentifikasi kinerja UPT untuk membantu mereka segera melakukan perbaikan yang diperlukan.
i. Penjaminan mutu cepat dan murah dengan menggunakan teknologi terkini. Data/bukti yang dikumpulkan direkam dan dikirimkan melalui perangkat elektronik secara real time oleh petugas penjaminan mutu.
j. Peningkatan mutu adalah sebuah kemitraan real time antara petugas Penjaminan Mutu dan UPT. Petugas penjaminan mutu memberikan rekomendasi dalam bentuk laporan kepada UPT secara real-time untuk melakukan perbaikan, berdasarkan analisis atas data/bukti yang telah dikumpulkan.
k. UPT mendapatkan laporan kinerja penjaminan mutu pelaksanaan program. UPT didorong untuk menggunakan laporan penjaminan mutu untuk meningkatkan kegiatan perencanaan, pengambilan keputusan, kinerja, dan keluaran kerja mereka.
l. UPT melaporkan ke GTK UPT membuat laporan dan melaporkan semua pelaksanaan program kepada GTK.
Adapun instrumen Monitoring dan Evaluasiyang digunakan pada setiap tahapan termasuk instrumen pendukung lainnya, adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Daftar Instrumen Monitoring dan Evaluasi
NO Instrumen Keterangan
1. Smileyface Didokumentasikan oleh instansi pelaksana 2. Bull’seye
3. Instrumen Penilaian Kepala Sekolah Pembelajar
Seluruh hasil penilaian di-input ke dalam SIM Kepala Sekolah Pembelajar.
a. Sikap b. Pengetahuan c. Keterampilan
4. Instrumen Penjaminan Mutu Kepala Sekolah Pembelajar
Didokumentasikan oleh UPT sebagai bahan penyusunan
7
NO Instrumen Keterangan
laporan pelaksanaan kegiatan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka
5. Evaluasi Kegiatan oleh Peserta Data di-input ke dalam SIM Kepala Sekolah Pembelajar 6. Penilaian Fasilitator oleh Peserta
B. IDENTIFIKASI SUMBER DAYA
1. Peserta
Peserta PelatihanKepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka ini adalah Kepala Sekolah di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan hasil uji kompetensi Kepala Sekolah tahun 2015.
a. Persyaratan Peserta 1) Kepala Sekolah yang sudah memiliki profil peta kompetensi; 2) Telah ditetapkan sebagai peserta oleh penyelenggara Program Kepala
Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka; 3) Berasal dari kabupaten/kota yang menjadi sasaran pada Program Kepala
Sekolah Pembelajar; 4) Ditetapkan melalui surat keputusan (SK) atau surat tugas oleh Dinas
Pendidikan setempat; 5) Membawa kelengkapan administrasi yang ditetapkan panitia.
Kepala Sekolah dengan jumlah modul yang harus diambil adalah antara 8 – 10 menjadi prioritas yang harus diutamakan oleh UPT maupun Dinas Pendidikan dalam menetapkan peserta Program Kepala Sekolah Modalitas Tatap Muka.
b. Tugas Peserta 1) Memperhatikan penjelasan materi dari fasilitator 2) Mempelajari 2 modul yang sudah ditentukan 3) Mendiskusikan dan mempraktikkan materi yang terdapat pada modul 4) Membuat tugas yang tertera pada modul tersebut 5) Menjawab pertanyaan yang terdapat pada modul tersebut
2. Fasilitator
Fasilitator adalah Kepala Sekolah atau Pengawas yang sudah mengikuti kegiatan Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar.Jika pada saat pelaksanaan ada fasilitator yang berhalangan, dan tidak ada penggantinya di kabupaten/kota tersebut, maka widyaiswara/PTP/dosen yang memenuhi persyaratan dapat memfasilitasi kegiatan tersebut.
a. Persyaratan Fasilitator 1) Kepala Sekolah dan/atau Pengawas Sekolah:
a) yang hasil Uji Kompetensi-nya pada minimal 8 kelompok kompetensi telah melewati batas KCM, atau
b) yang nilai rerata hasil Uji Kompetensi-nya ≥ 71, atau
8
c) yang terbaik di wilayah kerja Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar, atau d) yang telah membuktikan kompetensi maupun kinerjanya melalui berbagai
kegiatan tingkat nasional, dan e) telah dinyatakan ‘LULUS’ pada Pelatihan Fasilitator Program Kepala
Sekolah Pembelajar 2) Widyaiswara/PTP/Dosen yang sudah mengikuti Bimbingan Teknis
Narasumber NasionalProgram Kepala Sekolah Pembelajar, atau Penulis Modul Kepala Sekolah Pembelajar, atau Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar dapat menjadi alternatif solusi jika Kepala Sekolah dan Pengawas berhalangan dalam melaksanakan tugas sebagai fasilitator.
b. Tugas Fasilitator 1) Memberikan penjelasan dan arahan selama kegiatan 2) Memfasilitasi peserta mempelajari modul 3) Memfasilitasi peserta untuk berkonsultasi dan berdikusi 4) Memfasilitasi peserta melakukan refleksi dan pengisian instrumen monitoring
evaluasi kegiatan
3. Supervisor Program
Supervisor Program adalah petugas yang melaksanakan proses penjaminan mutu, monitoring, dan evaluasi Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
a. Persyaratan Supervisor Program 1) Narasumber Nasional yang telah melatih pada Pelatihan Fasilitator Kepala
Sekolah Pembelajar, atau 2) Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar, atau 3) Tim Penulis Modul Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar, atau
b. Tugas Supervisor Program 1) Melakukan penjaminan mutu proses pembelajaran pada Pelatihan Kepala
Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka. 2) Melakukan monitoring pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar
Modalitas Tatap Muka. 3) Melakukan evaluasi kualitas keterlaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah
Pembelajar Modalitas Tatap Muka 4) Membuat laporan hasil penjaminan mutu, monitoring, dan evaluasi Pelatihan
Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
4. Admin dari UPT
Admin UPT adalah petugas yang melaksanakan proses penjaminan mutu, monitoring, dan evaluasi administrasi Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
a. Persyaratan Admin dari UPT: Fungsional Umum UPT yang sudah mengikuti pembekalan admin Program Kepala Sekolah Pembelajar.
b. Tugas Admin dari UPT 1) Melakukan penjaminan mutu proses administrasi pada Pelatihan Kepala
9
Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka. 2) Melakukan monitoring pelaksanaan administrasi Pelatihan Kepala Sekolah
Pembelajar Modalitas Tatap Muka. 3) Melakukan evaluasi kualitas administrasi Pelatihan Kepala Sekolah
Pembelajar Modalitas Tatap Muka 4) Membuat laporan hasil penjaminan mutu, monitoring, dan evaluasi proses
administrasi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
5. Pengelola Kegiatan dan Panitia
Pengelola kegiatan terdiri atas pengarah, penanggung jawab program, penanggung jawab kegiatan, operator data, operator keuangan, unit layanan pengadaan, dan panitia kegiatan. a. Pengarah: memberikan arahan dan kebijakan pengelolaan, penjaminan mutu,
dan peningkatan mutu Program Kepala Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka.
b. Penanggung jawab Kegiatan: bertugas melaksanakan koordinasi pengelolaan, penjaminan mutu, dan peningkatan mutu Program Kepala Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka.
c. Operator Data: bertugas mengumpulkan data, memasukan data dan menyiapkan data untuk keperluan analisis lebih lanjut.
d. Operator Keuangan: bertugas melakukan pemeliharaan dokumen dan rekaman pertanggungjawaban keuangan, memasukan data dan laporan keuangan untuk setiap Program Kepala Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka ke SIM Keuangan (Laporan Keuangan Kepala Sekolah Pembelajar).
e. Panitia Kegiatan: bertugas melaksanakan persiapan baik dalam pengadaan barang maupun jasa, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporanProgram Kepala Sekolah PembelajarModalitasTatap Muka.
f. Panitia Lokal di kelompok kerja adalah staf yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Tugas panitia lokal adalah: 1) Menginput data yang berkaitan dengan PelatihanKepala Sekolah
Pembelajar ModalitasTatap Muka 2) Pengelolaan fasilitas belajar dan administrasi PelatihanKepala Sekolah
Pembelajar ModalitasTatap Muka. 3) Administrasi kegiatan dan administrasi perbendaharaan PelatihanKepala
Sekolah Pembelajar ModalitasTatap Muka. 4) Pelaporan kegiatan dengan menggunakan ketentuan yang berlaku dan
aplikasi yang telah ditetapkan.
10
C. PENYIAPAN CALON PESERTA DAN FASILITATOR
Gambar 2.2. Bagan Penyiapan Calon Peserta dan Fasilitator 1. Tahap Usulan Nama Calon Peserta
Dinas pendidikan dan/atau Unit Pelaksana Teknis mengusulkan calon peserta dan fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar.
2. Tahap Penetapan Nama Calon Peserta a. Unit Pelaksana Teknis (UPT), yang terdiri dari PPPPTK, LPPPTK-KPTK, dan
LPPKS, menyiapkan daftar nama calon peserta berdasarkan peta kompetensi hasil analisis UKKS sesuai wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Daftar calon peserta tersebut diserahkan pada Dinas Pendidikan. Selanjutnya, Dinas Pendidikan menginformasikan pada Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar daftar nama calon peserta tersebut.
b. Dinas Pendidikan membuat surat tugas bagi kepala sekolah yang tercantum namanya sebagai peserta kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka Surat tugas diserahkan kepada kepala sekolah yang bersangkutan sebelum kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka diselenggarakan.
3. Tahap Persiapan Pelaksanaan a. Fasilitator mengidentifikasi hal-hal yang perlu disiapkan oleh kepala sekolah
sebelum pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka. Informasi mengenai hal tersebut dapat diperoleh pada bagian awal modul, yaitu pada “Petunjuk Penggunaan modul”.
b. Fasilitator menyampaikan informasi mengenai berbagai hal yang perlu disiapkan oleh masing-masing kepala sekolah sebelum mengikuti pelaksanaan PelatihanKepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
c. Kepala sekolah menyiapkan berbagai hal sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Fasilitator.
11
E. MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko dimaksudkan agar setiap Instansi Pelaksana mampu mengantisipasi kemungkinan risiko yang akan terjadi dan menemukan solusinya. Beberapa risiko yang mungkin dijumpai adalah: 1. Tempat kegiatan
Unit Pelaksana Teknis melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota sejak dini agar mendapat kepastian dari forum Kelompok Kepala Sekolah Pembelajarterkait dengan tempat kegiatan. Oleh karena itu perlu diperhatikan dan dipastikan bahwa tempat kegiatan tersebut harus mudah dijangkau oleh semua peserta dan fasilitator serta memiliki fasilitas belajar yang memadai.
2. Jadwal kegiatan Unit Pelaksana Teknis bersama-sama dengan Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar melalui dinas pendidikan kabupaten/kota menyepakati jadwal dan agenda kegiatan.
3. Fasilitator a. Unit Pelaksana Teknis (PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS) melakukan koordinasi
dengan Dinas Pendidikan untuk menjamin ketersediaan fasilitator yang memenuhi kriteria.
b. Jika fasilitator pada saat menjalankan kegiatan mengalami sakit yang menyebabkan tidak dapat melanjutkan perannya sebagai fasilitator, maka dapat digantikan oleh fasilitator lain yang sudah mengikuti kegiatan Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar modalitas tatap muka, yang ditetapkan oleh dinas atas sepengetahuan Unit Pelaksana Teknis.
c. Jika dalam kondisi tertentu, ketersediaan fasilitator tidak memadai, maka Unit Pelaksana Teknis (PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS) bertanggungjawab untuk menyediakan fasilitator pengganti. Urutan prioritas pengganti adalah sebagai berikut: 1) Narasumber Nasional yang melatih pada kegiatan Pelatihan Fasilitator
Program Kepala Sekolah Pembelajar 2) Narasumber yang melatih pada kegiatan Bimbingan Teknis Narasumber
Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 3) Penulis Modul Kepala Sekolah Pembelajar 4) Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar
4. Peserta a. Peserta Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar adalah Kepala Sekolah yang telah
mengikuti Uji Kompetensi Kepala Sekolah tahun 2015. b. Jika peserta menjadi guru biasa dan/atau dipromosikan menjadi pengawas atau
pejabat structural maka statusnya sebagai peserta dibatalkan dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
c. Jika peserta mengalami mutasi, namun masih dalam wilayah (kabupaten/kota) yang sama, maka yang bersangkutan masih dapat mengikuti kegiatan Kepala Sekolah Pembelajar hingga selesai.
5. Supervisor Program a. Unit Pelaksana Teknis (PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS) menjamin ketersediaan
Supervisor Program yang memenuhi kriteria. b. Jika Supervisor Program pada saat menjalankan kegiatan mengalami sakit yang
menyebabkan tidak dapat bertugas, maka dapat digantikan oleh:
12
1) Narasumber yang melatih pada kegiatan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Kepala Sekolah Pembelajar
2) Penulis Modul Kepala Sekolah Pembelajar 3) Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar
6. Admin UPT a. Unit Pelaksana Teknis (PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS) menjamin ketersediaan
Admin UPT yang memenuhi kriteria. b. Jika Admin UPT pada saat menjalankan kegiatan mengalami sakit yang
menyebabkan tidak dapat bertugas, maka dapat digantikan oleh: 1) Supervisor Program yang sedang bertugas pada kegiatan terkait 2) Supervisor Program yang tidak bertugas 3) Penulis Modul Kepala Sekolah Pembelajar 4) Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar
13
BAB III PELAKSANAAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR
MODALITAS TATAP MUKA A. TAHAPAN DAN MEKANISME PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka menggunakan multi-strategi. Strategi yang digunakan antara lain adalah simulasi, praktik, studi dokumen, dan lain-lain. Pelatihan diselenggarakan melalui proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan terdiri atas kegiatan pemilihan dan penetapan peserta, pengorganisasian fasilitator dan panitia penyelenggara, mempersiapkan penjadwalan, mempersiapkan prasarana dan sarana (tempat, alat dan bahan). Tahap pelaksanaan meliputi pengelolaan pembelajaran, administrasi kegiatan, pembukaandan penutupan. Tahap evaluasi meliputi evaluasi pembelajaran oleh fasilitator dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan.
1. Tahapan Persiapan
a. Tempat Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan di lokasi yang telah dipilih oleh Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar, ditetapkan oleh dinas pendidikan, dan diketahui oleh UPT. Lokasi tersebut harus mudah dijangkau oleh semua peserta dan fasilitator serta memiliki fasilitas belajar yang memadai, termasuk memiliki akses internet.
b. Waktu Kegiatan diselenggarakan selama 7 hari atau setara dengan 64 jam pembelajaran (1JP = 45 menit) untuk 2 (dua) modul Kepala Sekolah Pembelajar.
c. Struktur Program
Tabel 3.1. Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajaran
AGENDA/ MATERI ALOKASI
WAKTU (JP) UMUM
1 Kebijakan Pendidikan Wilayah 1 2 Penjelasan Umum &Teknis Pelaksanaan Modul Kepala Sekolah
Pembelajar 2
POKOK 3 Pendalaman materi Modul 1 (satu) Kepala Sekolah Pembelajar (*) 30
4 Pendalaman materi Modul 2 (dua) Kepala Sekolah Pembelajar (*) 30
PENUNJANG 5 Evaluasi 1
TOTAL 64
(*) Judul Modul Kepala Sekolah Pembelajar disesuaikan dengan yang diambil
14
d. Deskripsi Struktur Program Tabel 3.2Deskripsi Struktur Program
UMUM TUJUAN 1 Kebijakan
Pendidikan Wilayah
Memastikan Kepala Sekolahmemahami arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baik nasional dan daerah dalam upaya peningkatan kompetensi Kepala Sekolah.
2 Penjelasan Umum &Teknis PelaksanaanModul Kepala Sekolah
Pembelajar
Memastikan Kepala Sekolah memahami: • anatomi, filosofi, dan cara menggunakan modul
Kepala Sekolah Pembelajar. • teknis pelaksanaan kegiatan.
POKOK TUJUAN
1 Pendalaman materi Modul Kepala Sekolah Pembelajar
Memastikan Kepala Sekolah meningkatkan kompetensi melalui pelaksanaan serta penyelesaian tugas-tugas selama kegiatan dalam modul Kepala Sekolah Pembelajar.
PENUNJANG TUJUAN 1 Evaluasi Kegiatan Mengetahui efektifitas dan relevansi materi
e. Jadwal Kegiatan
Contoh jadwal kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka:
Tabel 3.3 Contoh Jadwal Kegiatan PelatihanKepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka
Keterangan : A = Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan Daerah B = Penjelasan Umum dan Teknis Pelaksanaan Modul Kepala Sekolah Pembelajar C = Pendalaman Materi Modul ke 1 D = Pendalaman Materi Modul ke 2 E = Evaluasi
Hari ke
No Waktu 1 2 3 4 5 6 7
1 08.00-08.45 A C C C D D D
2 08.45-09.30 B C C C D D D
3 09.30-10.15 B C C C D D D
10.15-10.30 ISTIRAHAT
4 10.30-11.15 C C C C D D D
5 11.15-12.00 C C C C D D D
12.00-13.00 ISTIRAHAT
6 13.00-13.45 C C C D D D D
7 13.45-14.30 C C C D D D D
8 14.30-15.15 C C C D D D D
15.15-15.45 ISTIRAHAT
9 15.45-16.30 C C C D D D E
10 16.30-17.15 C
15
f. Alur Kegiatan
Gambar 3.1 Alur Kegiatan PelatihanKepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka
g. Deskripsi Alur Kegiatan Tabel 3.4 Deskripsi alur kegiaran
TAHAP DESKRIPSI KEGIATAN
1 Pembukaan
Fasilitator Kepala Sekolah
• Mempersiapkan kegiatan • Membuka kegiatan jika tidak ada
pejabat dinas/perwakilan UPT yang hadir pada awal kegiatan
• Menyimak dan mencatat bagian-bagian penting
2 Paparan:
Fasilitator Kepala Sekolah
Mendengarkan pejabat dinas/ UPTD Kecamatan/ perwakilandalam memaparkan kebijakan pendidikan wilayah (*)
*Jika ada pejabat dinas/ UPTD, Perwakilan UPT yang hadir. Jika tidak ada maka Fasilitatoryang akan memaparkan.
• Menyimak dan mencatat bagian–bagian penting dalam setiap paparan.
3 Paparan 2 : Penjelasan Umum &Teknis Pelaksanaan Modul Kepala SekolahPembelajar
Fasilitator Kepala Sekolah
• Menjelaskan tentang anatomi, filosofi,dan cara menggunakan modul Kepala Sekolah Pembelajar.
• Menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan.
• Menyimak dan mencatat bagian- bagian penting dalam penjelasan
• Memberikan respon terhadap informasi yang disampaikan
4 Aktivitas:Pendalaman Materi Modul Kepala Sekolah Pembelajar
Fasilitator KepalaSekolah
• Memfasilitasi proses belajar dan penyelesaian tugas-tugas yang ada dalam Modul Kepala Sekolah Pembelajar
• Melaksanakansemua kegiatan dalam Modul Kepala Sekolah Pembelajar
16
TAHAP DESKRIPSI KEGIATAN
5
Evaluasi kegiatan
Fasilitator Kepala Sekolah
• Membagikan inst rumen evaluasi kegiatan dan penilaian fasilitator
• Menganalisis hasil input instrumen evaluasi kegiatan oleh peserta dan penilaian fasilitator oleh peserta
• Mengisi ins t rumen evaluasi kegiatan dan penilaian fasilitator
h. Bahan Ajar 1) Modul Kepala Sekolah Pembelajar. 2) Buku Pegangan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar 3) File presentasi Kegiatan Pembelajaran. 4) File pendukung/suplemen yang menyertai masing-masing Modul Kepala
Sekolah Pembelajar.
2. Sumber Daya Manusia dan Tugasnya
a. Fasilitator Fasilitator pada Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar adalah Kepala Sekolah dan Pengawas yang sudah lulus dari Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar, ditugaskan oleh dinas pendidikan, dan diketahui oleh UPT. Jika Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah berhalangan, maka UPT menugaskan pengganti yang memenuhi persyaratan.
b. Peserta Peserta dalam kegiatan Kepala Sekolah Pembelajar adalah Kepala Sekolah yang telah memiliki profil peta kompetensi, ditetapkan oleh dinas pendidikan, dan diketahui oleh UPT. Peserta dalam 1 (satu) kelas berjumlah 10 – 20 orang.
c. Panitia Lokal Setiap tempat kegiatan (Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar) didukung oleh 1 (satu) orang panitia lokal untuk melaksanakan semua kegiatan administrasi Program Kepala Sekolah Pembelajar. Tugas panitia lokal adalah sebagai berikut: 1) Mengatur tempat kegiatan 2) Mengatur konsumsi fasilitatordan peserta 3) Menyiapkan daftar hadir peserta dan fasilitator 4) Mencetak dan menggandakan modul Kepala Sekolah Pembelajar sesuai
yang akan diikuti peserta 5) Mencetak dan menggandakan lembar Smiley Face dan Bull’s Eye 6) Mencetak dan menggandakan instrumen evaluasi kegiatan dan instrumen
penilaian fasilitator 7) Memasukan data peserta dan fasilitator, hasil evaluasi kegiatan peserta,
hasil penilaian fasilitatorkedalam SIM Kepala Sekolah Pembelajar 8) Bertanggungjawab terhadap entry data ke SIM Kepala Sekolah Pembelajar 9) Mengadministrasikan seluruh kebutuhan kegiatan antara lain:
Ø Daftar hadir peserta dan fasilitator
17
Ø Administrasi keuangan Ø Smiley face dan bull’s eye Ø Instrumen evaluasi kegiatan oleh peserta Ø Instrumen Penilaian fasilitator oleh Peserta Ø Instrumen penilaian Kepala Sekolah Pembelajar oleh fasilitator (penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
d. Supervisor Program Untuk menjamin mutu pelaksanaan kegiatan, UPT mengirim 1 (satu) orang yang akan bertugas sebagai SupervisorProgram. Dengan mempertimbangkan jarak lokasi, Supervisor Program sebaiknya datang sehari sebelum Program Kepala Sekolah Pembelajar, atau pada hari ke-1 kegiatan dan berada di lokasi sampai hari terakhir kegiatan. Tugas Supervisor Program adalah sebagai berikut: 1) Membekali fasilitator berkaitan dengan program kegiatan.
a) Persiapan: peserta, tempat, waktu, dokumen, media dan perlengkapan kegiatan.
b) Modul Kepala Sekolah Pembelajar: penguasaan materi, strategi,dan penilaian.
c) Monitoring& Evaluasi: instrumen, analisis, dan pelaporan. 2) Mendampingi fasilitator menggunakan, menganalisis, dan melaporkan hasil
evaluasi harian yang dilakukan dengan memanfaatkan instrumen smiley face dan bull’s eye.
3) Mendampingi fasilitator membuat laporan kegiatan yang memuat: a) Nama kegiatan b) Tanggal pelaksanaan c) Lokasi pelaksanaan d) Nama Fasilitator e) Nama Peserta dan Modul Kepala Sekolah yang dipelajari f) Nilai pre-test, sikap, dan keterampilan g) Hasil evaluasi, baik yang harian dengan menggunakan Instrumen
Smiley Face maupun Bull’s Eye maupun Instrumen Evaluasi Kegiatan pada hari terakhir pelatihan
h) Rekomendasi 4) Menjamin kualitas kegiatan dengan cara memberikan arahan dan bantuan
pada Fasilitator, Panitia Lokal, maupun peserta jika diperlukan dalam hal: a) Kepatuhan terhadap standar pelaksanaan kegiatan. b) Ketercapaian target kegiatan. c) Mengisi Instrumen Penjaminan Mutu Pelaksanaan Program Kepala
Sekolah Pembelajar. 5) Membuat laporan hasil penjaminan mutu, monitoring, dan evaluasi
Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka. Khusus untuk tahun 2016, Supervisor Program melakukan pendampingan mulai hari ke-1 sampai pada hari ke-4. Sehubungan dengan hal ini maka: 1) tugas point 1 harus dilakukan dengan cara komunikasi jarak jauh dan/atau
tatap muka pada hari ke-1 sebelum kegiatan dimulai; 2) tugas point 3 harus dilakukan antara hari ke-1 sampai dengan hari ke-4
18
dan mendelegasikan kelanjutannya pada Admin UPT yang datang pada hari ke-4; dan
3) tugas point 5 harus dilakukan pada hari ke-4 dan diserahkan pada Admin UPT yang datang pada hari ke-4.
e. Admin UPT
Dalam menjalankan tugasnya, Admin UPT dibantu oleh panitia lokal dan pengawas pembina. Tenaga Teknis hadir di lokasi satu hari sebelum kegiatan dimulai sampai pada hari terakhir dengan tugas sebagai berikut: 1) Menyiapkan dan membawa berkas-berkas:
a) Soal dan lembar jawaban post test b) Kunci jawaban post test dalam amplop tertutup c) Lembar RTL d) Instrumen evaluasi pelatihan oleh peserta e) Instrumen supervisi program f) Lembar kontrol kelengkapan administratif kegiatan IN-2 g) Daftar hadir peserta, pelatih dan supervisor program h) Perlengkapan ATK i) Dokumen keuangan (kuitansi, SPPD, dll). j) Biodata
2) Mengambil data dari panitia lokal dan membawa kembali ke pusat semua dokumen berikut ini: a) Akademik
(1) Lembar soal, lembar jawaban, lembar rekapitulasi hasil Pre dan Post Test
(2) Kunci jawaban post test dalam amplop tertutup (3) Salinan dokumen RTL IN–2 yang disahkan oleh pelatih
(hardcopy) (4) Instrumen supervisi program yang telah terisi (5) Instrumen validasi dan verifikasi yang telah diisi oleh pengawas
pembina (6) Instrumen penilaian yang telah diisi (7) Rekapitulasi kelulusan peserta (8) Portofolio peserta
b) Administrasi (1) Biodata (2) Perlengkapan ATK (3) Dokumen keuangan (SPPD, surat tugas, kuitansi, tiket, dll) (4) Daftar hadir peserta, pelatih dan supervisor program (5) Lembar daftar hadir peserta dan pelatih IN–2 yang telah diisi
secara lengkap (6) Instrumen evaluasi pelatihan yang terisi oleh peserta (7) Lembar kontrol kelengkapan administratif kegiatan IN-2
Khusus untuk tahun 2016, Admin UPT melakukan pendampingan mulai hari ke-4 sampai pada hari ke-7. Sehubungan dengan hal ini maka tugas point 1 harus dilakukan dengan cara komunikasi jarak jauh dan/atau mendelegasikannya pada Supervisor Program yang datang pada hari pertama kegiatan. Selain itu, khusus pada tahun ini, Admin UPT juga melakukan tugas sebagaimana yang tertera pada penjelasan mengenai Supervisor Program.
19
3. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring & Evaluasi pada proses pembelajaran menggunakan berbagai instrumen antara lain: instrumen Smiley Face, Bull’s Eye, evaluasi kegiatan, dan instrumen penjaminan mutu. Setiap instrumen memiliki keunikan masing-masing yang mempengaruhi waktu penyebaran, pengumpulan, dan pengolahan datanya. a. Instrumen Smiley Face
Instrumen ini bertujuan untuk mengukur kepuasan peserta terhadap proses pembelajaran. Hasil analisis Smilley Face digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran hari berikutnya. Penggunaan instrumen ini adalah sebagai berikut: 1) Panitia menggandakan Instrumen Smile yFace dan dimasukkan ke dalam
amplop yang bertuliskan: a) Jenis Instrumen, b) Hari, c) Tanggal, d) Lokasi, e) Nama Kegiatan f) Nama Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar
g) Fasilitator menjelaskan cara pengisian Instrumen Smiley Face setiap hari pada15 menit sebelum sesi terakhir ditutup.
h) Peserta mengisi instrumen Smiley Face segera setelah penjelasan pengisian.
i) Peserta mengisi instrumen smiley face pada hari ke dua, ke empat, dan ke enam.
j) Fasilitator segera mengumpulkan kembali instrument Smiley Face yang telah diisi oleh peserta.
k) Fasilitator melakukan rekapitulasi data survey Smiley Face sebagai bahan refleksi dan perbaikan selanjutnya.
l) Fasilitator menindaklanjuti hasil refleksi data survey Smiley Face sebagai bentuk perbaikan kegiatan keesokan harinya.
m) Fasilitator menyerahkan Instrumen Smiley Face yang telah direkapitulasi kepada Panitia Lokal untuk didokumentasikan.
b. InstrumenBull’sEye Instrumenini bertujuan untuk mengukur kepuasan peserta terhadap proses pembelajaran sekaligus penyelenggaraan kegiatan secara menyeluruh. Hasil analisis Bull’sEye digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran dan penyelenggaraan dari hari ke hari pelaksanaan kegiatan. Penggunaan instrumen ini adalah sebagai berikut: 1) Panitia Lokal berkoordinasi dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah untuk
penyiapan/pembuatan Instrumen Bull’s Eye, terutama terkait 8 (delapan) aspek berikut: (1) Materi/Bahan Kegiatan, (2) Strategi/Metode Pembelajaran, (3) Penguasaan Materi oleh fasilitator, (4) Alokasi Waktu, (5) Media Pembelajaran, (6) Organisasi Kelas, (7) Respon fasilitator, dan (8) Efektifitaskelompokbelajar
20
2) Semua peserta mengisi Instrumen Bull’s Eye pada hari pertama, hari ke tiga, dan ke lima.
3) Fasilitator menyampaikan penjelasan cara pengisian Instrumen Bull’s Eye sebelum sesi terakhir ditutup.
4) Peserta mengisi instrument Bull’sEye ketika hendak meninggalkan ruang kelas.
5) Fasilitator mencermati dan mendeskripsikan data Instrumen Bull’s Eye yang telah terisi.
6) Fasilitator menindaklanjuti informasi Bull’s Eye untuk perbaikan kegiatan keesokan harinya.
7) Fasilitator menyerahkan Instrumen Bull’s Eye ke Panitia Lokal untuk didokumentasikan segera setelah dianalisis.
c. Instrumen Evaluasi Kegiatan oleh Peserta Instrumen evaluasi Kegiatan oleh Peserta Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar terdiri atas dua bagian berupa isian skala bertingkat (1– 5) dan uraian jawaban. Penggunaan instrumen ini adalah sebagai berikut: 1) Panitia lokal menggandakan Instrumen Evaluasi Peserta terhadap
Pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar dan dimasukkan ke dalam amplop yang bertuliskan identitas: a) Jenis Instrumen, b) Hari, c) Tanggal, d) Lokasi, e) Nama Kegiatan f) Nama Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar
2) Fasilitator membagikan Instrumen Evaluasi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar.
3) Semua peserta harus mengisi Instrumen Evaluasi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar.
4) Fasilitator mengumpulkan kembali instrumen Evaluasi Peserta terhadap Pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar.
5) Fasilitator segera menyerahkan Instrumen Evaluasi Peserta terhadap Pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar yang sudah terisi kepada Panitia Lokal untuk dimasukkan ke dalam SIM Kepala Sekolah Pembelajar.
6) Proses memasukkan data Evaluasi Peserta terhadap Pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar oleh Panitia Lokal dilakukan selambat-lambatnya pada hari terakhir pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar.
d. Instrumen penilaian peserta terhadap fasilitator Tujuan dari instrumen ini adalah sebagai alat bantu evaluasi diri fasilitator terhadap penyelenggaraan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar. Penggunaan instrument ini adalah sebagai berikut: 1) Panitia Lokal menyediakan instrumen penilaian fasilitator pada Kepala
Sekolah Pembelajar di dalam amplop bertuliskan: a) Jenis Instrumen, b) Hari,
21
c) Tanggal, d) Lokasi, e) Nama Kegiatan f) Nama Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar
2) Fasilitator membagikan Instrumen penilaian fasilitator kepada peserta 3) Semua peserta harus mengisi Instrumen Penilaian Fasilitator Pelatihan
Kepala Sekolah Pembelajar. 4) Fasilitator mengumpulkan kembali Instrumen Penilaian Fasilitator Pelatihan
Kepala Sekolah Pembelajar. 5) Fasilitator segera menyerahkan instrumen penilaian fasilitator Pelatihan
Kepala Sekolah Pembelajar yang sudah terisi kepada Panitia Lokal untuk dimasukkan ke dalam SIM Kepala Sekolah Pembelajar.
e. Instrumen Penjaminan Mutu Kegiatan Selain instrumen di atas, pada Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar juga disediakan Instrumen Penjaminan Mutu. Tujuan dari instrumen ini adalah sebagai alat bantu bagi Supervisor Program dan Admin UPT dalam melaksanakan penjaminan mutu Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar. Penggunaan instrumen ini adalah sebagai berikut: 1) Penanggung jawab administrasi di UPT menyiapkan instrumen dan
menyerahkan pada Supervisor Program dan Admin UPT yang bertugas selambatnya satu hari sebelum Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar dimulai.
2) Supervisor Program dan Admin UPT mengisi instrumen dengan menggunakan hasil pengamatan, wawancara, dan diskusi dengan fasilitator maupun panitia lokal yang diperbandingkan dengan Pedoman, Juknis, Modul, maupun Buku Pegangan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar.
3) Supervisor Program dan Admin UPT menyerahkan instrumen yang telah terisi dan ditandatangani oleh Fasilitator maupun Ketua Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar kepada penanggung jawab administrasi selambatnya 3 (tiga) hari setelah kegiatan selesai.
B. PENILAIAN Penilaian terhadap peserta bertujuan untuk mengukur kompetensi peserta melalui ketercapaian indikator kompetensi dan keberhasilan tujuan program. Aspek yang dinilai mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.Format-format penilaian dapat diunduh dari SIM Kepala Sekolah Pembelajar.
1. Aspek Penilaian
a. Aspek Pengetahuan Tes Akhir Modul menghasilkan nilai pengetahuan (NP). Tes akhir modul dilakukan segera setelah peserta menyelesaikan kegiatan pembelajaran, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tes akhir modul dilaksanakan di TUK.
b. Aspek Keterampilan Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari pemenuhan peserta terhadap tugas-tugas yang diberikan pada modul Kepala Sekolah Pembelajar.
22
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Ketuntasan Angka Sebutan Rubrik 90–100 Baik Sekali ≥90% Lembar Kerja (LK) diselesaikan tepat waktu,
tuntas, dan lengkap 80–89 Baik 80%-89% LK diselesaikan tepat waktu, tuntas, dan
lengkap 70–79 Cukup 70%-79% LK diselesaikan tepat waktu, tuntas, dan
lengkap < 70 Kurang < 70% LK diselesaikan tepat waktu, tuntas, dan
lengkap
Tabel 3.6Rubrik Penilaian Kualitas
Angka Sebutan Rubrik 90–100 Baik Sekali ≥ 90% LK diselesaikan sesuai dengan instruksi yang
diterakan dalam Modul dan bukan hasil menyalin karya lain
80–89 Baik (80%-89%) LKdiselesaikan sesuai dengan instruksi yang diterakan dalam Modul dan bukan hasil menyalin karya lain
70–79 Cukup (70%-79%) LKdiselesaikan sesuai dengan instruksi yang diterakan dalam Modul dan bukan hasil menyalin karya lain
< 70 Kurang < 70% LKdiselesaikan sesuai dengan instruksi yang diterakan dalam Modul dan bukan hasil menyalin karya lain
Nilai keterampilan untuk Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar diperoleh dengan mencari rata-rata dari nilai ketuntasan dan kualitas dengan rumus sebagai berikut:
𝐍𝐊 =𝑵𝑲𝒔 + 𝑵𝑲𝒖
𝟐
NK = Nilai Keterampilan NKs = Nilai aspek ketuntasan NKu= Nilai aspek kualitas c. Aspek Sikap
Penilaian sikap digunakan untuk mengukur kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan peserta. Pengukuran terhadap aspek sikap ini dapat dilakukan melalui pengamatan sikap.
2. Rekapitulasi Penilaian
Nilai Akhir (NA) merupakan nilai Kepala Sekolah Pembelajar untuk modul tertentu yang diperolah dari rumusan sebagai berikut:
NA = [40% (60%NK+40%NS)] + (60% x NP)
NA = Nilai Akhir NS = Nilai Sikap (rerata dari nilai semua aspek sikap yang dinilai) NK = Nilai Keterampilan (rerata nilai keterampilan semua materi pokok) NP = Tes Akhir Modul yang dilaksanakan di TUK sesuai jadwal yang telah
ditentukan
23
3. Ketentuan Penilaian
Berdasarkan rekapitulasi penilaian akhir dari ketiga ranah (sikap, pengetahuan dan keterampilan) maka Kepala Sekolah akan dinyatakan “BERHASIL” atau “BELUM BERHASIL” dengan acuan berikut: Ø Berhasil, jika nilai akhir ≥ 70 Ø Belum berhasil, jika nilai akhir < 70
24
BAB IV PELAPORAN, DOKUMENTASI, DAN SERTIFIKASI
A. PELAPORAN
1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Pada akhir pelaksanaan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka, masing-masing UPT diwajibkan membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan pertanggungjawaban dan arsip pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab kegiatan dibantu oleh ketua panitia, petugas data, dan petugas keuangan pada kegiatan bertanggungjawab terhadap penulisan laporan kegiatan. Laporan pelaksanaan kegiatan meliputi laporan kegiatan-kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan kegiatan dan dokumen pertanggungjawaban keuangan. Sistematika pelaporan dijelaskan pada Pedoman Program Kepala Sekolah Pembelajar. Laporan kegiatan diharapkan dapat menunjukkan pencapaian keluaran program pada masing-masing kegiatan, seperti jumlah peserta kegiatan, hasil pembelajaran peserta, dan perkembangan pelaksanaan oleh fasilitator. a. Laporan Kegiatan
Isi Laporan Kegiatan sesuai dengan format laporan Program Kepala Sekolah Pembelajar (mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar). Laporan dari instansi pelaksanaakan memberikan informasi terhadap pertanyaan-pertanyaan evaluasi yang penting yaitu: 1) Bagaimana kualitas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan? 2) Bagaimana kualitas keikutsertaan Kepala Sekolah, Fasilitator, dan
pegawai Dinas Pendidikan Daerah? 3) Sejauh mana kompetensi Kepala Sekolahtelah meningkat? 4) Tantangan dan kendala apayang dihadapi? 5) Bagaimana upaya penanggulangan dan dukungan yang diperlukan? 6) Bagaimana perencanaan kegiatan pada periode berikutnya? 7) Apa saran-saran untuk perbaikan kegiatan selanjutnya?
b. Dokumen dan Rekaman pada Lampiran Dokumen dan rekaman yang perlu dilampirkan dalam laporan kegiatan terdiri atas lampiran dokumen pelaksanaan kegiatan yang terdiri atas: 1) Presensi fasilitator, panitia lokal, dan peserta 2) Surat tugas fasilitator, panitia lokal, dan peserta 3) Biodata fasilitator dan peserta 4) Rekap hasil:
a) Evaluasi Kegiatan oleh peserta b) Penilaian Fasilitator oleh peserta c) Penilaian Sikap d) Penilaian Keterampilan
25
2. Hasil Penilaian
Hasil penilaian baik penilaian terhadap peserta, fasilitator dan kegiatan direkap dan dilampirkan pada laporan, sedangkan bukti fisik yang berupa lembar jawaban peserta, format penilaian fasilitator, format penilaian kegiatan didokumentasikan oleh panitia lokal untuk diserahkan kepada penanggung jawab kegiatan. Hasil penilaian dilaporkan baik berupa softcopy dan hardcopy.
B. DOKUMENTASI
Pengendalian dokumen dan rekaman Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka wajib dilakukan oleh UPT. Pendokumentasian dilakukan oleh panitia masing-masing kegiatan. Penanggungjawab Kegiatan memastikan bahwa seluruh dokumentasi dan rekaman dikendalikan dengan baik.Selanjutnya seluruh dokumen dan rekaman pada setiap kegiatan dikompilasi dan diarsipkan oleh panitia pada UPT tersebut. Data dan dokumen yang diarsipkan akan menjadi sumber data dalam pelaporan Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka. Arsip data dan rekaman dokumen kegiatan-kegiatan disimpan hingga 5 (lima) tahun sejak dilakukannya kegiatan. Pendokumentasian sebaiknya dibuat secara utuh dengan menggabungkan penyimpanan dokumen penyelenggaraan, dokumen keuangan, dan dokumen pengadaan barang dan jasa dalam satu folder. Masing-masing kumpulan dokumen disimpan dalam bentuk hardcopy dan softcopy di dalam satu folder dengan mencantumkan:
a) Nama Kegiatan b) Waktu Kegiatan, c) Tanggal Pelaksanaan, d) Lokasi Kegiatan, e) Nama Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar
Dokumendan rekaman yang perlu diarsipkan pada masing-masing kegiatan adalah sebagaimana diuraikan berikut ini: Ø SK Penetapan Fasilitator, Panitia, Peserta oleh Kepala Instansi Ø Surat Undangan Peserta Ø Surat Tugas Fasilitator, Panitia, Supervisor Program Ø Surat Tugas Peserta Ø Panduan Kegiatan Ø Daftar Hadir (Fasilitator, Panitia, Peserta) Ø Biodata Fasilitatordan Peserta Ø Bukti Serah Terima ATK- KIT Ø BuktiSerah Terima Bahan Ajar(Modul Kepala Sekolah Pembelajar) Ø Smiley face(instrumen dan hasil analisis) Ø Bull’s Eye (instrumen dan hasil analisis) Ø Instrumen Evaluasi Kegiatan Ø Rekapitulasi data Ø Hasil analisis kegiatan kegiatan (relevansi dan efektifitas)
26
Ø Instrumen penilaian fasilitator oleh peserta Ø Penilaian hasil kegiatan (sikap dan keterampilan) Ø Instrumen Penjaminan mutu kegiatan Ø Foto Kegiatan Ø SPPD Ø Kwitansi pembayaran Ø Dokumen pengadaan barang/jasa (jika ada)
C. PENERBITANSERTIFIKAT DAN SURAT KETERANGAN Sertifikat Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka diberikan kepada para peserta yang dinyatakan kompeten berdasarkan tiga ranah penilaian (Penilaian Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan) secara lengkap. Masing-masing UPT menggunakan contoh format STTPP yang terdapat pada aplikasi SIM Kepala Sekolah Pembelajar. Pencetakan STTPP dilakukan melalui aplikasi dan mengikuti persyaratan yang ditentukan.
1. Sertifikat
a. Bagi Peserta Sertifikat dalam bentuk Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) diberikan kepada peserta Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka yang dinyatakan “BERHASIL” dalam mengikuti kegiatan Kepala Sekolah Pembelajar. Peserta yang dinyatakan “BERHASIL” pada kedua modul akan mendapatkan sertifikat yang mencantumkan kedua modul dalam jumlah jam pelatihan sebanyak 64JP dengan perincian sebagai berikut:
AGENDA/ MATERI ALOKASI
WAKTU (JP) UMUM
1 Kebijakan Pendidikan Wilayah 1 2 Penjelasan Umum &Teknis PelaksanaanModul Kepala Sekolah
Pembelajar 2
POKOK 3 Pendalaman materi Modul 1 (satu) Kepala Sekolah Pembelajar (*) 30
4 Pendalaman materi Modul 2 (dua) Kepala Sekolah Pembelajar (*) 30
PENUNJANG 5 Evaluasi 1
TOTAL 64 (*) Judul Modul Kepala Sekolah Pembelajar disesuaikan dengan yang diambil oleh peserta Sementara jika peserta hanya dinyatakan “BERHASIL” pada salah satu modul maka akan mendapatkan sertifikat dengan jumlah jam pelatihan sesuai dengan jam pelatihan dan struktur program yang tertera pada modul terkait.
27
b. Bagi Fasilitator Sertifikat sebagai fasilitator dalam kegiatan Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka dengan struktur program dan jumlah jam sama dengan peserta yang dinyatakan berhasil pada kedua modul.
c. Bagi Panitia Lokal 1) Sertifikat Panitia Lokal diberikan oleh UPT melaporkan hasil tugasnya
sebagai Panitia Lokal. 2) Sertifikat diberikan setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
d. Bagi Supervisor Program 3) Sertifikat Supervisor Program diberikan oleh UPT melaporkan hasil
tugasnya sebagai Supervisor Program. 4) Sertifikat diberikan setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
e. Bagi Admin UPT 1) Sertifikat Admin UPT diberikan oleh UPT melaporkan hasil tugasnya
sebagai Admin UPT. 2) Sertifikat diberikan setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
2. Surat Keterangan
Surat Keterangan diberikan oleh UPT kepada peserta yang dinyatakan “BELUM BERHASIL” dalam mengikuti Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka.
28
BABV PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan PelatihanKepala Sekolah PembelajarModalitas Tatap Muka ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka. Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah secara berkelanjutan sehingga dapat melakukan tugas dan tanggungjawabnyasecara berkualitas dan mampu berinovasi sesuai tuntutan perkembangan.
Petunjuk Teknis ini kami susun untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola Program Kepala Sekolah Pembelajar tahun anggaran 2016.Melalui berbagai penjelasan yang tertera dalam buku ini, diharapkan penyelenggaraan Program Kepala Sekolah Pembelajar dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur kemudian dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Petunjuk Teknis ini.
Bila terdapat hal yang belum jelas, Saudara dapat menghubungi UPT Program Kepala Sekolah Pembelajar.
29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Instrumen Penjaminan Mutu Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka
2. Smiley Face 3. Bull’s Eye 4. Instrumen Evaluasi Kegiatan 5. Instrumen Penilaian Peserta Terhadap Fasilitator 6. Format Penilaian Sikap 7. Format Penilaian Aspek Keterampilan 8. Instrumen Evaluasi Kualitas Kegiatan
64
Lampiran 2 : Smiley Face
65
Lampiran3: Bull’s Eye
Strategi/metode pembelajaran
Efektifitas kelompokbelajar
Materi/bahan kegiatan
Penguasaan Materi kegiatan
Respon pelatih
Organisasi kelas
Alokasi waktu
Media pembelajaran
67
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi Kegiatan
FORMULIR EVALUASI PELATIHAN OLEH PESERTA
Kami mohon Anda dapat menyisihkan waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan -
pertanyaan penting mengenai pelatihan yang Anda ikuti.
Berikan pendapat Anda sebenarnya terhadap pertanyaan - pertanyaan di bawah ini,
mohon tidak terpengaruh oleh pendapat peserta lainnya.
Nama Pelatihan :
Lokasi Pelatihan: Tanggal ﹎﹎ / ﹎﹎ / ﹎﹎﹎
BERILAH TANDA TICK (√) PADA KOTAK YANG DIANGGAP PALING SESUAI
DENGAN PENDAPAT ANDA. TANDA TICK DIBERIKAN HANYA PADA SATU KOTAK
PADA SETIAP PERTANYAAN.
1. Bagaimana Anda menilai kesesuaian isi pelatihan ini dengan pekerjaan Anda?
Sangat Baik ! Baik ! Cukup ! Kurang ! Sangat Kurang !
2. Bagaimana Anda menilai penguasaan materi para pelatih anda ? Sangat Baik ! Baik ! Cukup ! Kurang ! Sangat Kurang !
3. Bagaimana Anda menilai kualitas materi pelatihan yang disediakan dalam pelatihan ini ?
Sangat Baik ! Baik ! Cukup ! Kurang ! Sangat Kurang !
4. Bagaimana Anda menilai metode pengajaran / pelatihan yang digunakan?
Sangat Baik ! Baik ! Cukup ! Kurang ! Sangat Kurang !
5. Bagaimana Anda menilai pelatihan ini secara keseluruhan? Sangat Baik ! Baik ! Cukup ! Kurang ! Sangat Kurang !
6. Bagaimana Anda menilai kegiatan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk menerapkannya pada
pekerjaan Anda?
Sangat Baik ! Baik ! Cukup ! Kurang ! Sangat Kurang !
68
7.Apa yang paling Anda sukai dari pelatihan ini ? 8. Menurut pendapat Anda, perubahan – perubahan apa saja yang perlu dilakukan agar pelatihan ini menjadi
lebih baik? 9. Jelaskan dengan singkat rencana apa yang akan Anda lakukan ditempat kerja Anda setelah mengikuti
pelatihan ini. 10a. Apakah ada masalah atau kesulitan bahasa dalam pelatihan ini? Ya ! Tidak! 10b. Jika ya, jelaskan masalah atau kesulitan bahasa yang Anda alami? 11. Apakah Anda mempunyai pendapat lain tentang pelatihan ini ?
69
Lampiran5 : Instrumen Penilaian Peserta Terhadap Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar Moda Tatap Muka
Nama Kegiatan : Hari/tanggal : Nama Fasilitator : Skor Penilaian :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Kurang Baik 1 = Buruk
No Aspek Skor
1 Kemampuan menyampaikan tujuan pembelajaran 4 3 2 1
2 Pemberian motivasi kepada peserta
3 Kemampuan memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan
gagasan dan pengalaman
4 Penguasaan terhadap materi
5 Kemampuan menyampaikan materi
6 Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran
7 Ketepatan penggunaan metode dan teknik mengajar
8 Pemanfaatan media pengajaran
9 Kemampuan memberikan contoh dan ilustrasi
10 Kemampuan mengendalikan jalannya diskusi atau presentasi
tugas individu/kelompok
11 Kemampuan berinteraksi dengan peserta di dalam kelas
12 Penggunaan bahasa dalam pembelajaran
13 Cara menjawab pertanyaan dan memberi komentar dari peserta
14 Pemberian umpan balik.
15 Kemampuan menyimpulkan isi materi.
Jumlah Skor
Rerata
70
Lampiran 6 : Format Penilaian Aspek Sikap Peserta Kepala Sekolah Pembelajar
Nama Peserta : …………………………………..........................................….. Unit Kerja : …………………………………..........................................….. Mata Kegiatan : ………………………………….........................................…... Skala Penilaian : 4 = Selalu : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dan setiap saat. 3 = Sering : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dan dalam frekuensi yang
tinggi. 2 = Jarang : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dalam frekuensi yang
rendah. 1 = Tidak pernah : Bilamana sebuah perbuatan tidak pernah dilakukan sama sekali.
NO
SIKAP/PERILAKU SKOR
4 3 2 1
I. Kedisiplinan
1. Ketepatan waktu kehadiran di kelas
2. Keikutsertaan dalam kegiatan tatap muka dari awal sampai akhir
3. Kerapihan berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Bersikap sopan dan santun sesuai dengan etika
5. Perhatian kepada proses pembelajaran dalam setiap mata Kegiatan
II. Kerjasama
1. Tidak mendominasi di dalam kelas
2. Menerima pendapat orang lain
3. Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
4. Menempatkan diri dalam pergaulan di kelas/kelompok
5. Bersikap toleran kepada peserta lain yang membutuhkan
III. Tanggungjawab
1. Kesediaan melakukan tugas atau pekerjaan
2. Komitmen terhadap tugas/pekerjaan
3. Ketuntasan penyelesaian tugas/pekerjaan
4. Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
5. Kepedulian terhadap tugas/pekerjaan
Jumlah Skor
Rerata
………………, ………………..
Fasilitator,
71
Lampiran 7 : Format Penilaian Aspek Keterampilan Peserta Kepala Sekolah Pembelajar Nama Modul : ……………………………………
No. Nama Peserta LK ke ….. LK ke ….. LK ke …. LK ke …. LK ke …. LK ke …. LK ke ….
Skor Akhir Ketun tasan
Kualitas
Ketun tasan
Kuali tas
Ketun tasan
Kualitas
Ketun tasan
Kualitas
Ketun tasan
Kuali tas
Ketun tasan
Kuali tas
Ketun tasan
Kuali tas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
73
Lampiran 8 : Instrumen Evaluasi Kualitas Kegiatanoleh Pendamping Kegiatan dari UPT (PPPPTK /LPPKS/LPPPTK-KPTK)
EVALUASI KUALITAS PELATIHAN
NAMA PELATIHAN &No : LOKASI PELATIHAN :
TANGGAL EVALUASI :
PENYEDIA PELATIHAN :
NAMA PETUGAS M&E : TANDA TANGAN :
Kunci pilihan jawaban: (Key to answering options) A 85% - 100%, ideal - mendekai situasi yang ideal
B 70% - 84%, implementasi sudah baik, tetapi perlu ditingkatkan dalam beberapa bidang – lihat komentar
C 55% - 69%, cukup baik, tetapi membutuhkan peningkatan pada banyak bidang – lihat komentar
D kurang dari 55%, kurang memuaskan – lihat komentar
Topik A B C D Komentar Metodologi Penyampaian Pelatihan adalah partisipatif, sebagai contoh • peserta didorong untuk mengajukan pertanyaan dan penyedia pelatihan (TP) dengan tepat
menanggapi pertanyaan/isu yang dikemukakan
• peserta diberikan kesempatan untuk memberikan masukan berdasarkan pengalaman mereka sendiri
Metodologi penyampaian didasarkan pada prinsip pembelajaran orang dewasa, sebagai contoh • beberapa metode penyampaian digunakan termasuk ceramah, kerja kelompok dan individu,
sesi tanya jawab, dsb.
• contoh-contoh dan studi kasus digunakan untuk mengilustrasikan dan menerapkan inti pembelajaran ke tempat kerja peserta
• jangkauan alat visual, lisan dan audio yang digunakan
74
Topik A B C D Komentar • pelatihan melibatkan penggunaan prinsip Action Learning, seperti waktu disediakan untuk
refleksii dan revisi
Materi pelatihan digunakan dengan tepat, sebagai contoh • materi pelatihan dipresentasikan dengan baik, mudah untuk dibaca, diurutkan dengan baik
dan mudah untuk disimpan
• beberapa jenis materi pelatihan digunakan termasuk overheads dan hand outs, dsb • materi pelatihan dirujuk sebagai bagian dari pelatihan • materi pelatihan didistribusikan pada waktu dan dengan cara yang tepat • materi telah dikontekstualkan untuk menampung kebutuhan kelompok peserta, misalnya,
studi kasus dan/atau contoh-contoh yang diberikan cocok dengan lingkungan kerja peserta
Isi Pelatihan (Course Content) Pelatihan yang disajikan sesuai dengan yang diminta dalam spesifikasi pelatihan dan institusi koordinator, sebagai contoh
• keseluruhan tujuan pelatihan didiskusikan dengan peserta dan isi pelatihan diadaptasi sesuai kebutuhan yang dikemukakan
• tujuan pada setiap sesi dikemukakan dengan jelas dan pencapaian tujuan diperiksapada waktu yang tepat (misalnya pada akhir setiap sesi)
• mentor dan pembicara tamu digunakan dengan tepat untuk mendukung dan/atau melengkapi isi pelatihan
• kegiatan-kegiatan yang digunakan cocok dengan tujuan yang akan dicapai
Rencana Aksi Kepala Sekolah (Action Plans) dipresentasikan sebagai bagian dari pelatihan secara keseluruhan, sebagai contoh
• pengertian rencana aksidan proforma SMART diterangkan kepada peserta dengan rinci dan jelas oleh penyedia pelatihan (mereka sendiri dan/atau didukung oleh presentasi dari mentor)
• penyedia pelatihan mengintegrasikan rencana aksikedalam isi dan kegiatan pelatihan, yaitu, penyedia pelatihan mengindikasikan kepada peserta bagaimana informasi/kegiatan tertentu dapat mendukung pengembangan rencana aksipeserta
• penyedia pelatihan mendukung peserta baik perorangan atau berkelompok dalam penentuan dan penyelesaian isi rencana aksimereka
Isu-isu sekitar gender dengan tepat dipresentasikan sebagai bagian dari isi pelatihan secara keseluruhan, sebagai contoh
• prinsip-prinsip kesetaraan gender (gender equity) secara tepat dipresentasikan dan diterangkan kepada peserta
75
Topik A B C D Komentar • penyedia pelatihan mengintegrasikan isu-isu kesetaraan gender dan kesetaraan lainnya ke
dalam topik-topik utama isi pelatihan
• penyedia pelatihan membantu peserta untuk menghargai isu-isu gender dalam pengidentifikasian rencana aksimereka, dan mengidentifikasi strategi-strategi untuk memasukan respon-respon gender tersebut ke dalam rencana aksimereka
Pengetahuan dan latar belakang para pelatih (Knowledge and background of trainers) Para pelatih yang mempresentasikan materi, mendemonstrasikan pengetahuan teknis mutahir yang memadai tentang topik yang dibahas
• studi-studi kasus dan materi lain yang dipresentasikan oleh para pelatih mendemonstrasikan suatu pemahaman tentang konteks Indonesia, juga pemahaman tren-tren global
• Para pelatih kelihatan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta dan dapat menjawab isu-isu yang dikemukakan oleh peserta
Organisasi dan Logistik (Organisation and logistics) Pelatihan diimplementasikan dengan lancar dan tanpa kejadian penting, sebagai contoh • ada bukti bahwa para pelatih dan mentor telah mendiskusikan pengaturan logistik paling
kurang dua hari sebelum pelatihan dimulai
• pelatih menyediakan atau memastikan akses terhadap peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan
• penyedia pelatihan menyiapkan fasilitas pelatihan dengan cara yang tepat dan menyenangkan
• penyedia pelatihan menangani secara efektif semua isu-isu logistik yang muncul dengan secepatnya (dengan memberitahukan dan meminta bantuan mentor dan/atau panitia lokal dengan tepat)
Tempat pelatihan sesuai untuk digunakan sebagai sarana pelatihan yang efektif • lokasi mudah dijangkau oleh peserta dan para pelatih • ruangan pelatihan dalam kondisi yang baik (misal : pencahayaan alami atau selalu
memerlukan aliran listrik, kebersihan dinding ruangan dll.) condition, etc
• ruangan pelatihan memiliki tata letak yang cukup dan fleksibel untuk digunakan oleh grup diskusi besar maupun kecil
• tingkat kebisingan yang dapat ditoleransi • alat-alat kelengkapan ruangan/furniture sesuai untuk digunakan dalam kegiatan pelatihan
(misal : sesuai untuk kegiatan interaktif grup kecil dan besar)
• pendingin ruangan tersedia dan berfungsi dengan baik
76
Topik A B C D Komentar • terdapat fasilitas tambahan seperti white board, layer, flip chart, sound system dll • adanya jaminan pasokan listrik akan selalu tersedia (bila lampu padam, tersedia generator)
• adanya fasilitas penyediaan makanan (catering) yang layak, baik dari intern ataupun dari luar
Hubungan antara penyedia/oelaksana pelatihan dengan peserta Ada bukti bahwa pembinaan hubungan baik terjadi antara penyedia/p pelaksana pelatihan dan peserta, dan antara penyedia/pelaksana pelatihan dan pusbang tendik, sebagai berikut
• Penyedia/pelaksana pelatihan berinteraksidengan ramah dan dengan cara yang tepat selama pelatihan berlangsung, dan pada waktu istirahat (misalnya, para pelatih berbaur dengan peserta waktu istirahat, peserta kelihatan merasa leluasa dengan para pelatih)
• Penyedia/ pelaksana pelatihan mendemonstrasikan pendekatan kesetaraan dan penuh penghargaan dalam berinteraksidengan peserta, fasilitator, anggota panitia, observer
77
Lampiran 9 :Instrumen Monitoring Mandiri di Kelas pada Kepala Sekolah Pembelajar Moda Tatap Muka
Daftar Ceklis ini digunakan dalam kelas oleh pendamping selama penyelenggaraan kegiatan Kepala Sekolah Pembelajar.Gunakan hanya 1 instrumen ceklis ini untuk satu kelas. Tujuan dari instrumen ini adalah sebagai alat bantu penyelenggaraan kegiatan bagi widyaiswara, fasiitatordan staf yang terlibat agar semua proses M&E dan pelaporan data serta dokumentasi yang dibutuhkan dilaksanakan secara sistematis sesuai juknis. Tidak ada analisis khusus dilakukan terhadap instrumen ini.Arsipkan dokumen ini setelah pada hari terakhir kegiatan Kepala Sekolah Pembelajar Moda Tatap Muka sehingga menjadi dokumentasi pengelolaan data Kepala Sekolah Pembelajar Moda Tatap Muka. Nama Pelatihan :……………………………………………………………………..... Hari/Tanggal : ……………………………………………………………………… Lokasi : ……………………………………………………………………….. Instansi Pelaksana : ……………………………………………………………………….. Gelombang/Angkatan : ……………………………………………………………....... Kelas :………………………………………………………………………..
No Pernyataaan
Keterlaksanaan/ Ketersediaan
(berikan tanda V)
Tuliskan keterangan atau penjelasan yang relevan
terkait keterlaksanaan “Ya” atau “Tidak” Ya Tidak
1 Pre-testdikerjakan oleh semua peserta
2 Smiley face digunakan di kelas pada hari ke-1,3 dan 5
3 Bull’eye digunakan di kelas pada hari ke-2 dan 4
4 Post-test dikerjakanoleh semua peserta di akhir kegiatan pelatihan/lokakarya
5 Instrumen Evaluasi Pelatihan dikerjakan oleh peserta pada akhir kegiatan pelatihan/lokakarya
6 Data pre testdiserahkan ke petugas data untuk dientrikan ke SIM Kegiatan
7 Data evaluasi pelatihan diserahkan ke petugas data untuk dientrikan ke SIM Kegiatan
8 Ketersediaan hasil analisis data instrumen evaluasi pelatihan kuantitatif dan kualitatif untuk laporan kegiatan
9 Ketersediaan hasil analisis data pre test dan posttest pembelajaran peserta di kelas untuk laporan
78
No Pernyataaan Keterlaksanaan/
Ketersediaan (berikan tanda V)
Tuliskan keterangan atau penjelasan yang relevan
terkait keterlaksanaan “Ya” atau “Tidak” kegiatan
10 Ketersediaan salinan RTL peserta 12 Pengarsipan (arsip soft copy dan
hard copy yang relevan) semua instrumen dan hasil pembelajaran peserta IN-1 yaitu:
a. Smiley face dan Bull’ Eye b. Pre test c. Posttest d. Instrumen Monitoring Mandiri
Kelas e. Instrumen Evaluasi Pelatihan f. Salinan RTL Peserta g. Hasil Penilaian Pembelajaran
Peserta
Kendala peserta menggunakan modul : …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Komentar: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Tindak lanjut (Jika ada data dan dokumentasi yang belum lengkap) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………….,………, …………….., 20...
Kordinator Kelas