direktorat penataan sumber daya direktorat jenderal sumber daya dan perangkat pos dan informatika
DESCRIPTION
MANAGEMENT SPEKTRUM FREKUENSI RADIO BIDANG PENYIARAN TV DIGITAL. DIREKTORAT PENATAAN SUMBER DAYA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA. Amanat Undang-undang. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
DIREKTORAT PENATAAN SUMBER DAYA
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA
MANAGEMENTSPEKTRUM FREKUENSI
RADIO BIDANG PENYIARAN TV DIGITAL
Amanat Undang-undang…spektrum frekuensi radio dan orbit satelit merupakan sumber daya alam
terbatas…(oleh karena itu) telekomunikasi diselenggarakan
berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan,
kemitraan, dan etika (UU No. 36/1999)
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang kerjasama teknik dan penataan alokasi
Spektrum Frekuensi Radio
Apa dan Bagaimana?
Spektrum Frekuensi
Radio
sumber daya terbatas,
sangat vital dan
merupakan aset nasional
kehati-hatian dalam
manajemen dari perencanaan s.d pendistribusian
mencegah interferensi
penggunaan maksimal
fleksibel, dinamis, adaptif
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
0 Hz 400 GHz 3000 GHz
DIATUR DALAM
RADIO REGULATION - I T UBELUM DIATUR
SUDAH DIALOKASIKAN UNTUK 37 JENIS JASA (TERESTRIAL DAN
SATELIT)
VLF LF MF HF VHF UHF SHF EHF
275 GHz9 KHz
TIDAK DIALOKASI-KAN
400 GHz0
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
SPEKTRUM FREKUENSI SINAR
30 kHz 300 kHz 3MHz 30 MHz 300MHz 3 GHz 30 GHz 300 GHz
Sonar
Infra Mera
h
Ultra Violet
X ray
Alpha Betha
Gamma
SPEKTRUM FREKUENSI RADIOSonar
Cahaya
PITA SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO SPEKTRUM FREKUENSI CAHAYASONAR
Infra Red
Ultra Violet
X ray Alpha Betha Gamma SPEKTRUM FREKUENSI RADIOSONARCahaya tam pak
cos mic
SUDAH DIALOKASIKAN UNTUK 37 JENIS JASA (TERESTRIAL DAN SATELIT)
VLF LF MF HF VHF UHF SHF EHF
275 GHz9 KHz
TIDAK DIALOKASI-KAN
400 GHz0
30 kHz 300 kHz 3MHz 30 MHz 300MHz 3 GHz 30 GHz 300 GHz
BROADCASTING (PENYIARAN)
MARITIM (PELAYARAN)
AERONAUTICAL (PENERBANGAN)
SATELIT
UU No. 36 / 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor: 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 3881);
PP No. 52 / 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor: 107, Tambahan Lembaran egara Republik Indonesia Nomor:
3980);
PP No. 53 / 2000 tentang Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor: 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 3981);
REGULASI
PP Nomor 53 Tahun 2000PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT
Penetapan (assignment)
pita frekuensi
radio atau kanal
frekuensi radio…
…adalah otorisasi yang diberikan oleh suatu administrasi dalam hal ini Menteri ….. yang ruang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi.
Pasal 1
KOORDINASI PENGGUNAAN
PP Nomor 53 Tahun 2000PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT
Pasal 3 MENTERI (yang membidangi urusan frekuensi) menjalankan fungsi….. penetapan kebijakan, pengaturan,
pengawasan dan pengendalian (spektrum frekuensi radio) yang meliputi…
PERENCANAAN PENGGUNAAN
PENENTUAN PRIORITAS
PENGGUNAAN
PENDAYA-GUNAAN
MONITORING, OBSERVASI & PENERTIBAN
1
PP Nomor 53 Tahun 2000PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT
Pasal 6Perencanaan penggunaan spektrum frekuensi radio meliputi :
• perencanaan penggunaan pita frekuensi radio (band plan); dan
• perencanaan penggunaan kanal frekuensi radio (channeling plan)
PERENCANAAN PENGGUNAAN
1
PERENCANAAN PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENNSI
Mencegah Terjadinya Saling Mengganggu;
Efisien Dan Ekonomis;
Perkembangan Teknologi;
Kebutuhan Spektrum Frekuensi Radio Di Masa Depan; Dan/Atau
Mendahulukan Kepentingan Pertahanan Keamanan Negara, Keselamatan Dan Penanggulangan Keadaan Marabahaya (Safety And Distress), Pencarian Dan Pertolongan (Search And Rescue/SAR), Kesejahteraan Masyarakat Dan Kepentingan Umum.
PRINSIP DASAR TRANSISI ANALOG-DIGITAL
Jaminan penyaluran informasi melalui media penyiaran TV ke pemirsa tidak terputus
Jaminan kepada LPP dan LPS tentang tidak terganggunya kegiatan penyiaran, walau dalam
masa transisi (simulcast)
Pada masa transisi, LPP dan LPS yang sudah beroperasi memiliki prioritas awal untuk
bersiaran di digital
ISU UTAMA DALAM IMPLEMENTASI TV DIGITAL
SKEMA PENYELENGGARAAN MUX
SALAH SATU LPS EKSISTINGVs KONSORSIUM LPS EKSISTING
PENJATAHAN KANALJUMLAH KANALVsKEBUTUHAN
TEKNOLOGI KOMPRESIMPEG-2VsMPEG-4
RPM MASTER PLAN
Penggunaan pita frekuensi radio untuk keperluan televisi siaran digital terestrial pada pita frekuensi 478 - 694 MHz
yang dibagi untuk dua keperluan :
Untuk penyiaran televisi digital terestrial masa depan (future plan)
pada rentang frekuensi 478-526 MHz
Untuk penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak
berbayar (free to air) pada rentang frekuensi 526-694 MHz.
PM Masterplan (2)
Pemetaan kanal
frekuensi
• Penggunaan frekuensi radio untuk keperluan penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air) mengikuti pembagian kanal di setiap wilayah layanan yang dijamin bahwa sinyal dapat diterima dengan baik dan bebas dari gangguan atau interferensi sinyal frekuensi radio lainnya. Khusus untuk penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air) di suatu daerah yang tidak tercakup oleh wilayah layanan manapun dapat menggunakan kanal 46 (670 – 678 MHz), kanal 47 (678 - 686 MHz) dan kanal 48 (686 - 694 MHz) (Gap Filler).
Penerapan teknik Single
Frequency Network
(SFN)
• Penggunaan frekuensi radio untuk keperluan penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (Free To Air) dapat menerapkan teknik Single Frequency Network (SFN) pada kondisi dimana suatu daerah di satu wilayah layanan tidak mendapatkan sinyal dengan kualitas baik (blank spot).
Kanal yang akan digunakan untuk allotment (penjatahan) penyiaran digital terkait dengan konsep distribusi frekuensi pada band IV dan V UHF pada saat masa full digital, yaitu masa ketika semua layanan analog di band – band tersebut sudah “off-air” adalah sbb :
BAND IV, V UHF• Ch. 21 : Land Mobile Services;• Ch. 22 – 27 : dicadangkan untuk Future Use of Digital TV
(HDTV, Mobile TV, dll)• Ch. 28 – 45 : DVB-T2 ; Fixed Reception Free To Air• Ch. 46 – 48 : dicadangkan untuk Gap Filler ;• Ch. 49 – 62 : Digital Dividend (IMT / International Mobile
Telecommuncation)
POLA REUSE (1)
KM76/2003
a. Kanal yang digunakan : 22 – 62 ( 41 kanal )b. Pola reuse : 1. Grup 14 kanal (genap/ganjil) 2. Grup 13 kanal (genap/ganjil) 3. Grup 7 kanal (genap/ganjil) 4. Grup <7 kanal (genap/ganjil)
Pola Reusegrup kanal
RKM Digital
a. Kanal yang digunakan : 28 – 45 ( 18 kanal )b. Pola reuse : 1. Grup A : 6 kanal 2. Grup B : 6 kanal 3. Grup C : 6 kanal
Menyesuaikan dengan Recommendation ITU-R BT 1368pola perencanaan menggunakan model segitiga dengan 3 Grup
POLA REUSE (2)
GRUP A X1 X4 X7 X10 X13 X16
GRUP B X2 X5 X8 X11 X14 X17
GRUP C X3 X6 X9 X12 X15 X18
A B C A B C A
A B C A BC
A B C A BC
A B C A B C A
A B C A BC
A B C A B C A
Pengelompokan Grup Frekuensi :
Konfigurasi Peletakan Grup :
No. Kanal
MFS = 42.6 dBµV/m
MIFS =22.6 dBµV/m
PR = 20 dB
MFS = Minimum Field Strength
PR = Protection Ratio
MIFS = Maximum Interfering Field Strength
Grup CGrup B
Grup B
Grup A
Pola Reuse (3)
Pengelolaan Frekuensi Penyiaran• Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 serta Peraturan
Pemerintah juga Peraturan (Teknis) Menteri mengamanatkan: “Terciptanya pemanfaatan spektrum frekuensi yang efektif, efisien, dan sesuai dengan kemajuan teknologi serta kebutuhan untuk pembangunan nasional…”
• Undang-undang Penyiaran mengatur:“Penyelenggaraan kebutuhan frekuensi radio untuk keperluan penyiaran terestrial baik untuk penyelenggaraan Radio maupun Televisi…”
• Telah dilakukan upaya penyempurnaan Peraturan Menteri yang bermuatan revisi pengkanalan dan pemetaan serta persyaratan-persyaratan teknis yang diperlukan dalam penyelenggaraan penyiaran.
KESIMPULAN…spektrum frekuensi radio dan orbit satelit
merupakan sumber daya alam yang terbatas…(oleh karena itu) telekomunikasi
diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian
hukum, keamanan, kemitraan, dan etika (UU No. 36/1999)
Terima kasih…
Sugeng Budi PrasetyoKasi Alokasi Dinas Penyiaran
Email: [email protected] atau [email protected] Subdit NDTBD, Direktorat Penataan Sumber Daya
Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika