direktorat tanaman semusim tahun 2012 - · pdf filedalam melaksanakan tugas pokok tersebut,...

14
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Upload: letram

Post on 01-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

0

RENCANA KINERJA TAHUNAN

(RKT)

TAHUN 2013

Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012

DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012

Page 2: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) mengacu pada

Ketetapan MPR RI nomor : XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih

dan bebas dari korupsi dan nepotisme, Instruksi Presiden RI nomor 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. SAKIP sebagai

instrument utama dalam penyelenggaraan birokrasi di lingkungan pemerintahan

mempunyai kedudukan dan peran yang sangat strategis. Oleh karena itu dalam

pelaksanaannya diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder terkait lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan. Dengan pengimplementasian SAKIP tersebut dapat

diketahui secara tepat seberapa jauh tingkat capaian kinerja, kendala/hambatan dan

permasalahan serta upaya pemecahannya.

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang

akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Setiap tahun rencana strategis dituangkan dalam suatu perencanaan kinerja

tahunan. Rencana kinerja tahunan ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan

strategis yang memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai dalam suatu tahun

beserta indikator kinerjanya. Rencana kinerja tahunan ini berfungsi sebagai tolok ukur

yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan

pemerintahan untuk suatu periode tertentu.

Dokumen rencana kinerja tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2013

memuat informasi tentang program, sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang

akan dicapai pada tahun dan alokasi anggaran tahun 2013. Dengan disusunnya rencana

kinerja tahunan ini diharapkan indikator kinerja serta target capaiannya akan didukung

oleh semua pihak terkait sehingga hasil yang dicapai dapat optimal sesuai yang

dikehendaki untuk mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan,

akuntabel dan berorientasi pada hasil.

Page 3: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

2

B. Tujuan

1. Menghubungkan antara perencanaan strategis dan perencanaan operasional secara

terinci;

2. Membantu pencapaian hasil pelaksanaan program

3. Memudahkan proses pengukuran dan penilaian kinerja

4. Membantu pemantauan dan evaluasi kinerja

5. Membantu dalam menetapkan target kinerja

II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

A. Tugas Pokok

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma,

standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

tanaman semusim.

B. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber

daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,

perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pendayagunaan

sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim; dan

5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Semusim.

Page 4: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

3

III. VISI DAN MISI DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM

A. Visi

Visi Direktorat Tanaman Semusim adalah Menjadi fasilitator dan dinamisator terpercaya

dalam memberikan pelayanan prima pengembangan usaha budidaya Tanaman Semusim

perkebunan yang efisien, produktif, berdayasaing dan berkelanjutan.

B. Misi

Direktorat Tanaman Semusim menetapkan misinya sebagai berikut :

1. Mendorong upaya peningkatan produksi dan produktivitas usaha budidaya tanaman

semusim;

2. Memfasilitasi terwujudnya integrasi antar pelaku usaha budidaya tanaman semusim

dengan pendekatan kawasan;

3. Memotivasi penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal;

4. Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan kelembagaan petani.

IV. TUJUAN DAN SASARAN

A. Tujuan

Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan tahun 2013

sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan 2013,

maka tujuan Direktorat Tanaman Semusim adalah :

1. Mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim,

peningkatan efisiensi dan keberlanjutan usaha;

2. Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian, dan profesionalisme pelaku

usaha produksi perkebunan tanaman semusim, terutama petani perkebunan

(pekebun);

3. Meningkatkan hubungan sinergis antar pelaku usaha agribisnis perkebu nan

tanaman semusim;

4. Mendorong penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha melalui

optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengembangan agribisnis perkebunan tanaman

semusim yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

5. Memfasilitasi peningkatan kontribusi perkebunan tanaman semusim dalam

mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan

pengembangan perkebunan.

Page 5: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

4

B. Sasaran Pembangunan Perkebunan Tanaman Semusim

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, lebih lanjut ditetapkan beberapa

sasaran yang akan dicapai Direktorat Tanaman Semusim dalam tahun 2013 adalah

sebagai berikut :

1. Tersedianya berbagai pedoman umum untuk tercapainya peningkatan produktivitas

perkebunan tanaman semusim, terutama di wilayah-wilayah potensial;

2. Terfasilitasinya pencapaian peningkatan pendapatan petani dengan usaha pokok

berbasis perkebunan tanaman semusim;

3. Terwujud dan terbinanya kelembagaan petani perkebunan tanaman semusim, baik

kelembagaan ekonomi maupun kelembagaan non ekonomi;

4. Terfasilitasinya peningkatan tambahan penyerapan tenaga kerja;

5. Terfasilitasinya pertumbuhan perekonomian wilayah terutama di wilayah perdesaan.

Adapun sasaran pembangunan perkebunan tanaman semusim secara umum dilihat

dari luas areal, produksi dan produktivitas adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Sasaran Luas Areal Komoditas Unggulan Perkebunan (Tanaman Semusim) Tahun 2010─2014

Komoditi Luas Areal (000 ha) Laju Pertmb (%)

/tahun 2010 2011 2013 2013 2014

Tebu 464,64 572,12 631,85 691,10 766,61 13,47

Kapas 15,00 17,50 20,00 23,50 25,00 13,71

Tembakau 205,00 205,00 205,00 205,00 205,00 0

Nilam 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 6,49

Target tersebut, khususnya untuk komoditi tebu dengan menggunakan asumsi

bahwa lahan untuk perluasan pengembangan tebu di luar jawa dapat disediakan dari

lahan eks HPK oleh Kementerian Kehutanan.

Page 6: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

5

Tabel 2. Perkembangan Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan (Tanaman Semusim) Tahun 2010─2014

Komoditi Produksi (000 ton) Laju Pertmb

(%/tahun) 2010 2011 2013 2013 2014

Tebu (gula) 2.996.00 3.867,23 4.396,20 4.934,73 5.700,00 17,63

Kapas (kapas berbiji) 26,25 33,00 40,00 57,00 63,00 24,99

Tembakau (daun kering)

181,00 182,00 183,00 183,00 184,00 0,41

Nilam (daun kering) 91,00 97,00 106,00 116,00 124,00 8,05

Target produksi tersebut, khususnya untuk komoditi tebu dengan menggunakan

asumsi bahwa pembangunan Pabrik Gula (PG) oleh Investor ditargetkan 15 PG dengan

rata-rata kapasitas 10.000 TCD.

Tabel 3. Perkembangan Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan

(Tanaman Semusim) Tahun 2010─2014

Komoditi Produktivitas (kg/ha) Laju Pertmb

(%) /tahun 2010 2011 2013 2013 2014

Tebu (gula) 6.448 6.760 6.960 7.130 7.440 3,65

Kapas (serat Berbiji) 1.750 1.900 2.000 2.200 2.500 9,37

Tembakau (daun kering) 885 888 890 892 893 0,23

Nilam (Daun kering) 6.300 6.400 6.500 6.550 6.600 1,17

Target produktivitas tersebut, khususnya untuk komoditi tebu dengan

menggunakan asumsi bahwa revitalisasi pabrik gula eksisting yang dilakukan oleh

Kementerian BUMN dimulai tahun 2010 dan pertanaman tebu dengan menggunakan

benih unggul serta dilakukannya perbaikan/penyempurnaan manajemen tebang muat

angkut. Target produktivitas untuk kapas dengan asumsi benih yang dipakai adalah benih

hibrida untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan tidak terjadi pergeseran musim.

Page 7: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

6

V. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Pengembangan agribisnis perkebunan tanaman semusim masih belum optimal. Hal ini

terkait dengan kendala beragam yang dihadapi dalam pengembangan agribisnis dimaksud

yang sifatnya sangat khas antara pengembangan satu komoditas dengan komoditas lainnya.

Pada agribisnis berbasis tebu, misalnya, kita menyaksikan adanya persoalan kelembagaan.

Kondisi ini telah menyebabkan rendahnya efisiensi, produktivitas dan mutu hasil industri gula

nasional. Teknologi yang sebenarnya sudah tersedia untuk mendukung pengembangan

agribisnis berbasis tebu tidak dapat dioptimalkan penggunaannya, sehingga petani

menerapkan pola dan teknik budidaya yang jauh dari standar yang seharusnya diikuti.

Di lapangan ditemukan pula adanya kesalahan manajemen, sebagai contoh: dalam penentuan

jadual tebang atau ketersediaan tenaga tebang yang tidak sesuai dengan rencana penebangan

di suatu wilayah pabrik gula, keterbatasan ketersediaan bibit unggul, lokasi bahan baku yang

ratusan kilometer dari pabrik dan sebagainya. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah

dalam hal tataniaga gula yang fluktuatif dan seringkali terancam oleh pergerakan harga gula

internasional hingga mencapai ke tingkat yang tidak dapat memberikan insentif bagi para

pelaku usaha pergulaan.

Pada agribisnis serat kapas juga masih menghadapi beberapa kendala. Tanaman kapas

merupakan tanaman semusim yang memerlukan suplai pengairan yang tepat waktu dan

jumlah, di sisi lain pengembangan kapas pada umumnya pada lahan marginal (kering) yang

sistem pengairannya tergantung dari iklim, sehingga apabila terjadi pergeseran musim sangat

mempengaruhi produksi dan mutu serta kapas. Disamping itu kendala teknologi juga masih

dirasakan petani, terutama gangguan organisme pengganggu tumbuhan (hama dan penyakit)

yang mengakibatkan tingginya biaya pemeliharaan, terutama komponen pestisida. Sementara

itu, teknologi rekayasa genetika yang menghasilkan varietas kapas transgenik masih

memerlukan waktu dalam penerapannya secara luas, mengingat diperlukan berbagai uji,

terutama pengaruhnya terhadap lingkungan. Hal lain yang perlu menjadi perhatian juga

adalah keterbatasan lahan untuk pengembangan tanaman kapas. Para pakar serat kapas

memperkirakan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan serat kapas maksimal 30%

dari kebutuhan nasional. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa Indonesia hanya

memproduksi kapas serat pendek sebagai pencampur kapas serat panjang yang diimpor. Oleh

karenanya, perlu segera mendorong para pelaku industri tekstil untuk mulai menyusun design

pengembangan agribisnis berbasis serat alam lainnya, seperti rami, rosela, jute, kenaf, abaka,

dan lain-lain.

Page 8: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

7

Pada agribisnis tembakau, dijumpai adanya kecenderungan kelebihan penawaran di

sentra produksi tembakau, seperti tembakau jenis virginia dan rakyat. Hal ini menyebabkan

kesulitan pemasaran hasil, terutama bagi petani tembakau yang belum terorganisasi dalam

hubungan kemitraan dengan pabrik rokok/perusahaan pengelola. Khusus tembakau jenis

virginia FC (krosok), untuk pengovenan mengalami kelangkaan dan mahalnya harga bahan

bakar minyak tanah (BBMT) sehingga perlu segera dilakukan diversifikasi ke bahan bakar

alternatif (BBA), seperti batubara, LPG dan bio-briket.

Pada pengembangan tanaman nilam permasalahan utama yang dijumpai adalah adalah

mutu, tingkat harga dan fluktuasi harga. Semua pelaku usaha (petani, penyuling dan

eksportir) menerima resiko kerugian yang sama akibat masalah tersebut. Sedangkan

permasalahan mutu minyak nilam merupakan akumulasi dari masalah mutu bahan baku

tanaman, penggunaan alat penyuling dan teknologi proses, serta apresiasi / insentif harga

terhadap mutu yang lebih baik.

VI. PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM

A. Program

Program Direktorat Tanaman Semusim adalah peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu tanaman semusim yang dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong

upaya-upaya untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

semusim.melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh

perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha serta pelayanan organisasi

secara optimal. Prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan

bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim, mulai dari identifikasi dan

pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya dan pemberdayaan kelembagaan.

B. Kegiatan

Kegiatan pembangunan tanaman semusim dilaksanakan berdasarkan skala prioritas,

agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Fokus kegiatan

yang terkait dengan Direktorat Tanaman Semusim adalah :

(1) Swasembada gula nasional;

(2) Pengembangan komoditas ekspor;

(3) Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Page 9: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

8

VII. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Kebijakan

Guna mencapai Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Direktorat Tanaman Semusim, serta

sesuai dengan ruang lingkup tugas pokok dan fungsi, serta memperhatikan arah kebijakan

pembangunan perkebunan tahun 2013 maka Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim

tahun 2013 dirumuskan dalam kebijakan umum dan kebijakan teknis sebagai berikut:

1. Kebijakan Umum

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, kebijakan umum

pembangunan tanaman semusim adalah: Mendorong dan memfasilitasi

peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman semusim

perkebunan.

2. Kebijakan Teknis

Kebijakan teknis pembangunan tanaman semusim adalah Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim melalui :

a Pengembangan komoditi tanaman semusim dengan memanfaatkan potensi

yang ada berbasis sumberdaya local, pengembangan IPTEK dan

memperhatikan kelestarian sumberdaya alam;

b Peningkatan kemampuan SDM;

c Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha;

d Peningkatan investasi usaha tanaman semusim sesuai kaidah pengelolaan SDA

dan lingkungan hidup;

e Pengembangan system informasi tanaman semusim.

B. Strategi

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta implementasi kebijakan

pembangunan tanaman semusim, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh selama

tahun 2013 adalah mengoptimalkan peran organisasi Direktorat Tanaman Semusim

dalam memfasilitasi pengembangan usaha budidaya tanaman semusim dan peningkatan

peran kelembagaan perkebunan dengan rincian sebagai berikut :

a. Pengembangan Komoditi Tanaman Semusim

Tingkat produktivitas dan mutu tanaman semusim dewasa ini masih belum

mencapai standar baku disebabkan karena sebagian besar atau hampir seluruhnya

diusahakan oleh petani perkebunan rakyat (pekebun) yang pada umumnya belum

Page 10: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

9

melaksanakan praktek budidaya yang baik dan benar, seperti belum seluruhnya

menggunakan benih unggul dan teknis budidaya belum sepenuhnya mengikuti baku

teknis. Untuk itu dalam pengembangan tanaman semusim perlu dilakukan berbagai

upaya seperti :

- Intensifikasi dan diversifikasi

- Penyediaan benih unggul bermutu

- Meningkatkan penerapan paket teknologi ramah lingkungan

- Mendorong penerapan standard mutu sesuai dengan kebutuhan pasar.

b. Peningkatan SDM

Sumberdaya manusia utama dalam pengembangan tanaman semusim adalah

pelaku usahanya, yaitu petani, kelompok tani, dan petugas. Kondisi SDM yang ada

saat ini masih perlu untuk ditingkatkan kualitasnya, khususnya dalam hal

pengetahuan dan keterampilannya di bidang usaha tani melalui :

- SDM Petugas

Peningkatan kualitas moral, dan etos kerja petugas

Penciptaan lingkungan kerja yang kondusif dan membangun sistem

pengawalan yang efektif

Peningkatan penerapan sistem rekruitmen dan karir yang terprogram serta

transparan untuk mewujudkan petugas yang profesional

- SDM Petani dan Masyarakat

Peningkatan kemampuan dan kemandirian petani untuk mengoptimalkan

usahanya secara berkelanjutan

Fasilitasi peningkatan kemampuan petani untuk dapat mengakses berbagai

peluang usaha dan sumberdaya dalam memperkuat usahanya

Penumbuhan kebersamaan dan pengembangan kemampuan petani dalam

mengelola kelembagaan petani dan kelembagaan usaha serta menjalin

kemitraan

c. Pengembangan Kelembagaan Petani dan Kemitraan Usaha

Dalam rangka mengembangkan kelembagaan petani dan kemitraan usaha,

strategi yang dilakukan adalah :

Page 11: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

10

- Mendorong peningkatan kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani

untuk menjalin kerjasama usaha dengan mitra terkait serta mengakses berbagai

peluang usaha dan sumberdaya yang tersedia;

- Mendorong terbentuknya kelembagaan komoditas tanaman semusim yang

tumbuh dari bawah;

- Meningkatkan fungsi pendampingan kepada petani dan kelembagaan usahanya;

- Mendorong kemitraan yang saling menguntungkan, saling menghargai dan

saling bertanggungjawab.

d. Peningkatan Investasi Usaha

Dalam rangka mendorong terciptanya iklim investasi usaha yang kondusif, dan

meningkatkan peran serta pekebun, UMKM, masyarakat, swasta untuk berinvestasi

di bidang agribisnis tanaman semusim, pihak perbankan telah menyediakan kredit

program dan kredit komersial, seperti Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E),

Kredit Usaha Rakyat (KUR). Strategi yang dilakukan adalah :

- Memberikan fasilitasi, advokasi dan bimbingan dalam memperoleh kemudahan

akses untuk pelaksanaan investasi usaha;

- Mendorong pelaksanaan pemanfaatan dana perbankan untuk pengembangan

tanaman semusim, terutama untuk UMKM;

- Mempercepat proses pelayanan kepada pelaku usaha.

e. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Pembangunan perkebunan tanaman semusim tersebar di hampir seluruh

wilayah kepulauan Indonesia. Untuk penyebarluasan informasi terkait dengan SDM,

teknologi, pasar, dan hasil capaian pembangunan secara akurat dan tepat waktu dari

berbagai lokasi dibutuhkan suatu sistem informasi manajemen di setiap tingkatan

(Pusat, Provinsi dan Kabupaten). Dalam rangka pengembangan sistem informasi

manajemen tanaman semusim ditempuh srategi sebagai berikut :

- Mengembangkan sistem informasi, mencakup kemampuan menyusun dan

menyebar luaskan informasi yang lengkap mengenai SDM, teknologi, peluang

pasar, sumber permodalan, capaian usaha perkebunan untuk mendorong dan

menumbuhkan minat pelaku usaha secara keseluruhan;

- Meningkatkan jejaring kerja dengan institusi lainnya yang terkait.

Page 12: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

11

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1

A. LatarBelakang ………………………………………………………… 1

B. Tujuan ………………………………………………………… 2

II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ………………………………………………………… 2

A. Tugas Pokok …………………………………………………………. 2

B. Fungsi …………………………………………………………. 2

III. VISI DAN MISI ………………………………………………………… 3

A. Visi ………………………………………………………… 3

B. Misi …………………………………………………………. 3

IV. TUJUAN DAN SASARAN …………………………………………………………. 3

A. Tujuan …………………………………………………………. 3

B. Sasaran …………………………………………………………. 4

V. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ……………………………………………………… 6

VI. PROGRAM DAN KEGIATAN …………………………………………………………. 7

A. Program …………………………………………………………. 7

B. Kegiatan …………………………………………………………. 7

VII. KEBIJAKAN DAN STRATEGI …………………………………………………………. 8

A. Kebijakan …………………………………………………………. 8

B. Strategi …………………………………………………………. 8

LAMPIRAN

Page 13: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

0

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM

TAHUN 2013

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan

yang berkelanjutan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terfasilitasinya pengembangan budidaya 1. Swasembada Gula Nasional

tanaman semusim (Tebu, Kapas, - Tebu (000 ha)

692

tembakau dan nilam) 2. Pengembangan Komoditas

Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

- Kapas (000 ha)

24

3. Pengembangan Komoditas Ekspor

- Tembakau (000 ha)

205

- Nilam (000 ha)

17

4. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan

- Integrasi tanaman semusim ternak (paket) 6

Jumlah Anggaran : Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

Rp. 252.566.000.000,-

Page 14: Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 - · PDF fileDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat Tanaman Semusim ... peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman

1