dirgantara indonesia wdonesian aerospace (1ae|...
TRANSCRIPT
DIRGANTARA INDONESIA WDONESIAN AEROSPACE (1Ae|
PERJANJIAN KERJA SAMA
ANTARA
PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
DENGAN
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA
TENTANG
PEMBERDAYAAN PENERBANG
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA
SEBAGAI TENAGA PENDUKUNG KEGIATAN UJI TERBANG
DI PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
No: PTD/P^VOOO1 / d t oooo /o i/2-C49
No: HK .2P\/\/z/S>T?\-M>\9
Pada hari ini Kamis, tanggal sepuluh, bulan Januari, tahun dua ribu sembilan belas
(10-01-2019) bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama
Jabatan
Alamat
2. Nama
NIP
Pangkat
Jabatan
Alamat
GITA AM PERIA WAN
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DIRGANTARA
INDONESIA (PERSERO), diangkat berdasarkan Akta Notaris Kristi
Andana Yulianes S.H. No. 02 tanggal 09 Agustus 2017
Jalan Pajajaran No. 154, Bandung 40174
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
CAPT. NOVYANTO WIDADI, SAP, MM.
19681123 201611 1 001
Pembina Utama Muda (IV/c)
Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, diangkat
berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No : SK. 1467
tahun 2016 tanggal 2 November 2016
Jalan PLP Curug - Tangerang 15820
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Halaman 1 dari 9 PIHAK PERTAMA:PIHAK KEDUA :
Dalam kedudukan dan jabatan tersebut di atas PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
selanjutnya masing-masing disebut PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
(1) PIHAK PERTAMA merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam
industri kedirgantaraan dan memiliki kemampuan dalam bidang rancang bangun,
pengujian, produksi, perawatan, perbaikan dan modifikasi pesawat terbang,
yang dalam kegiatannya membutuhkan tenaga penerbang untuk melakukan
pengujian pesawat terbang.
(2) PIHAK KEDUA adalah sebuah Institusi Pelatihan Penerbangan di bawah
Kementerian Perhubungan yang bertugas menyelenggarakan pendidikan,
pelatihan serta pengabdian kepada masyarakat di bidang penerbangan, memiliki
tenaga instruktur penerbang yang memiliki kualifikasi untuk diberdayakan
sebagai penerbang pada PIHAK PERTAMA.
(3) Bahwa PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk melakukan pengujian
terhadap semua produksi pesawat terbang dalam memenuhi standar
keselamatan dan keamanan penerbangan.
(4) Bahwa tenaga instruktur penerbang PIHAK KEDUA, perlu untuk menambah
pengalaman terbang dengan menerbangkan berbagai jenis pesawat.
(5) Bahwa PIHAK KEDUA bersedia membantu PIHAK PERTAMA untuk
mempekerjakan paruh waktu tenaga instruktur penerbang sebagai tenaga uji
terbang, selama tidak mengganggu tugas pokok dan fungsinya.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Pemberdayaan Penerbang PIHAK
KEDUA Sebaga Tenaga Pendukung Kegiatan Uji Terbang di PIHAK PERTAMA
(selanjutnya disebut "Perjanjian"), dengan ketentuan dan persyaratan sebagai
berikut:
Halaman 2 dari 9 PIHAK P E R T A M A :^ ^ * * ^PIHAK KEDUA : Q/
Pasal 1DASAR HUKUM
(1) Undang-undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
(2) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 189 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan.
(3) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 31 tahun 2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.
(4) MOU No.
Pasal 2RUANG LINGKUP
Pemanfaatan tenaga Penerbang PIHAK KEDUA, untuk mendukung pelaksanaan tugas
sebagai tenaga penerbang pendukung pengujian terbang untuk PIHAK PERTAMA, dan
PIHAK PERTAMA akan memanfaatkan tenaga Penerbang PIHAK KEDUA untuk
mendukung pelaksanaan tugas tersebut di atas.
Pasal 3MINIMUM KUALIFIKASI
Tenaga Penerbang PIHAK KEDUA, untuk mendukung pelaksanaan tugas sebagai
tenaga penerbang pendukung pengujian terbang untuk PIHAK PERTAMA, memiliki
minimum kualifikasi sebagai berikut:
1. Memiliki CPL Holder, Instrument Rating, M ulti Engine,
2. Memiliki minimum 1000 (seribu) jam terbang;
4. Memiliki pengalaman sebagai Instruktur Terbang;
5. Memiliki Medica! Record yang masih berlaku.
Halaman 3 dari 9 PIHAK PERTAMA: J jl-vv*-''PIHAK KEDUA : € 2
Pasal 4
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatangani, dan dapat
diperpanjang bila diperlukan oleh PARA PIHAK.
Pasal 5HAK DAN KEWAJIBAN
(1) PIHAK PERTAMA berhak untuk:
a. Memberdayakan keahlian terbang, yang dimiliki oleh peserta PIHAK KEDUA
sesuai dengan yang diperlukan oleh PIHAK PERTAMA.
b. Mengajukan jadwal terbang kepada PIHAK KEDUA, minimal seminggu
sebelum kegiatan pengujian terbang dilaksanakan.
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:
a. Membayarkan hak-hak yang diterima oleh peserta PIHAK KEDUA.
b. Melaksanakan pelatihan Type Rating Kodiak 100 kepada peserta dari PIHAK
KEDUA.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta PIHAK KEDUA untuk melakukan
pelatihan terhadap jenis pesawat yang di produksi oleh PIHAK PERTAMA
dalam rangka pemenuhan kebutuhan PIHAK PERTAMA.
d. Memberikan pelatihan dan kesempatan kepada peserta PIHAK KEDUA untuk
menjadi Penerbang Pengujian Pesawat oleh PIHAK PERTAMA dalam rangka
pemenuhan kebutuhan PIHAK PERTAMA.
e. Menanggung asuransi terbang dan asuransi kesehatan peserta PIHAK KEDUA,
sesuai ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.
f. Menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi lokal dari fasilitas
penginapan yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA ke base operasi PIHAK
PERTAMA pulang pergi, selama ditempatkan oleh PIHAK PERTAMA.
Halaman 4 dari 9 PIHAK P E R T A M A j^ ^ v v ^PIHAK KEDUA :
g. Menyediakan fasilitas keselamatan penerbangan untuk PIHAK KEDUA, sesuai
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di PIHAK
PERTAMA.
h. Memberikan biaya perjalanan dinas apabila ditugaskan di luar base operasi
PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA berhak untuk:
a. Mendapatkan biaya transportasi sebesar R p l.000.000,00 (satu juta rupiah)
pulang pergi per kedatangan ke Bandung, maksimum sebanyak 2 (dua) kali
pulang pergi dalam waktu 30 (tiga puluh) hari.
b. Mendapatkan uang harian sebesar:
- Pilot : Rpl.000.000,00 (satu juta rupiah)/hari.
c. Mendapatkan honor terbang sebesar:
- Pilot : Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)/jam.
d. Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan terhadap jenis pesawat
yang di produksi oleh PIHAK PERTAMA dalam rangka pemenuhan kebutuhan
PIHAK PERTAMA.
e. Mendapatkan kesempatan untuk menjadi Penerbang Pengujian Pesawat
PIHAK PERTAMA dalam rangka pemenuhan kebutuhan PIHAK PERTAMA.
f. Mendapatkan fasilitas asuransi terbang dan asuransi kesehatan sesuai
ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.
g. Mendapatkan fasilitas akomodasi dan transportasi lokal dari fasilitas
penginapan yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA ke fasilitas operasi PIHAK
PERTAMA pulang pergi selama penempatan di fasilitas PIHAK PERTAMA.
h. Mendapatkan fasilitas keselamatan penerbangan, sesuai peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.
Halaman 5 dari 9 PIHAK PERTAMA: < d o r 'V r ~PIHAK KEDUA :
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk:
a. Memenuhi jadwal terbang yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA dengan
menerbitkan Surat Perintah Tugas (SPT) kepada Peserta, dengan tetap
memperhatikan kegiatan utama pada PIHAK KEDUA.
b. Mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA.
Pasal 6CARA PEMBAYARAN
Pembayaran dilakukan oleh PIHAK PERTAMA secara langsung kepada Peserta PIHAK
KEDUA, dengan cara transfer ke rekening yang disampaikan secara tertulis dari
peserta PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 7 PAJAK
Setiap Pajak atas pembayaran honor dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
akan diberlakukan sesuai ketentuan Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Pasal 8FORCE MAJEURE
(1) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau
kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam PERJANJIAN ini
yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK
yang digolongkan sebagai force majeure.
(2) Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure meliputi bencana alam (gempa
bumi, taufan, banjir, dan lain-lain), wabah penyakit, perang, peledakan, revolusi,
huru-hara, ketetapan pemerintah, dan kekacauan ekonomi/moneter yang
berpengaruh pada pelaksanaan PERJANJIAN ini.
Halaman 6 dari 9 PIHAK PERTAMA:PIHAK KEDUA OP
(3) Apabila terjadi force majeure maka PIHAK yang lebih dahulu mengetahui wajib
memberitahukan kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender setelah berhentinya force majeure untuk diselesaikan secara
musyawarah.
(4) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal ini tidak
menghapuskan PERJANJIAN ini, dan berdasarkan kesiapan kondisi PARA PIHAK,
maka PARA PIHAK dapat melanjutkan PERJANJIAN ini sebagaimana mestinya.
Pasal 9PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini terdapat perselisihan atau ketidak
sesuaian pendapat di antara PARA PIHAK maka akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.
(2) Dalam hal tidak tercapai mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia.
Pasal 10PEMBERITAHUAN
(1) Semua surat atau pemberitahuan yang dikirim oleh masing-masing PIHAK
kepada PIHAK lainnya, mengenai dan/ atau yang berkaitan dengan PERJANJIAN
ini, dilakukan secara tertulis melalui korespondensi dengan alamat sebagai
berikut:
PIHAK PERTAMA:
PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
Alamat : Jalan Pajajaran No. 154, Bandung 40174
Telepon/Fax : (022)6054278/ 6310708
Email : [email protected]
u.p : Kepala Divisi Pusat Uji Terbang
Halaman 7 dari 9
Jawa Barat
PIHAK P E R T A M A > ^ tv ^ /PIHAK KEDUA : W -
PIHAK KEDUA:
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA
Alamat : Jalan Raya PLP Curug, Serdang Wetan, Legok, Suka Bakti,
Curug, Tangerang 15820 - Banten
Telepon/ Fax
u.p.
(021) 5982204/ 5982205
Ketua Jurusan Penerbang
(2) Perubahan atas informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus segera
diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dan mulai berlaku sejak
diterimanya pemberitahuan tersebut yang dibuktikan dengan tanda terima atas
pemberitahuan dimaksud.
Pasal 11 LAIN-LAIN
Hal-hal lain yang belum diatur dalam PERJANJIAN ini atau segala perubahan terhadap
PERJANJIAN ini akan ditentukan dan dibuat secara tertulis dengan persetujuan dari
PARA PIHAK dan diatur dalam bentuk adendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari PERJANJIAN ini.
Halaman 8 dari 9 PIHAK PERTAMA: PIHAK KEDUA :
Demikian PERJANJIAN ini ditandatangani di Jakarta, pada hari dan tanggal sesuai
tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, dan
mempunyai isi dan kekuatan hukum yang sama, masing-masing 1 (satu) rangkap asli
untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Pasal 12PENUTUP
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN
INDONESIA
PT DIRGANTARA INDONESIA
(PERSERO)
Halaman 9 dari 9 PIHAK PERTAMAPIHAK KEDUA : <fjp
Pasal 12PENUTUP
Demikian PERJANJIAN ini ditandatangani di Jakarta, pada hari dan tanggal sesuai
tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, dan
mempunyai isi dan kekuatan hukum yang sama, masing-masing 1 (satu) rangkap asli
untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA,
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN
INDONESIA
PIHAK PERTAMA,
PT DIRGANTARA INDONESIA
(PERSERO)
GITA AM PERIA WAN Direktur Teknologi dan Pengembangan
Halaman 9 dari 9 PIHAK PERTAMA:PIHAK KEDUA :