discoloration teeth
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
1/38
DISCOLORATIONTEETH
By: SGD 2 BLOK 20
FKG 2009
Semarang, 6 Juni 2012
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
2/38
Diskolorisasi Gigi
Diskolorisasi dapat di klasifikasikan kedalam 2 cara yaitu
(McLaughlin, 1991 dan Garber, 1995):
1. Diskolorisasi ekstrinsik
2. Diskolorisasi intrinsik
2
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
3/38
Lanjutan
1. Diskolorisasi ekstrinsik
Perubahan warna eksrinsik yang ditemukan padapermukaan luar gigi dan biasanya dikarenakan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
berwarna seperti teh, kopi , cola
perwarnaan coklathingga hitam; nikotin perubahan warna yang gelap; merokok tembakau, cerutu, dan pipa perubahan warna
coklat kekuningan sampai hitam yang biasanya terjadipada bagian servikal gigi dan permukaan lingual;
merokok mariyuana menghasilkan garis tajam
berbentuk cincin disekitar servik gigi yang berdekatanpada gingival margin;
mengunyah tembakau secara sering terjadinyapenetrasi kedalam microcracks pada enamel untukmenghasilkan perubahan warna yang lebih gelap.
3
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
4/38
Lanjutan
2. Diskolorisasi intrinsik
Diskolorisasi instrinsik merupakan hasil dari perubahan
warna dari struktur internal gigi yang dikarenakan faktorsistemik maupun local. Perubahan warna instrinsik lebih
terlihat daripada perubahan warna yang terjadi secara
ekstrinsik.
4
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
5/38
Etiologi Diskolorisasi
Ekstrinsik dan IntrinsikEtiologi diskolorisasi(Torabinejad , 2008)
Penyebab perubahan warna
a. Perubahan warna alami / didapat
1) Nekrosis pulpa
Keadaan nekrosis pulpa menyebabkan dilepasnya
produk disintegrasi jaringan, senyawa senyawa berwarna ini
dapat merembes ke tubulus sehingga mewarnai dentin
sekelilingnya. Derajat perubahan warna secaralangsung berkaitan dengan berapa lama pulpa telah
menjadi nekrosis.
5
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
6/38
Lanjutan
2) Pendarahan intrapulpa
Pada keadaan dimana pembuluh darah di mahkota putus
dan terjadi pendarahan serta lisisnya eritrosis, maka ada
produk disentregrasi darah yaitu besi sulfide, memasuki
tubulus dan mewarnai dentin sekelilingnya.
3) Metamorfosis kalsifikasi
Metamorfosis kalsifikasi adalah pembentukan dentin
tersier (Dentin sekunder ireguler) yang sangat luas dalamkamar pulpa atau dinding saluran akar. Fenomena ini
terjadi setelah cedera tumukan yang tidak
mengakibatkan nekrosis nya pulpa.6
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
7/38
Lanjutan
4) Usia
Pada pasien yang leih tua, peruahan warna mahkota terjadi
secara fisiologis sebagai akibat aposisi dentin secara
berlebihan selain karena penipisan enamel.
5) Defek perkembangan
Perubahan warna dapat terjadi karena kerusakan saat
perkembangan gigi atau karena zat zat yang masuk kedalam
email atau dentin saat pembentukan gigi
7
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
8/38
Lanjutan
i. Flourosis endemic
Masuk nya sejumlah besar flour saat pementukan gigi
menyebabkan kerusakan apda struktur termineralisasi,
terutama matriks email, yang akhirnya menjadi hipoplasia.
Derajat perubahan warna bergantung pada derajat hipoplasiayang mana bergantung pada jumlah flour yang masuk saat
odontogenesis. Saat erupsi , gigi tidak berubah, warna hanya
terlihat keputih putihan seperti kapur. Akan tetapi permukaan
enamel tersebut porus dan secara bertahap akan menyerap
warna dari bahan kimia didalam rongga mulut.
8
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
9/38
Lanjutan
ii. Obat obatan sistemikO Perubahan karena obat sistemik yang paling umum terjadi
adalah perubahan warna yang disebabkan oleh tetrasiklin,
biasanya terjadi pada anak anak.
O Perubahan warna karena tetrasiklin dikelompokkan menjadi
tiga kelompok berdasarkan keparahannya:1. Perubahan warna derajat pertama adalah kuning
muda, coklat muda dan abu abu muda , terjadi secara
merata dan menyeluruh pada mahkota.
2. Perubahan warna derajat dua lebih parah dan
menyeluruh pada mahkota.3. Sedangkan derajat tiga adalah perubahan warna yang
sangat instens dan pada mahkota klinisnya terlihat ada
sabuk warna yang horizontal. Tipe perubahan ini
biasanya banyak terdapat di daerah servikal.9
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
10/38
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
11/38
Lanjutan
iv. Kelainan darah dan faktor-faktor lain
Berbagai kondisi sistemik dapat mengakibatkan lisis eritrosit
yang massif. Apaila hal ini terjadi didalam pulpa pada usia
muda, produk kkerusakan darah dapat masuk kedalam dan
mewarnai dentin yang sedang terbentuk. Kelainan darahcontohnya adalah eritroblastosis fetalis.
11
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
12/38
Lanjutan
b. Perubahan warna Iatrogenik
1) Perubahan warna karena perawatan endodonsia
i. Material obturasi
O
Merupakan material yang paling seringmenyebabkan perubahan warna parah pada gigi.
Tidak bersihnya pembuangan material ini dari kamar
pulpa saat menyelesaikan perawatan saluran akar
dapat menimbulkan warna kehitaman pada gigi.
O
Hal ini dapat dihindari dengan membuang semuamaterial obturasi sampai sedikit dibawah margin
gingival. Material penyebab utamanya adalah sisa
semen saluran akar, baik dari jenis OSE atau plastik.
12
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
13/38
Lanjutan
ii. Sisa Jaringan Pulpa
Fragmen pulpa yang tertinggal didalam mahkotabiasanya di dalam tanduk , dapat mengakibatkanperubahan warna secara perlahan .
iii. Medikamen intrakanal
Kebanyakan obat obatan tapi tidak semuanya dapatmenyebabkan perubahan warna interna pada dentin.Obat intrakanal golongan fenol atau iodoform yangbiasa dimasukkan kedalam saluran akar berkontakdengan dentin kadang dalam waktu yang lama
sehingga memungkinkan obat berpenetrasi danberoksidasi. Material ini cenderung mewarnai dentinsecara perlahan.
13
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
14/38
Lanjutan
iv. Restorasi korona
a) Restorasi logam
Amalgam merupakan penyebab paling hebatkarena elemen warna gelapnya dapat mengubahdentin menjadi abu abu gelap .
a) Restorasi komposit
Penyebab perubahan warna adalah kebocoranwarna mikro pada penumpatan komposit , tepitumpatan terbuka merupakan tempat masuknyabahan kimia diantara restorasi dan struktur gigi
dan mewarnai dentin dibawahnya. Selain itulama kelamaan sifat kompiosit dapat berubahwarna dan mewarnnai perubahannya.
14
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
15/38
Klasifikasi diskolorisasi dan
macam - macamnya(Grossman, 1995 dan McLaughlin ,1991)
1. Diskolorisasi Eksternal
a. Tembakau
b. Makanan dan minuman
15
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
16/38
Lanjutan
2. Diskolorisasi internal
a. Terjadi sewaktu odontogenesis
i. Alkaptonuria
Alkaptonuria juga dikenal dengan phenylketonuria dan
ochronosis. Alkaptonuria merupakan defisiensi genetic
resesif yang menyebabkan oksidasi dari tyrosine dan
phenylalanine tidak sempurna yang mengakibatkan
kenaikan level dari asam homogentisik. Keadaan ini
kadang menyebabkan adanya perubahan warna pada
gigi permanen coklat gelap .
16
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
17/38
Lanjutan
ii. Amelogenesis imperfekta
Secara umum keadaan ini dianggap sebagai defek genetic
yang diturunkan secara autosomal resesif ataupun autosomal
dominan, kondisi ini mempengaruhi baik pada pertumbuhan
gigi geligi susu maupun permanen. Amelogenesis imperfektadapat di edakan menjadi 3 kelompok.
a) Hipomaturasi
Pada keadaan ini, enamel terpotong dari dentin.
Keadaan hipomaturasi diturunkan secara autosomal
dominan.
17
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
18/38
Lanjutan
b) Hipokalsifikasi
Enamel yang terdapat pada keadaan ini menunjukkan
ketebalan yang normal, namun lunak. Sering kali
enamel terkelupas secara menyeluruh segera setelah
erupsi. Ini mengakibatkan penampakan mahkota pada
gigi berupa putih opak buram sampai coklat gelap. Dan
gigi ini biasanya kasar dan berbintik bintik.
b) Hipoplastik
Enamel pada keadaan ini biasanya agak tipis terutama
pada ujung kontak interproksimal yang terkikis. Gigitersebut mempunyai penampakan halus, keras,
bewarna kuning walaupun kadang kadang ditemukan
pitting.
18
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
19/38
Lanjutan
iii. Dentinogenesis imperfekta
Ciri yang diturunkan ini merupakan distrofi herediter yang
berefek pada struktur gigi paling sering. Menimbulkan efek
yang lebih serius pada gigi desidui disbanding gigi permanen.
Mahkota klinis terlihat merah kecoklatan sampai abu abu
opal.
iv. Endemik Flourosis
Merupakan kondisi dimana perbahan enamel di akibatkan
oleh konsumsi four yang berlebihan selama proses
odontogenesis. Penampakannya
v. Erythroblastosis Fetalis
Penyakit ini terjadi pada janin atau bayi yang baru lahir akibat
ketidakcocokan rhesus, sehingga terjadi lisis eritrosit yang
luas secara sistemis. 19
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
20/38
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
21/38
Lanjutan
b. Terjadi pada post erupsi
i. Usia
ii. Dental Metal
iii. Makanan dan Minuman dan kebiasaan seperti
merokok
iv. Resesi pulpa idopatik
v. Material dental non alloy
vi. Trauma
21
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
22/38
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
23/38
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
24/38
Lanjutan
2. Diskolorisasi instrinsik / Diskolorisasi pada struktur
gigi
O Perubahan warna instrinsik gigi adalah perubahan warna
yang disebabkan oleh materi yang bersifat chromogen
(chromophor) yang berada didentin dan email.
O Materi tersebut merubah struktur dan ketebalan dentin.
O Chromophor yang masuk kedalam struktur gigi memiliki
ikatan konjugasi tunggal maupun ganda , ikatan inilah yang
merupakan sasaran pada perawatan bleaching teeth untuk
dirusak, dibelah, ataupun di oksidasi agar perubahan warnagigi dapat direduksi.
O Perubahan warna oleh ikatan konjugasi ini bisa dikarenakan
factor sistemik seperti obat obatan sistemik maupun factor
local seperti kebiasaan merokok atau minum kopi. 24
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
25/38
Lanjutan
O Diskolorisasi yang di karenakan tetrasiklin terjadi ketikaberikatan dengan kalsium dan bergabung dengan kristalhidroksiapatit baik di dentin sebagian besar nya dandienamel sisanya lalu membentuk tetrasiklinorthophosphate.
O Sedangkan pemajanan sinar matahari secara kronis padagigi yang telah mengandung tetrasiklin dapat menyebabkanpembentukan produk samping oksidasi tetrasiklin yangberwarna merah ungu, sehingga menambah peruahanwarna dari gigi permanen.
O Diskolorisasi instrinsik juga bisa disebabkan oleh karenaperubahan struktur gigi seperti yang terjadi pada pasienyang lebih tua, perubahan warna mahkota terjadi secarafisiologis sebagai akibat aposisi dentin secara berlebihan.
25
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
26/38
Penegakkan Diagnosis
Diskolorisasi
1. Riwayat
2. Pemeriksaan Klinisa) pemeriksaan EO dan IO
b) Pemeriksaan Penunjang
Wray dan
Welbury26
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
27/38
Lanjutan
1. RiwayatRiwayat rinci yang diperoleh dengan teliti, penting untuk
diagnosis yang akurat dari perubahan gigi intrinsik,
karena pilihan perawatan yang sangat dipengaruhi oleh
etiologi tersebut. Khususnya tentang:1. rincian sejarah saat ibu mengandung,
2. riwayat medis termasuk neo-natal atau penyakit anak
usia dini dan setiap obat yang diminum,
3. riwayat gigi termasuk infeksi yang berkaitan dengangigi primer,
Wray dan
Welbury27
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
28/38
Lanjutan
4. trauma pada gigi susu dan permanen,
5. riwayat keluarga berubah warna atau abnormal gigi;
6. sejarah fluor meliputi suplemen, tempat tinggal di
daerah fluoridasi air alami, kebiasaan menyikat gigi
meliputi jumlah dari pasta yang digunakan, jenis
pasta di masa kecil dan setiap mengaku menelan
pasta.
Wray dan
Welbury28
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
29/38
a) Pemeriksaan EO dan IOO Pemeriksaan EO secara standarO Pemeriksaaan IO secara penuh, dengan perhatian
khusus, ada atau tidak adanya gigi decidui danpermanen.
Distribusi dari setiap perubahan warna atau hipoplasia
harus jelas, khususnya apakah kedua pertumbuhan gigiterpengaruh atau tidak (decidui & permanen), apakahsemua gigi dalam satu pertumbuhan gigi terpengaruh,dan apakah ada atau tidak ada pola simetris ataukronologis.
Fitur dari perubahan warna mungkin terlihat jelas saaterupsi gigi, atau mungkin berkembang pada tahapselanjutnya dan menjadi kurang atau lebih parah padasaat intervensi dari faktor etiologi. Jika mungkin, sejauhmana perubahan warna harus diidentifikasi sehubungandengan kedalaman enamel atau dentin yang terkena
dampak.
Wray dan
Welbury
29
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
30/38
b) Pemeriksaan Penunjang
O Radiografi yang tepat akan menunjukkan kelainan
struktur enamel dan dentin, morfologi gigi abnormal
dan cukup tidaknya pengisian perawatan saluran
akar pada gigi non vital.
O Pengujian sensitifitas/sensibilitas akan menunjukkan
ada atau tidak adanya suplai saraf berfungsi, yang
menandakan sebuah pembuluh darah utuh.
O Histologi: gigi yang dieksfoliasi atau diekstrak dapat
mengidentifikasi kelainan herediter dan lingkungan
Wray dan
Welbury30
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
31/38
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
32/38
Green StainO Merupakan stain ekstrinsik yang berwarna hijau atau
kuning-kehijauan, biasa dijumpai pada anak-anak.
O Dianggab sebagai kutikula email yang mengalami
pewarnaan, tetapi belum dapat dibuktikan dengan
jelas.
O Lokasi : biasanya pada permukaan labial gigi anterior
rahang atas pada pertengahan gingival.
O Dapat terjadi pada semua umur, tetapi lebih seringpada anak-anak. Anak laki-laki lebih sering daripada
perempuan.
Megananda dkk, 2010 32
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
33/38
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
34/38
Lanjutan
O Bahan-bahan lain yang dapat menyebabkan
pewarnaan berwarna hijau:
1) bahan-bahan yang mengandung klorofil,
2) debu industri yang merupakan logam,3) beberapa jenis obat-obatan, termasuk:
merokok yang dicampur mariyuana akan
menimbulkan pewarnaan hijau kebu-abuan.
Megananda dkk, 2010 34
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
35/38
KASUS 2
O Bapak Gusti usia 34 tahun datang ke klinik dengan
keluhan giginya yang berubah warna coklat kehitaman,
sebenarnya perubahan warna ini sudah terjadi dari masih
anak-anak karena dulu sewaktu kecil pasien seringmengkonsumsi obat golongan antibiotik. Pasien ingin
mengetahui bagaimana giginya dapat berubah warna,
kemudia dokter Sila menerangkan penyebab terjadinya
perubahan warna tersebut
O Pemeriksaan klinis: terlihat perubahan warna coklatkehitaman pada regio atas dan pada regio bawah lebih
didominasi warna hitam dan terlihat seperti terdapat batas
antara warna coklat dan hitam
O Terangkan bagaimana mekanisme terjadinya perubahan
warna pada gigi Bapak Gusti?
35
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
36/38
O Antibiotik tetrasiklin digunakan secara luas untuk
melawan bermacam-macam infeksi.
O Antibiotik ini mempunyai afinitas dengan jaringan
tubuh yang termineralisasi dan diresorbsi oleh tulang
dan gigi.
O Antibiotik ini dapat menembus plasenta dan masuk ke
dalam sirkulasi darah janin.
O Pewarnaan pada gigi anak terjadi jika obat inidiberikan kepada ibu yang hamil pada trisemester
ketiga atau pada bayi atau anak usia dini.
Megananda dkk, 2010 36
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
37/38
Lanjutan
O Pewarnaan yg terjadi pada gigi dapat berwarna hijau
muda hingga kuning tua, atau abu-abu kecoklatan.
O Pewarnaan yang terjadi bergantung pada dosis obat,
lamanya waktu mengkonsumsi antibiotik dan jenis
tetrasiklin.O Pewarnaaan dapat bersifat generalisata (menyeluruh)
atau terbatas pada beberapa gigi yg sedang
mengalami perkembangan pada saat pemberian obat
tersebut.
Megananda dkk, 2010 37
-
8/13/2019 Discoloration Teeth
38/38
ReferensiO Alyson Wray dan Richard Welbury. Treatment Of Intrinsic
Discoloration in Permanent Anterior Teeth in Children And
Adolescents
O Garber, David A. dan Ronald E. Goldstein. 1995. Complete
Dental Bleaching. Hong Kong : Quintessence Publishing
Co,Inc.
O Grossman, Louis I. dkk .1995. ILMU ENDODONTIK DALAM
PRAKTEK. Jakarta : EGC
O Megananda H.P., 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
Keras dan Jaringan Pendukung gigi. Jakarta:EGC
O McLaughlin, Gerald dan George A. Freedman. 1991. COLOR
ATLAS OF TOOTH WHITENING. Tokyo : Ishiyaku
EuroAmerica, Inc.
O Torabinejad, Mahmoud dan Richard E. Walton. 2008.
PRINSIP & PRAKTIK ILMU ENDODONSIA J k t EGC
38