distribusi listrik
DESCRIPTION
OCR, GFR, Jenis Kabel Listrik, Penyeimbangan Beban TrafoTRANSCRIPT
![Page 1: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/1.jpg)
PEMERATAAN BEBAN SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN SUSUT DISTRIBUSI
Dewasa ini Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Seiring dengan
laju pertumbuhan pembangunan maka dituntut adanya sarana dan prasarana yang
mendukungnya seperti tersedianya tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik merupakan kebutuhan
yang utama, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan industri. Hal ini
disebabkan karena tenaga listrik mudah untuk ditransportasikan dan dikonversikan ke dalam
bentuk tenaga yang lain. Penyediaan tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik.
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, terjadi pembagian beban-beban yang
pada awalnya merata tetapi karena ketidakserempakan waktu penyalaan beban-beban tersebut
maka menimbulkan ketidakseimbangan beban yang berdampak pada penyediaan tenaga
listrik. Ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T) inilah yang
menyebabkan mengalirnya arus di netral trafo.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, beban trafo dalam hal ini adalah trafo distribusi, secara
ideal banyak dalam kondisi yang tidak imbang. Tentu secara segitiga daya pergeseran fasa
mengakibatkan netral pada trafo akan menghasilkan beban arus. Secara prakteknya , arus
pada netral tidak akan mungkin sama dengan nol ini dikarenakaan beban pada pelanggan
tidak sama antara phase satu dengan phase yang lain.. Namun ini dapat diperkecil hingga
mendekati nol. Adapun cara tersebut dengan meratakan beban pelanggan per gardu per
jurusan dan per phase.
Perhitungan Arus Beban Penuh Transformator
Daya transformator bila ditinjau dari sisi tegangan tinggi (primer) dapat dirumuskan sebagai
berikut :
S = √3 . V . I (15)
dimana :
S : daya transformator (kVA)
V : tegangan sisi primer transformator (kV)
I : arus jala-jala (A)
Sehingga untuk menghitung arus beban penuh (full load) dapat menggunakan rumus :
IFL (16)
dimana :
IFL : arus beban penuh (A)
S : daya transformator (kVA)
V : tegangan sisi sekunder transformator (kV)
![Page 2: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/2.jpg)
Losses (rugi-rugi) Akibat Adanya Arus Netral pada Penghantar Netral Transformator
Sebagai akibat dari ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa pada sisi sekunder trafo
(fasa R, fasa S, fasa T) mengalirlah arus di netral trafo. Arus yang mengalir pada penghantar
netral trafo ini menyebabkan losses (rugi-rugi). Losses pada penghantar netral trafo ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
PN = IN2. RN (17)
dimana :
PN : losses pada penghantar netral trafo (watt)
IN : arus yang mengalir pada netral trafo (A)
RN : tahanan penghantar netral trafo (Ω)
Sedangkan losses yang diakibatkan karena arus netral yang mengalir ke tanah (ground) dapat
dihitung dengan perumusan sebagai berikut :
PG = IG2 . RG (18)
dimana :
PG : losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah (watt)
IG : arus netral yang mengalir ke tanah (A)
RG : tahanan pembumian netral trafo (Ω)
Sebagai pembahasan kita ambil contoh pada gardu distribusi di kota kayuagung dengan
nomor gardu K.8 dengan data sebagai berikut
Nomor gardu : K.8
Alamat : Kayuagung asli
Kapasitas : 100 kVA
Jenis : 3 phase / 20 kV
Beban Total : R : 154.80 A; S :118.90 A ; T: 129 A ; N : 82.2 A
Beban Rata – rata : 134.23 A
R ground : 4.3 ohm
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa , selisih beban antara phase yang satu dengan yang
lain cukup besar. Ini mengakibatkan pada netral trafo memiliki arus sebesar 82.2 A. tentu ini
menjadi losses teknis. Adapun losses nya jika dihitung secara kwh adalah sebagai berikut :
I = 82.2 A ( beban pada netral trafo )
U = 220 V ( Ideal tegangan )
Rg = 4.3 ohm
Maka dari sini didapat untuk losses dalam watt adalah
P = I^2 x R
![Page 3: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/3.jpg)
= ( 82.2 )^2 x 4.3 ohm
= 29054.412 watt
= 29,054412 KW
Kemudian untuk mendapatkan nilai kwh, daya aktif tersebut dikali dengan 1 jam maka di
dapat 29,054412 kWh. Maka untuk perbulan susut yang ada adalah 29,054412 di kali dengan
30 hari , yaitu 871,63236 kwh. Jika 1 kwh di jual dengan harga Rp. 495 ,- maka jumlah
energi dalam kwh tersebut akan mencapai Rp. 431.458,0182,-.
Bila kita lihat rata- rata beban yang ideal adalah sebesar 134.23 A., maka Beban Phase R
sebesar 154.80 A dikurangi 20.57 A yang kemudian di tambahkan ke phase S sebesar 15.33
A dan phase T ditambah dengan 5.24 A.
Namun praktek di lapangan sangat sulit untuk mendapatkan nilai yang ideal. Sehingga
pekerjaan pemindahan phase untuk beban yang bersangkutan hanya berupa pendekatan nilai.
Sehingga didapat nilai akhir dalam pemerataan beban tersebut adalah sebagai berikut:
Phase R = 132.60 A
Phase S = 143.40 A
Phase T = 128 A
Netral = 76.20 A
Dari data di atas kita dapat lihat, besar nilai netral sedikit menurun, dan tidak terlalu
mencolok. Ini disebabkan juga dikarenakan setiap netral pada JTR belum di tanahkan
sehingga pada netral terdapat arus yang relative besar.
Sumber : https://20kv.wordpress.com/2009/12/13/pemerataan-beban/
![Page 4: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/4.jpg)
OCR dan GFR
Rele ini bekerja dengan membaca input berupa besaran arus kemudian membandingankan
dengan nilai setting, apabila nilai arus yang terbaca oleh rele melebihi nilai setting, maka rele
akan mengirim perintah trip (lepas) kepada Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker
(CB) setelah tunda waktu yang diterapkan pada setting.
Rele arus lebih – OCR memproteksi instalasi listrik terhadap gangguan antar fasa. Sedangkan
untuk memproteki terhadap gangguan fasa tanah digunakan rele Rele Arus Gangguan tanah
atau Ground Fault Relay (GFR). Prinsip kerja GFR sama dengan OCR, yang membedakan
hanyalah pda fungsi dan elemen sensor arus. OCR biasanya memiliki 2 atau 3 sensor arus
(untuk 2 atau 3 fasa) sedangkan GFR ahnya memiliki satu sensor arus (satu fasa ).
Waktu kerja rele OCr maupun GFR tergantung nilai setting dan karakteristik waktunya (lihat
posting saya mengenai hal ini disini). Elemen tunda waktu pada rele ini pada 2, yaitu elemen
low set dan elemen high set. elemen low set bekerja ketika terjadi gangguan dengan arus
hubungsingkat yang relatif kecil, sedangkan elemen high set bkerja ketika terjadi gangguan
dengan arus hubung singkat yang cukup besar.
Gambar grafik karakteristik waktu tunda rele OCR
pada gamabr diatas, elemen low set disetting dengan menggunakan karakteristik inverse.
Sedangkan elemen high set menggunakan karateristik definite. Pembantukan kurva waktu
tunda rele dimaksudkan agar ketika terjadi gangguan dengan arus hubung singkat yang cukup
![Page 5: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/5.jpg)
besar (dalam grafik di atas ketika terjadi gangguan dengan arus > 2400A) maka rele akan
segera memerintahkan Pemutus tenaga (PMT) untuk trip.
Rele OCR dan GFR dipasang sebagai alat proteksi motor, trafo, penghantar transmisi, dan
penyulang. Posting kali ini menulsi tentang OCRdan GFR sebagai proteksi trafo dan
penyulang. Sebagai alat proteksi maka penggunaa rele harus memenuhi persyaratan proteksi
yaitu : cepat, selektif, serta handal. Rele harus disetting sedemikian rupa sehingga dapat
bekerja secepat mungkin dan meminimalkan bagian dari sistem yang harus padam. Hal ini
diterapkan dengan cara mengatur waktu kerja rele agar bekerja lambat ketika terjadi arus
gangguan kecil, dan bekerja semakin cepat apabila arus gangguan semakin besar, hal ini
disebut karakteristik inverse. Karakteristik inverse dibedakan menjadi 4 seperti yang saya
tulis dalam posting saya terdahulu, yaitu SI-VI-EI-LTI.
Gambar koordinasi waktu kerja rele
pada gamabr diatas, terlihat bahwa rele yang berada dipangkal berfungsi sebagai pengaman
cadangan bagi rele yang berada didepannya. semakin jauh letak gangguan dari pangkal, maka
arus gangguan akan semakin kecil, maka rele di pangkal akan bekerja lebih lama dari pada
rele yang di depannya ketika terjadi gangguan yang berada di ujung. Oleh karena itu disusun
aturan penyetaln rele OCR
kaidah setting ocr trafo dan penyulang
kaidah setting gfr trafo dan penyulang
![Page 6: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/6.jpg)
Cara menghitung setting OCR GFR adalah sebagai berikut:
1. hitung arus hubung singkat satu fasa dan tiga fasa pada pangkal segmen dan di ujung
segmen yang diproteksi
2. tentukan waktu kerja rele ketika terjadi gangguan di ujung segmen
3. tentukan setelan arus rele berdasarkan tabel di atas
4. tentukan karakteristik waktu (SI-VI-EI-LTI)
5. hitung td berdasarkan rumus yang sesuai dengan karakteristiknya.
Contoh :
arus gangguan di pangkal : 5000A (gangguan 3 fasa)
arus gangguan di ujung : 2000A (gangguan 3 fasa)
CCC (kemampuan hantar konduktor) : 645A
Arus nominal CT (trafo arus) : 500/5A -> primer 500A, sekunder 5A
1. arus hubung singkat sudah tersedia
2. waktu kerja rele ketika terjadi gangguan di ujung kita tentukan 1 detik
3. setelan arus dipakai 1.1 x 500A = 550A (karena In CT < CCC)
4. karakteristik SI
5. menghitung td
td = [(Ihs di ujung/Iset rele)^0.02 – 1] / o.14
td = [(3000/550)^0.02 – 1]/0.04
td = 0.246
6. cek waktu kerja rele ketika terjadi gangguan di pangkal
T = 0.14 x td / [(Ihs di pangkal/Iset rele)^0.02 – 1]
T = 0.14 x 0.246 / [(5000/550)^0.02 -1]
T = 0.76 detik
terlihat bahwa waktu kerja rele ketika terjadi gangguan dipangkal lebih cepat daripada ketika
terjadi gangguan diujung. Apapbila waktu yang kita peroleh pada langkah 6 dirasa masih
terlalu lama, maka kita bisa mempercepat dengan cara mengaktifkan elemen high set.
Misalkan contoh diatas merupakan penyulang 20 kV dari trafo daya 30 MVA dengan
impedansi Z = 12.5%
1. hitung arus nominal trafo
Ihs maks = MVAtrafo / (Vp-p x 1.732)
Ihs maks = 30MVA / (20 kV x 1.732)
Ihs maks = 0.866 kA = 866 A
![Page 7: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/7.jpg)
2. hitung settting elemen high set
Iset high = 0.5 x (Ihs maks/Z)
Iset high = 0.5 x (866/0.125)
Iset high = 3464 A
3. tentukan setting waktu high set
t high = 0 detik
Dengan diaktifkanya elemen high set maka rele akan bekerja isntan (0 detik) ketika terjadi
gangguan di pangkal, karena arus hubung singkat gangguan dipangkal (5000A) lebih besar
dari Iset high (3464A).
Sumber : https://budi54n.wordpress.com/2009/07/07/rele-arus-lebih-over-current-relay-ocr/
![Page 8: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/8.jpg)
JENIS - JENIS KABEL LISTRIK
Kita sering menggunakan kabel dalam kehidupan kita sehari-hari untuk instalasi rumah
dan lain-lainnya. tetapi yang kita ketahui dari kabel hanya fungsinya saja yaitu sebagai
penghantar arus listrik. Tetapi terkadang kita tidak mengetahui jenis-jenis dari kabel itu
sendiri. Disini saya akan menjelaskan beberapa jenis-jenis kabel, karena dengan mengetahui
jenis-jenis dari kabel dan ukuran kapasitasnya lebih memudahkan kita dalam penggunaanya
dan juga tidak membahayakan diri kita sendiri.
Kabel NYA : Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi rumah
yang sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Yang berinti
tunggal, berlapis bahan isolasi PVC Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah
tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih
baik kabel di pasang di dalam pipah atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu
sama hewan pengerat dan tidak kenah air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas (terbuka)
tidak bisa tersentuh langsung sama manusia.
Kabel NYM : Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam
bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa
(conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna
putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua
lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari
![Page 9: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/9.jpg)
NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh
ditanam.
Kabel NYY : Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap
diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur
tanpa sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi
lembab ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang
berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya
lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak
disukai tikus.
Kabel NYAF : Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel
kotak distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel
![Page 10: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/10.jpg)
dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel
yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang
mempunyai belokan – belokan tajam. Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak
dalam kondisi yang lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung.
Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY : Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam
tanah yang ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan (kecuali harus
menyeberang jalan). Pada kondisi normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8
meter.
![Page 11: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/11.jpg)
Kabel NYCY : Kabel ini dirancang untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris
dalam tanah, dalam ruangan, saluran kabel dan alam terbuka. Kabel protodur dengan dua
lapis pelindung pita CU Kabel. Instalasi ini bisa ditempatkan diluar atau didalam bangunan,
baik pada kondisi lembab maupun kering.
Kabel BC : Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan mak = 6 – 500 mm2 /
500 V Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan.
![Page 12: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/12.jpg)
Kabel AAAC : Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam,
keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih
baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti
karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
Kabel ACSR : Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti
kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi tegangan tinggi, dimana
jarak antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik
yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
![Page 13: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/13.jpg)
Kabel ACAR : Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan
logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
Kabel NYMHYO : Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini
biasanya digunakan untuk soundsystem, loudspeaker, virtual video. Gunakan kabel jenis
NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik yang bersifat permanen. Untuk pemakaian daya
yang besar seperti televisi, magicom, sanyo, kulkas, Ac gunakan jenis kabel ini secara
langsung. Jenis kabel ini mampu menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan
pembayaran rekening listrik menjadi murah. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya
digunakan pada model Roll. Jika digunakan pada pemakaian daya yang besar seperti tersebut
![Page 14: Distribusi Listrik](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071704/563dbb21550346aa9aaa818a/html5/thumbnails/14.jpg)
diatas hanya bersifat temporary / sementara karena jenis kabel ini hanya mamapu
menghantarkan listrik 20VA-50VA. Kurangi / hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena
mudah sekali menimbulkan bahaya listrik serta menjadikan pembayaran listrik membengkak.
Spin control berputar berdasarkan panas yang dikeluarkan oleh energi listrik. Untuk jenis
kabel NYMHYO biasanya digunakan pada lampu taman.
NYMHY : Kabel jenis ini khusus direkomendasikan untuk digunakan sebagai penghubung
alat-alat rumah tangga yang sering dipindah pindah dan harus ditempat kering. Kabel ini
mempunyai isolasi plastic tahan panas. Bilamana digunakan untuk penghubung alat pemanas,
maka pada titik sambungannya antar alat dengan kabel, temperaturnya tidak boleh lebih dari
85 derajat Celcius, karena hal tersebut dapat membahayakan kabel itu sendiri