disused atrophy.doc

8
DISUSED ATROPHY Pendahuluan A.Pembesaran Otot Ukuran otot dapat ditingkatkan dengan olahraga berintensitas tinggi, berdurasi singkat, dan anaerobik secara teratur, misalnya angkat beban. Pembesaran otot terjadi karena dua hal: hipertrofi (utama) dan hiperplasia (sedikit). Hipertrofi Peningkatan diameter dari serat-serat glikolitik-cepat yang direkrut selama otot berkontraksi kuat. Sebagian besar serat menebal sebagai akibat peningkatan sintesis filamen aktin dan miosin, yang memungkinkan peningkatan kesempatan jembatan silang berinteraksi dan meningkatkan kekuatan kontraktil otot. Hiperplasia Sel-sel otot tidak mampu membelah secara mitosis, tetapi bukti-bukti eksperimental mengisyaratkan bahwa serat yang sangat membesar dapat terputus menjadi dua di tengahnya, sehingga terjadi peningkatan jumlah serat (splitting). Perubahan-perubahan adaptif yang terjadi di otot rangka secara bertahap berbalik ke keadaan semula dalam periode beberaa bulan apabila program latihan teratur yang menimbulkan perubahan itu dihentikan. B.Atrofi

Upload: dea-deoll

Post on 22-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: DISUSED ATROPHY.doc

DISUSED ATROPHY

Pendahuluan

A.Pembesaran Otot

Ukuran otot dapat ditingkatkan dengan olahraga berintensitas tinggi, berdurasi singkat, dan anaerobik secara teratur, misalnya angkat beban. Pembesaran otot terjadi karena dua hal: hipertrofi (utama) dan hiperplasia (sedikit).

Hipertrofi

Peningkatan diameter dari serat-serat glikolitik-cepat yang direkrut selama otot berkontraksi kuat. Sebagian besar serat menebal sebagai akibat peningkatan sintesis filamen aktin dan miosin, yang memungkinkan peningkatan kesempatan jembatan silang berinteraksi dan meningkatkan kekuatan kontraktil otot.

Hiperplasia

Sel-sel otot tidak mampu membelah secara mitosis, tetapi bukti-bukti eksperimental mengisyaratkan bahwa serat yang sangat membesar dapat terputus menjadi dua di tengahnya, sehingga terjadi peningkatan jumlah serat (splitting).

Perubahan-perubahan adaptif yang terjadi di otot rangka secara bertahap berbalik ke keadaan semula dalam periode beberaa bulan apabila program latihan teratur yang menimbulkan perubahan itu dihentikan.

B.Atrofi

Pada ekstrem yang lain, jika suatu otot tidak digunakan, kandungan aktin dan miosinnya akan berkurang, serat-seratnya menjadi lebih kecil, dan dengan demikian otot tersebut berkurang massanya (atrofi) dan menjadi lebih lemah. Atrofi dapat terjadi melalui dua cara; Disuse atrophy dan Atrofi denervasi.

Disuse atrophy

Terjadi jika suatu otot tidak digunakan dalam jangka waktu lama walaupun persarafannya utuh, seperti ketika seseorang harus menggunakan gips atau berbaring untuk jangka waktu lama.

Page 2: DISUSED ATROPHY.doc

Atrofi denervasi

Terjadi setelah pasokan saraf ke suatu otot terputus. Apabila otot dirangsang secara listrik sampai persarafan dapat dipulihkan, seperti pada regenerasi saraf perifer yang terputus, atrofi dapat dihilangkan tetapi tidak dapat dicegah seluruhnya. Aktifitas kontraktil itu sendiri jelas berperan penting dalam mencegah atrofi; namun, faktor-faktor yang belum sepenuhnya dipahami yang dikeluarkan dari ujung-ujung saraf aktif, yang mungkin terkemas bersama dengan vesikel asetilkolin, tampaknya berperan penting dalam integritas dan pertumbuhan jaringan otot.

Apabila suatu otot mengalami kerusakan, dapat terjadi perbaikan secara terbatas, walaupun sel-sel otot tidak dapat membelah diri secara mitosis untuk menggantikan sel-sel yang hilang. Di dekat permukaan otot terdapat populasi kecil sel-sel yang tidak berdiferensiasi (seperti yang dijumpai pada masa perkembangan mudigah), yaitu mioblas. Sewaktu sebuah serat otot rusak, sekelompok mioblas melakukan fusi untuk mengganti otot tersebut dengan membentuk sebuah sel besar berinti banyak yang segera mulai mensintesis dan menyusun perangkat intrasel khas untuk otot. Pada cedera luas, mekanisme yang terbatas ini tidak cukup untuk mengganti semua serat yang hilang, lalu serat-serat yang tersisa sering mengalami hipertrofi sebagai kompensasinya.

PENGERTIAN DISUSED ATROPHYAtropi atau penyusutan disebut juga atrofi adalah fenomena yang bilangan dan zat sel masing-masing berkurangan dan mengecil, menyebabkan tisu dan organ yang terlibat mengerut. Atropi berkemungkinan berlaku akibat tindak balas adaptasi terhadap tekanan sehingga isi padu sel mengerut dan seterusnya keperluan tenaga diturunkan ke tahap yang minimum. penyebab lain yang mungkin ialah sel kurang digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasi kronik dan proses penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi. Begitu juga dengan gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ berkurangan.PENYEBABJika suatu otot tidak digunakan, kandungan aktin dan miosinnya akan berkurang, serat – seratnya menjadi lebih kecil, dan dengan demikian otot tersebut berkurang massanya (atrofi) dan menjadi tidak lemah. Atrofi otot dapat terjadi melalui dua cara. Disuse atrophy terjadi jika suatu otot tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Atrofi denervasi terjadi setelah pasokkan saraf ke suatu otot terputus. Apabila otot dirangsang secara listrik sampai persarafan dapat dipulihkan, seperti

Page 3: DISUSED ATROPHY.doc

pada regenerasi saraf perifer yang terputus, atrofi dapat dihilangkan tetapi tidak dapat dicegah seluruhnya. Aktfitas kontraktil itu sendiri jelas berperan penting dalam mencegah atrofi; namun, factor – factor yang belum sepenuhnya dipahami yang dikeluarkan dari ujung – ujung saraf aktif, yang mungkin terkemas bersama dengan vesikel Ach, tampaknya berperan dalam integritas dan pertumbuhan jaringan otot.Apabila suatu otot mengalami kerusakkan, dapat terjadi perbaikkan secara terbatas, walaupun sel – sel otot tidak dapat membelah diri secara mitosis untuk menggantikan sel – sel yang hilang. Di dekat permukaan otot terdapat populasi kecil sel – sel yang tidak berdiferensiasi ( seperti yang dijumpai pada massa perkembangan mudigah ), yaitu mioblas. Sewaktu sebuah serat otot rusak, sekelompok mioblas melakukan fusi untuk mengganti otot tersebut dengan membentuk sebuah sel besar berinti banyak yang segera mulai mensintesis dan menyusun perangkat intrasel khas untuk otot. Pada cedera luas, mekanisme yang terbatas ini tidak cukup untuk mengganti semua serat yang hilang. Dalam hal ini, serat – serat yang tersisa sering mengalami hipertofi sebagai kompensasinya.Otot sendiri berdasarkan strukturnya dibedakan atas :1. Otot Polos• Ditemukan pada : saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran pernafasan, saluran pelepasan air seni, saluran genital, otot pada rambut dan kulit.• Kerja otot Polos sendiri tidak dibawah kesadaran, lambat dan tidak cepat lelah2. Otot rangka (lurik)• Otot rangka ini berhubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini tersusun atas seabut – serabut otot atau myofibril yang berinti banyak.• Miofibril ini berkumpul membentuk kumpulan serabut kemudian kumpulan serabut membentuk otot.• Ujung otot lurik umumnya mengecil dan keras disebut tendon, setiap otot memiliki dua atau lebih tendon, yaitu: Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio Tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origio• Bagian tengah otot lourik : mengembang disebut empal (atau ventrikel), bagian ini yang dapat mengkerut dan mengendor• Kerja otot lurik sadar, cepat dan mudah lelah3. Otot jantung• Secara anatomi otot ini sebenarnya otot lurik. Tetapi serabut ototnya bercabang dan saling bertautan yang disebut sinsitium.• Kerja otot jantung tak sadar, lambat dan tidak cepat lelah.Gangguan pada otot seperti Atrofi dapat berasal dari factor dalam. Dimana meliputi kesalahan gerak dan tidak pernah melatih otot.SOLUSI

Page 4: DISUSED ATROPHY.doc

1. Transplantasi mioblas merupakan salah satu harapan penyembuhan bagi para pengidap distrofi otot (muscular dystrophy), suatu keadaan patologis herediter yang ditandai oleh degenerasi progresif unsure – unsure kontraksi, yang akhirnya digantikan oleh jaringan ikat.2. Fisioterapi.Fisioterapi adalah upaya pelayan kesehatan profesional yang bertanggung jawab atas kapasitas dan kemampuan fungsional bagi umat manusia, yang mempunyai kelainan dan kecacatan fisik yang bersifat sementara dengan menggunakan modalitas sumber fisis, manual terapi dan terapi latihan.Dengan kata lain Fisioterapi adalah cara untuk memaksimalkan fisik dan potensi gerakan yang mengalami gangguan kesehatan fisik,dimana Fisioterapis hadir melalui kemitraan antara seorang Fisioterapis dan orang yang membutuhkan bantuan.Tujuan FisioterapiUntuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal, agar dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan peran dan fungsinya dalam keluarga dan masyarakat. Hal ini ditujukan kepada semua orang yang membutuhkan dengan tidak membedakan bangsa, suku kepercayaan, politik, dan status sosoial ekonomi.Berdasarkan pada pengertian fisioterapi maka unit fisioterapi yang ada di Rumah Sakit, Pusat Rehabilitasi, beberapa puskesmas, Klinik swasta dan beberapa asosiasi independen memberikan jenis-jenis Fisioterapi sebagai berikut:1. Electrotherapy:- Short Wave Diathermy/UKG- Stimulasi Listrik/ Faradication Galnication- Ultra Sonic2. Actinotherapy:- Infra Red- Ultra Violet/Hoogtezon3. Traction:- Cervical- Lumbal/Pelvic4. Exercise Therapy:- Passive- Active- Walking Training/Walker- Crutch/Tripot/Stick5. Breating Exercise & Postural Drainage6. Prae & Post operasi Exercise7. Prae & Partum Exercise8. Test & Evaluation:

Page 5: DISUSED ATROPHY.doc

- Manual muscle test- Range of motion9. Massage & Manipulasi10. DLDengan berbagai macam jenis fisioterapi tersebut maka fisioterapi menangani kondisi-kondisi atau kasus penyakit antara lain sebagai berikut:1. Kondisi Pediatrik.Contoh: Spina Bifida, Bell's Palsy, Club Foot dll2. Kondisi Ginekologi dan Obstetri.- Peradangan, kelainan menstruasi dsn kemandulanContoh: Salphingitis, Adnexitis, Dismenorhea dll- Kehamilan dan masa nifas. Terapi Senam kehamilan dan nifas.3. Kondisi Orthopedi.- Kondisi sejak lahir.Contoh: Torticolis, Talipes Equinovarus dll- Kondisi trauma.Contoh: Strain, Sprain,Fractur, Dislocation dll- Kondisi Kerusakan dan kelainan.Contoh: Rheumatoid Arthritis, Bursitas Osteoarthritis, Osteporose dll- Kondisi salah sikap.Contoh: Scoliosis, Lordosis, Kyposis4. Kondisi Neurologi.- Kondisi susunan Saraf Pusat Jenis Upper Motor Neuron.Contoh: Cerebral Palsy, Meningoencephalis dll- Kondisi Susunan Saraf Perifer dan Pusat Jenis Lower Motor Neuron.Contah: Atrophy, Bell's Palsy dll- Kondisi Neurologi lain.Contah: Paralisis Agitas, Cerebellar, Choroa dll5. Kondisi Kardio – Respirasi.- Gangguan jantung.Contoh: Mitral Desease, Pulmonary Stenosis, Aortic Desease dll- Gangguan sistema respiratori.Contoh: Bronchitis Chronic, Asthmatis Bronciale, Pleuritis dll6. Kondisi Telinga Hidung Tengkorak.Contoh: Otitis media, Tuber catar, Sinusitis dll7. Cedera karena Olahraga.Dalam pelayan Fisioterapi kerjasama tim sangat dibutuhkan, yang meliputi Dokter Spesialis/Umum dan Fisioterapis. Di Rumah Sakit dan Struktur organisasi lainnya, biasanya seorang dokter merujuk ke Fisioterapis setelah pemeriksaan/diagnosa. Fisioterapis dapat juga meminta rujukan bila yakin perawatan Fisioterapi

Page 6: DISUSED ATROPHY.doc

menguntungkan untuk masalah spesifik Fisioterapi. Namun secara khusus, seorang Fisioterapis dapat memberikan konsultasi tanpa adanya rujukan dari seorang dokter.

www.wikipedia.comsheerwoodhttp://rebekkasimanjuntak.blogspot.com/search/label/Fisioterapi