disusun oleh - perpustakaan...

102
i PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-20011) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Srata Satu (S1) dalamIlmu Ekonomi Islam Disusun oleh : Masduki 072411037 FAKULTAS SYAR’IAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: phungnhu

Post on 25-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAPVOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH

(Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-20011)

SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Srata Satu (S1) dalamIlmu Ekonomi Islam

Disusun oleh :

Masduki072411037

FAKULTAS SYAR’IAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2012

ii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARIAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngalian Telp. (024) 7601291 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eks.Hal : Naskah Skripsi

An. Sdr. Masduki

Kepada Yth.Dekan Fakultas Syari’ahIAIN Walisongo

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirimnaskah skripsi Saudara:

Nama : MASDUKINIM : 072411037Jurusan : EKONOMI ISLAMJudul : “Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Terhadap

Volume Pembiayan Mudharabah dan Musyarakah (StudyKasus Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-2011)”

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segeradimunaqosyahkan.Demikian harap menjadikan maklum.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 07 Juni 2012

ii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARIAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngalian Telp. (024) 7601291 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eks.Hal : Naskah Skripsi

An. Sdr. Masduki

Kepada Yth.Dekan Fakultas Syari’ahIAIN Walisongo

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirimnaskah skripsi Saudara:

Nama : MASDUKINIM : 072411037Jurusan : EKONOMI ISLAMJudul : “Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Terhadap

Volume Pembiayan Mudharabah dan Musyarakah (StudyKasus Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-2011)”

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segeradimunaqosyahkan.Demikian harap menjadikan maklum.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 07 Juni 2012

ii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARIAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngalian Telp. (024) 7601291 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eks.Hal : Naskah Skripsi

An. Sdr. Masduki

Kepada Yth.Dekan Fakultas Syari’ahIAIN Walisongo

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirimnaskah skripsi Saudara:

Nama : MASDUKINIM : 072411037Jurusan : EKONOMI ISLAMJudul : “Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Terhadap

Volume Pembiayan Mudharabah dan Musyarakah (StudyKasus Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-2011)”

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segeradimunaqosyahkan.Demikian harap menjadikan maklum.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 07 Juni 2012

iii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARIAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngalian Telp. (024) 7601291 Semarang

PENGESAHANNama : MASDUKINIM : 072411037Jurusan : EKONOMI ISLAMJudul : “Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Terhadap Volume

Pembiayan Mudharabah dan Musyarakah (Study Kasus BankSyariah Mandiri Tahun 2009-2011)”

Telah memunaqosahkan oleh dewan penguji fakultas syariah IAIN WalisongoSemarang diyatakan lulus/tidak lulus.

29 Juni 2012Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata Satu (1)guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syariah,

Semarang, 29 Juni 2012Mengetahui

iii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARIAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngalian Telp. (024) 7601291 Semarang

PENGESAHANNama : MASDUKINIM : 072411037Jurusan : EKONOMI ISLAMJudul : “Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Terhadap Volume

Pembiayan Mudharabah dan Musyarakah (Study Kasus BankSyariah Mandiri Tahun 2009-2011)”

Telah memunaqosahkan oleh dewan penguji fakultas syariah IAIN WalisongoSemarang diyatakan lulus/tidak lulus.

29 Juni 2012Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata Satu (1)guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syariah,

Semarang, 29 Juni 2012Mengetahui

iii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARIAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngalian Telp. (024) 7601291 Semarang

PENGESAHANNama : MASDUKINIM : 072411037Jurusan : EKONOMI ISLAMJudul : “Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Terhadap Volume

Pembiayan Mudharabah dan Musyarakah (Study Kasus BankSyariah Mandiri Tahun 2009-2011)”

Telah memunaqosahkan oleh dewan penguji fakultas syariah IAIN WalisongoSemarang diyatakan lulus/tidak lulus.

29 Juni 2012Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata Satu (1)guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syariah,

Semarang, 29 Juni 2012Mengetahui

iv

ABSTRAK

Salah satu faktor yang mempengaruhi volume pembiayaan adalah nisbah bagihasil pembiayaan. Nisbah bagi hasil pembiayaan menunjukkan berapa hasil yangdiperoleh oleh shahibul maal dan pihak mudharib. Nisbah bagi hasil ini meliputinisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah dan nisbah bagi hasil pembiayaanmusyarakah. Tujusn dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah nisbahbagi hasil pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap volumepembiayaan mudharabah dan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh signifikannisbah bagi hasil musyarakah berpengaruh terhadap volume pembiayaan musyarakahpada Bank Syariah Mandiri tahun 2009-2011. penelitian ini bersifat kuantitatif danmengkaji pengaruh dan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresilinier, analisis regresi linier menggunkan metode uji asumsi klasik, uji t dan uji f.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume pembiayaan mudharabah danvolume pembiayaan musyarakah. Variabel independennya adalah nisbah bagi hasilpembiayaan musdharabah dan nisbah bagi hasil pembiayaan musyarakah. Hipotesisdalam penelitian adalah nisbah bagi hasil pembiaayan mudharabah bepengaruh positifdan signifikan terhadap volume pembiayaan mudharabah dan nisbah bagi hasilpembiaayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap volumepembiaayaan musyarkah.

Hasil penelitian menunjukkan nisbah bagi hasil pembiaayan mudharabah bepengaruhpositif dan signifikan terhadap volume pembiayaan mudharabah. Terlihat dari thitung adalah 30.867, dengan nilai probabilitas t-hitung sebesar 0,000 menunjukkanhipotesis alternative (H1) yang diajukan diterima yang berarti nisbah bagi hasilpembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaanmudharabah. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan Pengaruh yang signifikanantara nisbah bagi hasil pembiayaan musyarakah terhadap Volume pembiayaanmusyarakah Bank Syariah Mandiri. Terlihat dari t- hitung adalah 18.908, dengan nilaiprobabilitas t-hitung sebesar 0,000 menunjukkan hipotesis alternative (H2) yangdiajukan diterima yang berarti nisbah bagi hasil mudharabah berpengaruh terhadapvolume pembiayaan musyarakah.

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,

penulis menyatakan bahwa sekripsi ini tidak berisi

materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi

atau pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang

dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 07 Juni 2012

Deklarator

MasdukiNIM.072411037

vi

MOTTO

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika

memberikan dana ke-mitra usahanya secara mudharabah ia mensyratkan agar

dananya tidak dibawa mengarungi lautan menuruni lembah yang berbahaya, atau

membeli ternak. Jika menyalai peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung

jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah

SAW. Dan Rasulullah pun membolehkannya. “(H.R Thabrani)”

vii

PERSEMBAHAN

Allah SWT

Yang tak pernah berhenti memberiku kenikmatan, perlindungan, anugerah danhidayah-Nya

Nabi Muhammad SAW

Inspirasi dan teladan hidupku

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Almamaterku tercinta, Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

Ayahanda dan ibunda tercinta dan tersayang

Karena lentera-lentera kasih sayangnya lah dan lantuna-lantunan do’a-do’a untukpenulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Untuk Kakak-kakakku tercinta:

Kak To, mbak Sri, Mas Ali, kak ji, mbak novi

Terima kasih selama ini telah membantu penulis baik moril maupun materiilsehingga penulis dapat menyelesaikan tugas belajar sampai sekarang.

Untuk adek ulfa khasanah

Terima kasih sudah menciptakan kedewasaan dalam hidupku, semangat, dan do’a

Untuk teman-temanku seperjuangan kelas EIA07

Kalianlah teman seperjuanganku terima kasih bantuan yang kalian beriakan

Untuk teman-teman UKM BINORA

Bersama kalianlah q tau akan kebersamaan dan organisasi

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya, sehinnga penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini yang berjudul :

“Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Terhadap Volume Pembiayaan

Mudharabah dan Musyarakah” (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri

tahun 2008-2011) dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat dan petunjuk bagi kita

ummatnya.

Sekripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN

Walisongo Semarang.

Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun

yang sangat besar bagi penulis, ucapan terima kasih terutam penulis sampaikan

kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhibbin M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Drs. H. Imam Yahya M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo

Semarang

3. Bapak Drs. Gufron Ajib M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, Serta Bapak Drs.

H Wahab M.M selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

menyusun skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

yang telah membekali berbagai pengetahuan. Sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulis mampu menyelesaikan penulis skripsi.

ix

5. Ayahanda dan Ibunda dan Kakak-kakakku, kak Kamto, Mbak Sri, Mas Ali,

Kak Ji dan Mbak novi penulis menghaturkan terima kasih yang agung. Kalian

semua adalah semangat bagi penulis untuk selalu melangkah dengan optimis.

6. Untuk Teman-Teman Penulis di Paket EIA07, terima kasih kawan kalian

adalah teman-teman yang paling baik dan jangan putuskan tali silaturrahim

kita.

7. Untuk teman-teman seperjuanganku di UKM BINORA kalianlah teman

dikala suka dan dukaku.

8. Adek Ulfa Khasanah, Terima kasih kuucapkan telah mengisi hari-hari penulis

menjadi lebih berarti, pengorbanan untuk mencurahkan perhatian dan

memberikan motivasi semakin memantapkan penulis untuk menjalani hidup.

Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi

Allah SWT. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini,

namun semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari dari itu, kritik dan saran

serta masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu sehingga sempurnanya

penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya

Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Semarang, Juni 2012

Penulis

Masduki072411037

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Persetujuan Pembimbing ii

Halaman Pengesahan iii

Halaman Abstrak iv

Halaman Deklarasi v

Halaman Motto vi

Halaman Persembahan vii

Halaman Kata Pengantar viii

Halaman Daftar Isi x

Halaman Daftar Tabel xii

Daftar Gambar xiii

Halaman Daftar Lampiran xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

1.4. Sistematika Penulisan 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank Syariah 8

2.1.1. Dasar Hukum bank Syariah 9

2.1.2. Kelembagaan Bank Syariah 10

2.1.3. Perbedaan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional 10

2.2. Pengertian Nisbah Bagi Hasil 11

2.3. Mudharabah dan Musyarakah 15

2.3.1. Pengertian Mudharabah dan Musyarakah 15

2.3.2. Ketentuan Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah 20

2.3.3. Aplikasi Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah 29

2.4. Syarat Administrasi Pengajuan Pembiayaan 30

xi

2.5. Penelitian Terdahulu 30

2.6. Kerangka Pemikiran 31

2.7. Hipotesis 32

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian 33

3.2. Sumber Data 33

3.3. Metode Pengumpulan Data 34

3.4. Devinisi Variabel Penelitian 35

3.5. Teknik Analisis Data 36

3.5.1. Uji Asumsi Klasik 36

3.5.2. Uji Hipotesis 39

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskriptif PT Bank Syariah Mandiri 42

4.2. Penyajian Data Penelitin 44

4.2.1. Penyajian Data Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan 44

4.2.2. Penyajian Data Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah 46

4.3. Hasil Analisis Data dan Pembahasan 48

4.3.1. Analisis deskriptif 48

4.3.2. Uji Asumsi Klasik 52

4.3.3. Analisis Regresi Linier 58

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan 66

5.2. Keterbatasan Penelitian 66

5.3. Saran 67

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.0 : Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional 11

Tabel 1.1 : Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil 13

Tabel 1.2 : Ujia Durbin Watson (Uji DW) 38

Tabel 1.3 : Laporan Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan

Musyarakah 44

Tabel 1.4 : Laporan Volume Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah 46

Tabel 1.5 : Analisis Deskriptif Pembiayaan Mudharabah 48

Tabel 1.6 : Analisis Deskriptif Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah 49

Tabel 1.7 : Analisis Deskriptif Pembiayaan Musyarakah 50

Tabel 1.8 : Analisis Deskriptif Nisbah bagi hasil Pembiayaan Mudharabah 51

Tabel 1.9 : Uji Normalitas Nisbah bagi hasil Pembiayaan mudharabah dan

Volume Pembiayaan Mudharabah 52

Tabel 2.0 : Uji Autokorelasi Nisbah bagi hasil Pembiayaan mudharabah dan

Volume Pembiayaan Mudharabah 54

Tabel 2.1 : Uji Normalitas Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah dan

Volume Pembiayaan Musyarakah 55

Tabel 2.2 : Uji Autokorelasi Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah dan

Volume Pembiayaan Musyarakah 57

Tabel 2.3 : Analisis Regresi Linier Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

dan Volume Pembiayaan Mudharabah 59

Tabel 2.4 : Analisis Regresi Linier Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah

dan Volume Pembiayaan Musyarakah 62

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.0 : Kerangka Pemikiran 31

Gambar 1.1 : Uji Normalitas Nisbah bagi hasil Pembiayaan mudharabah dan

Volume Pembiayaan Mudharabah 53

Gambar 1.2 : Uji Heteroskedastisitas Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan

Mudharabah Terhadap Volume Pembiayaan Mudharabah 54

Gambar 1.3 : Uji Normalitas Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah dan

Volume Pembiayaan Musyarakah 56

Gambar 1.4 : Uji Heteroskedastisitas Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan

Musyarakah Terhadap Volume Pembiayaan Musyarakah 57

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Volume Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Bulan

Januari 2009 – Oktober 2011.

Lampiran 2 : Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah

Bulan Januari 2009-Oktober 2011

Lampiran 3 : Hasil Analisis Deskriptif Data.

Lampiran 4 : Hasil Uji Asunsi Klasik Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan

Mudharabah Terhadap Volume Pembiayaan Mudharabah.

Lampiran 5 : Hasil Uji Analisis Klasik Bagi Hasil Pembiaayaan Musyarakah

Terhadap Volume Pembiayaan Musyarakah.

Lampiran 6 : Hasil Analisis Regresi Nisbah bagi Hasil Pembiayaan

Mudharabah terhadap Volume Pembiayaan Mudharabah.

Lampiran 7 : Hasil Analisis Regresi Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan

Musyarakah Terhadap Volume Pembiayaan Musyarakah.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang

merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong

kemajuan perekonomian nasional, serta lembaga yang berkewajiban turut

serta memperlancar arus kegiatan di bidang ekonomi dan moneter. Disini

Bank dalam bentuk dasarnya banyak membawa manfaat, karena di tempat

saling bertemu para pemilik, pengguna, dan pengelola modal.

Menurut Undang-Undang No. 21 bab I pasal 1 ayat 2 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah,1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat. Di lihat pengertian bank tersebut teryata

bank mempuayai tujuan yang baik, yaitu supaya menampung dana dari

orang atau lembaga kelebihan dana dan menyalurkan kembali kepada orang

atau lembaga yang kekurangan dana, guna usaha dan lain sebagainya,

supaya dana tidak berhenti dan kesetabilan ekonomi terjaga.

Berlakunya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah yang diterbitkan tanggal 16 Juli 2008, maka industri perbankan

syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan

mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Perkembangan

1 Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi Empiris diIndonesia, Erlangga, Jakarta, 2010. hlm 182. Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, SinarGrafika, Jakarta, 2008, hlm 150.

2

perbankan syari’ah yang impresif (unik), yang mencapai rata-rata

pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka

diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung

perekonomian nasional akan semakin signifikan.2

Menurut Muhammad Syafi’i Antonio, secara garis besar produk

perbankan syariah dapat dibagi menjadi 3 Bagian,3 masing-masing adalah

(1) produk penghimpun dana (Wadi’ah dan Mudharabah), (2) produk

penyaluran dana (Jual beli, Bagi hasil dan Sewa) dan (3) produk yang

berkaitan dengan jasa yang diberiakn kepada nasabah (Wakalah, Kafalah,

Hawalah, Rahn dan qardh). Produk penyaluran dana bank syariah sendiri

mempuyai banyak produk, diantara produk yang ditawarkan melalui jual

beli yaitu ba’i murabahah, ba’i salam dan ba’i al Istina, produk yang

ditawarkan melalui bagi hasil yaitu, akad mudharabah, akad Musyarakah

dan akad ijarah, sedangkan produk yang ditawarkan melalui produk sewa

adalah Ijarah.

Perbankan syariah dalam fungsinya sebagai investor/penyalur dana

menjanjikan suatu sistem operasional yang lebih adil, khususnya pada

sistem profit loss sharing (bagi hasil) seperti yang ada pada sistem

Mudharabah dan system Musyarakah. Kedua komponen tersbut

menggunakan akad bagi hasil atau profit sharing, dengan membagi porsi

pendapatan hasil usaha masing-masing shahibul mall dan mudharib.

2 www.bi.go.id3 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Wacana Ulama dan cendekiawan, Jakarta:

Tazkia Institute, 1999, hlm. 249

3

Bagi hasil yang digunakan pada pembiayaan mudharabah dan

musyarakah adalah nisbah bukannya margin’ hal ini disebabkan, margin

digunakan untuk akad jual beli dan sewa yang sudah jelas diketahui. Hal-

hal yang sudah diketahui yaitu4: pertama, cash flownya pasti atau sudah

disepakati di awal kontrak dan kedua, obyek pertukarannya juga pasti secara

jumlah, mutu, waktu maupun harganya sudah diketahui. Sedangan nisbah

bagi hasil jumlah atau presentase didapat belum diketahui hasilnya, karena

tergantung oleh berapa banyak untung usaha yang telah di biayai oleh

shohibul mal dengan mudhorib pada mudharabah, dan masing-masing

shohibul mal pada akad musyarakah.

Dalam laporan bank syariah mandiri pada tahun 2008 pada triwulan

ke-empat, struktur pembiayaan mudharabah mencapai 23,69% sedangkan

pembiayaan musyarakah mencapai 20.36%. penyaluran dana pembiayaan

akad mudharabah lebih tinggi dari pada pembiayaan akad musyarakah, dan

nisbah bagi hasil mengalami hal yang sama dengan presentase nisbah

musyarakah 18,50% sedangkan nisbah Mudharabah 26,33%.

Pada triwulan ke 3 tahun 2011 kamarin, struktur pembiayaan berbeda

dari prosentase pembiaayaan diatas, struktur pembiayaan menjadi terbalik,

yaitu Pembiayaan musyarakah menjadi 19,39% dari dana yang di salurkan,

sedangkan Pembiayaan mudharabah menjadi 18,02%. Namun pendapatan

Nisbah bagi hasil menjadi kebalikannya, pendapatan bagi hasil Pembiayaan

mudharabah lebih tinggi dari pada bagi hasil musyarakah. Yaitu nisbah

4 Muhammad, Teknik Perhitungn Bagi Hasil dan Profit Sharing pada Bank Syariah,Yogyakarta, UII Pres, 2004, hlm. 91

4

musyarakah 16,6% dan nisbah mudharabah menjadi 20,06% dari total

pendapatan pembiayaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka

penelitian ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut tentang seberapa

pengaruh bagi hasil yang mempengaruhi Pembiayaan perbankan syariah

dengan mengambil judul “PENGARUH NISBAH BAGI HASIL

PEMBIAYAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAN MUSYARAKAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri tahun

2009-2011)”

1.2. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

I.2.1. Pembatasan Masalah

Supaya penelitian ini terarah dan jelas, maka dipandang

perlu untuk membatasi masalah,. Hal ini perlu dilakukan supaya

permasalahan yang akan diteliti terfokus, yaitu:

1. Penelitian dilakukan hanya dalam ruang lingkup bank syariah

mandiri di Indonesia.

2. Laporan Nisbah bagi hasil Pembiayaan bank syariah Mandiri

3. Penyaluran Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai Pembiayaan

mudharabah dan musyarakah.

4. Laporan yang diteliti adalah Laporan keuangan Bank Syariah

Mandiri bulan Januari 2009- bulan Oktober 2011.

5

I.2.2. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh nisbah bagi hasil pembiayaan terhadap

volume pembiayaan Mudharabah,

2. Bagaimana pengaruh nisbah bagi hasil pembiayaan terhadap

volume pembiayaan Musyarakah.

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

I.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantara tujuan

tersebut yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh nisbah bagi hasil

terhadap volume pembiayaan mudharabah.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh nisbah bagi hasil

terhadap volume pembiayaan Musyarakah,

I.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat diantara manfaat

tersebut yaitu :

1. Kegunaan bagi lembaga perguruan tinggi

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah perbendaharaan

perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

6

2. Kegunaan bagi masyarakat luas khususnya perbankan dan

masyarakat pelaku pembiayaan.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan mengenai

pentingnrya pengaruh tingkat bagi hasil pada masing-masing

perbankan syariah terhadap volume pembiayaan yang diberikan

ke masyarakat oleh masing-masing perbankan syariah di

Indonesia.

3. Kegunaan bagi peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan peneliti dalam bidang ekonomi islam dan

metodologi penelitian, selain itu penelitian ini sangat berguna

dalam mengembangkan teori yang telah didapat dibangku

perkuliahan dalam kondisi nyata dalam dunia akuntansi.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini akan dibagi

menjadi lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab Pendahuluan ini akan dikemukakan mengenai latar

belakang masalah, perumusan masalah yang menjadi dasar

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sitematika

penulisan skripsi.

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan mengenai landasan teori, berisi pengertian bank

syariah, landasan hukum bank syariah dilhat dari Al-quran dan

Fatwa Dewan pengawas syari’ah. Penggunaan system bagi hasil

dalam operasional, pengertian margin dan bagi hasil, perbedaan

margin bagi hasil dengan nisbah bagi hasil, perbedaan bagi hasil

dengan bunga. Tinjauan pustaka selanjutnya yaitu menerangkan

musyarakah dan nudharabah, persamaan dan perbedaan musyarakah

dan mudharabah. Penelitian terdahulu , kerangka pemikiran dan

hepotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang jenis data dan sumber data,

populasi dan sempel, metode pengumpulan data, dan metode analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET

Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data

penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan

saran.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank Syariah

Bank syariah terdiri dari dua kata bank dan syariah. Bank dalam

kamus umum bahasa Indonesia adalah lembaga simpan-pinjam, pinjam-

meminjamuang dan sebagainya.1 Sedangkan syariah adalah hukum agama

Islam yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan-Nya,

manusia dengan manusia dan lain sebagainya.2 Jadi bank syari’ah adalah

lembaga penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat dengan prinsip

syariah.

Pertama kali pengaturan perbankan syariah diatur oleh undang-

undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. Peraturan tersebut kemudian

diubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998, karena belum spesifik

sehingga perlu diatur secara khusus dalam suatu undang-undang tersendiri.

Selanjutnya Bank syariah di Indonesia diatur dalam Undan-undang

Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.

Pengertian bank syariah dalam pasal 1 butir 7 UU No. 21 tahun 2008

tentang perbankan syariah disebutkan bahwa : 3 “Bank Syariah adalah Bank

yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.” Sedang menurut Muhammad bank syariah adalah lembaga

1 Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Ed. 3, Jakarta, Balai pustaka, 2006.hlm 96

2 Ibid. hlm 11713 Amir Machmud dan Rukman, op.cit hlm. 182.

9

keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandaskan pada Al-quran dan Hadis Nabi SAW.4

Dari masing-masing pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

bank syari’ah adalah suatu lembaga penghimpun dana dari masyarakat yang

mempuyai kelebihan dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

yang kekurangan dana, sesuai dengan syariat agam Islam.

Sekali lagi bank syariah mengoperasikan lembaganya dengan bagi

hasil/prinsip syariah bukan menggunakan bunga, karena bank syariah tidak

mengejar materiilya saja namun juga inmateriilnya. Ciri utama inilah yang

menjadi dasar pengelolaan perbankan syariah, karena bank syariah

mengelolanya dengan pertanggungjawaban di dunia dan akhirat. Oleh

karenanya orang yang melakukan pengelolaan perbankan syariah harus

mempuyai sifat yaitu Shidiq, Tabliq, Amanah, Istiqomah dan Fathanah. 5

2.1.1. Dasar Hukum Bank Syari’ah

Bank Syariah secara yuridis normatif tercatat dalam

Perundang-undangan, diantaranya Undang-undang No. 7 tahun 1992

tentang perbankan, Untang-undang No. 10 tentang perubahan atas

Undang-undang No, 7 tahun 1998 tentang perbankan, Undang-

undang No. 3 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-undang

No. 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia, Undang-undang no. 23

tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 tahun 1989

tentang peradilan agama dan juga Undang-undang No. 21 tahun

4 Muhammad, op.cit, hlm. 15 Muhammad Firdaus NH et al , Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta;

Renaisan, 2005, hlm. 12.

10

2008 perubahan Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang

perbankan syariah.6

2.1.2. Kelembagaan Bank Syari’ah

Kelembagaan bank syariah sama saja dengan bank

konvensional hanya saja perbedaan bank syariah dan bank

konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah

(DPS),7 setiap bank syariah harus ada DPS supaya operasional bank

syariah sehari-hari sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariat agama

Islam. Dewan Pengawas Syariah setingkat dengan dewan komisaris

pada bank konvensional, dan penetapan DPS dilakukan melalui

Rapat Umum Pemegang Saham, selanjutnya DPS mendapatkan

rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional.

2.1.3. Perbedaan Bank syariah dengan Bank Konvensional

Setiapa lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah

mencari keridhoan Allah SWT untuk memperoleh kebajikan di dunia

maupun di akhirat. Selanjutnya Lewis menyatakan bahwa paling

tidak ada empat karakteristik yang harus dipenuhi oleh bank syariah

dalam operasinya yaitu penghindaran bunga, tidak terlibat dalam

transaksi bersifat spekulatif, pengeluaran zakat atas kekayaan dan

tidak melakukan transaksi yang tidak berkorelasi positif dalam

meningkatkan kesejahteraan umat. Dengan kata lain bank syariah

lahir sebagai solusi alternative terhadap persoalan pertentangan

6 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm 150.7 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke praktik, Jakarta; Gema Insani,

2001, hlm.30

11

antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian kerinduan umat

Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan bunga

telah mendapat jawaban dengan lahirnya bank Islam.

Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional:8

Tabel 1.0

Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Bank Syariah Bank Konvensional

1. Melakukan investasi – investasiyang halal saja.

Melakukan Investasi-investasi yang halal danharam.

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,jual beli, atau sewa.

Memakai perangkat bunga.

3. Profit dan falah oriented . Profit oriented4. Hubungan dengan nasabahdalam bentuk hubungankemitraan.

Hubungan dengan nasabahdalam bentuk hubungandebitor-dedbitor

5. Penghimpunan dan penyalurandana harus sesuai dengan fatwaDewan Pengawas Syariah.

Tidak terdapat dewan sejenis

2.2. Pengertian Nisbah Bagi Hasil

Bank syariah dalam operasinya menggunakan prinsip profit and loss

sharing atau lebih di kenal dengan bagi hasil. Profit sharing dalam kamus

ekonomi di artikan pembagian laba. Secara definitive profit sharing diartikan

distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu

perusahaan.9 Bagi hasil atau disebut juga dengan nisbah merupakan

kesepakatan besarnya masing-masing porsi bagi hasil yang akan diterima

oleh pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) yang

8 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu pengenalan Umum, Jakarta; CendekiaInstitute, 1999, hlm 199

9 Muhamad, op.cit, hlm.18

12

tertuang dalam akad atau perjanjian yang telah ditandatangani pada awal

sebelum dilaksanakannya kerja sama.

Nisbah bagi hasil hanya bisa digunakan pada produk-produk

pembiayaan yang berbasis Natural Umcertainty contracts (NUC), yakni

akad bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan (return), baik dari

segi jumlah (amount) maupun Waktu (timing).10 Produk-produk yang

memenuhi kreteria ini adalah Pembiayaan mudharabah dan musyarakah,

karena pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanya bisa dihitung

keuntungannya atau bagi hasilnya pada waktu usaha tersebut sudah

dijalankan dan menghasilkan untung ataupun rugi.11

Hal ini berbeda lagi dengan margin keuntungan, margin keuntungan

hanya digunakan pada produk-produk pembiayaan yang berbasis Natural

Certainty Contracts (NCC), yakni akad bisnis yang memberikan kepastian

pembayaran, baik dari segi jumlah (amount) maupun wakru (timing), seperti

pembiayaan Murabahah, ijarah, salam dan istisna’.12

Bagi hasil dan bunga memang sama-sama memberi keuntungan bagi

pemilik dana, Tetapi keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.

Perbedaan itu dapat dijelaskan dalam tabel berikut:13

10 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010. hlm. 286

11 Adiwarman A. Karim, op.cit, hlm 28612 Ibid, hlm 27913 Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit , hlm. 87-88

13

Tabel 1.1

Tabel Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Bunga Bagi Hasil

a. Penentuan bunga dibuat padawaktu akad dengan asumsiharus selalu untung.

a) Penentuan besarnya rasio/nisbahbagi hasil dibuat pada waktu akaddengan berpedoman padakemungkinan untung rugi.

b. Besarnya persentaseberdasarkan pada jumlah uang(modal) yang di pinjamkan.

b) Besarnya rasio bagi hasilberdasarkan pada jumlahkeuntungan yang diperoleh.

c. Pembayaran bunga tetap sepertiyang dijanjikan tanpapertimbangan apakah proyekyang dijalankan oleh pihaknasabah untung atau rugi.

c) Bagi hasil bergantung padakeuntungan proyek yangdijalankan. Bila usaha merugi,kerugian akan di tanggungbersama oleh kedua belah pihak.

d. Jumlah pembayaran bunga tidakmeningkat sekalipun jumlahkeuntungan berlipat ataukeadaan ekonomi sedang“booming”.

d) Jumlah pembagian labameningkat sesuai denganpeningkatan jumlah pendapatan,

e. Eksistensi bunga diragukan(kalau tidak dikecam) olehsemua agama, termasuk islam.

e) Tidak ada yang meragukankeabsahan bagi hasil.

Pentingnya system bagi hasil dalam operasional bank syariah,

dipandang perlu untuk menganalisis hal-hal yang mempengaruhi bagi hasil

tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya bagi hasil di

kelompokkan menjadi 2, yaitu:14

1. faktor langsung yaitu

a) Investmen rate, merupakan persentasi aktual dana yang di

infestasikan dari total dana yang di himpun. Jika bank

14 Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit, hlm. 139-140

14

menentukan investmen rate sebasar 80%, hal ini berarti 20% dari

total dana yang di himpun di alokasikan untuk memenuhi

likuiditas.

b) Jumlah dana yang tersedia untuk di investasikan merupakan

jumlah dana yang tersedia untuk di investasikan .

c) Nisbah (profit sharing ratio), Salah satu ciri utama al-

mudhorabah adalah adanya nisbah yang harus ditentukan dan

disetujui pada awal perjanjian ,. Nisbah antara satu bank dengan

bank lain dapat berbeda, sebagaimana perbedaan dalam periode

al mudhorobah misalnya deposito 1 bulan , 3 bulan, 6 bulan , dan

12 bulan. Selain itu nisbah juga bisa berbeda antara satu akun

dengan akun yang lainnya, sesuai dengan besarnya dana dan

jatuh temponya.

2. Faktor tidak langsung yaitu:

a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudhorobah. Bank

dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya (profit

and sharing). Pendapatan yang dibagi hasilkan merupakan

pendapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya.

b) Kebijakan akunting ( prinsip dan metode akunting) besarnya bagi

hasil secara tidak langsung di pengaruhi oleh berjalanny

aaktoifitas yang terapkan , terutama sehubungan dengan

pengakuan pendapatan dan biaya.

15

2.3. Mudharabah dan Musyarakah

2.3.1. Pengertian Mudharabah dan Musyarakah

a. Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama dua orang atau lebih,

di mana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan perjanjian

pembagian keuntungan.15 Menurut Adiwarman A Karim,

mudharabah adalah kontrak antara dua pihak dimana satu pihak

berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan sejumlah

modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana

usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung.16

Sebagai suatu bentuk kontrak, mudharabah merupakan

akad bagi hasil ketika pemilik dana/shahibul mal menyediakan

modal 100% kepada pengusaha sebagai pengelola, untuk

melakakukan aktivitas produktif dengan syarat bahwa

keuntungan yang dihasilkan dibagi diantara mereka menurut

kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya dalam akad.

Pengertian Pembiayaan Mudharabah dalam praktik

perbankan Syariah adalah pembiayaan yang dilakukan oleh Bank

Syariah untuk membiayai 100% kebutuhan dana dari sesuatu

proyek/usaha tersebut, sementara nasabah sesuai dengan keahlian

yang dimilikinya akan menjalankan proyek/usaha tersebut

15 Sofiniyah Ghufron, Konsep dan Implementasi Bank Syariah: Jakarta, Renaisan, 2005,hlm. 45.

16 Adiwarman A. Karim, op.cit. hlm. 204

16

dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab atas kerugian

yang terjadi, bank Syariah dan nasabah dapat menentukan bagi

hasilnya untuk masing-masing pihak berdasarkan persentase

pendapatan atau keuntungan bersih dari proyek/ usaha tersebut

sesuai dengan kesepakatan.17

Produk penyaluran dana oleh bank syariah dalam

pembiayaan mudharabah menggunakan mudharabah

muqayyadah, hal ini karena jenis dan ruang lingkup usaha yang

akan dilakukan oleh nasabah sudah ditentukan diawal akad.

Sehingga bank sebagai shahibul maal lebih mudah untuk

melakukan monitoring usaha yang dilakukan oleh nasabah selaku

mudharib.

Landasan Hukum mudharabah telah disebutkan dalam

Al-quran yaitu:

17 Zainudin Ali, op.cit, hlm 36

17

Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamuberdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam,atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikianpula) segolongan dari orang-orang yang bersamakamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapatmenentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka diamemberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalahapa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. diamengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah; danorang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah,Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari AlQuran dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakatdan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yangbaik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untukdirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisiAllah sebagai balasan yang paling baik dan yangpaling besar pahalanya. dan mohonlah ampunankepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampunlagi Maha Penyayang.(Al-Muzammil : 20)18

Artinya : Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah

kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan

ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

(QS. Al-Jumu’ah : 10)19

18 Al-Quran dan Terjemah,PT. Bumi Restu, 1987, hlm. 99019 Ibid, hlm. 933

18

Yang menjadi wajhud-dilalah atau argument dari surah

al-Muzammil: 20 adalah adanya kata yadhribun yang sama

dengan akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu

perjalanan usaha.20 Sedangkan surah al-Jumu’ah: 10 mendorong

kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha. 21

b. Pengertian Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan

kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.22 Dengan kata lain

musyarakah adalah penanaman dana dari pemilik modal untuk

mencampurkan modal mereka dalam suatu usaha tertentu,

dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah

disepakati sebelumnya, sedangkan apabila terjadi kerugian maka

kerugian akan ditanggung masing-masing pemilik modal.

Sedangkan dalam praktik perbankan Syariah pembiayaan

Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank

syariah untuk membiayai suatu proyek bersama antara nasabah

dengan bank syariah. Nasabah dapat mengajukan proporsi

kepada bank syariah untuk mendanai suatu proyek atau usaha

tertentu dan kemudian akan disepakati beberapa modal dari

20 Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit. hlm 9521 Ibid, hlm 9622 Ibid, hlm. 90

19

nasabah serta akan disepakati berapa modal dari bank syariah dan

berapa modal dari nasabah serta akan ditentukan bagi hasinya

bagi masing-masing pihak berdasarkan persentase pendapatan

atau keuntungan bersih dari proyek atau usaha tersebut sesuai

dengan kesepakatan.23

Landasan Hukum musyarakah telah disebutkan dalam Al-

quran yaitu:

Artinya : Daud berkata: "Sesungguhnya dia Telah berbuat zalimkepadamu dengan meminta kambingmu itu untukditambahkan kepada kambingnya. dan Sesungguhnyakebanyakan dari orang-orang yang berserikat itusebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagianyang lain, kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlahmereka ini". dan Daud mengetahui bahwa kamimengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannyalalu menyungkur sujud dan bertaubat.(QS. Shaad :24 )24

Dalam Hadits disebutkan:

عن ابي ھریرة رفعھ قال ان هللا یقول انا ثالث الشریكین مالم یحن ()احدھما صاحبھ

Artinya:”Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya Allah Azza wa jalla berfirman, ‘akupihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama

23 Zainuddin Ali, op.cit. hlm 3424 Al-Quran dan Terjemah, op.cit, hlm. 736

20

salah satunya tidak menghianati lainnya” ( HR. Abudaud)25

Pada surah Shaad: 24 musyarkah terjadi atas dasar akad

(ikhtisari).26 sedangkan hadits Qudsi tersebut menunjukkan

kecintaan Allah SWT kepada hamba-hamba Nya yang

melakukan perkongsian selama saling menjunjung tinggi amanat

kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.27

Sedangkan landasan hukum keberadaan akad mudharabah

dan akad musyarakah sebagai salah satu akad perbankan syari’ah

di Indonesia terdapat pada Undang-undang No. 10 tahun 1998

tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang

perbankan Syariah, yakni pada ketentuan pasal 1 ayat 13 yang

mendefinisikan dimana mudharabah merupakan akad yang

dipakai dalam produk pembiayaan bank syariah.

2.3.2. Ketentuan Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasinol No: 07/DSN-

MUI/IV/2000 tentang ketentuan pembiayaan mudharabah:28

Pertama : Ketentuan Pembiayaan:

1. Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan

oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.

2. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik

dana) membiayai 100 % kebutuhan suatu proyek (usaha),

25 Al-Buyu dan Hakim hlm 293626 Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit, hlm 91.27 Ibid. hlm 9128 Zainuddin Ali, op.cit, hlm.251

21

sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib

atau pengelola usaha.

3. Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian dana, dan

pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak (LKS dengan pengusaha).

4. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah

disepakati bersama dan sesuai dengan syari’ah; dan LKS tidak

ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi

mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.

5. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam

bentuk tunai dan bukan piutang.

6. LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian

akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah)

melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi

perjanjian.

7. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada

jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan

penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan dari mudharib

atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila

mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal

yang telah disepakati bersama dalam akad.

22

8. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme

pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan

memperhatikan fatwa DSN.

9. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.

10. Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban

atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib

berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan.

Kedua : Rukun dan Syarat Pembiayaan:

1. Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus

cakap hukum.

2. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan

kontrak (akad), dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit

menunjukkan tujuan kontrak (akad).

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi,

atau dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

3. Modal ialah sejumlah uang dan/atau aset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan

syarat sebagai berikut:

a. Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.

23

b. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai.

Jika modal diberikan dalam bentuk aset, maka aset

tersebut harus dinilai pada waktu akad.

c. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus

dibayarkan kepada mudharib, baik secara bertahap

maupun tidak, sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

4. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai

kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus

dipenuhi:

a. Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh

disyaratkan hanya untuk satu pihak.

b. Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus

diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati

dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keun-

tungan sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus

berdasarkan kesepakatan.

c. Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari

mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung

kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan

disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan.

5. Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai

perimbangan (muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia

dana, harus memperhatikan hal-hal berikut:

24

a. Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa

campur tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak

untuk melakukan pengawasan.

b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan

pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi

tercapainya tujuan mudharabah, yaitu keuntungan.

c. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syari’ah Islam

dalam tindakannya yang berhubungan dengan

mudharabah, dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku

dalam aktifitas itu.

Ketiga : Beberapa Ketentuan Hukum Pembiayaan:

1. Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.

2. Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah

kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi.

3. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena

pada dasarnya akad ini bersifat amanah ( yad al-amanah),

kecuali akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau

pelanggaran kesepakatan.

4. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah

setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

25

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasinol No: 07/DSN-

MUI/IV/2000 tentang ketentuan pembiayaan Musyarakah:29

Pertama : Beberapa Ketentuan:

1. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan

kontrak (akad), dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit

menunjukkan tujuan kontrak (akad).

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi,

atau dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

2. Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum, dan

memperhatikan hal-hal berikut:

a. Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan

perwakilan.

b. Setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan, dan

setiap mitra melaksanakan kerja sebagai wakil.

c. Setiap mitra memiliki hak untuk mengatur aset

musyarakah dalam proses bisnis normal.

d. Setiap mitra memberi wewenang kepada mitra yang lain

untuk mengelola aset dan masing-masing dianggap telah

29 Zainuddin Ali, op.cit, hlm.251

26

diberi wewenang untuk melakukan aktifitas musyarakah

dengan memperhatikan kepentingan mitranya, tanpa

melakukan kelalaian dan kesalahan yang disengaja.

e. Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau

menginvestasikan dana untuk kepentingannya sendiri.

3. Obyek akad (modal, kerja, keuntungan dan kerugian)

a. Modal

1) Modal yang diberikan harus uang tunai, emas, perak

atau yang nilainya sama. Modal dapat terdiri dari

aset perdagangan, seperti barang-barang, properti,

dan sebagainya. Jika modal berbentuk aset, harus

terlebih dahulu dinilai dengan tunai dan disepakati

oleh para mitra.

2) Para pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan,

menyumbangkan atau menghadiahkan modal

musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas dasar

kesepakatan.

3) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan musyarakah

tidak ada jaminan, namun untuk menghindari

terjadinya penyimpangan, LKS dapat meminta

jaminan.

b. Kerja

27

1) Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan

dasar pelaksanaan musyarakah; akan tetapi,

kesamaan porsi kerja bukanlah merupakan syarat.

Seorang mitra boleh melaksanakan kerja lebih

banyak dari yang lainnya, dan dalam hal ini ia boleh

menuntut bagian keuntungan tambahan bagi dirinya.

2) Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah

atas nama pribadi dan wakil dari mitranya.

Kedudukan masing-masing dalam organisasi kerja

harus dijelaskan dalam kontrak.

c. Keuntungan

1) Keuntungan harus dikuantifikasi dengan jelas untuk

menghindarkan perbedaan dan sengketa pada waktu

alokasi keuntungan atau penghentian musyarakah.

2) Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara

proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak

ada jumlah yang ditentukan di awal yang ditetapkan

bagi seorang mitra.

3) Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika

keuntungan melebihi jumlah tertentu, kelebihan atau

prosentase itu diberikan kepadanya.

4) Sistem pembagian keuntungan harus tertuang dengan

jelas dalam akad.

28

d. Kerugian

Kerugian harus dibagi di antara para mitra secara

proporsional menurut saham masing-masing dalam

modal.

4. Biaya Operasional dan Persengketaan

a. Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.

b. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya

atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi

Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui

musyawarah.

Dengan penjelasan diatas mudharabah adalah jenis kerjasama

yang mana satu pihak memberikan modal dan satu pihak

memberikan kerja, kerja disini adalah pengelolaan terhadapat modal

tersebut untuk tujuan menghasilkan keuntungan, dan pembagian

keuntungan tersebut dibagi sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Sedangkan musyarkah adalah jenis kerjasama yang antara dua pihak

atau lebih sama–sama memberikan modal dan sama-sama

memberikan kerja, modal dan kerja boleh tidak sama. Dalam kerja

para pihak bisa memberikan kerja seperti sebagai pengelola atau pun

manajemen dalam pengelolan, sehingga pembagian keuntungan

29

sesuai porsi modal dan kerja yang diberikan serta kesepakatan para

pihak dalam musyarakah. Perbedaan diantara produk ini adalah

modal yang tidak sama, bila mudharabah modal dari 1 Shahibul

maal, sedangkan dari produk musyarakah modal bisa dari semua

yang melakukan usaha.

2.3.3. Aplikasi pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah.

a. Apliskasi Pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah30

1) Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan

dan jasa.

2) Investasi khusus: disebut juga mudharabah muqayaddah,

dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus

dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul

maal.

b. Apliskasi Pembiayaan Musyarakah pada Bank Syariah31

1) Pembiayaan Proyek

Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk

pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank sama-

samamenyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut,

setelah proyek tersebut selesai, nasabah mengembalikan

danan tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk

bank.

2) Modal Ventura

30 Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit, hlm. 9731 Ibid, hlm. 93

30

Pada bank-bank yang diperbolehkan melakukan

investasi dalam skema modal ventura, penanaman modal

dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dan setelah itu bank

melakukan devestasi, baik secara singkat ataupun bertahap.

2.4. Syarat Administrasi Pengajuan Pembiayaan

Seperti halnya pada bank konvensional, perbankan syariah syariah

menetapkan syarat-syarat umum untuk sebuah pembiayaan, seperti hal-hal

berikut :32

1) Surat permohonan tertulis, dengan dilampiri proposal yang memuat

antara lain gambaran umum usaha, rencana atau prospek usaha,

rincian dan rencana penggunaan dana, jumlah kebutuhan dana dan

jangka waktu penggunaan dana.

2) Legalitas usaha, seperti identitas diri, akte kelahiran, surat izin umum

perusahaan, dan tanda daftar perusahaan.

3) Laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi, data

persediaan akhir, data penjualan, dan fotokopi rekening bank.

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian Nedi yang berjudul pengaruh profitabilitas sistem bagi

hasil terhadap minat nasabah untuk berinvestasi di bank syari’ah. Penelitian

membahas seberapa besar pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat

berinvestasi dalam simpanan mudharobah, hasil dari penelitian menyebutkan

32 Muhammad Syafii Antonio, Ibid. hlm 171

31

bahwa sistem bagi hasil mempengaruhi minat berinvestasi di bank syariah

sebesar 5% atau 0,05.33

Penelitian selanjutnya yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi

nasabah pada bank syariah (studi kasus pada bank Syariah Mandiri dan bank

Muamalat Jabodetabek) yang dilakukan oleh Zulkarnain, SE, M.Si, suwardi,

SE. Faizal Ridwan zamzami, SE. Indra, Khalia, Sari dan Megawati. Hal

yang diteliti segala sesuatu berkaitan dengan aspek perbankan termasuk juga

nisbah bagi hasil, hasil penelitian secara signifikan nisbah bagi hasil juga

termasuk faktor pertimbangan nasabah dalam memilih prodak.34

H. M. Zainuri dan Bening Kristyassari dalam penelitiannya berjudul

analisis pengaruh sistem bagi hasil, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan

memilih produk BMT Al-Hikmah Bangsri. Berdasaarkan hasil penelitian

disebutkan, semua variabel Dependent dan independent menunjukan

pengaruh signifikan terhadap penggunaan produk BMT Al-hikmah

Bangsri.35

2.6. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.0Kerangka pemikiran

33 Nedi, Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah UntukBerinvestasi di Bank Syari’ah http://thewinnerlife.multiply.com/jurnal

34 Zulpahmi, et al. Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah pada Bank Syariah (StudiKasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat diJabodetabek) laporan penelitian dosenfakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 2010

35 H. M. Zaenuri, Bening Kristiassari, Analisis Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Pelayanan danLokasi Terhadap Keputusan Memilih Produk BMT Al-Hikmah Bangsri, Jurnal Dinamika Bisnisdan Ekonomi, 2008, hlm 71-84

Volume Pembiayaan MudharabahBank Syariah Mandiri (Y1)

Nisbah bagi hasilpembiayaan pada

Bank SyariahMandiriMandiri (X)

32

2.7. Hipotesis

Hipotesis ini adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dalam

penelitian ini hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :

H. 1 = Nisbah bagi hasil pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap volume

pembiayaan Mudharabah.

H. 2 = Nisbah bagi hasil pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap volume

pembiayaan Musyarakah.

Volume Pembiayaan MusyarakahBank Syariah Mandiri (Y2)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian kancah (field research) yaitu

penelitian yang paling sering tidak dilaksanakan pada berbagai cabang ilmu

pengetahuan khususnya ilmu social. Kancah adalah juga masyarakat yang

dimaksud sebagai laboratorium “raksasa” yang penuh dengan seribu satu

fenomena dan masalah yang tak kunjung habisnya, Berhubungan dengan

pranata budaya serta pengalaman hidup masyarakat, kelompok dan

individu.1

3.2. Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dan yang di perlukan dalam

penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data

yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan

permasalahan yang diteliti. Data ini diperoleh dari hasil wawancara

(interview) atau kuesioner penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara langsung

oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau pihak lain, misalnya

1 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan kebijakanPublik Serta Ilmu-ilmu, Jakarta, Prenada Media Group, 2005. hlm 47

34

berupa dokumen laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel

dan majalah yang masih berkaitan dengan materi penelitian.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sumber data

sekunder. Dengan menggunakan data keuangan yang diambil dari laporan

keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri tahun 2009-2011 yang diambil dari

www.syariah mandiri.co.id. Data yang diperlukan dalam penelitian ini

adalah :

a. Data laporan keuangan bulanan nisbah bagi hasil Bank Syariah

Mandiri tahun 2009-2011

b. Data laporan keuangan bulanan pembiayaan mudharabah Bank Syariah

Mandiri tahun 2009-2011

c. Data laporan keuangan bulanan pembiayaan musyarakah Bank Syariah

Mandiri tahun 2009-2011

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan metode dokumentasi.

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, agenda, dan sebagainya.2 Data yang dikumpulkan adalah data bagi

hasil dan pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan mudharabah dan

musyarakah dari laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri tahun

2009-2011.

2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , Jakarta: Pt RinekaCipta hlm. 131.

35

3.4. Devinisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan variabel yang berupa indikator-

indikator penelitian yang akan diukur dalam penelitian. Adapun variabelnya

adalah :

1. Variabel Dependent (Terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependent dalam penelitian

ini adalah

a. Musyarakah (Y1) dan

b. mudharabah (Y2).

2. Variabel Independent (Bebas)

Variabel independent adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independent yang hendak

diuji dalam penelitian ini meliputi :

a.Nisbah bagi hasil pembiayaan Mudharabah (X1)

b.Nisbah bagi hasil pembiayaan Musyarakah (X2)

Adapun definisi operasional variabel dan pengukurann dalam

penelitian ini adalah

a. Nisbah bagi hasil Pembiayaan yaitu jumlah bagi hasil yang diperoleh

antara bank sebagai pemilik modal (Shahibul mall) dan penerima modal

(Mudharib), pengukuran variabel penelitian ini menggunakan rasio.

36

b. Volume pembiayaan Mudharabah Perbankan syariah yaitu jumlah

pembiayaan yang sudah disalurkan ke mudharib dengan akad

mudharabah, pengukuran variabel penelitian ini menggunakan rasio.

c. Volume Pembiayaan Musyarakah Perbankan Syariah yaitu jumlah

pembiayaan yang sudah disalurkan ke mudharib dengan akad

musyarakah, pengukuran variabel penelitian ini menggunakan rasio.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk

mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Analisis data

yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, analisis deskriptif

memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-

rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, rane,

kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). 3 Untuk menggambarkan

atau mendiskripsikan data tersebut maka perlu diadakan pengujian,

diantaranya :

3.5.1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian dari regresi variabel-variabel

penelitian di uji apakah memenuhi asumsi klasik persamaan regresi

yaitu memenuhi asumsi normalitas, tidak adanya heterokedastisitas

dan autokorelasi. Apabila hal tersebut tidak ditemukan maka asumsi

klasik regresi telah terpenuhi.

3 Sambas Ali Muhammad dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalurdalam Penelitian, Bandung, CV Pustaka Setia. 2009. hlm 53

37

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, antara variabel bebas terdistribusi secara normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas

dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari

residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dalam penelitian ini uji normalitas secara statistik

menggunakan alat analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov.

Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah

sebagai berikut :

a. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 : maka distribusi data normal.

b. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 : maka distribusi data tidak

normal.

38

2. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui

apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi

sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n-

sampel item seperti perusahaan, orang, wilayah, dan lain

sebagainya.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi yaitu didaerah no autocorelasi (du<dw<4-du). Untuk

mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan melalui

pengujian terhadap nilai uji Durbin–Watson (uji DW) dengan

ketentuan sebagai berikut :

Tabel 1.2

Ujia Durbin Watson (Uji DW)

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No decetions dl≤ d ≤du

Tidak ada autokorelasi Negative Tolak 4 - dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi Negative No decetion miring du 4 ≤ d ≤ -dl

Tidak ada autokorelasi positif atau

Negative Tidak ditolak du< d < 4 - du

39

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain. Model regresi yang baik adalah jika tidak

terjadi Heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi adanya suatu heterokedastisitas adalah

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dengan

ketentuan:

a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

3.5.2. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linier

Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan

alat analisis regresi linier. Dalam analisis regresi linier untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan , dan untuk mengolah dan

membahas data yang diperoleh. Persamaan regresi linier dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y1 = a + b1X1 atau Y2 = a + b2X2

40

Keterangan:

Y2= pembiayaan mudharabah

Y1= pembiayaan musyarakah

a = konstanta

b1 = koefisien regresi untuk X1

b2 = koefisien regresi untuk X2

X1 = nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah

X2 = nisbah bagi hasil pembiayaan musyarakah

2. Uji Parsial (uji t)

Uji t digunakan untuk menunjukan seberapa jauh satu

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi

variabel independent. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis

b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5 %

c. Menentukan keputusan dengan membandingkan t-hitung

dengan t-tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1) Apabila t hitung < t tabel atau signifikan α > 0,05,

sehingga Ha ditolak yang berarti tidak ada pengaruh

signifikan antara nisbah bagi hasil terhadap Volume

Pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

2) Apabila t hitung > t tabel atau signifikan α < 0,05,

sehingga Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang

41

signifikan antara nisbah bagi hasil terhadap Volume

Pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan secara keseluruhan

untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi.

Apabila R2 mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat

model tersebut menerangkan variasi variabel independen

terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2 menemah variasi

variabel independen menerengkan variabel-variabel dependen.

42

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi PT. Bank Syariah Mandiri

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan

integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri

(BSM) sejak awal pendiriannya.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang

disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,

telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap

seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam

kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-

bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya

mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian

bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang

Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha

keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan

beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

43

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan

dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas

baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan

Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon

atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank

umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah

segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha

BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri

sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8

September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI

44

menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul

pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara

resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank

yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama

membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

4.2. Penyajian data penelitian

4.2.1. Penyajian data Nisbah Bagi Hasil Pembiyaan Mudharabah dan

Musyarakah

Dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan nisbah

bagi hasil Mudharabah dan musyarakah yang diambil dari laporan

publikasi Bank Syariah Mandiri tahun 2009-2011.

Table 1.3

Laporan Laba Rugi Nisbah Bagi Hasil Mudharabah dan

Musyarakah Bank Syariah Mandiri Per Januari 2009 - Per

September 2011.

(diyatakan dalam rupiah dalam jumlah ribuan)

Nomor Tahun BULAN X1 X21

2Januari 37,557,710 23,176,680 30,367,195

2 Februari 36,979,825 23,994,328 30,487,077

3 Maret 36,280,665 25,463,005 30,871,835

4 April 35,743,247 26,530,410 31,136,829

45

5 0

0

9

Mei 36,365,502 25,063,542 30,714,522

6 Juni 37,531,831 24,354,906 30,943,369

7 Juli 38,340,649 30,078,960 34,209,805

8 Agustus 38,490,071 30,189,884 34,339,978

9 September 40,139,358 31,869,971 36,004,665

10 Oktober 41,633,426 31,758,766 36,696,096

11 November 41,170,204 29,256,307 35,213,256

12 Desember 42,030,931 34,583,207 38,307,069

132

0

1

0

Januari 41,841,925 41,841,925 41,841,925

14 Februari 40,956,950 40,956,950 40,956,950

15 Maret 42,596,855 42,596,855 42,596,855

16 April 42,333,300 42,333,300 42,333,300

17 Mei 42,312,045 42,312,045 42,312,045

18 Juni 45,921,833 45,921,833 45,921,833

19 Juli 46,029,631 46,029,631 46,029,631

20 Agustus 45,379,202 45,379,202 45,379,202

21 September 51,143,524 51,143,524 51,143,524

22 Oktober 49,362,835 49,362,835 49,362,835

23 November 50,137,121 50,137,121 50,137,121

24 Desember 52,436,514 52,436,514 52,436,514

252

0

1

1

Januari 50,113,863 50,113,863 50,113,863

26 Februari 50,936,168 50,936,168 50,936,168

27 Maret 51,589,045 51,589,045 51,589,045

28 April 51,699,165 51,699,165 51,699,165

29 Mei 51,498,856 51,498,856 51,498,856

30 Juni 51,704,824 51,704,824 51,704,824

31 Juli 54,581,345 54,581,345 54,581,345

32 Agustus 55,046,870 55,046,870 55,046,870

33 September 55,693,728 55,693,728 55,693,728

34 Oktober 55,321,124 55,321,124 55,321,124

X 1,540,900,142 1,414,956,689 1,477,928,416

45,320,592.41 41,616,373.21 43,468,482.81= − ℎ ℎ

46

Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian

laporan rugi laba nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah dan

musyarakah rata-rata 43,468,482.81, dengan nisbah bagi hasil

pembiayaan mudharabah 45,320,592.41 dan rata-rata musyarakah

41,616,373.21. Dilihat dari rata-rata laporan rugi laba nisbah bagi

hasil tersebut terjadi pergerakan kenaikan dan penurunan, kenaikan

nisbah bagi hasil pembiayaan terjadi pada bulan September 2010

sebesar +5,764,322 dan terjadi penurunan pada bulan Januari 2011

sebesar -2,322,651.

4.2.2. Penyajian Data Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah

Dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan

pembiayaan Mudharabah dan musyarakah yang diambil dari laporan

publikasi Bank Syariah Mandiri tahun 2009-2011.

Tabel 1.4

Laporan Volume Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah

Bank Syariah Mandiri Per Januari 2009 - Per September 2011.

(diyatakan dalam rupiah dalam jumlah ribuan)

No TAHUN BULAN Y1 Y21

2

0

0

9

Januari 2,878,021,057 2,621,698,065 2,749,859,561

2 Februari 2,835,979,012 2,654,788,518 2,745,383,765

3 Maret 2,844,616,455 2,736,016,208 2,790,316,332

4 April 2,865,047,039 2,782,315,871 2,823,681,455

5 Mei 2,925,604,457 2,829,327,492 2,877,465,975

6 Juni 3,067,559,724 2,903,585,831 2,985,572,778

7 Juli 3,098,796,515 2,975,342,593 3,037,069,554

8 Agustus 3,200,534,401 3,111,220,329 3,155,877,365

9 September 3,283,230,553 3,141,852,620 3,212,541,587

10 Oktober 3,284,612,167 3,202,272,535 3,243,442,351

47

11 November 3,312,528,897 3,284,730,566 3,298,629,732

12 Desember 3,339,852,592 3,256,612,594 3,298,232,593

13

2

0

1

0

Januari 3,337,373,020 3,224,719,335 3,281,046,178

14 Februari 3,343,426,236 3,383,558,269 3,363,492,253

15 Maret 3,407,664,026 3,586,403,369 3,497,033,698

16 April 3,522,928,054 3,649,585,567 3,586,256,811

17 Mei 3,644,522,743 3,839,912,467 3,742,217,605

18 Juni 3,823,509,473 4,161,233,538 3,992,371,506

19 Juli 3,894,696,862 4,132,317,747 4,013,507,305

20 Agustus 4,063,966,762 4,312,231,054 4,188,098,908

21 September 4,104,125,645 4,273,795,883 4,188,960,76422 Oktober 4,129,816,844 4,375,853,386 4,252,835,115

23 November 4,206,451,610 4,490,240,802 4,348,346,206

24 Desember 4,240,922,727 4,590,190,519 4,415,556,62325

2

0

1

1

Januari 4,209,187,292 4,681,242,833 4,445,215,063

26 Februari 4,209,167,792 4,681,242,833 4,445,205,313

27 Maret 4,306,402,882 5,053,691,199 4,680,047,041

28 April 4,333,318,334 4,735,309,851 4,534,314,093

29 Mei 4,437,535,904 4,916,672,374 4,677,104,139

30 Juni 4,692,194,988 5,216,502,415 4,954,348,702

31 Juli 4,734,974,664 5,187,610,139 4,961,292,402

32 Agustus 4,763,233,928 5,232,593,847 4,997,913,888

33 September 4,740,861,838 5,285,296,460 5,013,079,149

34 Oktober 4,713,225,785 5,241,095,439 4,977,160,612

Y 127,795,890,278 133,751,062,548 130,773,476,413

3,758,702,655.23 3,933,854,780.82 3,846,278,718.02= −Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian

laporan Neraca Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah rata-rata

3,846,278,718.02, dengan Volume pembiayaan mudharabah

3,758,702,655.23 dan rata-rata volume pembiayaan musyarakah

3,933,854,780.82. Dilihat dari rata-rata laporan neraca pembiayaan

48

tersebut terjadi pergerakan kenaikan dan penurunan, kenaikan

pembiayaan terjadi pada bulan April 2011 sebesar +277,244,563 dan

terjadi penurunan pada bulan Januari 2011 sebesar -145,732,948.

4.3. Hasil Analisis Data dan Pembahasan

4.3.1. Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Pembiayaan Mudharabah

Tabel 1.5Deskriptif Pembiayaan Mudharabah

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic StatisticStd.

Error StatisticStd.

Error

Pembiayaanmudharabah

34 2.84E9 4.76E9 3.7587E9 1.09931E86.41004E

8.104 .403 -1.358 .788

Valid N(listwise)

34

Keterangan :

1. Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara -2 sampai +2maka terdistribusi secara normal

2. Jika output nilai skewness dan kurtosis tidak diantara -2 sampai+2 maka tidak terdistribusi secara normal

Hasil statistik deskriptif variabel pembiayaan mudharabah

pada Bank Syariah Mandiri bahwa terendah dari periode Januari

2009 sampai Oktober 2011 yang terjadi pada bulan Februari 2009

dengan 2835979012. Dan pencapaian tertinggi dari periode

Januari 2009 sampai Oktober 2011 yang terjadi pada bulan

Agustus 2011 dengan 4763233928. Hasil tampilan output SPSS

memberikan nilai skewness dan kurtosis masing-masing 0.104

dan -1.358 sehingga nilai rasio skewness 0.104/0.403= 0.258

49

sedangkan nilai rasio kurtosis -1.358/0.788= 1,955 dapat

disimpulkan bahwa data Pembiayaan Mudharabah terdistribusi

secara normal.

2. Analisis Deskriptif Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

Tabel 1.6Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic StatisticStd.

Error StatisticStd.

Error

Nisbah bagihasilmudharabah

34 3.57E7 5.57E7 4.5321E7 1.11339E6 6.49214E6 .099 .403 -1.441 .788

Valid N(listwise)

34

Keterangan :

1. Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara -2 sampai +2maka terdistribusi secara normal

2. Jika output nilai skewness dan kurtosis tidak diantara -2 sampai+2 maka tidak terdistribusi secara normal

Hasil statistik deskriptif variabel nisbah bagi hasil

pembiayaan mudharabah pada bank Syariah Mandiri bahwa

terendah dari periode Januari 2009 sampai Oktober 2011 yang

terjadi pada bulan April 2009 dengan 35743247. Dan pencapaian

tertinggi dari periode Januari 2009 sampai Oktober 2011 yang

terjadi pada bulan September 2011 dengan 55693728. Hasil

tampilan output SPSS memberikan nilai skewness dan kurtosis

masing-masing 0.099 dan -1.441 sehingga nilai rasio skewness

0.099/0.403= 0.246 sedangkan nilai rasio kurtosis -1.441/0.788=-

50

1,828 dapat disimpulkan bahwa data Nisbah Bagi Hasil

Pembiayaan Mudharabah terdistribusi secara normal.

3. Analisis Deskriptif Pembiayaan Musyarakah

Tabel 1.7Deskriptif Pembiayaan Musyarakah

Keterangan :

1. Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara -2 sampai +2maka terdistribusi secara normal

2. Jika output nilai skewness dan kurtosis tidak diantara -2 sampai+2 maka tidak terdistribusi secara normal

Hasil statistik deskriptif variabel pembiayaan musyarakah

pada bank Syariah Mandiri bahwa terendah dari periode Januari

2009 sampai Oktober 2011 yang terjadi pada bulan Januari 2009

dengan 2621698065. Dan pencapaian tertinggi dari periode

Januari 2009 sampai Oktober 2011 yang terjadi pada bulan

September 2011 dengan 5285296460. Hasil tampilan output SPSS

memberikan nilai skewness dan kurtosis masing-masing 0.079

dan -1.470 sehingga nilai rasio skewness 0.079/0.403= 0.184

sedangkan nilai rasio kurtosis -1.470/0.788=-1,865 dapat

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic StatisticStd.

Error StatisticStd.

Error

PembiayaanMusyarakah

34 2.62E9 5.29E9 3.9339E9 1.54430E8 9.00474E8 .079 .403 -1.470 .788

Valid N(listwise)

34

51

disimpulkan bahwa data Volume Pembiayaan Musyarakah

terdistribusi secara normal.

4. Analisis Deskriptif Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah

Tabel 1.8Deskriptif Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic StatisticStd.

Error StatisticStd.

Error

nisbah bagihasiPembiayaanMusyarakah

34 2.32E7 4.96E7 3.6230E7 1.40848E6 8.21279E6 .075 .403 -1.248 .788

Valid N(listwise)

34

Keterangan :

1. Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara -2 sampai +2maka terdistribusi secara normal

2. Jika output nilai skewness dan kurtosis tidak diantara -2 sampai+2 maka tidak terdistribusi secara normal

Hasil statistik deskriptif variabel nisbah bagi hasil

pembiayaan musyarakah pada bank Syariah Mandiri bahwa

terendah dari periode Januari 2009 sampai Oktober 2011 yang

terjadi pada bulan Januari 2009 dengan 23176680. Dan

pencapaian tertinggi dari periode Januari 2009 sampai Oktober

2011 yang terjadi pada bulan Agustus 2011 dengan 49639286.

Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness dan

kurtosis masing-masing 0.075 dan -1.248 sehingga nilai rasio

skewness 0.075/0.403= 0.186 sedangkan nilai rasio kurtosis -

52

1.248/0.788=-1,584 dapat disimpulkan bahwa data Nisbah bagi

hasil Pembiayaan Musyarakah terdistribusi secara normal.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Asumsi Klasik (Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

Terhadap Volume Pembiayaan Mudharabah)

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel dependent dan independent keduanya mempuyai

distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji

normalitas, model regresi yang baik adalah yang memiliki

distribusi normal/mendekati normal.

Tabel 1.9Uji Normalitas

Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Terhadap VolumePembiayaan Mudharabah

53

Gambar 1.1

Uji Normalitas Nisbah bagi hasil Pembiayaan mudharabah

dan Volume Pembiayaan Mudharabah

Analisis

Output histrogram menunjukkan pola distribusi

mendekati normal Grafik normal pola menunjukkan

penyebaran titik-titk disekitar garis diagonal, dan mengikuti

arah garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal

mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji hetesoskestisitas menunjukkan bahwa variabel

tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari

risudual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau atau tidak terjadi

heterokedastisistas karena data cross section memiliki data

yang memiliki berbagai ukuran.

54

Gambar 1.2Uji Heteroskedastisitas

Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Terhadap VolumePembiayaan Mudharabah

Analisis

Dengan melihat sebaran titik-titik yang acak baik

diatas maupun dibawah angka 0 dari sumbu Y dapat

disimpulkan besifat homoskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui

ada tidaknya kesalahan pengganggu pada pengamatan

berikutnya. Pengujian adanya autokorelasi dilakukan dengan

uji Durbin Watson (DW). Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut.

Tabel 2.0Uji Autokorelasi

Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Terhadap VolumePembiayaan Mudharabah

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted RSquare

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 .984a .968 .966 1.173E8 1.638

55

Analisis

Dari hasil olah data diatas, ditemukan Durbin Watson

test=1.638 dan DW berada diantara -2 dan +2 atau -

2<DW>+2. Maka, disimpulkan bahwa data diatas tidak

terjadi autokorelasi.

2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier (Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan

Musyarakah Terhadap Volume Pembiayaan Musyarakah)

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel dependent dan independent keduanya mempuyai

distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji

normalitas, model regresi yang baik adalah yang memiliki

distribusi normal/mendekati normal.

Tabel 2.1Uji Normalitas

Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Terhadap VolumePembiayaan Musyarakah

56

Gambar 1.3Uji Normalitas Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan

Musyarakah dan Volume Pembiayaan Musyarakah

Analisis

Output histrogram menunjukkan pola distribusi

mendekati normal. Grafik normal pola menunjukkan

penyebaran titik-titk disekitar garis diagonal, dan mengikuti

arah garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal

mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji hetesoskestisitas menunjukkan bahwa variabel

tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari

risudual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau atau tidak terjadi

heterokedastisistas karena data cross section memiliki data

yang memiliki berbagai ukuran.

57

Gambar 1.4Uji Heteroskedastisitas

Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Terhadap VolumePembiayaan Musyarakah

Analisis

Dengan melihat sebaran titik-titik yang acak baik

diatas maupun dibawah angka 0 dari sumbu Y dapat

disimpulkan besifat homoskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui

ada tidaknya kesalahan pengganggu pada pengamatan

berikutnya. Pengujian adanya autokorelasi dilakukan dengan

uji Durbin Watson (DW). Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut.

Tabel 2.2Uji Autokorelasi

Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Terhadap VolumePembiayaan Musyarakah

AModel Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 .958a .918 .915 2.62105E8 2.074

58

Analisis

Dari hasil olah data diatas, ditemukan Durbin

Watson test= 2.074 dan DW > +2. Maka, disimpulkan bahwa

data diatas terjadi Autokorelasi negative.

4.3.3. Analisis Regresi Linier

Analisis regresi bertujuan menganalisis besarnya pengaruh

variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).

Dimana dalam analisis regresi tersebut akan menguji Laporan Rugi

Laba Nisbah Bagi Hasil Mudharabah dan Musyarakah terhadap

Neraca Volume Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah,

pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00

berdasarkan data yang dari 34 sampel dari 3 tahun. Penelitian analisis

regresi linier dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama menganalisis

nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah dengan menganalisis

pembiayaan mudharabah dan kedua menganalisis pengaruh nisbah a.

bagi hasil pembiayaan musyarakah dengan volume pembiayan

musyrakah.

1. Analisis Regresi Linier (Pengaruh Nisbah Bagi Hasil

Pembiayaan Mudharabah terhadap Volume Pembiayaan

Mudharabah)

Dengan nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah

sebagai variabel independen dan volume pembiayaan

mudharabah sebagai variabel dependen maka analisisnya :

59

Tabel 2.4Analisis Regresi Linier

Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan MudharabahTerhadap Volume Pembiayaan Mudharabah

Descriptive Statistics

MeanStd.

Deviation N

Pembiayaanmudharabah

3.76E9 6.410E8 34

Nisbah bagi hasilmudharabah

4.53E7 6492135.402 34

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .984a .968 .966 1.173E8

a. Predictors: (Constant), nisbahbagihasilmudharabah

b. Dependentt Variable: pembiayaanmudharabah

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Nisbah bagi hasilmudharabaha . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependentt Variable: pembiayaanmudharabah

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -6.427E8 1.440E8 -4.463 .000

Nisbah bagi hasilmudharabah

97.118 3.146 .984 30.867 .000

a. Dependentt Variable:pembiayaanmudharabah

60

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum MeanStd.

Deviation N

Predicted Value 2.83E9 4.77E9 3.76E9 6.305E8 34

Std. Predicted Value -1.475 1.598 .000 1.000 34

Standard Error ofPredicted Value

2.012E7 3.834E7 2.795E7 5446847.038 34

Adjusted PredictedValue

2.82E9 4.77E9 3.76E9 6.304E8 34

Residual -2.201E8 3.135E8 .000 1.155E8 34

Std. Residual -1.876 2.671 .000 .985 34

Stud. Residual -1.928 2.753 .000 1.011 34

Deleted Residual -2.326E8 3.330E8 -1.609E5 1.218E8 34

Stud. Deleted Residual -2.019 3.102 .014 1.072 34

Mahal. Distance .000 2.553 .971 .757 34

Cook's Distance .000 .236 .027 .048 34

Centered LeverageValue

.000 .077 .029 .023 34

a. Dependentt Variable: pembiayaanmudharabah

Dari hasil output regresi linier, maka kita dapat

menganalisanya sebagai berikut :

1) Rata-rata volume pembiayaan mudharabah sebesar

3,760,000,000 dengan standar deviasi 64,100,000 dan

jumlah data 34.

2) Rata-rata nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah

sebesar 45,300,000 dengan standar deviasi

6,492,135.402 dan jumlah data 34.

3) Besar hubungan antara volume pembiayaan mudharabah

dengan nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah yang

dihitung dengan koefisien adalah 0.968 hal ini

menunjukan hubungan yang sangat erat (mendekati + 1)

61

diantara nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah

terhadap volume pembiayaan mudharabah.

4) Kepuasan kerja merupakan variabel dependent.

5) Angka R Square adalah 0. 968, berat peran atau

kontribusi variabel nisbah bagi hasil pembiayaan

mudharabah mampu menjelaskan variabel volume

pembiayaan mudharabah sebesar 96,8%.

6) Standar error of estimate adalah 117,300,000

7) Tabel selanjutnya menggambarkan persamaan regresi :

Y = (-642,700,000) + 97.118 X

Dimana :

Y = Volume Pembiayaan Mudharabah

X = Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

a = (-642,700,000)

b = 97.118

8) Hipotesis

Ho = Koefisien pengaruh nisabah bagi hasil terhadap

volume pembiayaan mudharabah tidak signifikan

H1 = Koefisien pengaruh nisabha bagi hasil terhadap

volume pembiayaan mudharabah signifikan

9) Dari tabel output diatas terlihat bahwa t hitung adalah

30.867, dengan nilai probabilitas t-hitung sebesar 0,000

menunjukkan hipotesis alternatif (H1) yang diajukan

62

diterima yang berarti nisbah bagi hasil mudharabah

berpengaruh terhadap volume pembiayaan mudharabah

2. Analisis Regresi Linier (Pengaruh Nisbah Bagi Hasil

Pembiayaan Musyarakah Terhadap Volume Pembiayaan

Musyarakah)

Tabel 2.6Analisis Regresi Linier

Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan MusyarakahTerhadap Volume Pembiayaan Musyarakah

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Pembiayaan musyarakah 3.9339E9 9.00474E8 34

Nisbah bagi hasil musyarakah 3.6230E7 8.21279E6 34

Variables Entered/Removedb

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 Nisbah bagi hasil musyarakaha . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependentt Variable: pembiayaanmusyarakah

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .958a .918 .915 2.62105E8

a. Predictors: (Constant), nisbahbagihasilmusyarakah

b. Dependentt Variable: pembiayaanmusyarakah

63

D

a

r

s

i

l

D

a

r

i

Dari hasil output regresi linier, maka kita dapat

menganalisisnya sebagai berikut :

1) Rata-rata volume pembiayaan musyarakah sebesar

3,933,900,000 dengan standar deviasi 9,004,740,000 dan

jumlah data 34.

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.282E8 2.062E8 .621 .539

Nisbah bagihasilmusyarakah

105.042 5.556 .958 18.908 .000

a. Dependentt Variable:pembiayaanmusyarakah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum MeanStd.

Deviation N

Predicted Value 2.5627E9 5.3424E9 3.9339E9 8.62691E8 34

Std. Predicted Value -1.589 1.633 .000 1.000 34

Standard Error ofPredicted Value

4.503E7 8.701E7 6.210E7 1.378E7 34

Adjusted PredictedValue

2.5557E9 5.3560E9 3.9344E9 8.65048E8 34

Residual -5.21327E8 6.57973E8 .00000 2.58103E8 34

Std. Residual -1.989 2.510 .000 .985 34

Stud. Residual -2.080 2.549 -.001 1.011 34

Deleted Residual -5.70306E8 6.78139E8 -5.45220E5 2.71977E8 34

Stud. DeletedResidual

-2.202 2.810 .002 1.047 34

Mahal. Distance .004 2.666 .971 .857 34

Cook's Distance .000 .203 .027 .039 34

Centered LeverageValue

.000 .081 .029 .026 34

a. Dependentt Variable: pembiayaanmusyarakah

64

2) Rata-rata nisbah bagi hasil pembiayaan musyarakah

sebesar 36,230,000 dengan standar deviasi 8,212,790 dan

jumlah data 34.

3) Volume pembiayaan musyarakah tidak terdapat hubungan

dan tidak signifikan dengan stress kerja, hal ini didukung

dengan nilai probabilitas sebesar 0.000.

4) Besar hubungan antara volume pembiayaan musyarakah

dengan nisbah bagi hasil pembiayaan musyarakah yang

dihitung dengan koefisien adalah 0.968 hal ini

menunjukan hubungan yang sangat erat ( mendekati + 1 )

diantara nisbah bagi hasil pembiayaan musyarakah

terhadap volume pembiayaan musyarakah.

5) Kepuasan kerja merupakan variabel dependent.

6) Metode pengolahan data yang digunakan adalah enter.

7) Angka R Square adalah 0.918, berarti peran atau

kontribusi variabel nisbah bagi hasil pembiayaan

musyarakah mampu menjelaskan variabel volume

pembiayaan musyarakah sebesar 91,8%.

8) Standar error of estimate adalah 262,105,000

9) Tabel selanjutnya menggambarkan persamaan regresi :

65

Y = (128,200,000) + 105.042X

Dimana :

Y = Volume Pembiayaan musyarakah

X = Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan musyarakah

a = 128,200,000

b = 105.042

10) Hipotesis

Ho = Koefisien pengaruh nisabha bagi hasil pembiayaan

musyarakah terhadap volume pembiayaan musyarakah

tidak signifikan

H1 = Koefisien pengaruh nisabha bagi hasil pembiayaan

terhadap volume pembiayaan musyarakah signifikan

11) Dari tabel output diatas terlihat bahwa t hitung adalah

18.908, dengan nilai probabilitas t-hitung sebesar 0,000

menunjukkan hipotesis alternative (H1) yang diajukan

diterima yang berarti nisbah bagi hasil musyarakah

berpengaruh terhadap volume pembiayaan musyarakah.

66

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan pada Bab VI dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengaruh yang signifikan antara nisbah bagi hasil pembiayaan

mudharabah terhadap Volume pembiayaan mudharabah Bank Syariah

Mandiri. Terlihat dari t hitung adalah 30.867, dengan nilai probabilitas t-

hitung sebesar 0,000 menunjukkan hipotesis alternative (H1) yang

diajukan diterima yang berarti nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah

berpengaruh terhadap volume pembiayaan mudharabah.

2. Pengaruh yang signifikan antara nisbah bagi hasil pembiayaan

musyarakah terhadap Volume pembiayaan musyarakah Bank Syariah

Mandiri. Terlihat dari t- hitung adalah 18.908, dengan nilai probabilitas

t-hitung sebesar 0,000 menunjukkan hipotesis alternative (H2) yang

diajukan diterima yang berarti nisbah bagi hasil mudharabah

berpengaruh terhadap volume pembiayaan musyarakah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, sehingga

peneliti tidak bisa mengendalikan dan mengawasi kemungkinan

terjadinya kesalahan dalam perhitungan

67

2. Faktor lain yang bisa mempengaruhi volume pembiayaan mudharabah

dan musyarakah Bank Syariah Mandiri tidak dilakukan dalam

penelitian ini.

3. Data bulanan yang digunakan dalam penelitian hannya data pada tahun

buku Januari 2009 – Oktober 2011, sehingga masih ada data-data yang

tidak dimasukkan dalam penelitian.

5.3 Saran

1. Bagi Bank Syariah khususnya Bank Syariah Mandiri dalam

menyalurkan dana tidak hanya faktor dari nisbah bagi hasil saja yang

menjadi panduan dalam menentukan Volume Pembiayaan dalam dalam

periode tertentu karena masih ada faktor lain yang bisa mempengaruhi.

2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan penelitian dilakukan pada hal-hal

yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2008.

Arikunto Suharsimi, Prof. Dr. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ,

Jakarta: Pt Rineka Cipta.2006.

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan

kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu, Jakarta, Prenada Media Group, 2005.

Firdaus Muhammad NH et al , Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta;

Renaisan, 2005.

Ghufron Sofiniyah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah: Jakarta, Renaisan,

2005.

Karim Adiwarman A, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2010.

Kasmir, SE., MM. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi keenam, Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Machmud Amir dan Rukman, Bank Syariah teori, Kebijakan, dan Studi Empiris

di Indonesis, Jakarta; Erlangga, 2010.

Muhammad, Teknik Perhitungn Bagi Hasil dan Profit Sharing pada Bank

Syariah, Yogyakarta, UII Pres, 2004.

Muhidin Sambas Ali, S.Pd. M.Si. dan Maman Abdurahman Drs. Maman

Abdurrahman, M.Pd, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam

Penelitian, Bandung, CV Pustaka Setia. 2009.

Nedi, Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah Untuk

Berinvestasi di Bank Syari’ah http://thewinnerlife.multiply.com/jurnal

Proyek Pengadaan Kitab Suci Alquran Departemen Agama Republik Indonesi, Al-

Quran dan Terjemah,PT. Bumi Restu.

Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Ed. 3, Jakarta, Balai pustaka,

2006.

Sunyoto Danang, Drs. S.H., M.M. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Yogyakarta

: Media Presindo, 2009.

Syafi’I Antonio Muhammad, Bank Syariah dari Teori ke praktik, Jakarta; Gema

Insani, 2001.

Syafi’I Antonio Muhammad, Bank Syariah Suatu pengenalan Umum, Jakarta;

Cendekia Institute, 1999.

Syafi’i Antonio Muhammad, Bank Syariah Wacana Ulama dan cendekiawan,

Jakarta: Tazkia Institute, 1999.

Wijaya Tony, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS untuk Skripsi, Tesis

dan Desertasi Disertau Contoh-Contoh Penelitian dan Interpretasi

Outpuy SPSS, Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009..

www.bi.go.id

www. bank syariah mandiri. go.id

Zaenuri H. M., Kristiassari Bening, Analisis Pengaruh Sistem Bagi Hasil,

Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Memilih Produk BMT Al-

Hikmah Bangsri, Jurnal Dinamika Bisnis dan Ekonomi, 2008

Zulpahmi, et al. Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah pada Bank Syariah

(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat

diJabodetabek) laporan penelitian dosen fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 2010

BIODATA MAHASISWA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Masduki

Tempat Tanggal Lahir : Pati, 22 Juni 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Desa Plosorejo RT 02 RW 01, Kecamatan

Pucakwangi, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Nama Orang Tua

Ayah : Sudiyo

Ibu : Sarisih

Alamat : Desa Plosorejo RT 02 RW 01, Kecamatan

Pucakwangi, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Demikian Biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Semarang, Juni 2012

Penulis

Masduki072411037

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Lengkap : Masduki

Tempat Tanggal Lahir : Pati, 22 Juni 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Desa Plosorejo RT 02 RW 01, Kecamatan

Pucakwangi, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Jenjang Pendidikan

1. MI Tarbiyatul Banin Desa Plosorejo Lulus Tahun 2001

2. MTS Tarbiyatul Banin Desa Plosorejo Lulus Tahun 2004

3. MAN Lasem Rembang Lulus Tahun 2007

4. Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, Juni 2012

Penulis

Masduki072411037

Lampiran 1

VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH

PER JANUARI 2009 – OKTOBER 2011

No TAHUN BULAN Y1 Y21

2

0

0

9

Januari 2,878,021,057 2,621,698,065 2,749,859,561

2 Februari 2,835,979,012 2,654,788,518 2,745,383,765

3 Maret 2,844,616,455 2,736,016,208 2,790,316,332

4 April 2,865,047,039 2,782,315,871 2,823,681,455

5 Mei 2,925,604,457 2,829,327,492 2,877,465,975

6 Juni 3,067,559,724 2,903,585,831 2,985,572,778

7 Juli 3,098,796,515 2,975,342,593 3,037,069,554

8 Agustus 3,200,534,401 3,111,220,329 3,155,877,365

9 September 3,283,230,553 3,141,852,620 3,212,541,587

10 Oktober 3,284,612,167 3,202,272,535 3,243,442,351

11 November 3,312,528,897 3,284,730,566 3,298,629,732

12 Desember 3,339,852,592 3,256,612,594 3,298,232,593

13

2

0

1

0

Januari 3,337,373,020 3,224,719,335 3,281,046,178

14 Februari 3,343,426,236 3,383,558,269 3,363,492,253

15 Maret 3,407,664,026 3,586,403,369 3,497,033,698

16 April 3,522,928,054 3,649,585,567 3,586,256,811

17 Mei 3,644,522,743 3,839,912,467 3,742,217,605

18 Juni 3,823,509,473 4,161,233,538 3,992,371,506

19 Juli 3,894,696,862 4,132,317,747 4,013,507,305

20 Agustus 4,063,966,762 4,312,231,054 4,188,098,908

21 September 4,104,125,645 4,273,795,883 4,188,960,76422 Oktober 4,129,816,844 4,375,853,386 4,252,835,115

23 November 4,206,451,610 4,490,240,802 4,348,346,206

24 Desember 4,240,922,727 4,590,190,519 4,415,556,62325

2

Januari 4,209,187,292 4,681,242,833 4,445,215,063

26 Februari 4,209,167,792 4,681,242,833 4,445,205,313

27 Maret 4,306,402,882 5,053,691,199 4,680,047,041

28 April 4,333,318,334 4,735,309,851 4,534,314,093

29 0

1

1

Mei 4,437,535,904 4,916,672,374 4,677,104,139

30 Juni 4,692,194,988 5,216,502,415 4,954,348,702

31 Juli 4,734,974,664 5,187,610,139 4,961,292,402

32 Agustus 4,763,233,928 5,232,593,847 4,997,913,888

33 September 4,740,861,838 5,285,296,460 5,013,079,149

34 Oktober 4,713,225,785 5,241,095,439 4,977,160,612

Y 127,795,890,278 133,751,062,548 130,773,476,413

3,758,702,655.23 3,933,854,780.82 3,846,278,718.02

Lampiran 2

VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH

PER JANUARI 2009 - PER OKTOBER 2011.

(diyatakan dalam rupiah dalam jumlah ribuan)Nomor Tahun BULAN X1 X21

2

0

0

9

Januari 37,557,710 23,176,680 30,367,195

2 Februari 36,979,825 23,994,328 30,487,077

3 Maret 36,280,665 25,463,005 30,871,835

4 April 35,743,247 26,530,410 31,136,829

5 Mei 36,365,502 25,063,542 30,714,522

6 Juni 37,531,831 24,354,906 30,943,369

7 Juli 38,340,649 30,078,960 34,209,805

8 Agustus 38,490,071 30,189,884 34,339,978

9 September 40,139,358 31,869,971 36,004,665

10 Oktober 41,633,426 31,758,766 36,696,096

11 November 41,170,204 29,256,307 35,213,256

12 Desember 42,030,931 34,583,207 38,307,069

132

0

1

0

Januari 41,841,925 41,841,925 41,841,925

14 Februari 40,956,950 40,956,950 40,956,950

15 Maret 42,596,855 42,596,855 42,596,855

16 April 42,333,300 42,333,300 42,333,300

17 Mei 42,312,045 42,312,045 42,312,045

18 Juni 45,921,833 45,921,833 45,921,833

19 Juli 46,029,631 46,029,631 46,029,631

20 Agustus 45,379,202 45,379,202 45,379,202

21 September 51,143,524 51,143,524 51,143,524

22 Oktober 49,362,835 49,362,835 49,362,835

23 November 50,137,121 50,137,121 50,137,121

24 Desember 52,436,514 52,436,514 52,436,514

252

Januari 50,113,863 50,113,863 50,113,863

26 Februari 50,936,168 50,936,168 50,936,168

27 Maret 51,589,045 51,589,045 51,589,045

28 0

1

1

April 51,699,165 51,699,165 51,699,165

29 Mei 51,498,856 51,498,856 51,498,856

30 Juni 51,704,824 51,704,824 51,704,824

31 Juli 54,581,345 54,581,345 54,581,345

32 Agustus 55,046,870 55,046,870 55,046,870

33 September 55,693,728 55,693,728 55,693,728

34 Oktober 55,321,124 55,321,124 55,321,124

X 1,540,900,142 1,414,956,689 1,477,928,416

45,320,592.41 41,616,373.21 43,468,482.81= − ℎ ℎ

Lampiran 3

HASIL DESKRITIF DATA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic StatisticStd.

Error StatisticStd.

Error

Pembiayaanmudharabah

34 2.84E9 4.76E9 3.7587E9 1.09931E8 6.41004E8 .104 .403 -1.358 .788

Valid N(listwise)

34

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

Std.

Error Statistic

Std.

Error

Nisbah bagi

hasil

mudharabah

34 3.57E7 5.57E7 4.5321E7 1.11339E6 6.49214E6 .099 .403 -1.441 .788

Valid N

(listwise)34

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

Std.

Error Statistic

Std.

Error

Pembiayaan

musyarakah34 2.62E9 5.29E9 3.9339E9 1.54430E8 9.00474E8 .079 .403 -1.470 .788

Valid N

(listwise)34

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic StatisticStd.

Error StatisticStd.

Error

nisbah bagihasiPembiayaanMusyarakah

34 2.32E7 4.96E7 3.6230E7 1.40848E6 8.21279E6 .075 .403 -1.248 .788

Valid N(listwise)

34

Lampiran 4

Hasil Uji Asunsi KlasikNisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Terhadap Volume Pembiayaan

Mudharabah

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .984a .968 .966 1.173E8 1.638

Lampiran 5

Hasil Uji Asumsi Klasik

Bagi Hasil Pembiaayaan Musyarakah Terhadap Volume Pembiayaan

Musyarakah.

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 .958a .918 .915 2.62105E8 2.074

Lampiran 6

Hasil Analisis Regresi

Nisbah bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah terhadap Volume Pembiayaan

Mudharabah.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Pembiayaan mudharabah 3.76E9 6.410E8 34

Nisbah bagi hasil mudharabah 4.53E7 6492135.402 34

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Nisbah bagi hasilmudharabaha . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependentt Variable: pembiayaanmudharabah

Correlations

Pembiayaanmudharabah

Nisbah bagi hasilmudharabah

PearsonCorrelation

Pembiayaan mudharabah 1.000 .984

Nisbah bagi hasilmudharabah

.984 1.000

Sig. (1-tailed) Pembiayaan mudharabah . .000

Nisbah bagi hasilmudharabah

.000 .

N Pembiayaan mudharabah 34 34

Nisbah bagi hasilmudharabah

34 34

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

Estimate

1 .984a .968 .966 1.173E8

a. Predictors: (Constant), nisbah bagi hasil mudharabah

b. Dependentt Variable: pembiayaan mudharabah

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.312E19 1 1.312E19 952.772 .000a

Residual 4.406E17 32 1.377E16

Total 1.356E19 33

a. Predictors: (Constant), nisbahbagihasilmudharabah

b. Dependentt Variable: pembiayaanmudharabah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum MeanStd.

Deviation N

Predicted Value 2.83E9 4.77E9 3.76E9 6.305E8 34

Std. Predicted Value -1.475 1.598 .000 1.000 34

Standard Error ofPredicted Value

2.012E7 3.834E7 2.795E7 5446847.038 34

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1(Constant) -6.427E8 1.440E8 -4.463 .000

nisbahbagihasilmudharabah

97.118 3.146 .984 30.867 .000

a. Dependentt Variable: pembiayaanmudharabah

Adjusted PredictedValue

2.82E9 4.77E9 3.76E9 6.304E8 34

Residual -2.201E8 3.135E8 .000 1.155E8 34

Std. Residual -1.876 2.671 .000 .985 34

Stud. Residual -1.928 2.753 .000 1.011 34

Deleted Residual -2.326E8 3.330E8 -1.609E5 1.218E8 34

Stud. Deleted Residual -2.019 3.102 .014 1.072 34

Mahal. Distance .000 2.553 .971 .757 34

Cook's Distance .000 .236 .027 .048 34

Centered LeverageValue

.000 .077 .029 .023 34

a. Dependentt Variable: pembiayaanmudharabah

Lampiran 7

Hasil Analisis Regresi

Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Terhadap Volume Pembiayaan

Musyarakah

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Pembiayaan musyarakah 3.9339E9 9.00474E8 34

Nisbah bagi hasilmusyarakah

3.6230E7 8.21279E6 34

Correlations

Pembiayaanmusyarakah

Nisbah bagihasil

musyarakah

PearsonCorrelation

Pembiayaanmusyarakah

1.000 .958

Nisbah bag ihasilmusyarakah

.958 1.000

Sig. (1-tailed) Pembiayaanmusyarakah

. .000

Nisbah bagi hasilmusyarakah

.000 .

N Pembiayaanmusyarakah

34 34

Nisbah bagi hasilmusyarakah

34 34

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Nisbah bagi hasil musyarakaha . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependentt Variable: pembiayaanmusyarakah

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .958a .918 .915 2.62105E8

a. Predictors: (Constant), nisbahbagihasilmusyarakah

b. Dependentt Variable: pembiayaanmusyarakah

ANOVAb

ModelSum ofSquares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.456E19 1 2.456E19 357.499 .000a

Residual 2.198E18 32 6.870E16

Total 2.676E19 33

a. Predictors: (Constant), nisbah bagi hasil musyarakah

b. Dependentt Variable: pembiayaan musyarakah

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1(Constant) 1.282E8 2.062E8 .621 .539

Nisbah bagi hasilmusyarakah

105.042 5.556 .95818.90

8.000

a. Dependentt Variable: pembiayaanmusyarakah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum MeanStd.

Deviation N

Predicted Value 2.5627E9 5.3424E9 3.9339E9 8.62691E8 34

Std. PredictedValue

-1.589 1.633 .000 1.000 34

Standard Errorof PredictedValue

4.503E7 8.701E7 6.210E7 1.378E7 34

AdjustedPredicted Value

2.5557E9 5.3560E9 3.9344E9 8.65048E8 34

Residual -5.21327E8 6.57973E8 .00000 2.58103E8 34

Std. Residual -1.989 2.510 .000 .985 34

Stud. Residual -2.080 2.549 -.001 1.011 34

Deleted Residual -5.70306E8 6.78139E8 -5.45220E5 2.71977E8 34

Stud. DeletedResidual

-2.202 2.810 .002 1.047 34

Mahal. Distance .004 2.666 .971 .857 34

Cook's Distance .000 .203 .027 .039 34

CenteredLeverage Value

.000 .081 .029 .026 34

a. Dependentt Variable: pembiayaanmusyarakah