diversi urine

Upload: alam

Post on 03-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gambaran tentagn diversi Urine

TRANSCRIPT

  • DIVERSI URINE

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG Pembuangan normal urine merupakan suatu fungsi dasar yang sering di anggap enteng

    oleh kebanyakan orang, apabila sitem perkemihan tidak dapat berfungsi dengan baik,

    sebenarnya semua sistem organ pada akhirnya akan terpengaruh. Klien yang

    mengalamiperubahan eliminasi urine juga dapat menderita secara emosional akibat

    perubahan citra tubuhnya. Perawat berusaha memahami dan menunjukkan sikap yang peka

    terhadap kebutuhan klien. Perawat harus memahami alasan terjadinya masalah dan berupaya

    mencari penyelesaian yang dapat diterima

    Klien yang memiliki masalah perkemihan paling sering mengalami gangguan dalam

    aktifitas berkemihnya. Gangguan ini di sebabkan oleh kerusakan fungsi kandung kemih,

    adanya obstruksi pada saluran urin sehingga mengalami diversi urine.

    Perubahan dalam eleminasi urin selain retensi urin juga bisa infeksi saluran kemih, yaitu

    infeksi-didapat (infeksi nosokomial) dirumah sakit yang paling sering terjadi. Bakteri dalam

    urine ( bakteriurea) dapat memicu penyebaran organisme ke dalam aliran darah dan ginjal.

    B. RUMUSAN MASALAH 1. Untuk mengetahui devinisi dari diversi urine

    2. Untuk mengetahui etiologi dari diversi urine

    3. Untuk mengetahui klasifikasi dari diversi urine

    4. Untuk mengetahui pemeriksaan dari diversi urine

    5. Untuk mengetahui komplikasi dari diversi urine

    6. Untuk mengetahui Penatalaksaaan pasaca operatif dari diversi urine

    C. TUJUAN 1. Untuk menjelaskan definisi diversi urin.

    2. Untuk menjelaskan penyebab diversi urin, tanda dan gejala serta komplikasi dalam tubuh.

  • BAB II PEMBAHASAN

    A. DEFINISI

    Diversi urinarius adalah stoma urinarius untuk mengalihkan aliran urin dari ginjal secara

    langsung ke permukaan abdomen dilakukan karena beberapa alasan. ( Potter & Perry ).

    Diversi urinarius merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengalihkan aliran urin

    dari kandung kemih ketempat keluar yang baru,yang biasanya melalui lubang yang dibuat

    lewat pembedahan pada kulit (stoma).(smelzer bare)Jadi, diversi urin merupakan suatu

    prosedur untuk mengalihkan alirain urin karena beberapa alasan mis kanker kandung

    kemih,trauma, pada suatu lubang pada abdomen dengan beberapa metode

    Diversisi urine umunya dipertimbangkan sebagai pilihan terakhir pada pasien yang

    bukan calon yang baik untuk rekonstruksi traktus urinearius bawah dan dapat diobati dengan

    bentuk terapi lain. Dua tipe diversi urine adalah diversi urine yang kontinen dan yang tidak

    kontinen, yang pertama membutuhkan alat pengumpul eksterna. Bricker mempubliksikan

    pipa ileus sebagai metode untuk diversi urine yang nonkontinen pada tahun 1950. Tehnik

    terkini mengikitkan isolasi 15-20 cm ileum terminal, 10-15 cm dari anastomosis ileocaecal.

    Ureter ditranseksi 3-4 cm dari kandung kemih dan dianastomosiskan baik ke perbatasan

    antimesenterik loop ileal atau akhir proksimal loop ileal. Usus yang tersisa kemudian

    dianastomosiskan kembali dan sebuah lubang dibuat pada diniding anterior abdomen dengan

    menggunakan loop ileum. Komplikasi prosedur ini adalah adanya infeksi luka, kebocoran

    uretroileal, obstruksi intestinal, stenosis, retraksi, dan hernia. Kompliksi yang jarang terjadi

    adalah urolithiasis termasuk adanya pipa dan transformsi maligna dari loop ileum.

    Keuntungan utama dari diversi urine kontinen daripada yang nonkontinen adalah

    dihilangkannya peralatan pengumpul urine eksterna. Beberapa penampung dirancang dengan

    berbagi kombinasi berbeda dari ileum, caecum, kolon, sigmoid dan rektum untuk

    menggantungkannya. Penampung yang ideal harus mempunyai tekanan intrinsik yang rendah

    dan juga kapasitas adekuat untuk menyediakan kontinensia dan mencegah refluks. Biasanya

    40 cm ileum atau 20 cm usus besar atau kombinasinya dibutuhkan untuk menciptakan

    penampung dengan kapasitas yang adekuat.

    B. ETIOLOGI

  • Prosedur diversi urin dilakukan untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih

    ketempat keluar yang baru,yang biasanya melalui lubang yang dibuat lewat pembedahan pada

    kulit (stoma). Prosedur ini terutama dikrjakan jika suatu tumor kandung kemih memerlukan

    pengangkatan keseluruhan kandung kemih (sistektomi). Diversi urin juga sudah pernah

    dilakukan dalam penatalaksanaan malignasi pelvis, defek lahir, striktur dan trauma pada

    ureter serta uretra, kandung kemih neurogenik, infeksi krinis yang menyebabkan kerusakan

    ureter serta ginjang yang berat dan sintisis interstisialis yang membandel.

    Indikasi yang mungkin untuk dilakukannya diversi urinarius

    a. Kanker kandung kemih, prostat,uretra,vagina,uterus,serviks

    b. Trauma

    c. Cedera akibat radiasi pada kandung kemih

    d. Fistula pada vesikovagina

    e. Fistula pada uretrovagina

    f. Kandung kemih neurogenenik

    g. Sistisis kronis

    C. KLASIFIKASI

    Ada kotroversi mengenai metode yang terbaik untuk pembuatan diversi urine yang

    permanen dari saluran kemih.tekhnik-tekhnik yang baru sering diperkenalkan dalam upaya

    untuk memperbaiki hasil akhir dan kualitas hidup pasien. Usia pasien, kondisi kandung

    kemih, bangun tubuh derajat obesitas derajat dilatasi ureter status fungsi renal dan

    kemampuan belajar pasien serta keinginannya untuk berpartisipasi dalam perawatan pasca

    operativ semuanya harus dipertimbangkan dalam menentukan prosedur bedah yang tepat.

    Tingkat pemenrimaan pasien terhadap diversi urine sebagian besar tergantung pada lokasi

    atau posisi stoma, apakah kantong drainasenya memiliki tutup yang kedap air pada kulit dan

    bagaimana kemampuan pasien untuk menangani kantong tersebut serta perlengkapan

    drainasenya. Oleh karena itu, semua pertimbangan ini harus diperhatikan jika kita

    menghendaki hasil akhir yang posotif. Ada dua kategri diversi urine: diversi ureter oentero

    kutaneus (bagian dari intestinum di gunakan untuk membuat tempat penampungan urine yang

    baru) dan diversi kutaneus (urine di alihkan oleh sebuah lubang yang di buat pada dinding

    abdomen).

  • 1. Diversi ureter oentero kutaneus

    a. Saluran konvenstional : ureter dicangkokkan pada satu bagian ileum terminalis yang sudah

    diisolir (ileal konduit) dan kemudian salah satu ujung lintasan ini di hubungkan dinding

    abdomen ureter dapat pula di cangkok pada kolon sigmoid yang melintang atau jejunum pars

    proksimal atau (jejunal konduit).

    b. Kontinen ileal urinari leser foir (kock pouch) : ureter di cangkok pada satu segmen illeum

    yang sudah diisolir (kantong : poch) dengan katup satu arah yang membentuknya menyerupai

    putuing susu urine dikeluarkan melalui kateter.

    c. Uretero sigmoidostomi ureter di masukkan kedalam sigmoid dan demikian urine dapat

    mengalir dapat kolon serta keluar dari rectum.

    2. diversi kutaneus

    a. ureterostomi utaneus : ureter yang dipotong di dekatkan pada dinding abdomen dan

    dihubungkan dengan lubang pada kulit.

    b. Vesikostomi : kandung kemih dijahit pada dinding abdomen dan dibuat lubang lewat din

    dinding abdomen serta kandung kemih untuk pengaliran keluar (drainase) urine.

    c. Nefrostomi : kateter disisipkan kedalam pelvis penis lewat luka insisi pada pinggang atau

    pemasangan kateter perkutan kedalam ginjal

  • D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    a. IVP : Memperlihatkan ukuran/lokasi ginjal dan ureter dan mengesampingkan adanya tumor

    lain dalam saluran perkemihan

    b. Sitoskopi dengan biopsi : menentukan lokasi tumor / derajat keganasan. Sitoskopi ultraviolet

    menggambarkan lesi kandung kemih.

    c. Scan tulang: menentukan adanya penyakit metastasis

    d. Limpangiografi pedal bilateral : menentukan keterlibatan nodus pelvis, dimana tumor

    kandung kemih dengan mudah di tempatkan karena dekat proksimal.

    e. CT Scan ; mendefisikan sel tumor dalam urine (untuk menentukan adanya dan tipe tumor).

    f. Endoskopi: mengevaluasi usus untuk digunakan sebagai saluran.

    g. Konduitogram : mengkaji panjang dan kemampuan mengosongkan saluran dan adanya

    struktur, obstruksi, refluks, angulasi, batu, atau tumor

    E. KOMPLIKASI

    Koplikasi umumnya terjadi mengingat kompleksnya pembedahan, penyakit yang

    mendasari (kanker,trauma) proserdur diversi urinarius, dan status nutrisi yang sering kurang

    dari normal. Komplikasi dapat mencangkup komplikasi pascaoperaatif yang umum terjadi

    (mis, atelektasis, ketidak seimbangan cairan dan elektrolit), kerusakan anastomis, sepsis,

    pembentukan fistula, kebocoran urine atau fekal, dan iritasi kulit. Jika komplikasi ini terjadi,

    pasien tetap dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang lama dan kemungkinan

    memerlukan nutrisi parenteral total, dekompresi gastrointestinal melalui pengisap nasogastrik

    dan pembedahan lebih lanjut. Tujuan penatalaksanaan adalah untuk memelihara drainase,

    meningkatkan nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan dan mencegah sepsip

    F. PENATALAKSAAAN PASACA OPERATIF

    Berfokus pada urinaius, mencegah komplikasi pasca operatif (komplikasi pernafasan,

    ketidakseibangan cairan dan elektrolit, sepsis, pembentukan fistula dan bocoran urin)dan

    meningkakan keyamanan pasien. Kateter atau grenase diobservasi dan haluaran urine di

    pantau dengan ketat. Selang nasobastrid dimasukkan selama pembedahan utuuk menekan

    traktus gastrointestinall dan untuk mengurangi tekanan pada anastomosis itestinal. Selang ini

  • biasanya tetap di biarkan untuk beberapa hari setelah pembedahan. Segera setelah usus

    berfungsi kembali, yang di manifestasikan dengan busung usus, alira flatus dan abdomen

    lunak, maka cairan dapat di berikan. Sampai pada waktu tersebut, infus cairan dan elektrolit

    diberikan. Pasien di bantu untuk ambulasi sesegra mungkin.

    /

  • BAB III PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Diversisi urine umunya dipertimbangkan sebagai pilihan terakhir pada pasien yang bukan

    calon yang baik untuk rekonstruksi traktus urinearius bawah dan dapat diobati dengan bentuk

    terapi lain. Dua tipe diversi urine adalah diversi urine yang kontinen dan yang tidak kontinen,

    yang pertama membutuhkan alat pengumpul eksterna. Bricker mempubliksikan pipa ileus

    sebagai metode untuk diversi urine yang nonkontinen pada tahun 1950. Tehnik terkini

    mengikitkan isolasi 15-20 cm ileum terminal, 10-15 cm dari anastomosis ileocaecal. Ureter

    ditranseksi 3-4 cm dari kandung kemih dan dianastomosiskan baik ke perbatasan

    antimesenterik loop ileal atau akhir proksimal loop ileal. Usus yang tersisa kemudian

    dianastomosiskan kembali dan sebuah lubang dibuat pada diniding anterior abdomen dengan

    menggunakan loop ileum. Komplikasi prosedur ini adalah adanya infeksi luka, kebocoran

    uretroileal, obstruksi intestinal, stenosis, retraksi, dan hernia. Kompliksi yang jarang terjadi

    adalah urolithiasis termasuk adanya pipa dan transformsi maligna dari loop ileum.

    B. SARAN

    Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar bisa menambah wawasan serta mengaplikasikan

    sesuai dengan kebutuhan.