dividen dan pertumbuhan laba

60
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik atau para pemegang saham. Salah satu upaya untuk mencapai tujuannya, perusahaan selalu berusaha memaksimalkan labanya. Dalam mencapai tujannya itu banyak terjadi perubahan-perubahan organisatoris. Dengan bertambah besarnya perusahaan, maka perusahaan berkembang untuk dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah dan bersaing untuk memperoleh manajemen berkemampuan terbaik. Kondisi finansial dan perkembangan perusahaan yang sehat akan mencerminkan efisiensi dalam kinerja perusahaan menjadi tuntutan utama untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Dengan perkembangannya tehnologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam perusahaan, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang menjadi besar dimana faktor produksi modal mempunyai arti yang penting.

Upload: ari-masjaya

Post on 11-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dividen Dan pertumbuhan Laba

TRANSCRIPT

Page 1: Dividen Dan pertumbuhan Laba

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik atau para pemegang

saham. Salah satu upaya untuk mencapai tujuannya, perusahaan selalu berusaha

memaksimalkan labanya. Dalam mencapai tujannya itu banyak terjadi perubahan-

perubahan organisatoris. Dengan bertambah besarnya perusahaan, maka

perusahaan berkembang untuk dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar

yang berubah-ubah dan bersaing untuk memperoleh manajemen berkemampuan

terbaik. Kondisi finansial dan perkembangan perusahaan yang sehat akan

mencerminkan efisiensi dalam kinerja perusahaan menjadi tuntutan utama untuk

bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Dengan perkembangannya tehnologi

dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam perusahaan, semakin banyak

perusahaan-perusahaan yang menjadi besar dimana faktor produksi modal

mempunyai arti yang penting.

Banyaknya perubahan serta persaingan yang dihadapi dunia usaha dalam

era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

perusahaannya. Salah satu faktor yang dapat mencerminkan kinerja suatu

perusahaan adalah laporan keuangan yang merupakan salah satu sumber informasi

yang dihasilkan oleh perusahaan yang dibuat oleh pihak-pihak manajemen secara

teratur. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut sangat

1

Page 2: Dividen Dan pertumbuhan Laba

2

dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan baik pihak internal maupun

ekstrenal perusahaan dalam memenuhi kebutuhan mereka yang berbeda-beda.

Pertumbuhan laba tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya suatu analisis

untuk memprediksi tingkat pertumbuhan laba. Analisis yang biasa digunakan

adalah analisis laporan keuangan yang menggunakan rasio keuangan untuk

mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Penilaian atas kinerja perusahaan

dapat mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang nantinya dapat

memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan tersebut.

Pertumbuhan laba yang baik, mengisyaratkan bahwa perusahaan

mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

perusahaan, karena besarnya dividen yang akan dibayar di masa akan datang saat

bergantung pada kondisi perusahaan.

Pertumbuhan Laba dalam manajemen keuangan diukur berdasar

perubahan laba ditahan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa

pertumbuhan yang seharusnya (Sustainable Growth Rate) dengan melihat

keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. Pertumbuhan Laba yang

berkelanjutan adalah tingkat dimana perusahaan dapat tumbuh tergantung pada

bagaimana dukungan asset terhadap peningkatan laba ditahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba adalah Naik

turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual per unit, harga pokok penjualan,

biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, nilai rasio keuangan,

tingkat bunga pinjaman (biaya modal asing), Naik turunnya pos penghasilan oleh

variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan perubahan tingkat

kebijakan dalam pemberian diskon, Naik turunnya pajak yang dipengaruhi oleh

Page 3: Dividen Dan pertumbuhan Laba

3

besar kecilnya laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya ratif pajak, Adanya

perubahan dalam metode akuntansi.

Perusahaan dengan laba bertumbuh, dapat memperkuat hubungan antara

besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana

perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar

sehingga memberikan peluang lebih besar didalam menghasilkan

profitabilitasnya, Hamid (2001), merumuskan bahwa perusahaan yang bertumbuh

adalah perusahaan yang memiliki pertumbuhan margin, laba dan penjualan yang

tinggi. Menurut Musliatun (2000), dikutip oleh Sujana (2004), menyatakan

perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar menunjukkan bahwa

perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan.

Dividen yang bisa diperoleh oleh para investor ada dua jenis, yaitu dividen

kas dan non kas. Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayarkan

perusahaan pada investor dalam bentuk uang tunai. Sedangkan dividen non kas

(non cash dividend) adalah dividen yang dibayarkan kepada investor dalam

bentuk saham dengan proporsi tertentu, misalnya dividen saham dan dividen

aktiva. Pada kenyataannya para investor lebih tertarik pada pembayaran dividen

dalam bentuk uang tunai, sebab dapat meminimalisir ketidakpastian atas

investasinya pada suatu perusahaan.

Peningkatan pembayaran dividen hanya dimungkinkan apabila laba yang

diperoleh perusahaan juga meningkat. Kalau perusahaan mampu meningkatkan

besarnya dividen yang dibagikan karena peningkatan laba maka pertumbuhan laba

akan mengalami penurunan (Smith and Skousen 2000 : 132).

Page 4: Dividen Dan pertumbuhan Laba

4

Sektor kegiatan industri manufaktur merupakan sektor yang cukup

berprospek untuk kegiatan investasi. Hal tersebut terlihat dari industi manufaktur

yang memiliki peluang tumbuh di atas laju pertumbuhan ekonomi nasional. Pasca

tahun 2020, tingkat pertumbuhannya akan mencapai 35% terhadap produk

domestik bruto (PDB) ( www.BisnisIndonesia.co.id , 2008).

Pada kenyataannya, tidak semua teori yang telah dipaparkan diatas sejalan

dengan bukti empiris yang ada. Seperti yang terjadi dalam perkembangan

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 hingga 2014.

Adapun besarnya nilai dividen dan pertumbuhan laba perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 hingga 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel I.1Data Dividen Dan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur

EMITEN

Laba Bersih DividenPL

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014

AALI

2,498,565 2,520,266 1,903,088 1,970,793995.00 685.00 675.00 244.00 18.77 0.87 -24.49

3,56

AKRA

2,284,080 618,833 615,627 561,869225.00 105.00 115.00 50.00 573.59 -72.91 -0.52

-8,73

ASGR

139,473 171,192 209,006 174,46862.00 76.00 62.00 25.00 17.78 22.74 22.09

-16,52

ASII

21,077,000

22,742,000 22,297,000

22,125,000 1,980.00

216.00 216.00 64.00 23.95 7.90 -1.96-0,77

TURI

322,289 420,088 307,611 187,73514.00 23.00 22.00 4.00 19.81 30.35 -26.77

-38,97

BATA

56,615 69,343 44,374 13,473 1,231.45

2,750.00 28.55 16.16 15.09 -7.15 22.48-69,64

MLBI

507,382 453,405 1,171,229 15,10324.07 6,964.57 55,576.00 119.00 30.09 14.52 -10.64

-98,71

UNTR

5,899,506 5,753,342 4,798,778 4,839,970820.00 830.00 690.00 195.00 52.26 -2.48 -16.59

0,86

UNVR

4,164,304 4,839,145 5,352,625 4,048,929546.00 634.00 701.00 336.00 23.04 16.21 10.61

-24,36

Sumber : www.idx.co.id

Pada beberapa perusahaan mengalami penurunan nilai dividen hal ini

akan berdampak berkurangnya investor dalam menginvestasikan dananya

keperusahaan tersebut dan akan mengakbibatkan menurunnya harga saham,

sementara teori peningkatan pembayaran dividen hanya dimungkinkan apabila

Page 5: Dividen Dan pertumbuhan Laba

5

laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Kalau perusahaan mampu

meningkatkan besarnya dividen yang dibagikan karena peningkatan laba maka

harga saham akan naik (Smith and Skousen 2000 : 132).

Pada nilai pertumbuhan laba perusahaan mengalami penurunan dari

tahun 2011-2014 hal ini menunjukkan bahwa beberapa perusahaan tersebut

dengan volume laba ditahankan yang relatif rendah terhadap assetnya dapat

menghasilkan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah yang harus mengumpulkan

lebih banyak modal sementara teori menurut Brealey Myers, (2008:120)

Pertumbuhan laba berarti bahwa sebuah perusahaan dengan volume laba yang

dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi tanpa harus

mengumpulkan lebih banyak modal.

Penelitian yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) dalam

menguji pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, telah membuktikan

bahwa rasio-rasio keuangan yaitu debt to equity, gross profit margin, net profit

margin, inventory turnover, total assets turnover, return on investment, return on

equity secara simultan dapat mempengaruhi prediksi pertumbuhan laba. Namun

secara parsial hanya gross profit margin, inventory turnover, return on investment

dan return on equity yang berpengaruh signifikan terhadap prediksi pertumbuhan

laba. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2007) dalam

menguji enam rasio keuangan yaitu working capital to total asset, current

liabilities to inventory, operating income to total assets, total asset turnover, net

profit margin dan gross profit margin untuk memprediksi pertumbuhan laba

membuktikan bahwa tujuh rasio keuangan tersebut secara simultan mempunyai

Page 6: Dividen Dan pertumbuhan Laba

6

pengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba. Namun secara parsial hanya

total asset turnover, net profit margin dan gross profit margin yang mempunyai

pengaruh untuk memprediksi pertumbuhan laba.

Perbedaan yang terjadi antara hasil penelitan Suprihatmi dan Wahyuddin

(2003) dengan Hapsari (2007) menunjukkan bahwa adanya ketidakkonsitenan

antara penelitian-penelitian tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Suprihatmi dan Wahyuddin (2003) menunjukkan bahwa rasio keuangan net profit

margin tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap

prediksi pertumbuhan laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari

(2007) menunjukkan hasil yang bertolak belakang dengan penelitian Suprihatmi

dan Wahyuddin (2003) bahwa rasio keuangan net profit margin secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prediksi pertumbuhan laba.

Ketidakkonsistenan yang terjadi antara hasil penelitian Suprihatmi dan

Wahyuddin (2003) dengan Hapsari (2007) mendorong penulis untuk meneliti

kembali penilitian mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi

pertumbuhan laba. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah

dilakukan oleh Hapsari (2007). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah (1) penelitian sebelumnya mengambil sampel di perusahaan

manufaktur sedangkan penelitian ini mengambil sampel di perusahaan manufaktur

(2) periode tahun penelitian sebelumnya adalah 2003-2005 sedangkan penelitian

ini menggunakan periode tahun 2010-2013, dan (3) jumlah rasio keuangan yang

digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian terdahulu adalah enam

rasio keuangan sedangkan dalam penelitian ini digunakan tiga rasio keuangan

yaitu, ROA, GPM, CR..

Page 7: Dividen Dan pertumbuhan Laba

7

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

judul dari penelitian ini adalah ” Analisis Pengaruh Dividen Terhadap

Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”.

B. Identifikasi Masalah

Adapun peneliti mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. Pada beberapa perusahaan manufaktur mengalami penurunan nilai

dividen dari tahun 2011-2014

2. Pada beberapa perusahaan manufaktur mengalami penurunan nilai

pertumbuhan laba tahun 2011-2014

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada

pengaruh dividen terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur?

D. Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan penelitian pada umumnya bertujuan untuk menjawab rumusan

masalah, dengan demikian tujuan penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui

pengaruh dividen terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara langsung maupun

tidak langsung bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain :

a. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan peneliti

tentang pertumbuhan laba yang ada dalam perusahaan.

Page 8: Dividen Dan pertumbuhan Laba

8

b. Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat mengetahui langkah-langkah yang akan diambil dalam

mengantisipasi kegiatan usahanya berdasarkan modal kerja yang tersedia

bagi pencapaian sasaran, sehingga diharapkan terus mengalami

perkembangan ke arah yang lebih baik sehingga dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam hal menentukan kebijakan penyediaan modal

kerja pada masa yang akan datang.

c. Bagi perkembangan ilmu akuntansi

Referensi bagi peneliti berikutnya dalam menguji masalah yang sama di

masa mendatang.

Page 9: Dividen Dan pertumbuhan Laba

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis

1. Pertumbuhan Laba

a. Pengertian Tingkat Pertumbuhan Laba

Didalam melakukan menjalankan perusahaan mempunyai tujuan dalam

kegiatannya yaitu dengan adanya peningkatan atau Pertumbuhan Laba

perusahaan. Pertumbuhan Laba sangatlah diinginkan oleh perusahaan karena

Pertumbuhan Laba mencerminkan suatu pertumbuhan perusahaan. Perusahaan

harus mempunyai strategi yang tepat agar dapat memenangkan pasar dengan

menarik konsumen agar selalu memilih produknya. Untuk itu faktor-faktor yang

mempengaruhi penjualan harus benar-benar diperhatikan.

Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut perusahaan akan dapat

menetapkan kebijaksanaan untuk mengantisipasi kondisi tersebut, sehingga

perusahaan dapat menjual produk dalam jumlah yang besar dan volume penjualan

akan meningkat yang mengakibatkan laba perusahaan akan meningkat pula.

Dengan meningkatnya laba perusahaan, maka keuntungan yang diperoleh para

investor akan meningkat.

Menurut Indrawati dan Suhendro (2006), Pertumbuhan Laba adalah

perubahan laba ditahan dan total asset perusahaan. Menurut Devie (2003),

Pertumbuhan Laba dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan laba

ditahan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang

9

Page 10: Dividen Dan pertumbuhan Laba

10

seharusnya (Sustainable Growth Rate) dengan melihat keselarasan keputusan

investasi dan pembiayaan.

Menurut Ratnawati (2007), Pertumbuhan Laba yang berkelanjutan adalah

tingkat dimana perusahaan dapat tumbuh tergantung pada bagaimana dukungan

asset terhadap peningkatan laba ditahan. Selain melalui tingkat, Pertumbuhan

Laba dapat juga diukur dari pertumbuhan aset atau dengan kesempatan investasi

yang diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan

investasi (Investment Opportunity Set).

Murni dan Andriana (2007) menyatakan, pendekatan Pertumbuhan Laba

merupakan suatu komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang

akan datang. Dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Laba merupakan komponen

untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang dan dalam

manajemen keuangan diukur berdasarkan perbandingan antara laba periode

sekarang dengan laba periode sebelumnya.

Pertumbuhan Laba adalah perubahan pada laporan keuangan per tahun.

Pertumbuhan berkaitan dengan bagaimana terjadinya stabilitas peningkatan laba

ditahan kedepan. Pertumbuhan Laba yang di atas rata-rata bagi suatu perusahaan

pada umumnya didasarkan pada pertumbuhan cepat yang diharapkan dan industri

dimana perusahaan beroperasi. Pertumbuhan Laba suatu produk sangat tergantung

dari daur hidup produk (Fabozzi 2000, Hal. 881).

b. Manfaat Pertumbuhan Laba

Menurut Amstrong (2002: 327) adapun manfaat dari Pertumbuhan Laba

adalah sebagai berikut :

Page 11: Dividen Dan pertumbuhan Laba

11

1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk

membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas

waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).

2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.

3) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang,

4) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada

dengan modal kerja perusahaan.

5) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar

utang

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba Perusahaan

Menurut Amstrong (2002: 327) ada empat tahap daur hidup produk yang

mempengaruhi Pertumbuhan Laba, yaitu:

a. Tahap Introduksi

Tahap ini mulai ketika produk baru pertama kali diluncurkan. Hal ini

membutuhkan waktu, dan Pertumbuhan Laba cenderung lambat. Dalam

tahap ini kalau dibandingkan dengan tahap-tahap yang lain, perusahaan

masih merugi atau berlaba kecil karena penjualan yang lambat dan

biaya distribusi serta promosi yang tinggi.

Page 12: Dividen Dan pertumbuhan Laba

12

b. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap ini Pertumbuhan Laba meningkat dengan cepat, laba

meningkat, karena biaya promosi dibagi volume penjualan yang tinggi,

dan juga karena biaya produksi per unit turun.

c. Tahap Menjadi Dewasa

Tahap dewasa ini berlangsung lebih lama daripada tahap sebelumnya

dan memberikan tantangan kuat bagi manajemen pemasaran. Penurunan

Pertumbuhan Laba menyebabkan banyak produsen mempunyai banyak

produk untuk dijual.

d. Tahap Penurunan

Penjualan menurun karena berbagai alasan, termasuk kemajuan

teknologi, selera konsumen berubah, dan meningkatnya persaingan

ketika penjualan dan laba menurun, beberapa perusahaan mundur dari

pasar. Perusahaan yang masih bertahan dapat mengurangi macam

produk yang ditawarkannya.

Pertumbuhan Laba suatu produk dari emiten tergantung dari daur hidup

produk. Jika Pertumbuhan Laba per tahun meningkat, investor akan percaya

terhadap emiten, bahwa emiten akan memberikan keuntungan di masa depan.

Kondisi tersebut terjadi jika informasi yang diperoleh investor sempurna.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan Pertumbuhan Laba

merupakan perubahan penjualan per tahun yang stabil. Jika Pertumbuhan Laba per

tahun meningkat, investor akan percaya terhadap emiten bahwa emiten akan

memberikan keuntungan dimasa depan.

Page 13: Dividen Dan pertumbuhan Laba

13

Bagi perusahaan dengan tingkat Pertumbuhan Laba dan laba yang tinggi

kecenderungan perusahaan membagikan dividen lebih konsisten dibandingkan

dengan perusahaan-perusahaan yang tingkat Pertumbuhan Labanya rendah (Hatta,

2002).

Dalam praktek, Pertumbuhan Laba itu dipengaruhi oleh beberapa faktor

sebagai berikut: (Swastha dan Irawan, 2000).

1. Return On Asset (ROA).

Return On Asset (ROA) juga merupakan suatu ukuran tentang

efektivitas manajemen dalam mengelola asetnya. Di samping itu, hasil

pengembalian asset menunjukan produktivitas dari Pertumbuhan Laba

perusahaan. Semakin kecil (rendah) rasio ini maka semakin rendah

tingkat Pertumbuhan Laba perusahaan, demikian pula sebaliknya.

Artinya rasio ini sangat berguna untuk mengukur efektivitas dari

Pertumbuhan Laba perusahaan.

2. Return On Equity (GPM).

Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa mengukur tingkat

pengembalian modal. GPM sangat berguna dalam meningkatkan

Pertumbuhan Laba perusahaan, dan juga manajemen karena rasio

tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholder

value creation. Artinya semakin tinggi rasio GPM, semakin tinggi

pula tingkat Pertumbuhan Laba perusahaan

3. Debt To Equity Ratio (DER)

Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-

hutangnya menunjukkan “solvabilitas” suatu perusahaan. Suatu

Page 14: Dividen Dan pertumbuhan Laba

14

perusahaan yang “solvable” berarti perusahaan tersebut mempunyai

modal atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-

hutangnya (Riyanto, 2001).

Menurut Brealey (2008:120) untuk mengukur Pertumbuhan Laba dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

2. Dividen

a. Pengertian Dividen

Seorang investor yang menanamkan modalnya pada suatu perusahaan

tentu saja mengharapkan return atau keuntungan yang akan diperoleh dari

investasi yang telah dilakukannya. Keuntungan yang dapat diterima oleh investor

atau pemegang saham dari penanaman modal melalui pembelian saham suatu

perusahaan terdiri dari dua macam yaitu dividen dan capital gain.

Zaki Baridwan (2004:434) menyatakan bahwa : Dividen adalah

pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya

sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki”

Menurut Bambang Riyanto (2001:265) menyatakan bahwa : Dividen

adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity

investors”.

Pengertian capital gain menurut Agus Sartono (2001:483) menyatakan

bahwa : Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan aktiva

tetap atau selisih harga jual dan harga beli surat berharga.

Page 15: Dividen Dan pertumbuhan Laba

15

Menurut Husnan (2001), dividen adalah suatu hal yang kontroversial. Dia

mengelompokkan berbagai pendapat tentang dividen menjadi tiga kelompok,

yaitu:

1. Pendapat yang menginginkan dividen dibagikan sebesar-besarnya.

2. Pendapat yang mengatakan bahwa kebijakan dividen tidak relevan

3. Pendapat yang mengatakan bahwa perusahaan seharusnya justru

membagikan dividen sekecil mungkin.

Mereka yang mendukung pendapat pertama, mendasarkan diri pada

argumen bahwa harga saham dipengaruhi oleh dividen yang dibayarkan. Dengan

demikian, apabila dividen ditingkatkan maka harga saham akan meningkat.

Kesalahan dalam argument ini adalah bahwa peningkatan pembayaran dividen

hanya dimungkinkan apabila laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat.

Kalau perusahaan mampu meningkatkan besarnya dividen yang dibagikan karena

peningkatan laba maka harga saham akan naik. Meski demikian, kenaikan harga

saham tersebut adalah dikarenakan kenaikan laba, bukan karena kenaikkan

pembayaran dividen.

Manajemen dihadapkan pada keputusan untuk menentukan berapa banyak

dividen yang harus dibagikan kepada para investor. Kebijakan dividen bermula

dari bagaimana manajemen memperlakukan keuntungan yang diperoleh

perusahaan yang umumnya dari pendapatan bersih setelah pajak (EAT) dibagikan

kepada investor dalam bentuk dividen atau diinvestasikan kembali dalam

perusahaan sebagai laba ditahan. Laba ditahan merupakan salah satu dari sumber

dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Perusahaan

selalu menginginkan adanya pertumbuhan perusahaan di satu sisi dan

Page 16: Dividen Dan pertumbuhan Laba

16

membayarkan sejumlah dividen kepada para investor di sisi lain namun kedua

tujuan ini saling bertentangan (Riyanto dalam Laksono, 2006). Dikatakan

bertentangan karena semakin tinggi dividend payout ratio (DPR) yang ditetapkan

oleh suatu perusahaan maka makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan

kembali di dalam perusahaan.

b. Jenis-Jenis Dividen

Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi

kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan

biasanya. Menurut Zaki Baridwan (2004:434) menyatakan bahwa dividen yang

dibagi oleh perusahaan bisa mempunyai beberapa bentuk sebagai berikut :

1) Dividen Kas

Dividen yang paling umum digunakan oleh perusahaan adalah dalam

bentuk kas. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per

lembar dikalikan dengan jumlah lembar yang dimiliki. Yang perlu

diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman

adanya dividen kas adalah jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk

pembagian dividen tersebut.

2) Dividen Aktiva Selain Kas

Dividen yang dibagikan tidak selalu dalam bentuk uang tunai tetapi dapat

juga berupa aktiva surat-surat berharga atau saham perusahaan, barang-

barang hasil produksi perusahaan yang membagi dividen tersebut, atau

aktiva-aktiva lain.

Page 17: Dividen Dan pertumbuhan Laba

17

3) Dividen Utang

Dividen utang timbul apabila saldo laba tidak dibagi mencukupi untuk

pembagian dividen, sedangkan saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga

pimpinan perusahaan akan mengeluarkan dividen utang yaitu janji tertulis

untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang. Dividen

utang ini bisa dikenai bunga bisa juga tidak.

4) Dividen Likuidasi

Adalah dividen yang dibagikan sebagian merupakan pembagian laba dan

sebagian lagi merupakan pengembalian modal. Perusahaan yang

membagikan dividen likuidasi biasanya adalah perusahaan-perusahaan

yang akan menghentikan usahanya misalnya dalam bentuk joint venture.

Karena usaha perusahaan akan diberhentikan maka tidak perlu

memperbesar modal.

Pembagian dividen kepada pemegang saham dapat berakibat sebagai

berikut :

1) Pembagian aktiva perusahaan dan suatu penurunan dalam jumlah modal

perusahaan seperti dalam hal dividen kas, aktiva selain kas, dan dividen

likuidasi.

2) Timbulnya suatu utang dan suatu penurunan dalam jumlah modal

perusahaan seperti dalam hal dividen utang atau dividen kas yang sudah

diumumkan tetapi belum dibayar.

3) Tidak ada perubahan dalam aktiva, utang atau jumlah modal perusahaan,

tetapi hanya menimbulkan perubahan komposisi masing-masing elemen

dalam modal perusahaan seperti dalam hal dividen saham.

Page 18: Dividen Dan pertumbuhan Laba

18

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen

Menurut Ridwan S. Sundjaja (2002 : 339) faktor-faktor yang

mempengaruhi Dividen adalah :

1) Peraturan hukum

-Peraturan mengenai laba bersih menentukan bahwa dividen dapat dibayar

dari laba tahun-tahun yang dan laba tahun berjalan.

-Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal. Melindungi para

kreditur, dengan melarang pembayaran dividen yang berasal dari modal –

membagikan investasinya bukan membagikan keuntungannya.

-Peraturan mengenai tak mampu bayar. Perusahaan boleh tidak membayar

dividen jika tidak mampu (bangrut-jumlah hutang lebih besar daripada

jumlah harta).

2) Posisi Likuiditas

Laba ditahan dari tahun-tahun terdahulu sudah diinvestasikan dalam

bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang-barang lainnya,bukan

disimpan dalam bentuk uang tunai. Oleh karena itu,suatu perusahaan yang

keuntungannya luar biasa mungkin saja tidak dapat membayar dividen

karena keadaan likuiditasnya. Dalam situasi seperti itu mungkin

perusahaan memutuskan untuk tidak membayar dividen dalam bentuk

uang tunai. Rasio yang digunakan untuk mengukur nya adalah rasio

lancar/current ratio yang diformulasikan sebagai berikut :

CR= Hutang LancarAsset Lancar

X 100 %

Page 19: Dividen Dan pertumbuhan Laba

19

3) Membayar Pinjaman

Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau

untuk pembiayaan lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat

jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi

pinjaman itu nantinya.

4) Pengembangan Aktiva

Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhannya

untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Semakin banyak dana

yang dibutuhkan dikemudian hari, semakin banyak laba yang harus

ditahan dan tidak dibayarkan.

5) Tingkat Pengembalian

Tingkat pengembalian atas asset dan equity menentukan pembagian laba

dalam bentuk dividen yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik

ditanamkan kembali didalam perusahaan maupun di tempat lain. Didalam

penelitian ini diukur dengan return on Equity (ROE).

ROE=Laba Bersi h Setelah PajakTotal Modal

x 100 %

6) Stabilitas Keuntungan

Perusahaan yang keuntungannya relative teratur seringkali dapat

memperkirakan bagaimana keuntungan di kemudian hari. Maka

peerusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan

keuntungannya dalam bentuk dividen dengan persentasi yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi.

Didalam penelitian ini stabilitas keuntungan diukur dengan NPM yang

diformulasikan sebagai berikut :

Page 20: Dividen Dan pertumbuhan Laba

20

NPM= PenjualanLaba Bersi h

x100 %

7) Pasar Modal

Perusahaan besar yang sudah mantap, dengan profitabilitas yang tinggi

dan keuntungan yang teratur, dengan mudah dapat masuk ke pasar modal

atau memperoleh macam-macam dana dari luar untuk pembiayaannya.

Perusahaan kecil yang masih baru adalah terlalu beresiko bagi para calon

debitur. Sebab kemampuannya untuk meningkatkan modal atau untuk

memperoleh pinjaman dari pasar modal adalah terbatas, dan untuk

membiayai operasinya ia harus menahan laba lebih banyak. Karena itu

perusahaan besar yang mantap akan mempunyai tingkat dividen yang

lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil yang masih baru. Hal

ini diukur dengan earnig pershare (EPS)

EPS= Laba bersi h setela hPajakJumlah Sa h amYang Beredar

x 100

8) Kendali Perusahaan

Jika perusahaan hanya memperluas ushanya dari pembiayaan intern maka

pembayaran dividen akan berkurang. Kebijakan ini dijalankan atas

pertimbangan bahwa menambah modal dengan menjual saham biasa akan

mengurangi pengendalian atas perusahaan itu oleh golongan pemegang

saham yang kini sedang berkuasa.

9) Keputusan Kebijakan Dividen

Naiknya dividen selalu terlambat dibandingkan dengan naiknya

keuntungan. Artinya dividen itu baru akan dinaikkan jika sudah jelas

bahwa meningkatnya keuntungan itu benar-benar mantap dan Nampak

Page 21: Dividen Dan pertumbuhan Laba

21

cukup permanen. Sekali dividen naik, maka segala daya dan upaya akan

dikerahkan, supaya tingkatan yang baru itu dapat terus dipertahankan.

Husnan (2001) menyatakan bahwa dalam menentukan dividen perlu

memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

1) Tidak benar bahwa perusahaan seharusnya membagikan dividen

sebesarbesarnya Apabila dana operasi dari perusahaan bisa

dipergunakan dengan menguntungkan, dividen tidak perlu dibagikan

terlalu besar (bahkan secara teoritis tidak perlu membagi dividen).

2) Karena ada keengganan untuk menurunkan pembayaran dividen per

lembar saham, ada baiknya kalau perusahaan menentukan dividen

dalam jumlah (dan rasio payout) yang tidak terlalu besar. Dengan

demikian memudahkan perusahaan untuk meningkatkan pembayaran

dividen kalau laba perusahaan meningkat dan tidak perlu segera

menurunkan pembayaran dividen kalau laba menurun.

3) Apabila memang perusahaan menghadapi kesempatan investasi yang

menguntungkan, lebih baik perusahaan mengurangi pembayaran

dividen dari pada menerbitkan saham baru. Penurunan pembayaran

dividen mungkin akan diikuti dengan penurunan harga saham, tetapi

apabila pasar modal efisien harga akan menyesuaikan kembali dengan

informasi yang sebenarnya (yaitu adanya investasi yang

menguntungkan).

4) Dalam keadaan tidak terdapat biaya transaksi, tambahan kekayaan

karena kenaikan harga saham sama menariknya dengan tambahan

kekayaan karena pembayaran dividen. Masalahnya adalah bahwa untuk

Page 22: Dividen Dan pertumbuhan Laba

22

merealisir uang kas, pemegang saham perlu menjual (sebagian) saham

sedangkan pembayaran dividen berarti menerima kas (yang tidak perlu

menjual saham). Sayangnya kalau pemodal menjual saham, mereka

akan terkena biaya transaksi. Dengan demikian, kalau tidak ada faktor

pajak, menerima dividen lebih menguntungkan dari pada memperoleh

capital gains. Karena itulah sekelompok pemodal mungkin memilih

saham yang membagikan dividen secara teratur.

5) Karena pemodal juga membayar pajak penghasilan (personal tax),

maka bagi pemodal yang sudah berada dalam tax bracket yang tinggi

(diIndonesia tax bracket tertinggi adalah 30%), mungkin akan lebih

menyukai untuk tidak menerima dividen (karena harus membayar

pajak) dan memilih menikmati capital gains. Kalau sebagian besar

pemegang saham merupakan pemodal yang mempunyai tax bracket

tinggi, pembagian dividen tidak akan terlalu besar.

Berdasarkan teori dividend signaling yang dikembangkan oleh Bhattacharya

(1979), John dan Williams (1985), dan Miller dan Rock (1985). Pembagian

deviden mempunyai tujuan untuk memberikan sinyal kepada investor.

Berdasarkan teori ini, manajer atau corporate insider mempunyai informasi

mengenai masa depan perusahaan. Mereka lebih mengetahui prospek perusahaan

dibandingkan dengan investor dan mereka memilih deviden sebagai sinyal dari

private information. Investor mungkin dapat memperoleh sebagian informasi

dengan mudah seperti informasi laporan keuangan yang telah diaudit. Namun

informasi lain yang penting bagi perusahaan dan bersifat privat tidak dapat

diperoleh investor dan informasi tersebut juga sulit untuk dikomunikasikan

Page 23: Dividen Dan pertumbuhan Laba

23

kepada investor. Keadaan tersebut menyebabkan asimetrik informasi yang

berdampak terhadap nilai pasar saham. Jika terdapat informasi yang

menguntungkan bagi perusahaan, pasar akan menilai saham perusahaan

undervalue sehingga penjualan saham akan meningkat dan harga saham akan

naik.

3. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

1 Ancella (2013)

Pengaruh Dividen terhadap Potensi

Pertumbuhan Laba Perusahaan

Dividen, pertumbuhan

Laba

Dividen memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba di masa yang akan datang

2MIRANTI

(2013)

Pengaruh Dividen terhadap Potensi

Pertumbuhan Laba Perusahaan Keluarga

Dividen, pertumbuhan

Laba

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa dividen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba

3Paskah Ika Nugroho (2012)

Pengaruh Dividen Perusahaan Terhadap Pertumbuhan Laba

Dividen dan Pertumbuhan

Laba

Hasil penelitian menunjukkan Dividen mempunyai pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan laba..

4Peni Sawitri

(2009)

Dampak Dividen Terhadap Pertumbuhan

Laba

Dividen dan pertumbuhan

laba

Hasil penelitian bahwa dividen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba

5Heles Puspita

(2009)

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap

Pertumbuhan Perusahaan

Dividend an pertumbuhan

laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dividen berpengaruh negative terhada pertumbuhah laba

B. Kerangka Konseptual

Pertumbuhan adalah unsur yang esensial bagi keberhasilan dan

kehidupan banyak perusahaan. Tanpa pertumbuhan, perusahaan sulit

membangkitkan dedikasi (pengabdian) terhadap pencapaian tujuannya dan

menarik para manajer yang cakap. Pertumbuhan dapat bersifat internal atau

eksternal. Pertumbuhan Laba merupakan komponen untuk menilai prospek

Page 24: Dividen Dan pertumbuhan Laba

Dividen Pertumbuhan laba

24

perusahaan pada masa yang akan datang dan dalam manajemen keuangan diukur

berdasarkan perbandingan antara laba periode sekarang dengan laba periode

sebelumnya.

Menurut Swastha dan Irawan, (2000) Pertumbuhan Laba itu dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti : Rasio keuangan, rasio teknikal, kondisi keuangan

perusahaan dan kebijakan pemerintah

Dividen yang bisa diperoleh oleh para investor ada dua jenis, yaitu dividen

kas dan non kas. Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayarkan

perusahaan pada investor dalam bentuk uang tunai. Sedangkan dividen non kas

(non cash dividend) adalah dividen yang dibayarkan kepada investor dalam

bentuk saham dengan proporsi tertentu, misalnya dividen saham dan dividen

aktiva. Pada kenyataannya para investor lebih tertarik pada pembayaran dividen

dalam bentuk uang tunai, sebab dapat meminimalisir ketidakpastian atas

investasinya pada suatu perusahaan

Menurut Smith and Skousen (2000 : 132) Peningkatan pembayaran

dividen hanya dimungkinkan apabila laba yang diperoleh perusahaan juga

meningkat. Kalau perusahaan mampu meningkatkan besarnya dividen yang

dibagikan karena peningkatan laba maka pertumbuhan laba akan mengalami

penurunan.

Gambar II.1Kerangka Konseptual

Page 25: Dividen Dan pertumbuhan Laba

25

C. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ada

pengaruh dividen terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur

Page 26: Dividen Dan pertumbuhan Laba

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Desain penelitian

kausal merupakan desain penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab

akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini menguji

pengaruh dividen terhadap pertumbuhan laba.

B. Definisi Operasional

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Dividen (X)

Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang

saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang

dimiliki. Dalam penelitian ini dividen diperoleh dari laporan keuangan

perusahaan dari tahun 2010-2014

2. Pertumbuhan Laba (Y)

Pertumbuhan laba adalah perubahan laba perusahaan. Pertumbuhan

atas laba merupakan indicator penting dari penerimaan pasar dari

produk dan/atau jasa perusahaan tersebut, dimana laba yang dihasilkan

Page 27: Dividen Dan pertumbuhan Laba

27

dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat

pertumbuhan laba dari tahun 2010-2014

Keterangan :

∆ Y ¿ = Pertumbuhan laba

Y ¿ = laba periode ini

Y ¿−n = laba periode sebelumnya

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat dan waktu penelitian sebagai berikut :

Tempat : Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

Waktu : Penelitian ini dimulai dari bulan Mei 2015 hingga Agustus 2015

Tabel III.1Waktu Penelitian

Jadwal kegiatan

Bulan Pelaksanaan 2015

Mei Jun Jul Agt

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.Pengajuan judul                                

2.Pembuatan Proposal                                3. Bimbingan Proposal                                

4. Seminar Proposal                                

5. Pengumpulan Data                                

6. Bimbingan Skripsi                                

7. Sidang Meja Hijau                                

Page 28: Dividen Dan pertumbuhan Laba

28

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek, yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono, 2004 : 72). Populasi

dalam penelitian ini adalah 141 perusahaan manufaktur yang terdafatar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2014. Berikut adalah Populasi pada perusahaan

manufaktur :

Tabel III.2Populasi Penelitian Perusahaan Manufaktur

1 Holcim Indonesia Tbk2 Indocement Tunggal Prakasa3 Semen Gresik (Persero) Tbk4 Arwana Citra Mulia Tbk5 Ashahimas Flat Glass Tbk6 Inti Keramik Alamasri Industri Tbk7 Keramik Indonesia Asosiasi Tbk8 Astra Agro LestariTbk9 Surya Toto Indonesia Tbk10 Alumindo Light Metal Industri Tbk11 Beton Jaya Manunggal Tbk12 Citra Turbindo Tbk13 Indah Aluminium Industri Tbk14 Itamaraya Gold Industry Tbk15 Jaya Pari Steel Tbk16 Lion Metal work Tbk17 Lion Mesh Prima Tbk18 Pelangi Indah Canindo Tbk19 Tembaga Mulia Semanan Tbk20 Gunawan Danjaya Steel Tbk21 Jakarta Kyoei Steel Work Ltd Tbk22 Flat Timah Nusantara Tbk23 Budi Acid Jaya Tbk24 colorpark Indonesia Tbk25 Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Page 29: Dividen Dan pertumbuhan Laba

29

26 Ekadarma International Tbk27 Eterindo Wahanatama Tbk28 Intan Wijaya International Tbk29 Resource Alam Indonesia Tbk30 Indo Acidatama Tbk31 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk32 Unggul Indah cahaya Tbk33 Try Polyta Indonesia Tbk34 Barito Pacific Tbk35 Aneka Kemasindo Utama36 Argha Karya Prima Ind Tbk37 Asia Plast Industri Tbk38 Berlina Tbk39 Dynaplast Tbk40 Titan Kimia Nusantara Tbk41 Kageo Igar Jaya Tbk42 Leyand International Tbk43 Siwani Makmur Tbk44 Trias Sentosa Tbk45 Tunas Baru Lampung Tbk46 Tunas Alfin Tbk ( share B)47 Sekawan Intipratama Tbk48 Yanaprima Hastapersada Tbk49 Chaeron Pokphan Indonesia Tbk50 Japfa Comfeed Indonesia Tbk51 Malindo Feedmill Tbk52 Sierad Produce Tbk53 Barito Fasifik Tbk54 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk55 Sumalindo Lestary Jaya Tbk56 Surya Dumai Industries57 Tirta Mahakam Resource Tbk58 Fajar Surya Wisesa Tbk59 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk60 Tjiwi Kimia Tbk61 Suparma Tbk62 Surabaya Agung Industry Pulp Tbk63 Toba Pulp Lestary Tbk64 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk65 Astra International Tbk

Page 30: Dividen Dan pertumbuhan Laba

30

66 Astra Otoparts Tbk67 Indo Kordsa Tbk68 Gajah Tunggla Tbk69 Goodyear Indonesia Tbk70 Indomobil Sukses International Tbk71 Indospring Tbk72 Multi Prima Sejahtera Tbk73 Multi starada Arah Sarana Tbk74 Nypress Tbk75 Prima Aloy Steel Universal Tbk76 Albond Makmur Usaha Tbk77 Selamat Sempurna Tbk78 APAC Citra Centerex Tbk79 Argo Pantes Tbk80 Centex Tbk81 Centex Tbk (Seri B)82 Delta Dunia Petroindo Tbk83 Eratex Djaja Tbk84 Ever Shine Textile Industri Tbk85 Hanson International Tbk86 Hanson Internatinal Tbk (seri B)87 Indorama Syntheties Tbk88 karwell Indonesia Tbk89 Pan Brothers Tbk90 panasia Filament Inti Tbk91 Panasia Indosyntex Tbk92 Polychem Indonesia Tbk93 Poly Sindo Eka Perkasa94 Ricky Putra Globalindo Tbk95 Roda Vivatex Tbk96 Sunson Textile Manufaktur Tbk97 Texmaco jaya Tbk98 Tijin Indonesia Fiber Tbk99 Unitex Tbk100 Akr. corporindo. Tbk101 Asia Pasifik Fiber Tbk102 Primaindo Asia Infrastruktur Tbk10 Sepatu Bata Tbk

Page 31: Dividen Dan pertumbuhan Laba

31

3104 GTT Kabel Indonesia Tbk105 Jembo cable company Tbk106 Kabelindo Murni Tbk107 Sumi Indo kabel tbk108 Voksel Elektric Tbk109 Sat Nusapersada Tbk110 Ades Water Indonesia Tbk111 Cahaya Kalbar Tbk112 Davomas Abadi Tbk113 Delta Jakarta Tbk114 Indofood Sukses Makmur Tbk115 Mayora Indah Tbk116 Multi Bintang Indonesia Tbk117 Lautan Luas Tbk118 Sekar Bumi Tbk119 Sekar laut Tbk120 Siantar Top Tbk121 Suba Indah Tbk122 Tiga Pilar Sejahtera food Tbk123 Ultra jaya Milk Ind Tbk124 Gudang Garam Tbk125 HM Sampoerna Tbk12 Bentoel International Tbk

Page 32: Dividen Dan pertumbuhan Laba

32

6127 Ace Hardware Indonesia Tbk128 Indofarma Tbk129 Kalbe farma Tbk130 Kimia farma Tbk131 Merk Tbk132 Pyridam Farma Tbk133 tempo Scan Pasifik Tbk134 Mustika Ratu Tbk135 Unilever Indonesia Tbk136 Kedaung Indah scan Tbk137 Chitose Internasional Tbk138 Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk139 Impack Pratama Industri Tbk140 Wijaya Karya Beton Tbk141 Langgeng Makmur Industry Tbk

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karekteristik yang dimilkki oleh

populasi tersebut”. Jadi sampel merupakan sebagian dari populasi untuk mewakili

karakteristik populasi yang diambeil untuk keperluan penelitian. Metode

pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling, yaitu tehnik

pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria dengan pertimbangan judgement

Page 33: Dividen Dan pertumbuhan Laba

33

sampling. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia yaitu

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan tersebut memiliki data yang akurat lengkap, dan telah

menerbitkan laporan keuangan selama 4 tahun berturut-turut (2011-

2014).

2. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba secara konsisten dari

tahun 2011-2014.

3. Perusahaan yang membagikan dividen dari tahun 2011-2014

Dari hasil kriteria penarikan sampel diatas maka Sampel penelitian adalah

21 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

Tabel III-2. Data Sampel Penelitian

No Perusahaan

Kriteria1 2 3

1 Holcim Indonesia Tbk √ √ x

2 Indocement Tunggal Prakasa √ √ x

3 Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ x

4 Arwana Citra Mulia Tbk √ √ √

5 Ashahimas Flat Glass Tbk √ √ x

6 Inti Keramik Alamasri Industri Tbk √ √ x

7 Keramik Indonesia Asosiasi Tbk √ √ x

8 Astra Agro LestariTbk √ √ √

9 Surya Toto Indonesia Tbk √ √ x

10 Alumindo Light Metal Industri Tbk √ √ x

11 Beton Jaya Manunggal Tbk √ √ √

12 Citra Turbindo Tbk √ √ x

13 Indah Aluminium Industri Tbk √ √ x

14 Itamaraya Gold Industry Tbk √ √ x

15 Jaya Pari Steel Tbk √ √ x

16 Lion Metal work Tbk √ √ x

17 Lion Mesh Prima Tbk √ √ x

18 Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ x

Page 34: Dividen Dan pertumbuhan Laba

34

19 Tembaga Mulia Semanan Tbk √ √ x

20 Gunawan Danjaya Steel Tbk √ √ x

21 Jakarta Kyoei Steel Work Ltd Tbk √ √ x

22 Flat Timah Nusantara Tbk √ √ x

23 Budi Acid Jaya Tbk √ √ x

24 colorpark Indonesia Tbk √ √ x

25 Duta Pertiwi Nusantara Tbk √ √ x

26 Ekadarma International Tbk √ √ x

27 Eterindo Wahanatama Tbk √ √ x

28 Intan Wijaya International Tbk √ √ x

29 Resource Alam Indonesia Tbk √ √ x

30 Indo Acidatama Tbk √ √ x

31 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ x

32 Unggul Indah cahaya Tbk √ √ x

33 Try Polyta Indonesia Tbk √ √ x

34 Barito Pacific Tbk √ √ x

35 Aneka Kemasindo Utama √ √ x

36 Argha Karya Prima Ind Tbk √ √ x

37 Asia Plast Industri Tbk √ √ x

38 Berlina Tbk √ √ √

39 Dynaplast Tbk √ √ x

40 Titan Kimia Nusantara Tbk √ √ x

41 Kageo Igar Jaya Tbk √ √ x

42 Leyand International Tbk √ √ x

43 Siwani Makmur Tbk √ √ x

44 Trias Sentosa Tbk √ √ x

45 Tunas Baru Lampung Tbk √ √ √

46 Tunas Alfin Tbk ( share B) √ √ x

47 Sekawan Intipratama Tbk √ √ x

48 Yanaprima Hastapersada Tbk √ √ x

49 Chaeron Pokphan Indonesia Tbk √ √ x

50 Japfa Comfeed Indonesia Tbk √ √ x

51 Malindo Feedmill Tbk √ √ x

52 Sierad Produce Tbk √ √ x

53 Barito Fasifik Tbk √ √ x

54 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk √ √ x

55 Sumalindo Lestary Jaya Tbk √ √ x

56 Surya Dumai Industries √ √ x

57 Tirta Mahakam Resource Tbk √ √ x

58 Fajar Surya Wisesa Tbk √ √ x

Page 35: Dividen Dan pertumbuhan Laba

35

59 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk √ √ x

60 Tjiwi Kimia Tbk √ √ x

61 Suparma Tbk √ √ x

62 Surabaya Agung Industry Pulp Tbk √ √ x

63 Toba Pulp Lestary Tbk √ √ x

64 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk √ √ x

65 Astra International Tbk √ √ √

66 Astra Otoparts Tbk √ √ x

67 Indo Kordsa Tbk √ √ x

68 Gajah Tunggla Tbk √ √ x

69 Goodyear Indonesia Tbk √ √ √

70 Indomobil Sukses International Tbk √ √ x

71 Indospring Tbk √ √ x

72 Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ x

73 Multi starada Arah Sarana Tbk √ √ x

74 Nypress Tbk √ √ x

75 Prima Aloy Steel Universal Tbk √ √ x

76 Albond Makmur Usaha Tbk √ √ x

77 Selamat Sempurna Tbk √ √ √

78 APAC Citra Centerex Tbk √ √ x

79 Argo Pantes Tbk √ √ x

80 Centex Tbk √ √ x

81 United Tractors Tbk √ √ √

82 Delta Dunia Petroindo Tbk83 Astra Graphia Tbk √ √ √

84 Ever Shine Textile Industri Tbk √ √ x

85 Hanson International Tbk √ √ x

86 Hanson Internatinal Tbk (seri B) √ √ x

87 Indorama Syntheties Tbk √ √ x

88 karwell Indonesia Tbk √ √ x

89 Pan Brothers Tbk √ √ x

90 panasia Filament Inti Tbk √ √ x

91 Panasia Indosyntex Tbk √ √ x

92 Polychem Indonesia Tbk √ √ x

93 Poly Sindo Eka Perkasa √ √ x

94 Ricky Putra Globalindo Tbk √ √ x

95 Roda Vivatex Tbk √ √ x

96 Sunson Textile Manufaktur Tbk √ √ x

97 Tunas Ridean Tbk √ √ √

98 Tijin Indonesia Fiber Tbk √ √ x

Page 36: Dividen Dan pertumbuhan Laba

36

99 Unitex Tbk √ √ x100 Akr. corporindo. Tbk

√ √ √

101 Darya Faria Laboratoria Tbk

√ √ √

102 Primaindo Asia Infrastruktur Tbk

√ √ x

103 Sepatu Bata Tbk

√ √ x

104 GTT Kabel Indonesia Tbk

√ √ x

105 Jembo cable company Tbk

√ √ x

106 Kabelindo Murni Tbk

√ √ x

107 Sumi Indo kabel tbk

√ √ x

108 Voksel Elektric Tbk

√ √ x

109 Sat Nusapersada Tbk

√ √ x

110 Ades Water Indonesia Tbk

√ √ √

111 Cahaya Kalbar Tbk

√ √ √

112 Davomas Abadi Tbk

√ √ x

113 Delta Jakarta Tbk

√ √ x

114 Indofood Sukses Makmur Tbk

√ √ √

115 Mayora Indah Tbk

√ √ √

116 Multi Bintang Indonesia Tbk

√ √ √

117 Lautan Luas Tbk

√ √ √

118 Sekar Bumi Tbk

√ √ x

119 Sekar laut Tbk

√ √ x

120 Siantar Top Tbk

√ √ x

121 Suba Indah Tbk

√ √ x

12 Tiga Pilar Sejahtera food Tbk √ √ x

Page 37: Dividen Dan pertumbuhan Laba

37

2123 Ultra jaya Milk Ind Tbk

√ √ x

124 Gudang Garam Tbk

√ √ √

125 HM Sampoerna Tbk

√ √ x

126 Bentoel International Tbk

√ √ x

127 Ace Hardware Indonesia Tbk

√ √ x

128 Indofarma Tbk

√ √ x

129 Kalbe farma Tbk

√ √ x

130 Kimia farma Tbk

√ √ x

131 Merk Tbk

√ √ x

132 Pyridam Farma Tbk

√ √ x

133 tempo Scan Pasifik Tbk

√ √ x

134 Mustika Ratu Tbk

√ √ x

135 Unilever Indonesia Tbk

√ √ √

136 Kedaung Indah scan Tbk

√ √ X

137 Chitose Internasional Tbk

√ √ X

138 Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk

√ √ X

139 Impack Pratama Industri Tbk

√ √ X

140 Wijaya Karya Beton Tbk

√ √ X

141 Langgeng Makmur Industry Tbk

√ √ X

Sumber : www.idx.co.id

E. Jenis Dan Sumber Data

Jenis Data

Page 38: Dividen Dan pertumbuhan Laba

38

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, jenis data yang penulis kumpulkan

untuk mendukung variabel yang diteliti adalah data dokumentasi yaitu

mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian yang

dapat unduh/download www.idx.co.id

Sumber Data

Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari :

Data sekunder yang merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan

baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi

yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan mengalisis data sekunder

berupa catatan–catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait

dengan lingkup penelitian ini. Data penelitian mengennai dividen dan

Pertumbuhan Laba diperoleh dari data laporan keuangan perusahaan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan mengalisis data

sekunder berupa catatan – catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya

yang terkait dengan lingkup penelitian ini. Data penelitian mengenai ROA, GPM,

CR dan Pertumbuhan Laba.

1. Statistik Deskriptif

Page 39: Dividen Dan pertumbuhan Laba

39

Statistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk

menggambarkan keadaan data secara umum. Statistik deskriptif ini meliputi

beberapa hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi, deskriptif, eksplorasi

data, tabulasi silang dan analisis rasio yang menggunakan Minimum, Maksimum,

Mean, Median, Mode, Standard Deviasi.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain:

Analisis grafik dan analisis statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya: Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal (menyerupai lonceng), regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data

menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Regresi Linier Sederhana

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh hubungan antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis

Page 40: Dividen Dan pertumbuhan Laba

40

regresi linear berganda. Statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus:

Y= a + bx

Dalam hal ini,

Y = Pertumbuhan Laba

a = konstanta persamaan regresi

b, = koefisien regresi

x = dividen

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen yang terdiri atas dividen, terhadap Pertumbuhan Laba. Adapun

langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji ini adalah sebagai berikut:

1). Merumuskan hipotesis

H0 : tidak ada pengaruh dividen terhadap Pertumbuhan.

H1 : ada pengaruh dividen terhadap Pertumbuhan Laba, terhadap

Pertumbuhan Laba.

Jika tsig > α 0,05 berarti Ho diterima dan H1 Ditolak

Jika tsig ≤ α 0,05 berarti Ho ditolak. dan H1 Diterima

t =

rxy √n − 2

√1 − (r x y )2

4. Uji Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar persentase hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat, digunakan rumus uji Determinasi

Page 41: Dividen Dan pertumbuhan Laba

41

D = R2 x 100 %.

Dimana:

D = koefisien determinasi

R2 = hasil kuadrat korelasi berganda

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert.2007.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff Indonesia.

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jilid 1, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Bambang Riyanto. 2009. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan (edisi keempat). Yogyakarta : BPFE UGM.

Basu Swastha dan Irawan. 2000. “Manajemen Keuangan Modern. (Edisi kedua). cetakan ke sebelas. Yogyakarta : Liberty Offset.

Bodie, Kane, Marcus. 2002. Investment. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat

Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, dan Alan J. Marcus. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 2. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Devi. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi

Fabozzi, Frank J. (2000). Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat

Haryanto dan Toto Sugiharto, 2003. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap pertumbuhan laba Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Jilid 8 Nomor 3, hal 142

Page 42: Dividen Dan pertumbuhan Laba

42

Husein Umar, 2004, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Indrawati Titik dan Suhendro (2006) “Determinasi Capital Structure pada Perusahaan Manufaktur di Bursa EfekJakarta Periode 2000-2004“, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 3, No. 1, Hlm. 77-105

Joni dan Lina. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi

Hatta, Atika J, (2002), `“Faktor-faktor yang Mempengaruhi pertumbuhan laba: Investifasi Pengaruh Teori StakeholPertumbuhan Laba”. JAAI. Vol.6. No.2. Desember. 2002

Imam Ghozali, 2002, Metode Penelitian Bisnis. Edisi Enam, Bandung, CV. Alfabeta.

Ita Lopolusi. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba. JAAI Volume 6 No. 2, Desember 2002

James, C.Horne 2004. Akuntansi Lanjutan 2. Penerbit PT. Raja Grafindo. Jakarta

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Edisi pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : Liberty

Ratnawati. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba. JAAI Volume 6 No. 2, Desember 2002

Sugiyono, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis,Cetakan Kesembilan, CV Alfabeta, Bandung

Sri Hermaningsih. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan laba. JAAI Volume 6 No. 2,

Van, Horne 2004. Accounting Economics. Translation Penerbit PT. Gramedia Pustaka Umum Jakarta

Warsono.2003.Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 1,Edisi ketiga,Cetakan Pertama.BAPFE-Yogyakarta

Wild, John 2005. General Accounting. Translation. Penerbit Penada Media Group. Jakarta

Yoko, 2000. Analisis Laporan Keuangan, Edisi pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Page 43: Dividen Dan pertumbuhan Laba

43