dmm tifoid

30
Demam Typhoid Patricia Feliani Sitohang 0961050114

Upload: christian-hasudungan-nainggolan

Post on 10-Sep-2015

271 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dmm tifoid

TRANSCRIPT

  • Patricia Feliani Sitohang

    0961050114

    Demam Typhoid

  • DEFENISI

    Demam tifoid (Tifus abdominalis, Enterik fever, Eberth disease) adalah penyakit infeksi akut pada usus halus (terutama didaerah illeosekal) dengan gejala demam selama 7 hari atau lebih, gangguan saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran.

    ( W. Sudoyo, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbit FKUI, 2006: 1774-1779 )

    1.bin
  • EPIDEMIOLOGI

    Demam tifoid dan paratifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di Asia, Afrika, Amerika Latin Karibia dan Oceania, termasuk IndonesiaDi Indonesia prevalensi 91% kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian meningkat setelah umur 5 tahun
  • ETIOLOGI

    Salmonella thyphosa, kuman gram negatif.

    Kuman ini mempunyai 3 macam antigen, yaitu :

    Antigen O ( somatik )

    Antigen H ( flagel )

    Antigen Vi ( kapsul ), merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi O antigen terhadap fagositosis.

  • O

    Vi

    H

  • FAKTOR RESIKO

    Penderita carrier

    Pengetahuan kesehatan kurang

    Higiene yang jelek

    Sanitasi lingkungan kurang mendukung

    Kebiasaan makan yang jelek

  • Patogenesis

    S. Typhi

    Makanan + minuman

    Usus halus

    Jaringan Limfoid

    Aliran darah

    Organ RES

    Aliran darah

    Bakteremia 10

    Limpa, kandung empedu

    Bakteremia 20

  • Masa inkubasi: 10 14 hari

    Gejala prodromal : nyeri kepala, pusing, anoreksia, mual, muntah, tidak enak badan.

    Demam 3 minggu bersifat febris, remiten, dan suhu tidak tinggi.

    minggu I : meningkat, pagi hari ,

    sore/malam

    minggu II : demam terus

    minggu III : suhu berangsur-angsur turun dan

    normal

    Gejala klinis

  • 2. Gangguan saluran cerna

    Bibir kering, terkelupas, pecah-pecah Lidah kotor (Coated tongue) Meteorismus Konstipasi / Diare Hepatomegali / Splenomegali
  • Gambaran lidah kotor

    *

  • 3. Gangguan kesadaran :

    Apati Somnolen, Suporous, Koma

    Gejala lain :

    Kulit & rambut kering Bradikardi relatif Roseola Lesu
  • DIAGNOSIS

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan :

    Anamnesa dan pemeriksaan fisik Pemeriksaan darah tepi perifer Pemeriksaan penunjang

    *

  • LABORATORIUM

    Darah Tepi :Anemia :.Leukopenia :Namun jarang kurang dari 3000/ulTrombositopenia : Terutama pada demam tifoid berat.

    2. Pemeriksaan kultur

    Isolasi S. typhosa dengan cara dibiakkan dalam media empedu( kultur).

    Darah mgg I

    Tinja mgg II

    Urine mgg III

  • 3. Serologik

    Reaksi Widal = Prinsip uji Widal adalah memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam serum penderita O Spesifik H ViAkhir mgg I / awal mgg IISerologi Widal : Kenaikan titer Salmonella typhi titer O 1:160 atau kenaikan 4 kali titer fase akut
  • MUDAH & PRAKTIS TUBEXTF mengeksploitasi kemudahan dan kepraktisan seperti Widal maupun Aglutinasi Latex. WHO KUALITAS DIAGNOSA TINGGI TUBEXTF mempunyai sensitifitas dan spesifisitas > 95% mendeteksi Salmonella typhi. Lim P et.al FLEKSIBEL TUBEXTF dirancang sangat cocok baik untuk penggunaan bed-side maupun rutin laboratorium diagnosa demam tifoid. Lim P,oraczc. G. et. al RELIABLE TUBEXTF dengan antigen LPS 0-9 S. typhi sangat spesifik immunodominant dan robust. WHO INOVATIF Metode lnhibition Magnetic Binding lmmunoassay (lMBI) memungkinkan pengoperasian semudah Widal serta secanggih ELISA. Lim P et. al ANTIGEN EPITOPE SPESIFIK Epitope Monoclonal lgM Deteksi Ab lgM S.typhi spesifik -D-Tyvelose Ag LPS 0-9PROSEDUR PENGUJIAN Penetesan Brown Reagent 45 lPenetesan Specimen-control 45 lInkubasi 2 menit Penetasn Blue Reagent 90 lHomogenisasi 2 menit Separasi Magnetic 5 menit dan pembacaan hasil
  • Persentasi hasil Tubex TF

    Tubex TF Negatif kontrol score 2Tubex TF positif kontrol score 8

    www.idl.se.com

    Score Interpretation guide 2Negatif - Tidak diidentifikasikan sebagai Demam Thypoid.Tubex TF negatif3Borderline-Score meragukan,analisa ulang jika masih meragukan ulang pada hari berikutnya4Positif lemah-Diindikasikan sebagai Demam Thypoid6 10Positif-Indikasi yang kuat untuk Demam ThypoidTubex TF positifInderteminate Score yang diamati tidak muncul :1: hasil yang kurang,analisa ulang2 :kualitas spesimen yang kurang,ulang sampel dan analisa
  • PENATALAKSAAN

    Perawatan

    Diet

    pengobatan

    *

  • Perawatan

    Tirah baring

    Istirahat 5-7 hari bebas panas

    Mobilisasi dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi pasien

    Lamanya perawatan pada kondisi penderita serta komplikasi selama penyakit berjalan

    *

  • Diet:

    makanan lunak cukup cairan, kalori, cukup protein,rendah serat, tidak merangsang, dan tidak menimbulkan banyak gas.

    *

  • Obat :

    Obat-obat antibiotik yang sering digunakan antara lain:

    Kloramfenikol: 50-100 mg/kgbb/hari4x pemberian selama 10-14 hari

    Tiamfenikol : 50-100 mg/kg.bb/hari.

    Amphisilin: 100-200 mg/kgbb/hari4x pemberian atau IV

    Amoxicillin : 100 mg/kgbb/hari4x pemberian

    Ceftriaxon : 80 mg/kgbb/hari, IV atau IM, sekali sehari, 5 hari.

    Cefiksim :10mg/kgbb/hari, oral, dibagi dalam 2 dosis, selama 10 hari.

    *

  • Obat

    Obat untuk mengatasi simptomatis

    Antipiretik : Diberikan apabila demam > 39oC, kecuali pada riwayat kejang demam dapat diberikan lebih awal. Paracetamol : 15 mg/kgBB/kali
  • KOMPLIKASI

    USUS

    HALUS

    PERDARAHANPERFORASIPERITONITIS

    DI LUAR USUS

    HALUS

    BRONCHITIS BRONKO

    PNEUMONIA

    ENSEFALITIS KOLESISTITIS MENINGITIS MIOKARDITIS KRONIK KARRIER

    *

  • PENCEGAHAN

  • Prognosis

    umumnya baik

    prognosis kurang baik atau buruk bila terdapat gejala klinis yang berat, seperti :

    - panas tinggi ( hiperpireksia )

    - kesadaran menurun sekali seperti sopor, koma atau delirium

    - terdapat komplikasi yang berat

    - keadaan gizi penderita yang buruk.

    *

  • TERIMA KASIH