diktat · web viewsemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam...

42
DIKTAT PROGRAM LINEAR Disusun Oleh Abdul Jabar, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Upload: vuongnguyet

Post on 30-Jan-2018

233 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

DIKTATPROGRAM LINEAR

Disusun OlehAbdul Jabar, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKASTKIP PGRI BANJARMASIN

SEPTEMBER2011

Page 2: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT, berkat RAHMAT dari ALLAH

SWT, penulis dapat menyelesaikan diktat PROGRAM LINEAR ini. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan diktat ini dapat selesai.

Materi pada diktat ini disusun untuk membantu mahasiswa Program Studi Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Banjarmasin. mendalami persoalan-persoalan yang berkaitan dengan

pemograman linear. Prasyarat mata kuliah ini adalah Aljabar Linear.

Semoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang

terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis menyadari bahwa

isi diktat ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kritik dan saran sangat diperlukan.

Banjarmasin, September 2011

Penulis

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - i

Page 3: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………. ii

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………….. 1

BAB I PEMOGRAMAN LINEAR ………………………………………………………………………………….. 2

1.1 Formulasi Model Program Linear …………………………………………………………………….. 2

1.2 Masalah Maksimisasi …………………………………………………………………………………………. 2

1 .3 Masalah Minimisasi …………………………………………………………………………………………. 4

BAB II METODE SIMPLEKS ……………………………………………………………………………………….. 6

2.1 Pengantar …………………………………………………………………………………………………………… 6

2.2 BENTUK BAKU ........................................................................................................................... 7

2.3 PEMBENTUKAN TABEL SIMPLEKS ……………………………………………………………………… 8

2.4 LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN ................................................................................... 8

2.5 MEMBACA TABEL OPTIMAL .................................................................................................... 11

2.6 DUA FASE ....................................................................................................................................... 11

BAB III PERSOALAN TRANSPORTASI ……………………………………………………………………. 14

3.1 MASALAH TRANSPORTASI SEIMBANG …………………………………………………………….. 14

3.2 TABEL TRANSPORTASI ……………………………………………………………………………………. 15

3.3 METODE NORTH WEST CORNER ………………………………………………………………………. 16

3.4 STEPPING STONE ……………………………………………………………………………………………….. 16

3.5 Metode VAM ……………………………………………………………………………………………………….. 17

3.6 METODE MODI…………………………………………………………………………………………………….. 19

BAB IV PENUGASAN …………………………………………………………………………………………………. 23

4.1 Algoritma dengan Tujuan Meminimumkan ………………………………………………………… 23

4.2 Algoritma dengan Tujuan Memaksimalkan…………………………………………………………. 25

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………….. 28

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - ii

Page 4: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - iii

Page 5: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai masalah yang dalam penyelesaiannya kita menghendaki hasil yang optimum padahal sumber daya yang kita punyai untuk mencapai hasil tersebut terbatas. Kumpulan cara atau metode untuk memecahkan masalah tersebut di atas dikenal dengan Riset Operasional. Sebutan ini dikenal sejak selesainya perang dunia II (akhir tahun 1950-an). Sebenarnya masalah serupa serta metode penyelesaiannya sudah diketengahkan sejak lama. Namun, perkembangannya kurang begitu pesat, belum banyak ahli yang berkecimpung dalam penyelesaian masalah tersebut maupun belum banyak hasil temuan metode yang dipublikasikan. Akan tetapi, sejak adanya perang dunia kedua, dengan dipicu oleh keinginan pihak sekutu untuk mengakhiri perang secepatnya, para ahli strategi militer maupun ilmuwan banyak mencurahkan diri untuk mencari perencanaan strategi operasi militer yang diharapkan dapat menyelesaikan perang secepatnya. Masalah yang dihadapi sebenarnya serupa dengan masalah di atas, yaitu berangkat dari keterbatasan sumber daya (personil, biaya, peralatan), diharapkan diperoleh hasil yang optimum. Hasil yang optimum tersebut berhubungan dengan biaya, waktu maupun risiko yang minimum ataupun berhubungan dengan keuntungan, manfaat yang maksimum.

Setelah selesainya perang dunia kedua, kumpulan metode yang telah ditemukan beralih diterapkan pada masalah yang berhubungan dunia industri sejalan dengan beralihnya kebutuhan yang dihadapi. Mulai saat itulah terjadi perkembangan pesat baik ragam masalah maupun metode penyelesaiannya. Untuk selanjutnya kumpulan metode penyelesaiannya tersebut disebut orang dengan Riset Operasional, sesuai dengan awal banyak digunakannya metode tersebut untuk keperluan operasi militer. Sejak saat itu bidang kajian masalah maupun metode penyelesaian masalahnya berkembang menjadi suatu disiplin keilmuan (bidang kajian) tersendiri. Dari uraian tersebut di atas, kita dapat menyatakan secara lebih umum bahwa disiplin keilmuan Riset Operasional berawal dari upaya untuk memecahkan masalah sebagai berikut.

Dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya yang ada, bagaimana kita dapat melakukan tugas yang diberikan agar diperoleh hasil yang optimum? Sebelum tugas yang diberikan dilaksanakan, dilakukan dahulu riset (atau penelitian) untuk memperoleh rancangan. Diharapkan rancangan yang diperoleh dapat dioperasionalkan (dapat dilaksanakan) dan dapat memberikan hasil yang optimum dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Kumpulan metode atau teknik yang digunakan untuk menghasilkan rancangan tersebut disebut selanjutnya dengan Riset Operasional.

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 1

Page 6: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

BAB IPEMOGRAMAN LINEAR

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Program Linier banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, indutri, militer, social dan lain-lain.

1.1 Formulasi Model Program Linier Masalah keputusan yang sering dihadapi analis adalah alokasi optimum sumberdaya langka. Sumberdaya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruang atau teknologi. Tugas analis adalah mencapai hasil terbaik yang mungkin dengan keterbatasan sumber daya itu. Hasil yang dinginkan mungkin ditunjukkan sebagai maksimasi dari beberapa ukuran profit, penjualan dan kesejahteraan, atau minimisasi pada biaya, waktu dan jarak.

Setelah masalah di identifikasikan, tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah formulasi model matematika yang meliputi tiga tahap seperti berikut :

1. Tentukan variable yang tidak diketahui (Variabel keputusan) dan nyatakan dalam symbol matematika.

2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier (bukan perkalian) dari variable keputusan.

3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam persamaan atau pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linier dari variable keputusan yang mencerminkan keterbatasan sumberdaya masalah itu.

1.2 Masalah Maksimisasi Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil. Contoh: PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku benang wol dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel berikut:

Jenis bahan baku dan tenaga kerja

Kg bahan baku & Jam tenaga kerja Maksimum penyediaanKain sutera Kain wol

Benang sutera 2 3 60 kgBenang wol - 2 30 kgTenaga kerja 2 1 40 jam

Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 juta untuk kain sutera dan Rp 30 juta untuk kain wol. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi setiap hari agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal.Langkah-langkah: 1) Tentukan variabel

X1=kain sutera X2=kain wol

2) Fungsi tujuan Zmax= 40X1 + 30X2

3) Fungsi kendala / batasan 1. 2X1 + 3X2 ≤ 60 (benang sutera) 2. 2X2 ≤ 30 (benang wol) 3. 2X1 + X2 ≤ 40 (tenaga kerja)

4) Membuat grafik Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 2

Page 7: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

1. 2X1 + 3 X2 = 60X1=0, X2 =60/3 = 20 X2=0, X1= 60/2 = 30

2. 2X2 ≤ 30 X2=15

3. 2X1 + X2 ≤ 40 X1=0, X2 = 40 X2=0, X1= 40/2 = 20

Cara mendapatkan solusi optimal adalah dengan mencari nilai Z setiap titik ekstrim. Titik A X1=0, X2=0 masukkan nilai X1 dan X2 ke Z Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0 Titik B X1=20, X2=0 masukkan nilai X1 dan X2 ke Z Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800 Titik C Mencari titik potong (1) dan (3)2X1 + 3X2 = 60 2X1 + X2 = 40 - 2X2 =20 X2=10 Masukkan X2 ke kendala (1) 2X1 + 3X2 = 60 2X1 + 3 . 10 = 60 2X1 + 30 = 60 2X1 = 30 X1 = 15 masukkan nilai X1 dan X2 ke Z 40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal) Titik D 2X2 = 30 X2 = 15masukkan X2 ke kendala (1) 2X1 + 3 . 15 = 60 2X1 + 45 = 60 2X1 = 15 X1 = 7,5 masukkan nilai X1 dan X2 ke ZZ = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750 Titik E

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 3

Page 8: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

X2 = 15 X1 = 0 masukkan nilai X1 dan X2 ke Z Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450 Kesimpulan : untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan keuntungan sebesar Rp 900 juta.

1 .3 Masalah Minimisasi Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi optimal tercapai pada saat garis fungsi tujuan menyinggung daerah fasible yang terdekat dengan titik origin. Contoh : Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

Jenis makanan Vitamin (unit)

Protein (unit)

Biaya per unit (ribu rupiah)

Royal Bee 2 2 100Royal Jelly 1 3 80minimum kebutuhan 8 12

Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan biaya produksi. Langkah – langkah: 1. Tentukan variabel X1 = Royal Bee X2 = Royal Jelly2. Fungsi tujuan Zmin = 100X1 + 80X2 3. Fungsi kendala 1) 2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin) 2) 2X1 + 3X2 ≥ 12 (protein) 3) X1 ≥ 2 4) X2 ≥1 4. Membuat grafik 1) 2X1 + X2 = 8X1 = 0, X2 = 8 X2 = 0, X1 = 4 2) 2X1 + 3X2 = 12 X1 = 0, X2 = 4 X2 = 0, X1 = 6 3) X1 = 2 4) X2 = 1

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 4

Page 9: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu persilangan garis kendala (1) dan (2). 2X1 + X2 = 8 2X1 + 3X2 = 12 - -2X2 = -4 X2 = 2 masukkan X2 ke kendala (1) 2X1 + X2 = 8 2X1 + 2 = 8 2 X1 = 6 X1 = 3 masukkan nilai X1 dan X2 ke Z Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460 Kesimpulan :Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya produksi 460 ribu rupiah. SOAL LATIHAN 1. Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2

Kendala : 1) 2X1 ≤ 8 2) 3X2 ≤ 153) 6X1 + 5X2 ≤ 30 X1≥ 0 , X2 ≥ 0

2. Minimumkan Z = 5 X1 + 2X2 Kendala: 1) 6X1 + X2 ≥ 6 2) 4X1 + 3X2 ≥ 2 3) X1 + 2X2 ≥ 4 , X1 ≥ 0

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 5

Page 10: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

BAB IIMETODE SIMPLEKS

2.1 Pengantar

Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan pada teknik eleminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim satu per satu dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya tergantung dari iterasi sebelumnya (i-1).

Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam metode simpleks, diantaranya :1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai

tabel sebelumnya.2. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang

iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.

3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).

4. Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.

5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.

6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis.

7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.

8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).

9. Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang memuat variabel keluar.

10. Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.

11. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.

12. Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai nol.

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 6

Page 11: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

2.2 BENTUK BAKUSebelum melakukan perhitungan iteratif untuk menentukan solusi optimal, pertama sekali

bentuk umum pemrograman linier dirubah ke dalam bentuk baku terlebih dahulu. Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendala ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi kendala harus diwakili oleh satu variabel basis awal. Variabel basis awal menunjukkan status sumber daya pada kondisi sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel keputusan semuanya masih bernilai nol. Dengan demikian, meskipun fungsi kendala pada bentuk umum pemrograman linier sudah dalam bentuk persamaan, fungsi kendala tersebut masih harus tetap berubah.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku, yaitu :

1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack.

2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.

3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu artificial variabel (variabel buatan).

Perhatikan kasus A berikut :Fungsi tujuan : minimumkan z = 2 x1 + 5.5 x2

Kendala :x1 + x2 = 900.001 x1 + 0.002 x2 ≤ 0.90.09 x1 + 0.6 x2 ≥ 270.02 x1 + 0.06 x2 ≤ 4.5x1, x2 ≥ 0

Bentuk di atas adalah bentuk umum pemrograman liniernya. Kedalam bentuk baku, model matematik tersebut akan berubah menjadi :

Fungsi tujuan : minimumkan z = 2 x1 + 5.5 x2

Kendala :x1 + x2 + s1 = 900.001 x1 + 0.002 x2 + s2 = 0.90.09 x1 + 0.6 x2 – s3 + s4 = 270.02 x1 + 0.06 x2 + s5 = 4.5x1, x2 , s1, s2, s3, s4, s5 ≥ 0

Fungsi kendala pertama mendapatkan variable buatan (s1), karena bentuk umumnya sudah menggunakan bentuk persamaan. Fungsi kendala kedua dan keempat mendapatkan variabel slack (s2 dan s5) karena bentuk umumnya menggunakan pertidaksamaan ≤, sedangkan fungsi kendala ketiga mendapatkan variabel surplus (s3) dan variabel buatan (s4) karena bentuk umumnya menggunakan pertidaksamaan ≥.Perhatikan pula kasus B berikut ini :

Maksimumkan z = 2x1 + 3x2

Kendala :10 x1 + 5 x2 ≤ 6006 x1 + 20 x2 ≤ 6008 x1 + 15 x2 ≤ 600x1, x2 ≥

Bentuk di atas juga merupakan bentuk umum. Perubahan ke dalam bentuk baku hanya membutuhkan variabel slack, karena semua fungsi kendala menggunakan bentuk pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umumnya. Maka bentuk bakunya adalah sebagai berikut :

Maksimumkan z = 2x1 + 3x2 + 0s1 + 0s2 + 0s3

Kendala :10 x1 + 5 x2 + s1 = 6006 x1 + 20 x2 + s2 = 6008 x1 + 15 x2 + s3 = 600

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 7

Page 12: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

x1, x2 , s1 , s2 , s3 ≥ 0s1 , s2 , s3 merupakan variable slack.

2.3 PEMBENTUKAN TABEL SIMPLEKSDalam perhitungan iterative, kita akan bekerja menggunakan tabel. Bentuk baku yang sudah diperoleh, harus dibuat ke dalam bentuk tabel.Semua variabel yang bukan variabel basis mempunyai solusi (nilai kanan) sama dengan nol dan koefisien variabel basis pada baris tujuan harus sama dengan 0. Oleh karena itu kita harus membedakan pembentukan tabel awal berdasarkan variabel basis awal. Gunakan kasus B di atas, maka tabel awal simpleksnya adalah :

VB X1 X2 S1 S2 S3 SolusiZ -2 -3 0 0 0 0S1 10 5 1 0 0 600S2 6 20 0 1 0 600S3 8 15 0 0 1 600

2.4 LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIANLangkah-langkah penyelesaian adalah sebagai berikut :

1. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi (nilai kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.

2. Tentukan kolom pivot. Penentuan kolom pivot dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai di sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan maksimisasi, maka kolom pivot adalah kolom dengan koefisien paling negatif. Jika tujuan minimisasi , maka kolom pivot adalah kolom dengan koefisien positif terbesar. Jika kolom pivot ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan mendapatkan variabel keluar. Jika nilai paling negatif (untuk tujuan maksimisasi) atau positif terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.

3. Tentukan baris pivot. Baris pivot ditentukan setelah membagi nilai solusi dengan nilai kolom pivot yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam hal ini, nilai negatif dan 0 pada kolom pivot tidak diperhatikan, artinya tidak ikut menjadi pembagi. Baris pivot adalah baris dengan rasio pembagian terkecil. Jika baris pivot ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan variabl keluar. Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah sau secara sembarang.

4. Tentukan elemen pivot. Elemen pivot merupakan nilai yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.

5. Bentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali menghitung nilai baris pivot baru. Baris pivot baru adalah baris pivot lama dibagi dengan elemen pivot. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom pivot baris yang bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom terhadap baris lamanya yang terletak pada kolom tersebut.

6. Periksa apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan maksimisasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0. Pada tujuan minimisasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah no. 2 , jika sudah optimal baca solusi optimalnya.

Rumus yang digunakan:

yr’ =

y rxrk (untuk baris ke – r yang terdapat elemen pivot)

yi’ = yi – bi ar (untuk baris ke – i yang tidak terdapat elemen pivot)Keterangan:yr’ = elemen baris ke – r pada tabel yang baru

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 8

Page 13: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

yi’ = elemen baris ke – i pada tabel yang baruyr = elemen baris ke – r pada tabel yang lamayi = elemen baris ke – i pada tabel yang lamabi = elemen baris ke – i pada tabel lama yang se-kolom dengan elemen pivotar = elemen baris ke – r pada tabel yang baruSelesaikan kasus berikut ini menggunakan metode simpleks :Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3

Kendala :x1 + x2 + 2x3 ≤ 22x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 37x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8x1,x2,x3 ≥ 0Penyelesaian :Bentuk bakunya adalah :Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3 atauz - 8 x1 - 9 x2 - 4x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3 = 0Kendala :x1 + x2 + 2x3 + s1 = 22x1 + 3x2 + 4x3 + s2 = 37x1 + 6x2 + 2x3 + s3 = 8x1,x2,x3 ,s1 , s2 , s3 ≥ 0Solusi / table awal simpleks :

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK RasioZ -8 -9 -4 0 0 0 0S1 1 1 2 1 0 0 2S2 2 3 4 0 1 0 3S3 7 6 2 0 0 1 8

Karena nilai negative terbesar ada pada kolom X2, maka kolom X2 adalah kolom pivot dan X2 adalah variabel masuk. Rasio pembagian nilai kanan dengan kolom pivot terkecil adalah 1 bersesuaian dengan baris s2, maka baris s2 adalah baris pivot dan s2 adalah varisbel keluar. Elemen pivot adalah 3.

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK RasioZ -8 -9 -4 0 0 0 0S1 1 1 2 1 0 0 2 2S2 2 3 4 0 1 0 3 1S3 7 6 2 0 0 1 8 8/6

Iterasi 1Nilai pertama yang kita miliki adalah nilai baris pivot baru (baris x2). Semua nilai pada baris s2

pada tabel solusi awal dibagi dengan 3 (elemen pivot).

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK RasioZS1

x2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1S3

Perhitungan nilai barisnya :Baris z :

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 9

Page 14: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

-8 -9 -4 0 0 0 0 -9 ( 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 ) -

-2 0 8 0 3 0 9

Baris s1 :

1 1 2 1 0 0 2 1 (2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 ) -

1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1

Baris s3 :

7 6 2 0 0 1 8 6 ( 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 ) -

3 0 -6 0 -2 1 2

Maka tabel iterasi 1 ditunjukkan tabel di bawah. Selanjutnya kita periksa apakah tabel sudah optimal atau belum. Karena nilai baris z di bawah variabel x1 masih negatif, maka tabel belum optimal. Kolom dan baris pivotnya ditandai pada tabel di bawah ini :

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -2 0 8 0 3 0 9 -S1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2S3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3

Variabel masuk dengan demikian adalah X1 dan variabel keluar adalah S3 . Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut :

Iterasi 2 :

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK RasioZ 0 0 4 0 5/3 2/3 31/3S1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9X2 0 1 8/3 0 7/9 -2/9 5/9X1 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3

Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan !

Perhitungan dalam simpleks menuntut ketelitian tinggi, khususnya jika angka yang digunakan adalah pecahan. Pembulatan harus diperhatikan dengan baik. Disarankan jangan menggunakan bentuk bilangan desimal, akan lebih teliti jika menggunakan bilangan pecahan. Pembulatan dapat menyebabkan iterasi lebih panjang atau bahkan tidak selesai karena ketidaktelitian dalam melakukan pembulatan.Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasarnya merupakan pemeriksaan satu per satu titik-titik ekstrim layak pada daerah penyelesaian. Pemeriksaan dimulai dari kondisi nol (dimana semua aktivitas/variabel keputusan bernilai nol). Jika titik ekstrim berjumlah n, kemungkinan terburuknya kita akan melakukan perhitungan iteratif sebanyak n kali.

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 10

Page 15: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

2.5 MEMBACA TABEL OPTIMAL

Membaca tabel optimal adalah bagian penting bagi pengambil keputusan. Ada beberapa hal yang bisa dibaca dari table optimal :

1. Solusi optimal variable keputusan2. Status sumber daya3. harga bayangan (dual/shadow prices).

Menggunakan table optimal :

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NKZ 0 0 4 0 5/3 2/3 31/3S1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9X2 0 1 8/3 0 7/9 -2/9 5/9X1 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3

Solusi optimal X1 = 2/3, X2 = 5/9 , X3 = 0 dan Z = 31/3, artinya untuk mendapatkan keuntungan maksimum sebesar $ 31/3 , maka perusahaan sebaiknya menghasilkan produk 1 sebesar 2/3 unit dan produk 2 sebesar 5/9 unit.

Status sumber daya :Sumber daya pertama dilihat dari keberadaan variable basis awal dari setiap fungsi kendala pada table optimal. Dalam kasus di atas, untuk fungsi kendala pertama periksa keberadaan S1 pada variable basis table optimal. Periksa keberadaan S2 pada variable basis table optimal untuk fungsi kendala kedua. Periksa keberadaan S3 pada variable basis table optimal untuk fungsi kendala ketiga.

S1 = 7/9. Sumber daya ini disebut berlebih (abundant)S2 = S3 = 0. Kedua sumber daya ini disebut habis terpakai (scarce).

Harga bayangan :Harga bayangan dilihat dari koefisien variable slack atau surplus pada baris fungsi tujuan.Koefisien S1 pada baris fungsi tujuan table optimal = 0, dengan demikian harga bayangan sumber daya pertama adalah 0Koefisien S2 pada baris fungsi tujuan table optimal = 5/3, dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah 5/3Koefisien S3 pada baris fungsi tujuan table optimal = 2/3, dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah 2/3.

2.6 DUA FASE

Metode ini digunakan untuk menyelesaikan persoalan PL yang memuat variabel buatan

Contoh = Min Z = 4 X1 + X2

Kendala 3 X1 + X2 = 3

4 X1 + 3 X2 6

X1 + 2 X2 4

X1 , X2 0

Tahap 1 :

Bentuk dengan var buatan : R1 dan R2

Min r = R1 + R2

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 11

Page 16: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Kendala 3 X1 + X2 + R1 = 3

4 X1 + 3 X2 - X3 - R2 = 6

X1 + 2 X2 + X4 = 4

X1 , X2 , X3 , R1 , R2 , X4 0

Fungsi tujuan r = R1 + R2

= ( 3 – 3 X1 - X2 ) + ( 6 - 4 X1 - 3 X2 + X3 )

= -7 X1 - 4 X2 + X3 + 9

Tabel Awal

VB X1 X2 X3 R1 R2 X4 NK

r 7 4 -1 0 0 0 9

R1 3 1 0 1 0 0 3

R2 4 3 -1 0 1 0 6

X4 1 2 0 0 0 1 4

Tabel optimum : setelah 2 iterasi ( periksa ! )

VB X1 X2 X3 R1 R2 X4 NK

r 0 0 0 -1 -1 0 0

X1 1 0 1/53/5 -1/5 0 3/5

X2 0 1 -3/5 -4/53/5 0 6/5

X4 0 0 1 1 -1 1 1

Karena minimum solusi r = 0, masalah ini memiliki pemecahan ( solusi ) layak. Lanjutkan ke

tahap ( Fase ) kedua.

Tahap 2

Menyingkirkan variabel buatan ( R1 dan R2 )

Dari tabel optimum tahap 1 didapatkan :

X1 + 1/5X3 = 3/5

X2 - 3/5X3 = 6/5

X3 + X4 = 1

Masalah semula ditulis :

Min Z = 4 X1 + X2

Kendala X1 + 1/5X3 = 3/5 ......... ( 1 )

X2 - 3/5X3 = 6/5 ......... ( 2 )

X3 + X4 = 1

X1 , X2 , X3 , R1 , R2 , X4 0

Maka terdapat 3 persamaan dan 4 variabel sehingga solusi dasar layak didapat dg membuat

(4 – 3) = 1 variabel dibuat nol

X3 = 0 -> X1 = 3/5 ; X2 = 6/5 ; X4 = 1

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 12

Page 17: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Fungsi tujuan Z = 4 X1 + X2

= 4 ( 3/5 + 1/5 X3 ) + (6/5 + 3/5X3 )

= - 1/5 X3 + 18/5

Tabel Awal Var msk

Tabel optimum

SOAL LATIHAN

1. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex

Maksimumkan Z = 400X1 + 300X2

Fungsi kendala/ batasan:

1) 4X1 + 6X2 ≤ 1200

2) 4X1 + 2X2 ≤ 800

3) X1 ≤ 250

4) X2 ≤ 300

5) X1, X2 ≥ 0

2. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex

Maksimumkan Z = 2X1 + 3X2 + X3

Dengan fungsi kendala:

1) X1 + X2 + X3 ≤ 9

2) 2X1 + 3X2 ≤ 25

3) X2 + 2X3 ≤ 10

4) X1, X2, X3 ≥ 0

3. Minimumkan Z = 3X1 + 2X2

Fungsi batasan : 1) X1 + 2X2 ≥ 20 2) 3X1 + X2 ≥ 20 , X1 ≥ 0 , X2 ≥ 0

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 13

VB X1 X2 X3 X4 NK

Z 0 0 1/5 0 18/5

X1 1 0 1/5 0 3/5

X2 0 1 -3/5 0 6/5

X4 0 0 1 1 1

VB X1 X2 X3 X4 NK

Z 0 0 0 -1/517/5

X1 1 0 0 -1/52/5

X2 0 1 0 3/59/5

X3 0 0 1 1 1

Page 18: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

BAB III

PERSOALAN TRANSPORTASI

Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber atau beberapa sumber ke tempat tujuan yang berbeda. Contoh model transportasi sebagai berikut : Misalkan suatu produk yang dihasilkan pada tiga pabrik (sumber) harus didistribusikan ke tiga gudang (tujuan) seperti berikut :

Sumber (Pabrik) Tujuan (Gudang)

Cirebon Semarang

Bandung Jakarta

Cilacap Purwokerto

3.1 MASALAH TRANSPORTASI SEIMBANG Contoh masalah transportasi yang mana jumlah supply dari semua sumber sama dengan jumlah permintaan pada semua tempat tujuan. Sebuah perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk dari tiga pabrik ke tiga pasar. Kapasitas supply ketiga pabrik, permintaan pada ketiga pasar dan biaya transport per unit adalah sebagai berikut :

Pasar Penawaran1 2 3

Pabrik1 8 5 6 1202 15 10 12 803 3 9 10 80

Permintaan 150 70 60 280

Masalah transportasi diatas dapat gambarkan sebagai suatu model jaringan :

Sumber Volume yang diangkut Tujuan (Gudang)

S1 = 120 D1 = 150

S2 = 80 D2 = 70

S3 = 80 D3 = 60

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 14

1

2

3

2

1

3

Page 19: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Masalah ini dapat juga dilihat dalam LP misalkan : Xij : banyaknya unit barang yang di kirim dari pabrik I (I = 1,2,3) ke pasar j (j = 1,2,3)

Dengan fungsi Tujuan : Z= 8X11 + 5X12 + 6X13 + 15X21 + 10X22 + 12X23 + 3X31 + 9x32 + 10X33 Dengan batasan : X11 + X12 + X13 = 120X21 + X22 + X23 = 80X31 + X32 + X33 = 80 X11 + X21 + X31 = 150X12 + X22 + X32 = 70X13 + X23 + X33 = 60

3.2 TABEL TRANSPORTASI Masalah transportasi yang khas dapat ditempatkan dalam suatu bentuk table khusus yang dinamakan table transportasi.

ke

DariTujuan

Supply

1 2 …….. j …….. n

1X11 X12

…….. ……..X1n

S1

2 X21 X22 …….. X21 …….. X2n S2

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

I …….. 30 …….. S1

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

MXm1 Xm2

……..Xm1

…….. Sn

Demand D1 D2 …….. Dj …….. Dn Si = Dj

Sumber ditulis dalam baris-baris dan tujuan dalam kolom – kolom. Biaya transfer per unit (Cij) di catat pada kotak kecil. Permintaan dari setiap tujuan terdapat pada baris paling bawah, sementara penawaran setiap sumber dicatat pada kolom paling kanan. Dan kotak pojok kanan bawah menunjukkan kenyataan bahwa penawaran sama dengan permintaan. Variabel Xij menunjukkan jumlah barang yang diangkut dari sumber I ke tujuan j (yang akan dicari). Berikut solusi penyelesaian masalah transportasi, yang dimulai dari mencari sulusi awal (dasar). Ada tiga metode dalam penyelesaian sulusi awal :

1. Metode North West Corner (NWC) => dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah Kelemahan : tidak memperhitungkan besarnya biaya sehingga kurang efisien.

2. Metode biaya terkecil (Least Cost)=> mencari dan memenuhi yang biayanya terkecil dulu. Lebih efisien dibanding metode NWC.

3. Apromasi Vogel

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 15

C11

C21

Ci1

C12

C22

Ci2

C11

10

Cij

C1n

Cin

Cm1 Cm1 CmnCm2

Page 20: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Ada beberapa cara menentukan solusi optimum 1. Metode Stepping Stone2. Metode Modified Distribution (MODI)3. Masalah Transportasi Tak Seimbang4. Degenerasi5. Solusi Optimum Ganda6. Rute Terlarang

3.3 METODE NORTH WEST CORNER (Mencari Solusi Awal)1. Mulai pada pojok kiri atas dan alokasikan sebanyak mungkin pada X11 tanpa menyimpang

dari kendala penawaran atau permintaan (artinya X11 di tetapkan sama dengan yang terkecil diantara nilai S1 dan D1.

2. Ini akan menghabiskan penawaran pada sumber 1 dan atau permintaan pada tujuan 1. Akibatnya, tak ada lagi barang yang dapat dialokasikan ke kolom atau baris yang telah dihabiskan dan kemudian baris atau kolom itu dihilangkan. Kemudian alokasikan sebanyak mungkin ke kotak di dekatnya pada baris atau kolom yang tak dihilangkan. Jika baik kolom maupun baris telah dihabiskan, pindahlah secara diagonal ke kotak berikutnya.

3. Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan permintaan telah di penuhi.

ke

Dari

1 2 3 Supply

1 120 120

2 30 50 80

3 20 60 80

Demand 150 70 60 280

3.4 STEPPING STONE Suatu metode / teknik dalam masalah transportasi untuk mencari optimal solution (least Cost ) dengan cara trial dan error dari kolom – kolom yang masing-masing kosong yang memiliki biaya yang rendah pada contoh :

ke

Dari

X Y Z Supply

A 25 15 40

B XBX 25 5 30

C 30 30

Demand 25 40 35

Alokasi Barang ini memiliki total cost (TC)

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 16

50

30

30

15

20

40

20

10

35

8

15

3

5

10

9

6

12

10

Page 21: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

TC = 25 (50) + 15 (15) + 25 (20) + 30 (35) = 3070Kondisi ini Total Costnya dapat ditekan dengan Stepping Stone : Caranya :

- Cari kotak- kotak yang belum terisi dengan biaya yang lebih rendah - Hubungkan kotak-kotak kosong tersebut dengan ketiga kota lain yang sudah terisi

yang membentuk segi empat. - Isikan kotak kosong tadi (Langkah I) dengan memindahkan barang tetangga terdekat.

Samping kiri - kanan Samping atas – bawah

- Dengan kwantitas terkecil/biayanya terbesar kalau kuantitasnya ada yang sama. Pada Contoh di atas kotak XBX dengan biaya 30 akan diisikan dengan tetangga terdekat.

ke

Dari

X Y Z

A 0 40 40

B 25 0 5 30

C 30 30

Demand 25 40 35

TC = 25 (30) + 40 (15) + 15 (10) + 30 (35) = 2450

3.5 Metode VAM (Vogel Aprosimasi Metode)Metode ini sudah lebih akurat dibanding dengan metode terdahulu (Stepping Stone) Adapun langkah-langkahnya :

1. Buatlah table / bagan kebutuhan VS kapasitas. Sumber K L M Kapasitas

ProduksiIndex Baris

A 15 20 10 40 5B 10 15 25 60 5C 20 30 40 50 10Kebutuhan 30 45 75 Xam = 40Index Kolom 5 5 15

2. Buat selisih dua harga terkecil dan terkecil kedua untuk setiap baris dan kolom

Baris A : 15 – 10 = 5 Baris B : 15 – 10 = 5Baris C : 30 – 20 = 10

Kolom K : 15 – 10 = 5 Kolom L : 20 – 15 = 5 Kolom M : 25 – 15 = 15

3. Cari nilai terbesar dari nilai – nilai pada langkah – langkah 2 4. Karena nilai terbesar adalah 15 pada kolom 3 maka cari biaya terkecil dari nilai pada kolom

ke 3 dan diberi kotak biaya terkecilnya Biaya terkecilnya adalah 10 kapasitas : 40

Kebutuhan : 75

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 17

50

30

30

15

20

40

20

10

35

Page 22: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

5. Hapus Baris A karena sudah terpakai habis

Sumber K L M Kapasitas IndexB 10 15 25 60 5C 20 30 40 50 10

Kebutuhan 30 45 35 Xbl = 45Index 10 15 25

6. Ulangi Langkah 2 dengan melihat table di atas Baris B = 15 – 10 = 5Baris C = 30 – 20 = 10 Kolom K = 20 – 10 = 10 Kolom L = 30 – 15 = 15 Kolom M = 40 – 25 = 15

7. Index terbesar adalah 15 pada kolom L & M Karena index sama maka cari yang biaya terkecil Kolom L

8. Biaya = 15 menghubungkan kapasitas 60 Cari yang terkecil untuk dialokasikan

Kebutuhan 459. Hapus Kolom L (Karna sudah habis terpakai )

Sehingga :

K M Kapasitas IndexB 10 25 15 15C 20 40 50 20

30 35 Xck = 30

Baris B = 25 – 10 = 15 Baris C = 40 – 20 = 20 Index terbesar maka biaya terkecil adalah 20 yang menghubungkan menghubungkan kapasitas 50 Cari yang terkecil untuk dialokasikan

Kebutuhan 30Hapus kolom K

M kapasitasB 25 15C 40 20

XBM = 15XCM = 20

TC = 40 (10) + 45 (15) + 30 (20) + 15 (25) + 20 (40)= 2850

Proses VAM dapat diringkas sebagai berikut : 1. Hitung Opportunity Cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity cost untuk setiap baris I

dihitung dengan mengurangkan nilai cij terkecil pada baris itu dari nilai cij satu tingkat lebih besar pada baris yang sama. Opportunity cost kolom diperoleh dengan cara serupa.

2. Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost terbesar (jika terdapat nilai kembar pilih secara sembarang). Alokasikan sebanyak mungkin ke kotak dengan nilai cij minimum (biaya paling kecil) pada baris atau kolom yang dipilih. Untuk Cij terkecil. Xij = Minimum [Si,Dj).

3. Sesuaikan penawaran dan permintaan untuk menunjukkan alokasi yang sudah dilakukan. Hilangkan semua baris dan kolom dimana penawaran dan permintaan telah habis.

4. Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali ke langkah 1 dan hitung lagi opportunity cost yang baru.

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 18

Page 23: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

3.6 METODE MODI ( MODIFIED DISTRIBUTION )

Metode ini adalah mirip dengan stepping stone hanya saja dalam mencari biaya minimal menggunakan cara yang lebih pasti.

Perbaikan Contoh berikut :

A = 20 B = 5 C = 14 KapasitasW = 0

50 40 90

H = 1560 60

P = 510 50

Kebutuhan 50 110 40 200

Langkah penyelesaian MODI 1. Lakukan pengisian awal (Nort West Corner)2. Memberi bobot dari setiap baris dan setiap kolom.

Ri + Kj = Cij ( Pada kotak-kotak yang terisi) Ri = Index BarisKj = Index Kolom Cij = Biaya di angkut atau satuan barang dari I ke j

3. Menentukan index perbaikan dengan mengikuti Cij – Ri – Kj (Pada kotak-kotak yang masih kosong)

4. Menentukan titik awal perubahan - Bahwa perubahan dilakukan bila masih ada index perbaikan yang negative - Bila ada beberapa index perbaikan yang negative maka titik awal perubahan di mulai

pada perbaikan yang paling negative 5. Hitung TC untuk masing-masing perubahan dan perubahan berhenti bila tidak ada index

perbaikan yang negative

Pada contoh tersebut maka : Langkah 2 RW + KA = CWA atau 0 + KA = 20 KA = 20 RW + KB = CWB atau 0 + KB = 5 KB = 5 RH + KB = CHB atau RH + 5 = 20 RH = 15 RP + KB = CPB atau Rp + 5 = 10 RP = 5RP + KC = CPC atau 5 + KC = 19 KC = 14

TC = 50 (20) + 40 (5) + 60 (20) + 10 (10) + 40 (19)= 3260

Langkah 3 Kotak Kosong Cij – Ri – Kj Nilai 1 Perbaikan HA 15 - 15 – 20 - 20 PA 25 - 5 – 20 0 WC 8 - 0 - 14 - 6HC 10 - 15 - 14 -19

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 19

20

15

5 820

25

1010

19

Page 24: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Langkah 4 memulai pengisian kotak HA

A = 0 B = 5 C = 14 Kapasitas

W = 0 90 90

H = 15 50 10 60

P = 5 10 40 50

Kebutuhan 50 110 40 200

TC 2 = 90 (5) + 50(15 + 10 (20) + 10(10) + 40(19) = 2260

Index perbaikan Cij – Ri – Kj hanya untuk kotak yang kosong

Kotak Cij – Ri – Kj Index Perbaikan WA 20 – 0 – 0 20 WC 8 – 0 – 14 -6HC 10 – 15 – 14 - 19PA 25 – 5 – 0 20

Titik awal perbaikan dimulai pada kotak HC dimana kotak HC memiliki tetangga terdekat (membentuk segi empat dengan tiga kotak lainnya yang terisi)

TC = 90 (5) + 50(15) + 10(10) + 20(10) + 30(19) = 2070

Karena index perbaikan masih ada yang negative maka :

A = 0 B = 5 C = 14 Kapasitas

W = 0 90 90

H = 15 50 10 60

P = 5 10 40 50

Kebutuhan 50 110 40 200

1. Penentuan index baris dan kolom yang baru

Ri + Kj = Cij hanya untuk kotak yang terisi

RW + KB = 5 0 + KB = 5 KB = 5RP + KC = 19 5 + KC = 19 KC = 14 RH + KC = 10 10 + 14 = -4 RH + KA = 15 -4 + KA = 15 KA = 19

2. Index Perbaikan Kotak Cij – Ri – Kj Index Perbaikan WA 20 – 0 – 0 20 WC 8 – 0 – 14 -6HB 20 – 15 – 5 0

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 20

20

15

5 820

25

1010

19

20

15

5 820

25

1010

19

Page 25: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

PA 25 – 5 – 0 20

A = 19 B = 5 C = 14 Kapasitas

W = 0 6030

90

H = -4 50 10 60

P = 5 50 50

Kebutuhan 50 110 40 200

TC = 60 (5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)= 1890

1. Karena masih ada yang negative – 6 maka : RW = 0

2. Tentukan lagi index baris dan kolom baruRi + kj = Cij

RW + KB = 5 0 + KB = 5 KB = 5 Rp + KB = 10 Rp + 5 = 10 KB = 5 RW + KC = 8 0 + Kc = 8 KC = 8 RH + KC = 10 RH + 8 = 10 RH = 2 RH + KA = 15 2 + KA = 15 KA = 13

3. Kotak Cij – Ri – Kj Index Perbaikan WA 20 – 0 – 19 1HB 20 – (-4) – 5 19PA 25 – 5 – 19 1PC 19 – 5 – 14 0

Sudah OPTIMAL sebab tidak ada lagi index perbaikan yang negatif

SOAL LATIHAN1. Berikut tabel transportasi

KeDari

Gudang A Gudang B Gudang CKapasitas

PabrikPabrik 1 Rp 3200 Rp 3300 Rp 3400 106Pabrik 2 Rp 3600 Rp 4200 Rp 3800 132Pabrik 3 Rp 3400 Rp 3700 Rp 4000 127Kebutuhan Gudang

122 152 91 365

Selesaikan dengan metode:a. NWCb. Biaya terkecilc. MODI

2. Produksi pabrik A, B, C adalah sebagai berikut:

Pabrik Kapasitas produksi tiap bulanABC

150 ton40 ton80 ton

Jumlah 270 ton

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 21

20

15

5 820

25

1010

19

Page 26: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Gudang pabrik tersebut mempunyai kapasitas sebagai berikut:Gudan

gKebutuhan produksi tiap bulan

HIJ

110 ton70 ton90 ton

Jumlah 270 ton

Biaya untuk mendistribusikan barang dari pabrik ke gudang :Ke

DariBiaya tiap ton (Rp)Gudang H Gudang I Gudang J

Pabrik A 27000 23000 31000Pabrik B 10000 45000 40000Pabrik C 30000 54000 35000

a. Buat tabel awal transportasib. Selesaikan dengan metode biaya terkecil dan optimalkan dengan metode MODIc. Selesaikan dengan metode VAM

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 22

Page 27: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

BAB IVPENUGASAN

Tujuan dari Metode Penugasan adalah bagaimana menempatkan tenaga ahli pada bidang yang telah ditentukan agar biaya lebih meinimum. Penempatan karyawan tidak boleh asal dilakukan saja, sebab kalau cara penempatannya berbeda akan membawa konsekuensi hasil atau pengorbanan yang berbeda pula. Karyawan yang kita alokasikan secara optimal, artinya kalau memakan biaya / pengorbanan kita usahakan sekecil-kecilnya dan menghasilkan manfaat kita usahakan sebesar-besarnya. Cara pengalokasian karyawan dapat dilakukan dengam menggunakan algoritma. Biasanya yang digunakan sebagai ukuran untuk menentukan efisiensi dan tidaknya adalah uang. Metode algoritma yang digunakan disini sering juga disebut sebagai Hungarian Methode. Algoritma dalam penyelesaian Penugasan ada dua cara :

A. Algoritma dengan Tujuan Meminimumkan B. Algoritma dengan Tujuan Memaksimalkan

4.1 Algoritma dengan Tujuan Meminimumkan

Dalam model ini tujuan kita meminimumkan pengorbanan biasanya dalam bentuk biaya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan oleh seorang karyawan. Dalam penempatan karyawan yang paling cocok adalah satu pekerjaan ditangani satu orang karyawan.

Contoh : Suatu Penugasan memiliki 4 orang karyawan yang akan ditugaskan untuk menyelesaikan 4 macam tugas. Satu karyawan harus mengerjakan satu macam pekerjaan. Dan biaya penyelesaikan pekerjaan itu oleh tiap karyawan seperti terlihat pada table berikut :

Untuk melakukan alokasi penugasan karyawan yang optimal dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat Tabel Opportunity Cost dengan mengurangi elemen tiap baris dengan elemen terkecil dari baris itu. Sehingga Menghasilkan Tabel berikut :

2. Membuat Total Opportunity Cost Matrik - Dari Tabel Opportunity Cost disetiap kolom harus memiliki paling sedikit 1 elemen

benilai nol. - Ternyata pada kolom ketiga belum ada elemen bernilai nol, maka harus kita dibuat agar

memiliki nilai nol dengan cara : Mengurangi elemen pada kolom tersebut dengan nilai paling kecil di kolom tersebut. Setelah semua memiliki nilai nol disetiap kolom, maka diperoleh table Total Opportunity Cost Matrix sebagai berikut :

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 23

Pekerja Karywan I II III IVDalam Rupiah

ABCD

20151025

28132120

25132023

24113020

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

0405

82

110

52

103

40

200

Page 28: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

3. Menarik Garis untuk meliput angka nol Setelah semua baris dari kolom memiliki angka nol, maka tariklah garis seminimum mungkin, baik vertical maupun horizontal yang bisa menghubungkan angka nol.

Apakah penugasan sudah optimal? Belum optimal karena jumlah garis yang dibuat itu masih lebih kecil dibanding dengan jumlah baris atau kolom yang belum terliput garis.

Untuk merubah table diatas dilakukan langkah sebagai berikut : Pilih angka terkecil diantara semua angka yang belum terliput dengan garis dan

kurangkan semua angka yang belum terliput garis dengan angka terkecil tersebut. Angka yang terliput dengan garis vertical dan horizontal, tambahkan dengan angka

terkecil yang belum terliput dengan garis, sehingga menghasilkan table Perubahan Total Opportunity Cost Matrix sebagai berikut :

Tabel diatas sudah optimal, karena garis yang dibuat sudah 4 garis, sama dengan jumlah baris atau jumlah kolom. Setelah itu letakkan karyawan pada salah satu pekerjaan yang nilainya pada Total Opportunity Cost = 0 (Cari Biaya Terendah) tiap kolom atau baris, dan satu pekerjaan bisa diisi oleh satu orang saja dan tambahkan semua biaya agar diperoleh biaya keseluruhan sebagai berikut :

Karyawan Tugas yang ditempati Biaya yang dikeluarkanA III Rp. 25B IV Rp. 11C I Rp. 10.D II Rp. 20

Jumlah Rp. 66

Biaya yang tercantum pada kolom ke 3 merupakan biaya yang diambil dari Tabel Biaya Awal Penugasan. Jumlah biaya Rp. 66 merupakan biaya termurah dibanding dengan semua alternative lain.

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 24

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

0405

82

110

3081

40

200

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

0405

82

110

3081

40

200

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

0708

5280

0051

40

170

Page 29: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

4.2 Algoritma dengan Tujuan Memaksimalkan

Dalam model ini tujuan kita Memaksimalkan keuntungan, bila kita menganggap bahwa pekerjaan dalam menempatkan karyawan menguntungkan bagi karyawan. Dalam penempatan karyawan yang paling cocok adalah satu pekerjaan ditangani satu orang karyawan.

Contoh : Suatu Penugasan memiliki 4 orang karyawan yang akan ditugaskan untuk menyelesaikan 4 macam tugas. Satu karyawan harus mengerjakan satu macam pekerjaan. Dan biaya penyelesaikan pekerjaan itu oleh tiap karyawan seperti terlihat pada table berikut :

Untuk melakukan alokasi penugasan karyawan yang optimal dengan yang menguntungkan perusahaan maka langkah-langkah penugasan sebagai berikut :

1. Membuat Tabel Opportunity Loss Matrik dengan mencari elemen terbesar dibaris itu dan mengurangkan dengan nilai elemen tiap baris.. Sehingga Menghasilkan Tabel berikut :

2. Membuat Total Opportunity Loss Matrik a. Dari Tabel Opportunity Loss Matrik disetiap kolom harus memiliki paling sedikit 1

elemen benilai nol (Langkah sama dengan algoritma meminimumkan)b. Ternyata pada kolom ketiga belum ada elemen bernilai nol, maka harus kita dibuat agar

memiliki nilai nol dengan cara : Mengurangi elemen pada kolom tersebut dengan nilai paling kecil di kolom tersebut.

Setelah semua memiliki nilai nol disetiap kolom, maka diperoleh table Total Opportunity Loss Matrix sebagai berikut :

3. Menarik Garis untuk meliput angka nol Setelah semua baris dari kolom memiliki angka nol, maka tariklah garis seminimum mungkin, baik vertical maupun horizontal yang bisa menghubungkan angka nol.

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 25

Pekerja Karywan I II III IVDalam Rupiah

ABCD

20281626

24201830

20181416

16301632

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

4226

01002

4124

16

8020

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

4226

01002

080

12

8020

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

4226

01002

080

12

8020

Page 30: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Apakah penugasan sudah optimal? Belum optimal karena jumlah garis yang dibuat itu masih lebih kecil dibanding dengan jumlah baris atau kolom yang belum terliput garis.

Untuk merubah table diatas dilakukan langkah sebagai berikut : Pilih angka terkecil diantara semua angka yang belum terliput dengan garis dan

kurangkan semua angka yang belum terliput garis dengan angka terkecil tersebut. Angka yang terliput dengan garis vertical dan horizontal, tambahkan dengan angka

terkecil yang belum terliput dengan garis, sehingga menghasilkan table Perubahan Total Opportunity Cost Matrix sebagai berikut :

Tabel diatas sudah optimal, karena garis yang dibuat sudah 4 garis, sama dengan jumlah baris atau jumlah kolom. Setelah itu letakkan karyawan pada salah satu pekerjaan yang nilainya pada Total Opportunity Cost = 0 (Cari Biaya Terendah) tiap kolom atau baris, dan satu pekerjaan bisa diisi oleh satu orang saja dan tambahkan semua biaya agar diperoleh biaya keseluruhan sebagai berikut :

Karyawan Tugas yang ditempati Biaya yang dikeluarkanA II Rp. 24B I Rp. 28C III Rp. 14D IV Rp. 32

Jumlah Rp.96

Biaya yang tercantum pada kolom ke 3 merupakan biaya yang diambil dari Tabel Biaya Awal Penugasan. Jumlah biaya Rp. 96 merupakan biaya termurah dibanding dengan semua alternative lain.

SOAL LATIHAN1. Sebuah perusahaan pengecoran logam mempunyai empat jenis mesin yang diberi nama M1,

M2, M3 dan M4. Setiap mesin mempunyai kapasitas yang berbeda dalam pengoperasiannya. Dalam minggu mendatang perusahaan mendapatkan pesanan untuk menyelesaikan empat jenis pekerjaan (job) yaitu J1, J2, J3 dan J4. Biaya pengoperasian setiap pekerjaan oleh keempat mesin dapat dilihat dalam tabel berikut:

Mesin Job

M1 M2 M3 M4

J1 210 150 180 130J2 140 160 200 190J3 150 175 220 200J4 200 115 160 190

Masalahnya adalah bagaimana menugaskan keempat mesin untuk menyelesaikan keempat jenis pekerjaan agar total biaya pekerjaan minimum!

2. Seorang pengusaha konveksi mempunyai 4 orang karyawati yang memproduksi 4 jenis produk. Jumlah produk yang dihasilkan masing-masing karyawan tiap bulannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 26

Pekerja Karywan

I II III IVDalam Rupiah

ABCD

4024

0800

060

10

10040

Page 31: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

Produk Karyawati

Celana panjang Rok Hem Baju safari

Ulfah 6 7 10 9Salma 2 8 7 8Rana 8 9 5 12Nabila 7 11 12 3

Buat penugasan agar jumlah produk yang dihasilkan bisa maksimum!

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 27

Page 32: DIKTAT · Web viewSemoga dengan adanya diktat ini dapat membantu belajar mahasiswa dalam meraih yang terbaik di mata kuliah ini khususnya, serta mata kuliah lain yang terkait. Penulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI BANJARMASIN

DAFTAR PUSTAKA

Taha,H. Operation Research An Introduction, Edisi 4, Macmillan, New York

Bronson, R. Theory and Problem of Operation Research , McGraw-Hill, Singapore.

Pangestu, S., Asri, M. dan Handoko, H. 2000. Dasar-Dasar Operation Research, Yogyakarta.

Aminudin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi, Erlangga.

Zamit, Y. Manajemen Kuantitatif, BPFE, Yogyakarta

Diktat Program Linear Oleh Abdul Jabar Halaman ke - 28