dodol nanas

of 21 /21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Phillip Kotler : 1999). Menurut McCarthy (Marwan Asri: 1991) berpendapat bahwa pemasaran menyangkut perencanaan secara efesien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua pihak produsen dan konsumen tercapai. Agar pemasaran tersebut dapat berjalan lancar diperlukan promosi atau promo. Promosi dapat digunakan sebagai komponen untuk memberitahu atau mempengaruhi pasar. Menurut Swastha (1998, p.222) promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Untuk mendapatkan respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, dibutuhkan sejumlah alat. Salah satu alat yang digunakan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran adalah dengan menggunakan bauran pemasaran. Salah satu bauran pemasaran yang penting adalah bauran 1

Author: l

Post on 01-Jul-2015

682 views

Category:

Documents


1 download

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemasaran agribisnis

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Phillip Kotler : 1999). Menurut McCarthy (Marwan Asri: 1991) berpendapat bahwa pemasaran menyangkut perencanaan secara efesien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua pihak produsen dan konsumen tercapai. Agar pemasaran tersebut dapat berjalan lancar diperlukan promosi atau promo. Promosi dapat digunakan sebagai komponen untuk memberitahu atau mempengaruhi pasar. Menurut Swastha (1998, p.222) promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Untuk mendapatkan respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, dibutuhkan sejumlah alat. Salah satu alat yang digunakan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran adalah dengan menggunakan bauran pemasaran. Salah satu bauran pemasaran yang penting adalah bauran pemasaran promosi karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan tersebut.

1.2.

Tujuan Diharapkan pengetahuan mengenai bauran pemasaran promosi dapat

bertambah. Hal tersebut dikarenakan bauran pemasaran promosi merupakan salah satu alat penting di dalam suatu perusahaan. Sehingga perusahaan tersebut dapat melakukan rangkaian kegiatan selanjutnya.

1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bauran Pemasaran Promosi Bauran pemasaran promosi merupakan suatu usaha dalam agribisnis untuk memberitahu target pasar dengan cara yang tepat bahwa produk yang tepat untuk mereka dengan harga yang tepat yang berada dilokasi yang tepat. Agar mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan Promotional mix yang merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada.Untuk itu sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan yang matang sebagai berikut : 1. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll. 2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar. 3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif. 4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll. 5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat. 6. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung.

2.2. Empat Alat Utama Bauran Pemasaran Promosi Bauran promosi terdiri dari empat alat utama yaitu:

2.2.1. Periklanan Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli dengan segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi seperti televisi, radio, koran, majalah, buku, surat langsung, papan reklame, dan kartu transit, internet, komputer, dan mesin faximili.

2

Salah satu keuntungan dari periklanan adalah kemampuannya untuk mengkomunikasikan kepada sejumlah besar orang pada satu waktu. Iklan memiliki keunggulan untuk mampu menjangkau massa misalnya melalui jaringan televisi nasional, tetapi juga mungkin hanya menjangkau target yang sempit dari sejumlah calon pelanggan, seperti iklan televisi melalui jaringan kabel yang ditargetkan atau melalui iklan cetak dalam majalah perdagangan. Fungsi-fungsi dari periklanan antara lain: a. Membantu memperkenalkan barang/jasa baru dan kepada siapa atau dimana barang itu dapat diperoleh. b. Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur. c. Membantu salesman mengenalkan adanya barang/jasa tertentu dan pembuatannya. d. Memberikan atau penjualan kepada pembeli atau calon-calon pembeli. e. Membantu mereka yang melakukan penjualan. f. Membantu ekspansi pasar.

2.2.2. Publikasi Publikasi merupakan salah satu promosi yang dilakukan melalui suatu media berupa berita. Hal ini dapat dijumpai pada media-media seperti surat kabar, majalah, televisi, dan sebagainya. Biasanya, individu atau lembaga yang dipublikasikan tidak mengeluarkan sejumlah biaya, dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya. Jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, publikasi mempunyai beberapa keuntungan antara lain: Publikasi dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah

iklan. Publikasi dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar

atau pada posisi lain yang mencolok.

3

Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah

mempublikasikan sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan. Publikasi jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.

2.2.3. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk merangsang pembelian suatu produk atau jasa. Promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti : pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya. Dengan demikian maka kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegatan promosi yang lain. Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Sementara iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi berhubungan, promosi silang, pajangan dan demonstrasi di toko tempat pembelian); promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan, dan barang gratis); dan promosi bisnis dan wiraniaga (misalnya, pameran dan konvensi perdagangan, kontes untuk wiraniaga, dan iklan khusus). Seperti yang telah dikemukakan diatas, inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk atau jasa yang

4

kita tawarkan. Ada beberapa manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa agar dapat dipromosikan. Manfaat tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu: Fungsi. Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut, (contoh: makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk menyiapkannya) Citra. Gaya, prestise dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut Manfaat extra. Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa tersebut (contoh: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan harga) Kiat promosi penjualan digunakan oleh sebagian besar organisasi, termasuk perusahaan manufaktur, distributor, pengecer, asosiasi perdagangan, dan organisasi nirlaba.

2.2.4. Penjualan Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan: 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran. Penjualan dibagi menjadi 2 jenis :

Penjualan Massal (mass selling) Penjualan massal adalah komunikasi dengan sejumlah besar pelanggan

pada waktu bersamaan. Bentuk utama penjualan massal adalah iklan (advertising)

5

yaitu presentasi nonpersonal dari ide, barang atau jasa apapun yang dibayar oleh suatu sponsor.

Penjualan Pribadi (personal selling) Dalam personal selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka

antara pembeli dengan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli.

Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba. A. Aspek Pemasarana) Target Pasar

Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana aneka makanan nanas dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas.

b) pemasaran Konsep

terdiri dari 4 elemen (Product+Price+Place+Promotion). Untuk Produk, Seorang

6

pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan. Persaingan dengan perusahaan lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana dengan baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang dalam hal ini proses produksi dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan rasa dan rupa. Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya. Packing atau pengemasan produk yang elegan dan unik akan memberi nilai jual tersendiri. Dalam keyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga kerja. Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk segmen makanan ringan hal ini akan sangat memanaskan persaingan.

c) Produk dan penetapan Harga

Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga kita. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Kita perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan produk murah. Atau Anda menggunakan kompor yang boros.. Di sini perlu dilakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan produk makanan murah lainnya.

d) Distribusi dan Promosi

Produk yang dihasilkan berupa nastar, dodol nanas, selai goreng dll akan

7

dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer yang bisa berupa warung atau toko makanan maupun toko biasa. Selain itu makanan yang dihasilkan ini dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir atau dengan cara order pemesanan. Hal ini biasanya untuk pemesanan partai yang besar, biasanya dilakukan oleh distibutor barang itru sendiri.

Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang berstandar tinggi, produk makanan aneka nanas ini dapat menembus pemasaran di supermarket ataupun bahkan skala ekspor dikirim keluar negeri.Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.

B. Aspek Operasional

Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Misalnya untuk bisnis ini, paling tidak yang dibutuhkan adalah mengerti tentang pengolahan nanas, dan lebih baik lagi bila kita adalah seorang ahli memasak. Untuk menjadi pengusaha ini tidak harus menjadi ahli masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga ahli yang bisa memasak, bisa dilakukan perekrutan. Cara penjaminan mutu dengan melihat keseragaman ukuran, kerapian pembungkusan dan waktu kadaluarsa.

8

2.3. Contoh kasus Kampung Rancateja, Desa Tambakmekar adalah suatu kampung yang terletak di desa Tambakmekar dipinggir jalan antara Subang dan Bandung. Daerah ini tidak jauh dari daerah wisata Ciater dan Gunung Tangkuban Perahu di Bandung. Masyarakat pada umumnya bertani. Salah satu produk unggulannya adalah nanas yang rupanya telah menjadi tanaman tradisional penduduk dari generasi ke generasi. Drs. Oos M. Anwas, M.Si., dari Yayasan Damandiri yang ditugasi untuk meninjau kegiatan masyarakat di kampung ini melaporkan bahwa sejak tahun 1985, sudah terdapat kelompok yang terdiri dari beberapa wanita yaitu Sekar Arum pada kampung tersebut. Sebagai kegiatan utama, para anggota kelompok dianjurkan mengembangkan tanaman obat sebagai apotik hidup,selain itu mereka juga dianjurkan membuka warung hidup yang menjual sayur-mayur dan kebutuhan hidup lainnya. Namun ternyata usaha ini tidak berhasil, bahkan justru mengalami kerugian. Kegagalan itu tidak menyurutkan semangat para ibu yang mulai belajar berorganisasi tersebut. Sebagai layaknya para politikus ulung, mereka mengadakan pertemuan, sarasehan, dan diskusi hangat di rumah ibu-ibu pengurusnya untuk mencari jalan keluar. Salah satu yang tidak mereka lakukan adalah saling menghujat dan saling menyalahkan. Mereka, dengan kepala dingin dan semangat mencari jalan keluar, saling mencari sebab dari berbagai kegagalan yang dialami bersama. Mereka mulai melirik pengalaman warga kampung yang telah turun temurun menanam Nanas, dan mencari terobosan untuk menghasilkan produk ikutan yang dapat diandalkan. Mereka mengetahui bahwa produk Nanas hanya dijual secara eceran dalam bentuk biji tanpa diolah, bahkan banyak sekali penjualannya dilakukan dengan sistem borongan. Sistem borongan itu hanya menghasilkan harga yang rendah. Dengan segala akal sering terjadi pemborong datang ke kampung dengan pura-pura tidak membutuhkan produk yang biasanya melimpah pada saat panen tersebut. Pengalaman kelompok membuat produk sesuai dengan instruksi guru mulai ditinggalkan dan diganti dengan pengalaman baru yang berorientasi pasar. Program pengembangan kelompok dengan produk

9

yang berorientasi pasar ini mengharuskan kelompok yang tadinya sekedar asal ada kegiatan, pada tahun 1996 direformasi menjadi kelompok dengan orientasi pasar. Pada saat yang bersamaan muncul seorang tokoh pemimpin yang baru. Pemimpin ini adalah Ibu Kartika Sari yang relatif lebih muda dibandingkan dengan pemimpin kelompok sebelumnya. Dalam kesempatan penggantian ketua kelompok di Kelompok Sekar Arum, Kartika Sari yang muda dipercaya oleh teman-temannya untuk memimpin kelompoknya. Sebagai pimpinan baru, dia mengajak dan melatih anggotanya untuk belajar ketrampilan dengan melirik produk yang melimpah di kampungnya, yaitu Nanas. Disamping belajar sendiri mereka meminta pertolongan PPL yang ada di kampungnya bagaimana mengolah Nanas yang melimpah dan bisa menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi. Secara kebetulan PPL, dalam usaha pengentasan kemiskinan yang marak pada masa itu, menyediakan kegiatan pelatihan untuk penduduk kampung. Kelompok Sekar Arum secara spontan ikut dalam program pelatihan tersebut. Sebagaimana layaknya program pada masa itu, setiap peserta latihan mendapat jatah dana latihan sebesar Rp. 5000,- setiap hari. Jatah itu tidak diambil oleh peserta, karena mereka berlatih di kampungnya sendiri, tetapi dikumpulkan. Karena itu setelah pelatihan setiap peserta telah mempunyai uang sebesar Rp. 60.000,- yang dianggap cukup untuk modal membuka usaha Dodol Nanas yang mereka geluti selama pelatihan. Pembuatan Dodol Nanas sebenarnya tidak sukar, tetapi memerlukan kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Sesuai anjuran banyak kalangan, mereka memberi nama Dodol produknya dengan merek Dodol Mekar Sari. Pemasaran tingkat awal dilakukan antar keluarga sendiri di kampung. Keluarga yang merasa bahwa dodol itu enak rasanya, dianjurkan untuk ikut menawarkan kepada tetangga atau kenalan yang berkunjung sebagai oleh-oleh. Pemasaran secara sederhana tersebut tidak banyak membawa manfaat keuntungan berupa uang yang besar, tetapi telah menyadarkan penduduk akan kemungkinan baru bahwa Nanas produk kampungnya yang selama ini dijual mentah-mentah dapat diolah menjadi produk yang lebih menarik dan mendatangkan kemungkinan

10

untung yang lebih besar. Pada perkembangan berikutnya ada juga yang mengambil prakarsa untuk menititipkan dodol tersebut pada warung-warung yang ada di kampung lain atau dibawa dan dijajakan dengan alas sederhana atau bahkan koran bekas di tempat wisata Ciater yang tidak jauh dari kampung itu. Dengan cara itu dodol nanas Mekar Sari mulai dikenal luas di daerah lain. Karena kegigihannya itu, pada tahun 1999, sebagai wujud dari program yang peduli terhadap upaya pengentasan kemiskinan, yang diprakarsai oleh Menko Kesra dan Taskin, dan bekerja sama dengan Yayasan Damandiri dan BKKBN, kelompok yang semula mendapat bantuan kredit Kukesra, dan dianggap lulus, dibantu untuk melanjutkan usahanya dengan skim baru yang disebut Kredit Pengembangan Kemitraan Usaha (KPKU). Kelompok mereka diberi kredit mulamula sebesar 10,5 juta yang didukung oleh Bank BNI. Dengan kredit itu para anggota kelompok harus bisa lebih leluasa memasarkan produknya ke daerah lain dan kalau perlu menitipkan produk itu ke toko atau warung-warung dalam jumlah yang lebih besar. Dana kredit dapat dipergunakan untuk menghasilkan produk yang lebih banyak sehingga jangkauan pemasaran lebih jauh. Karena usaha kelompok itu dikelola dengan baik, bahkan apabila ada anggota terlambat membayar cicilan bisa dibantu lebih dulu oleh anggota lainnya, akhirnya para anggota makin disiplin dan tertib mengembalikan kredit. Kredit pertama lunas pada waktunya dan kegiatan kelompok bertambah maju. Karena keberhasilan itu maka kelompok dianggap layak untuk menerima bantuan kredit yang lebih besar. Dengan prosedur yang sudah baku kelompok itu kemudian mendapat kredit lebih besar pada tahun 2000, dan juga pada tahun 2001, dan selanjutnya pada tahun 2002. Dengan adanya kredit yang selalu mereka bayar sesuai dengan perjanjian, bahan baku nanas yang relatif melimpah di desanya, serta kerja gotong royong yang akrab, mereka dapat saling tolong menolong untuk memenuhi permintaan langganannya. Untuk melayani langganan yang makin banyak mereka memutuskan bahwa setiap anggota dibantu untuk membuat tempat pembuatan dodol sendiri. Dengan tempat pembuatan yang makin menyebar diantara anggota, maka kemampuan produksi sebagai suatu kelompok bertambah besar. Salah satu

11

sebabnya adalah karena setiap anggota diberi kesempatan untuk menambah tenaga pembantu sesuai dengan kemampuan produksinya. Namun semua produk harus tetap mengacu pada standar kualitas dan rasa yang sama serta diharuskan memakai nama merek yang sama, yaitu Dodol Mekar Sari. Dengan memegang teguh kualitas yang sama dan merek dagang yang sama, maka pemasaran bisa dilakukan bersama dan dikurangi persaingan antar anggota kelompok, yang jumlahnya tidak pernah ditambah dari jumlah semula sebanyak 20 orang. Namun tidak berarti bahwa persaingan tidak ada. Dodol Mekar Sari bersaing dengan produk dari produsen lain yang mempergunakan merek dagang berbeda. Tetapi karena mereka tetap menjaga kualitas produk dengan baik, Dodol Mekar Sari tetap dianggap yang terbaik. Sebagai produsen dodol unggulan yang maju, tidak jarang pimpinannya sebagai pemimpin kelompok atau sebagai perorangan, diundang ke daerah-daerah lain untuk memberikan kursus ketrampilan membuat dodol dan sekaligus memberikan petunjuk bagaimana memasarkan produkproduk itu secara luas.

12

BAB III KESIMPULAN

Bauran pemasaran promosi merupakan suatu usaha dalam agribisnis untuk memberitahu target pasar dengan cara yang tepat bahwa produk yang tepat untuk mereka dengan harga yang tepat yang berada dilokasi yang tepat. Bauran promosi terdiri dari empat alat utama antara lain periklanan, publikasi, promosi penjualan, penjualan termasuk didalamnya penjualan massal dan penjualan pribadi. Agar mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan Promotional mix yang merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada. Untuk itu sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan yang matang seperti iklan, publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar, promosi dari mulut ke mulut, promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, Public Relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat, dan personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung. Pengolahan pada buah nenas contohnya, ternyata dapat menambah nilai jual dari nenas tersebut. Dari pengalaman ibu Kartika yang memulai semua dari kecil dan dengan kerja keras maka kelompok yang ia dirikan menjadi dari skala kecil dapat menjadi besar.

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Bab II. Available at http://dspace.widyatama.ac.id diakses pada 2 September 2009 pukul 17.14. Anonim. 2009. Perajin Dodol Nanas pun Beralih. Available at http://pikiranrakyat.com diakses pada 18 November 2009 pukul 18.20. Firdaus, Dhanial. 2008. Definisi/Pengertian Promosi, Fungsi/Tujuan dan Bauran Promosi/Promotional Mix Produk. Available at http://dhanialfirdaus.wordpress.com diakses pada 2 September 2009 pukul 16.58. Mita.2008. Consumer Sales Promotion (Promosi Penjualan). Available at http://kuliah.dagdigdug.com diakses pada 2 September 2009 pukul 17.04. Panji. 2008. Peminatan Manajemen Pemasaran 004. Available at http://peminatanmanajemenpemasaran004.blogspot.com diakses pada 2 September 2009 pukul 17.06. ____. 2008. Costco Peminatan Manajemen Pemasaran 005. Available at http://peminatanmanajemenpemasaran005.blogspot.com diakses pada 2 September 2009 pukul 17.09. Suyono, Haryono. 2009. Dodol Nanas Mekarsari Hasil Kegigihan Bersama. Available at http://www.haryono.com/article/article/dodol-nanasmekarsari-hasil-kegigihan-bersama.html diakses pada 18 November 2009 pukul 18.21. Teddy. 2008. Perihal Komunikasi Dasar. Available at http://teddykw.wordpress.com diakses pada 2 September 2009 pukul 16.55.

14